Kompol / 74060759 Hp. 0813 90 600 486 Asfiksia Definisi : Pernafasan berhenti secara efektif sehingga tubuh kekurangan Oksigen
Anoksia : 1. Anoksia anemik 2. Anoksia Stagnan 3. Anoksia Histotoksik 4. Anoksia Anoksik PENYAKIT ASFIKSIA MEKANIK Asfiksia Mekanik 1. Strangulasi : Gantung Jerat Cekik 2. Sufokasi 3. Pembekapan 4. Penyumpalan 5. Tenggelam 6. Crush Asfiksia Tekanan Desakan Gejala klinik : 1. Dispneu : Tubuh kekurangan O2 Penumpukan CO2 2. Konvulsi : Klonik Tonik Epistotonik 3. Apneu : Tak sadar Urin Tinja 4. Stadium Akhir -----------) Paralisa seluruh tubuh Tanda-tanda umum : 1. Sianosis : Darah mjd encer dan gelap Mukosa biru Kuku biru Lebam mayat gelap 2. Kongesti vena : Pelebaran pembuluh darah vena pd paru Perdarahan berbintik di membran transparan pd organ ( jantung,paru,sklera ) 3. Edema : Kekurangan oksigen, pembuluh darah rusak, permeabilitas naik -------) Paru-paru
Gantung Definisi : Tali di leher menjadi erat karena berat badan sendiri Cara gantung tdk harus seluruh tubuh tergantung, kadang kaki masih menyentuh tanah atau sambil duduk. Letak simpul : 1. Tepat di tengkuk 2. Di samping kanan / kiri tengkuk Jenis pengantungnya (= tali) : Lunak : Selendang, kain, dll Keras : Tali, kawat, dll
Luka yg disebabkan lilitan tali di leher disebut : Jejas jerat
Sifat jejas jerat intra vital : 1. Melekuk ke dalam 2. Warna merah coklat 3. Perabaan keras ( kertas perkamen ) 4. Resapan darah di bawah kulit Kelainan Post mortem ----- simpul tepat ditengkuk (Tipikal) : Muka pucat Bibir pucat Keluar tinja Keluar sperma Lebam mayat di tungkai bawah dan lengan bawah Lidah terjulur + / - Kelainan post mortem --- simpul di samping tengkuk (atipikal) : Muka sembab Bibir sianosis Bintik perdarahan pd sklera / selaput lendir kelopak mata. Keluar sperma Keluar tinja Lebam mayat di akral Lidah terjulur + / - Sifat jejas jerat post mortem : 1. Melekuk ke dalam 2. Warna pucat 3. Perabaan lunak 4. Resapan darah negatif
Tanda-tanda umum : 1. Sianosis 2. Kongesti vena leher, kepala dan otak 3. Bentuk perdarahan,pelebaran pembuluh darah di palpebra / sklera 4. Darah gelap dan encer Sebab kematian : 1. Asfiksia 2. Gangguan sirkulasi otak 3. Syok vagal reflek 4. Dislokasi vertebra servikal I
Cara kematian : Bunuh diri Pembunuhan Kecelakaan Pemeriksaan TKP : Lokasi Posisi korban Keadaan tali
Teknik otopsi : 1. Perhatikan alat-alat leher 2. Resapan darah di bawah jejas jerat 3. Tulang rawan trakea 4. Mukosa esofagus Penjeratan : Lilitan tali di leher menjadi erat karena tarikan kedua ujungnya oleh orang lain.
Kelainan Post mortem : Jejas jerat tidak begitu jelas Arah jejas jerat mendatar Sifat-sifat seperti gantung Sebab Kematian : Asfiksia Anoksia otak
Cara Kematian : 1. Pembunuhan 2. Kecelakaan Cekikan : Penekanan saluran napas dilakukan dengan tangan atau lengan bawah
Sebab Kematian : Asfiksia Anoksia otak
Kelainan Post mortem 1. Tanda asfiksia 2. Jejas kuku pada leher
Crush Asfiksia : Dada dan perut terfiksir oleh karena tekanan, sehingga diafragma tidak dapat bergerak.
Pemeriksaan post mortem : Tanda-tanda ASP Tanda-tanda trauma tumpul Sufokasi : Di dalam ruangan tanpa ventilasi. Kekurangan O2 dan kelebihan CO2.
Pembekapan : Terdapat tanda asfiksia Memar semilunair pada pipi Memar pada selaput lendir di mukosa bibir
TENGGELAM Definisi : Hidung dan mulut masuk ke dalam air, sehingga air masuk ke dalam paru-paru.
Mekanisme : Tidak harus seluruh tubuh masuk ke dlm air Di kolam, sungai, laut Di bak mandi, ember berisi air Jumlah cairan : 2 liter (dewasa) / 40 cc (anak-anak) Bentuk tenggelam :
1. Tipe I A ( vagal refleks ) Air menyentuh leher shg tjd vagal refleks Tanda asfiksia ( - ) Paru tidak ada air Meninggal cepat
2. Tipe I B ( Spasme laring ) Air masuk laring kmd laring menutup Tanda asfiksia ( + ) Paru tidak ada air Meninggal tidak cepat 3. Tipe II A ( tenggelam di air tawar ) Air masuk alveoli Kadar NaCl darah > kadar NaCl air tawar Tjd inhibisi air ke dlm darah ----- hemodilusi, kmd eritrosit pecah ----- Ion K keluar ---- hiperkalemi----- atrium fibrilasi (kadar NaCl jantung kanan > jantung kiri)
4. Tipe II B (tenggelam di air laut) Air laut masuk alveoli Kadar NaCl air di alveoli > di darah Tjd inhibisi air dari darah ke alveoli Darah menjadi hemokonsentrasi Tidak ada gangguan elektrolit Kadar NaCl Jantung kiri > kanan Kelainan post mortem : 1. Pakaian basah 2. Kulit basah 3. Kelopak kaki / tangan keriput (washer woman hands) 4. Lebam mayat di kepala, leher, tersebar 5. Buih halus 6. Cadaveric spasme
Pemeriksaan dalam Trakea terdapat buih Paru membesar Lambung terisi air Teknik otopsi Trakea dibuka dengan gunting Perhatikan mukosa trakea Bronkus dibuka dg gunting sampai ke cabang yang paling kecil, cari benda-benda air. Bila paru diiris : keluar darah campur buih
Sebab kematian : Asfiksia OK paru terisi air
Tes Konfirmasi 1. Tes asal air 2. Tes kimia darah 3. Tes diatome