Anda di halaman 1dari 26

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN




2.1. Sejarah Perusahaan
Pada mulanya perusahaan ini didirikan awal tahun 1980-an hanya dengan
beberapa orang, yang biasa disebut bengkel cakrawala. Perusahaan ini awalnya
hanya berupa usaha perorangan. yang diperuntukkan khusus untuk pembuatan
serta perbaikan peralatan dan mesin-mesin pada pabrik kelapa sawit dalam skala
pembuatan yang terbatas.
Dalam perkembangannya bengkel ini berubah menjadi sebuah perusahaan
yang bernama PT.High Steelindo Eranusa. Perusahaan ini berubah status dari
milik perorangan menjadi sebuah Perusahaan Terbatas yaitu pada tahun 1995 ,
perusahaan swasta ini bergerak dibidang pembuatan peralatan dan mesin-mesin
pada pabrik kelapa sawit. Tujuan didirikannya pabrik ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan pesanan peralatan perusahaan kelapa sawit khususnya di daerah
Sumatera.
Pihak perusahaan berpendapat bahwa potensi komoditi yang dimilliki
daerah Sumatera Utara adalah dibidang kelapa sawit. Perusahaan berusaha untuk
menyediakan keperluan peralatan dalam pabrik kelapa sawit sehingga
memudahkan perusahaan kelapa sawit tersebut tersebut untuk menjaga
kelancaran produksinya.
Universitas Sumatera Utara
PT. High Steelindo Eranusa terus mengalami perkembangan baik dari segi
kualitas produk dan juga memperbesar wilayah pemasaran hingga ketingkat
nasional dengan terus menjalin kerjasama dengan pihak-pihak konsumen yang
bergerak dibidang perindustrian kelapa sawit.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. High Steelindo Eranusa memiliki produk utama yaitu Lori dan Press
Cylinder. Disamping itu perusahaan juga menerima perbaikan dan pemasangan
instalasi pabrik kelapa sawit.
Dalam memproduksi produknya PT. High Steelindo Eranusa
menggunakan sistem produksi berdasarkan pesanan (make to order), sehingga
barang yang dihasilkan tidak tetap jenisnya. Meskipun produk yang dihasilkan
banyak jenisnya pada saat ini perusahaan lebih memfokuskan pekerjaannya pada
pembuatan press cylinder dan lori untuk pabrik kelapa sawit. Pada dasarnya press
cylinder adalah peralatan dalam pabrik kelapa sawit yang paling singkat umur
pemakaiannya. Oleh karena itu PT. High Steelindo Eranusa memfokuskan dalam
penyediaan press cylinder.

2.3. Lokasi Perusahaan
PT. High Steelindo Eranusa terletak di jln. Rebung No.18 Kisaran
Asahan. Seluruh kegiatan administrasi maupun pabrikasi terpusat pada lokasi ini.
Kegiatannya dimulai dari penerimaan order dari konsumen, pembuatan,
Universitas Sumatera Utara
pengiriman produk, hingga pemesanan bahan baku serta kegiatan administrasi
lainnya.
Ada beberapa produk yang berukuran besar yang dihasilkan oleh
PT. High Steelindo Eranusa. Produk ini tidak dapat dirakit di perusahaan sehingga
harus mengirimkan karyawannya ke lokasi untuk pemasangan. Perusahaan
bertanggung jawab penuh sampai produk tersebut dapat digunakan dan
dioperasikan dengan optimal.
Letak geografis perusahaan ini dibatasi oleh :
Sebelah timur : Perumahan PT. High Steelindo Eranusa
Sebelah barat : Rumah penduduk setempat
Sebelah utara : Rumah penduduk setempat
Sebelah selatan : Rumah penduduk setempat

2.4. Organisasi dan Manajemen
2.4.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki bagian yang berbeda-beda, untuk dapat tetap
melakukan pengawasan agar semua pekerjaan memiliki satu tujuan, maka
dibentuk suatu organisasi yang mempersatukan sumber daya dengan cara yang
teratur. Dengan adanya struktur organisasi diharapkan terjadi suatu kordinasi yang
baik sehingga setiap orang mengetahui batas kewajibannya, wewenang, serta
tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya dan dapat melaksanakan aktivitas
untuk mendukung tercapainya sasaran perusahaan.Struktur organisasi membantu
dalam hal kelancaran dalam proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
Manajemen yang digunakan oleh PT. High Steelindo Eranusa adalah
struktur organisasi campuran yaitu lini (garis lurus) dan fungsional. Dalam
menjalankan struktur organisasinya ada pembagian tugas yang jelas antara
pimpinan, staf dan pelaksana sehingga melakukan pengambilan keputusan lebih
mudah dicapai. Angota anggota yang merupakan staf ahli dalam bidangnya
dapat memberi nasehat dalam mengerjakan perancangan dengan teliti, koordinasi
dapat dengan mudah dikerjakan. Gambar dari struktur organisasi PT. High
Steelindo Eranusa dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Struktur organisasi yang berbentuk hubungan campuran antara garis dan
fungsional dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Dalam hubungan garis dan staf, bawahan hanya mengenal seorang atasan.
Bawahan tersebut hanya menerima tugas, tanggung jawab, wewenang
serta haknya dari atasan tersebut. Bentuk staf dapat dilihat antara
Pemegang saham, Komisaris, Direktur.
2. Bentuk hubungan fungsional dijumpai antara Accounting, Administrasi,
yang berhubungan langsung dengan bagian Tata Usaha. Demikian juga
halnya dengan Perbengkelan yang berhubungan langsung dengan bagian
mekanik. Untuk bagian konstruksi dan juga produksi memiliki hubungan
yang fungsional terhadap bagian teknik. Setiap tingkatan yang ada pada
struktur organisasi dapat saling berhubungan langsung sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.


Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara
Pemegang
saham
Komisaris
Direktur
Tata uasaha
Accounting Administrasi
Teknik
Konstruksi Produksi
Mekanik
Perbengkelan
Security














Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. High Steelindo Eranusa
Universitas Sumatera Utara
Organisasi perusahaan merupakan wadah perusahaan yang
mendayagunakan sumber-sumbernya. Wadah ini menetapkan kegiatan yang perlu
dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam
menjalankan suatu organisasi tersebut, dimana masing-masing personil diberi
tugas dan tanggung jawab sesuai jabatannya. Dalam melaksanakan tugasnya,
setiap jabatan diberi gambaran dan batasan tugas serta tanggung jawab pada
masing-masing struktur organisasi.
Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan dalam
struktur organisasi di PT. High Steelindo Eranusa adalah sebagai berikut:
1. Pemegang Saham
a. Penanam modal dalam perusahaan
b. Memutuskan kebijakan didalam perusahaan
c. Penyediaan dana terhadap keperluan perusahaan

2. Komisaris
a. Pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang mengawasi mekanisme
jalannya manajemen dalam perusahaan
b. Memilih dan menentukan serta mengangkat direktur
c. Menentukan garis besar kebijakan umum dan program kerja perusahaan
d. Melakukan pengawasan dan evaluasi berdasarkan laporan direktur yang
diterima.


Universitas Sumatera Utara
3. Direktur
a. Mengelola perusahaan secara keseluruhan
b. Mengkoordinir serta mengontrol keahlian teknis, usulan proyek,
penjualan, dan pembelanjaan.
c. Surat-surat ekstern dan intern
d. Pesanan-pesanan pembelian dan pekerjaan
e. Faktur-faktur penjualan
f. Penerimaan dan pengeluaran uang
g. Bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang diketahui oleh
Pemerintah R.I.

4. Tata Usaha
a. Membuat anggaran perusahaan yang berhubungan dengan transaksi
pembelian dan segala sesuatu yang dibutuhkan pabrik.
b. Mengeluarkan uang perusahaan dengan izin direktur.
c. Bertanggung jawab kepada direktur secara langsung

5. Accounting
a. Melaksanakan aktifitas akuntansi sehari-hari
b. Menyusun laporan akuntansi guna diberikan kepada tata usaha
c. Melaksanakan pembayaran hutang perusahaan
d. Mengeluarkan uang perusahaan dengan izin tata usaha
e. Bertanggung jawab kepada direktur secara tata usaha
Universitas Sumatera Utara
6. Administrasi
a. Membuat laporan harian
b. Membuat catatan administrasi
c. Melaksanakan administrasi kepegawaian seperti izin cuti, pelengkapan
kerja, dan surat kepegawaian.
d. Bertanggung jawab dengan segala kegiatan administrasi diperusahaan.

7. Security
a. Melakukan pemeriksaan terhadap pekerja saat memasuki dan keluar dari
wilayah perusahaan
b. Menjaga keamanan perusahaan dari hal-hal yang mengganggu
c. Mengambil tindakan untuk keamanan perusahaan
d. Bertanggung jawab dengan segala kegiatan keamanan diperusahaan.

8. Mekanik
a. Membuat rencana penggunaan mesin-mesin atau instalasi alat produksi
untuk kelancaran produksi.
b. Mengawasi segala kegiatan operasional pada mesin-mesin yang ada di
lantai produksi
c. Bertanggung jawab dengan segala maintenance mesin-mesin yang
digunakan selama proses produksi.


Universitas Sumatera Utara
9. Perbengkelan
a. Melakukan perbaikan dan pemeliharaan terhadap mesin-mesin
b. Mengawasi segala kegiatan pemeliharaan pada mesin-mesin
c. Bertanggung jawab memberikan laporan tentang keadaan mesin-mesin
pada mekanik.

10. Teknik
a. Mengawasi jalan kerja kontruksi dan produksi
b. Memberikan persetujuan dan surat-surat yang sehubungan dengan
konstruksi dan produksi
c. Bertanggung jawab memberikan laporan tentang keadaan konstruksi dan
produksi diperusahaan.

11. Konstruksi
a. Melaksanakan inventaris fisik dan mengevaluasi pelaksanaan kerja dan
menganalisis produk yang telah selasi diproduksi.
b. Memberikan hasil pekerjaan yang telah diselessaikan oleh bagian
konstruksi.
c. Membuat keputusan atas tindakan yang akan dibuat pada konstruksi
d. Bertanggung jawab memberikan laporan tentang keadaan konstruksi
kepada bagian teknik diperusahaan .


Universitas Sumatera Utara
12. Produksi
a. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan produksi
b. Memberikan hasil pekerjaan pada bidang produksi
c. Membuat keputusan tindakan yang akan didibuat pada produksi
d. Bertanggung jawab memberikan laporan tentang keadaan produksi
diperusahaan.

2.4.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Jumlah tenaga kerja yang bekerja di PT. High Steelindo Eranusa memiliki
70 orang karyawan yang memiliki perbedaan jenis pekerjaan dengan latar
belakang pendidikan yang berbeda-beda. Jumlah tenaga kerja tetap sebanyak 54
orang sedangkan tenaga kerja tidak tetap 16 orang.
Jam kerja yang berlaku di PT. High Steelindo Eranua adalah 7 jam kerja
sehari dan 6 hari kerja seminggu. Jam kerja ini berlaku baik untuk seluruh tenaga
kerja yang ada. Perincian pembagian jam kerja PT. High Steelindo Eranusa adalah
sebagai berikut :
1. Senin Kamis
Pukul 08.00 11.30 Kerja Aktif
Pukul 11.30 13.30 Istirahat
Pukul 13.30 17.00 Kerja Aktif
2. Jumat Sabtu
Pukul 08.00 11.30 Kerja Aktif
Pukul 11.30 14.00 Istirahat
Universitas Sumatera Utara
Pukul 14.00 16.30 Kerja Aktif
Pada keadaan tertentu seperti untuk menyelesaikan pesanan yang banyak
maka dilakukan kerja lembur di luar jadwal diatas.

2.4.3. Sistem Pengupahan dan Fasilitas lainnya
Pihak manajemen PT. High Steelindo Eranusa selalu melakukan
peninjauan berkala terhadap para pekerjanya yang dilakukan setiap awal tahun.
Sistem pengupahan, terdiri dari :
1. Upah / Gaji bulanan
Upah ini diberikan kepada tenaga kerja baik tetap maupun tidak tetap,
yang diberikan pada hari pertama setiap bulan sesuai dengan jabatan dan jenis
pekerjaannya masing-masing.
2. Upah lembur
Upah lembur diberikan kepada tenaga kerja yang melebihi jam kerja biasa.
Pembayaran upah lembur akan dibayar apabila kerja lembur dilakukan atas izin
perusahaan dan dibuktikan dengan catatan kehadiran.
Besarnya kenaikan gaji ini didasarkan atas :
a. Prestasi Kerja
b. Tanggung jawab dan pekerjaannnya
c. Sikap pekerja dalam hubungannya dengan atasan atau sesama karyawan.
Fasilitas lainnya untuk kesejahteraan pekerja seperti :
1. Tunjangan
Universitas Sumatera Utara
Pekerja mendapat gaji pokok dan beberapa tunjangan yang pemberiannya
situasional, yaitu tunjangan transportasi dan tunjangan hari raya.
2. Pelayanan Kesehatan
Perusahaan menyediakan biaya pengobatan dan perawatan untuk para
pekerja yang dikirim kerumah sakit. Semua biaya ditanggung oleh perusahaan.
3. Asuransi
Perusahaan mengasuransikan seluruh karyawan pada PT. Jamsostek serta
mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam membayar pertanggungan
tersebut.
Jenis pertanggungan yang diasuransikan adalah :
a. Jaminan kecelakaan kerja
b. Jaminan kematian
c. Jaminan hari tua
d. Jaminan pemeliharaan kesehatan
4. Tujangan Hari Raya
Tunjangan Hari Raya (THR) diberikan kepada karyawan sebesar 1 bulan
gaji.

2.5. Proses Produksi
Sebuah proses adalah suatu teknik yang menggunakan cara atau metode
untuk menciptakan atau memberi nilai tambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber yang ada. Disamping menghasilkan produk
yang berkualitas, proses produksi yang baik juga akan berpengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
peningkatan jumlah produksi dan meningkatnya jumlah produktivitas yang dapat
dihasilkan selama proses produksi diperusahaan.

2.5.1. Standard Mutu Bahan/Produk
Didalam perkembangan industri saat sekarang yang semakin pesat dan
teknologi yang semakin canggih menuntut setiap perusahaan untuk bersaing dan
mempertahankan mutu dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut jika
ingin tetap bertahan.
PT. High Steelindo Eranusa selaku perusahaan berusaha untuk tidak
mengecewakan konsumen yang memesan produk-produk buatan PT. High
Steelindo Eranusa dengan membuat produk sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan dan pengiriman produk yang tepat waktu.
Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan usaha yang dilakukan oleh
perusahaan adalah dengan melakukan pengawasan terus-menerus selama proses
produksi sehingga kecacatan produk dapat ditekan atau dikurangi.

2.5.2. Bahan-bahan yang digunakan
2.5.2.1.Bahan Baku
Yang dimaksud dengan Bahan baku adalah semua bahan utama yang
digunakan dalam pembuatan suatu produk dan ikut dalam proses produksi.
Penggunaan bahan baku memiliki persentase terbesar dibandingkan dengan
bahan-bahan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengertian diatas, dalam memproduksi sebuah produk pada
PT. High Steelindo Eranusa dibutuhkan bahan baku plat besi yang mampu
beroperasi pada suhu tinggi serta tahan terhadap perubahan suhu yang besar.

2.5.2.2.Bahan Tambahan
Sedangkan yang dimaksud Bahan tambahan adalah bahan yang
dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk dan ikut dalam proses produksinya
tetapi pemakaiannya relative sedikit.
Adapun yang tergolong sebagai bahan tambahan adalah :
1. Cat
Cat ini digunakan untuk melapisi bagian luar press cylinder dan lori yang
fungsinya untuk mencegah karat sehingga umur press cylinder dan lori menjadi
lebih lama.
2. Elektroda
Dalam memproduksi press cylinder dan lori, operasi pengelasan begitu
dominan. Proses pengelasan memerlukan bahan tambahan berupa elektroda dalam
berbagai jenis diameter.
Jenis jenis elektroda yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Elektroda yang digunakan pada Pengelasan
Addictive AWS Weld Elektroda (mm) Metoda
E 7016 53.04 3.2 x 350 SMAW
E 6013 46.00 2.5 x 350 SMAW
E 7016 L 61 4.0 x 350 SMAW
Universitas Sumatera Utara
Sebagai contoh pada elektroda E7016 53.04 yaitu dijelaskan dibawah ini :
Dimana :
Kekuatan tarik (dikali 1000 Psi)
E XXXX XX.XX
Klasifikasi elektroda
Elektroda
Posisi pengelasan segala arah
Suhu terendah pengelasan (dikali 1000 F )
2.5.2.3.Bahan Penolong
Selain dari bahan baku dan bahan tambahan terdapat golongan bahan
penolong yang digunakan dalam pembuatan press cylinder dan lori. Bahan
penolong merupakan bahan yang digunakan dalam pembuatan tetapi tidak ikut
dalam proses produksi dan hanya bersifat sebagai pelengkap saja. Bahan tersebut
umumnya digunakan setelah rampungnya tahap-tahap tertentu. Bahan penolong
yang digunakan dalam pembuatan press cylinder dan lori antara lain :

1. Coolent
Coolent adalah bahan pendingin yang digunakan pada pengeboran.
Coolent berguna sebagai penarik panas yang ditimbulkan oleh gesekan antara
mata bor dan benda kerja. Panas yang ditimbulkan apabila terlalu tinggi akan
menyebabkan berubahnya struktur mikro logam dan pada akhirnya akan merubah
sifat mekanis logam tersebut. Logam kerja akan menjadi keras sehingga akan
mengurangi kekuatannya.
Universitas Sumatera Utara
2. Thinner
Thinner digunakan sebagai pendingin dalam pengeboran dan pelarut cat
maupun bahan-bahan lainnya.

3. Elpiji dan oksigen
Elpiji dan oksigen digunakan untuk proses pemotongan plat baik yang
tipis maupun yang tebal dari berbagai macam ukuran yang diperlukan dalam
proses produksi.

2.5.3. Uraian Proses Produksi
Proses produksi pada pembuatan press cylinder melewati beberapa
tahapan yaitu :

1. Pengukuran
Tahapan pertama adalah proses pengukuran. Plat besi dibawa ketempat
pengukuran secara manual. Pada bagian pengukuran dilakukan pemberian tanda
garis potong, nomor identifikasi dan diameter yang sesuai dengan gambar produk
yang akan dibuat. Untuk menjaga kualitas produk agar baik maka pemberian
tanda harus dilakukan dengan akurat dan jelas. Untuk menghindari kesalahan
pada proses selanjutnya yaitu pemotongan dan pelubangan.
2. Pemotongan
Setelah dilakukan pengukuran maka hal yang dilakukan selanjutnya
memotong sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Pemotongan material
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan menggunakan mesin las potong. Dalam proses pemotongan
harus dilakukan dengan hati-hati agar ketika bahan dirakit tidak terjadi kelebihan
atau kekurangan ukuran karena mengingat ketebalan besi yang akan dipotong.
3. Pengerolan
Setelah plat besi dipotong, maka dilakukan pengerolan untuk membentuk
plat besi agar melengkung. Plat besi diangkat ke mesin pengerollan dengan
menggunakan katrol. Proses penggulungan sedikit sulit karena harus
memperhatikan lengkungan yang diinginkan agar sesuai dengan press cylinder
yang akan dibuat nantinya.
4. Pembubutan
Plat besi yang sudah melengkung dibawa kemesin bubut. Pembubutan
dilakukan 2 kali yaitu pembubutan luar dan pembubutan dalam. Pembubutan
dilakukan untuk memudahkan pengelasan dan pengeboran sehingga permukaan
plat besi rata.
5. Pengeboran
Pembuatan lubang dilakukan pada plat besi yang akan menjadi press
cylinder. Mesin yang digunakan untuk melubangi plat besi adalah mesin bor
magnet yang menggunakan tenaga elektrik. Pengeboran dilakukan sesuai dengan
ukuran yang telah dilakukan pada proses pencetakan. Pada proses pengeboran
tidak memerlukan tenaga yang besar hanya saja perlu ketelitian pada saat
pelubangan agar ukuran diameter yang dikehendaki tidak salah.
6. Perakitan
Universitas Sumatera Utara
Setelah menyiapkan 2 press cylinder maka dilakukan perakitan untuk
menyatukan kedua komponen. Untuk merakitnya maka kedua sisi press cylinder
pada posisi berdiri terlebih dahulu kemudian baru dapat dirakit dengan pembatas
berbentuk ring pada press cylinder sebanyak 12 buah.
Dalam pengerjaan perakitan ini. Tanda-tanda yang diberikan pada proses
pengukuran sangatlah penting. Melalui tanda-tanda tersebut maka akan membantu
pada proses menyatukan sisi press cylinder . Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
proses perakitan adalah pengaruh pada bentuk komponen yang akan terjadi
sebagai akibat dari panas yang dihasilkan selama proses pengelasan. Selain
mengakibatkan penyusutan pada panjang material, pengelasan juga dapat
mengakibatkan perubahan bentuk pada material, karena itu perlu dilakukan
pemilihan metode pengelasan yang dapat mengurangi terjadinya perubahan
bentuk pada material. Untuk mengurangi perubahan bentuk yang terjadi pada
material akibat pengelasan dapat juga dipasang alat bantu sementara. Sebelum
proses perakitan harus dilakukan pemeriksaan terhadap komponen yang
berkualitas dalam hal ini terhadap karat dan cacat.
Bila ditemukan ketidaksesuaian makan komponen harus diperbaiki atau
diganti. Semua perubahan bentuk dari komponen harus diluruskan terlebih dahulu
sebelum proses perakitan untuk memastikan dihasilkannya produk yang sesuai .
Bentuk level dan jarak antar komponen yang akan dilas harus diperiksa dan
diperbaiki bila ditemukan ketidaksesuaian.


Universitas Sumatera Utara
7. Pengelasan
Pada tahap ini bagian komponen yang telah disatukan, dilas sehingga tidak
ada bagian yang terlewatkan. Proses pengelasan menggunakan mesin las. Metode
pengelasan yang digunakan di PT. High Steelindo Eranusa dilakukan secara
manual karena itu hasil dari pengelasan sangat tergantung kepada kecakapan dari
operator las.
Bahan yang dipakai adalah elektroda yaitu kawat las yang dilapisi dengan
fluks. Lapisan fluks menghasilkan terak las yang berfungsi untuk melindungi hasil
las agar tidak terkontaminasi oleh gas oksigen dan nitrogen yang berada di udara.
Kualitas hasil las yang terkontaminasi oleh kedua gas tersebut akan buruk.
8. Finishing
Pada tahap ini dilakukan beberapa elemen pekerjaan, berikut penjelasan
tentang kegiatan-kegiatan tersebut:
a. Gerinda luar
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan tampilan luar dari press
cylinder dalam keadaan rapi. Dengan menggunakan mesin grinda sisa-sisa
pengelasan dibersihkan sehingga terdapat permukaan yang rata, dan nantinya
untuk memudahkan dalam pengecatan.
b. Gerinda dalam
Bagian dalam dari press cylinder ini terdapat sisa pengelasan sehingga
harus dibersihkan. Untuk membersihkan bagian tersebut pekerja menggunakan
mesin grinda tangan, untuk memudahkan pekerjaannya.

Universitas Sumatera Utara
c. Mengisi benang di pinggiran ring
Dalam penyatuan dua press cylinder menggunakan pembatas yang
bentuknya mengikuti lengkungan dari press cylinder , pekerja biasa menyebutnya
Ring. Dalam penyatuan menggunakan ring ini biasanya terdapat kerenggangan
yang harus dihilangkan. Untuk menghilangkan kerengganagan itu digunakan
sejenis benang yang terbuat dari bahan tertentu. Benang-benang tersebut
disisipkan pada bagian yang renggang sehingga tidak terdapat kerenggangan
antara press cylinder dengan ring.
d. Pendempulan
Pendempulan dilakukan untuk merapikan bagian luar dari press cylinder,
ring yang terbuat besi yang merupakan bahan baku tidak semuanya memiliki
permukaan yang rata sehingga perlu dilakukan perataan permukaan. Pendempulan
dilakukan dengan menggunakan sejenis bahan tertentu kemudian dioleskan pada
bagian permukaan ring.
e. Pemasangan pegangan
Pemasangan pegangan ini bertujuan untuk memudahkan pekerja
memasukkan press cylinder pada tempatnya pada pabrik kelapa sawit. Pegangan
ini berupa plat besi yang telah di lengkungkan. Pemasanagan dilakukan
menggunakan alat pengelasan.
f. Pengamplasan
Pengamplasan dilakukan dengan menggunakan kertas pasir, kegiatan ini
bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa dempul yang telah mengering dan juga
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan permukaan yang benar-benar rapi. Pendempulan dilakukan dengan
cara mengosokkan kertas pasir pada permukaan yang terdapat dempulan.
g. Pembersihan abu menggunakan kompresor
Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang optimal, maka terlebih dahulu
abu dari mengamplasan dibersihkan dengan menggunakan mesin kompresor
sehingga abu yang menempel dapat benar-benar hilang.
h. Pengecatan
Pengecatan adalah tahap akhir dari penyelesaian pembuatan press cylinder
sebelum produk dimasukkan kedalam tempat penumpukan produk. Pengecaran
dilakukan dengan menggunakan alat penyemprot yang membuat hasil pengecatan
lebih rata dan rapi. Untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini pada umum
nya mennggunakan warna merah.
Tenaga kerja melakukan pekerjaan finishing dengan posisi produk terletak
dibawah tanpa penyangga. Proses penggerindaan dilakukan menggunakan mesin
gerinda tangan dengan berat gerida 3 kg. Pekerja melakukan pekerjaan ini selama
kurang lebih dua jam setiap harinya. Dengan posisi kepala yang selalu menunduk
dalam waktu yang lama. Pendempulan yang dilakukan oleh tenaga kerja juga pada
posisi beridiri. Selama penyelesaian proses finishing mulai dari penggerindaan
sampai pengecatan pekerja melakukannya dengan posisi kerja yang berdiri dan
membungkuk selama kurang lebih 7 jam . Sehingga pekerja sering mengeluhkan
sakit pada bagian pinggang sampai daerah pantat.


Universitas Sumatera Utara
2.5.4. Utilitas
Proses produksi agar dapat berjalan lancar dan berkesinambungan, maka
dibutuhkan sarana- sarana lain yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi
tetapi sangat berpengaruh dalam menunjang kelancaran produksi. Unit utilitas
merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam suatu pabrik atau
merupakan sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap awal
sampai produk akhir.
Sistem utilitas yang digunakan pada PT. High Steelindo Eranusa terdiri
dari air bersih, air kotor dan kotoran atau pembuangan sampah, sistem ventilasi
yang berupa ventilasi alami dan sistem electrical serta sistem pemadaman
kebakaran.
a. Pendistribusian air bersih
Untuk bagian produksi, air didapat dari sumur dengan bantuan pompa air
yang kemudian disalurkan melalui pipa-pipa yang berada pada bagian produksi
sehingga tersalurkan sampai dengan kantor staf. Sedangkan untuk pemukiman
penduduk , distribusi air didapat melalui PDAM.
b. Sistem pembuangan limbah
Jenis limbah yang berasal dari toilet, westafel, dapur ditampung terlebih
dahulu dalam bak control lalu dibuang ke sumur resapan. Sedangkan untuk
buangan berupa sampah, kotoran dapur dan debu untuk setiap ruangan
dikumpulkan pada suatu tempat yang akhirnya dikumpulkan di kontainer sampah,
lalu diangkut keluar bangunan dengan truk sampah.
c. Sistem ventilasi
Universitas Sumatera Utara
Ventilasi buatan menggunakan AC split. Dari mesin AC air dingin
dialirkan melalui pipa-pipa tembaga menuju saluran pembuangan.
d. Sistem elektrikal
Ada 2 macam sumber listrik pada PT. High Steelindo Eranusa, yaitu mesin
genset yang digunakan untuk proses produksi pada lantai produksi apabila terjadi
pemadaman dari PLN (Perusahaan Listrik Negara).

2.5.5. Safety and Fire Protection
Sebagai antisipasi dalam penanggulangan terhadap timbulnya kebakaran,
PT. High Steelindo Eranusa memiliki alat pemadam kebakaran dengan jenis
serbuk kering (dry chemical), gas CO
2
dan busa. Sedangkan untuk perlindungan
diri untuk para karyawannya maka digunakan alat pelindung diri seperti helm
pengaman, sepatu pelindung, sarung tangan, kacamata dan pelindung wajah saat
mengelas.

2.5.6. Waste Treatment
Limbah yang dihasilkan dari pengolahan pada PT. High Steelindo Eranusa
adalah jenis limbah berbentuk padat yang berasal dari sisa-sisa besi hasil
pemotongan yang tidak dipakai lagi dan sisa-sisa hasil bubutan yang berasal dari
mesin bubut. Limbah pada PT. High Steelindo Eranusa tidak berbahaya karena
tidak mengandung zat-zat yang mengganggu atau merusak lingkungan sekitar.
Limbah ini ditumpuk oleh perusahaan dengan meletakkannya pada suatu
tempat pengumpulan limbah atau sisa potongan besi didekat lantai produksi.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian setelah terkumpul banyak maka potongan besi tersebut dapat dijual
oleh penduduk sekitar yang ingin membelinya agar dapat dijual kembali dengan
harga yang tinggi di pasaran. Hal ini tentunya cukup membantu perekonomian
penduduk sekitar dan juga cukup membantu pihak perusahaan untuk mengatasi
permasalahan limbah padat ini.

2.6. Daerah Pemasaran
Tujuan pemasaran PT. High Steelindo Eranusa untuk memenuhi
kebutuhan pasar. Pemasaran biasanya dilakukan terlebih dahulu melakukan
kontrak penjualan secara langsung dengan PT. High Steelindo Eranusa, kemudian
menentukan jenis dan spesifikasi yang disetujui.
Strategi pemasaran yang dilakukan PT. High Steelindo Eranusa yaitu
dengan menjaga kualitas produk yang dihasilkan mulai dari awal proses hingga
produk dipasang di sebuah pabrik kelapa sawit.

2.7. Sosial dan Lingkungan
Selama beroperasinya PT. High Steelindo Eranusa ini memberikan
dampak positif bagi daerah Sumatera Utara khususnya masyarakat sekitar pabrik,
karena dengan adanya perusahaan ini pengadaan lapangan kerja dapat tercipta.
Meskipun jumlah tenaga kerja yang dapat ditampung masih relatif sedikit, tetapi
keberadaan perusahaan ini merupakan sebagian dari pemecahan masalah lapangan
kerja.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian dari segi sosial, PT. High Steelindo Eranusa memberikan
kesempatan kepada masyarakat sekitar maupun kepada mahasiswa untuk melihat
dan mengetahui bagaimana proses produksi dalam pembuatan produk sehingga
akan membuka pikiran dan bertambahnya wawasan mengenai pembuatan
peralatan-peralatan pendukung mesin pengolahan kelapa sawit.
Bagi masyarakat setempat sangat merasakan peningkatan dalam hal
peningkatan perekonomian, dan fasilitas yang diterima oleh tenaga berupa
perumahan yang sangat membantu dalam hal pemukiman. Masyarakat merasa
terbantu dengan berdirinya PT. High Steelindo Eranusa. Selain dapat memberikan
banyak kesempatan kerja pada masyarakat, perusahaan ini juga memberikan
penghargaan kepada anak-anak pekrja yang mendapat prestasi dari sekolah. Hal
ini sangat membantu untuk membangun semangat, baik oleh pekerja maupun
anak-anak dari pekerja itu sendiri.












Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai