iii

ABSTRAK

Perum BULOG merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak
di bidang logistik pangan terutama beras. Dalam melaksanakan tugasnya Perum
BULOG harus dapat mengelola dengan baik persediaan beras agar tidak terjadi
kekurangan ataupun kelebihan. Gudang Gedebage salah satu gudang beras yang
memasok kebutuhan beras daerah Bandung dan sekitarnya. Seiring dengan
berjalannya waktu, permintaan akan kebutuhan beras selalu berubah-ubah, oleh
karena itu dibutuhkan adanya peramalan permintaan pada periode selanjutnya
agar memenuhi kebutuhan. Dalam tugas akhir ini menggunakan dua metode
peramalan yaitu metode moving average dan single exponential smoothing, lalu
membandingkan metode mana yang terbaik dan memiliki nilai kesalahan terkecil,
dan dilanjutkan dengan perhitungan kebijakan pengendalian persediaan
menggunakan metode Q dengan adanya back order.
Hasil dari membandingkan kedua metode peramalan didapatkan metode
terbaik single exponential smoothing yang memiliki nilai kesalahan terkecil
dengan hasil ramalan pada bulan Maret 2014 sebesar 2.514.322,02 kg. Sedangkan
hasil untuk kebijakan pengendalian persediaan menggunakan metode Q dengan
adanya back order adalah kuantitas pemesanan optimal sebanyak 688.913,75 kg,
reorder point sebanyak 545.687,11 kg, dan safety stock yang harus dipertahankan
perusahaan yaitu 456.424,81 kg. Sementara total ongkos variabel persediaan yang
harus dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp. 564.085.209,46.

Kata kunci: peramalan, metode moving average, metode exponential
smoothing, pengendalian persediaan, metode Q dengan back order.






iv

ABSTRACT



Perum Bulog is a state-owned company engaged in the logistics of food ,
especially rice . In performing its duties Perum Bulog must be able to manage
with a good supply of rice in order to avoid deficiency or excess. Gedebage
Warehouse is one of the warehouses of rice which supplies rices to Bandung and
surrounding area. Over time, the demand for rice needs are always changing,
therefore there needs to forecast demand for the next period in order to meet the
requirement. In this thesis using two forecasting methods, those are method of
moving average and single exponential smoothing, and then comparing which
method is the best and has the smallest error value, and proceeding with the
calculation of inventory control policy using Q method with the back order.
The results of comparing the two methods of forecasting obtain the best
single exponential smoothing method which has the smallest error value with the
forecast results on March 2014 amounted to 2,514,322.02 kg. While the results
for inventory control policy using Q with the back order is the optimal order
quantity as much as 688,913.75 kg, as much as 545,687.11 kg reorder point, and
safety stock must be maintained company is 456,424.81 kg. While the total
variable cost of inventory that must be issued by the company is Rp.
564.085.209,46.

Keywords: forecasting, moving average methods, exponential smoothing
methods, inventory control, Q methods with back orders.