Anda di halaman 1dari 32

Cardiovascular Drugs

Drh. Abadi Sutisna, MSi


Drh. Huda S. D
Ringkasan
Cardiovascular drugs digunakan untuk
penanganan:
1. CHF (Congestive Heart Failure)
2. Aritmia
CHF Tidak mencukupinya C.O untuk
kebutuhan oksigen tubuh
Infark myokard, oedema (ascites, anasarca,
pulmonum), exercise intolerance, dyspnea
Homeostasis Vs CHF
Tubuh (proses homeostasis) 3 mekanisme:
1. Aktivasi sistem simpatoadrenal kenaikan
frekuensi & kontraktilitas jantung
2. Aktivasi Renin-Angiotensin Sytem (RAS)
Vasokontriksi (Ingat angiotensin autokoids) &
Aldosteron (retensi diuretikum)
3. Hipertrofi myokardium
Prinsip Terapi
1. Pemberian Diuretikum mobilisasi kelebihan
fluida di dalam rongga tubuh\
2. Vasodilators menurunkan pre & afterload
jantung
3. - Adrenergic Receptor Bloker mengurangi
efek toksik stimulasi simpatis
4. Pemberian agen inotropik untuk menaikkan
kontraktilitas jantung
Obat-obat Kardiovaskuler Veteriner
Agen inotropik
Digoxin
- Adrenergic Agonist
Inhibitor Fosfodiesterase
Vasodilator
Angiotensin Coverting Enzyme
Hydralazine
Prazosin
Antiaritmia
Kelas 1, 2, 3 dan 4
Agen Inotroprik
Digoxin
Multi khasiat dalam penanganan CHF
1. Menaikkan kekuatan kontraksi miokardium (efek inotropik positif)
melalui inhibisi membran plasma N+/K+ ATPase
2. Menurunkan frekuensi jantung (efek khronotropik negatif)
MoA:
1. menaikkan konsentrasi Na+ intraseluler
menaikkan pertukaran transmembran Na+ intrasel & Ca+
ekstrasel
2. Menurunkan laju pengeluaran stimulasi SA Node (depresi
langsung konduksi SA Node) & stimulasi vagal afferent
Memperlambat konduksi AV Node & memperpanjang masa
refrakter konduksi AV Node
Sensitisasi baroreseptor dan induksi yang berkelanjutan pada
inhibisi aktivasi simpatis
Digoxin
Kinetika:
Absorpsi obat di saluran cerna (bioavailabititas 50-80%)
Distribusi luas pada seluruh organ, tertinggi di ginjal, hati dan
usus (terendah di otot skelet)- tidak terdistribusi di lemak
Eksresi di ginjal
Interaksi obat:
Diazepam, quinidin, anti-kolinergik, suksinil kolin, tetrasiklin dan
eritromisin menaikkan level digoxin di serum & menaikkan
efek toksik
Cimetidine, metoclopromide, neomisin menurunkan level
Obat yang menurunkan kalium dalam tubuh (diuretikum,
glukokortikoid, amfoterisin B) menaikkan aksi digoxin
sedangkan obat yang bersifat hiperkalemia (diuretikum
spironolactone) dapat menurunkan aksinya
Digoxin
Efek merugikan (adverse effect): Efek pada jantung (cardiac side
effect) & Efek di luar jantung (extra-cardiac side effect)
Cardiac
Complete/ partial heart block (efek antikolinergik Digoxin)
menaikkan eksitabilitas jaringan jantung sehingga berpotensi
menyebabkan aritmia jantung
Hambatan Na+/ K+ ATP ase menurunkan konsentrasi K+ intrasel
depolarisasi sel parsial
Extracardiac
Gangguan saluran cerna (GI upset): muntah, anoreksia, diare
Kelemahan otot & diorientasi
Penanganan: penghentian obat sementara, pemberian obat anti-
aritmia (phenytoin), perbaikan blokade konduksi AV Node
(parasimpatolitikum) & perbaikan abnormalitas elektrolit
- Adrenergic Agonis- Dopamin
Dopamin katekolamin endogen yang bekerja pada reseptor
dopamin dan reseptor & - Adrenergic
MoA: inotropik positif melalui stimulasi reseptor 1 pada jantung
Dose-dependent
Dosis rendah (2g/kg/min) menaikkan laju darah (blood flow)
mesenterik, koroner & ginjal (stimulasi reseptor dopaminergik)
Dosis menengah (5g/kg/min) menaikkan curah jantung tanpa efek
sistemik vaskular (stimulasi reseptor jantung)
Dosis tinggi (> 10g/kg/min) vasokonstriksi & menaikkan tekanan
darah (stimulasi reseptor adrenergik)
Kinetika: Pemberian intra vena (iv) karena T : 2 menit,
metabolisme di hati, ginjal dan plasma
Efek merugikan: tacy-aritmia & kenaikan kebutuhan oksigen
miokard
- Adrenergic Agonis- Dobutamin
Dobutamin: katekolamin sintetik, tanpa stimulasi
reseptor dopamin ginjal, less arryhtmogenic
dibandingkan dopamin
MoA:
Agonis langsung 1 dan agonis sedang pada 2 dan 2 reseptor
Net effects: menaikkan kontraktilitas miokard dan curah jantung
tanpa pengaruh signifikan pada tekanan darah & frekuensi
jantung
Kinetika: aplikasi iv (T : 2 menit), metabolisme di hati
Inhibitor Fosfodiesterase
Amrinone & Milrinone; sediaan non-glikosida, non-
simpatomimetik positif inotropik & vasodilator poten;
Milrinone lebih poten 10-20 kali dari Amrinone
MoA:
Hambat fosfodiesterase tipe III (non-spefisik fosfodiesterase
jantung) menaikkan cAMP Fosforilasi
Fosforilasi (ADP + P = ATP) kenaikan kontraksi miokard &
vasodilatasi
Kenaikan cAMP automasi sel pacemaker SA Node naik
tacy-arrythmia (limiting side effect)
Efek merugikan: GI upset, trombositopenia, hepatotoksis
& demam
rehat
Anti-arrhytmia Drugs
Fisiologi Ritme Jantung
Ritme jantung normal, diregulasi oleh:
1. Dominasi SA node (pacemaker)
2. Konduksi yang cepat & serasinya sinyal dari SA node ke AV
node, serabut Purkinje & otot ventrikuler
3. Periode refrakter yang lama & seragam serabut purkinje &
serabut otot jantung
Aritmia terjadi saat proses automasi (fase)
Fase 4: potensial membran diastolik, depolarisasi
spontan dan lambat saat menuju ambang potensial
aksi untuk automatic discharge
Golongan Obat Anti Aritmia
Stabilisasi membran- Kelas 1
- Adrenergic Antagonis- Kelas 2
Perpanjang periode refrakter- Kelas 3
Ca- channel blockers- Kelas 4
Kelas 1
Lokal anestetik (quinidine, procainamide,
lidocain, tocainide, phenytoin, fecainide)
Aplikasi par enteral dan dimetabolisme di hati,
protein-bound
MoA:
menekan laju influx Na+ (fast channel) & menurunkan
laju depolarisasi maksimal pada fase 0
Menghambat laju depolarisasi spontan fase 4 pada
sel-sel otomasi & memperpanjang masa refrakter
Kelas 1
Quinidine
Menghambat channel K+ & mencegah atrial fibrilation
(Quinidine)
Vagolytic action memperbaiki konduksi SA node
Procainamide Farmakologi sama dengan Quinidine,
hanya efek vagolitik & blokade - Adrenergic rendah
LIDOCAINE (kelas 1B)
Efek eleftrofisiologi menghambat kecepatan konduksi in
ventrikel tanpa mempengaruhi SA & AV node
Tidak memiliki efek antikolinergik & kontraktilitas jantung
Kelas 2
Propanolol, atenolol, metoprolol dan esmolol
Penanganan Tachy-arryithymia, aplikasi parenteral,
menembus B-B-B
MoA:
- Adrenergic receptor antagonist bekerja di jaringan
konduksi, pacemaker & myocardial cells
Menurunkan depolarisasi fase 0 dan 4, amplitudo aksi potensial
& menurunkan masa refrakter
Menurunkan kekuatan kontraktilitas, sinus heart rate, depresi
konduksi AV node dengan menaikkan masa refrakter
Menurunkan kebutuhan oksigen myokard & resistensi vaskuler
sistemik
Kelas 3 & Kelas 4
KELAS 3
Amiodarone, bretylium & Sotalol
MoA:
menaikkan durasi aksi potensial & masa refrakter
Blokade K+ channel, serabut purkinje& otot ventrikuler
KELAS 4
Ca-channel blockers
Fenil-alkil-amin (verapamil), benzothiazepines (diltiazem)
& dihidro-pirimidine (nifedipine & amlodipine)
MoA: Blokade influx Ca 2+ (fase 2) memperlambat
konduksi SA dan AV node
rehat
Vasodilators
Karakteristik Umum
Penanganan CHF dan hipertensi sistemik
Dilatasi arteri atau vena secara spesifik atau keduanya
Dilator arteri menurunkan resistensi vaskuler sistemik
& after-load (kekuatan otot ventrikel yang harus
diupayakan untuk memindahkan darah ke aorta)
Dilator vena menurunkan tekanan hidrostatik &
menurunkan resistensi vaskuler pulmoner & sistemik &
menurunkan pre-load
ACE, Hydralazine, Prazosin, NO & IsDN
ACE Inhibitor
Captopril, Enalapril, Benazepril
Fisiologi
CHF akan menurunkan aliran darah ke ginjal dan mengaktifasi
RAS (Renin-angiotensin system)
Renin mengaktifasi angiotensinogen angiotensin1 &
angiotensi1 diubah menjadi angiotensin2 oleh ACE (Angiotensin
Converting Enzyme) Vasokontriksi
Aktivasi RAS menaikkan afterload, menurunkan stroke
volume & myocardial oxygen demand naik aktifitas simpatis
MoA inhibisi RAS melalui hambatan ensim ACE
Hydralazine
Hydralazine
Arteriolar dilator poten melalui aktivasi langsung pada
otot polos, aplikasi PO & metabolisme di hati
MoA: mempengaruhi metabolisme kalsium dan
mempengaruhi kontraksi otot polos vaskuler
Menaikkan cardiac ouput & menurunkan resistensi
vaskuler sistemik
Penggunaan dikombinasi - Adrenergic antagonis untuk
blokade simpatis
Prazosin
Alpha 1- Adrenergic Antagonist
Protein- bound, metabolisme di hati &
eksresi di feses
MoA: Penyeimbangan vasodilator&
mengurangi tekanan pada saat pengisian
dan menaikkan cardiac output
Nitric-Oxide (NO) & IsDN
Fisiologi:
NO, gas, non-polar, dibentuk oleh sel endotel dari sintesis Arginin dan
memerlukan oksigen, kalsium dan kalmodulin
NO aktivasi guanylyl cyclase melalui nitrosylation katalisasi GTP to
cGMP RELAKSASI OTOT POLOS
MoA Aktivasi NO menurunkan tekanan pengisian ventrikel &
mengurangi tekanan kapiler pulmoner
Nitroprusside metabolisme di darah menjadi cyanogen
Nitrogycerin venodilator (IV)
Isosorbide Nitrat (IsDN) seperti nitrogliserin dengan waktu paruh
yang lebih lama (PO)
Sekian & Trims

Anda mungkin juga menyukai