Anda di halaman 1dari 27

THE COMPARISON BETWEEN MYOGLOBIN SERUM AND LACTATE

AFTER AEROBIC AND ANAEROBIC EXERCISE OF WISTAR RAT



PERBANDINGAN ANTARA KADAR SERUM MIOGLOBIN DENGAN
LAKTAT SETELAH AKTIVITAS FISIK AEROBIK DAN ANAEROBIK
PADA TIKUS WISTAR
Reni Farenia
*
Roni Lesmana* Ambrosius Purba* Ieva B.Akbar*
Nurhalim Shahib** Noriyuki Koibuchi
***
Noriaki Shimokawa***
*Dear!emen! o" Physiolo#y$ Facul!y o" %e&icine$ 'niversi!as Pa&(a&(aran
Ban&un#$ In&onesia
** Dear!emen o" Biochemis!ry$ Facul!y o" %e&icine$ 'niversi!as
Pa&(a&(aran
***Dear!emen! o" In!e#ra!ive Physiolo#y$ )ra&ua!e School o" %e&icine
)unma 'niversi!y$ %aebashi$ *aan
BAGIAN ILMU FAAL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
BANDUNG
2010
PERBANDINGAN ANTARA KADAR SERUM MIOGLOBIN DENGAN
LAKTAT SETELAH AKTIVITAS FISIK AEROBIK ANAEROBIK
PADA TIKUS WISTAR
ABSTRAK
Mioglobin (Mb) adalah suatu cytoplasmic hemoprotein yang terekspresi di
dalam otot skelet dan otot jantung berfungsi untuk transport dan penyimpan 02 . Mb
sangat penting untuk mempertahankan proses fisiologis dalam beradaptasi dengan
keadaan hipoksia.

Pada atlet dapat terjadi hipoksia jaringan otot akibat aktivitas fisik
yang berlebihan sehingga menyebabkan kerusakan sel otot sehingga mioglobin
masuk kedalam serum,hal ini menimbulkan rasa nyeri , kram dan berakibat
menurunnya prestasi atlet.
Penelitian ini merupakan studi eksperimental dilakukan pada 1 ekor tikus
galur !istar (Rattus Norvegicus). "elah dilakukan penelitian kadar serum Mb dan
kadar laktat di #aboratorium Integrative Physiology Graduate school of Medicine,
Gunma University Japan. "ujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan
serum Mb pada aktivitas fisik aerobik dibandingkan dengan aktivitas fisik anaerobik
sebagai indikator hipoksia dan kerusakan jaringan otot tikus $istar..%elama 1& hari
tikus diberi perlakuan aktivitas fisik menggunakan Animal Treadmill untuk aktivitas
aerobik diberi ke'epatan 20 meter(menit selama )0 menit ,sedangkan aktivitas fisik
anaerobik diberi ke'epatan ) meter(menit selama 20 menit Pemeriksaan serum Mb
menggunakan *+aesy Mini kit dan kadar #aktat menggunakan #a'tate Pro"est %trip
dilakukan pada hari ke, 1,),-,10 dan ke,1&.
.asil analisis data menunjukkan hasil yang bermakna (p 0,0) pada serum
Mb dan laktat lebih rendah pada aktivitas aerobik dibandingkan anaerobik yaitu
serum Mb (0,&/200,2-1 vs 1,0&100,&1 2gr(ml), dan kadar laktat 23,1/03,)/ vs
&-,-&01,)0 mg(dl).
4ari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan kadar serum Mb dan kadar
laktat lebih rendah pada aktivitas fisik aerobik dibandingkan dengan aktivitas fisik
anaerobik sebagai indikator kerusakan jaringan
Kata k!"# $ Mioglobin, hipoksia, laktat,
THE COMPARISON BETWEEN MYOGLOBIN SERUM AND LACTATE
AFTER AEROBIC AND ANAEROBIC EXERCISE OF WISTAR RAT
ABSTRACT
.
Myogloin!M" is a cytoplasmic hemoprotein, e#pressed in s$eletal muscle
and myocardium and reversily to inds o#ygen, Myogloin as a transport and
%#ygen storage is very important to remain physiological process for adaptation in
hypo#ia condition &trenuous e#ercise cause muscle myalgia, fati'ue and cramp can
decrease atlet performans( This condition can increase the serum myogloin and also
lactate(
Animal e#perimental study after aeroic and anaerroic e#ercise, M serum
and lactate )as done using *+ ,istar rats (Rattus Norvegicus) in -aoratorium of
Integrative Physiology Graduate school of Medicine, Gunma University Japan( The
aim of this study )as to evaluate the difference effect et)een aeroic and anaeroic
physical activity on M serum and lactate as an indicator of tissue hypo#ia and
musle damage( The study conducted )ith three groups consisted aeroic groups,
anaeroic groups and control groups( Animal treadmill test for aeroic groups ./
m0minute runs for 1/ minute and for anaeroic groups groups 1+ m0minute runs for
1/ minute, )as done during *2 days( M serum and lactate )as measured on the day
*,1,3,*/ and day *2 using *+aesy Mini kit, and -actate ProTest &trip(
The statistical analysis of M serum and lactate sho)ed significant !p /,/+"
that aeroic group is lo)er than anaeroic, M !/,24.5/,.3* vs *,/2*5/,26+7gr0ml,
and lactate !.8,6458,14 vs 23,325*+,1/ mg0dl"(In Myogloin serum and lactate )ere
higher in anaeroic than in aeroic physical activity as an indicator of muscle
damage(
9ey )ords : myogloin, hypo#ia, lactate,
PERBANDINGAN ANTARA KADAR SERUM MIOGLOBIN DENGAN
LAKTAT SETELAH AKTIVITAS FISIK AEROBIK ANAEROBIK
PADA TIKUS WISTAR
PENDAHULUAN
Proses metabolisme didalam sel pada aktivitas fisik aerobik memerlukan
oksigen. 5ksigen dari sirkulasi untuk sampai ke jaringan memerlukan transpotasi
yaitu berupa haemoglobin, mioglobin, neuroglobin dan sitoglobin (cytogloin). .al
yang menarik dari mioglobin ialah mempunyai fungsi yang lebih penting
dibandingkan hemoglobin pada keadaan hipoksia. Pada keadaan tekanan parsial
oksigen yang rendah mioglobin mempunyai saturasi oksigen yang lebih longgar
dibandingkan hemoglobin, sehingga pada keadaan hipoksia sampai batas tertentu,
mioglobin masih dapat mempertahankan berlangsungnya metabolisme.
1,2
%impanan
oksigen dalam mioglobin penting selama aktivitas fisik yang berkelanjutan
(intermitten).
1,),
Mioglobin adalah suatu cytoplasmic hemoprotein yang terekspresi didalam
otot skelet dan otot jantung, yang dapat reversiel mengikat oksigen melalui residu
heme, yaitu suatu rantai porphyrin dan komple6 ion besi.
1,2
%truktur mioglobin
ditemukan pertama kali oleh 7endre$ 1/3.
1,),3
Mioglobin sebagai moile carrier
bagi oksigen, terbentuk didalam jaringan otot sebagai respons atas kebutuhan oksigen
pada mitokondria. Mioglobin dapat berikatan dengan oksigen se'ara reversibel
sehingga dapat menfasilitasi transport oksigen dari sel darah merah menuju
mitokhondria.
1,),11
Peran aktifitas fisik telah dikenal masyarakat untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, namun belum didukung oleh dasar ilmiah mengenai fungsi mioglobin
kaitannya dengan kebugaran jasmani. 8ktivitas fisik aerobik dan anaerobik
menyebabkan perubahan kadar mioglobin dalam jaringan maupun dalam serum dan
juga menyebabkan perubahan pada kadar laktat, akan tetapi hingga kini belum
diketahui bagaimana efek aktivitas fisik aerobik dan anaerobik terhadap keterkaitan
antara kadar serum mioglobin dan kadar laktat sebagai indikator hipoksia.
9ungsi mioglobin sebagai penyimpan oksigen dalam tubuh manusia berperan
penting untuk menjaga fungsi fisiologis tubuh agar dapat beradaptasi dengan
lingkungan. %alah satu proses adaptasi tubuh terhadap meningkatnya kebutuhan
oksigen terkait dengan mioglobin.
1,2,)
.al ini

dapat terjadi pada keadaan fisiologis
ataupun patologis.

Pada atlet adanya hipoksia jaringan otot dapat menyebabkan rasa
nyeri, kram dan berakibat menurunnya prestasi atlet. %edangkan pada keadaan
patologis, banyak permasalahan kesehatan yang ditemukan pada usia lanjut antara
lain karena hipoksia jaringan. :eberapa tahun terakhir ini mioglobin (Mb) menjadi
kajian yang menarik untuk diteliti karena mempunyai fungsi fisiologis yang penting.
;ntuk melakukan suatu aktivitas fisik diperlukan energi yang berasal dari
metabolisme aerobik atau anaerobik. 4alam proses metabolisme aerobik, oksigen
yang diperlukan untuk metabolisme tersimpan didalam otot berupa makromolekul
protein yang disebut mioglobin
Mioglobin yang seharusnya terdapat pada otot skelet dan otot jantung,
ternyata pada beberapa keadaan tertentu dapat berada didalam aliran darah dan dapat
ditemukan pada pemeriksaan serum mioglobin. %e'ara fisiologis dapat ditemukan
pada orang normal sehat kurang dari 10 ngr(ml serum mioglobin. Pada aktivitas fisik
intensitas tinggi menyebabkan permeabilitas sel meningkat dan terjadi kerusakan
pada sarkolemma sehingga menimbulkan kerusakan sel otot sehingga Mb keluar dari
sel otot dan beredar didalam serum.
)1,)&
7erusakan otot akan menyebabkan mioglobin
yang berukuran sangat ke'il, akan keluar dari sel otot berpindah masuk kedalam
serum darah sehingga terjadi peningkatan kadar serum mioglobin.
/.33

8ktifitas fisik aerobik ialah aktifitas fisik yang menggunakan energi dari hasil
proses oksidasi glikogen, atau asam lemak bebas. Proses metabolisme tergantung
pada tersedianya oksigen. %edangkan yang dimaksud dengan aktivitas fisik anaerobik
ialah aktivitas fisik yang tidak menggunakan oksigen pada proses metabolisme
pembentukan energi. Pada proses metabolisme anaerobik dapat terbentuk atau tidak
terbentuk asam laktat. Metabolisme alaktat anaerob menggunakan 'adangan energi
dari peme'ahan kreatinfosfat menjadi kreatin dan fosfat.
,))
<nergi didapat dari
peme'ahan 8"P menjadi 84P dan fosfat. =P7 berfungsi untuk mengkonversi 84P
dan fosfokreatin menjadi 8"P dan kreatin. Proses ini dapat berlangsung terus sampai
'adangan fosfat habis. 4alam proses metabolisme ini diperlukan en>im
kreatinfosfokinase (;reatinephospho$inase ? =P7) yaitu suatu en>im yang terdapat
pada otot, jantung, otak, plasma darah dan jaringan lain. 7adar =P7 normal manusia
0,1-- @;(#. %etelah melakukan aktifitas fisik berat misalnya pada pelari marathon
berkisar )00,00 @;(#. 8pabila ditemukan keadaan =P7 pada aktivitas fisik yang
berat diatas 00 @;(#, maka hal ini menentukan adanya kerusakan pada tingkat
seluler didalam jaringan otot.
)),&1
Pada aktivitas fisik anaerobik dapat digunakan energi yang berasal dari
metabolisme %istem Alikolisis laktasid. %impanan glikogen di otot dapat dipe'ah
menjadi glukosa untuk menghasilkan energi, proses a$al disebut glikolisis tanpa
dibutuhkan oksigen, maka disebut proses metabolisme anaerobik. <nergi anaerobik
artinya energi yang dihasilkan dari bahan makanan tanpa penggunaan oksigen se'ara
simultan. %elama glikolisis setiap molekul glukogen menghasilkan & mol 8"P. %istem
ini melibatkan keberadaan glikogen didalam otot untuk diuraikan sehingga
menghasilkan energi, selanjutnya energi tersebut digunakan untuk membentuk 84P
dan Pi menjadi 8"P. Proses ganda pembentukan kembali 8"P yang melibatkan
glikogen tidak disertai dengan keterlibatan oksigen maka disebut sebagai glikolisis
anaerobik. Proses pembentukan 8"P ini mempunyai dampak terbentuknya asam
laktat (=).15)). %istem ini diperlukan untuk aktivitas yang tinggi yang dilakukan
dalam $aktu antara 1,) menit.
&,
8sam laktat dihasilkan dari reduksi asam piruvat, proses ini terjadi pada
jaringan otot yang kekurangan oksigen, misalnya pada $aktu berolahraga dengan
intensitas yang relative berat.
&,,2/
.asil per'obaan yang dilakukan 7at>
110
menunjukan terjadinya hubungan yang linier antara peningkatan +84
B
, asam laktat
dengan peningkatan intesitas kerja fisik. Pada $aktu tes ergometer sepeda dengan
intensitas 0,-0C D52 maks akan terjadi peningkatan yang 'ukup tajam kadar asam
laktat di dalam darah dan sar'oplasma otot. Menurut 7at>, dkk terjadinya
peningkatan asam laktat di otot disebabkan hipoksia jaringan otot.
2/,110
#aktat adalah produk akhir dari proses glikolisis anaerob yang dihasilkan oleh
sel darah merah dan sel otot yang aktif. 4alam keadaan istirahat, asam laktat
dihasilkan oleh sel darah merah, sel darah putih, otak, sel otot, sel hepar, mukosa usus
dan kulit
32,111
<liminasi asam laktat dilakukan oleh jaringan tubuh, terutama oleh
hepar, ginjal dan jantung. 4alam keadaan istirahat, ginjal dan jantung menggunakan
asam laktat sebagai energi
112
sedangkan hepar menggunakan asam laktat sebagai
bahan baku dalam glukogenesis. Eantung mempunyai lebih banyak en>im laktat
dehidrogenase dibandingkan dengan jaringan otot, hal ini memungkinkan jantung
mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menggunakan asam laktat sebagai
bahan baku energy. Menurut %tanley, sumber energy yang dipergunakan oleh otot
jantung berasal dari asam lemak bebas 10,30C, 10,20C glukosa dan sisanya berasal
dari asam laktat.
112
#aktat merupakan salah satu parameter respons stress selain 8=". dan
adrenalin. %ejak lebih dari 10 tahun y.l telah diketahui asam laktat diproduksi dalam
jumah yang banyak selama aktifitas otot sebagai hasil proses glikolisis anaerob.
2,&,
8ktivitas fisik menyebabkan berbagai efek fisiologis tergantung intensitas aktivitas
fisik. :erlari atau tes treadmill menyebabkan peningkatan kebutuhan metabolisme
yang melampaui batas istirahat (resting level), selanjutnya produksi laktat akan
meningkat mele$ati batas ambang laktat (& mmol(#). #aktat merupakan hasil reduksi
piruvat, oleh aktifitas en>im laktat dehidrogenase. #aktat yang tertumpuk selanjutnya
akan dapat dioksidasi kembali didalam sitosol menjadi piruvat, keadaan ini
berlangsung se'ara fisiologis.
2,
8ktifitas fosfodehydrogenase(P4.) juga akan pulih
kembali untuk mema'u oksidasi piruvat, yang akhirnya masuk ke dalam mitokondria
untuk berpartisipasi dalam siklus 7rebs. #aktat juga dapat langsung masuk ke dalam
mitokondria seperti yang diterangkan dalam mekanisme intracellular lactate shuttle
dan kemudian dioksidasi di dalam matrik mitokondria.
2,,32
4ibuktikan juga bah$a
interkonversi yang hampir sama terjadi di dalam eritrosit berkat peran en>im laktat
dehidrogenase (#4.) di dalam darah yang dapat mengkonversikan piruvat menjadi
laktat atau sebaliknya. @nterkonversi ini dapat terjadi dengan 'epat dan dengan laju
yang sama pada ke dua arah, $alaupun dalam keadaan hipoksia berat.
,2-
.anya sedikit sekali asam laktat diekskresikan melaui urine dan kulit. 7adar
asam laktat dalam darah vena dalam keadaan istirahat adalah 0.1),2.&& mmol(l atau
.-,22.0 mg(100ml, sedangkan sumber asam laktat yang terbesar pada saat isitrahat
berasal dari peme'ahan glukosa di dalam sel darah.
11)
%e'ara 'epat asam laktat yang
terbentuk akan dieliminasi terus,menerus. 8pa bila terjadi peninggian kadar asam
laktat di dalam sirkulasi darah, berarti terdapat peningkatan masuknya asam laktat ke
dalam sirkulasi darah melebihi laju eliminasi asam laktat .
2,&,32
%erabut otot yang berbeda mengandung en>im #4. yang berbeda pula. <ast
t)ich fiers memiliki en>im #4. yang lebih mudah membentuk laktat (perubahan
piruvat menjadi laktat), sedangkan slo) t)ich fiers mempermudah pembentukan
piruvat (laktat menjadi piruvat).
23
%elama aktivitas fisik anaerobik kadar laktat darah akan meningkat dan otot akan
segera menghilangkannya. #aktat yang berada dalam sirkulasi darah akan dikirim ke
hepar untuk dimetabolisme, direkonversikan menjadi glukosa dan menuju jantung
untuk dioksidasi. %elain itu laktat juga dapat diambil oleh sel otot lainnya melalui
interstitium untuk dimetabolisme. #aktat se'ara pasif akan disimpan oleh sel otot
yang dalam keadaan istirahat akan tetapi akan dioksigenasi pada sel otot yang
berkontraksi.
1
:atas ambang kadar laktat untuk aerobik 2 mmol(# sedangkan untuk
anaerobik adalah & mmol(#. Pada penelitian %oya
-
, menemukan peningkatan kadar
laktat yang terus meningkat sampai 10 mMol(#, pada keadaan aktifitas fisik
anaerobik menggunakan treadmill ke'epatan )m(menit(all out speed) pada tikus
per'obaan. %edangkan pada ke'epatan 20m(menit ditemukan kadar laktat tikus dalam
keadaan steady state sebesar 1 mMol(# sampai tikus dalam kondisi kelelahan,
selanjutnya terjadi metabolisme
%istem aerobik artinya energi yang dapat dihasilkan dari bahan makanan
dengan menggunakan metabolisme oksidatif didalam mitokondria. Alukosa, asam
lemak, dan asam amino dari bahan makanan melalui beberapa proses intermediate
dengan adanya oksigen menghasilkan energi dari sintesa 8MP dan 84P menjadi 8"P.
%ebagai perbandingan energi yang dihasilkan dari sistem aerobik 1 mol 8"P(min,
sistem glycogen lactic 2. mol 8"P(min dan sistem phosphagen & mol 8"P% 4isebut
sistem aerobik karena sangat tergantung pada oksigen. "erjadi pada kerja fisik dengan
intensitas rendah dan jangka $aktu yang lama. Proses ini akan terhenti apabila
kekurangan oksigen.
&,
;ntuk lebih jelasnya ,dapat dilihat pada bagan reaksi metabolisme energi
yang terdapat pada gambar 2.1 berikut iniF
Ga&'a( 1% Ba)a! (*ak+# &*ta',-#+&* *!*()#
1.
"ampak pada gambar 1, proses pembentukan energi untuk kontraksi otot. 4ari
sumber energi yaitu fosfokreatine terurai menjadi 7reatinB P5)
,
yang menghasilkan
8"P untuk kontraksi otot. 4emikian pula dari glikogen menjadi asam laktat
menghasilkan energi. %edangkan dari sumber energi glukosa, asam lemak dan asam
amino diperlukan oksigen untuk membentuk energi.
2,,
Produksi asam laktat sangat tergantung pda intesitas kegiatan fisik. Produksi
asam laktat pada orang yang tidak terlatih sama dengan orang yang terlatih, yang
berbeda adalah proses eliminasi asam laktat. Pada orang yang terlatih proses
eliminasi lebih 'epat dari pada orang yang tidak terlatih.
&,
%elain itu, orang yang
terlatih akan mengalami peningkatan ambang anaerobik dan nyeri lebih baik
dibandingkan orang yang tidak terlatih.
32
%e$aktu melakukan aktivitas aerobik dan
anaerobik dengan durasi dan intensitas yang relatif tinggi dapat menyebabkan
kelelahan. .al ini disebabkan karena terjadi peningkatan asam laktat didalam otot
sehingga p. yang rendah akan mengganggu pembentukan energi yang diperlukan
selama kontraksi otot. %elain itu kelelahan tersebut dapat pula disebabkan karena
kehabisan 'adangan energi 8"P dan fosfokreatin otot serta dapat pula disebabkan
oleh hal,hal lain.
),&,
8khir,akhir ini penentuan ambang anaerobik di bidang olahraga
dikembangkan menjadi dasar untuk menentukan dosis dan bentuk latihan yang
berhubungan dengan energy predominan pada salah satu 'abang olah raga tertentu.
Pemeriksaan kadar laktat darah pada atlet penting untuk menentukan batas ambang
laktat (-actate threshold). 8kumulasi laktat didalam darah menentukan
keseimbangan antara jumlah laktat yang diproduksi dan jumlah laktat bersihan
(clearance).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara kadar serum
Mb dengan kadar laktat , sebagai hasil metabolisme pada perlakuan aktivitas fisik
aeerobik dan anaerobik.
METODA PENELITIAN $
%ubjek penelitian ini adalah 1 ekor tikus jantan galur !istar (Rattus
Norvegicus" dari ;harles River corporation yang memenuhi kriteria inklusi. "ipe
penelitian adalah e6perimental dengan ran'ang a'ak lengkap pola multifaktorial.
4ilakukan 8ktivitas fisik aerobik yaitu perlakuan aktivitas fisik
menggunakan animal treadmill dengan ke'epatan 20 meter(menit selama )0 menit
selama 1& hari
-
. 8ktivitas fisik anaerobik yaitu perlakuan aktivitas fisik menggunakan
animal treadmill dengan ke'epatan ) meter(menit selama 20 menit selama 1& hari
-
.
4ilakukan pengambilan dari darah vena Eugularis sebanyak '' untuk pemeriksaan
serum Mb se'ara spektrofotometri dan kadar laktat dengan 'ara #a'tate Pro
"M
"est
%trip.
HASIL PENELITIAN $
Ta'*- 1% Ha+#- /# 0,&,)*!#ta+ 1a(#a!+ 2ata 3*!)k(a! ka2a( +*(&
&#,)-,'#! 2a! ka2a( -aktat %
7elompok Dariabel #evene %tatistik 9 p
8erobik 7adar serum mioglobin
10,)1 0,000 8naerobik
7ontrol
8erobik 7adar laktat
2,&31 0,0/1 8naerobik
7ontrol
Pada tabel 1. tampak hasil pengujian untuk serum mioglobin varians tidak
homogen, sedangkan untuk kadar asam laktat, tersebut memiliki keseragaman atau
varians yang homogen
Ta'*- 2% Ha+#- U/# N,(&a-#ta+ Data P*!)k(a! Ka2a( +*(& &#,)-,'#!4 Ka2a(
-aktat 2a! Ka2a( CPK
7elompok Dariabel G P
8erobik 7adar serum mioglobin 0,320 0,11
8naerobik 0,/)& 0,)&-
7ontrol 1,1&- 0,1&&
8erobik 7adar laktat 0,-1 0,121
8naerobik 0,&2 0,/)0
7ontrol 0,10- 0,3
"ampak pada tabel 2. .asil pengujian normalitas data serum mioglobin, kadar
asam laktat, menunjukan bah$a data berdistribusi normal , maka pengujian
selanjutnya dilakukan dengan uji parametrik.
.asil uji homogenitas serum mioglobin menunjukkan varians tidak homogen,
maka selanjutnya untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara aktivitas fisik aerobik
dengan aktivitas anaerobik terhadap serum mioglobin dilakukan uji 7ruskal,!allis .
(uji non parametrik) (p H 0,0) yang ter'antum pada tabel.&.11, hasilnya
menunjukkan ada pengaruh aktivitas fisik aerobik dan anaerobik terhadap kadar
serum mioglobin.
Ta'*- 5% U/# K(+ka-6Wa--#+ H ka2a( +*(& &#,)-,'#! '*(2a+a(ka! 7akt 8a!)
2#'*(# 3*(-aka! akt#1#ta+ 9#+#k a*(,'#k4 a!a*(,'#k 2a! k,!t(,- 3a2a
t#k+ W#+ta(
7elompok Dariabel
*ata,rata
*ank
%tatistik
uji 9
+ilai,p
8erobik
7adar serum
mioglobin
2),-2
1/,))0 0,000 8naerobik 0,13
7ontrol )/,10
5leh karena dengan pengujian 7ruskal,!allis . (uji non parametrik) terdapat
pengaruh yang bermakna (pH0,0) dari aktivitas fisik aerobik dan anaerobik serum
mioglobin sebagai indikator kerusakan jaringan, selanjutnya dilakukan uji multiple
comparisons untuk mengetahui pada kelompok mana pengaruh yang lebih besar dari
perlakuan aktivitas fisik aerobik dan anaerobik terhadap serum mioglobin sebagai
indikator kerusakan jaringan, yang ter'antum pada tabel &.
Ta'*- :% Ha+#- U/# Multiple Comparisons !tk &*!)*ta0# 3*('*2aa! 3*!)a(0
a!ta(a akt#1#ta+ 9#+#k a*(,'#k 2*!)a! a!a*(,'#k t*(0a2a3 +*(&
&#,)-,'#! +*'a)a# #!2#kat,( k*(+aka! /a(#!)a!
7elompok Dariabel # 7eterangan
8erobik
7adar serum
mioglobin
0,&/2 '
8naerobik 1,0&1 a
7ontrol 0,-/3 b
K*t*(a!)a!$ H(9 8a!) '*('*2a &*!!/ka! 3*('*2aa! 8a!) '*(&ak!a
4ari ;ji Multiple comparisons yang tampak pada tabel &. didapatkan kadar
serum mioglobin lebih besar pada kelompok yang diberi aktivitas fisik anaerobik
dibandingkan dengan aerobik dan kontrol (1,0&1 vs 0,&/2 vs 0,-/32gr(ml). "ampak
bah$a perlakuan aktivitas fisik anaerobik sangat bermakna meningkatkan kadar
serum mioglobin.
#angkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menggunakan analisis
regresi untuk mengetahui hubungan fungsional antara aktivitas fisik sebagai variabel
bebas (I) terhadap kadar serum mioglobin sebagai variabel terikat (J). Pada
kelompok tikus sebelum diberi perlakuan aktivitas fisik aerobik persamaan regresi J
? 0,1/1 B 0,01) I, hal ini berarti setiap satu hari, maka kadar serum mioglobin akan
meningkat sebesar 0,01) satuan. :egitu pula terjadi peningkatan serum mioglobin
pada kelompok tikus sesudah diberi perlakuan aktivitas fisik aerobik. 8dapun
persamaan regresi adalah J ? 0,2-) B 0,0)1 I, hal ini berarti setiap satu hari, maka
kadar serum mioglobin akan meningkat sebesar 0,0)1 satuan. 4ari kedua persamaan
di atas bah$a rata,rata kenaikan kadar serum mioglobin yang paling besar pada
$aktu sesudah diberi perlakuan yaitu sebesar 0,0)1 satuan.
;ntuk lebih jelasnya perubahan kadar serum mioglobin sebelum dan sesudah
aktivitas fisik aerobik dapat dilihat pada gambar 2 .
Ga&'a( 2% P*('a0a! ka2a( +*(& &#,)-,'#! +*'*-& 2a! +*+2a0
3*(-aka! akt#1#ta+ 9#+#k a*(,'#k 3a2a 0a(# k*614 k*654 k*6;4 k*6
104 2a! k*61:
4ari gambar 2 tampak pengaruh perlakuan aktivitas fisik aerobik
terhadap peningkatan kadar serum mioglobin pada hari ke,), -, 10 dan men'apai
pun'aknya pada hari ke,1&.
8dapun persamaan regresi sebelum perlakuan aktivitas fisik anaerobik adalah
J ? 0,)1 B 0,0&) 6, hal ini berarti setiap satu hari, maka kadar serum mioglobin
akan meningkat sebesar 0,0&) satuan. Persamaan regresi sesudah perlakuan adalah y
? 0,1&/ B 0,01 6, hal ini berarti setiap satu hari, maka kadar serum mioglobin akan
meningkat sebesar 0,01 satuan. 4ari kedua persamaan di atas bah$a rata,rata
kenaikan kadar serum mioglobin yang paling besar pada $aktu sesudah diberi
perlakuan yaitu sebesar 0,01 satuan.
"ampak pada gambar ) grafik persamaan regresi pengaruh perlakuan
anaerobik terhadap peningkatan kadar serum mioglobin .
Ga&'a( 5% P*('a0a! ka2a( +*(& &#,)-,'#! +*'*-& 2a! +*+2a0 3*(-aka!
akt#1#ta+ 9#+#k a!a*(,'#k '*(2a+a(ka! 7akt <0a(# k*6 14 54 ;4 104
2a! 1:=
"ampak pada gambar ). peningkatan kadar serum mioglobin yang sangat
bermakna sejak hari ke,) dan men'apai pun'aknya pada hari ke,10 dan ke,1& setelah
diberi perlakuan aktivitas fisik anaerobik.
:erdasarkan analisis yang diuraikan diatas menunjukkan bah$a pengaruh
aktivitas fisik anaerobik lebih besar dibandingkan dengan pengaruh aktivitas fisik
aerobik terhadap peningkatan kadar serum mioglobin.
;ntuk lebih jelas melihat pengaruh aktivitas fisik aerobik terhadap perubahan kadar
laktat digambarkan pada grafik persamaan regresi yang ter'antum pada gambar &.
Ga&'a( :%G(a9#k 3*(+a&aa! (*)(*+# 3*('a0a! ka2a( -aktat
'*(2a+a(ka! 7akt 3a2a akt#1#ta+ a*(,'#k
sebelum
y = 41,19 - 0,80 x
sesudah
y = 28,0 + 0,10 x
+$++
,$++
-+$++
-,$++
.+$++
.,$++
/+$++
/,$++
0+$++
0,$++
+ - . / 0 , 1 2 3 4 -+ -- -. -/ -0 -,
hari ke5
. Sebelum . Sesu&ah
K
a
&
a
r

L
a
k
!
a
!

6
7
#
r
8
m
l
9
8dapun persamaan regresi sebelum perlakuan aktivitas fisik anaerobik adalah
J ? )0,&- B 0,-) 6, hal ini berarti setiap satu hari, maka kadar asam laktat darah akan
meningkat sebesar 0,-) satuan. Persamaan regresi sesudah perlakuan aktivitas fisik
anaerobik adalah J ? ),1 B 1,30 6, hal ini berarti setiap satu hari, maka kadar asam
laktat darah akan meningkat sebesar 1,30 satuan. 4ari kedua persamaan di atas bah$a
rata,rata peningkatan kadar asam laktat darah yang paling besar pada $aktu sesudah
diberi perlakuan yaitu sebesar 1,30 satuan.
;ntuk lebih jelas melihat pengaruh aktivitas fisik anaerobik terhadap
perubahan kadar laktat digambarkan pada grafik persamaan regresi yang ter'antum
pada gambar .
Ga&'a( >% G(a9#k 3*(+a&aa! (*)(*+# 3*('a0a! ka2a( Laktat
'*(2a+a(ka! 7akt 3a2a akt#1#ta+ 9#+#k a!a*(,'#k

:erdasarkan analisis yang diuraikan diatas menunjukkan bah$a pengaruh
aktivitas fisik anaerobik lebih besar dibandingkan dengan pengaruh aktivitas fisik
aerobik terhadap peningkatan kadar laktat darah.
PEMBAHASAN $
8ktifitas fisik aerobik ialah aktifitas fisik yang menggunakan energi dari hasil
proses oksidasi glikogen atau asam lemak bebas. Proses metabolisme tergantung pada
tersedianya oksigen. 5ksigen didalam otot tersimpan didalam mioglobin. 7ebutuhan
oksigen yang meningkat masih dalam batas optimal untuk merangsang .@9,1 untuk
proses inisiasi pembentukan m*+8 mioglobin yang menyebabkan peningkatan
mioglobin %edangkan yang dimaksud dengan aktivitas fisik anaerobik ialah aktivitas
fisik yang tidak menggunakan oksigen pada proses metabolisme pembentukan energi.
Pada proses metabolisme anaerobik dapat terbentuk atau tidak terbentuk asam laktat
%edangkan pada aktivitas fisik anaerobik kebutuhan energi yang sangat tinggi berasal
dari metabolisme fosfagen dan glikolisis laktasid. @ntensitas kerja yang tinggi akan
mengakibatkan terjadinya kerusakan sel menyebabkan mioglobin otot keluar dari sel,
kedalam sirkulasi darah, maka akan ditemukan peningkatan serum mioglobin.
1,),&
.al
ini sesuai dengan penelitian Meyer yang menemukan

pada pelari aerobik peningkatan
mioglobin otot. 9ungsi mioglobin sangat penting dalam mempertahankan kontraksi
otot selama aktivitas anaerob. .al inilah yang menjelaskan peranan mioglobin yang
lebih besar dalam mengikat oksigen dibandingkan dengan hemoglobin. 5leh karena
mioglobin berfungsi dengan baik untuk menfasilitasi diffusi oksigen agar kebutuhan
energi selama aktivitas anaerobik dapat terpenuhi.
1,1/,)
%elain itu pada keadaan
tekanan partiil oksigen yang tinggi, mioglobin mampu menyimpan lebih banyak
oksigen pada sarkolemma. 9ungsi utama mioglobin adalah untuk membantu
pergerakan oksigen didalam sel yaitu dari membran sel menuju ke mitokhondria.
Eumlah mioglobin pada otot skelet meningkat setelah endurance training dengan
beban -C,30C(
&

Pada keadaan otot bekerja dengan beban yang berat atau melakukan aktivitas
fisik yang intensitas tinggi dapat meningkatkan kadar serum mioglobin. .al ini
disebabkan karena permeabilitas sel meningkat atau terjadi kerusakan pada
sarkolemma sehingga menimbulkan kerusakan sel otot.
)1,)&
7erusakan otot akan
menyebabkan mioglobin yang berukuran sangat ke'il, (berat molekulnya 11.-00
dalton) akan keluar dari sel otot berpindah masuk kedalam serum darah.
/
8pabila
terjadi

kerusakan otot yang akut dan berat menyebabkan *habdomyolisis. 7adar
serum mioglobin yang tinggi akan 'epat dikeluarkan dari darah melalui proses filtrasi
ginjal dan diekskresikan melalui urine. :anasik melaporkan kasus yang terjadi pada
seorang 'alon polisi yang diberi perlakuan aktivitas fisik selama jam setiap hari
berupa senam, lon'at katak, lari sprint yang berlangsung selama & hari. 8kibat yang
terjadi adalah terjadi pembengkakan pada paha dengan nyeri hebat, disertai urine
yang ber$arna hitam. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan kadar
=P7 yaitu sebesar 3-,)2 ;(l serta kadar serum mioglobin )1-2gr(l, penyakitnya
didiagnosa berupa 'edera otot akut (Acute muscle damage).
3/
Pemeriksaan serum mioglobin dapat digunakan untuk konfirmasi pada pasien
yang diduga mengalami kerusakan otot jantung ataupun otot skelet. 7adar normal
serum mioglobin adalah berkisar antara 0,3 ng(ml. 8pabila kadar serum mioglobin
melebihi batas normal maka hasilnya adalah positif untuk indikasi penyakit iskemia
otot skelet, trauma otot skelet, peradangan otot skelet (miositis), rhabdomiolysis,
iskemia miokard. Penelitian %abria menunjukkan bah$a aktivitas fisik yang sedang
seperti pekerjaan sehari,hari tidak mengubah kadar serum mioglobin, serum
mioglobin akan meningkat setelah aktivitas fisik dengan intensitas berat dan lebih
tinggi terdapat pada orang yang tak terlatih. "erdapat korelasi antara beratnya
aktivitas fisik dengan terjadinya peninggian serum mioglobin.
33
:erkaitan dengan
korelasi tersebut pemeriksaan serum mioglobin perlu diterapkan pada kedokteran
olahraga untuk memantau keadaan otot atlet yang sering melakukan latihan dengan
intensitas sedang sampai berat dalam program latihan demi men'apai prestasi yang
terbaik.
Pada penelitian ini diperoleh data bah$a pada aktivitas fisik anaerobik lebih
tinggi dibandingkan dengan aktivitas fisik aerobik terhadap peningkatan serum
mioglobin. .al ini menjelaskan bah$a kerusakan jaringan otot dapat terjadi pada
aktifitas fisik dengan intensitas tinggi yang mengaktivasi protease dan merusak
sarkolemma, sehingga mioglobin keluar dari sel masuk kedalam serum darah.
4ari uraian diatas dapat menjelaskan kadar serum mioglobin pada aktivitas
fisik aerobik lebih rendah dibandingkan anaerobik sebagai sebagai indikator
kerusakan jaringan tikus !istar.
Pada aktivitas fisik yang berat, mekanisme pembentukan energi dari aerobik
tidak men'ukupi sehingga memerlukan energi dari metabolisme anaerobik. .al ini
menyebabkan terjadinya peningkatan plasma laktat. Pembentukan laktat terjadi akibat
aktivitas fisik dengan intensitas tinggi terutama terjadi pada otot skelet. 7onsentrasi
laktat sampai 2 mmol(# !aeroic threshold) dapat ditoleransi untuk periode lama.
7onsentrasi laktat men'apai & mmol(# (anaeroic threshold) mengindikasikan
performans atlet yang menurun. %elama aktivitas fisik kadar laktat darah akan
meningkat dan otot akan segera menghilangkannya. #aktat yang berada dalam
sirkulasi darah akan dikirim ke hepar untuk dimetabolisme, direkonversikan menjadi
glukosa dan menuju jantung untuk dioksidasi. %elain itu laktat juga dapat diambil
oleh sel otot lainnya melalui interstitium untuk dimetabolisme. #aktat se'ara pasif
akan disimpan oleh sel otot yang dalam keadaan istirahat akan tetapi akan
dioksigenasi pada sel otot yang berkontraksi
1
. #aktat terbentuk dari hasil
metabolisme anaerob yaitu proses glikolisis terbentuk asam piruvat dengan bantuan
en>im lactic dehydrogenase. %elama keadaan anaerobik asam piruvat dikonversikan
menjadi laktat, terutama berdifusi masuk ke 'airan ekstraselular (<=9) dan menuju
'airan intraselular (@=9) sel darah merah. #aktat segera menghilang, sehingga hasil
glikolisis dapat berlangsung lebih lama. %ebenarnya glikolisis hanya berlangsung
beberapa detik, tanpa konversi ini. "etapi dengan konversi ini dapat berlangsung
untuk beberapa menit, sehingga dapat menyediakan 8"P meskipun tanpa
oksigen.
&,,23,1,
7onversi asam laktat menjadi asam piruvat dapat terjadi terutama pada otot
jantung yang mengandung -actate =ehydrogenase (#4.) spesifik yaitu #4. tipe .
yang mengkatalisis laktat menjadi piruvat. 4idalam otot rangka terutama
mengandung #4. tipe M yang mengkatalisis piruvat menjadi laktat. .asil katalisis
piruvat menjadi laktat akan masuk langsung ke mitokondria dan selanjutnya
mengalami oksidasi.
2,,21
Mekanisme lain yang mengatur keseimbangan kadar asam
laktat dalam sirkulasi darah melaui Ksiklus asam laktatL (the lactic acid shuttle).
8sam laktat terbentuk dari hasil peme'ahan glukosa dan glikogen dalam otot yang
aktif dapat keluar dari otot. 7emudian asam tersebut mengalir ke sirkulasi darah atau
ke dalam otot yang berdekatan. %elanjutnya, asam laktat itu digunakan sebagai bahan
bakar dalam suasana aerobik.
.asil penelitian menunjukkan bah$a kadar serum Mb pada aktivitas fisik
anaerobik lebih tinggi dibandingkan aerobik sebagai indikator kerusakan jaringan otot
jantung !istar. 4ari hasil analisis ;ji 7ruskal !allis dan Multiple comparison
(gambar 2 dan )), ternyata pengaruh aktivitas fisik anaerobik lebih besar daripada
aerobik terhadap peningkatan serum Mb (1,0&1 vs 0,&/2 2gr(ml).
.asil penelitian terhadap kadar laktat berdasarkan analisis dengan uji 8nova
(p 0,0) yang dilanjutkan dengan uji 4un'an yang ter'antum gambar & dan
menunjukkan bah$a aktivitas fisik aerobik lebih ke'il pengaruhnya terhadap kadar
laktat dibandingkan perlakuan aktivitas fisik anaerobik (23,1/ vs &-,-&mmol(#).
4ari uraian diatas dapat menjelaskan terdapat pengaruh aktivitas fisik
anaerobik lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas fisik aerobik terhadap
peningkatan kadar serum Mb dan kadar laktat sebagai indikator kerusakan jaringan
tikus !istar.
KESIMPULAN
:erdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan
1) 7adar serum mioglobin pada aktivitas fisik aerobik lebih rendah dibandingkan
anaerobik
2) 7adar laktat pada aktivitas fisik aerobik lebih rendah dibandingkan aktivitas
fisik anaerobik
DAFTAR PUSTAKA
1. 5rd$ay.A8M Aarry.4E. Myoglobin an essential hemoprotein in striated
mus'le. E. e6p. :iol.200&M20- F )&&1,&1
2. Mooren. 9=M Dolker 7laus. Mole'ular and =ellular <6er'ise Physiology, .uman
kineti's, ;%8.200F
)

). !ittenberg,E:M !ittenberg,:8. Myoglobin fun'tion reassessed. E <6p :iol. 200)M
201F2011,20.
&. 9oss and 7eteyian. Physiologi'al basis for e6er'ise and sport, M'.Ara$ .ill +e$
Jork.2001M/,1&
. Auyton N .all. "e6tbook of Medi'al Physiology 11
th
edition. <lsevier %aunders,
Philadelphia, Pensylvania.2001M-/,32M)0M101,10
1. Arange *!M Meeso 8M =hin <M #au 7%M %tull E"M %helton EmM !illiam *%, Aarry
4E. 9un'tional and mole'ular adaptation in skeletal mus'le of myoglobin,mutant
mi'e. 8EP =ell Physiol .2001M 231F1&3-,/&.
-. %oya .M Mukai 8M 4eo'aris, 5hi$a+M =hang..,+ishijimaM 9ujika$a "M
"ogashi.7M %aito ". "hreshold like pattern of neuronal a'tivation on the
hypothalamus during treadmill running F <stasblishment of minimum running
stress (M*%) rat model. +euros'ien'e resear'h.200-M3F )&1, 3
3. "he =olumbia <n'y'lopedia, si6th edition, 2003 melalui httpF(($$$.en'y'lopedia.'om
/. !ilson M". *eeder :E.56ygen binding haem Protein .E <6p Physiol.
2003M/)F123,1)2
10. :runori, M. +itri' o6ide,'yto'hromme o6idase and myoglobin, "rends :io'hem.
s'ie. 2001M 21F 21,2)
11. :runori, M.. +itri' o6ide moves myoglobin 'entre stage. "rends :io'hem.s'ie.
2001M 21 F 20/,21
12. !ittenberg,:.8 N !ittenberg, E: *ole of Myoglobin in oksigen supply to red
skeletal mus'le.E :iol =hem .200 M20F /0)3,&)
1). ;lrike :M .endgen,=ottaM Mar'. !MM %ruti %hivaM Eoel %'hmitsM %tefanie :e'herM
Eohann. P 7lareM 86el Aode'ke. +itrite redu'tase a'tvity of myoglobin regulates
respiration and 'ellular viability in myo'ardial is'hemia,reperfusion injury.
P+8%.2003M22.
1&. 9logel ;., Mer'k.M.!.Aode'ke 8#., 4e'king ;7M. %'hrader Eurgens,
Myoglobin F 8 s'avenger of :ioa'tive +5.P+8%, Eanuary 2001
1. M'.=omas 8E.,Aardiner P9. %keletal Mus'le form and fun'tion. .uman 7ineti's.,
;%8,2001F21,220.
11. 4espopoulos. =olor 8tlas of Physiology. "hieme 200)
1-. Goll E. Ponsot <. 4ufour %. 4outreleau %. <6er'ise training in normobari'
hypo6ia in enduran'e runners. E 8ppl Physiol 2001. 100F 123,11.
13. Goll E, Ponsot <, .oppeler ., Dogt M. Mus'ular adjustments of sele'ted gene
trans'ript. E 8pply Physiol. 200.
1/. Meyer *8. 8erobi' performan'e and the fun'tion of myoglobin in human skeletal
mus'le. 8EP,regul 200&M23-F1)0&,0
20. !ittenberg :8.:oth hypo6ia and $ork are reOuired to enhan'e e6pression of
myoglobin in skeletal mus'le. 8EP =ell Physiol.200/M2/1.

Anda mungkin juga menyukai