Anda di halaman 1dari 16

KETUBAN PECAH DINI KETUBAN PECAH DINI

PRELABOR RUPTURE PRELABOR RUPTURE


OF THE MEMBRANES OF THE MEMBRANES OF THE MEMBRANES OF THE MEMBRANES
(PROM) (PROM)
By: By:
Prof. Dr. T. M. Hanafiah, SpOG (K) Prof. Dr. T. M. Hanafiah, SpOG (K)
Definisi Definisi
Diagnosis Diagnosis Diagnosis Diagnosis
Manajemen Manajemen Preterm & Term Preterm & Term
DEFINISI DEFINISI
Ketuban Pecah Dini Ketuban Pecah Dini Ketuban Pecah Dini Ketuban Pecah Dini
Preterm Preterm -- < 37 minggu kehamilan(PPROM) < 37 minggu kehamilan(PPROM)
Term Term -- >> 37 minggu kehamilan(TPROM) 37 minggu kehamilan(TPROM)
ETIOLOGI KETUBAN PECAH DINI ETIOLOGI KETUBAN PECAH DINI
Idiopatik Idiopatik
Infeksi (bakterial vaginosis) Infeksi (bakterial vaginosis)
Polihidramnion Polihidramnion
Cervical Incompeten Cervical Incompeten Cervical Incompeten Cervical Incompeten
Uterin abnormal Uterin abnormal
Following cervical cerclage atau amniosintesis Following cervical cerclage atau amniosintesis
Trauma Trauma
MASALAH
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina
setelah kehamilan berusia 22 minggu.
Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi
sebelum proses persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada
kehamilan preterm sebelum kehamilan 37
minggu maupun kehamilan aterm
PENANGANAN UMUM PENANGANAN UMUM
Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
Lakukan pemeriksaan inspekulo (dengan spekulum Lakukan pemeriksaan inspekulo (dengan spekulum
DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah,
warna, bau) dan membedakannya dengan urin. warna, bau) dan membedakannya dengan urin. warna, bau) dan membedakannya dengan urin. warna, bau) dan membedakannya dengan urin.
Jika ibu mengeluh perdarahan pada akhir kehamilan Jika ibu mengeluh perdarahan pada akhir kehamilan
(setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan
dalam secara digital. dalam secara digital.
Tentukan ada/tidaknya infeksi. Tentukan ada/tidaknya infeksi.
Tentukan tanda Tentukan tanda--tanda inpartu. tanda inpartu.
Diagnosis Cairan Vagina
Gejala dan tanda selalu Gejala dan tanda selalu Gejala dan tanda selalu Gejala dan tanda selalu
ada ada ada ada
Gejala dan tanda kadang Gejala dan tanda kadang Gejala dan tanda kadang Gejala dan tanda kadang- -- -
kadang ada kadang ada kadang ada kadang ada
Diagnosis Diagnosis Diagnosis Diagnosis
Kemungkinan Kemungkinan Kemungkinan Kemungkinan
Keluar cairan ketuban Ketuban pecah tiba-tiba
Cairan tampak di introitus
Tidak ada his dalam 1 jam
Ketuban pecah dini
Cairan vagina berbau
Demam/menggigil
Nyeri perut
Riwayat keluarnya cairan
Uterus nyeri
Denyut jantung janin cepat
Amnionitis
Nyeri perut Denyut jantung janin cepat
Perdarahan pervaginam sedikit.
Cairan vagina berbau
Tidak ada riwayat
ketuban pecah
Gatal
Keputihan
Nyeri perut
Disuria
Vaginitis / servisitis
Cairan vagina berdarah Nyeri perut
Gerak janin berkurang
Perdarahan banyak
Pendarahan
antepartum
Cairan berupa darah lendir Pembukaan & pendataran serviks
Ada his
Awal persalinan
aterm atau preterm
KOMPLIKASI
KETUBAN PECAH DINI-TERM
# Fetal/neonatal infeksi
# Maternal infeksi
# Kompresi tali pusat/ prolaps
# Failed induction resulting in cesarean # Failed induction resulting in cesarean
section
KOMPLIKASI
KETUBAN PECAH DINI-PRETERM
# Preterm labor and delivery
# Fetal/neonatal infeksi
# Maternal infeksi
# Kompresi tali pusat/ prolaps # Kompresi tali pusat/ prolaps
# Failed induction resulting in cesarean section
# Pulmonary hypoplasia (early, severe
oligohydramnions)
# Fetal deformation
PENANGANAN KHUSUS
Ketuban Pecah Dini
Konfirmasi Diagnosis (1)
Bau cairan ketuban yang khas.
Jika keluarnya sedikit-sedikit, tampung cairan
yang keluar dan nilai 1 jam kemudian.
Dengan spekulum DTT, lakukan pemeriksaan Dengan spekulum DTT, lakukan pemeriksaan
inspekulo. Nilai apakah cairan keluar melalui
ostium uteri atau terkumpul di forniks posterior.
Jangan lakukan pemeriksaan dalam dengan jari,
karena tidak dapat membantu diagnosis dan dapat
mengundang infeksi
PENANGANAN KHUSUS
Ketuban Pecah Dini
Konfirmasi Diagnosis (2)
Jika mungkin lakukan:
Tes lakmus (tes nitrazin). Jika kertas lakmus merah
berubah jadi biru menunjukkan adanya cairan
ketuban (alkalis). Darah dan infeksi vagina dapat
menghasilkan tes yang positif palsu.
Tes pakis. Dengan meneteskan cairan ketuban pada
gelas objek dan dibiarkan kering. Permeriksaan
mikroskopik menunjukkan kristal cairan amnion dan
gambaran daun pakis.
PENANGANAN KHUSUS
Ketuban Pecah Dini
Penanganan (1)
Rawat di Rumah Sakit.
Jika ada perdarahan pervaginam dengan Jika ada perdarahan pervaginam dengan
nyeri perut, pikirkan solusio plasenta.
Jika ada tanda-tanda infeksi (demam, cairan
vaginaberbau), berikan antibiotika sama halnya
dengan jika terjadi amnionitis.
PENANGANAN KHUSUS
Ketuban Pecah Dini
Penanganan (2)
Jika tidak ada infeksi dan kehamilan < 37 minggu:
Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu
dan janin:
Ampisilin 4 x 500mg selama 7 hari ditambah eritromisin 250mg per Ampisilin 4 x 500mg selama 7 hari ditambah eritromisin 250mg per
oral 3 kali per hari selama 7 hari.
Berikan kotikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki
kematangan paru janin:
Betametason 12mg I.M. dalam 2 dosis setiap 12 jam,
Atau deksmetason 6mg I.M. dalam 4 dosis setiap 6 jam.
(catatan: Jangan berikan kortikosteroid jika ada infeksi)
Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu.
Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan
terjadi persalinan preterm.
PENANGANAN KHUSUS
Ketuban Pecah Dini
Penanganan (3)
Jika tidak terdapat infeksi dan kehamilan > 37 minggu:
Jika ketuban telah pecah > 18jam, berikan antibiotika
profilaksis untuk mengurangi risiko infeksi streptokokus profilaksis untuk mengurangi risiko infeksi streptokokus
grub B:
Ampisilin 2 g I.V. setiap 6 jam,
Atau penisilin G 2 juta unit I.V. setiap 6jam sampai persalinan,
Jika tidak ada infeksi paskapersalinan, hentikan antibiotika.
Nilai serviks:
Jika serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan dengan
oksitoksin,
Jika serviks belum matang, matangkan dengan prostaglandin dan
infus oksitosin, atau lahirkan dengan seksio sesarea.
PENANGANAN KHUSUS
Amnionitis
Berikan antibiotika kombinasi sampai persalinan:
Ampisilin 2 g I.V. setiap 6 jam, ditambah gentamisin 5 mg/kgBB
I.V. setiap 24 jam.
Jika persalinan pervaginam, hentikan antibiotika
paskapersalian.
Jika persalinan dengan seksio sesarea, lanjutkan antibiotika
dan berikan metronidazol 500mg I.V. setiap 8 jam sampai bebas dan berikan metronidazol 500mg I.V. setiap 8 jam sampai bebas
demam selama 48 jam.
Nilai serviks:
Jika serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan dengan
oksitoksin,
Jika serviks belum matang, matangkan dengan prostaglandin
dan infus oksitosin, atau lakukan seksio sesarea.
Jika terdapat metrisis (demam, cairan vagina berbau),
berikan antibiotika.
Jika terdapat sepsis pada bayi baru lahir, lakukan
pemeriksaan kultur dan berikan antibiotika.

Anda mungkin juga menyukai