Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan
dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian
besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya,
suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk
beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku
senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia
dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat
penting dalam bidang teknik kimia.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses
perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses
pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang
digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Proses pemisahan suatu campuran
dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung
pada fasa komponen penyusun campuran. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses
pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang
diinginkan.

B. Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini selain untuk melengkapi salah satu tugas mata pelajaran
Kimia, juga untuk mengetahui :
1. Jenis pemisahan campuran Filtrasi, Kristalisasi, dan Destilasi
2. Proses pemisahan campuran melalui Filtrasi, Kristalisasi, dan Destilasi
3. Contoh Filtrasi, Kristalisasi, dan Destilasi dalam kehidupan sehari hari


BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Campuran
Campuran adalah gabungan dua macam zat atau lebih. Campuran dapat berupa
larutan, koloid atau suspensi.

B. Metode Pemisahan Campuran
1. Filtrasi (Penyaringan)


Filtrasi (penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan menggunakan penyaring.
Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos saringan dan partikel yang lebih
besar akan tertinggal pada saringan. Cara pemisahan dengan cara penyaringan ini
dapat dilakukan untuk memisahkan padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan
untuk memisahkan padatan dengan cairan.
Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang akan dipisahkan.
Saringan untuk memisahkan pasir dan kerikil akan berbeda dengan saringan untuk
memisahkan santan dengan ampasnya.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi,
tekanan dan gaya sentrifugal. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas;
aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau
keduanya. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal
untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau
memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah
diatomae.
Contoh : penyaringan kerikil dari pasir. Pemisahan zat-zat yang mempunyai
perbedaan kelarutan juga dapat dilakukan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan
garam yang bercampur pasir, dimana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir
tidak larut. Campuran tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan
pasir tidak. Setelah disaring pasir akan tertinggal di kertas saring, dan air garam lolos
menembus kertas saring. Zat yang tertahan di kertas saring dinamakan residu dan
cairan yang dapat menembus kertas saring dinamakan filtrat.

2. Kristalisasi (Penguapan)


Kristalisasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari
komponen-komponen lain penyusun campuran. Kristalisasi ada dua macam, yaitu
kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap
panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Pemisahan secara
kristalisasi dilakukan untuk memisahan zat padat dari larutannya dengan jalan
menguapkan pelarutnya. Zat padat tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan
membentuk kristal. Contoh Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani
garam. Pada saat air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada saat
air surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada di
tempat itu.
Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam
tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam larutan. Jika
penguapan ini terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk
kristal-kristal garam tanpa harus menunggu sampai airnya habis.
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat
suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan
membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat
dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai
filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas saringan sebagai residu.
contoh : penguapan air laut (larutan garam) untuk memperoleh kristal garam.






3. Destilasi (Penyulingan)


Destilasi (penyulingan) yaitu memisahkan campuran berupa zat cair terlarut dari
pelarutnya. Pemisahan campuran dengan destilasi didasarkan pada perbedaan titik
didih. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang mempunyai titik
didih berbeda.
Campuran antara air dan bensin pun dapat dipisahkan dengan cara destilasi. Semakin
jauh perbedaan titik didih, semakin mudah campuran tersebut dipisahkan. Destilasi
ada bermacam-macam, diataranya destilasi sederhana dan destilasi bertingkat.
Pemisahan spiritus yang bercampur dengan air dapat dilakukan dengan cara destilasi.
Campuran spiritus dengan air kita masukkan dalam labu destilasi, kemudian
dipanaskan. Proses yang terjadi adalah campuran air dan spiritus dipanaskan hingga
suhu 80oC sehingga spiritus menguap sedang air belum menguap.
Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga mengembun dan
menetes di tabung erlenmeyer. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang disebut
destilat.

Salah satu contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan minyak
bumi menjadi fraksi-fraksi minyak bumi, seperti LPG, bensin, minyak tanah,
solar, pelumas, dan aspal.

















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya hampir semua campuran dapat dipisahkan. Metode pemisahan
campuran yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran bergantung pada sifat
fisika dari partikel-partikel penyusun campuran tersebut. Sifat fisika yang dapat
dijadikan dasar pemisahan campuran adalah ukuran partikel, titik didih partikel,
dan kelarutan. Dalam pemisahan campuran, terdapat beberapa jenis proses, yaitu
melalui Filtrasi, Kristalisasi, Destilasi, Sublimasi, Kromatografi, dan Ekstraksi.
Filtrasi (penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan ukuran dari partikel-partikel komponen campuran dengan
menggunakan penyaring,kristalisasi (penguapan) yaitu cara memisahkan zat
terlarut dari pelarutnya menggunakan pemanasan atau penyerapan
kalor, Destilasi (penyulingan) yaitu memisahkan campuran berupa zat cair terlarut
dari pelarutnya, dll. Contoh pemanfaatan metode pemisahan campuran ini dapat
kita lihat pada proses pemurnian garam dapur, pemurnian air minum, dan juga
pengolahan minyak bumi menjadi berbagai macam bahan bakar.

B. Saran
Saat ini, sudah lebih dari satu macam metode pemisahan campuran, smeoga
semakin berkembangnya sains dan teknologi, dapat pula meningkatkan berbagai
metode dalam sains tersebut.

Anda mungkin juga menyukai