Anda di halaman 1dari 22

Universitas Sumatera Utara

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN




1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan gaya belajar dan
hasil belajar pada kegiatan praktikum mahasiswa Program Reguler Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Dimana gaya belajar mahasiswa terdiri
dari visual, auditori dan kinestetik. Sedangkan kegiatan pembelajaran praktikum
merupakan suatu hasil yang harus dicapai mahasiswa untuk menyeimbangkan
kecendrungan terhadap hasil belajar visual, auditori dan kinestetik. Sehingga
dalam melakukan kegiatan pembelajaran seluruh mahasiswa dengan gaya yang
berbeda dapat memperoleh hasil yang optimal. Untuk menilai hasil dalam proses
belajar dapat menggunakan system penilaian yang di kategorikan kedalam 5
tingkatan yaitu : A (skor 80-100), B+ (skor 75-79 ), B (70-74) C+ (skor 65-69), C
(60-64), D (skor 50-59) dan E (< 49) (Buku Panduan Departemen Ilmu

Keperawatan 2006-2007).



Hasil Belajar
Tipe Belajar
Mahasiswa:
1. Visual
2. Auditori
3. Kinestetik
Proses Belajar
Mengajar
Dengan
Kegiatan
Praktikum
A = 80-100
B+ = 75-79
B = 70-74
C+ = 65-69
C = 60-64
D = 50-59

E = <49
Skema 3.1

Kerangka Konseptual Gaya Belajar dan Hasil Belajar pada Kegiatan Praktikum

Mahasiswa Program Reguler Fakultas Keperawatan USU
Universitas Sumatera Utara



2. Defenisi Konseptual

2.1 Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik

Gaya belajar adalah suatu cara yang dimiliki oleh setiap individu yang
merupakan cara termudah dalam menyerap, mengatur dan mengolah
informasi. Menurut Deporter (2003), terdapat 3 modalitas dalam belajar
yaitu Visual, Auditori dan Kinestetik. Pelajar Visual belajar melalui apa
yang mereka lihat, Auditori belajar dengan cara mendengar dan Kinestetik
belajar dengan gerak, bekerja dan menyentuh.
2.2 Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), hasil belajar merupakan hal
yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari
sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang
lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Sehingga
mahasiswa dengan hasil belajar yang lebih baik akan dapat merubah cara
berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
2.3 Kegiatan Praktikum

Menurut Solehudin (2006) Pembelajaran praktikum adalah proses
model pembelajaran yang efektif untuk mencapai tiga tujuan secara
bersamaan, yaitu : meningkatkan keterampilan kognitif, keterampilan
afektif, dan keterampilan psikomotorik.
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Defenisi
operasional

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala
1 Gaya Mahasiswa

Kuisioner dengan 12

Dinilai berdasarkan

Nominal

belajar
Visual
Program
Reguler

pertanyaan yaitu
nomor 1-12 dengan 3

skor tertinggi dari
masing-masing


belajar melalui
apa yang

pilihan jawaban
yaitu:

jawaban yaitu :
jarang dilakukan,


dilihat

0 = Jarang
1 = Kadang-kadang

kadang-kadang
dilakukan dan


2 = Sering

sering dilakukan.

2 Gaya
Belajar
Mahasiswa
Program

Kuisioner dengan 12
pertanyaan yaitu

Dinilai berdasarkan
skor tertinggi dari

Nominal

Auditori Reguler
belajar melalui

nomor 1-12 dengan 3
pilihan jawaban

masing-masing
jawaban yaitu :


apa yang
didengar

yaitu:
0 = Jarang

jarang dilakukan,
kadang-kadang


1 = Kadang-kadang
2 = Sering
dilakukan dan
sering

3 Gaya
Belajar
Mahasiswa
Program

Kuisioner dengan 12
pertanyaan yaitu

Dinilai berdasarkan
skor tertinggi dari

Nominal

Kinestetik Reguler
belajar melalui

nomor 1-12 dengan 3
pilihan jawaban

masing-masing
jawaban yaitu :


apa yang
didengar

yaitu:
0 = Jarang

jarang dilakukan,
kadang-kadang


1 = Kadang-kadang
2 = Sering

dilakukan dan
sering





3. Defenisi Operasional

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Penelitian












































3.2 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan
yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka
waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil
belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin
Universitas Sumatera Utara



mencapai hasil yang lebih baik. Dalam hal ini hasil belajar mahasiswa
dalam penelitian didapat dari nilai rata-rata hasil belajar dan hasil belajar
mahasiswa secara keseluruhan dari gaya gaya belajar visual, auditori dan
kinestetik. Penilaian hasil belajar ini dapat ditentukan dengan penilaian
berdasarkan buku Panduan Akademik Keperawatan Universitas Sumatera
Utara yaitu :
A = 80-100

B+ = 75-79

B = 70-74

C+ = 65-69

C = 60-64

D = 50-59

E = < 49




3.3 Kegiatan Praktikum

Kegiatan praktikum adalah kegiatan belajar mengajar dengan cara
tatap muka antara peneliti (dapat dibantu asisten dan mahasiswa yang
menekankan pada aspek psikomotor (keterampilan), kognitif
(pengetahuan), dan afektif (sikap) dengan menggunakan peralatan di
Laboratorium Keperawatan USU yang sudah dijadwalkan.
Universitas Sumatera Utara



BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN




1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi experiment, yang dilakukan
secara berseri dengan memberikan perlakuan pada kelompok sampel. Penelitian
dilakukan untuk mengetahui Gambaran Gaya Belajar dan Hasil Belajar pada
kegiatan praktikum Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi S1 Program Reguler
stambuk 2009 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang masih aktif
kuliah yang duduk di semester II dengan jumlah 30 orang. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu populasi yang
memenuhi kriteria sebagai sampel yang dapat digunakan sebagai sampel
(Arikunto, 2007).
Desain ini hanya menggunakan kelompok intervensi (KI) tanpa kelompok
kontrol. Sebelum dilakukan intervensi (0
1
) disebut test awal untuk menentukan
gaya belajar mahasiswa, kemudian dilakukan intervensi (proses belajar mengajar
selama 3 pertemuan) dan kembali dikalukan test akhir (0
2
) untuk mengetahui
kemampuan mahasiswa.
Desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Kelompok Test awal Intervensi Test Akhir
KI 0
1 X 0
2
Universitas Sumatera Utara



2. Populasi dan Sampel

2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi S1

Program Reguler stambuk 2009 Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara yang masih aktif kuliah yang duduk di semester II
dengan jumlah 72 orang dalam satu kelas.
2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2002). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
teknik Purposive Sampling, yaitu responden yang bersedia mengikut i
seluruh tahapan penelitian (Arikunto, 2007). Pada saat pengambilan data
yang dilakukan peneliti dalam 4 kali pertemuan dengan melakukan
metode pembelajaran di laboratorium, pada pertemuan pertama
responden yang hadir berjumlah 70 orang, pada pertemuan kedua
responden yang hadir berkurang menjadi 32, pertemuan ketiga responden
yang hadir berkurang lagi menjadi 30, dan pertemuan keempat atau
evaluasi akhir jumlah responden yang hadir tetap 30. Maka jumlah
sampel dalam penelitian ini yang digunakan sebagai responden sebanyak
30 orang.




3. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakuka n Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara, hal tersebut dikarenakan jumlah sampel memadai, serta
Universitas Sumatera Utara



mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya penelitian selain itu Fakultas
Keperawatan memiliki sarana dan prasarana yang mendukung proses
pembelajaran kinestetik yaitu adanya laboratorium keperawatan. Penelitian ini
dilakukan pada bulan April 2010.



4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Pada pengumpulan data, peneliti
terlebih dahulu memperkenalkan diri, kemudian menjelaskan maksud, tujuan dan
prosedur penelitian kepada responden. Apabila responden setuju maka responden
diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent) yang telah
disediakan oleh peneliti. Bila responden tidak bersedia atau menolak untuk diteliti
maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak responden.
Untuk menjaga kerahasiaan maka nama responden tidak akan
dicantumkan pada lembar kuisioner yang diisi oleh responden dan hanya diberi
NIM dan kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden
dijamin oleh peneliti dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian
(Nursalam, 2003).



5. Instrumen Penelitian

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian dan
dibuat dalam bentuk kuisioner dan prosedur kegiatan belajar mengajar yaitu :
1. Kuisioner data demografi yang terdiri atas Usia dan Jenis kelamin.
Universitas Sumatera Utara



2. Kuisioner untuk mengkaji gaya belajar mahasiswa yang diadopsi dari DePorter
(2004). Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup, sehingga
responden hanya perlu memberikan jawaban berupa tanda check list ( ) pada
jawaban yang tersedia.
3. Kuisioner untuk mengkaji hasil belajar mahasiswa diadopsi dari buku panduan
panduan departemen ilmu keperawatan 2006-2007.
4. Prosedur kegiatan penelitian yaitu berupa kegitan belajar mengajar dengan
metode pembelajaran di laboratorium yang diberikan kepada mahasiswa
Program Reguler Fakultas Keperawatan USU.



6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan sesuatu instrumen dan bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana
instrumen mampu mengukur apa yang akan diukur (Danim, 2003). Uji validitas
dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang dibuat dapat mengukur apa
yang seharusnya di ukur. Uji validitas untuk instumen tipe belajar tidak dilakukan
karena telah dilakukan uji validitas pada penelitian sebelumnya oleh Pangabean
(2009) dengan judul Gambaran Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran USU Program Reguler Berdasarkan Tipe
Belajar oleh dosen Keperawatan USU.
Uji realibilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama
Universitas Sumatera Utara



(Notoatmodjo, 2005). Uji reliabilitas ini juga telah dilakukan pada penelitian

Pangabean (2009) terhadap 30 orang responden dengan hasil 0,73. Menurut Polit

& Hungler (1995) instrument dikatakan reliable jika memiliki reliabilitas lebih
dari 0.70 oleh karna itu instrument tipe belajar dikatakan reliable.



7. Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data terdiri dari :

1. Mangajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Institusi
pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang
digunakan peneliti sebagai tempat penelitian.
2. Peneliti menjelaskan pada responden tentang tujuan, manfaat, dan cara
pengisian kuesioner.
3. Bagi calon responden yang bersedia kemudian responden diminta untuk
menandatangani surat persetujuan.
4. Mahasiswa yang bersedia menjadi responden dibagikan kuesioner gaya
belajar dan kuesioner dikumpulkan pada hari yang sama.
5. Selama kegiatan belajar mengajar responden dibagi menjadi 5 kelompok,
dimana setiap kelompok terdiri dari 6 orang dan dibimbing seorang asisten
dalam hal ini asisten merupakan teman peneliti satu stambuk yang
bertugas mengajarkan, mengobservasi dan memberi penilaian pada test
ujian yang dilakuka n setelah responden.
6. Sebelum melakukan penelitian semua asisten dibimbing oleh orang yang
lebih ahli untuk mendapatkan pemahaman yang sama dalam penilaian
Universitas Sumatera Utara



sehingga hasil belajar yang diperoleh setiap responden dapat dinilai secara
objektif.
7. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada kegiatan praktikum
dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan
8. Materi pertemuan pertama yaitu mengukur suhu tubuh alat yang diberikan
berupa Thermometer bersih (axilla, oral, anal), larutan desinfektan dan air
bersih, neirbeken, tissue, vaselin, dan jam tangan.
9. Materi pertemuan kedua yaitu menghitung denyut nadi dan pernafasan
alat yang diberikan jam tangan dengan petunjuk detik, pulpen dan buku
catatan nadi.
10. Materi pertemuan ketiga yaitu mengukur tekanan darah alat yang
diberikan sphygmomanometer dan stetoskop dan pada pertemuan terakhir
setiap kelompok diberikan semua alat tanda-tanda vital (TTV)
11. Setiap kelompok diberikan satu set alat yang sesuai dengan topik yang
diberikan.
12. Melakukan test akhir setelah selesai dilakukan kegiatan belajar mengajar
untuk mengidentifikasi hasil yang dicapai oleh mahasiswa.



8. Analisa Data

Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisa data melalui beberapa
tahap antara lain : (1) Editing, yaitu memeriksa kelengkapan kuisioner yang telah
diisi oleh responden dengan maksud untuk memeriksa apakah kuisioner telah diisi
sesuai dengan petunjuk, (2) Coding, yaitu memberikan kode tertentu pada
Universitas Sumatera Utara



kuisioner yang telah dibuat untuk mempermudah pada saat mengadakan tabulasi
dan analisa data, (3) Tabulating, yaitu untuk mempermudah analisa data,
pengolahan, dan pengambilan kesimpulan. Pada tahapan ini, kuisioner yang terdiri
dari 36 pertanyaan yang terdiri dari tipe belajar visual nomor 1 12, auditori
nomor 13 24, dan kinestetik nomor+ 25 36, akan dihitung skornya
menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban yang tersedia pada kuisioner
yaitu : Sering (skor 2), Kadang-kadang (skor 1), dan Jarang (skor 0), kemudian
hasil pengumpulan data dimasukka n kedalam tabel distribusi frekuensi dan
persentase. Jumlah skor yang paling tinggi akan menentukan tipe belajar yang
paling menonjol pada mahasiswa tersebut, (4) Dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan program komputer. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dan persentase.
Analisa terhadap hasil belajar ini dilakuka n setiap pertemuan dan dinilai
dengan analisis deskriptif terhadap lembar evaluasi kegiatan proses belajar
mengajar yang menggunakan sistem penilaian berdasarkan dari Buku Panduan
Departemen Ilmu Keperawatan 2006-2007. Di kategorikan kedalam 7 tingkatan
yaitu : A (skor 80-100), B+ (skor 75-79 ), B (70-74), C+ (skor 65-69), C (60-64),
D (skor 50-59) dan E (<49) dengan menggunakan program statistik sederhana.
Universitas Sumatera Utara






BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN




1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran gaya belajar
dan hasil belajar pada kegiatan praktikum mahasiswa Program Reguler Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Pengumpulan data dilakukan pada
tanggal 23 April sampai 21 Mei 2010 dengan jumlah 30 responden. Berikut ini
akan dijabarkan mengenai hasil penelitian meliputi deskripsi dan persentase
karakteristik responden, tipe belajar dan hasil belajar mahasiswa Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

1.1 Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden terdiri dari usia, jenis kelamin dan
hasil belajar. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa
responden dalam penelitian ini sebagian besar berada pada kelompok
usia 18 tahun (n=21, 70,0%). Sebagian besar responden berjenis kelamin
perempuan (n=26, 86,7 %). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden

Variabel Frekuensi %
Usia
19 tahun
17 tahun
18 tahun

6
3
21

29,0
10,0
70,0
Universitas Sumatera Utara


Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan

4 13,3
26 86,7



1.2 Deskripsi Gaya Belajar Mahasiswa

Hasil penelitian terhadap Gaya belajar mahasiswa dapat
menunjukka n bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki Gaya belajar
visual n=17. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pelajar visual
cenderung lebih banyak bila dibandingkan dengan pelajar auditori
maupun kinestetik untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah
ini.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Gaya Belajar Responden

Tipe Belajar Frekuensi Persen (%)

Visual 17 56,7
Audio 8 26,7
Kinestetik 5 16,6
Total 30 100.0


1.3 Deskripsi Hasil Belajar Mahasiswa

Hasil penelitian terhadap hasil belajar mahasiswa dapat dilihat
pada tabel 5.3 yang menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa
yang mendapatkan hasil Sangat Baik (A) (n=10, 33,29%). Dari data
tersebut dapat diketahui pada pelajar kinestetik seluruhnya dapat
menujukkan hasil belajar yang sangat memuaskan dengan nilai (A)
(n=5 16,6%) meski dalam hal ini pelajar kinestetik cenderung lebih
sedikit dibandingkan dengan pelajar audio.
Universitas Sumatera Utara










Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Responden

Hasil Belajar

Tipe Belajar Jumlah A 80-100 B+ 75-79 B 70-74 C+ 65-69 C 60-64
F % F % F % F % F %
Visual 17 4 13,34 5 16,68 4 13,34 2 6,67 2 6,67
Audio 8 1 3,35 3 10,0 3 10,0 1 3,35 - -
Kinestetik 5 5 16,6 - - - - - - - -
Total 30 10 33,29 8 26,68 7 23,34 3 10,02 2 6,67






1.4 Distribusi frekuensi rata-rata hasil test ujian pada kegiatan
praktikum Mahasiswa Program Reguler Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
Hasil belajar yang baik dapat mencerminkan gaya belajar yang
baik karena dengan mengetahui dan memahami gaya belajar yang
terbaik bagi dirinya dalam melakukan pembelajaran yang mampu
menstimulasi kreativitas responden melalui pembelajaran mengukur
tanda-tanda vital di laboratorium Keperawatan Dasar akan membantu
mahasiswa dalam belajar sehingga nilai yang dihasilkan akan
maksimal.
Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh hasil responden yang
dikategorikan memiliki hasil belajar sangat memuaskan di setiap test
Universitas Sumatera Utara



ujian yang dilakukan baik ujian I pada pengukuran pernafasan dan
mengukur nadi, ujian II pada pengukuran suhu tubuh, ujian III pada
pengukuran tekanan darah dan ujian IV atau ujian akhir yang dilakukan
untuk mengetahui evaluasi dari semua ujian yang telah dilakukan untuk
melihat hasil belajar responden dengan memilih metode intervensi yang
mampu menstimulus kreativitas responden maka dalam hal ini memiliki
kecenderungan pada tipe belajar kinestetik dengan hasil tertinggi 82,6
untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.4.


Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Rata-rata Hasil Test Ujian pada Kegiatan


Gaya Belajar

Rata-rata Hasil Visual Audio Kinestetik
Ujian pada Tipe
Gaya Belajar
(n=17 56,7%) (n= 8 26,7%) (n= 5 16,6%)
Ujian I 77,4 79 89,6
Ujian II 64,1 74,4 78,2
Ujian III 77,1 75 80
Ujian Akhir 70,3 68,5 82,6




Praktikum Mahasiswa Program Reguler Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara



Total 288,9 296,9 330,4
Rata-rata hasil
ujian n= 30
72,2 74,2 82,6



2. Pembahasan

Hasil penelitian yang diperoleh akan diuraikan pada pembahasan yaitu untuk
menjawab pertanyaan penelitian tentang hubungan gaya belajar mahasiswa, hasil
belajar mahasiswa dan rata-rata hasil test ujian pada kegiatan praktikum
mahasiswa program Reguler Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.



2.1 Gaya Belajar Mahasiswa

Gaya belajar merupakan cara termudah yang dimiliki oleh individu
dalam menyerap, mengatur dan mengolah informasi yang masuk ke
otak. Sedangkan menurut Zaini (2002) gaya belajar atau tipe belajar
adalah karakteristik atau pilihan individu untuk mengumpulkan
informasi, menafsirkan, mengorganisasi, merespon, dan memikirkan
informasi yang diterima.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki gaya belajar visual dan Auditori dan sebagian kecil dari
responden yang diambil memiliki gaya belajar kinestetik.

Felder & Soloman (2001) menyatakan bahwa kebanyakan orang-
orang adalah pelajar visual dan hal ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Liu dan Ginther (1999) yang menemukan bahwa
sebagian besar pelajar di Amerika merupakan pelajar visual (40%), 20-
Universitas Sumatera Utara



30% adalah pelajar auditori dan 30-40% adalah kinestetik,
visual/kinestetik atau kombinasi dari tipe belajar tersebut (Sankey,
2001).

2.2 Hasil Belajar Mahasiswa


Berdasarkan hasil belajar yang dianalisa menunjukan sebagian
besar responden menunjukkan hasil belajar sangat baik (33,29%).
Dalam hal ini meskipun pelajar dengan gaya belajar kinestetik lebih
sedikit dengan pelajar visual dan audio namun seluruh pelajar kinestetik
mendapatkan hasil belajar yang sangat baik, sedangkan untuk gaya
belajar visual dan audio sebagian mahasiswanya masih menujukan hasil
belajar baik dan cukup. Kemungkinan besar hal ini disebabkan metode
yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran di laboratorium kurang
sesuai dengan gaya belajar visual dan audio yang cenderung
mendapatkan hasil belajar memuaskan dengan metode ceramah maupun
visualisasi. Dengan dilakukannya kegiatan pembelajaran dilaboratorium
merupakan metode yang tepat untuk menstimulasi mahasiswa dengan
gaya belajar kinestetik, hal ini disebabkan kecenderungan orang
kinestetik dalam menangkap pelajaran yang mereka terima dengan cara
menyentuhnya dan memperagakannya secara langsung.

2.3 Rata-rata Hasil Test Ujian pada kegiatan Praktikum Mahasiswa
Program Reguler Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera Utara



Hasil penelitian ini menunjukka n bahwa rata-rata hasil test
responden yang dikategorikan memiliki hasil belajar sangat memuaskan
memiliki kecenderungan pada gaya belajar kinestetik. Kemungkinan besar
hal ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang diberikan
dilaboratorium cenderung dapat menstimulasi mahasiswa dengan gaya
belajar kinestetik. Proses pembelajarn yang digunakan dengan metode
tersebut lebih banyak dari mata kuliah praktikum yang merupakan metode
yang disukai oleh pelajar kinestetik. Hal ini menunjukkan bahwa
metode/strategi yang digunakan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung yang sesuai dengan tipe belajar mahasiswa akan berpengaruh
pada hasil belajar mahasiswa.
Beberapa peneliti telah menemukan bahwa kecocokan atau
ketidakcocokan antara strategi pengajaran dengan gaya belajar secara
signifikan mempengaruhi keberhasilan pelajar (Dunn, dkk, 1989 dikutip
dari Pranata, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Pangabean (2009) juga
menunjukkan sebagian besar mahasiswa yang mendapatkan hasil belajar
sangat memuasakan didapat pada pelajar visual (72,5%) ini disebabkan
metode pembelajaran yang dilakukan cenderung menguntungkan pelajar
visual dengan menggunakan metode LCD, OHP dan white board . Hal
yang sama juga dibuktikan dalam penelitian Sundari (2009) menunjukkan
sebagian besar mahasiswa yang mendapat prestasi belajar sangat
memuaskan didapat pada pelajar visual (n=28, 50,9%) hal ini juga
disebabkan metode pembelajaran yang digunakan didalam kelas dengan
Universitas Sumatera Utara



metode ceramah, diskusi dan visualisasi cenderung menguntungkan
mahasiswa dengan gaya belajar visual.
Menurut pengamatan penulis, sebagian mahasiswa dengan gaya
belajar kinestetik ini sebenarnya termasuk kategori mahasiswa berprestasi,
namun kesalahan metode pembelajaran yang dilakukan oleh dosen saat
mengajar dikelas yang hanya terfokus untuk pelajar visual dan audio
sehingga membuat mahasiswa tidak mampu mengembangkan potensinya.
Penelitian yang berkaitan dengan hal ini juga telah dilakukan oleh
Husain (2000) dengan judul penelitian Learning and Personality Styles in
Second Language Acquisition : Gaya belajar dan gaya kepribadian dalam
perolehan bahasa kedua pada mahasiswa jurusan bahasa Inggris FBSS
UNM Ujung Pandang dengan jumlah responden 414 mahasiswa dengan
hasil penelitian bahwa kelompok visual tidak memperoleh pencapaian
belajar yang lebih baik dari kelompok audio dan kinestetik, hal ini
disebabkan proses pembelajaran yang dilakukan cenderung
menguntungkan pelajar audio dan kinestetik yaitu dengan menstimulasi
pendengaran dan peragaan pengucapan bahasa kedua. Sehingga dapat
dibuktikan mahasiswa yang diberikan pembelajaran yang sesuai dengan
gaya mengajar dosen akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Oleh
karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan variasi dalam
metode/strategi mengajar dengan gaya belajar mahasiswa baik gaya visual,
audio dan kinestetik akan sangat membantu mahasiswa dalam memperoleh
hasil maupun prestasi belajar yang optimal.
Universitas Sumatera Utara



BAB 6

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI




1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
sebagian besar responden berusia 18 tahun (70,0%) dan berjenis kelamin
perempuan (86,7%). Responden sebagian besar memiliki gaya belajar visual
(53,3%) dan memiliki Hasil belajar pada rentang sangat baik (33,29%).
Hasil penelitian terhadap gaya belajar dan hasil belajar pada kegiatan
praktikum mahasiswa menunjukkan bahwa responden yang dikategorikan
memiliki rata-rata hasil belajar sangat baik memiliki kecenderungan pada gaya
belajar Kinestetik. Hal ini dapat diketahui berdasarkan data yang diperoleh yang
menunjukka n bahwa mahasiswa dengan gaya belajar Kinestetik memiliki rata-rata
hasil belajar sangat baik (A) yaitu dengan hasil 82,6 sedangkan untuk hasil belajar
visual dengan hasil baik (B) yaitu 74,2 dan audio dengan hasil baik juga (B) yaitu
72,2. Mahasiswa dengan gaya belajar Visual memiliki hasil belajar dengan nilai A
(3,3%), B+ (16,68%), B (13,34%), C+ (6,67%) dan C (6,67%). Mahasiswa
dengan gaya belajar Audio memiliki hasil belajar dengan niali A (3,35%), B+
(10,0%), B (10,0%) dan C+ (10,0%). Mahasiswa dengan gaya belajar Kinestetik
hanya memiliki hasil belajar dengan nilai sangat baik A (16,6%).
Universitas Sumatera Utara



2. Saran

2.1 Bagi mahasiswa

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, hendaknya mahasiswa
bisa mengenali gaya belajar yang sesuai dengan dirinya, sehingga jika
metode/strategi pada saat proses belajar mengajar di kelas tidak sesuai
dengan gaya belajarnya, mahasiswa mampu menentukan sendiri cara yang
paling mudah baginya untuk menyerap pelajaran yang diberikan baik itu
pada saat belajar di kelas maupun ketika belajar di Laboratorium.
2.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan
masukan bagi Fakultas Keperawatan USU yaitu :
1. Perlu dilakukan pengkajian/identifikasi terhadap gaya belajar
mahasiswa secara periodik sehingga gambaran gaya belajar mahasiswa
akan diketahui secara keseluruhan. Karena dengan hal tersebut, dosen
diharapkan dapat menyesuaikan metode/strategi mengajarnya dengan
gaya belajar mahasiswa sehingga tercapai hasil belajar yang optimal.
2. Memberikan kesempatan bagi dosen untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan metode dan
strategi mengajar.
3. Sebagian besar mahasiswa Program Reguler Fakultas Keperawatan
USU adalah pelajar visual. Hal ini menunjukan rata-rata hasil test ujian
yang didapat dalam 4 kali pertemuan menujukan pelajar kinestetik
mendapatkan hasil belajar yang sangat baik. Oleh karena itu, perlu
Universitas Sumatera Utara



menambah penggunaan media/strategi peragaan secara langsung
seperti pembelajaran di laboratorium dalam pengajaran di kelas
sehingga hasil belajar pada gaya belajar Visual, Audio dan Kinestetik
dapat memperoleh hasil yang Optimal, karena mahasiswa Program
Reguler Fakultas Keperawatan USU terdiri dari mahasiswa dengan
gaya belajar visual, auditori dan kinestetik dan semakin banyak
modalitas belajar yang dilibatkan dalam proses belajar mengajar akan
meningkatkan minat dan derajat pemahaman mahasiswa terhadap
pelajaran.
2.3 Bagi Dosen

1. Perlu melakukan penyesuaian metode/strategi dalam mengajar dengan
gaya belajar mahasiswa ketika proses belajar mengajar berlangsung
dan menyadari adanya perbedaan gaya belajar setiap mahasiswa.
2. Perlu memodifikasi strategi, media dan metode mengajar yang
menarik minat mahasiswa sehingga diperoleh hasil belajar yang
optimal.
2.4 Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi
bagi penelitian lanjutan tentang topik yang sama untuk mahasiswa jalur
B dan identifikasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar mahasiswa Fakultas Keperawatan dengan gaya belajar kinestetik.

Anda mungkin juga menyukai