Anda di halaman 1dari 28

Andian Ari Istiningrum, M.

Com
Biaya rata-rata adalah biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit
produk dimana biaya ini merupakan hasil
bagi biaya total terhadap jumlah produk yang
dihasilkan.
Biaya marjinal adalah biaya tambahan yang
dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit
tambahan produk
Biaya tetap : FC = k
Biaya variabel: VC = f(Q)
Biaya total : TC = FC + VC = k +f(Q)
Biaya tetap rata-rata : AFC = FC/Q
Biaya variabel rata-rata: AVC = VC/Q
Biaya rata-rata : AC = TC/Q = AFC + AVC
Biaya marjinal: MC = C/Q
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan ditunjukkan oleh persamaan
TC = 2Q
2
24Q + 102. Pada tingkat produksi
berapa unit biaya total ini minimum? Hitunglah
besarnya biaya total minimum tersebut? Hitung
pula besarnya biaya tetap, biaya variabel,
biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan
biaya variabel rata-rata pada tingkat produksi
tersebut. Seandainya dari kedudukan ini
produksi dinaikkan dengan 1 unit, berapa
besarnya biaya marjinal?
TC minimum terjadi ketika
Q = -b/2a
Q = -(-24)/2(2) = 6

Biaya total minimum ketika perusahaan
memproduksi 6 unit produk
Besarnya TC minimum
TC = -D/4a
TC = -((24)
2
4(2)(102))/ 4(2)
TC = 30

Atau substitusikan Q = 6 ke TC
TC = 2Q
2
24Q + 102
TC = 2(6)
2
24(6) + 102
TC = 30

Jadi total biaya minimum yang dicapai perusahaan
sebesar Rp 30,-
TC = 2Q
2
24Q + 102

FC = 102
VC = 2Q
2
24Q = 2(6)
2
24(6) = -72
AC = TC/Q = 30/6 = 5
AFC = FC/Q = 102/6 = 17
AVC = VC/Q = -72/6 = -12


Biaya Marjinal : MC = C / Q
Jika Q = 7, maka
TC = 2(7)
2
24(7) + 102
TC = 32
Jika Q = 6, maka TC = 30
Sehingga
MC = C / Q
MC = (32 30) / (7 6)
MC = 2
Jadi, untuk menaikkan 1 unit tambahan produk
diperlukan biaya tambahan sebesar Rp 2,-
Penerimaan total merupakan fungsi dari
jumlah barang dan juga merupakan hasil kali
jumlah barang dengan harga barang per unit.
Penerimaan rata-rata adalah penerimaan
yang diperoleh per unit barang,merupakan
hasil bagi penerimaan total terhadap jumlah
barang.
Penerimaan marjinal adalah penerimaan
tambahan yang diperoleh dari setiap
tambahan satu unit barang yang
dihasilkan/dijual
Penerimaan total : TR = Q x P = f(Q)
Penerimaan rata-rata : AR = TR/Q = P
Penerimaan marjinal : MR = TR/Q
Fungsi permintaan yang dihadapi oleh seorang
produsen monopolis ditunjukkan oleh
P = 900 1.5Q.
1) Bagaimana persamaan penerimaan totalnya?
Berapa besarnya penerimaan total jika terjual
barang sebanyak 200 unit dan berapa harga
jual per unit?
2) Hitunglah penerimaan marjinal dari penjualan
sebanyak 200 unit menjadi 250 unit?
3) Tentukan tingkat penjualan yang menghasilkan
penerimaan total maksimum dan besarnya
penerimaan total maksimum tersebut
Fungsi permintaan : P = 900 1,5Q
Fungsi penerimaan total
TR = P x Q
TR = (900 1,5Q) x Q
TR = 900Q 1,5Q
2

Jika barang terjual sebanyak 200 unit maka
TR = 900Q 1,5Q
2
TR = 900(200) 1.5(200)
2
TR = 120.000

Harga jual per unit
P = TR/Q
P = 120.000/200
P = 600

Jadi penerimaan total sebesar Rp 120.000,00 tercapai ketika perusahaan
memproduksi sebanyak 200 unit dengan harga jual Rp 600,00 per unit


Jika Q = 250, maka
TR = 900Q 1,5Q
2
TR = 900(250) 1,5(250)
2
TR = 131250

MR = TR/Q
MR = (131250-120000))/(250-200)
MR = 225

Jadi perusahaan akan menerima penerimaan tambahan
sebesar Rp 225,00 dari setiap tambahan unit barang
yang dijual
Q maksimum tercapai ketika
Q = -b/2a
Q = -900/2(-1.5)
Q = 300

TR maksimum tercapai pada
TR = 900Q 1,5Q
2
TR = 900(300) 1,5(300)
2
TR = 135000

Jadi penerimaan total maksimum Rp 135.000,00
tercapai ketika perusahaan menjual 300 unit
Tingkat produksi Q1 dan Q4 mencerminkan
keadaan pulang pokok karena penerimaan
total sama dengan biaya total (TR=TC).

Area di sebelah kiri Q1 dan di sebelah kanan Q4
mencerminkan keadaan rugi karena
penerimaan total lebih kecil dari biaya total
(TR < TC)

Area di antara Q1 dan Q4 mencerminkan
keadaan untung karena penerimaan total
lebih besar dari biaya total (TR > TC)
Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar
kecilnya selisih positif TR dan TC.

Semakin lebar jarak positif antara kurva TR dan
kurva TC semakin besar keuntungan yang
diperoleh. Hal ini tercapai pada posisi dimana
kemiringan dari kedua kurva itu sama besar dan
ini mencerminkan keuntungan maksimum.

Posisi tersebut tercapai pada kedudukan Q2 ;
kemiringan kurva TR dan TC pada tingkat
produksi ini sama besar yang ditandai dengan
garis-garis singgung yang ditarik pada kedua
kurva tersebut sejajar.
Jarak positif terlebar antara kurva TR dan
kurva TC tidak selalu terjadi pada saat kurva
TR mencapai maksimum atau kurva TC
mencapai minimum

Jadi, keuntungan maksimum tidak selalu
terjadi pada saat TR maksimum atau TC
minimum.
Penerimaan total yang diperoleh sebuah
perusahaan ditunjukkan oleh persamaan
TR = -0.1Q
2
+ 20Q, sedangkan biaya totalnya
TC = 0.25Q
3
3Q
2
+ 7Q + 20. Hitunglah profit
perusahaan ini jika dihasilkan dan terjual
sebanyak 10 dan 20 unit.
= TR TC
= -0.1Q
2
+ 20Q (0.25Q
3
3Q
2
+ 7Q + 20)
= -0.25Q
3
+ 2.9Q
2
+ 13Q 20

Ketika Q = 10, maka
= -0.25Q
3
+ 2.9Q
2
+ 13Q 20
= -0.25(10)
3
+ 2.9(10)
2
+ 13(10) 20
= 150
Jadi, perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 150,00 ketika perusahaan
menghasilkan dan menjual 10 unit produk

Ketika Q = 20, maka
= -0.25Q
3
+ 2.9Q
2
+ 13Q 20
= -0.25(20)
3
+ 2.9(20)
2
+ 13(20) 20
= -600
Jadi, perusahaan menderita rugi sebesar Rp 600 ketika perusahaan
menghasilkan dan menjual 20 unit produk
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan
dalam persamaan P = -4Q + 520, sedangkan
fungsi biayanya adalah TC = Q
2
+ 20Q +3500.
Dari informarsi tersebut, ditanyakan
1) Q ketika BEP
2) Q untuk mencapai pendapatan maksimum
dan besarnya pendapatan maksimum
3) Q untuk mencapai keuntungan maksimum
dan besarnya keuntungan maksimum
tersebut
4) Gambarkan grafiknya
Fungsi penerimaan total
TR = P x Q
TR = (-4Q +520)Q
TR = -4Q
2
+ 520Q

Fungsi biaya total
TC = Q
2
+ 20Q + 3500

Titik pulang pokok tercapai ketika
TR = TC
-4Q
2
+ 520Q = Q
2
+ 20Q + 3500
-5Q
2 +
500Q - 3500 = 0

Dengan rumus ABC diperoleh Q1 = 7.58 8 dan Q2 = 92.43 93

Jadi perusahaan mencapai kondisi BEP ketika memproduksi 8 unit produk atau 93
unit produk
TR maksimal tercapai ketika
Q = -b/2a
Q = -520 / 2(-4)
Q = 65
dan
TR = -D/4a
TR = -(520
2
-4(-4)(0)))/4(-4)
TR = 16900

Pendapatan maksimal yang diterima perusahaan
sebesar Rp 16.900,00 ketika perusahaan
memproduksi dan menjual 65 unit produk
Keuntungan maksimun tercapai ketika
Q = -b/2a
Q = -500/2(-5)
Q = 50
dan
= -D/4a
= -(500
2
-4(-5)(-3500)/4(-5)
= 9000

Jadi perusahaan memperoleh keuntungan maksimal
sebesar Rp 9000,00 ketika berhasil menjual 50 unit
produk.

Anda mungkin juga menyukai