Anda di halaman 1dari 2

Prosedur pembuatan ekstrak kunyit

Rimpang kunyit yang digunakan dicuci bersih dan dikeringkan. Setiap simplisia yang
telah dikeringkan digiling dengan ukuran 100 mesh. Kemudian ekstraksi dilakukan
dengan teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan perbandingan simplisia
dengan pelarut 1:10. Sebanyak 1 kg simplisia dan 10 L etanol 70% dimasukkan ke dalam
maserator dan direndam selama enam jam, kemudian sampel didiamkan sampai 24 jam.
Selanjutnya maserat dipisahkan dengan menyaring filtrat dengan menggunakan kertas
saring Whatman nomor 4. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan rotavapor
penguap vakum pada suhu 500C hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kunyit 70 mg
didapatkan dengan melarutkan 0,70 ml ekstrak kunyit dengan akuades hingga volumen
mencapai 1 ml. (Siajadi, 2012)
Kurkumin sebagai antibakteri
Ekstrak dari rimpang kunyit (Curcuma longa linn) mengandung senyawa aktif yang
berkhasiat sebagai obat diare yaitu kurkuminoid, salah satunya adalah kurkumin.
Kurkumin bermanfaat sebagai antibakteri berspektrum luas yaitu antibakteri yang aktif
terhadap berbagai jenis bakteri Gram positif dan Gram negatif, antivirus, dan penginduksi
apoptosis sel (antitumor). (Bermawie 2006). Kurkumin termasuk ke dalam golongan
senyawa polifenol, oleh karena itu diduga memiliki mekanisme antibakteri, yaitu
mendenaturasi protein membran. Denaturasi atau rusaknya protein membran akan
mengubah permeabilitas membran dan menyebabkan kebocoran nutrisi pada sel bakteri
sehingga sel tersebut mati. (Madigan, 2005)
Aktivitas antibakteri kurkumin telah diketahui dapat menghambat pertumbuhan
Escherichia coli penyebab diare. Pada percobaan yang dilakukan Miftakh (2009),
dilakukan percobaan menggunakan kurkumin sebagai senyawa antibakteri pada E.Coli
pada konsentrasi 50 mg/mL. Dari hasil percobaan tersebut didapatkan bahwa diameter
zona hambat yang dibentuk oleh kurkumin untuk E. coli adalah 3.7 mm. (Miftakh, 2009).
Pada percobaan yang dilakukan oleh Hasanah (2014) dilakukan pula percobaan
menggunakan kurkumin sebagai senyawa anti bakteri pada E.Coli pada konsentrasi 20
mg/ml, 30 mg/ml, 40 mg/ml, 50 mg/ml dan 60 mg/ml. Dari hasil percobaan tersebut
didapatkan bahwa diameter zona hambat yang dibentuk oleh kurkumin berkisar dari 8 -
8.5 mm. (Hasanah, 2014)
Pada penelitian lainnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Besung (2012) mengenai
aktivitas antibakteri kurkumin pada babi yang menderita colibacillosis didapatkan bahwa
anak babi yang telah diinokulasikan dengan bakteri E.Coli mengalami diare yang ditandai
dengan fesesnya yang encer. Pada hari kedua sampai ketujuh setelah pemberian ekstrak
kunyit, terjadi penurunan jumlah bakteri. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa kunyit mempunyai kemampuan sebagai antibakteri yang menurunkan jumlah
bakteri E.Coli. (Besung, 2012)
Daftar Pustaka :
Siajadi, Yuliana. Pemberian ekstrak etanol kunyit (curcuma longa) mencegah kenaikan
berat badan dan lemak abdominal pada tikus wistar jantan yang diberi makanan tinggi
karbohidrat tinggi lemak. [Tesis]. Denpasar : Universitas Udayana; 2012.
Sisanya ada di file tipus kunyit.
Besung, I. N. K. (2012). Pengaruh pemberian ekstrak kunyit pada anak babi yang
menderita colibacillosis. Majalah ilmiah peternakan. 2012; 12(3).
Hasanah, U., Zamri, A., Balatif, N., & Eryanti, Y. Sintesis dan uji aktivitas antibakteri
senyawa kurkumin (3e,5e)-3, 5-bis (2-hidroksibenzilidin)-1-metilpiperidin-4-on.
Pekanbaru: Universitas Binawidya; 2014.

Anda mungkin juga menyukai