Anda di halaman 1dari 16

4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone

http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 1/16
Welcome friends...
Blogger templates
hope y ou get information from here...
Blogger news
Labels
E-BOOK (1 )
Fenomena Fisika (8)
Fisika Inti (3)
Info Fisika (3)
Kuliah Fisika (1 1 )
Laboratorium (2)
Pendidikan (6)
Software (3)
Tokoh Fisika (5)
Blogroll
Pages
Beranda
Pengunjung

Blogger templates
Welcome ! Ini Kunjungan Pertama
Anda
Physics Zone
type your search and hit enter
Minggu, 03 Maret 2013 Kuliah Fisika
KONSEP DASAR TERMODINAMIKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Termodinamika memainkan peran penting dalam analisis sistem dan
piranti yang ada didalamnya terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi
termodinamika bercakupan jauh, dan penerapannya
membentang ke seluruh kegiatan manusia. Bersamaan dengan sejarah
teknologi kita, perkembangan sains telah memperkaya kemampuan kita untuk
memanfaatkan energi dan menggunakan energi tersebut untuk kebutuhan
masyarakat. Kebanyaakan kegiatan kita melibatkan perpindahan energi dan
perubahan energi.
Termodinamika merupakan sains aksiomatik yang berkenaan dengan
tranformasi energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Termodinamika
klasik diformalkan oleh Carnot, Joule, Kelvin, Clausian dan Boltzman telah
menjembatani celah antara titik pandang termodinamika klasik dan
makroskopik. Melalui percobaan dimungkinkan untuk menerangkan
perilaku makroskopik materi dalam perilaku probalitis partikel
mikroskopiknya. Melalui percobaan J.W Gibbs membentang pendekatan
termodinamika klasik hingga ke zat yang sedang mengalami perubahan fisis
dan kimiawi.
Apabila materi diperhatikan dari sudut pandang mikroskopik, pokok
bahasan termodinamika statistik yang dianggap sebagai mekanika statistik.
Pendekatan mikroskopik berfokus pada perilaku statistik suatu massa yang
terdiri atas sejumlah molekul yang berdiri sendiri dan mengaitkan sifat-sifat
makroskopik materi dengan konfigurasi molekul dan dengan gaya-gaya
antara molekul. Perbedaan antara kedua pendekatan ini adalah dengan
memperhatikan tekanan yang dikerahkan oleh gas yang terkungkung dalam
suatu wadah. Dari pandangan mikroskopik tekanan yang dikerahkan gas
pada titik tertentu dan pada saat tertentu tergantung pada perilaku sesaat
molekul yang berada di sekitar titik tersebut.
Termodinamika klasik dan statistik cendrung untuk salaing melengkapi
dan memperkuat sehingga kedua disiplin ini memberikan lebih banyak
wawasan atas perilaku materi yang tidak satu pun diantara kedua nya dapat
memberikan secara sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
diantaranya adalah:
1. Bagaimana hukum termodinamika dapat menjelaskan hubungan
dengan fisika statistik.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain adalah untuk:
1. Dapat memahami tentang hukum-hukum termodinamika
2. Mengetahui besaran terukur dari suatu sistem ditinjau melalui
persamaan-persamaan termodinamika
1.4 Manfaat
Makalah ini dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya dapat
2 0 2 3 9
4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 2/16
Follow @irunissa
Forev er Young One Direction Song
Ly rics
Diberday akan oleh Blogger.
Beranda
Google+ Badge
irun khairunnisa
Ikuti
Mengenai Saya
I RUN KHA I RUNNI SA
Ikuti
28
L IHAT PROFIL
L ENGKAPKU
followers
Join this site
with Google Friend Connect
Members (12)
Already a member? Sign in
Share
Share this on Facebook
Tweet this
View stats
(NEW) Appoi ntment gadget >>
Latest Tweets
. . . sear ching t wit t er . . .
menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dasar termodinamika.
Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui
bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi
panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi
gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat
berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil
rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat
dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu
bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini
disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi. Prinsip
thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan
sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari
matahari, dan dibumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi
angin, gelombang laut, proses pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan
banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri manusia juga merupakan
proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam maka nan
menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang
sangat bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka prinsip alamiah dalam berbagai proses
thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk
membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi
darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin
konversi energi, yang merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber
perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa. Pabrik-
pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin
pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan
kerja. Untuk kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin airconditioning,
mesin pemanas, dan refrigerators yang menggunakan prinsip dasar
thermodinamila. Aplikasi thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena
perkembangan ilmu thermodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan
penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para ilmuwan thermodinamika
seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke 19.
Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik,
yaitu sifat thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-partikel zat yang
menjadi media pembawa energi, yang disebut pendekatan thermodinamika
klasik. Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku
kumpulan partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan
perkembangan ilmu thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika
statistik. Pendekatan thermodinamika statistik dimungkinkan karena
perkembangan teknologi komputer, yang sangat membantu dalam menganalisis
data dalam jumlah yang sangat besar.
Metode termodinamika statistik dikembangkan pertama kali beberapa
tahun terakhir oleh Boltzmann di Jerman dan Gibbs di Amerika Serikat. Dengan
ditemukannya teori kuantum, Bose, Einstein, Fermi, dan Dirac memperkenalkan
beberapa modifikasi ide asli Boltzmann dan telah berhasil dalam menjelaskan
beberapa aspek yang tidak dipenuhi oleh statistik Boltzmann.
Pendekatan statistik memiliki hubungan dekat dengan termodinamika dan teori
kinetik. Untuk sistem partikel di mana energi partikel bisa ditentukan, kita bisa
menurunkan dengan statistik mengenai persamaan keadaan dari suatu bahan
dan persamaan energi bahan tersebut. Termodinamika statistik memberikan
sebuah penafsiran tambahan tentang konsep entropi.
4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 3/16
Termodinamika statistik (Mekanika statistik), tidak seperti teori kinetik, tidak
fokus pada pertimbangan tumbukan antara 1 molekul dengan molekul lain atau
dengan permukaan secara detail. Malahan ia mengambil keuntungan dari fakta
bahwa molekul itu memiliki jumlah yang sangat banyak dan sifat rata-rata dari
sejumlah besar molekul bisa dihitung walaupun tidak berisi informasi tentang
molekul tertentu. Jadi sebagai misal, perusahaan asuransi bisa memprediksi
dengan ketelitian yang tinggi tentang harapan hidup rata-rata semua orang yang
yang lahir di Amerika Serikat pada tahun yang diberikan, tanpa mengetahui
keadaan kesehatan salah satu dari orang-orang tersebut.
2.2 Klasifikasi Sistem Termodinamika
Suatu sistem thermodinamika adalah sustu masa atau daerah yang
dipilih, untuk dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut
sebagai lingkungan. Batas antara sistem dengan lingkungannya disebut batas
sistem (boundary), seperti terlihat pada Gambar 1.1. Dalam aplikasinya batas
sistem nerupakan bagian dari sistem maupun lingkungannya, dan dapat tetap
atau dapat berubah posisi atau bergerak.
Gambar 1.1. Skema sistem thermodinamika
Sistem termodinamika bisa diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok:
1. Sistem tertutup; 2. Sistem terbuka; dan 3. Sistem terisolasi.
1. Sistem tertutup.
Merupakan sistem massa tetap dan identitas batas sistem ditentukan oleh ruang zat
yang menempatinya. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan,
dimana masa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi panas
masuk kedalam masa udara didalam balon Sistem tertutup ditunjukkan oleh gambar 1. Gas
di dalam silinder dianggap sebagai suatu sistem. Jika panas diberikan ke silinder dari
sumber luar, temperatur gas akan naik dan piston bergerak ke atas.
Gambar 1. Sistem termodinamika tertutup.
Ketika piston naik, batas sistem bergerak. Dengan kata lain, panas dan kerja melewati
batas sistem selama proses, tetapi tidak ada terjadi penambahan atau pengurangan massa
zat.
Asyari-Daryus, Termodinamika Teknik I Universitas Darma Persada Jakarta. 9
2. Sistem terbuka
Pada sistem ini, zat melewati batas sistem. Panas dan kerja bisa juga melewati batas
sistem. Gambar 2 menunjukkan diagram sebuah kompresor udara yang menggambarkan
sistem terbuka ini.
Gambar 2. Sistem termodinamika terbuka.
Zat yang melewati batas sistem adalah udara bertekanan rendah (L.P) yang memasuki
kompresor dan udara bertekanan tinggi (H.P) yang meninggalkan kompresor. Kerja
melewati batas sistem melalui poros penggerak dan panas ditransfer melewati batas sistem
melalui dinding silinder.
3. Sistem terisolasi
Adalah sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh lingkungannya.
Sistem ini massanya tetap dan tidak ada panas atau kerja yang melewati batas sistem.
2.3 Sifat-sifat Sistem
Keadaan sistem bisa diidentifikasi atau diterangkan dengan besaran yang bisa
diobservasi seperti volume, temperatur, tekanan, kerapatan dan sebagainya. Semua
besaran yang mengidentifikasi keadaan sistem disebut sifat-sifat sistem.
2.4 Klasifikasi Sifat-sifat Sistem
Sifat-sifat termodinamika bisa dibagi atas dua kelompok umum:
1. Sifat ekstensif, dan 2. Sifat intensif.
1. Sifat ekstensif
Besaran sifat dari sistem dibagi ke dalam beberapa bagian. Sifat sistem, yang harga untuk
keseluruhan sistem merupakan jumlah dari harga komponen-komponen individu sistem
tersebut, disebut sifat ekstensif. Contohnya, volume total, massa total, dan energi total
sistem adalah sifat-sifat ekstensif.
2. Sifat intensif
4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 4/16
Perhatikan bahwa temperatur sistem bukanlah jumlah dari temperatur-temperatur bagian
sistem. Begitu juga dengan tekanan dan kerapatan sistem. Sifat-sifat seperti temperatur,
tekanan dan kerapatan ini disebut sifat intensif.
2.5 Kesetimbangan Termal
Misalkan dua benda yang berasal dari material yang sama atau berbeda, yang satu
panas, dan lainnya dingin. Ketika benda ini ditemukan, benda yang panas menjadi lebih
dingin dan benda yang dingin menjadi lebih panas. Jika kedua benda ini dibiarkan
bersinggungan untuk beberapa lama, akan tercapai keadaan dimana tidak ada perubahan
yang bisa diamati terhadap sifat-sifat kedua benda tersebut. Keadaan ini disebut keadaan
kesetimbangan termal, dan kedua benda akan mempunyai temperatur yang sama.
2.6 Bentuk-bentuk energi
Telah disampaikan sebelumnya bahwa energi dapat terwujud dalam
berbagai bentuk, yaitu energi kimia, energi panas, energi mekanis, energi listrik,
energi nuklir, energi gelombang elektromagnetik, energi gaya magnit, dan lain-
lain. Suatu media pembawa energi dapat mengandung berbagai bentuk energi
tersebut sekaligus, dan jumlah energinya disebut energi total (E). Dalam analisis
thermodinamika sering digunakan energi total setiap satuan masa media (m),
yang disebut sebagai energi per-satuan masa (e) yaitu,
Berbagai bentuk energi diatas dapat pula dikelompokkan menjadi dua
bentuk, yaitu energi makroskopik dan energi mikroskopik. Energi makroskopik
adalah keberadaan energi ditandai dari posisinya terhadap lingkungannya atau
terhadap suatu referensi yang ditentukan. Contoh bentuk energi makroskopik
adalah energi kinetik (KE) dan energi potensial (PE). Keberadaan energi
mikroskopik ditentukan oleh struktur internal dari= zat pembawa energi sendiri
dan tidak tergantung kepada lingkungannnya, yaitu struktur dan gerakan
molekul zat tersebut. Energi mikroskopik ini disebut sebagai energi internal (U).
Energi makroskopik berhubungan dengan gerakan masa pembawa
energi, dan pengaruh luar seperti gaya gravitasi, pengaruh energi listrik, sifat
magnit, dan tegangan pemukaan fluida. Energi kinetis KE adalah energi yang
disebabkan oleh gerakan relatif terhadap suatu referensi, dan besarnya adalah:
atau dalam bentuk energi per-satuan masa:
dengan, m = satuan masa media pembawa energi
V = satuan kecepatan gerakan masa.
Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi elevasinya dalam
medan gravitasi, dan besarnya adalah:
PE = m g z
Atau dalam bentuk energi per-satuan masa,
pe = g z
dengan, g = gaya gravitasi
z = posisi elevasi terhadap suatu referensi.
Energi internal meliputi semua jenis energi mikroskopik, yaitu akibat dari
struktur dan aktivitas molekul dalam masa yang ditinjau. Struktur molekul
adalah jarak antar molekul dan besar gaya tarik antar molekul, sedang aktivitas
molekul adalah kecepatan gerak molekul. Energi laten adalah energi yang
merubah jarak dan gaya tarik antar molekul, sehingga masa berubah fase antara
fase padat atau cair menjadi gas. Energi sensibel merubah kecepatan gerak
molekul, yang ditandai oleh perubahan temperatur dari masa yang ditinjau.
Energi kimia adalah energi internal sebagai akibat dari komposisi kimia sua tu
zat, yang merupakan energi yang mengikat atom dalam molekul zat tersebut.
Perubahan struktur atom menyebabkan perubahan energi pengikat atom dalam
molekul, sehingga reaksinya dapat melepaskan energi (eksothermis) misalnya
dalam reaksi pembakaran, atau memerlukan energi (indothermis). Bentuk energi
internal lainnya adalah energi nuklir, yang merupakan energi ikatan antara atom
dengan intinya.
Dalam bahasan thermodinamika efek dari jenis energi makroskopik lain
yaitu energi magetik, dan tegangan permukaan fluida dapat diabaikan, sehingga
energi total E dari masa pembawa energi tersebut adalah:
4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 5/16
E = U + KE + PE = U + + mgz
atau dalam bentuk energi per-satuan masa,
e = u +ke +pe = u + + gz
Dalam aplikasi bidang teknik masa atau sistem thermodinamika yang ditinjau
biasanya tidak bergerak selama proses berlangsung, sehingga perubahan energi
potensial dan energi kinetisnya sama dengan nol.
2.7 Karakteristik
Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property dari
sistem, seperti tekanan P, temperatur T, volume V, masa m, viskositas,
konduksi panas, dan lain-lain. Selain itu ada juga property yang disefinisikan
dari property yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis, dan
lain-lain. Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah,
apabila masing-masing jenis property sistem tersebut dapat diukur pada semua
bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan
(state) tertentu dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai property yang tetap.
Apabila property nya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut
mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan
keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium). Perubahan
sistem thermodinamika dari keadaan seimbang satu menjadi keadaan seimbang
lain disebut proses, dan rangkaian keadaan diantara keadaan awal dan akhir
disebut linasan proses seperti terlihat pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2. Proses dari keadaan 1 ke keadaan 2
Tergantung dari jenis prosesnya, maka keadaan 2 dapat dicapai dari
keadaan 1 melalui berbagai lintasan yang berbeda. Proses thermidinamika
biasanya digambarkan dalam sistem koordinat 2 dua property, yaitu P-V
diagram, P-v diagram, atau T-S diagram. Proses yang berjalan pada satu jenis
property tetap, disebut proses iso - diikuti nama property nya, misalnya proses
isobaris (tekanan konstan), proses isochoris (volume konstan), proses
isothermis (temperatur konstan) dan la in-lain. Suatu sistem disebut menjalani
suatu siklus, apabila sistem tersebut menjalani rangkaian beberapa proses,
dengan keadaan akhir sistem kembali ke keadaan awalnya. Pada Gambar 1.3
(a) terlihat suatu siklus terdiri dari 2 jenis proses, dan Gambar 1.3 (b) siklus lain
dengan 4 jenis proses.
(a). Siklus dengan 2 proses (b). Siklus dengan 4 proses
Gambar 1.3. Diagram siklus thermodinamika
2.8 SISTEM SATUAN, TEKANAN, DAN TEMPERATUR.
2.8.1 Sistem Satuan.
Suatu sistem satuan adalah sistem besarn atau unit untuk
mengkuantifikasikan dimensi dari suatu property. Sistem satuan yang sekarang
dipergunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, adalah Sistem SI (Sistem
Internasional. Sistem ini menggantikan 2 sistem yang dipergunakan sebelumnya,
yaitu sistem British dan sistem Metris. Dalam sistem SI ada 7 macam dimensi
dasar, yaitu panjang (m), massa (kg), waktu (detik), temperatur (K), arus listrik
(A), satuan sinar (candela-c), dan satuan molekul (mol). Satuan gaya
merupakan kombinasi dari masa dan percepatan, dan mempunyai besaran N
(Newton), yang didefinisikan menurut Hukum Newton,
F = m a
Dan 1 N adalah gaya yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1
m/det2 pada suatu masa sebesar 1 kg sehingga.
1 N = 1 kg. m/det2
Ukuran berat (W) adalah gaya yang ditimbulkan oleh masa m kg, dengan
percepatan sebesar medan gravitasi yang terjadi (g), sebagai berikut.
W = m g
Satuan W adalah Newton, sedang besar gravitasi di bumi adalah 9,807 m/det2
di permukaan laut dan semakin kecil dengan bertambahnya elevasi. Kerja yang
merupakan salah satu bentuk energi, adalah gaya kali jarak dengan satuan N.m,
dan disebut pula J (Joule) yaitu,
1 J = 1 N.m
Satuan Joule juga digunakan dalam dimensi energi panas, dan biasanya
4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 6/16
ukurannya dalam kJ (kilojoule) atau MJ (Mega Joule).
2.8.2 Tekanan.
Tekanan merupakan salah satu property yang terpenting dalam
thermodinamika, dan didefinisikan sebagai gaya tekan suatu fluida (cair atau
gas) pada satu satuan unit luas area. Istilah tekanan pada benda padat disebut
tegangan (stress). Satuan tekanan adalah Pa (Pascal), yang didefinisikan
sebagai, 1 Pa = 1 N/m2 Karena satuan Pascal terlalu kecil, maka dalam
analisis thermodinamika
seringdigunakan satua kilopascal (1 kPa = 103 Pa), atau megapascal (1 MPa =
106 Pa). Satuan tekanan yang cukup dikenal adalah satuan bar (barometric),
atau atm (standard atmosphere), sebagai berikut.
1 bar = 105 Pa = 0,1 Mpa = 100kPa
1 atm = 101. 325 Pa = 101,325 kPa = 1, 01325 bar
Pengukuran tekanan dengan menggunakan referensi tekanan nol absolut
disebut tekanan absolut (ata), sedang tekanan manometer (ato) adalah tekanan
relatif terhadap tekanan atmosfir. Tekanan vakum adalah tekanan dibawah 1
atm, yaitu perbedaan antara tekanan atmosfir dengan tekanan absolut, seperti
ditunjukkan dalam Gambar 1.4. sebagai berikut,
Gambar 1.4. Hubungan pengukuran beberapa jenis tekanan
Alat pengukur tekanan diatas atmosfir adalah manometer, alat pengukur
tekanan vakum disebut manometer vakum, sedang alat pengukur tekanan
atmosfir disebut barometer. Terdapat banyak jenis metode pengukuran tekanan
seperti pipa U, manometer pegas, atau transduser elektronik.
2.8.3 Temperatur
Ukuran temperatur berfungsi untuk mengindikasikan adanya energi
panas pada suatu benda padat, cair, atau gas. Metodenya biasanya
menggunakan perubahan salah satu property suatu material karena panas,
seperti pemuaian, dan sifat listrik. Prinsip pengukurannya adalah apabila suatu
alat ukur ditempelkan pada benda yang akan diukur temperaturnya, maka akan
terjadi perpindahan panas ke alat ukur sampai terjadi keadaan seimbang.
Dengan demikian temperatur yang terterapada alat ukur adalah sama dengan
temperatur pada benda yang diukur temperaturnya. Prinsip tersebut
menghasilkan Hukum Thermodinamika Zeroth (Zeroth Law of
Thermodynamics), yaitu apabila dua benda dalam keadaan seimbang thermal
dengan benda ketiga maka dua benda tersebut juga dalam keadaan seimbang
thermal walaupuntidak saling bersentuhan.
Dalam sistem SI satuan temperatur adalah Kelvin (K) tanpa derajad.
Skala dari ukuran temperatur dalam derajad Celcius adalah sama dengan skala
ukuran Kelvin, tetapi titik nol oC sama dengan 273,15 K. Titik nol oC adalah
kondisi es mencair pada keadaan standard atmosfir, sedang kondisi 0 K adalah
kondisi nol mutlak dimana semua gerakan yang menghasilkan energi pada
semua materi berhenti. Dalam analisis thermodinamika, apabila yang
dimaksudkan adalah ukuran temperatur maka yang digunakan adalah ukuran
dalam K, sedang apabila analisis berhubungan dengan perbedaan temperatur
maka baik ukuran oC maupun K dapat digunakan.
2.9 Persamaan keadaan gas ideal dan diagram P-v-T
Dari hasil eksperimen, nilai besaran-besaran termodinamika bergantung satu
sama lain.

Volume dikecilkan Suhu dinaikkan
tekanan naik panjang bertambah
`Apabila volume (V), suhu (T) dan massa (m) diatur dengan nilai
tertentu, maka nilai tekanan (P) tidak bisa sebarang. Ada hubungan antara
besaran-besaran ini sbb: f(P, V, T, m) = 0
Hubungan ini disebut persamaan keadaan.Biasanya persamaan keadaan
dituliskan berdasarkan sifat-sifat alam bukan berapa banyak material berada,
sehingga besaran ekstensif diganti dengan nilai spesifiknya. Seperti V menjadi v
4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 7/16
= sehingga persamaan keadaan menjadi: f(P, v, T) = 0
Persamaan ini bervariasi dari satu zat ke zat yang lain. Hubungan antar
satu sama lain biasanya tidak sederhana. Untuk mempermudah, sering dipakai
ilustrasi grafik. Contoh eksperimen untuk 1 mole gas karbon dioksida:
Plot antara Pv/T vs. P untuk tiga temperatur yang berbeda.
Ilustrasi grafik tersebut menunjukkan:
Tampak bahwa nilai Pv/T tidak konstan
Pada tekanan rendah ketiga kurva menyatu pada nilai Pv/T = R dengan R
merupakan konstanta gas universal.
Pada suhu tinggi, kurva mendekati garis lurus
Pada tekanan yang cukup rendah, untuk semua gas:
Pv/T = R atau Pv = RT
Oleh karena itu seringkali digunakan pendekatan gas ideal yang
mengasumsikan bahwa rasio Pv/T selalu sama dengan R untuk semua tekanan
dan temperatur. Kita tahu bahwa di alam tidak ada gas ideal semacam itu, gas
yang mendekati gas ideal terjadi pada tekanan rendah dan suhu tinggi, namun
studi tentang gas ideal sangat bermanfaat sebagai salah satu pendekatan untuk
mengetahui sifat-sifat gas sesungguhnya.
Persamaan gas ideal:
Pv = RT
karena v = maka persamaan gas ideal juga dapat ditulis
PV = nRT
Permukaan kurva gas ideal
2.10 Proses-Proses dalam termodinamika
2.10.1 Proses Isokoris (volume konstan)
Bila volume konstan, p/T = konstan,
p
i
/ T
i
= p
f
/T
f
p f

i
V
Pada proses ini DV = 0, maka usaha yang dilakukan W = 0, sehingga

Q = DU = n c
v
DT
2.10.2 Proses Isobaris (tekanan konstan)
Bila tekanan konstan, V/T = konstan,
V
i
/ T
i
= V
f
/T
f
p

i f

V
Pada proses ini usaha yang dilakukan W = p DV = p (V
f
- V
i
) , sehingga

DU = Q - W
DU = n c
p
DT - p DV
2.10.3 Proses Isotermis (temperatur konstan)
Bila temperatur konstan, pV = konstan,
Vo disini Pv = RT = konstan, sering disebut sebagai Hukum
Boyle.
p
i
V
i
= p
f
V
f
p i

f V
Pada proses ini DT = 0, maka perubahan tenaga internal DU = 0, dan usaha

4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 8/16
yang dilakukan :
W = p dV
p = nRT/V, maka
W = nRT (1/V) dV
W = nRT ln (V
f
/V
i
)

Q = W
2.10.4 Proses Adiabatis
Pada proses ini tidak ada kalor yang masuk, maupun keluar dari sistem, Q = 0.
Pada proses adiabatik berlaku hubungan pV
g
= konstan
(buktikan),
p
i
V
g
i
= p
f
V
g
f
p i

f
V
Usaha yang dilakukan pada proses adiabatis :
W = p dV
p = k/V
g
, k = konstan , maka
W = (k/V
g
) dV
W = 1/(1-g) { p
f
V
f
- p
i
V
i
}

DU = -W
2.11 Hukum Termodinamika
Berikut ini ada tiga hukum termodinamika yang penting untuk diketahui:
1. Hukum termodinamika ke-nol;
2. Hukum termodinamika kesatu dan
3. Hukum termodinamika kedua.
2.11.1 Hukum Ke-nol Termodinamika
Hukum ini berbunyi: Jika dua benda berada dalam kondisi
kesetimbangan termal dengan benda ketiga, maka benda-benda tersebut
berada dalam kesetimbangan termal satu sama lainnya.
2.11.2 Hukum Kesatu Termodinamika
Hukum ini berbunyi: Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling tukar. Sesuai
dengan hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah
kalor, dan sebaliknya.
Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: Energi tidak bisa dibuat atau dimusnahkan,
namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sesuai dengan hukum ini, energi
yang diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja eksternal yang dilakukan ditambah
dengan perolehan energi dalam karena kenaikan temperatur. Keseluruhan energi potensial dan
energi kinetik zat-zat yang terdapat dalam suatu sistem, disebut energi dalam ; U . Energi dalam
merupakan fungsi keadaankarena besarnya hanya bergantung pada keadaan sistem. Bila dalamsuatu
perubahan sistemmenyerap sejumlah (kecil) kalor, q , dan melakukan kerja (kecil), w , makasistem
akan mengalami perubahan energi dalam, d U , sebesar
U = q + w ...( 7)
untuk perubahan yang besar pada suatu sistem dari keadaan 1 (energi dalam U 1 )
keadaan 2 (energi dalam U 2 ), maka akan terjadi perubahan energi dalam ( U
),sebesar
U = U 2 - U 1(8)
sehingga diperoleh
U 2 - U 1 = q + w... (9)
U = q + w..(10)
Persamaan (10) merupakan bentuk matematik dari hukum pertamatermodinamika.
Menurut ungkapan ini, energi suatu sistem dapat berubah melalui kalor dan kerja.Bila
kerja yang dilakukan oleh sistem hanya terbatas pada kerja ekspansi (misalnyapada
kebanyakan reaksi kimia), maka persamaan (10) dapat diubah menjadi
U = q pd V ... (11)
pada volume tetap,
4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 9/16
d V = 0, maka U = q.... (12)
atau untuk perubahan besar,
U = q (13)
Menurut persamaan (13) perubahan energi dalam adalah kalor yang diserap oleh sistem
bila proses berlangsung pada volume tetap
Secara matematik:
Q = U +W
dimana, Q = kalor yang dipindahkan
U = perubahan energi dalam
W = kerja yang dilakukan dalam satuan kalor
Persamaan di atas bisa juga ditulis dalam bentuk diferensial atau untuk
perubahan infinitisimal :
dQ = dU + dW
2.113 Hukum Kedua Termodinamika
Hukum ini berbunyi: Ada batas tertentu dari jumlah energi mekanik, yang diperoleh
dari sejumlah energi panas.
Pada umumnya perubahan yang terjadi di alam disertai dengan perubahan energi.
Dalam proses perubahan energi ini ada dua aspek penting, yaitu arahpemindahan energi
dan pengubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain.Walaupun hukum pertama
termodinamika menetapkan hubungan antara kalor yangdiserap dengan kerja yang
dilakukan oleh sistem, tetapi hukum ini tidak menunjukkanbatas-batas mengenai sumber
maupun arah aliran energi.Hukum kedua termodinamika dirumuskan untuk menyatakan
pembatasan-pembatasan yang berhubungan dengan pengubahan kalor menjadi kerja,
dan jugauntuk menunjukkan arah perubahan proses di alam. Dalam bentuknya yang
palingumum, hukum kedua termodinamika dirumuskan dengan mempergunakan suatu
fungsi keadaan yang disebut entropi.
Hukum termodinamika ini telah dinyatakan oleh Claussius dalam bentuk yang sedikit
berbeda: adalah tidak mungkin bagi mesin yang bekerja sendiri bekerja dalam proses
siklik, untuk mentransfer panas dari benda dengan temperatur lebih rendah ke benda
dengan temperatur yang lebih tinggi, tanpa adanya bantuan pihak luar. Atau dengan kata
lain, panas tidak bisa mengalir dengan sendirinya dari benda dingin ke benda panas tanpa
bantuan pihak eksternal.
Hukum ini juga dinyatakan oleh Kelvin-Planck sebagai: adalah tidak mungkin
membuat mesin yang bekerja dalam proses siklik yang tujuan tunggalnya untuk
mengkonversi energi panas ke energi kerja. Dengan kata lain, tidak ada mesin
panas sebenarnya, bekerja dalam proses siklik, bisa merubah energi panas yang
diberikan menjadi kerja mekanik. Artinya terjadi penurunan energi dalam
proses menghasilkan kerja mekanik dari panas. Berdasarkan pernyataan ini,
hukum kedua termodinamika kadang-kadang disebut sebagai hukum degradasi
energi.
Jika S as ialah perubahan entropi yangterjadi di alam semesta, maka bagi setiap
proses spontan berlaku, S as > 0.Dengan memandang alam semesta itu sebagai sistem
dan lingkungan, maka dapatpula dikatakan bahwa untuk semua proses spontan berlaku,
S Sistem + S lingkungan > 0
dengan S sistemialah perubahan entropi sistem dan S lingkungan ialah perubahan
entropi lingkungan.
2.12 Hukum ketiga termodinamika
2.12.1 Entropi zat mumi pada titik not absolut
Entropidapat dipandang sebagaibesaran makroskopis yang mengukurketidakteraturan sistem,
yang berartisuatu sifat menyangkut sejumlah besar molekulyang tersusun secara tidak teratur
dalamruangan termasuk distribusienerginya.Sebagaiilustrasi, dua buah balon yang sama besar
dan saling berhubungan melaluisebuah kran. Satu balon berisi
N molekulgas ideal, sedangkan balon yang satu hampaudara. Jika kran dibuka, maka gas
akan berdifusike dalambalon yang kosong secarasecara spontan, sehingga distribusigas dalam
dua buah balon menjadimerata.Kebolehjadian untuk menemukan sebuah molekulgas pada
salah satu balonadalah . Kebolehjadian untuk menemukan dua buah molekuldalambalon
yangsama adalah ()2 , dan kebolehjadian untuk menemukan N molekulberada dalambalon
yang sama adalah () N. Kebolehjadian semakin kecildan praktis mendekatinolapabila harga
N sangat besar (misalnya sebesar tetapan Avogadro) Gas yangberdifusisecara spontan dan
mengisi stiap ruang yang ada dalambalon merupakankeadaan dengan kebolehjadian yang
paling tinggi, atau keadaan yang paling memungkinkan .Jika W menyatakan besarnya
4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 10/16
kebolehjadian sistemuntuk mencapai suatukeadaan tertentu, maka menurut Boltzmann dan
Planck hubungan antara entropidankeboleh jadian diberikan oleh ungkapan S = k ln W
(k = tetapan Boltzmann) Entropi dapat dihubungkan dengan kekacauan atau
ketidakteraturan sistem.Keadaan sistemyang kacau ialah keadaan di mana partikel-partikel
(molekul, atomatau ion) tersusun secara tidak teratur. Makin kacau susunan keadaan sistem,
makinbesar kebolehjadian keadaan sistemdan makin besar entropi. Oleh karena itu zatpadat
kristal pada umumnya mempunyai entropi yang relatif rendah dibandingkandengan cairan atau
gas. Gas mempunyai entropi yang paling tinggi karena keadaansistem paling tidak
teratur.Seperti telah diuraikan di atas bahwa makin kacau atau tidak teratur susunanmolekul,
makin tinggi harga W dan entropi. Sebaliknya makin teratur susunanmolekul sistem, makin
rendah harga W dan entropi. Kalau suatu zat murnididinginkan hingga dekat 0 K, semua
gerakan translasidan rotasiterhentidanmolekul-molekulmengambilkedudukan tertentu dalam
kisi kristal. Molekul hanyamemiliki energi vibrasi yang sama besar sehingga berada dalam
keadaan kuantumtunggal. Ditinjau dan kedudukan dan distribusi energi, penyusunan molekul-
molekuldalam suatu kristal yang sempurna pad 0 K hanya dapat dilaksanakan dengan
satucara. Dalamhalini W = 1 dan ln W = 0, sehingga menurut persamaan boltzmann S = 0.
Jadi, entropi suatu kristal murni yang sempurna ialah nol pada 0 K . Pernyataan
initerkenal sebagai Hukum Ketiga Temomedinamika. Ungkapan matematik
hukumtermodinamika ketiga adalah
0S T=0 = 0
2.12.2 Fungsi Energi Bebas Helmholtz
Bagisuatu perubahan kecilyang berlangsung tak reversibelpada temperatur T berlaku:
dS> q/T atau q - T d S<0
kalau sistem hanya dapat melakukan kerja volume, maka persamaan (43) dapatdiubah
menjadid
U + pdV -T dS< 0 ..
pada volume tetap, dV = 0, sehinggad
U - T d S < 0 atau d( U TS ) T,p < 0
fungsi
U - TS,
yang merupakan fungsikeadaan, disebut energibebas Helmholtz,
A, A=U-TS
Bila persamaan dideferensiasi, diperolehd
A = d U - T dS Sd T
bagiproses yang berjalan reversibeldan isoterm
d A = W ..
jadipenurunan energibebas helmholtz, -
A , ialah kerja maksimumyang dapatdihasilkan dan suatu proses yang dikerjakan secara
isoterm.
2.12.3 Fungsi Energi Bebas Gibbs
Kebanyakan proses biasanya dikerjakan pada temperatur dan tekanan tetap.Pada kondisiini,
persamaan (44) dapat ditulis dalambentuk,d( U pV TS)T,p< 0 .
Besaran U + PV TS
merupakan fungsikeadaan, disebut energibebas Gibbs , G.
G =U+PV TS =H -TS =A + PV
Jadi, suatu proses yang berlangsung pada temperatur dan tekanan tetap disertaidengan
penurunan energibebar Gibbs,
(d G) T,p < 0 (hanya kerja volume)
Suatu persamaan penting yang mengkaitkan H , S dan G dapat diturunkan sebagai
berikut, G = H - T S
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Termodinamika merupakan ilmu yang mengkaji berbagai bentuk energi
danhubungannya satu dengan yang lain. bersifat mendasar untuk semua ilmu. Ruanglingkup
termodinamika kimia ialah hubungan antara berbagai energi jenis tertentudengan sistemkimia.
Hukumpertama termodinamika adalah suatu pernyataan hukumpelestarian energi. Energitotal
suatu sistemadalah energi dalamnya yang merupakansuatu fungsi keadaan. Suatu perubahan
energidalam, U , dilaksanakan dengantransfer kalor ataupun perlakuan kerja.Termokimia
4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 11/16
menangani pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yangmenyertai proses kimia.
Kebanyakan pengukuran semacamitu dilakukan dengan sebuah kalorimeter. Kespontanan
suatu reaksi kimia tertentu dapat terjadi tidak hanya bergantungpada perubahan entalpi, H
,tetapi juga pada temperatur dan perubahan entropi, S ,yang mengukur perubahan dalam
derajat ketidakteraturan suatu sistem. Entropicenderung mencapai harga maksimum yang
dimungkinkan oleh besarnya energidalamsistem. Hal ini diungkapkan dalamhukumkedua
termodinamika. Pada 0 K(suhu mutlak) nilai entropi pada semua zat nyata adalah nol, dan ini
merupakanhukumketiga termodinamika.
3.2 Saran
Disarankan kepada para pembaca, khususnya progam pendidikan fisika
haruslah dapat mengetahui dan memahami tentang model-model atom, karena
materi inii sangat berkaitan dengan ilmu fisika. Dan materi ini juga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan dalam mempelajarinya.
CONTOH CONTOH SOAL.
1. Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem, sedangkan sistem
melakukan kerja 1000 Joule, berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Panduan jawaban :
U = Q W
U = 2000 J 1000 J
U = 1000 J
2. Kurva 1-2 pada dua diagram di bawah menunjukkan pemuaian gas
(pertambahan volume gas) yang terjadi secara adiabatik dan isotermal. Pada
proses manakah kerja yang dilakukan oleh gas lebih kecil ?
Kerja yang dilakukan gas pada proses adiabatik lebih kecil daripada
kerja yang dilakukan gas pada proses isotermal. Luasan yang diarsir =
kerja yang dilakukan gas selama proses pemuaian (pertambahan
volume gas). Luasan yang diarsir pada proses adiabatik lebih sedikit
dibandingkan dengan luasan yang diarsir pada proses isotermal.
3. Serangkaian proses termodinamika ditunjukkan pada diagram di bawah
kurva a-b dan d-c = proses isokorik (volume konstan). Kurva b-c dan a-d =
proses isobarik (tekanan konstan). Pada proses a-b, Kalor (Q) sebanyak 600
Joule ditambahkan ke sistem. Pada proses b-c, Kalor (Q) sebanyak 800 Joule
ditambahkan ke sistem. Tentukan :
a) Perubahan energi dalam pada proses a-b
b) Perubahan energi dalam pada proses a-b-c
P
1
= 2 x 10
5
Pa = 2 x 10
5
N/m
2
P
2
= 4 x 10
5
Pa = 4 x 10
5
N/m
2
V
1
= 2 liter = 2 dm
3
= 2 x 10
-3
m
3
V
2
= 4 liter = 2 dm
3
= 4 x 10
-3
m
3
Panduan jawaban :
a) Perubahan energi dalam pada proses a-b
Pada proses a-b, kalor sebanyak 600 J ditambahkan ke sistem.
Proses a-b = proses isokorik (volume konstan). Pada proses
isokorik, penambahan kalor pada sistem hanya menaikkan energi
dalam sistem. Dengan demikian, perubahan energi dalam sistem
setelah menerima sumbangan kalor :
U = Q
U = 600 J
b) Perubahan energi dalam pada proses a-b-c
Proses a-b = proses isokorik (volume konstan). Pada proses a-b,
kalor sebanyak 600 J ditambahkan ke sistem. Karena volume
konstan maka tidak ada kerja yang dilakukan oleh sistem.
Proses b-c = proses isobarik (tekanan konstan). Pada proses b-c,
kalor (Q) sebanyak 800 Joule ditambahkan ke sistem. Pada proses
isobarik, sistem bisa melakukan kerja. Besarnya kerja yang dilakukan
sistem pada proses b-c (proses isobarik) adalah :
W = P(V
2
-V
1
) tekanan konstan
4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 12/16
W = P
2
(V
2
-V
1
)
W = 4 x 10
5
N/m
2
(4 x 10
-3
m
3
- 2 x 10
-3
m
3
)
W = 4 x 10
5
N/m
2
(2 x 10
-3
m
3
)
W = 8 x 10
2
Joule
W = 800 Joule
Kalor total yang ditambahkan ke sistem pada proses a-b-c adalah :
Q total = Q
ab
+ Q
bc
Q total = 600 J + 800 J
Q total = 1400 Joule
Kerja total yang dilakukan oleh sistem pada proses a-b-c adalah :
W total = W
ab
+ W
bc
W total = 0 + W
bc
W total = 0 + 800 Joule
W total = 800 Joule
Perubahan energi dalam sistem pada proses a-b-c adalah :
U = Q W
U = 1400 J 800 J
U = 600 J
Perubahan energi dalam pada proses a-b-c = 600 J
4. Sebuah mesin uap bekerja antara suhu 500
o
C dan 300
o
C. Tentukan efisiensi
ideal (efisiensi Carnot) dari mesin uap tersebut.
Panduan jawaban :
Suhu harus diubah ke dalam skala kelvin
T
H
(suhu tinggi) = 500
o
C = 500 + 273 = 773 K
T
L
(suhu rendah) = 300
o
C = 300 + 273 = 573 K
5. Sebuah mesin kalor menyerap kalor sebanyak 3000 Joule (Q
H
), melakukan
usaha alias kerja (W) dan membuang kalor sebanyak 2500 Joule (Q
L
).
Berapakah efisiensi mesin kalor tersebut ?
Panduan jawaban :
e = 1 -
e = 1 -
e = 1 0,83
e = 0,17
e = 17%
6. Agar efisiensi ideal alias efisiensi mesin Carnot mencapai 100 % (1), berapakah
suhu pembuangan (TL) yang diperlukan ?
Panduan jawaban :
e = 1 -
1 = 1 -
= 1 1
= 0
T
l
= (0)(T
H
) = 0
Agar efisiensi ideal alias efisiensi mesin kalor sempurna bisa mencapai
100 % (semua kalor masukkan bisa digunakan untuk melakukan kerja)
maka suhu pembuangan (T
L
) harus = 0 K.
Karena efisiensi 100 % tidak bisa dicapai oleh mesin kalor maka kita
bisa menyimpulkan bahwa tidak mungkin semua kalor masukan (Q
H
)
digunakan untuk melakukan kerja.Pasti ada kalor yang terbuang (Q
L
).
Hasil ini bisa ditulis dengan bahasa yang lebih gaul :
Tidak mungkin ada mesin kalor (yang bekerja dalam suatu siklus) yang
dapat mengubah semua kalor alias panas menjadi kerja seluruhnya
(Hukum kedua termodinamika pernyataan Kelvin-Planck).
7. Sejumlah gas dalam sebuah wadah mengalami pemuaian adiabatik. Berapakah
perubahan entropi gas tersebut ?
Panduan juawaban :
Selama proses adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar sistem
(gas). Karena Q = 0 maka delta S = 0. Bisa disimpulkan bahwa pada
proses pemuaian adiabatik, entropi sistem tidak berubah alias selalu
konstan


4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 13/16
Bagaimanakah dengan penekanan adiabatik ? Pada dasarnya sama saja.
Selama penekanan adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari
sistem (Q = 0). Karenanya entropi sistem tidak berubah alias selalu
konstan.
8. Sebuah tangki berisi 4 liter gas oksigen (O
2
). Suhu gas oksigen
tersebut = 20
o
C dan tekanan terukurnya = 20 x 10
5
N/m
2
. Tentukan
massa gas oksigen tersebut (massa molekul oksigen = 32 kg/kmol = 32
gram/mol)
Panduan jawaban :
P = P
at m
+ P
ukur
= (1 x 10
5
N/m
2
) + (20 x 10
5
N/m
2
) = 21 x
10
5
N/m
2
T = 20
o
C + 27 3 = 293 K
V = 4 liter = 4 dm
3
= 4 x 10
-3
m
3
R = 8,315 J/mol.K = 8,315 Nm/mol.K
Massa molekul O
2
= 32 gram/mol = 32 kg/kmol
Massa O
2
= ?
PV = nRT
PV = RT
(massa)(R)(T) = (P)(V)(massa molekul)
Massa =
Massa =
Massa =
Massa =
Massa =
Massa = 1,1x10
2
gram
Massa = 110 gram
Massa gas oksigen = 110 gram = 0,11 kg
9. Pada suhu 20
o
C, tekanan ukur ban mobil = 300 kPa. Setelah mobil
melaju dengan kecepatan tinggi, suhu di dalam ban naik menjadi 40
o
C. Berapa tekanan di dalam ban sekarang ?
Panduan jawaban :
T
1
= 20
o
C + 27 3 = 293 K
T
2
= 40
o
C + 27 3 = 313 K
P
1
= P
at m
+ P
ukur 1
= 101 kPa+ 300 kPa = 401 kPa
P
2
= ?
=
P
2
=
P
2
=
V
2
= 428,4 kPa
Kurangi dengan tekanan atmosfir
P
2
= 428,4 kPa 101 kPa = 327 ,4 kPa
Setelah suhu di dalam ban meningkat menjadi 40
o
C, tekanan dalam ban
bertambah menjadi 327 ,4 kPa. Ini adalah tekanan ukur. Besarnya
pertambahan tekanan adalah : 327 ,4 kPa 300 kPa = 27 ,4 kPa
Kalau dihitung dalam persentase :
x 100% = 0,09 %
Kenaikan tekanan di dalam ban sebesar 0,09 %
Berikut ini seperangkat peralatan perang dan amunisi yang mungkin
dibutuhkan :
Volume
1 liter (L) = 1000 mililiter (mL) = 1000 centimeter kubik
(cm
3
)
1 liter (L) = 1 desimeter kubik (dm
3
) = 1 x 10
-3
m
3
Tekanan
1 N/m
2
= 1 Pa
1 atm = 1,013 x 10
5
N/m
2
= 1,013 x 10
5
Pa = 1,013 x 10
2
kPa
= 101,3 kPa (biasanya dipakai 101 kPa)
Pa = pascal
atm = atmosfir
10. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000 J.
Berapakah perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule)
Penyelesaian :

Q = 4.000 kalori = 16.720 J
W = 8.000 J
U = ... ?
U = Q W = (16.720 8.000) J = 8.720 J


4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 14/16
11. Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0
o
C menjadi 100
o
C pada
tekanan tetap. Jika konstanta gas umum R = 8,314 J/mol.K, tentukan:
a. perubahan energi dalam,
b. usaha yang dilakukan gas, dan
c. kalor yang diperlukan!
Penyelesaian:
n = 4 mol = 0,004 mol
T
1
= 0
o
C = 0 + 273 = 273 K
T
2
= 100
o
C = 100 + 273 = 373 K
R = 8,314 J/mol.K
U = ... ?
W = ... ?
Q = ... ?
a. U = n R (T
1
- T
2
)
U = (0,004 8,314(373 273))
U = 4,988 J
b. W = P (V
2
V
1
)
W = nR(T
2
T
1
) =
W = 0,004 x 8,314 (373 273) = 3,326 J
c. Q = U x W
Q = (4,988 + 3,326) J = 8,314 J
12. Suatu mesin Carnot dengan reservoir panasnya bersuhu 400 K mempunyai
efisiensi 40%. Jika mesin tersebut reservoir panasnya bersuhu 640 K, tentukan
efisiensinya!
Penyelesaian:
T1 = 400 K
1 = 40%
= ... ? (T1 = 640 K)
= x 100 % untuk T
1
= 640 K maka :
0,4 = = x 100 %
0,4= = x 100 %
= 0,4 = 37,5 %
T
2
= 160 K
13. Suatu sistem gas berada dalam ruang yang fleksibel. Pada awalnya gas berada
pada kondisi P
1
= 1,5 10
5
N/m , T
1
= 27 C, dan V
1
= 12 liter.Ketika gas
menyerap kalor dari lingkungan secara isobaric suhunya berubah menjadi 127
C. Hitunglah volume gas sekarang dan besar usaha luar yang dilakukan oleh
gas!
Penyelesaian :
P
1
= 1,5 105 N/m
2
T
1
= 27 + 273 = 300 K
V
1
= 12 liter = 1,2 10
-2
m
3
T
2
= 127 + 273 = 400 K
P
2
= P
1
(isobarik)
a. V
2
= ... ?
b. W = ... ?
a. =
V
2
=


4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 15/16
2 komentar:
V
2
=
V
2
= 1,6 x 10
-2
m
3
Jadi, volume gas akhirsebesar 1,6 10
-2
m
3
.
b. W = P V = P (V
2
V
1
)
W = 1,5 10
5
(1,6 10
-2
1,2 10
-2
)
W = (1,5 10
5
) (0,4 10
-2
)
W = 0,6 10
3
W = 6 10
2
J
Jadi usaha luar yang dilakukanoleh gas sebesar W = 6 10 J
14. sepotong tembaga dengan massa m
1
= 300 g temperature mula-mula t
1
= 97
0
C diletakkan dalam sebuah calorimeter yang berisi air dengan massa 100 g dan
suhu t
2
= 7
0
C. tentukan kenaikan entropi dari system sesaat setelah tercapai
keseimbangan thermal ? abaikanlah kapasitas panas dari calorimeter ?
penyelesaian
Q
serap
= Q
lepas
Q
air
= Q
Cu
m
2
.c
2
(T T
2
) = m
1
. c
1
(T
1
T)
T =
T =
T = 26,60894
0
C = 299,60894 K
15. ada bungkusan sebuah biskuit terdapat tulisan : karbohidrat = 10 kkal.
Berapakah tambahan energi yang diperoleh tubuh jika biskuit
tersebut dimakan ?
Panduan Jawaban :
1 kkal = 1000 kalori = 4.186 Joule
10 kkal = (10)(4186 Joule) = 41.860 Joule
Tubuh kita tidak mengubah semua karbohidrat menjadi energi.
Sebagian energi pasti terbuang selama berlangsungnya proses
pencernaan.. Efisiensinya sebesar 20 %.Jadi hanya 20 % yang
dipakai tubuh, 80 % energi terbuang.
1.
DAFTAR PUSTAKA
- Zemansky, Mark W,1982. Kalor dan Termodinamika.Penerbit
ITB: Bandung
- Saad,Michel A, 2000, Termodinamika Prinsip dan Aplikasi.
PABELA: Surakarta
- Bueche, Frederick J. 1992. Fisika teori dan soal-soal. Penerbit
Erlangga: Jakarta.
- http: // hukum-hukum termodinamika.html (www.google.com)
- http:// persamaan keadaan.htm (www.google.com)
- http: //temodinamika All About Fisika.htm (www.google.com)
- Asyari-Daryus, Termodinamika Teknik I Universitas Darma Persada
Jakarta. 10
Di poskan oleh i r un khai r unni sa di 23. 30
Trinawati amalia mengatakan...
kak ini lagu apa
6 November 2013 02.57
irun khairunnisa mengatakan...
forever young
6 November 2013 05.29
4/7/2014 KONSEP DASAR TERMODINAMIKA | Physics Zone
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html 16/16
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Google Account
Publikasikan

Pratinjau
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Theme by Site5.
Experts in Web Hosting.

Copy right 201 1 Diary /Notebook Theme by Site5.com. All Rights Reserv ed. by TNB
;

Anda mungkin juga menyukai