Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa "Artikel" beralih ke halaman ini. Untuk artikel di Wikipedia, lihat WP:ARTIKEL. Untuk tata bahasa, lihat Artikula. Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibu at untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan men yampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Isi[sunting | sunting sumber] Isi artikel dapat bermacam - macam, beberapa contoh yang sering kita baca : Sejarah Petualangan Argumentasi Hasil penelitian Bimbingan untuk melakukan/ mengajarkan sesuatu. Penulis artikel[sunting | sunting sumber] Penulis Artikel adalah orang atau individu yang bertindak dalam pengarangan sebu ah tulisan, penggabungan beberapa kata menjadi kalimat yang menarik dan enak dib aca sehingga membuat pembaca merasakan dapat mengetahui apa yang sebelumnya tida k mereka ketahui sebelumnya. Penulis artikel bermacam-macam kriterianya, sebagai berikut : Penulis Artikel Buku Penulis Artikel Berita Penulis Artikel Marketing Penulis Artikel Online Penulis Artikel Narasi Penulis Artikel Naskah Jenis dan cara penulisan artikel[sunting | sunting sumber] Deskripsi Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah -olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Contoh deskripsi berisi fakta: Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yan g masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentaw ai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang m enarik untuk bahan penelitian dan objek wisata. Contoh deskripsi berupa fiksi: Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahar i senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermaink an daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning k ecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain. Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya: Keindahan Bukit Kintamani Suasa pelak sanaan Promosi Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional Keadaan ruang praktik Keada an daerah yang dilanda bencana Langkah menyusun deskripsi: Tentukan objek atau t ema yang akan dideskripsikan Tentukan tujuan Tentukan aspek-aspek yang akan dide skripsikan dengan melakukan pengamatan Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam ur utan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentin gan Kembangkan kerangka menjadi deskripsi Narasi Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa a tau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam. Pola narasi secara sederhana: awal tengah akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diar ahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha mengga ntungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri. Contoh narasi berisi fakta: Ir. Soekarno Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di t empat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan dia singkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihk an kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Contoh narasi fiksi: Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tul ang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke d alam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan p intu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Langkah menyusun narasi (fiksi): Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan rumus 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan dicerita kan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terj adi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan. Eksposisi Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan mem beri informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Contoh: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan a uditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk me nghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan seca ra objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan terse but. Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain: Manfaat kegiatan ekstrakurikuler Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga ter ampil. Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Contoh paparan proses: Cara mencangkok tanaman: 1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya. 2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm. 3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm. Langkah menyusun eksposisi: Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi. 'Argumentasi' Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan d ata/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembe naran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau ala san sebagai penyokong opini tersebut. Contoh: Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa k epahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepah lawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, be rjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbaga i bidang. Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya: Disiplin kunci sukses berwir ausaha Teknologi komunikasi harus segera dikuasai Sekolah Menengah Kejuruan seba gai aset bangsa yang potensial Langkah menyusun argumentasi: Menentukan topik/ t ema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka k arangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi Persuasi Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuas i pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan ya ng dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karanganny a. Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan tidak pada NARKOBA Hema t energi demi generasi mendatang Hutan sahabat kita Hidup sehat tanpa rokok Memb aca memperluas cakrawala Langkah menyusun persuasi: Menentukan topik/ tema Merum uskan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan M engembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi Newspaper.svg Artikel bertopik berita, surat kabar, atau jurnalisme ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.