Prediabetes Kalbe.co.id - Angka kejadian diabetes tipe 2 telah meningkat hingga tiga kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Jumlah penderita diabetes melitus di seluruh dunia pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 320 juta jiwa. Di ndonesia sendiri! "#$ %World Health Organization& memperkirakan kenaikan jumlah penderita diabetes dari '!( juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 2)!3 juta jiwa pada tahun 2030. *engingat bahwa diabetes melitus akan memberikan dampak terhadap kualitas dan sumber da+a manusia serta peningkatan bia+a kesehatan +ang cukup besar! semua pihak! baik mas+arakat maupun pemerintah wajib ikut serta dalam usaha penanggulangan diabetes! khususn+a dalam upa+a pencegahan. ,asien +ang termasuk dalam kategori prediabetes adalah pasien- pasien dengan glukosa darah puasa terganggu %-D,.& dan toleransi glukosa terganggu %.-.&. ,asien dengan -D,. memiliki peningkatan risiko kematian +ang berhubungan dengan pen+akit kardio/askular dan diabetes. Dalam jurnal lainn+a dikatakan juga bahwa -D,. dan .-. berhubungan erat dengan kejadian kardio/askular. 0eberapa penelitian memperlihatkan bahwa terapi non- 1armakologik %modi2tkasi ga+a hidup& dan 1armakologik %terapi dengan obat hipoglikemik oral dan obat-obat antiobesitas& pada pasien-pasien prediabetes! e1ekti1 dalam menghambat terjadin+a diabetes tipe 2. *uriel 3ill+ dan *arshall -odwin dari unit kedokteran keluarga di Memorial University of Newfoundland di 4t. John! 5anada! melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui apakah met1ormin dapat menghambat atau mencegah terjadin+a diabetes melitus tipe 2 pada pasien-pasien prediabetes. Data penelitian diambil dari *6D376 %Medical Literature Analysis and Retrieval System Online& sejak Januari )899 hingga tahun 2008. Data-data +ang memenuhi kriteria seleksi dikelola secara manual. ,enelitian +ang dipilih adalah penelitian-penelitian acak terkontrol +ang menggunakan met1ormin untuk menghambat atau mencegah diabetes tipe 2 pada pasien-pasien dengan .-.. ,enelitian paling sedikit berlangsung selama 9 bulan. Outcome +ang diukur adalah kon/ersi prediabetes menjadi diabetes melitus. Ada 3 penelitian +ang memenuhi kriteria penelitian. Ketiga penelitian +ang dipilih memiliki populasi dengan /ariasi etnis! /ariasi kejadian kon/ersi prediabetes menjadi diabetes serta penggunaan dosis met1ormin +ang ber/ariasi. Analisa sensiti2tas %sensitivity analysis& dilakukan dengan mengkon/ersi semua data menjadi data-data intention-to-treat. #asil penelitian memperlihatkan bahwa met1ormin menurunkan kejadian kon/ersi prediabetes menjadi diabetes. ,enurunan kejadian diabetes ini terjadi baik pada dosis rendah %250 mg! dua atau tiga kali sehari& maupun dosis tinggi %'50 mg! dua kali sehari& Kon/ersi ini tetap terjadi bahkan setelah analisa sensiti/itas digunakan pada data-data +ang ada. ,enelitian ini dianggap penting karena met1ormin merupakan obat hipoglikemik oral +ang telah disetujui sebagai terapi lini utama diabetes melitus tipe 2 menurut ADA %American ia!etes Association&. Dalam standards of Medical "are in ia!etes:2008 din+atakan bahwa seseorang dengan prediabetes perlu mendapatkan terapi non-1armakologik seperti modi2kasi ga+a hidup! dan terapi nutrisi medis %medical nutrition therap+&. 4elain itu din+atakan juga bahwa met1ormin merupakan satu-satun+a obat +ang dapat dipertimbangkan untuk diberikan sebagai terapi pencegahan diabetes. ,emberian met1ormin sebagai terapi pencegahan direkomendasikan pada pasien-pasien risiko tinggi! +aitu pasien dengan -. plus ;- dengan obesitas dan di bawah umur 90 tahun! dengan paling tidak satu 1aktor risiko lain untuk diabetes. #asil penelitian ini mendukung konsensus ADA 2008 mengenai pemberian met1ormin pada pasien pre-diabetes. Kesimpulan< ,emberian met1ormin pada pasien-pasien prediabetes menghambat terjadin+a diabetes tipe 2.