Anda di halaman 1dari 11

RESUME MATA KULIAH AUDITING

ETIKA PROFESI AKUNTAN PUBLIK


&
BUKTI AUDIT
KELAS AKUNTANSI
Dosen pengampu: Ibu N!"en N!n#$a
Nama: ANIS SULAIMAN
N!m: %&'%(%')
Ke*as: A"un+ans! ,E"s-
No HP: %&).))/&0'12
ETIKA PROFESIONAL
Etika profesional diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa yang
diserahkan oleh profesi. Masyarakat akan sangat menghargai profesi yang menerapkan standar mutu
tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaannya, karena masyarakat akan merasa terjamin untuk memperoleh
jasa yang dapat diandalkan dari profesi yang bersangkutan. Begitu juga profesi akuntan publik perlu
menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan audit oleh anggota profesi akuntan.
Etika profesional bagi praktik akuntan di indonesia disebut dengan istilah kode etik dan
dikeluarkan oleh ikatan akuntan indonesia, sebagai profesi akuntan. IAI adalah satu-satunya organisasi
profesi akuntan di Indonesia. Ikatan akuntan indonesia beranggotakan auditor dari berbagai tipe
(auditor independen dan auditor intern, akuntan manajemen, akuntan yang bekerja sebagai pendidik,
serta akuntan sektor publik. !ehingga kode etik yang dikeluarkan oleh IAI tidak hanya mengatur
anggotanya yang berpraktik sebagai akuntan publik, namun mengatur perilaku semua anggotanya yang
berpraktik dalam berbagai tipe profesi auditor dan profesi akuntan lain.
Ko#e E+!" A"un+an In#ones!a
kode etik IAI dibagi menjadi empat bagian berikut ini" (#. prinsip etika. ($. aturan etika. (%.
interpretasi aturan etika. (&. dan tanya ja'ab.
(rinsip Etika memberikan rerangka dasar bagi aturan etika yang mengatur pelaksanaan
pemberian jasa profesional oleh anggota. Berikut ini prinsip etika profesi akuntan indonesia yang
diputuskan dalam kongres )III IAI tahun #**+"
P3!ns!p "esa+u: Tanggung 4a5ab P3o6es!
,alam melaksanakan tanggung ja'abnya sebagai profesional, setia anggota harus senantiasa
menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Anggota
juga harus selalu bertanggung ja'ab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk
mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung
ja'ab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. -saha kolektif semua anggota diperlukan untuk
memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
P3!ns!p "e#ua: Kepen+!ngan Pub*!"
!etiap anggota berke'ajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada
publik, menghormati publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. .epentingan publik
didefiniskan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani oleh anggota secara
keseluruhan. Anggota diharapkan untuk memberikan jasa berkualitas, mengenakan imbalan jasa yang
pantas, serta mena'arkan berbagai jasa, semuanya dilakukan dengan tingkat profesionalisme yang
konsisten dengan prinsip etika profesi.
P3!ns!p "e+!ga: In+eg3!+as
integritas mengharuskan seorang anggota untuk jujur dan berterus terang tanpa harus
mengorbankan rahasia penerima jasa, pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh
kepentingan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan ang tidak disengaja dan perbedaan pendapat
yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
P3!ns!p "eempa+: Ob7e"+!8!+as
/bjekti0itas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota.
(rinsip objekti0itas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak
berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada diba'ah pengaruh pihak
lain.
P3!ns!p "e*!ma: Kompe+ens! #an Ke9a+!:9a+!an P3o6es!ona*
kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung ja'ab
profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan. Artinya, bah'a anggota mempunyai ke'ajiban
untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi
kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung ja'ab profesi kepada publik.
.ompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkatan
pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota memberikan jasa dengan
kemudahan dan kecerdikan. .ompetensi profesional dapat dicapai melalui dua fase yang terpisah"
pencapaian kompetensi profesional dan pemeliharaan kompetensi profesional.
P3!ns!p "eenam: Ke3a9as!aan
.erahasiaan tidaklah semata-mata masalah pengungkapan informasi. .erahasiaan juga
mengharuskan anggota untuk memperoleh informasi selama melakukan jasa profesional tidak
menggunakan atau terlibat menggunakan informasi tersebut untuk keuntungan pribadi atau keuntungan
pihak ketiga.
P3!ns!p "e+u7u9: Pe3!*a"u P3o6es!ona*
setiap anggota harus berprilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
P3!ns!p "e#e*apan: S+an#a3 Te"n!s
standar teknis dan standar profesional yang harus ditaati oleh anggota adalah standar yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, International 1ederation of Accounts, badan pengatur, dan
peraturan perundang-undangan yang rele0an.
A+u3an e+!"a "ompa3+emen a"un+an pub*!"
Aturan etika secara khusus ditujukan untuk mengatur perilaku profesional yang menjadi
anggota kompartement akuntan publik. Aturan etika kompartemen akuntan publik ini berlaku efektif
tanggal 2 mei $333. aturan etika tersbut adalah sebagai berikut"
In#epen#ens!
Anggota .A( harus selalu mempertahankan sikap mental independen dalam menjalankan
profesinya sebagaimana yang diatur dalam standar profesional akuntan publik yang diterapkan oleh
IAI. !ikap independen tersebut haruslah meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam
penampilan (in appearance).
In+eg3!+as #an Ob7e"+!8!+as
Anggota .A( harus mempertahankan integritas dan dan objekti0itas harus bebas dari benturan
kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material (material
misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada
pihak lain.
S+an#a3 umum.
Anggota .A( harus memenuhi standar berikut ini beserta interpretasi yang terkai yang
dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang diterapkan IAI"
#. .ompetensi profesional
$. .ecermatan dan keseksamaan profesional
%. (erencanaan dan super0isi
&. ,ata rele0an yang memadai
2. .epatuhan terhadap standar
Anggota .A( yang melaksanakan penugasan jasa auditing, atestasi, re0ie', kompilasi,
konsulatasi manajemen, perpajakan, atau jasa profesional lainnya 'ajib memenuhi standar yang
dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang diterapkan oleh IAI.
P3!ns!p:p3!ns!p a"un+ans!
Anggota .A( tidak diperkanankan" menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bah'a
laporan keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, atau
ia menyatakan bah'a ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap
laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, apabila laporan tersebut
memuat penyimpangan yang berdampak material.
In6o3mas! "*!en $ang 3a9as!a
anggota .A( tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa
persetujuan dari klien.
Fee P3o6es!ona*
Besaran fee anggota dapat ber0ariasi tergantung resiko penugasan, kompleksitas jasa yang
diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan, struktur biaya .A( dan pertimbangan profesional lainnya.
Fee kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya
fee yang akan diberikan. 1ee tidak dianggap kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan
pengatur atau dalam hal perpajakan.
Tanggung 7a5ab "epa#a 3e"an sep3o6es!
Anggota 'ajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang
dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
Komun!"as! ana3a"un+an pub*!"
Anggota 'ajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila akan mengadakan
perikatan (engagement audit menggantikan akuntan publik pendahulu.
Pe3!"a+an a+es+as!
Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikatan atestasi yang jenis atestasi dan
periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk oleh klien,
kecuali untuk memenuhi ketentuan perudang-undangan atau peraturan yang dibuat oleh badan yang
ber'enang.
Pe3bua+an #an pe3"a+aan $ang men#!s"3e#!+"an
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan atau mengucapkan perkataan yang
mencemarkan profesi.
I"*an p3omos! #an "eg!a+an pemasa3an *a!nn$a
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui
pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak
merendahkan citra profesi.
Kom!s! #an Fee 3e6e3a*
.omisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang diberikan
kepada atau diterima dari klien4pihak lain untuk memperoleh perikatan dari klien4pihak lain
1ee referal (rujukan adalah imbalan yang diberikan4diterima kepada4dari sesama penyedia jasa
profesional akuntan publik.
Ben+u" o3gan!sas! #an KAP
Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisasi yang dii5inkan oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan4atau tidak menyesatkan dan merendahkan citra
profesi.
BUKTI AUDIT
Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang
disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan
pendapatnya.
Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari" data akuntansi dan semua informasi
penguat (corroborating information) yang tersedia bagi auditor.
Da+a A"un+ans!
Auditor menguji data akuntansi yang mendasari laporan keuangan dengan jalan #. menganalisa
dan mere0ie' $. menelusuri kembali langkah3langkah prosedur yang diikuti dalam proses akuntansi
dan dalam pembuatan laporan %. menghitung kembali dan melakukan rekonsiliasi jumlah-jumlah yang
berhubungan dengan penerapan informasi yang sama.
In6o3mas! Pengua+
Informasi penguat meliputi segala dokumen seperti cek, faktur, surat kontrak, notulen rapat,
konfirmasi, dan pernyataan tertulis dari pihak yang mengetahui, informasi yang diperoleh auditor
melalui permintaan keterangan, pengamatan, inspeksi dan pemeriksaan fisik, serta informasi lain yang
dikembangkan oleh atau tersedia bagi auditor yang memungkinkannya untuk menarik kesimpulan
berdasarkan alasan yang kuat.
Fa"+o3:6a"+o3 ;ang Mempenga3u9! Bu"+! Au#!+
1aktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menentukan cukup tidaknya bukti
audit adalah"
#. mateerialitas dan risiko.
$. 1aktor ekonomi.
%. -kuran dan karakteristik populasi.
&. .ompetensi bukti audit berhubungan dengan kualitas atau keandalan data akuntansi dan
informasi penguat.
2. .eandalan catatan akuntansi dipengaruhi secara langsung oleh efekti0itas pengendalian
intern. (engendalian intern yang kuat menyebabkan keandalan catatan akuntansi dan bukti-bukti
lainnya yang dibuat dalam organisasi klien.
6. .ompetensi informasi penguat dipengaruhi berbagai faktor berikut ini"
7. rele0ansi
+. sumber
*. ketepatan 'aktu
#3. objekti0itas
##. cara perolehan bukti
Ke*a$a"an Bu"+! Au#!+
-ntuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, auditor pelu dasar yang layak
berkaitan dengan tingkat keyakinan secara keseluruhan. (ertimbangan auditor tentang kelayakan bukti
audit dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini"
#. pertimbangan profesional
$. integritas manajemen
%. kepemilikan publik 0ersus terbatas.
&. .ondisi keuangan.
T!pe Bu"+! Au#!+
8ipe bukti audit dapat digolongkan berikut ini"
' T!pe #a+a a"un+ans!:
pengen#a*!an !n+e3n
(engendalian yang dibentuk dalam setiap kegiatan perusahaan dapat digunakan untuk
mengecek ketelitian dan keandalan data kuntansi. .esalahan dapat diketahui dengan adanya
pengecekan silang (cross check dan cara-cara pembuktian (proof yang dibentuk didalamnya. .uat
lemahnya pengendalian intern merupakan faktor utama yang menentukan jumlah bukti audi yang harus
dikumpulkan. !emakin kuat pengendalian intern semakin sedikit bukti audit yang harus dikumpulkan.
9ika pengendalian intern lemah, auditor harus mengumpulkan lebih banyak bukti audit.
<a+a+an a"un+ans!
.eandalan catatan akuntansi sebagai bukti audit tergantung pada pengendalian intern yang
diterapkan dalam penyelenggaraan catatan akuntansi tersebut.
( T!pe !n6o3mas! pengua+:
Bu"+! 6!s!" Adalah bukti audit yang diperoleh dengan cara inspeksi atau perhitungan akti0a
ber'ujud. 8ipe bukti ini pada umumnya dikumpulkan oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap
sediaan dan kas.
Bu"+! #o"umen+e3 8ipe bukti audit ini dibuat dari kertas bertuliskan huruf dan atau angka atau
simbol-simbol yang lain. Menurut sumbernya bukti dokumenter dibagi menjadi tiga golongan"#. Bukti
dokumenter yang dibuat pihak luar yang bebas dikirimkan langsung kepada auditor. $. bukti
dokumenter yang dibuat pihak luar yang bebas yang disimpan dalam arsip klien. %. bukti dokumenter
yang dibuat dan disimpan dalam organisasi klien.
Pe39!+ungan (erhitungan yang dilakukan sendiri oleh auditor untuk membuktikan ketelitian
perhitungan yang terdapat dalam catatan klien merupakan salah satu bukti audit yang bersifat
kuantitatif. :ontoh" footing (penjumlahan 0ertikal, cross footing (penjulahan horisontal.
Bu"+! *!san. Auditor mendapatkan keterangan yang meliputi masalah-masalah yang sangat luas,
seperti kebijakan akuntansi, lokasi catatan dan dokumen, alasan penggunaan prinsip akunatansi yang
tidak berterima umum di indonesia, kemungkinan pengumpulan piutang usaha yang sudah lama tidak
tertagih, dan kemungkinan adanya utang bersyarat.
Pe3ban#!ngan #an 3as!o Bukti audit berupa perbandingan dan rasio ini dikumpulkan oleh
auditor pada a'al audit untuk membantu penentuan objek audit yang memerlukan penyelidikan yang
mendalam dan diperiksa kembali pada akhir audit untuk menguatkan kesimpulan-kesimpulan yang
dibuat atas dasar bukti-bukti yang lain.
Bu"+! #a3! spes!a*!s !pesialis adalah seorang atau perusahaan yang memiliki keahlian atau
pengetahuan khusus dalam bidang selain akuntansi dan auditing,. :oantoh " pengacaraa, insinyur sipil,
geologist, penilai (appraiser. Auditor harus membuat surat perjanjian kerja dengan spesialis, tetapi
tidak boleh menerima begitu saja hasi-hasil penemuan spesialis tersebut. Ia harus memahami metode-
metode dan asumsi-asumsi yang digunakan oleh spesialis tersebut dan harus melakukan pengujian
terhadap akuntansi yang diserahkan oleh klien kepada spesialis tersebut.
P3ose#u3 Au#!+
(rosedur audit adalah intruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus
diperoleh pada saat tertentu dalam audit. (rosedur audit antara lain"
' !nspe"s! Inspeksi merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik sesuatu.
(rosedur ini dilakukan untuk menentukan keaslian dokumen tersebut.
pengamatan (obser0ation. (rosedur yang ditempuh oleh auditor dalam konfirmasi adalah"
#. Auditor meminta dari klien untuk menanyakan informasi tertentu kepada pihak luar.
$. .lien meminta kepada pihak luar yang ditunjuk oleh auditor untuk memberikan ja'aban
langsung kepada auditor mengenai informasi yang ditanyakan auditor tersebut.
%. Auditor menerima ja'aban langsung dari pihak ketiga tersebut.
( Pe3m!n+aan "e+e3angan (enquiry). (ermintaan keterangan merupakan prosedur audit yang
dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan. Bukti audit yang dihasilkan dari prosedur ini
adalah bukti lisan dan bukti dokumenter.
2 Kon6!3mas!= Pene*usu3an ,+3a>!ng-. ,alam melaksanakan prosedur audit ini, auditor melakukan
penelusuran informasi sejak mula-mula data tersebut direkam pertama kali dalam dokumen, dilanjutkan
dengan pelacakan pengolahan data tersebut dalam proses akuntansi. (rosedur audit ini terutama
diterapkan terhadap bukti dokumenter.
0 Peme3!"saan bu"+! pen#u"ung (vouching). (emeriksaan dokumen pendukung (0ouching
merupakan prosedur audit yang meliputi"
#. inspeksi terhadap dokumen-dokumen yang mendukung suatu transaksi atau data
keuangan untuk menentukan ke'ajaran dan kebenarannya.
$. (embandingan dokumen tersebut dengan catatan akuntansi yang berkaitan.
) Peng9!+ungan (counting). (rosedur audit ini meliputi"
#. penghitungan fisik terhadap sumberdaya ber'ujud.
$. $. pertanggung ja'aban semua formulir bernomor urut cetak.
1 S>ann!ng !canning merupakan re0ie' secara cepat terhadap dokumen, catatan dan daftar untuk
mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang memerlukan penyelidikan lebih mendalam.
. Pe*a"sanaan u*ang (reperforming). (rosedur ini merupakan pengulangan akti0itas yang
dilaksanakan oleh klien. -mumnya pelaksanaan ulang diterapkan pada penghitungan dan rekonsiliasi
yang telah dilakukan oleh klien.
& Te"n!" au#!+ be3ban+u"an "ompu+e3 (computer-assisted audit techniques) Bilamana catatan
akuntansi klien diselenggarakan dalam media elektronik, auditor perlu menggunakan computer-assisted
audit techni;ues dalam menggunakan berbagai prosedur audit yang telah dijelaskan.

Anda mungkin juga menyukai