DUGAAN banyak pihak bahwa Z, oknum PNS di Dinas Tata Ruang dan Bangunan (Distaru bang) tak main sendiri, ternyata benar. Diam-diam, dia bersama rekannya memulusk an rencana PT Telkom Indonesia (Tbk) untuk melakukan pembangunan miliknya tanpa harus mengantongi izin terlebih dahulu. Dan dari kasus ini, sekali lagi membuktikan bahwa sesungguhnya banyak di antara oknum PNS yang memang bekerja sebagai pemain proyek untuk memperoleh keuntu ngan lebih. Tugas utamanya sebagai abdi negara, kemudian dikesampingkan begitu s aja untuk kemudian mencari pekerjaan sampingan yang bisa menghasilkan uang banya k. Secara logika, baik PT Telkom ataupun kontraktor pelaksana pembangunan g edung, tentu tidak akan senaif itu memberikan uang dalam jumlah besar untuk memb angun gedung miliknya. Indikasi kuat bahwa ada orang penting di belakangnya demiki an terasa, apalagi sebelumnya Z sempat membawa-bawa nama Herman Abdullah, mantan Walikota Pekanbaru. Namun belakangan mulai tersiar kabar kurang sedap, bahwa ternyata yang m enjadi bulan-bulanan Pemko Pekanbaru ternyata hanya Z. Sementara pihak PT Telkom atau Hutama Karya sebagai kontraktor pelaksana, sama sekali belum tersentuh. Ini tentu saja memprihatinkan. Lambatnya pemerintah dalam menangani kasu s ini, terutama terhadap pihak pemilik dan kontraktor pelaksana pembangunan, dik hawatirkan membuat berantakan karena banyak waktu untuk menghilangkan beberapa b ukti penting. Kadis Distarubang dan oknum-oknum lain juga patut dicurigai dan diperiks a sebab baik langsung maupun tidak, diduga terlibat dalam masalah ini. Setelah j elas siapa yang terlibat, pemerintah hendaknya kemudian memberikan keterangan se jelas-jelasnya kepada masyarakat, apa yang sebenarnya terjadi. Selain itu, pemerintah juga diharap dapat memberikan pelayanan maksimal bagi siapapun yang mengurus izin apapun. Selama ini ada kesan bahwa ada yang dit utup-tutupi untuk mengaburkan kewajiban sesungguhnya sesuai peraturan, hal itu t entu saja dengan maksud-maksud tertentu.***