Anda di halaman 1dari 23

1

CURRICULUM VITAE

Nama : Eduard Stefanus Tehupeiory
Alamat : Jl. G. Nona No. 39 Makassar 90114
Tgl Lahir : 3 April
Pendidikan :
Fakultas Kedokteran UNHAS Tahun 1966
Ahli Penyakit Dalam FK. UNAIR Surabaya Tahun 1979
Reumatologist Tahun 1986
Pendidikan Doktor Erasmus University Rotterdam Tahun 1992
Pekerjaan :
1. Kepala Sub - Devisi Reumatologi Bagian PD FK. UNHA S
2. Dosen IPD FK. UNHAS
3. Dosen IPD FK. UMI
4. Dosen IPD FK. UMJ Jakarta
Jabatan : Guru Besar Bagian IPD
Lain-lain : - Ketua Ikatan Reumatologi Cabang Makasar.
- Sekretaris PEROSI Cabang Makasar
- Ketua PERGEMI Cabang MakasaR
- Ketua Special Interest Group on Gout APLAR.
Pendidikan : - Dokter umum FK-UNHAS.
- Internist FK-UNHAS dan FK-UNAIR Surabaya.
- Reumatologist (KR) Jakarta.
- S-3 (PhD) Erasmus University Rotterdam The Netherlands.
Publikasi : Sebanyak 30 publikasi
2
SPONDILOATROPATI
SERONEGATIF (SASEN)
Edu Tehupeiory MD
Sub-division of Rheumatology Internal
Medicine Department Medical Faculty,
Hasanuddin University
Makassar, Indonesia


Pendahuluan
Spondiloartropati seronegatif merupakan sekelompok
penyakit radang multisistem yang berkaitan satu sama
lain.
Sama halnya dengan penyakit reumatik lain, mereka
dapat mengenai tulang belakang, sendi prifer dan
struktur periartikuler atau ketiga-tiganya.
Mereka juga menunjukkan manifestasi ekstra artikuler
yang khas seperi radang saluran cerna dan saluran
urogenital baik akut maupun kronik, radang mata
anterior , lesi psoriatik kulit dan kuku dan kadang
kadang lesi pada sistem hantaran jantung, pangkal aorta
dan apeks paru.
3
Penyakit yang termasuk dalam kelompok
spondiloatropati seronegatif ini ialah spondilitis
ankilosa, artritis reaktif, spondilitis dan artritis
perifer berkaitan dengan proriasis atau penyakit
radang usus, spondiloatropati juvenile onset dan
beragam kelainan yang sukar diklasifikasikan
yang sering disebut sebagai undifferentiatied
spondyloarthropathy atau spondyloarthropathy.
4
Kriteria Klasifikasi Spondiloatropati
Nyeri Tulang Belakang Inflamatif atau sinovitis asimetris
atau terutama pada ekstremitas bawah dan satu atau
lebih dari yang berikut ini :
- Riwayat keluarga positif
- Psoriasis
- Penyakit radang usus
- Uretritis, serfisitis atau diare akut dalam
jangka 1 bulan sebelum artritis
- Nyri bokong berpindah-pindah antara glutea
kanan dan kiri
- Entropati
- Sakroilitis

5

Batasan variabel yang dipakai dalam
kriteria diatas :

Nyeri tulang belakang inflamatif.
Riwayat atau keluhan sekarang berupa nyeri
tulang belakang pada daerah pinggang,
punggung atau leher yang paling sedikit
memiliki 4 atau 5 sifat berikut ini : onset
dibawah usia 45 tahun, onset samar samar ,
embaik dengan latihan, berkaitan dengan kaku
pagi hari, paling sedikit sudah berjalan 3 bulan.
6
Sinovitis.
Artritis asimetris baik dahulu maupun sekarang,
atau arthritis yang terutama mengenai
ekstremitas bawah.
Riwayat keluarga positif.
Terdapat pada kerabat 1
st
degree atau 2
nd

degree salah satu dari yang berikut ini :
spondilitis ankilosa, psoriasis, uveitis akut,
arthritis reaktif, penyakit radang usus.
7
Psoriasis.
Psoriasis baik dahulu maupun sekarang yang
didiagnosis oleh dokter.
Penyakit radang usus.
Penyakit Crohn atau kolitis ulseratifa baik dahulu
maupun sekarang, yang didiagnosa oleh dokter
dan dipastikan melalui pemeriksaan radiologis
atau endoskopi.
8
Nyeri bokong berpindah pindah.
Nyeri yang berpindah pindah antara daerah
gluteus kiri dan kanan, baik dahulu maupun
sekarang.
Entesopati.
Nyeri spontan atau nyeri pada pemeriksaan
pada tempat insersi tendo Achilles atau fasia
plantaris, baik dahulu maupun sekarang.

9
Diare akut.
Episode diare yang terjadi dalam waktu 1 bulan sebelum
timbul artritis.
Uretritis.
Uretritis atau serfitis non-gonokokus yang terjadi dalam
waktu 1 bulan sebelum timbul artritis.
Sakroiilitis.
Derajat 2-4 bilateral atau derajat 3-4 unilateral,
berdasarkan kriteria radiologis (0=normal, 1=possible,
2=minimal, 3=moderate, 4=ankylosis).
10
Spondilitis Ankilosa (SA)
Pendahuluan

Ankylosing Spondilitis (AS) adalah penyakit inflamasi
sistemik yang predileksi adalah tulang axial yaitu
sendi sacro-iliaca, columna vertebralis, dinding dada,
panggul dan bahu.

Nama Ankylos berasal dari bahasa yunani yang
berarti bungkuk dan Spondilos berarti vertebra
spinalis

11
Prevalensi SA pada ras kulit putih di Amerika
diperkirakan 0.1 - 0.2 %
Pada studi populasi di Belanda dan Australia, 1 2 %
individu dewasayang memiliki HLA-B27 menderita SA.
Dilain pihak, pada keluarga pasien SA, 10 - 20 % fisrt
degree relative dewasa yang memiliki HLA-B27 juga
menderita SA.
Concordance rate SA pada kembar identik diperkirakan
sekitar <60 %.
Data epidemilogi ini menunjukkan bahwa faktor genetik
dan lingkungan memegang peranan pada patogenesis
penyakit ini.
12
Gejala Skeletal
Artritis aksial : sakroiliitis dan spondilitis
Artritis sendi panggul dan bahu
Artritis perifer
Lain-lain : entesitis, osteoporosis, fraktur
tulang belakang, spondilodiskitis,
pseudoartrosis.

13
Gejala ekstra-skeletal
Mata : iritis akut
Jantung dan aorta asendens
Paru-paru : fibrosis apeks
Sindroma kauda ekuina
Amiloidosis
14
Manifestasi Skeletal
Keluhan pinggang merupakan keluhan pertama
pada + 75% pasien SA.
Beberapa pasien mungkin mengemukakan
keluhan konstitusional ringan seperti anoreksia,
malaise, penurunan berat badan, demam ringan
terutama pada SA juvenile onset.
Entesitis dapat mengakibatkan nyeri tulang
ekstra-artikuler atau juxta-artikuler yang boleh
jadi merupakan keluhan utama pada beberapa
pasien.
15
Manifetasi Ekstra - Skeletal
Uvesitis anterior akut merupakan manifestasi
ekstra-skeletal SA yang paling sering kejadian ini
terdapat pada 25-30 % pasien selama
perjalanan penyakit.
Keterlibatan kardiovaskular dapat ditemukan
pada beberapa pasien, biasanya pasien SA yang
berat dan lama disertai gejala sendi perifer.
Aortitis aorta asenden dengan akibat fibrosis
dapat menyebabkan dilatasi cincin aorta
sehingga terjadi insufisiensi aorta.
16
17
Tabel 1 : Rome Classification for ankylosing spondylitis
A. Clinical criteria
1. Low back pain and stiffness for > 3 months, not relieved by rest
2. pain and stiffness in the thoracic region
3. Limited motion in the lumbar region
4. Limited chest expansion
5. History of evidence of iritis or its sequelae

B. Radiologic criteria
1. Bilateral scaroilltis
Defeniti ankylosing spondylitis is diagnosed if four out of the
five clinical criteria are present or bilateral scaroiliitis is
associated with any single clinical criterion.
Disease Management
18



Education,
Exercise,
Physical,
Therapy,
Rehabilitation,
Patient association,
Self help,
groups

NSAIDs
Axial
disease
Peripheral
disease
A
n
a
l
g
e
s
i
c
s


S
u
r
g
e
r
y



Sulfasalazine
Local corticosteroids
TNF antagonists
Figure 1. ASAS/EULAR flowchart for the management of ankylosing spondylitis. Reprinted , with permission
for Wolter Kluwer Health , from Boulos P. Dougados M, Macleod SM, Hunsche E. Pharmacological treatment
of ankylosing spondylitis: a systematic review. Drugs 2005;65:2111-2127
Evidence based guidelines for management of patient with AS
Artritis Reaktif (Reiter)
Artritis reaktif yang khas ialah dimulai mendadak
2-4 minggu setelah infeksi alat kelamin atau
serangan gastroentritis.
Uretritis non-gonokokus jika ada biasanya
merupakan manifestasi pertama dan timbul baik
pada bentuk pasca-veneral maupun pasca-
enterik.
Konyungtifis jika ada biasanya bersama sama
dengan uretritis atau beberapa hari sesudahnya.
19
Yang khas pada manifestasi sendi ialah timbul kemudian
sering setelah radang uretra dan mata mereda.
Gejala khas yang lain ialah entesitis atau entesopati
(entesis = tempat insersi tendo, ligamen atau fasia pada
tulang).
Nyeri tulang belakang dan nyeri bokong merupakan
keluhan yang cukup sering ditemukan pada + 50 %
kasus.
Beberapa kelainan mukokutan dan visera membedakan
sindrom Reiter dari penyakit lain misalnya : keratoderma
blenorhagika dan balanitis sirsinata.
20
Artritis Enteropatik
Artritis perifer ditemukan pada 10-20 % pasien
penyakit Crohn atau kolitis ulseratifa.
Artritis spinal terutama sakroiliaka atau
spondilitis yang berat terjadi pada + 10% IBD
dan sering tanpa keluhan.
Manifestasi ekstra-artikuler IBD juga
mencerminkan penyakit yang aktif dan
cenderung timbul pada waktu yang bersamaan
dengan artritis perifer.

21
Penatalaksanaan
Penanganan spondiloatropati seronegatif lebih ditujukan
terhadap keluhan/gejala klinis daripada terhadap
diagnosis yang spesifik.
Pasien dengan penyakit yang berat sering memerlukan
kombinasi OAINS dengan disease modifying anti-
rheumatic drugs (DMARDs), yang juga digunakan pada
artritis reumatoid.
Antibiotika telah terbukti bermanfaat pada sindroma
Reiter/artritis reaktif jika bakteri pencetus artritis ialah
Chlamydia (paling sering ditemukan pada traktus
urogenitalis).
Walaupun pengobatan spondiloatropati dengan anti-TNF
belum disetujui, penelitian awal menunjukkan efek yang
baik terhadap keluhan artritis perifer dan tulang
belakang.
22
23

Anda mungkin juga menyukai