Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATAPENGANTAR................................i

DARTAR ISI..............................ii

BAB I PENDAHULUAN
TRIGGER

BAB II ISI
STEP 1. Clarify Unfamiliar Terms
STEP 2. Brainstorm Possible Hypothesis or Explanation
STEP 3. Define The Problem
STEP 4. Arrange Explanation Into a Tentative Solution
STEP 5. Define Learning Objective
STEP 7. Share The Result or Explanation and Private Study

BAB III PENUTUP ..........
KESIMPULAN ................................

DAFTAR PUSTAKA ............





BAB I
PENDAHULUAN

Trigger 1 : Dahsyatnya banjir rob

Seorang ibu berusia 60 tahun datang ke IGD RSU yang diantar oleh tim penyelamat
karena terjadinya banjir rob yang menimpa desanya serta sang ibu hanyut terbawa banjir dan
sempat tidak sadar. Sang ibu mengeluh kesakitan pada kepala, punggung, pinggang, lengan,
kaki dan BAK berdarah sehingga tidak dapat berjalan karena apabila bergerak terasa sangat
kesakitan.
Sebelum bencana datang sang ibu sudah berencana untuk berobat ke RS karena sudah
lama mengeluh BAB berlendir dan berdarah serta pembengkakan pada perut bagian kiri
bawah. Setelah dijelaskan oleh dokter IGD sang ibu di beri surat pengantar untuk beberapa
pemeriksaan radiologi seperti pemeriksaan foto konvensional, foto ekstremitas diantaranya
foto antebrachii, cruris, femur, vertebra thoracolumbal, vertebra lumbosacral, CT scan kepala,
CT Scan Abdomen, USG Abdomen, dan Uretrocystography. Kemudian keluarga pasien
bertanya apakah memang perlu dilakukan pemeriksaan sebanyak ini? Dan apakah tidak
berbahaya? Kenapa tidak dilakukan pemeriksaan MRI yang tercanggih saja? Bagaimanakah
anda menyampaikan pada keluarga pasien ini?













BAB II
ISI

Step 1: Clarify Unfamiliar Terms
1. Foto Konvensional : pemprosesan film dengan cara konvensional / sederhana
2. USG : Pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara
berfrekuensi tinggi, lalu analisa komputer diubah menjadi suatu gambaran
3. CT-Scan : Compute Tomography Scan yaitu pemeriksaan untuk
mendapatkan potongan pada bagian organ yang di CT Scan
4. MRI : magnetic resonance imaging untuk memeriks dan mengoreksi
kelainan organ dalam tubuh dengan menggunakan medan magnet
5. Uretrocystography : radiografi yang digunakan untuk melihat keselurahan uretra
dengan memasukkan kontras media secara retrograde melalui bagian distal uretra
(meatus eksternus uretra) indikasi, jika ada fraktur pelvis dan BAK berdarah
Step 2: Define The Problems
1. Kenapa ibu mengeluh sakit pada kepala, punggung, lengan, dan kaki ?
2. Kenapa BAKnya berdarah ?
3. Apakah ada hubungan antara gejala sekarang dengan penyakit lama ?
4. Kenapa perlu dilakukan pemeriksaan foto konvensional, foto ekstremitas ?
5. Apa bahaya yang ditimbulkan dari pemeriksaan radiologi ?
6. Kenapa tidak dilakukan MRI, sedangkan pemeriksaan ini sangat canggih ?
7. Apa indikasi dan kontraindikasi MRI ?
8. Kenapa dokter menganjurkan pemeriksaan uretrocystography USG dan CT Scan ?
9. Dari semua pemeriksaan ini, jenis pemeriksaan radiologi apa yang cocok ?
Step 3: Brain Stroming
1. Karena saat banjir, pasien hanyut terbawa banjir dan sempat tidak sadar.
Kemungkinan tubuh pasien terbentur / trauma benda tumpul.
2. Kemungkinan ada fraktur pelvis dan terjadi infeksi penyakit lama
3. Ada,
4. Ditakutkan adanya fraktur
5. Kerusakan pada sel, pemicu kanker, steril
6. Biaya mahal
7. Indikasi : jika hasil tidak ditemukan pada pemeriksaan radiologi konvensional
Kontraindikasi : pada pasien yang menggunakan alat pacu jantung yang mengandung
ferro magnetik
8. karena BAK berdarah, ada pembesaran perut kiri bawah, BAB berdarah dan
berlendir
- Sakit daerah kepala
9. MRI
Step 4: Arrange Explanation Into a Attentive Solution














IBU (60 tahun)
Keluhan :
Sakit kepala, punggung,
pinggang, lengan, kaki,
dan BAK berdarah
RPD :
BAB berlendir &
berdarah dan bengkak
di perut bagian kiri
bawah
Pemeriksaan Radiologi
Jenis pemeriksaan radiologi
- Definisi
- Kerugian &
keuntungan
- Indikasi &
kontraindikasi
Cara pemeriksaan
Radioanatomi
Gambaran radiologi
Step 5: Learning Objectives
Mahasiswa mampu mengetahui :
1. Ilmu dasar radiologi
2. Jenis pemeriksaan radiologi (USG, Ct Scan, MRI, Foto Konvensional,
Uretrocystography)
- Keuntungan dan kerugian
- Indikasi dan kontraindikasi
3. Pemeriksaan yang cocok pada trigger
- Radio anatomi
4. Gambaran radiologis pada pasien (kepala, punggung, pinggang, lengan, kaki, pelvis)
Step 6: Private Study

Step 7: Share the results of infomation gathering and private study
1. Ilmu radiologi
Radio diagnostik merupakan bagian dari cabang ilmu radiologi yang
memanfaatkan sinar pengion untuk membantu diagnosis dalam bentuk foto
yang bisa didokumentasikan.
a. Konvensional
Kontras pemeriksaan radiografi dengan menggunakan sinar
x disertai dengan bahan kontras. Ex : gastrointestinal,
urogenitalia, sytem syaraf.
Nonkontras pemeriksaan foto polos dengan menggunakan
sinar x tanpa menggunakan zat kontras. Ex: foto skeletal,
thorax, mamografi.
b. Canggih
USG
CT-Scan
International Radiology
Kedokteran nuklir
MRI
Radioterapi merupakan salahsatu regimen terapi untuk penyakit terutama
keganasan dengan menggunakan sinar pengion/radioaktif.
Sifat-sifat sinar x :
Memiliki daya tembus yang dipengaruhi tegangan listrik filament serta oleh
jenis bahan yang disinari. Semakin besar tegangan, semakin tinggi daya
tembusnya.
Mengalami atenuasi saat melalui badan
Menimbulkan radiasi sekunder
Memiliki efek luminesensi atau perpendaran bila mengenai logam tertentu
Memiliki efek fotografis atau menghitamkan emulsi potret
Memiliki efek ionisasi
Menimbulkan efek biologis
Memancar divergen secara garis lurus
Kecepatan sama dengan kecepatan cahaya
Panjang gelombang nya sangat pendek, daya tembus sangat besar
Merupakan sinar tak tampak dengan panjang gelombang bervariasi
Tidak bermuatan, tidak dibelokkan medan magnet
Tidak difokuskan oleh lensa
Pengetahuan kamar gelap :
Syarat-syarat yang harus dipenuhi :
Ukuran harus memadai dan proporsional dengan kapasitas dan beban kerja
Terlindung dari sinar matahari, radiasi, dan bahan kimia lainselain larutan
pengolahan foto
Sirkulasi dan suhu udara yang baik sekitar 16-20 c
Air yang bersiih
Dinding yang tahan keropos
Lampu kamar gelap yang aman dan tidak bocor
Kamar gelap terdiri atas :
Daerah basahmeliputi bak yang berisi air yang mengalir, tangki pembangkit
dan tangki fixer
Daerah kering meliputi lemari untuk menyimpan film sinar x, kaset,
penggantung film.
Radi lusen dan opak :
Radio lusen (hitam) : gas, udara
Radio lusen sedang : lemak
Keputih-putihan : jar ikat, otot, darah, kartilago, epitel, batu kolesterol, batu asam urat
Radioopak sedang : tulang, garam kalsium
Radioopak (putih) : logam-logam berat




2. Jenis- jenis pemeriksaan radiologis

1) Ct-Scan digunakan untuk melihat (otak, pelvis, leher, abdomen, tungkai)
Keuntungan resolusi kontras baik, detail anatomi jelas, teknik pemeriksan
cepat, citra diagnostik dapat diperoleh biarpun pasien obesitas.
Kerugian biaya tinggi, penilaian sebagian besar terbatas pada
bidangtransversal, menimbulkan radiasi ion yang besar, pencitraan kurang
bagus pada fossa post.
2) Uretrocystography
pemeriksaan ini diindikasikan setelah terkena trauma, bila terdapat
darah dalam urin, serta dicurigai fraktur pelvis.
Bertujuan untuk melihat kelainan pada uretra pars cavernosa, pars
memranasea dan pars prostatika serta vesika urinaria dengan cara
memasukkan kontras melalui kateter/ dapat juga melalui punksi supra
pubik.
Setelah diambil lakukan penilaian :
Ada sumbatan / tidak pada uretra bisa disebabkan batu, massa, struktur
uretra
Dinding uretra apakah licin, reguler, normal atau tidak. Dan tidak
irreguler, biasanya terjadi demikian karna infeksi.
Adanya fistula
Vesika urinaria akan tampak jelas
Cara membaca kelainan :
Foto kontras uretrocystography
Tampak ada penyempitanpada uretra pars cavernosa, dinding uretra
Uretra proksimal pars cavernosa membesar, dan distal pars cavernosa
menyempit
Tidak ada fistula
Vesika urinaria normal
3) USG (Ultrasonography):
Menggunakan gel udara/ ultrasound untuk mendeteksi kelainan di
organ abdomen ( hati, kandung empedu, limpa,ginjal, dll), payudara,
kandungan,pembuluh darah.
Khususnya pada kehamilan dapat melihat rupa janin berupa fotodan
dapat melihatgerakan bayiyg dapat direkam dalam CD.
Untuk payudara USG biasanya dipakai untuk skrining benjolan
4) MRI ( magnetic resonance imaging) pemindaian resonansi magnetik
menghasilkan citra tubuh dengan memanfaatkan sifat-sifat magnetik inti atom
tertentu, terutama inti atom hidrogen pada molekul air.
Penggunaan :
Sistem syaraf pusat : teknik pilihan untuk pncitraan otak dan tulang
belakang
Muskuloskeletal : pencitraan yang akurat pada kelainan persendian,
tendon, ligamen dan otot
Jantung : pencitraan dengan teknik gating yang berhubungan dengan
siklus jantung memunkinkan diagnosis berbagai kondisi jantung
Toraks : penilaian struktur vaskular pada mediastinum
Abdomen : organ abdomen dapat divisualisasi dengan baik, yang
dikelilingi oleh sinyal-sinyal yang tinggi dari lemak sekelilingnya
Pelvis : staging neoplasma prostat, kandung kemih, pelvis.
Keuntungan :
Dapat pencitraan pada bidang aksial, sagital, atau koronal
Neonisasi sehingga diyakini aman
Tidak terdapat artefak tulang akibat kurangnya sinyal dari tulang
Detail anatomis yang sangat baik terutama pada jaringan lunak.
Dapat memperlihatkan pembuluh darh tanpa kontras
Menggunakan kontras intravena yang jauh lebih jarang dibandingkan CT
Kerugian :
Biaya operasional mahal
Citra yang kuran untuk menunjukkan kalsifikasi dengan akurat
Darah segar pada perdarahan baru tidak dievaluasi sebaik pada Ct
MRI lebih sulit ditoleransi dengan waktu pemeriksaan yang lebih lama
dibandingkan CT
Kontaindikasi pada pasien dengan pacemaker, benda asing, logam pada mata,
dan klip aneurisma arterial( dapat terdorong lepas daei posisinya ileh medan
magnet yang kuat).
3. Radioanatomi
a. Kepala


b. Vertebra Thoracal

c. Lumbal

d. Ektremitas Atas (humerus)

e. Ekstremitas bawah

4. Gambaran Radiologi pada trigger
Berdasarkan keluhan pasien yang dialaminya adalah
a. Kepala, kemungkinan pasien mengalami fraktur



b. Punggung dan pinggang kemungkinan adanya fraktur , trauma pada bagian
vertebra thoracal dan vertebra lumbal

c. Lengan, kemungkinan adanya fraktur, dislokasi pada bagian Humerus


d. Kaki, kemungkinan adanya fraktur, dislokasi pada bagian tibia, ulna, patella,
calcaneus.

Fraktur pada patella

Dislokasi patella fraktur patella

Fraktur pada maleolus medial


Fraktur calacneus fraktur tibia dan ulna
Fraktur pada dasar metatarsal kelima
KESIMPULAN
Pemeriksaan radiologi merupakan pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan
untuk membantu menegakkan diagnosis pasti suatu kelainan penyakit. Jenis pemeriksaan
radiologi yaitu konvensional; berupa kontras dan nonkontras (foto polos) dan radiologi
canggih berupa USG, CT-Scan, MRI dan sebagainya. Setiap jenis pemeriksaan tersebut
memiliki indikasi, keuntungan dan kerugian. Pembacaan hasil radiologi yang benar dan teliti
penting untuk melihat keadaan abnormal pasien dan penuntun penatalaksanaan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai