Anda di halaman 1dari 23

3

BAB II
TINJAUAN TEORI
TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENYAKIT PADA LANSIA
A. Tingkat pendidikan pada lansia
Pendidikan Kesehatan
Pendidikna kesehatan adalah suatu komponen keperawatan gerentologi
yang esensial. Focus dan tujuan pendidikan adalah untuk menggambarkan
masalah, menyarankan prilaku koping, dan memfasilitasi penguasaan dan
pengendalian klien. Bagi lansia, pendidikan kesehatan ini mungkin membantu
orang yang mengalami penyakit kronis dalam beradaptasi terhadap
penyakitnya, menghadapi masalah, dan memahami proses yang berhubungan
dengan penuaan. Hal ini juga belarti untuk membantu lansia mempertahankan
kesehatan yang lebih baik dan mandiri serta hidup lebih panjang, lebih sehat.
Upaya pendidikan kesehatan menekankan pencegahan penyakit,
mempertahankan kemampuan yang ada, dan mencegah kerusakan yang dapat
mengkibatkan disabilitas. Pendidikan klinis pada lansia dikenal dapat
meningkatkan pengetahuan mereka tentang pengethuan mereka tentang
pengalaman belar yang diperoleh melalui jalur pendidikan formal dan
nonformal.
Departemen kesehatan dan pelayanan masyarakat telah mendirikan suatu
program nasional pendidikan masyarakat yang di sebut lansia sehat yang
berusaha untuk mendidik lansia tentang praktik kesehatan yang dapat
mengurangi resiko dalam penyakit melumpuhkan dan meningkatkan prospek
untuk mereka hidup lebih aktif dan prodiktif. Program mereka menekankan
enam area pendidikan kesehatan yang dapat membuat perbedaan, seperti
!. "atihan kebugaran dan latihan fisik membantu masyarakat tampak dan
merasa lebih baik. Hanya #$% orang yang berusia lebih dari &' tahun
melakukan latihan fisik secara teratur. Pendidikan dapat membantu lansia
untuk memahami keuntungan(keuntungan latihan fisik dan membantu
mereka dalam memilih jenis latiahan yang benar.
$. )uatu diet bergi*i adalah penting bagi kesehatan yang baik, sekalipun
begitu pendidikan perlu dilakukan untuk mengingatkan lansia bagaimana
makan makanan yang sehat, mengimbangi makan makanan yang
dipantang.
+. "ansia menggunakan lebih dari $'% dari semu obat yang siresepkan dan
sebagian besar membeli obat yang dijual bebas. ,arena cara mereka
4
mematabolisme obat,sering dengan suatu penurunan dalam ekskresi obat,
lansia menjadi lebih rentan terhadap efek samping dan interaksi yang
melibatkan makanan dan obat(obatan yang lain.
#. ,arena berhenti merokok merupakan satu(satunya langkah yang paling
ke arah peningkatan kesadaran seseorang, pendidiakan didalam area ini
dapat mendorong ke perubahan prilaku yang dapat membuat suatu
perbedaan yang bermakana.
'. -edera dari kecelakaan kendaraan atau pejalan kaki dan jatuh mencapai
!&.... kematian per tahun atau lebih. Pendidikan diarahkan untuk belajar
tantang kebiasaan untuk keamanan /misalnya penggunaan sabuk
keamanan0 atau kearah membuat perubahan dalam lingkungan mereka
/misalnya mengambil kotoran yang berserakan pada permadani dilantai0
yang dapat mengurangi resiko cedar pada lansia.
&. 1rang tua harus pula dididik mengenai kebutuhun untuk menggunakan
jasa kesehatan pre2entif. "ansia perlu malakukan pemeriksaan fisik
secara teratur, mencangkup pemeriksaan pendengaran, pengelihatan, dan
tekanan darah3 pemeriksaan gigi3 imunisasi3 dan memeriksa lokasi(lokasi
kanker tertentu.
Stategi pendidikan !nt!k "en#es!aikan e$ek $isik pen!an
4espon dari suatu penelitian mengidentifikasi hambatan(hambatan untk
belajar berikut diantara lansia gangguan memori /&&%0, gangguan
penglihatan dan pendengaran /#+%0, keletihan /5.%0, dan kemampuan untuk
belajar lebih lambat /$5%0. Hanya #.% yang melaporkan bahwa mereka
menikmati belajar di dalam kelompok daripada secara indi2idual.
Perubahan penglihatan termasuk penurunan ukuran pupil, menyebabkan
sedikit cahaya yang sampai kepada retina dan akhirnya terjadi penurunan
ketajaman penglihatan. Penglihatan perifer menurun, pembedaan warna /hijau
dan biru0 dan detail penglihatan yang baik juga mengalami penurunan, dan
kepekaan terhadap sinar yang menyilaukan meningkat. Untuk membuat
materi(materi yang dicetak untuk lansia, harus diketik dengan ukuran besar
sehingga mudah dibaca, warna yang kontras seperti putih dan hitam, dan
jangan menggunakan kertas yang dapat memantulkan cahaya yang
menyilaukan, materi harus dibagi(bagi ke dalam paragraf singkat dan
sederhana dengan garis tepi yang besar.
"ansia lebih banyak waktu untuk memproses dan berespons terhadap
informasi dan petunjuk lingkungan. 6nformasi yang paling penting harus
diberikan terlebih dahulu, dan diperjelas dengan penggunaan contoh.
"ansia yang mengalami presbikusis akan mempunyai suatu
ketidakmampuan untuk mendengar bunyi dengan nada seperti f, s, k, dan sh.
)uara pria atau suara bisikan mungkin terdengar lebih baik karena nadanya
5
lebih rendah. Peningkatan kenyaringan suara tidak membantu pendengaran
karena nada /siklus per detik0 berbeda dengan kersnya suara /desibel0.
Pendidik harus berbicara lambat dan mengucapkannya dengan jelas.
,eributan disekitarnya harus dihilangkan dan komunikasi non2erbal harus
didukung. Pendidik harus berhadapan dengan lansia, mengamati indikator(
indikator non2erbal bahwa lansia tersebut belum mendengar materi yang
diberikan, dan menyatakan materi tersebut dengan cara lain sampai terjadi
pemahaman.
,arena daya tahan dan energi menurun seiring penuaan, keletihan terjadi
lebih cepat pada lansia. Paru(paru tidak berkembang secara adekuat karena
perubahan postur, kelemahan otot, dan tulang rusuk yang lebih kecil dan lebih
bulat. Penurunan memori yang berhubungan dengan penuaan termasuk suatu
pengurangan yang pasti pada saat awal belajar dan retensi materil, terutama
dengan perpindahan informasi dari memori primer /jangka pendek0 ke yang
sekunder /jangka panjang0 dan dengan perolehan kembali informasi dari
memori sekunder.
Faktor lain yang mungkin mengganggu kegiatan belajar termasuk perasaan
dan sikap, penyakit, depresi, harga diri, dan budaya. Faktor sosiologis dan
psikologis seperti kehilangan orang yang tercinta, pensiun, ekonomi, dan
hilangnya kemampuan kognitif mungkin memengaruhi proses belajar. Harga
diri rendah, yang sering menyertai penyakit kronis, mungkin mengganggu
proses belajar dengan meningkatkan ansietas atau rasa takut gagal. 7erasa
tidak berharga, putus asa, atau pesimisme mungkin penyebabnya adalah
organik atau mungkin terjadi setelah mengalami kehilangan keluarga, teman(
teman atau pekerjaan. 8ika depresi terjadi pada tingkat sedang atau berat, hal
ini mungkin mengganggu moti2asi untuk belajar.
Ta%le &'( pet!n)!k penga)aan stategi !nt!k "engatasi pen!!nan
"e"*i #ang %eh!%!ngan dengan pen!anan
a. Dorong klien untuk menghubungkan materi(materi.
b. 9ingkatkan waktu untuk mengajarkan, terutama untuk keterampilan
psikomotor.
c. Hilangkan distraksi lingkungan, seperti proyektor, dan tingkatkan
kenyamanan fisik.
d. Pastikan kacamata bersih dan berada pada tempatnya.
e. Dorong klien untuk memberikan respons 2erbal.
f. 9etapkan tujuan yang mudah dijangkau.
g. Berikan waktu pada orang tersebut untuk berespons.
h. :unakan cahaya putih yang lembut untuk mengurangi sinar yang
6
menyilaukan.
i. ,oreksi jawaban yang salah segera dan sering berikan penguatab untuk
jawaban yang benar.
j. 4angkum pada bagian akhir dan tinjau ulang semua pokok(pokok utama.
k. 9awarkan minuman yang bergi*i dan berikan waktu untuk ke kamar
mandi.
l. ,larifikasi dengan contoh sehingga lansia dapat menghubungkannya
dengan materi.
PENGKAJIAN
Proses pendidikan lansia dimulai dengan pengkajian dan perumusan
diagnosis keperawatan, daftar masalah, dan tujuan. Defisit pengetahuan harus
diidentifikasi, baik oleh perawat maupun lansia. 8ika lansia tidak memahami
bahwa telah ada defisit pengetahuan, ia tidak akan termoti2asi untuk belajar.
Pengkajian fisik termasuk mengamati perubahan yang dihubungkan dengan
proses normal penuaan dan dampak pada status kesehatannya dalam
berfungsi. Penglihatan, persepsi, sensasi taktil, perubahan muskuloskeletal,
dan defisit sensori harus die2aluasi untuk menentukan tujuan dan untuk
mengajarkan keterampilan kognitif dan psikomotor.
)ikap dan perasaan dapat memengaruhi kemampuan lansia untuk mengikuti
suatu rencana perawatan. Perawat mengkaji ketidakmampuan ini dengan cara
mewawancarai pasien dan pengamatan terhadap perilaku, seperti kepatuhan
pada rencana perawatan dan pengobatan serta menepati janji untuk
pertemuan.
+engka)i Ga#a dan Ke%!t!han Bela)a
,uesioner adalah suatu cara yang sering dilakukan untuk mendapaatkan
informasi. ,uesioner tersebut mungkin digunakan dalam wawancara tersusun
untuk memberikan informasi tertulis tentang kebutuhan belajar yang umum
atau yang spesifik. ,uesioner harus termasuk konsep lansia tentang penyakit,
pemahaman tentang rencana perawatan, tujuan, kondisi(kondisi lingkungan,
kebutuhan belajar, dan perhatian.
9es tertulis pada umumnya tidak digunakan untuk keperluan pengkajian
karena hal ini cenderung untuk menyebabkan ansietas dan meningkatkan rasa
takut gagal.
PENENTUAN TUJUAN DAN ,ASIL
9ujuan memberikan kerangka kerja untuk mengukur suksesnya pengajaran.
"ansia dan perawat harus mengidentifikasi tujuan dan hasil
!. Dapat terpenuhi dalam kerangka waktu yang ditentukan.
7
$. 7empertimbangkan sumber daya lansia seperti uang, transportasi, dan
perumahan.
+. Dapat terpenuhi jika sistem pendukung tersedia.
#. ;pakah sesuai dengan status fisik, mental, dan psikomotor.
'. Dapat mejadi nilai dan arti penting untuk segera belajar.
&. ;pakah tepat waktu, praktis, dan realistis.
PENENTUAN INSTRUKSIONAL DAN PROSES
Pemilihan waktu instruksi adalah penting. Pengajaran pasien jangan
dilaksanakan pada saat pasien akan pulang tetapi segera setelah lansia secara
fisik mampu, mempunyai energi dan stamina, dan mempunyai tingkat
ansietas minimal terhadap penyakit atau dapat mengendalikan ansietas
tersebut. 8ika kebutuhan pendidikan adalah untuk mengajarkan tentang suatu
prosedur, harus dilaksanakan sedekat mungkin dengan tanggal prosedur itu
akan dilakukan. 7engajarkan pendidikan dapat disatukan ke dalam rencana
keperawatan. ,etika melakuakan tindakan, perawat dapat menjelaskan
prosedur dan melibatkan pasien dengan cara menyuruh pasen memegang
sesuatu. Perawat dapat bertanya kepada pasien bagaimana akan
menanganinya dirumah dan pertanayaan lain yang serupa.
;nggota keluarga dapat dilibatkan dalam perawatan aktual pada lansia itu.
,eluarga memerlukan penjelasan tentang prosedur juga tentang masalah yang
potensial, kapan waktunya memanggil dokter, dan sumber(sumber yang dapat
membantu. 6ngatlah , perawat juga harus mengkaji anggota keluarga yang
bertangggung jawab atau orang yang dekat dengan klian dalam menentukan
kebutuhan belajar. 6dentifikasi permasalahan keluarga yang aktif atau
potensial yang merupakan suatu bagian pengkajian kebutuhan berkelanjutan.
PE+BELAJARAN ORANG DE-ASA
,onsep paling utama untuk diingat dalam pembelajaran orang dewasa
adalah dapat dipraktikan. "ansia akan termoti2asi untuk belajar ada beberapa
alasan untuk belajar. Pelajar dewasa saangat berorientasi pada tujuan ,jika
informasi fakta secara rele2an dan lansia dapat menjaga kesehatan atau
mempertahankan kemandirian, ia akan termoti2asi untuk belajar. "ansia
datang untuk mendapatkan pengalaman belajar dengan pengetahuan yang
dimiliki sebelumnya dan pengalaman masa lalu, yang harus digunakan, jika
mungkin sebagai dasar untuk membangun pengetahuan yang baru, perawat
harus memberikan perhatian yang konstan tentang bagaimana informasi akan
digunakan oleh orang tersebut dan perlu menunjukan bagaimana informasi ini
dapat digunakan di dalam kehidupan sehari(hari.
Dorong peserta didik untuk memainkan peran aktif didalam pelajaran
mereka. )trategi pengajaran yang kreatif, termasuk alat bantu 2isual dan
8
mekanis untuk memastikan pengulangan sambil menghemat energi, penting
memiliki. Bagaimana klien telah belajar di masa lalu memengaruhi
bagaimana ia belajar sekarang. <alaupun belajar dapat terjadi di dalam
kelompok, pengejaran indi2idu lebih efektif. "ansia harus siap dan memiliki
moti2asi untuk belajar. 7engkaji pengetahuan peserta didik tentang
materinya adalah penting dilakukan sehingga informasi baru dapat diberikan
atau informasi yang tidak akurat dapat dikoreksi. ,elompok masyarakat
pendukung membantu lansia untuk berbagi pengalaman dan membantu
membangun harga diri.
TEKNIK PENGAJARAN
9eknik pengajaran termasuk ceramah, demonstrasi dan mendemostrasikan
kembali, kontrak, kegiatan belajar yang terprogram atau belajar sendiri,
bermain peran secara berkelempok, dan bermain. 9abel 5($ memberikan
sasaran untuk pengajaran pasien dengan pasien yang mempunyai
keterampilan membaca dan menulis yang rendah.
E.ALUASI
Proses e2aluasi memfokuskan pada peserta didik dan tingkat pencapaian
tujuan yang diselesaikan. 9eknik e2aluasi termasuk pengamatan atas peserta
didik untuk melihat apakah suatu keterampilan telah dikuasai, tes tertulis,
atau wawancara terstruktur. "aporan diri sendiri dapat digunakan untuk
mencatat informasi oleh orang lansia dan die2aluasi oleh perawat untuk
merencanakan inter2ensi pengajaran di masa depan.
ETIKA PENDIDIKAN PASIEN
Pada tahun !==!, Patient Self-Determination Act mulai berpengaruh.
Undang(undang ini mengahruskan rumah sakit, lembaga pelayanan kesehatan
rumah, panti jompo dan rumah sakit untuk memberitahukan kepada pasien
tentang hak mereka untuk menerima atau menoilak perawatan medik dan
untuk melaksanakan suatu advance directive. Perawatan di rumah yang
menggunakan teknologi tinggi, pilihan(pilihan dalam pelayanan kesehatan,
pemberian perawatan yang terkelola, advance directive, semua memerlukan
informasi dari pendidik kesehatan. 6nformasi harus diberikan dengan
ketentuan tidak memihak, akurat dan sensitif terhadap kebutuhan pelayanan
kesehatan pasien lansia3 informasi yang memberi bukti(bukti dan alasan(
alasan bagi peserta didik untuk membuat pilihan yang sesuai untuk kesehatan
dan perawatan kesehatan mereka.
Ta%le &'/ pet!n)!k penga)aan 0 saan !nt!k "enga)a pasien denga
ke"a"p!an "e"%a1a #ang endah
a. ,aji tingkat kemampuan membaca materi pengajaran dengan formula
9
)71: atau formula Fry
b. 9ampilkan pokok informasi yang tepat
c. 9ampilkan tidak lebih drai tiga poin baru pada suatu waktu
d. Berikan informasi yang paling penting pertama kali atau terkakhir ini
adalah cara untuk mengetahui sesuatu
e. Urutkan informasi dengan cara yang akan digunakan oleh pasien dan
menunnjukannya secara logis dan langsung pada pokoknya.
f. Berikan informasi yang dapat digunakan oleh pasien segera. -ontoh,
suruh pasien melengkapi tabel pengobatannya
g. Ulangi dan rangkum pokok(pokok utama pesan pada akhir setiap
pertemuan
h. 7inta pasien untuk mengulangi informasi atau mendemostrasikan
keterampilan itu.
i. )elalu menggunakan istilah yang sama ketika mengacu pada sesuatu
dengan arti yang sama / misalnya >pengobatanmu? atau >obatmu?3
jangan mengunakan istilah yang dapat saling bertukar0.
j. :unakan kata(kata yang paling singkat dan paling sederhana ketika
informasi diberikan. Pertahankan kalimat yang pendek.
k. :unakan kata(kata teknis sesedikit mungkin dan jangan pernah
memperkenalkan lebih dari lima kata baru pada setiap sesi.
l. Berikan informasi tertulis untuk orang dengan tingkat pendidikan kelas '
atau lebih rendah.
m. Harus konkret dan waktu yang spesifik / misalnya >7inum satu tablet
pada pukul o&....?0.
n. Buat informasi agar tetap menarik dan rele2an pada situasi pasien atau
gaya hidupnya /misalnya daftar makanan penganti untuk pasien
diabetes dari etnis 7eksiko(;merika harus termasuk kacang(kacangan,
taco, tortilla, dan , makanan(makanan lain yang rele2an secara kultural0
o. :unakan materi tertuli yang membuat pembaca terlibat / misalnya >
Bagaiamana ;nda menggunakan informasi ini dalam situasi ;nda
sendiri@?0.
p. Berbicara dan menulis dengan gaya percakapan yang mengancam,
A. Hindari penjelasn yang panjang.
r. "akukan apapun yang dapat anda lakukan untuk mengurangi ansietas.
s. Berilah penghargaan secara sering, bahkan untuk pencapaian yang kecil.
B. Pen#akit #ang seing te)adi pada lansia
7asalah fisik sehari(hari yang sering ditemukan pada orang lanjut usia
!. 7udah jatuh
8ika anda mengamati orang lanjut usia, anda akan menemukan beberapa
hal yang menarik yang pasti berbeda dari orang dewasa lainnya.
7emang tidak dapah dibantah bila seseorang bertambah tua, kemampuan
fisik dan metalnya pun akan perlahan(lahan menurun. ;kibatnya akti2itas
10
hidupnya pun akan ikut terpengaruh, yang pada akhrirnya akan dapat
mempengaruhi kesigapan sesorang.
)ecara umum menjadi tua atau menua /ageing process0, ditandai oleh
kemunduran(kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala(gejala
kemunduran fisik, antara lain
a. ,ulit mulai mengendur dan wajah mulai timbul keriput serta garis(garis
yang menetap.
b. 4ambut kepala mulai putih dan beruban.
c. :igi mulai lepas /ompong0.
d. Penglihatan dan pendengaran berkurang.
e. 7udah lelah dan mudah jatuh.
f. :erakan menjadi lamban dan mudah jatuh.
Disamping itu, kemunduran kemampuan kognitif sebagai berikut
a. )uka lupa ingatan tidak berfungsi baik.
b. 6ngtan terhadap hal(hal dimasa muda lebih baik daripada hal(hal yang
baru saja terjadi.
c. )ering terjadi adanya disorientasi waktu, tempat, dan personal.
d. )ulit menerima ide(ide baru.
8atuh sering sekali dialami oleh orang lanjut usia dan penyebabnya bias
multi factor. Banyak factor berperan didalamnya, baik factor intrinsic / dari
dalam lanjut usia 0, misalnya gangguan gaya berjalan, kelemahan otot
ekstremitas bawah, kekakuan sendi, dan sinkope(di**ines, maupun factor
ekstrinsik misalnya lantai yang licin dan tidak rata, tersandung oleh benda(
benda, penglihatan yang kurang karena cahaya yang kurang terang dan
sebagainya.
Untuk lebih dapat memahami factor risiko jatuh, harus dimengerti bahwa
stabilitas badan itu ditentunkan atau dibentk oleh
a. )ystem sensorik
pada system ini yang berperan didalamnya adalah penglihatan /2isus0 dan
pengengaran.
b. )ystem )yaraf Pusat /))P0
penyakit ))P dan parkinson hidrolusefalus tekanan, normal sering kali
diderita oleh lanjut usia dan menyebabkan gangguan fungsi ))P sehingga
berspon tidak baik terhadap input sensorik.
c. ,ognitif
pada beberapa penelitian dementia diasosiasikan dengan meningkatnya
resiko jatuh.
d. 7usculoskeletal
Factor ini benar(benar berperan besar terjadinya jatuh pada lanjut usia.
:angguan musculoskeletal menyebabkan gangguan gaya berjalan dan ini
berhubungan dengan proses menua fisiologis, misalnya
B ,ekakuan jaringan penghubung.
B Berkurangnya masa otot.
B Perlambatan konduksi saraf.
11
B Penurunan 2isus atau lapang pandang.
Hal(hal tersebut menyebabkan
B Penurunan 4ange 1f 7otion /4170.
B Penurunan kekuatan otot, terutama ekstremitas.
B Perpanjangan waktu reaksi.
B :oyangan badan.
)ecara singkat factor resiko jatuh pada lanjut usia itu dapat digolongkan pada
dua golongan, yaitu
a. Fator intrinsic /factor dari dalam tubuh lanjut usia0.
b. Factor ekstrinsik /factor dari luar atau lingkungan0.
;pa penyebab jatuh pada lanjut usia @
Penyebab jatuh pada lansia adalah
Factor intrinsic factor ekstrinsik


a. Factor 6ntrinsik, antara lain
!. :angguan jantung dan sirkulasi darah.
$. :angguan system anggota gerak, misalnya kelemahan otot ekstremitas
bawah dan kekakuan sendi.
+. :angguan system susunan saraf, misalnya neuropati ferifer.
#. :angguan penglihatan.
Kondisi fsik
dan
neuropsikiatrik
Penurunan
visus dan
pebdengaran
Perubahan
neuro
muskuler
ga!a ber"alan
dan re#ek
$bat%obatan
!ang diminum
&lat%alat bantu
ber"alan
'ingkungan
!ang tidak
mendukung
(&'')
*&+,-
1.
'. :angguan psikologis.
&. 6nfeksi telinga.
5. :angguan adaptasi gelap.
C. Pengaruh obat(obatan yang dipakai, misalnya dia*epam, anti depresi
dan antihipertensi.
=. Dertigo.
!.. ;rtritis lutut.
!!. )inkope dan pusing.
!$. Penyakit(penyakit sistemik.
b. Factor Ekstrinsik, ;ntara lain
!. -ahaya yang kurang terang.
$. "antai yang licin.
+. 9ersandung benda(benda.
#. ;las kaki kurang pas.
'. 9ali sepatu.
&. ,ursi roda yang tak terkunci.
5. 9urun tangga.
8atuh pada lanjut usia biasanya menimbulkan komplikasi(komplikasi.
,omplikasi yang sering terjadi, ;ntara lain
a. 4usaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek atau
tertariknya jaringan otot, robeknya arteri atau 2ena.
b. Patah tulang.
c. Hematoma.
d. Disabilitas atau keracunan.
e. 7eninggal.
1leh karena itu, lanjut usia harus dicegah agar tidak jatuh dengan cara
mengidentifikasi factor resiko, menilai dan mengawasi keseimbangan dan
gaya berjalan, mengatur serta mengatasi factor situasional. Pada prinsipnya
mencegah terjadinya jatuh pada lanjut usia sangat penting dan lebih utama
daripada mengobati akibatnya.
7udah lelah
disebabkan oleh
a. Factor psikologis /perasaan bosan, keletihan atau perasaan depresi0
b. :angguan organis, misalnya
anemia, kekurangan 2itamin, perubahan pada tulang /osteomalasia0,
gangguan pencernaan, kelainan metabolisme /diabetes
militus,hipertiroid0, gangguan ginjal dengan uremia atau gangguan
faal hati dan gangguan system peredaran darah dan jantung.
c. Pengaruh obat(obatan, misalnya
1bat penenang, obat jantung dan obat yang melelahkan daya kerja
otot.
$. )ukar menahan buang air seni /sering ngompol0
13
Disebabkan oleh
!. 1batFobat yang mengakibatkan sering berkemih atau obat(obatan
penenang terlalu banyak.
$. 4adang kandung kemih.
+. 4adang saluran kemih.
#. ,elainan kontrol pada kandung kemih.
'. ,elainan persyarafan pada kandung kemih.
&. Faktor psikologis.
7engompol tidak hanya menimbulkan problem hiegiene seperti penyakit
kulit, dekubitus, dan bau tidak sedap, namun lebih dari itu dapat pula
mengakibatkan perasaan rendah diri dan isolasi.
+. )ukar menahan buang air besar
Disebabkan oleh
!. 1bat(obat pencahar perut.
$. ,eadaan diaare.
+. ,elainan pada usus besar.
#. ,elainan pada ujung saluran pencernaan /pada rektum anus0.
#. :angguan pada ketajaman penglihatan
Disebabkan oleh
!. Prebiop.
$. ,elainan lensa mata.
+. ,ekeruhan pada lensa.
#. 9ekanan dalam mata yang meninggi
'. 4adang saraf mata.
'. :angguan pada pendengaran
Disebabkan oleh
!. ,elainan degeneraatif.
$. ,etulian pada lanjut usia seringkali dapat menyebabkan kekacauan
mental.
&. :angguan tidur
Disebabkan oleh
!. Faktor ekstrinsik, misalnya lingkungan yang kurang tenang
$. Faktor intrinsik, ini bisa organik dan psikogenik
1rganik, misalnya nyeri, gatal, dan penyakit tertentu yang
membuat gelisah.
Psikogenik, misalnya depresikecemasan dan iritabilitas.
5. ,eluhan pusing(pusing
Disebabkan oleh
!. :angguan lokal, misalnya 2askuler, migren, mata, glaukoma,
kepala,sinusitis, furunkel, dan sakit gigi.
$. Penyakit sistematis, yang menimbulkan hipoglikemia.
14
+. Psikologik perasaan cemas, depresi, kurang tidur, dan kekacauan
pikiran.
C. ,eluah perasaan dingin(dingin dan kesemutan pada anggota badan
Disebabkan oleh
!. :angguan sirkulasi darah lokal.
$. :angguan persyarafan umum.
+. :angguan pada persarafan lokal pada bagian anggota badan.
=. 7udah gatal(gatal
Disebaabkan oleh
!. ,elainan kulit kering, degeneratif.
$. Penyakit sistemik diabetes melitus, gagal ginjal, penyakit hati, dan
keadaan alergi.
Pada orang(orang sakit dengan lanjut usia seringkali harus
dipertimbangkan kemungkinan adanya penuakit keganasan tumor pada
organ tertentu, yang mudahmenyebar pada organ tubuh lainnya.
PENYAKIT YANG SERING DIJU+PAI PADA LANJUT USIA
Menurut Stieglitz (1945)
Dikemukakan adanya empat penyakit yang sangat erat hubungannya
dengan proses menua, yakni
!. :angguan sirkulasi darah, seperti hipertensi, kelainan pembuluh darah,
gangguan pembuluh darah di otak, dan ginjal.
$. :angguan metabolisme hormonal, seperti diabetes melitus,
klimakterium, dan ketidak seimbangan tiroid.
+. :angguan pada persendian, seperti osteoartritis, gout artritis, ataupun
penyakit kolagen lainnya.
#. Berbagai macam neoplasma.
Menurut The National Old Peoples Welare !aun"il#
Di 6nggis mengemukakan bahwa penyakit atau gangguan umum pada lanjut
usia ada !$ macam, yakni
!. Depresi mental.
$. :angguan pendengaran,
+. Bronkitis kronis.
#. :angguan pada tungkaiG sikap berjalan.
'. :angguan pada koksaGsendi panggul.
&. ;nemia.
5. Demensia.
C. :angguan penglihatan.
=. ;nsietasGkecemasan.
!.. Dekompensasi kordis.
!!. Diabetes melitus, osteomalisia, dan hipoparatiroidisme.
!$. :angguan pada defekasi.
15
PENYAKIT $%N&'T 'S(% DI INDONESIA
7eliputi
!. Penyakit(penyakit sistem pernafasan.
$. Penyakit(penyakit kardio2askuler dan pembuluh darah.
+. Penyakit pencernaan makanan.
#. Penyakit sistem urogenital.
'. Penyakit gangguan metabolikGendokrin.
&. Penyakit pada persendian dan tulang.
5. Penyakit(penyakit yang disebabkan proses keganasan.
9imbulnya penyakit(penyakit tersebut dapat dipercepat atau diperberat oleh
faktor(faktor luar, misalnya makanan, kebiasaan hidup yang salah, infeksi,
dan trauma.
Ta%el 2.( -,O 3 4*""!nit# St!d# *$ the Eldel# 4ental Ja5a (667
8n9(/72:;
PEHI;,69G,E"UH;H %
;rtritisG4eumatisme
Hipertensi J -DD
BronkitisGdispnea
Diabetes melitus
8atuh
)trokeGparalisis
9B-
Fraktur 9ulang
,anker
7asalah kesehatan yang
mempengaruhi ;D"
#=,.
!',$
5,#
+,+
$,'
$,!
!,C
!,.
.,5
$=,+
;B*edhi Da"*)* et al< (66(
Ta%el 2./ Disease Patten *$ Pe*ple = >> #eas 8,*!sh*ld S!5e# *n
health< Dept. *$ ,ealth< (66?:
PEHI;,69 PE4 !.. PE4)EH
Penyakit kardio2askuler !',5
16
Penyakit muskuloskeletal
9uberkulosis
Bronkitis, asma, dan gangguan pernafasan
6nfeksi pernafasan akut
:igi, mulut, sistem pencernaan
:angguan sistem saraf
6nfeksi kulit
7alaria
6nfeksi lain
!#,'
!+,&
!$,!
!.,$
!.,$
',=
',$
+,+
$,#
)ifat penyakit dapat dimulai secara perlahan(lahan, seringkali tanpa tanda(
tanda ataupun keluhannya ringan dan baru diketahui sesuadah keadaanya
parah. Hal ini perlu sekali sekali untuk dikenali agar tidak salah ataupun
terlambatmenegakan diagnosis
Ta%el 2.2 -,O 3 4*""!nit# St!d# *$ the Eldel# 4ental Ja5a (667
8n9(/72:;
PEHI;,69G,E"UH;H %
;rtritisG4eumatisme
Hipertensi J -DD
BronkitisGdispnea
Diabetes melitus
8atuh
)trokeGparalisis
9B-
Fraktur 9ulang
,anker
7asalah kesehatan yang
mempengaruhi ;D"
#=,.
!',$
5,#
+,+
$,'
$,!
!,C
!,.
.,5
$=,+
;B*edhi Da"*)* et al< (66(
Ta%el 2.@ P*la Pen#akit Pada Lan)!t Usia ?7 Tah!n ke Atas
Ho. Pola penyakit 9empat
penelitian
PenelitiGtahun
!. ,ardio2arkuler,
serebro2askuler,
neoplasma, endokrin(
4) Elisabeth Boedi
Darmoyo et
17
$.
+.
#.
'.
&.
5.
C.
=.
metabolik.
6nfeksi kardio2askuler,
neoplasma, endokrin
metabolik.
Penyakit sendi,
pencernaan,
pernafasan, jantung K
pembuluh darah, ginjal
dan metabolik.
,atarak, reumatik,
hipertensi, penyakit
jantung, diabetes
melitus, dan stroke.
,ardio2askuler,
gangguan pencernaan,
dan penyakit
pernafasan.
4eumatik, hipertensi
dan radang lambung.
Penyakit jantung, mata,
serebro2askuler,
bronkopnemonia,
diabetes melitus.
Bronkopnemonia,
jantung koroner, 4)
Hipertensi, diabetes
melitus tidak
tergantung insulin,
gagal jantung, rawat
inap PP1,, dan 9B
paru.
:angguan
kardio2askuler, saluran
pencernaan, dan
4) ,ariadi
4)UPG4)-7
,omunitas,
semarang
,omunitas,
jakarta
,omunitas,
pasar rebo
4)UPG4)-7,
pasien rawat
inap /!==.(
!==+0
4)UPG4)-7,
pasien rawat
inap /!=='0
4) Bhakti
yudha, pasien
rawat inap
al. !=C5
)unaryo, et
al. !=CC
)upartondo,
!==.
Boedi
darmoyo
,artini et al
!==+
,amso, et al.
!==+ rebo,
jakarta
)iti setiawati
dan soerjono,
!==&
)iti setiawati,
!==&
9ony
18
saluran pernafasan. )etyabudhi,
!=='
S!"%e 0 ,adi "at*n* dan B*edi Da"*#* 8(662: A Katini 8(662: A
ka"s* et al 8(662: A s!pat*nd* 8(66>: A siti setiaBati dan s*e)*n* 8(66?:
A siti setiaBati 8(66?: A dan t*n# set#a%!dhi 8(66>:.
Ta%el 2.> Disti%!si Resp*nden +en!!t Jenis Pen#akit Bedasa
Pe"%eitah!an D*kteCPet!gas Kesehatan +en!!t Jenis Kela"in
8(66D:;:
Ho. 8enis Penyakit <anita
%
Pria % ;s %
!.
$.
+.
#.
'.
&.
5.
C.
=.
!..
!!.
!$
!+.
!#.
!'.
!&.
!5.
!C.
4eumatik
Darah tinggi
:astritis
Diabetes
,holesterol tinggi
,egemukan
;nemia
Hyeri jantung
;sma
9B-
:injal
)erangan jantung
9ulang keropos
)troke
,anker
Prostat
"i2er
9rigliserid tinggi
+5,'
++,5
$#,&
!!,=
!!,!
!!,!
5,+
&.!
'.+
+,.
$,'
#,+
+,+
$,.
$,C
.,+
!,+
!,C
$=,C
+!,5
!C,&
!#,+
C,!
&,C
C,5
+,5
+,!
C,!
5,'
$,'
#,+
#,+
.,&
&,$
!,=
.,&
+',+
++,!
$$,C
!$.&
!.,+
=,=
5,5
',#
#,5
#,'
#,.
+,C
+,&
$,5
$,$
$..
!,#
!,#
;: tampak bahwa berdasarkan diagnosa yang pernah dibuat oleh dokter atau
petugas kesehatan lainnya yang diketahui oleh usia, penyakit yang terbanyak
yang pernah diderita usila adalah rematik +',+% , dan hipertensi ++,!% ,
disamping itu, angka gastritis itu cukup tinggi $$,C% , penyakit jantung dan
pembuluh darah !!,= % dan diabetes !$,& % , osteoporosis +,& % dan
penyakit prostat $% , obesitas diketahui oleh =,=% dan tingginya kadar
lemak pada !!,5 %
19
PENYAKIT SISTE+ PARU DAN KARDIO.ASKULER
(. Pa!'pa!
Fungsi paru(paru mengalami kemunduran dengan datangnya usia
tua yang disebabkan elastisitas jaringan paru(paru dan dinding dada makin
berkurang. Dalam usia yang lebih lanjut, kekuatan kontraksi otot
pernafasan dapat berkurang sehingga sulit bernafas.
Fungsi paru(paru menentukan konsumsi oksigen seseorang, yakni jumlah
oksigen yang diikat dalam darah dalam paru(paru untuk digunakan tubuh
Debu, hawa udara, asap industri, dan kebiasaan merokok dapat
mempengaruhi sistem pernafasan orang lanjut usia dan karena daya tahan
tubuhnya menurun dapat mudah terkena infeksi, infeksi yang sering
diderita para lanjut usia adalah.
Pnemonia bahkan mempunyai angka kematian yang cukup tinggi
sampai #.% dan biasanya diikuti penyakit penyerta, misalnya diabetes
melistus, payah jantung kronik dan penyakit penyakit 2askuler /menurut
mangoenegoro, !==$0
9uberkolosis pada lanjut usia diperkirakan masih cukup tinggi. Di 4)UP
D4.,aryadi ditemukan kasus 9B- sebesar $',$ % /menurut rahmatullah,
!==#0. )ecara patofisiologis, lanjut usia itu tanpa penyakit saja sudah
mengalami penurunan fungsi paru, apalagi menderita 9ubercolosis G 9B-
paru maka jelas menambah dan akan memperburuk keadaan. Di sini
banyak dijumpai penyakit 9B- paru yang ditemukan sudah dalam keadaan
parah, banyak dijumpai pula bronkitis yang menahun dan tidak sedikit
kematian terjadi akibat radang paru. ,anker paru sering dijumpai pada
penderita perokok berat. 7enurut 7angunnegoro, !==$ menyatakan
terdapat kecenderungan peningkatan frekuensi -; paru.
$. 8antung dan Pembuluh darah /,ardio2askuler0
Pada orang lanjut usia, umumnya besar jantung akan sedikit mengecil.
Iang paling banyak mengalami penurunan adalah rongga bilik kiri, akibat
semakin berkurangnya akti2itas. Iang juga mengalami penurunan adalah
besarnya sel sel otot jantung hingga menyebabkan menurunnya kekuatan
otot jantung.
)etelah berumur $. tahun, kekuatan otot jantung berkurang sesuai dengan
bertambahnya usia. Dengan bertambahnya umur, denyut jantung
maksimum dan fungsi lain dari jantung juga berangsur(angsur menurun.
Pada lanjut usia, tekanan darah akan naik secara bertahap. Elastisitas
jantung pada orang berusia 5. tahun menurun sekitar '. % dibanding
orang berusia $. tahun. 1leh karena itu, tekanan darah pada wanita tua
yang mencapai !5.G!=. mmHg dan pada pria tua yang mencapai !&.G!..
mmHg masih dianggap normal.
.0
Derajat kerja jantung dapat dinilai dari besarnya curah jantung /cardiac
output0, yaitu jumlah darah yang dikeluarkan oleh bilik jantung G 2entrikel
per menit. Pada usia =. tahun, curah jantung ternyata menurun dan sudah
tentu menimbulkan efek pada fungsi alat(alat lain, seperti otot, paru dan
ginjal karena berkurangnya arus darah ke organ tubuh itu.
)ebaliknya, tekanan darah saat istirahat akan meningkat sesuai dengan
bertambahnya usia walaupun tidak begitu besar. Dengan adanya akti2itas
fisik, tekanan darah sesorang akan meningkat, terutama tekanan
sistoliknya. Pada lanjut usia peningkatan tekanan darah saat melakukan
pekerjaan fisik ini meningkat lebih cepat dibanding orang muda.
Denyut jantung nadi juga meningkat pada waktu seseorang melakukan
pekerjaan fisik dan pada saat bekerja maksimal, denyut nadi mencapai
angka maksimal. Hamun denyut nadi maksimal pada lanjut usia ternyata
menurun karena jantung tidak dapat mencapai frekuensi seperti saat masih
muda. 4umus untuk meramalkan denyut nadi maksimal seseorang adalah
/$..(usia0.
Perubahan yang jauh lebih bermakna dalam kehidupan lanjut usia adalah
yang terjadi pada pembuluh darah. Proses yang disebut sebagai
arterisklerosis atau pengapuran dinding pembuluh darah dapat terjadi
dimana mana. Proses pengapuran ini akan berlanjut menjadi proses yang
menghambat aliran darah yang pada suatu saat dapat menutup pembuluh
darah tadi.
Pada tahap awal, gangguan dari dinding pembuluh darah yang
menyebabkan elastisitasnya berkurang akan memacu jantung bekerja lebih
keras, karena terjadi hipertensi. )elanjutnya, bila terjadi sumbatan maka
jaringan yang dialiri *at asam oleh pembuluh darah ini akan rusakG mati,
hal inilah yang disebut infark. Bila kejadian ini terjadi di otak, akan terjadi
stroke, sedangkan bila terjadi di jantung, dapat saja menyebabkan infark
jantung atau infark miokard, atau bila masih lebih ringan dapat terjadi
angina pektoris /sakit pada daerah dada, khusunya bila orang tadi
melakukan kegiatan fisik0 atau gangguan koroner lainnya.
Pada lanjut usia banyak dijumpai penyakit jantung koroner yang disebut
jantung iskemi. Di indonesia, saat ini penyakit jantung iskemi sudah
menjadi pembunuh ketiga diantara penyakit penyakit lainnya. Penderita
kebanyakan berusia diatas #' tahun sampai lanjut usia.
Perubahan perubahan yang dapat dijumpai pada penderita jantung iskemi
adalah pada pembuluh darah jantung akibat arteriosklerosis itu belum
diketahui dengan pasti, tetapi faktor faktor yang mempercepat timbulnya,
antara lain banyak merokok, kadar kolestrol tinggi, penderita diabetes
melistus, dan berat badan berlebih, serta kurang berolahraga.
.1
Faktor(faktor tersebut sebenarnya dapat dicegah atau dihindari, kecuali
faktor umum, seperti jenis kelamin, keturunan, dan kepribadian penderita
sendiri sulit untuk dihndari.
8enis penyakit jantung lainnya yang juga banyak ditemui pada lanjut usia
adalah
Penyakit jantung akibat paru menahun /korpulmonal0
Penyakit jantung akibat tekanan darah tinggi
Penyakit jantung akibat gangguan irama jantung
+. Penyakit 8antung ,oroner
9erdiri dari
;ngio pektoris suasana sindrom klinis, terjadi sakit dada yang khas,
yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering kali
menjalar ke lengan kiri. )akit dada biasanya timbul waktu melakukan
akti2itas dan segera menghilang bila pasien berakti2itas.
Pri*metal angina serangan angina pektoris yang timbul pada waktu
istirahat.
6nfark 7iokard ;kut nekrosis miokard akibat aliran darh ke otot
jantung terganggu, lebih dari $. menit. 7anifestasi yang paling sering
ialah keadaan bingung akut, episode sinkop, hemiplegia, gagal
ginjal, muntah(muntah dan kelemahan hebat.
Bila ditemukan penderita penderita seperti ini sebaiknya di rujuk ke
rumah sakit.
#. Hipertensi
Dari banyak penelitian epidemiologi didapatkan bahwa dengan
meningkatnya umur dan tekanan darah meninggi. Hipertensi menjadi
masalah pada lanjut usia karena sering ditemukan dan menjadi faktor utama
stoke, payah jantung, dan penyakit jantung koroner. "ebih dari separuh
kematian di atas usia &. tahun disebabkan oleh penyakit jantung dan
serebro2askuler.
)ecara nyata kematian karena -DD, morbiditas penyakit kardio2askuler
menurun dengan pengobatan hipertensi. )aat ini penelitian longitudinal
telah membuktikan hal ini pada pengobatan hipertensi diastolik.
Hipertensi pada lanjut usia dibedakan atas
!. Hipertensi pada tekana sistolik sama atau lebih besar dari !#. mmHg
dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari =. mmHg
$. Hipertensi sistolik terisolasi tekanan sistolik lebih besar dari !&.
mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari =. mmHg
Pada hipertensi sistolik hal ini masih kontro2ersial. 7engenai target tekanan
darah dianjurkan penurunan yang bertahap sampai sekitar sistolik !#.(!&.
mmHg. /4.P.)idabutar, !=5#0
..
/. Pen#akit Pen1enaan +akanan
Produksi sali2a menurun sehingga mempengaruhi proses
perubahan kompleks karbohidrat menjadi disakarida. Fungsi ludah sebagai
pelicin makanan berkurang sehingga proses menelan lebih sukar.
,eluhan keluhan seperti perut kembung, perasaan tidak enak
diperut dan sebagainya, sering kali disebabkan makanan yang kurang bisa
dicernakan akibat menurunnya fungsi kelenjar pencernaan. 8uga dapat
disebabkan berkurangnya toleransi terhadap makanan terutama yang
mengandung lemak. ,eluhan lain yang sering dijumpai ialah sembelit
/konstipasi0, yang disebabkan kurangnya kadar selulosa, kurangnya nafsu
makan bisa disebabkan banyaknya gigi yang sudah lepas /ompong0.
Dengan proses menua bisa terjadi gangguan motilitas otot polos oesefagus,
bisa juga terjadi refluL desease /terjadi akibat refluks isi lambung ke
eosefagus0, insidensi ini mencapai puncak pada usia &.(5. tahun.
2. Pen#akit dan Gangg!an Pada La"%!ng
!. :astritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan
submukosa lambung.
6nsidensi gastritis meningkat dengan lanjutnya proses menua. Hamun
seringkali asimtomatik atau hanya dianggap sebagai akibat normal
proses menua.
$. Ulkus peptikum yang bisa terjadi di osefagus, lambung, dan
duodenum walaupun kadar asam lambung pada lanjut usia sudah
menurun, insidensi ulkus di lambung masih lebih banyak dibanding
ulkus duodenum.
:ejalanya
Biasanya tidak spesifik
Penurunan berat badan
7ual mual
Perut rasa tidak enak
Pemeriksaan dengan
Endoskopi
4adiografi dengan kontras beriem
9ingkat komplikasi pada lanjut usia cukup tinggi kurang lebih '.%
perforosis dan biasanya terjadi pada usia diatas 5. tahun.
@. Pen#akit Siste" U*genital
Peradangan dalam sistem urogenital terutama dijumpai pada
wanita lanjut usia berupa peradangan pada kandung kemih sampai
perdangan ginjal akibat sisa air sisa air seni dalam 2esika urinaria
/kandung kemih0. ,eadaan ini disebabkan berkurangnya tonus kandung
kemih dan adanya tumor yang menyumbat saluran kemih.
.3
Pada pria berusia lebih dari '. tahun, sisa air seni dalam kandung
kemih dapat disebabkan pembesaran kelenjar prostat /hipertrofi prostat0.
;kibat hipertrofi prostat ialah adanya gangguan waktu buang air kecil
bahkan kadang kadang kadang terjadi secara mendadak air seni tidak dapat
dikeluarkan sehingga untuk mengeluarkannya harus dipsang kateter. Pada
pria lanjut usia, banyak dijumpai kanker pada kelenjar prostat.
>. Pen#akit Gangg!an End*kin +eta%*lik
,elenjar endokrin adalah kelenjar buntu dalam tubuh manusia
yang memproduksi hormon,seperti kelenjar pankreas / yang memproduksi
insulin dan sangat penting dalam pengaturan gula darah0, kelenjar tiroidG
gondok yang ikut serta dalam metabolisme tubuh, kelenjar adrenalG anak
ginjal yang memproduksikan adrenalin, kelenjar yang berkenaan dengan
hormon laki laki atau wanita.
)alah satu kelenjar endokrin dalam tubuh mengatur agar arus darah
ke organ organ tertentu berjalan dengan baik dengan jalan mengatur
2asokonstriksi pembuluh pembuluh darah bersangkutan disebut adrenalG
kelenjar anak ginjal adapula yang merupakan stress hormon, yaitu hormon
yang diproduksi dalam jumlah besar dalam keadaan sterss dan berperan
penting dalam reaksi mengatasi stres. 1leh karena itu, dengan mundurnya
produksi hormon inilah lanjut usia kurang mampu menghadapi stress.
9idak jarang, pada lanjut usia juga ditemukan kemunduran dari fungsi
kelenjar tiroid sehingga lansia tersebut tampak lesu dan kurang bergairah.
,emunduran fungsi kelenjar endokrin lainnya, seperti adanya
klimakteriumG menopause pada wanita yang mendahului proses tua dapat
mengakibatkan sindroma klimakterium dalam bentuk yang bermacam
macam. )edangkan pada pria terjadi penurunan sekresi dari kelenjar testis
pada usia tertentu /dalam usia yang lebih tua dibandingkan dengan
wanita 0
Penyakit metabolik yang banyak dijumpai ialah diabetes melistus
atau kencing manis dan osteoporosis /berkurangnya *at kapur dan bahan
bahan mineral sehingga tulang lebih mudah rapuh dan menipis 0.
Diabetes melistus sering dijumpai pada lanjut usia yang berumur 5. tahun
ke atas, akibatnya terjadi degederasi pembuluh darah dengan komplikasi
pembuluh darah koroner, perubahan pembuluh darah otak yang berakibat
terjadinya penyakit serebro2askuler. Perubahan pembuluh darah otak ini
dapat menyebabkan stroke yang bisa menyebabkan kelumpuhan separuh
badan.
?. Pen#akit Pada Pesendian Dan T!lang
.4
Penyakit pada sendi ini adalah akibat degenerasi atau kerusakan
pada permukaan sendi(sendi tulang yang banyak dijumpai pada lanjut usia,
terutama yang gemuk.
Hampir C% orang orang berusia '. tahun ke atas mempunyai
keluhan pada sendi sendinya, misalnya linu(linu, pegal, dan kadang
kadang terasa nyeri. Biasanya yang terkena ialah persendian pada jari jari,
tulang punggung, sendi sendi penahan berat tubuh /lutut dan panggul0.
Biasanya nyeri akut pada persendian itu disebabkan oleh gout /pirai atau
jicht0. Hal ini disebabkan gangguan metabolisme asam urat dalam tubuh.
9erjadinya osteoporosis ini menyebabkan tulang tulang lanjut usia mudah
patah sehingga akan sulit sembuhnya. Biasanya patah tulang terjadi karena
lanjut usia tersebut terjatuh. 8atuhnya dapat terjadi karena sudah
bekurangnya kekuatan kekuatan otot, berkurangnya koordinasi kekuatan
anggota badan secara keseluruhan, mendadak pusing, penglihatan yang
kurang baik, adanya penyakit jantung yang diiringi gangguan pada irama
jantung, dan bisa karena cahaya ruangan kurang terang, dan lantai licin.
,arena danya patah tulang tersebut dapat terjadi komplikasi komplikasi
sehingga harus istirahat total /bedrest0 dalam waktu yang lama, misalnya
karena harus operasi menyambung patah tulang tersebut. Bedrest yang
lama dapat mempercepat terjadinya osteoporosis dan radang paru paru.
&. Pen#akit Yang Dise%a%kan P*ses Keganasan Kanke
Penyebab terjadinya kanker sampai saat ini belum diketahui
dengan pasti. Hanya nampak makin tua sseorang makin mudah dihinggapi
penyakit kanker.
Pada wanita, kanker banyak dijumpai pada rahim, payudara dan
saluran pencernaan. Biasanya kanker pada wanita dimulai pada usia '.
tahun. ,anker pada pria paling banyak dijumpai pada paru paru, saluran
pencernaan, dan kelenjar prostat. Pada lanjut usia harus dilakukan
pemeriksaan secara seksama, riwayat penyakitperlu ditanyakan baikyang
pernah dideritanya maupun yang ada dalam keluarga.
Bahan bahan karsinogen misalnya tembakau /rokok0, sinar
ultra2iolet, sinar radioaktif, sinar L yang berlebihan dapat juga
menimbulkan keganasan. ,arena proses keganasan ini dapat menjalar ke
lain organ /metastasis0 maka harus diusahakan dicari sumber primer
keganasan tersebut.
D. Pen#akit Pen#akit Lain
Penyakit saraf yang terpenting adalah akibat pembuluh darah otak yang
dapat mengakibatkan perdarahan otak atau menimbulkan kepikunan
/senilis0.
.5

Anda mungkin juga menyukai