Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN PENGOLAHAN SAMPAH KANTIN

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA


BERDASARKAN HASIL LAJU TIMBULAN DAN KOMPOSISI
Kelompok 3*)
*)Elma Puspaningtyas, Arina Ambarsari I. P., Abdillah Nur A., Fitria Dwi I., Merritania Ratpramudita,
Tety Ariani P., Kusani Destra P., Nasyrah Shader B., Alfian Candra, Erlangga Putra P.
Program Studi Ilmu dan Teknologi Lingkungan
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya
Kampus C, Jalan Mulyorejo, Surabaya 60115, Jawa Timur, Indonesia
Email: puspus.el@gmail.com

ABSTRACK
Airlangga University is one of the agencies that contribute to increase the waste
generation in the city of Surabaya. Management at the University of Airlangga still using the
method of transport and dispose togethers, therefore the necessary analytical work covering
trash generation rate and composition of waste in one of the Faculty of Faculty of Humanities
who have a 24-stall cafeteria. This analysis was conducted to determine the rate of generation
and canteen waste composition, so as to determine the type of processing required. The method
used in this study is experimental and interview. Airlangga University with a portion of the plate
approaches the estimated number of visitors per day cafeteria FIB 240 people. Results showed
heavy waste generation rate of 0.3626 kg / person / day. Weight of the waste generation rate by a
few compositions of organic waste. As for the composition of the total weight of trash totaling
87.03 kg with most garbage is organic waste with an average composition of 65% of the total
number of bins. Organic waste containing high organic content. Based on that statement, the
canteen waste treatment appropriate FIB is the method of composting.
Keywords: Diner, composition, rate of generation, waste
PENGANTAR
Kota Surabaya sebagai kota
metropolitan kedua di Indonesia juga
mengalami permasalahan sampah yang
pelik. Sumber sampah yang memberikan
kontribusi terhadap timbulan sampah kota
Surabaya berasal dari permukiman,
perkotaan, pasar, layanan kesehatan,
fasilitas umum. Selain itu, instansi
pendidikan ikut berkontribusi menambah
timbulan sampah Kota Surabaya
Proses menuju pengelolaan
sampah yang baik, perlu mengetahui
beberapa hal seperti laju timbulan,
komposisi, serta karakteristik. Komposisi
sampah digunakan untuk mengetahui
potensi daur ulang, serta menetapkan
fasilitas peralatan, sistem, program, dan
rencana pengelolaannya. Karakteristik
sampah diperlukan untuk menentukan
pengolahan yang tepat. Terdapat beberapa
stakeholders yang terlibat langsung
maupun tidak dalam pengelolaan sampah
yang baik. Perguruan tinggi merupakan
salah satu stakeholders yang harusnya
terlibat dalam kepedulian terhadap
permasalahan lingkungan, meski dalam
pengelolaan sampahnya tidak semua
perguruan tinggi terlibat langsung dengan
pengelolaan sampah yang dihasilkan.
(Damanhuri, 2010).
Salah satu contohnya seperti
kawasan kampus di Kantin Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Airlangga. Fakultas
ini menampung berbagai macam jenis
Program Studi, diantaranya Sastra
Jepang, Sastra Indonesia, Sastra Inggris,
Sejarah dan Ilmu Perpustakaan. Saat ini,
jumlah mahasiswa mencapai angka 2.284
orang. Untuk melayani jumlah mahasiswa
sebanyak itu, disediakan kurang lebih 24
kantin (Anonim, 2014).
Pengelolaan sampah di Fakultas
Ilmu Budaya, Universitas Airlangga
masih memakai metode kumpul, angkut,
dan buang, belum melakukan pengolahan
sampah secara mandiri. Oleh karena itu,
perlu diadakannya analisis laju timbulan
dan komposisi sampah dalam
merencanakan pengolahan sampah yang
tepat. Laju timbulan adalah volume
sampah atau berat sampah yang
dihasilkan dari jenis sumber sampah di
wilayah tertentu per satuan waktu dan
diukur komposisinya (Azkha, 2006).
Timbulan sampah dinyatakan sebagai
berikut:
a. Satuan berat: kg/o/hari, kg/m
2
/hari,
kg/bed/hari dan sebagainya.
b. Satuan volume: L/o/hari, L/m
2
/hari,
L/bed/hari dan sebagainya.
Komposisi sampah dibagi ke dalam
kategori sampah yang terdekomposisi
(sampah organik) dan sampah yang tidak
terdekomposisi (sampah anorganik)
(Tchobanoglous, 1993).
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui laju timbulan dan komposisi
sampah kantin Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Airlangga. Data yang didapat
akan digunakan sebagai acuan dalam
merencanakan jenis pengolahan sampah
yang cocok untuk diterapkan di Kantin
Fakultas Ilmu Budaya.

BAHAN DAN CARA KERJA
Sampling sampah dilakukan
selama 3 hari pada tanggal 6,7, dan 8
April 2014 di kantin Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Airlangga,
sedangkan analisis laju timbulan dan
komposisi sampah dilakukan di halaman
depo sampah Jalan Srikana Surabaya.
Bahan yang digunakan adalah sampah
yang dihasilkan dari kantin Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Airlangga Surabaya.
Alat yang digunakan antara lain;
timbangan, terpal, trashbag, masker,
tongkat pengaduk, sarung tangan latex,
kamera, dan alat tulis.
Laju timbulan sampah dihitung
dengan metode load-count analysis, yaitu
mengukur jumlah (berat dan/atau volume)
sampah yang masuk ke TPS dan diangkut
dengan gerobak serta dilakukan selama 3
hari berturut-turut. Analisis dilakukan
dengan melacak jumlah dan jenis
penghasil sampah yang dilayani oleh
gerobak yang mengumpulkan sampah
tersebut sehingga akan diperoleh satuan
timbulan sampah per-ekivalensi
penduduk (Damanhuri, 2010). Dalam
perhitungan laju timbulan dilakukan
estimasi perkiraan pengunjung kantin
dengan memberikan kuisioner kepada
para pemilik kantin untuk melakukan
pencatatan jumlah porsi makanan yang
dijual per kantin. Lembar kuisioner dapat
dilihat pada Lampiran 1. Metode survei
dengan kuisioner ini dilakukan karena
keterbatasan sumber daya manusia untuk
menghitung jumlah pengunjung kantin.
Oleh karena itu dengan pendekatan
jumlah porsi yang disajikan penjual
kantin dapat memperkirakan jumlah
orang yang berkunjung ke kantin.
Pengukuran komposisi dilakukan
setelah perhitungan laju timbulan.
Sampah dipilah perkomponen yang
terdapat dalam sampah tersebut. Sampah
yang telah dipilah kemudian dihitung
beratnya untuk mengetahui berat
komposisi sampah (Damanhuri, 2010).
Komponen sampah yang dipisahkan
adalah sampah organik, kertas, kardus,
tetrapack, kaca, sterofoam, kaleng, plastik,
botol plastik, kain, dan logam.

HASIL
Hasil analisis data sampah kantin
FIB UA didapatkan hasil yaitu rata-rata
timbulan sampah sebanyak 87,03 dan laju
timbulan sampah nya adalah 0,0886
kg/orang/hari. Dengan pengunjung rata-
rata adalah 982 orang. Serta hasil
pengukuran komposisi sampah pada hari
ke-1, 2, dan 3 dapat dilihat dalam Tabel 2
dan Gambar 1.
Tabel 1. Pengukuran Berat Sampah
Kantin FIB UA Berdasarkan
Komposisi
Komposisi
Rata-
rata
(kg)
Presentase
banyaknya
sampah (%)
Organik 56,65 65.09
Kertas 7,14 8.20
Kardus 0,51 0.59
Tetrapack 0,54 0.62
Kaca 2,59 2.98
Sterofoam 0,91 1.05
Kaleng 1,50 1.72
Plastik 13,20 15.17
Botol
Plastik
1,43 1.64
Kain 0,33 0.38
Logam 0,04 0.05
Residu 2,19 2.52



















Gambar 1. Rata-Rata Komposisi Sampah

PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan
berat laju timbulan sampah Kantin FIB
adalah 0,0886 kg/orang/hari. Berat laju
timbulan sampah tersebut berdasarkan
beberapa komposisi sampah. Sedangkan
laju timbulan sampah dapat dipengaruhi
dari faktor manusia, kondisi lingkungan
seperti iklim tropis di Indonesia yang
menyebabkan pengaruh terhadap berat
sampah karena dipengaruhi oleh
kelembapan (Damanhuri, 2010)., dan
kondisi ekonomi karena semakin tinggi
tingkat hidup masyarakat, maka besar
pula timbulan sampahnya.
Menurut Anne (2011), rata jumlah
timbulan sampah kantin Universitas
Indonesia adalah 49,62 kg/hari sedangkan
sampah kantin FIB UA adalah 87,03
kg/hari sehingga terjadi perbedaan yang
masih dalam batas wajar jika
dibandingkan untuk sebuah kategori
sampah kantin mengingat pengunjung per
65%
8%
1%
1%
3%
1%
2% 15%
2%
0%
0%
2%
Organik
Kertas
Kardus
Tetrapack
Kaca
Sterofoam
Kaleng
Plastik
hari kantin FIB Universitas Airlangga
mencapai 982 orang. Jumlah timbulan
sampah ini akan berkaitan erat dengan
elemen-elemen pengelolaan sampah,
yakni pemilihan peralatan, perencanaan
rute pengangkutan, fasilitas untuk daur
ulang, serta luas dan jenis TPA
(Damanhuri, 2010)
Hasil penelitian terhadap
komposisi sampah kantin Fakultas Ilmu
Budaya didapatkan total berat
keseluruhan sebesar 87,03 kg dengan
sampah terbanyak adalah sampah organik
dengan rata-rata komposisi sebesar 65%
dari keseluruhan jumlah sampah. Plastik
adalah komposisi sampah terbesar kedua
dengan rata-rata komposisi sebesar 15%
dari keseluruhan sampah dan kertas
menjadi komposisi terbesar ketiga setelah
organik dan plastik dengan berat rata-rata
sebesar 8% dari total keseluruhan.
Persentase sampah terkecil adalah jenis
logam dan kain yang ditemukan dengan
berat masing-masing sebesar 0,04% dan
0,3%. Sampah jenis logam berasal dari
sendok yang ikut terbuang bersama
sampah organik. Hal ini dapat terjadi
karena faktor ketidaksengajaan. Sampah
kain dapat berasal dari sisa kain serbet
yang telah rusak.
Jika dibandingkan dengan sampah
kantin di Institut Teknologi Bandung
(ITB), diketahui komposisi sampah
terbanyak memiliki hasil yang sama
dengan sampah kantin FIB UA yaitu
didominasi oleh sampah organik (sisa
makanan) dan kemudian sampah
anorganik (bungkus plastik). Dengan
persentase untuk sampah sisa makanan
sebesar 66% dari keselurahan sampah
organik dan presentase sampah bungkus
plastik sebesar 57% dari keseluruhan
sampah anorganik (Damanhuri, E. dan
Reny, A. 2012).
Tingginya komposisi untuk
sampah organik ini didukung kantin yang
ada di Fakultas ini banyak yang
menyediakan makanan saji. Sampah
organik hampir semuanya berasal dari
sisa sisa makanan, sisa sayuran, dan sisa
dedaunan.
Sampah sisa-sisa makanan
mengandung kadar organik yang tinggi
sehingga mudah membusuk dan lembab
karena mempunyai raintai kimia pendek.
Sampah organic terdekomposisi dengan
cepat terutama dalam suasana hangat, dan
dapat mengeluarkan bau busuk (Davis
and Cornwell, 1989).
Dari hasil analisis dan studi
literatur, maka pengolahan sampah kantin
FIB yang sesuai adalah dengan
pengomposan. Pengomposan dapat
dilakukan dengan menggunakan
komposter rumah tangga individu. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan lahan di
Fakultas Ilmu Budaya, sehingga tidak
memungkinkan jika dibuat komposter
komunal.
Kesimpulan dari penelitian ini
adalah laju timbulan sampah di kantin
Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Airlangga sebesar 0,0886 kg/orang/hari
dengan komposisi yang terdiri atas
sampah organik 65.09%, plastik 15.17%,
kertas 8.20%, kaca 2.98%, kaleng 1.72%,
botol plastic 1.64%, sterofoam 1.05%,
tetrapack 0.62%, kardus 0.59%, kain
0.38% dan logam 0.05%. Sampah kantin
Falkultas Ilmu Budaya Universitas
Airlangga didominasi oleh sampah
organik, sehingga jenis pengolahan yang
cocok adalah pengomposan dengan
komposter skala rumah tangga.


KEPUSTAKAAN
Anne, E.E., 2011. Studi Timbulan dan
Komposisi Sampah sebagai
Dasar Desain Sistem
Pengumpulan Sampah di
Kawasan Kampus Universitas
Indonesia (Studi Kasus 4
Fakultas dan 1 Fasilitas di
Kampus Universitas Indonesia).
Program Sarjana. Universitas
Indonesia.
Anonim,2014.
www.http://ekonomi.kompasiana
.com/manajemen/2012/01/10/
manajemen-sampah-di-
perkotaan-studi-kasus-masalah-
sampah-di-surabaya-
428929.html. diakses pada 10
April 2014 pukul 19.23
Azkha, N. 2006. Analisis Timbulan,
Komposisi dan Karakteristik
Sampah di Kota Padang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. I(1): 14-
18.
Azwar, A. 1996. Menjaga Mutu
Pelayanan Kesehatan. Sinar
Harapan. Jakarta
Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan
Lingkungan. EGC. Jakarta
Davis, M.L. and Cornwell. 1989.
Introduction to Environmental
Engineering. McGraw-Hill. Publ,
New York
Damanhuri, E., dan Padmi, T. 2010.
Pengelolaan Sampah. Diktat
Kuliah TL-3104 Program Studi
Teknik Lingkungan Institut
Teknologi Bandung. ITB Press.
Bandung.
Damanhuri, E., dan Reny, A. 2012.
Kajian Komposisi dan
Karakterisasi Sampah Kantin
Salman ITB. Fakultas Teknik Sipil
dan Lingkungan Institute
Teknologi Bandung. Bandung.
Tchobanoglous. 1993. Integrated Solid
Waste Management: Engineering
Principles and Management
Issues. McGraw-Hill. Publ, New
York.

Anda mungkin juga menyukai