Anda di halaman 1dari 5

Al-Qur’an, Al-Hadits dan Bahasa Arab

Posted Februari 6, 2008


Filed under: Refleksi |
Al-Qur’an Al-Karim dan agama Islam memberikan pengaruh yang
sangat kuat pada bahasa Arab. Dari keduanya berkembanglah
ilmu-ilmu bahasa Arab seperti Nahwu, Shorof, Mu’jam, Balaghoh,
Adab dll. Ilmu-ilmu itu menjadi santapan bagi bangsa Arab
maupun non Arab, mereka saling berlomba-lomba mendalami
bahasa Arab, mempraktekannya, memperbaiki tata bahasa susunan
kalimat mereka dan menggunakan susunan-susunan dalam Al-
Qur’an. Bahkan lebih dari itu, mereka kemudian mengangkat
bahasa Arab sebagai bahasa Internasional, tidak terbatas
penggunaannya bagi bangsa Arab saja tetapi untuk semua kaum
muslimin dimana saja mereka berada.

Para ulama telah melakukan banyak penelitian-penelitian menguak


berbagai macam disiplin ilmu yang terkandung dalam Al-Qur’an,
terutamanya para ulama Tata Bahasa Arab yang memberikan andil
sangat besar bagi para pelajar yang sedang mempelajari Ulumul
Qur’an. Karenanya antara Ulumul Arabiyah dan Ulumul Qur’an
memiliki ikatan yang sangat kuat, tak bisa dipisahkan.
Dari Ulumul Qur’an inilah, maka munculah berbagai macam
disiplin ilmu cabang seperti; ulumul Qur’an itu sendiri yang
membahas mengenai asbabun nuzul, makiyah madaniyah, nashikh
manshukh dll, tajwid, ilmu rasm, qira’ah dan tafsir.
Setelah tersebar ke berbagai penjuru dunia dan Bahasa Arab
mengalami perkembangan yang sangat pesat, akhirnya kaum
muslimin menganggap bahwa bahasa Arab merupakan bahasa
yang paling afdhal, karena satu-satunya bahasa yang mampu
dengan sangat apik memaknai Al-Qur’an terlebih bahasa pengantar
Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab.
Bahasa Arab adalah hujah syar’iyah. Karena itu wajib bagi
siapapun yang ingin mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
Al-Qur’an, mempelajari bahasa Arab sebagaimana banyak riwayat
dari para salaf yang menukilkan demikian.
Bahasa Arab adalah bahasa yang dapt diterima oleh kaum
muslimin sehingga mereka mencintainya, bukan hanya untuk
kepentingan politik, bukan hanya karena kecanggihannya tetapi
yang paling utama adalah karena kedudukannya dalam agama ini.
Sebab itu digalakkan kajian-kajian bahasa Arab diberbagai belahan
negara sebagai bekal agar dapat beribadah secara maksimal,
memperbaiki tilawah dan memahami nash-nash syareat.
Musuh-musuh Islam didukung oleh para munafiq dan zindiqnya,
terus menerus memikirkan langkah-langkah jitu menghancurkan
Islam yang mulia dan penuh rahmat ini. Dikemudian hari mereka
menemukan bahwa bahasa Arab merupakan salah satu pondasi
kuat Islam dan kaum muslimin. Karenanya jika kaum muslimin
dapat diceraikan dari bahasa Arab, otomatis kualitas pemahaman
mereka tentang Al-Qur’an dan Al-Hadits akan melemah.
Maka kita melihat, negeri Andalusia, gudang ilmu nan barakah
setelah jatuh ditangan kaum penjajah salib yang dipimpin oleh
Isabela, mereka hapuskan bahasa Arab dari benak dan pikiran
kaum muslimin kemudian berdiri dengan sombong Spanyol diatas
reruntuhan Andalusia. Begitu pula ketika Turki Utsmani berhasil
dihancurkan oleh zindiq Kamal Attartuk, berusaha menghapus
bahasa Arab sampai azanpun tidak boleh menggunakan bahasa
Arab.
Belum ada komentar
Leave a reply
nama (wajib)
pos-el ( tidak akan ditampilkan ) (wajib)
situs web
Kirim Komentar

Notify me of follow-up comments via email.


Al-Qur’an, Al-Hadits dan Bahasa Arab
Posted Februari 6, 2008
Filed under: Refleksi |
Al-Qur’an Al-Karim dan agama Islam memberikan pengaruh yang
sangat kuat pada bahasa Arab. Dari keduanya berkembanglah
ilmu-ilmu bahasa Arab seperti Nahwu, Shorof, Mu’jam, Balaghoh,
Adab dll. Ilmu-ilmu itu menjadi santapan bagi bangsa Arab
maupun non Arab, mereka saling berlomba-lomba mendalami
bahasa Arab, mempraktekannya, memperbaiki tata bahasa susunan
kalimat mereka dan menggunakan susunan-susunan dalam Al-
Qur’an. Bahkan lebih dari itu, mereka kemudian mengangkat
bahasa Arab sebagai bahasa Internasional, tidak terbatas
penggunaannya bagi bangsa Arab saja tetapi untuk semua kaum
muslimin dimana saja mereka berada.

Para ulama telah melakukan banyak penelitian-penelitian menguak


berbagai macam disiplin ilmu yang terkandung dalam Al-Qur’an,
terutamanya para ulama Tata Bahasa Arab yang memberikan andil
sangat besar bagi para pelajar yang sedang mempelajari Ulumul
Qur’an. Karenanya antara Ulumul Arabiyah dan Ulumul Qur’an
memiliki ikatan yang sangat kuat, tak bisa dipisahkan.
Dari Ulumul Qur’an inilah, maka munculah berbagai macam
disiplin ilmu cabang seperti; ulumul Qur’an itu sendiri yang
membahas mengenai asbabun nuzul, makiyah madaniyah, nashikh
manshukh dll, tajwid, ilmu rasm, qira’ah dan tafsir.
Setelah tersebar ke berbagai penjuru dunia dan Bahasa Arab
mengalami perkembangan yang sangat pesat, akhirnya kaum
muslimin menganggap bahwa bahasa Arab merupakan bahasa
yang paling afdhal, karena satu-satunya bahasa yang mampu
dengan sangat apik memaknai Al-Qur’an terlebih bahasa pengantar
Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab.
Bahasa Arab adalah hujah syar’iyah. Karena itu wajib bagi
siapapun yang ingin mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
Al-Qur’an, mempelajari bahasa Arab sebagaimana banyak riwayat
dari para salaf yang menukilkan demikian.
Bahasa Arab adalah bahasa yang dapt diterima oleh kaum
muslimin sehingga mereka mencintainya, bukan hanya untuk
kepentingan politik, bukan hanya karena kecanggihannya tetapi
yang paling utama adalah karena kedudukannya dalam agama ini.
Sebab itu digalakkan kajian-kajian bahasa Arab diberbagai belahan
negara sebagai bekal agar dapat beribadah secara maksimal,
memperbaiki tilawah dan memahami nash-nash syareat.
Musuh-musuh Islam didukung oleh para munafiq dan zindiqnya,
terus menerus memikirkan langkah-langkah jitu menghancurkan
Islam yang mulia dan penuh rahmat ini. Dikemudian hari mereka
menemukan bahwa bahasa Arab merupakan salah satu pondasi
kuat Islam dan kaum muslimin. Karenanya jika kaum muslimin
dapat diceraikan dari bahasa Arab, otomatis kualitas pemahaman
mereka tentang Al-Qur’an dan Al-Hadits akan melemah.
Maka kita melihat, negeri Andalusia, gudang ilmu nan barakah
setelah jatuh ditangan kaum penjajah salib yang dipimpin oleh
Isabela, mereka hapuskan bahasa Arab dari benak dan pikiran
kaum muslimin kemudian berdiri dengan sombong Spanyol diatas
reruntuhan Andalusia. Begitu pula ketika Turki Utsmani berhasil
dihancurkan oleh zindiq Kamal Attartuk, berusaha menghapus
bahasa Arab sampai azanpun tidak boleh menggunakan bahasa
Arab.
Belum ada komentar
Leave a reply
nama (wajib)
pos-el ( tidak akan ditampilkan ) (wajib)
situs web

Kirim Komentar

Notify me of follow-up comments via email.

Anda mungkin juga menyukai