sumber Definisi Software Testing Software testing adalah aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi atribut- atribut atau kemampuan sebuah program atau sistem dan penentuan apakah sesuai dengan hasil yang diharapkan [Hetzel88] Testing adalah proses pemeriksaan program dengan tujuan tertentu dalam menemukan kesalahan sebelum diserahkan ke pengguna
Verification: Apakah kita membangun produk dengan benar? Software seharusnya sesuai dengan spesifikasinya. Gunakan proses software yang bagus. Validation: Apakah kita membangun produk yang benar? Software seharusnya melakukan apa yang pengguna benar-benar butuhkan Verification vs. validation Dapat menunjukan keberadaan kesalahan tapi BUKAN ketidakadaan kesalahan yang lain Test yang sukses adalah sebuah test yang menemukan satu atau lebih kesalahan Seharusnya digunakan bersama dengan verification statik untuk memberikan V&V sepenuhnya Program testing Adalah proses yang berbeda Verification and validation: menunjukkan keberadaan cacat program Debugging: menemukan dan memperbaiki kecacatan-kecacatan ini Testing and debugging Tujuan Dilakukan Software Testing Untuk meningkatkan kualitas Untuk Verification & Validation (V&V) Untuk estimasi reliability [Kaner93] [Lyu95]
Melakukan testing berarti melakukan Mendesain test. Mengimplementasikan test yang telah didesign. Mengevaluasi test tersebut.
Exhaustive Testing loop < 20 X Terdapat kemungkinan 10 14 jalur eksekusi! Jika kita mengeksekusi satu test per millisecond, maka dibutuhkan 3.170 tahun untuk men- test program ini
Selective Testing loop < 20 X Jalur eksekusi yang dipilih Tahapan Testing Pre-Implementation Testing Post implementation (Code Testing) Metode pengembangan software apapun yang digunakan, penguji bisa menggunakan dua teknik testing: White Box Black Box
White-Box Testing . Tujuan kita adalah menjamin semua statemen dan kondisi telah dieksekusi minimal sekali .. Black-Box Testing requirements events input output Strategi OO Testing[1] Strategi OO Testing[2] Unit Testing Pengujian class/object Integration Testing object integration testing System Testing
Pengujian class/object Encapsulated state Memeriksa interaksi method-method dengan data obyek Interaksi antar method Memeriksa interaksi method-method dari sebuah obyek Pewarisan dan polimorfisme
Unit Testing[1] Tahapan testing yang paling awal. Tahap selanjutnya terdiri dari integration testing dan system testing Biasanya unit didefinisikan sebagai: Suatu fungsi atau prosedur tunggal yang kohesif Segmen terkecil dari kode program yang bisa dikompile secara terpisah. Sebuah fungsi yang pas pada suatu halaman tunggal. Kode yang bisa ditulis oleh seseorang dalam suatu kurun waktu. Definisi yang biasa dipakai yaitu definisi pada point pertama. Unit Testing[2] Input untuk proses test planning terdiri dari requirement dan detailed design. Output dari proses test planning adalah unit test plan. Tahap selanjutnya adalah akuisisi data input dan output yang berasosiasi dengan masing- masing test. Hasil dari tahap ini dinamakan test set. Test di eksekusi.
Unit Testing[3]( IEEE ) Pengujian Method[1] Memverifikasi operasi pada nilai normal parameter (sebuah black box test yang berdasarkan pada kebutuhan unit) Memverifikasi operasi pada nilai limit parameter (black box) Memverifikasi operasi nilai diluar batas nilai parameter (black box) Memastikan bahwa semua instruksi di eksekusi (statement coverage) Cek semua path, termasuk semua cabang (decision coverage) Cek semua penggunaan object yang dipanggil Memverifikasi penanganan dari semua struktur data Pengujian Method[2] Memverifikasi penanganan semua file Cek terminasi normal dari semua loop ( part of correctness proof) Cek terminasi abnormal dari semua loop Cek terminasi normal dari semua rekursif Cek terminasi abnormal dari semua rekursif Memverifikasi penanganan semua kondisi error Cek timing dan sinkronisasi verifikasi semua ketergantungan hardware
Class Testing Kombinasikan penggunaan method biasanya 2-5 pilih rangkaian pertama yang paling umum masukan rangkaian yang mungkin menyebabkan error Fokuskan unit test pada masing-masing atribut inisialisasi, lalu eksekusi rangkaian method yang dipengaruhinya Verifikasi masing-masing invariant class tidak berubah Verifikasi object transisi diantara state-state yang ada. Rencanakan rangkaian state/transisisi Set up object dalam inisial state dengan menyeting variable Sediakan event pertama dan cek transisi yang terjadi
Pengujian integrasi object Menguji unit yang telah diuji secara tunggal bekerja secara baik pula setelah digabungkan pada sistem Mereka akan digabungkan ke dalam suatu grup logis yang koheren untuk diuji kembali( subsistem ) Saat subsistem tersebut berhasil bekerja dengan baik maka akan dilanjutkan dengan menggabungkannya dengan subsistem yang lain dan seterusnya sampai membentuk suatu sistem utuh yang teruji Hal yang diperhatikan yaitu memeriksa semua unit apakah bekerja bersama dengan baik. Penguji lebih mengkonsentrasikan pada interaksi unit daripada fungsionalitasnya Merancang dan Melakukan Integration Testing Putuskan bagaimana dan dimana untuk menyimpan, menggunakan kembali dan mengkodekan integration test tunjukan dalam project schedule Ekesekusi unit-unit test sebanyak mungin sesuai dengan waktu yang tersedia Gunakan test regresi Pastikan kebutuhan pembangunan telah dispesifikasikan. Gunakan use case yang harus diimplementasikan Eksekusi system test
Artifact yang terlibat dalam proses integration test use case model :Kumpulan use case yang menggambarkan penggunaan typical dari aplikasi, dan sequence diagram test cases : input untuk setiap test test procedure : cara bagaimana test di set up, dieksekusi, dan dievaluasi(hasil). Dapat berupa prosedur manual ataupun menggunakan tools untuk test otomasi test evaluation : kesimpulan, detail dan effect dari error yang ditemukan test plan : Rencana keseluruhan test test component : source code untuk test itu sendiri serta untuk code aplikasi yang akan di test defect (kerusakan) : laporan untuk setiap defect/error yang ditemukan, diklasifikasikan berdasarkan type dan tingkat peliknya kerusakan Tahapan System Testing[1] Memeriksa apakah sistem sudah berlaku dengan benar atau belum saat digunakan oleh user. Memperkirakan apakah sistem dapat menanggulangi segala kondisi dan data mainstream. Memeriksa performansi behaviour dari sistem. Misal berapa lama waktu yang diperlukan sistem untuk mengerjakan suatu tugas yang diberikan. Menguji volume, stress dan storage untuk meeriksa performance dibawah kondisi ekstrim seperti jumlah input yang besar, high speed input, jumlah user yang banyak serta meningkatnya jumlah aktivitas secara tiba-tiba.
Tahapan System Testing[1] Semua perhitungan diperiksa ketepatannya dengan data dan kondisi yang telah diperkirakan maupun tidak. Menguji error handling dan recovery dari sistem seperti memeriksa bahwa akan keluar pesan error yang tepat pada setiap kondisi dan pemulihan yang baik setelah sistem mengalami fatal errror. Memeriksa kelayakan tingkat keamanan pada sistem agar user yang tidak berwenang tidak dapat memperoleh akses ke sistem.
Tipe-tipe system testing[1] volume : memfokuskan untuk input yang besar usability : mengukur reaksi user ( skala 1-10) performance : mengukur kecepatan pada beberapa keadaan configurasi : mengkonfogurasi untuk bermacam- macam hardware atau software compatibility : komplabiliti dengan aplikasi lain ( contoh: mengukur waktu adaptasi) reliability/availability : mengukur ketahanan pada periode waktu yang lama Tipe-tipe system testing[2] security resource usage : mengukur penggunaan RAM, ruang disk, dll installability : di install pada bermacam-macam keadaan (mengukur waktu install) recoverability : mengukur waktu untuk me- recover serviceability : mengukur waktu service load/stress: untuk data extreme dan traffic
Tipe-Tipe Testing lainnya Regression Testing Acceptance Testing by user or a testing team Beta Testing Release testing Regression Testing Terlalu sering memperbaiki kesalahan- kesalahan software memacu pada kesalahan- kesalahan baru Seorang programmer yang bijak memperbaiki suatu kesalahan pada program ia akan melaksanakan semua kasus uji dan dan memeriksa hasilnya apakah program tersebut masih menghasilkan hasil yang sama Acceptance Testing by user or a testing team Acceptance test dilakukan oleh customer setelah suatu software dipasarkan. Biasanya tes ini adalah sekumpulan formal tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah sistem tersebut sesuai dengan kriteria penerimaan customer Acceptance test sering dilakukan diawal agar para programmer atau developer team bisa melakukannya sebelum secara formal memasarkan software tersebut
Beta Testing Jika sebuah produk software akan dibangun untuk konsumsi publik maka diuji terlebih dahulu oleh orang luar sebelum akhirnya direlease. Beta testing dilakukan oleh sekumpulan orang yang merepresentasikan suatu tipe user yang akan mempergunakan software yang sedang dibangun. Peran mereka yaitu untuk memberikan feedback dari pengalaman mereka memakai produk tersebut dalam lingkungan kerja.
Release testing Release testing adalah pengujian kelayakan suatu produk agar dapat dipasarkan keluar. Apakah semua disk atau CD sudah berisi file-file yang benar, apakah file-file yang digunakan sudah pada versi yang benar, apakah disk dan CDnya bebas dari virus dan terdapat dokumentasi yang lengkap didalamnya. Penguji akan melaksanakan pengujian tingkat tinggi terhadap apakah software telah melakukan apa yang telah diminta dengan membandingkan software, dokumentasi kebutuhan, materi marketing dan dokumentasi user.
Siapa yang melakukan testing? Orang yang melakukan pengujian akan bergantung pada tahap yang sedang dilakukan dan sumber yang dialokasikan untuk menguji produk software tertentu, yakni : Programmer Tim penguji Beta tester(Group yang mewakili pasar) Customer Maintainer Standar ANSI/IEEE untuk test dokumentasi[] introduction test plan : item dalam test,ruang lingkup, pendekatan, resource, jadwal, personel test design: item yang ditest, pendekatan, rencana detail test case : kumpulan input dan event test procedures : langkah-langkah untuk menyeting dan mengeksekusi test case
Standar ANSI/IEEE untuk test dokumentasi[] test item transmittal report : item-item dalam test, lokasi fisik dari hasil, orang yang bertanggung jawab untuk transmitting test log : kronologi record, lokasi fisik dari hasil, nama penguji test incident report : dokumentasi dari setiap event yang terjadi selama test, yang membutuhkan investigasi lebih lanjut test summary report : kesimpulan-kesimpulan dari keseluruhan point-point di atas
Testing Tools[1] Testing bervolume besar biasanya membutuhkan penggunaan tool-tool otomatis. Jacobson menyarankan bahwa 75% dari test lebih baik dilakukan secara otomatis daripada dilakukan secara manual. Kemampuan dari tools otomatis system test: merekam aksi mouse dan keyboard untuk memungkinkan pengulangan pemutaran kembali jalankan test script secara berulang-ulang memungkinkan untuk merekam hasil test
Testing Tools[2] merekam waktu eksekusi merekam run time error membuat dan mengatur regression test menghasilkan test report menghasilkan test data merekam penggunaan memory mengatur/mengelola test case analisa keseluruhan
Daftar Pustaka Britton, Carol dan Doake, Jill, Object Oriented System Development: A gentle Introduction , Singapore: McGraw-Hill, Inc., 2001 Braude, Eric J.,Software Engineering: An Object Oriented Perspective, United State of America: John Wiley & Sons,Inc., 2000 Bahrami, Ali, Object Oriented System Development, Singapore: McGraw-Hill, Inc., 1999 Pressman, Roger S.,The 5th edition of Software Engineering: A Practitioner's Approach,McGraw-Hill. Sommerville, Ian, Software Engineering, 6th edition, Pearson Education, 2001 http://www.cetus-links.org/oo_testing.html http://www.testing.com/writings/1-fault.htm http://www.rbsc.com/pages/who_who.html