Anda di halaman 1dari 7

E-Commerce Sebagai Alternatif Page 1 of 7

E-Commerce Sebagai Alternatif


Proses Transaksi Virtual[*]

Yusuf Arifin

“E-commerce is dynamics set of technologies, applications, and business process that link
enterprises, consumers, and communities through electronic transactions and the electronic
exchange of goods, service, and information”.
(David Baum, “Business Link”, Oracle Magazine, No. 3,Vol . XIII, May/June, 1999, pp 36-44).

Humanisasi Internet.

Perkembangan internet di era cyber memiliki akselerasi hyperekponensial yang sulit dibayangkan,
sehingga membentuk sebuah komunitas yang memanfaatkan internet secara maksimum untuk
kepentingan hidupnya yang disebut humanisasi internet. Dasar filosofis humanisasi internet adalah
suatu pandangan yang humanistik tentang sebab kemunculan internet, yakni hasrat manusia untuk
berkomunikasi tanpa batas ras, bangsa, geografi, kelas dan batasan-batasan lainnya.
Hasrat untuk berkomunikasi , sharing informasi dan pengetahuan secara bebas mendorong
mansyarakat global menciptakan dan memanfatkan teknologi komunikasi internet, yang telah
membentuk ruang dimensi waktu dan jarak baru, yang sering disebut dengan cyberspace (ruang
maya) dan peristiwa kumunikasinya dilakukan secara virtual.
Internet adalah manifestasi material usaha manusia terus-menerus untuk mencapai suatu era dimana
induksi pengetahuan dan kebudayaan manusia mencapai suatu kesempurnaan alamiahnya, sehingga
diramalkan membawa dampak terjadinya ledakan komunikasi (communication big bang) dan
ledakan besar aktifitas ekonomi antar negara (interstate economic activities big bang) yang terjadi
secara virtual diruang maya.

Apakah e-commerce itu ?

Dalam dunia modern yang serba instant, tingkat kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi
dan melakukan transaksi serba cepat semakin tinggi, apalagi hal ini ditunjang oleh infrastruktur
teknologi informasi (TI) yang makin hari makin canggih, hal ini semakin mengkondisikan manusia
untuk lebih tergantung pada tools berbasis TI utuk mewujudkan berbagai keinginannya, termasuk
dalam aktifitas berbisnis.
Electronic Commerce (e-commerce) merupakan suatu kumpulan yang dinamis antara teknologi,
aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu
melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara
elektronik (David Baum,1999).
E-commerce, merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia per-internet-an

file://D:\My%20Documents\PAK%20UNPAS\ecommerce%20html.htm 28/02/2004
E-Commerce Sebagai Alternatif Page 2 of 7

yang telah memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan tata sosial dan ekonomi
masyarakat, bahkan menjadi bagian penting dari sektor bisnis khusus (private) dan umum (public)
yang telah mampu mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, sehingga
membentuk suatu tatanan sosial masyarakat tertentu dalam berbisnis yang dinamakan komunitas
bisnis elektronik (electronic business community), yaitu komunitas yang memanfaatkan cyberspace
sebagai tempat bertemu, berkomunikasi dan berkordinasi secara intensif dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya untuk mempertemukan demand dan supply. Dengan dukungan infrastruktur
telekomunikasi dan teknologi informasi, transaksi yang terjadi antara demand dan supply tersebut
dapat dengan mudah dilakukan walaupun dalam sisi geografis yang berbeda.
Don Tapscott seorang ahli digital economy memperkenalkan empat tipe bisnis yang dapat dilakukan
dalam komunitas bisnis elektronik dengan memanfaatkan fasilitas e-commerce, yaitu ;
? Open Market , komunitas ini merupakan versi elektronik dari pasar tradisional, di mana antara
penjual dan pembeli bertemu langsung secara virtual di cyberspace, pihak penjual secara bebas
menjajakan produknya dan pelayanannya kepada pembeli, sementara pembeli dapat melakukan
transaksi dengan penjual yang dipilihnya, sehingga secara prinsip antara penjual dan pembeli
memiliki kedudukan yang sama , sebagai contoh yang paling klasik adalah pada industri stock
exchange, tempat terjadinya penawaran dan pembelian saham secara bebas, contoh lain adalah
proses lelang secara online di internet seperti yang dikelola di http://www.lelang.cjb.net/ atau
yang dikelola oleh PT. Balai Lelang Indonesia http://www.balindo.net/ .
? Aggregation, komunitas ini biasanya berupa perusahaan yang berfungsi sebagai pemimpin atau
mediator dalam proses transaksi elektronis yang terjadi antara produsen/penjual dan
konsumen/pembeli, perusahaan aggregator tersebut biasanya mengadakan perjanjian kerjasama
dengan perusahaan yang menawarkan produknya pada calon pembeli yang jadi pelanggan
perusahaan aggregator tersebut, contohnya situs Wal-Mart http://www.walmart.com/ ,
perusahaan retail terbesar di Amerika yang menjual ribuan item kebutuhan sehari-hari yang dapat
dipesan melalui internet atau http://amazon.com/ yang menjual beranekaragam buku yang dapat
dibeli oleh para konsumen diseluruh dunia tanpa harus tahu bagaimana amazon.com melakukan
pemesanan, penyimpanan dan saluran distribusi dari buku yang dimintanya.
? Alliance, komunitas ini bersifat lebih liberal dibanding komunitas lainnya, karena sifatnya yang
ingin melakukan segala jenis integrasi perdagangan yang mungkin diadakan dalam cyberspace
secara virtual, tanpa menerapkan berbagai jenis peraturan yang mengikat diistilahkan dengan
value space, untuk dapat berhasil dalam komunitas ini, sebuah perusahaan harus memiliki
kreativitas yang tinggi dalam bentuk penemuan dan implementasi ide-ide baru, contohnya Visa
Internasional (http://visa.com/) yang sangat berhasil dalam menciptakan komunitas bisnis
elektronis, contoh lain adalah Java world (http://java.sun.com/) yang bersama-sama dengan Sun,
IBM, Oracle dan Nescape bekerjasam di cyber untuk mengalahkan dominasi Microsoft dengan
Intel. Dalam komunitas ini terjadi prinsip kompetisi secara “collaborate to
compete” (berkompetisi dengan cara berkolaborasi untuk mendapat kekuatan lebih).
? Value Chain, pada komunitas ini sepertihalnya pada komunitas aggregation, dimana sebuah
perusahaan berfungsi sebagai pemimpin, hanya perbedaannya perusahaan tersebut berusaha

file://D:\My%20Documents\PAK%20UNPAS\ecommerce%20html.htm 28/02/2004
E-Commerce Sebagai Alternatif Page 3 of 7

sedemikian rupa agar terjadi urutan proses penciptaan produk dan jasa yang paling optimum dengan
konsep compentitive advantage.
E-commerce dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen
dan penjual (retailer), bagi pihak konsumen, menggunakan e-commerce dapat membuat waktu
berbelanja menjadi singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk
mencari barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui e-commerce
biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen
barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional .
Memang pada umumnya orang mengidentikkan e-commerce adalah online shopping/web shopping,
akan tetapi sebenarnya online shopping hanya sebagian kecil dari belantara e-commerce, karena
aktifitas online shopping seperti online stok, men-download software sebetulnya hanya
menghubungkan bisnis ke konsumen (B2C) , jenis transaksi ini hanya 20% saja dari total aktifitas e-
commerce, sedangkan sebagian besar aktifitas e-commerce ialah pada hubungan dagang bisnis ke
bisnis (B2B) seperti yang dijelaskan dalam 3 tipe terakhir komunitas bisnis elektronik.
Dari berbagai statistik yang ada tampaknya e-commerce akan semakin marak, terutama di Amerika
Serikat, seperti yang dikutip dari International Data Corporation http://www.idc.com/
memprojeksikan bahwa 46 juta orang amerika akan melakukan transaksi pembelian berbagai barang
melalui e-commerce senilai US$ 16 juta di tahun 2001, dan US$54 juta di tahun 2002, bahkan
Forrester Research http://www.forrester.com/ memprediksikan transaksi pembelian melalui e-
commerce sekitar US$7 juta di tahun 2000. Untuk jangka panjang, Morgan Stanley Dean Witter
http://www.deanwitter.com/ mengestimasikan penjualan melalui e-commerce pada tahun 2005 antara
US$21 juta s/d US$115 juta.
Di Indonesia sosialisasi transaksi via e-commerce masih belum begitu popular, karena selain masih
banyak pengguna yang menyangsikan keamanan sistem transaksi yang bersifat intangible ini dan
kurangnya pengetahuan mereka mengenai e-commerce, serta jumlah pengguna internetnya yang
masih sedikit belum sebanyak di US, kecuali kalau pemahaman tentang proses transaksi virtual e-
commerce ini juga disosialisasikan melalui proses pembelajaran formal baik ditingkat pendidikan
dasar dan menengah terlebih lagi di pendidikan tinggi, apalagi ditunjang oleh infrastruktur berupa
Warnet-Warnet yang makin marak. Strategi e-commerce akan menjadi lain, tampaknya sementara
ini, masih dalam tahap sosialisasi pemanfaatan internet yang cenderung baru pada pembuatan situs-
situs berita, seperti http://kompas.com/ , http://detik.com/ . Memang ini sebuah permulaan yang baik
untuk membangun komunitas yang bukan mustahil berlanjut ke focus groups dan e-commerce bisnis
ke bisnis, seperti yang sedang dikembangkan oleh beberapa instutusi bisnis besar seperti ; lippo-e-
net, indosatcom dangan http://dagang2000.com dengan konsep B2B (business to business), termasuk
beberapa industri perbankan yang meng-upgrade sistem pelayanan pada nasabahnya dengan konsep
internet banking

Jenis E-Commerce

Onno W. Purbo seorang pakar internet Indonesia, dalam bukunya “Mengenal eCommerce”

file://D:\My%20Documents\PAK%20UNPAS\ecommerce%20html.htm 28/02/2004
E-Commerce Sebagai Alternatif Page 4 of 7

mengklasifikasikan e-commerce menjadi dua jenis, yaitu business to business (B2B) dan business to
consumer (B2C), secara singkat dapat dibedakan karakteristiknya masing-masing , yaitu ;
? Business to business :
Pertukaran informasi hanya berlangsung diantara trading partners yang sudah saling mengetahui
dan sudah terjalin hubungan cukup lama, dimana pertukaran informasi tersebut dilakukan atas
kebutuhan dan kepercayaan. Pertukaran data dilakukan secara berulang dan berkala dengan
kesepakatan format data dengan standar yang sama,dan processing intelegence dapat
didistribusikan di kedua pelaku bisnis dengan konsep model peer to peer.
? Business to consumer :
Informasi disebarkan secara umum, sehingga terbuka untuk umum, servis yang dilakukan juga
bersifat umum, sehingga mekanismenya dapat digunakan oleh orang banyak. Servis yang
diberikan adalah berdasarkan permintaan konsumen, sehingga pihak produsen harus siap
memberikan respon terhadap inisiatif konsumen tersebut. Model yang digunakan adalah client-
server, dimana konsumen ditempatkan sebagai pihak client dengan basis web dan penyedia
barang/jasa (business procedure) ditempatkan sebagai server.

Mekanisme Transaksi di E-Commerce

Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan ‘shopping cart’ untuk
menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’
ini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan.
‘Shopping cart’ biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI (Common
Gateway Interface), database, dan HTML (Hyper Text Markup Language), dimana barang-barang
yang sudah dimasukkan ke shopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk
membatalkan membeli barang tersebut. Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah
dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta
nomor kartu kredit. Karena informasi ini bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka
pihak penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan
secara aman, dengan menggunakan standar sekuriti tertentu.
Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa
pos langsung ke rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk
mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.
Secara global dapat dituliskan urutan proses transaksi di e-commerce sebagai berikut :
1. Find it : Mencari jenis produk/barang yang akan dibeli.
2. Explore it : Pelajari dengan baik spesifikasi barang yang akan dibeli.
3. Select it : Menyimpan barang yang dipilih ke dalam shoping cart.
4. Buy it : Memproses transaksi pembayaran.
5. Ship it : Mengakhiri proses transaksi.

file://D:\My%20Documents\PAK%20UNPAS\ecommerce%20html.htm 28/02/2004
E-Commerce Sebagai Alternatif Page 5 of 7

E-Commerce sebagai alternatif transaksi virtual

Untuk proses transaksi yang dilakukan secara virtual, e-commerce menyediakan banyak alternatif.
Caranya adalah dengan terlebih dahulu mendaftar sebagai customer pada web tersebut. Pembeli yang
telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran. Selain kartu
kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash yaitu merupakan suatu account khusus
untuk pembayaran melalui internet, diman account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu
kredit yang dipunyai sebelumnya. Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk
digunakan.
Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Di Singapura,
smartcard dikenal dengan istilah cash card. Pemakaian smartcard ini hampir sama dengan
pemakaian kartu ATM yang biasa dipakai untuk berbelanja, yaitu pada saat transaksi, uangnya
didebet langsung dari account di bank. Untuk pembayaran di internet, user/customer harus memiliki
‘smart card reader ’. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer.
Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip
yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer. Untuk softwarenya, digunakan software bernama
‘e-wallet’. Contoh web site yang telah menyediakan smartcard untuk pembayaran adalah
http://www.discvault.com.
Selain dengan ketiga cara di atas, terdapat alternatif pembayaran yang relatif baru dan belum begitu
populer. Alternatif ini adalah penggunaan iCheck, yaitu metode pembayaran dengan menggunakan
cek. Pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik customer. Web site yang menyediakan
penjelasan mengenai cara pembayaran ini adalah http://www.icheck.com.
Adapun lebih lengkapnya alternatif mekanisme pembayaran transaksi vitual dalam e-commerce yang
pada umumnya bertumpu pada sistem keuangan nasional, tapi ada juga beberapa yang mengacu
kepada keuangan lokal / masyarakat diantaranya adalah :
? Transaksi model-ATM, yang menyangkut hanya institusi finansial dan pemegang account

yang akan melakukan pengambilan atau mendeposit uangnya dari account masing-masing.
? Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua pihak

tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya.

? Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran yang


menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini. Ada beberapa metoda
pembayaran yang dapat digunakan, yaitu: Sistem pembayaran kartu kredit on-line dan Sistem
pembayaran check on-line

? Micropayment, dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang recehan yang
kecil-kecil. Mekanisme micropayment ini penting dikembangkan karena sangat diperlukan
pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi yang tingi. Salah satu tantangan utama
dalam mekanisme pembayaran di Internet adalah bagaimana cara kita untuk menangani
pembayaran-pembayaran yang kecil-kecil atau istilah sederhananya bagaimana kita
menangani recehan. Karena tidak mungkin kita menggunakan sistem pembayaran melalui

file://D:\My%20Documents\PAK%20UNPAS\ecommerce%20html.htm 28/02/2004
E-Commerce Sebagai Alternatif Page 6 of 7

kartu kredit biasa karena overhead cost-nya menjadi terlalu tinggi. Oleh karena itu dikembangkan
beberapa mekanisme pembayaran online di Internet bagi pembayaran-pembayaran mikro.

? Anonymous digital cash, uang elektronik yang di enkripsi, di dahului oleh David Chaum
dengan Digicash-nya (http://www.digicash.com). Uang elektronik menjamin privacy dari
user cash sama terjaminnya seperti uang kertas maupun coin yang kita kenal. Metoda
pembayaran yang terakhir ini adalah yang paling sulit untuk di implementasikan di
bandingkan empat (4) metoda yang disebutkan terdahulu. Berbeda dengan metoda-metoda
pembayaran yang sebelumnya yang umumnya terkait pada check, kartu kredit maupun pihak
ketiga yang dalam prosesnya selalu ada proses pencatatan identitas pemakai. Hal ini
umumnya tidak di sukai oleh banyak pemakai karena umumnya mereka ingin supaya
identitasnya tidak diketahui dalam proses transaksi dagang yang dilakukan, oleh karena itu
berusaha di kembangkan sebuah sistem seperti uang kertas yang kita kenal (atau di Internet
dikenal sebagai uang anonymous).
Perkembangan ke era teknologi virtual money sudah mulai tampak didepan mata , yaitu suatu
pembayaran di mana pelanggan dapat bertransaksi di internet untuk membeli barang-barang
yang murah (small transaction) tanpa harus dikenakan biaya tambahan (payment fees) untuk
bank atau perusahaan credit card, prosesnya tidak berbelit-belit dan kebebasan (monetary
freedom) melewati batas hukum negara lain

Keuntungan dan Risiko bertransaksi di E-Commerce

Setelah kita ketahui seluk beluk seputar e-commerce, ada baiknya kita juga mengetahui dua sisi mata
uang dari e-commerce, yaitu keuntungan dan risiko yang akan dialami oleh user e-commerce.
Keuntungan yang akan didapat apabila bertransaksi di e-commerce, diantaranya :
? Revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bisa
ditemui di system transaksi tradisional.
? Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
? Menurunkan operating cost (biaya operasional).
? Melebarkan jangkauan (global reach).
? Meningkatakan customer loyality.
? Meningkatkan supplier management .
? Memperpendek waktu produksi dan jangkauan distribusi.
? Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan) dan kualitas pelayanan kepada pelangan.
Adapun risiko yang akan didapat apabila bertransaksi di e-commerce, yang dilihat dari segi
pandangan bisnis, penyalahgunaan dan kegagalan system, diantaranya :
? Kehilangan segi financial secara langsung karena kecuranagan.
? Pencurian informasi rahasia yang berharga.

file://D:\My%20Documents\PAK%20UNPAS\ecommerce%20html.htm 28/02/2004
E-Commerce Sebagai Alternatif Page 7 of 7

? Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.


? Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
? Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
? Kerugian-kerugian yang tidak terduga..

Paradigma Keterandalan E-Commerce

Mungkin sebagian orang menganggap bahwa teknologi e-commerce bukanlah segalanya atau satu-
satunya untuk mendapatkan proses transaksi yang sempurna, akan tetapi para pelaksana e-commerce
sampai saat ini pun masih terus dan terus melakukan penyempurnaan-penyempurnaan, agar mampu
menghapus berbagai rasa kekhawatiran para user akan asumsi ketidak-amanan dan ketidak-
nyamanan bertransaksi di e-commmerce, namun yang lebih penting lagi perlunya proses
“pemandaian” unsur brainware (unsure manusia) sebagai pelakunya, sehingga e-commerce menjadi
lebih friendly untuk mereka bertransaksi.
Satu yang hal mendasar bahwa dalam proses transaksi di e-commerce masih perlu dimbangi dengan
information security technologi (teknologi keamanan informasi) yang mencakup confidentiality
(penjaminan kerahasian informasi dari orang yang tidak berhak), integrity (penjaminan konsistensi
informasi dari penduplikatan dan perusakan oleh pihak lain), availability (penjaminanan akan hak
pengguna untuk mengakses informasi miliknya sendiri) dan legitimate use (penjaminan atas
kepastian bahwa informasi miliknya tidak diakses pihak lain yang tidak bertanggungjawab), sehinga
mendukung paradigma keterandalan e-commerce sebagai alternatif proses transaksi virtual.

Daftar Pustaka
Craig Settles, “Cybermarketing”, Macmillan Computer Publishing,USA, 1996
Dimitri Mahayana, “Menjemput Masa Depan, Futuristik dan Rekayasa Masyarakat
Menuju Era Global”, PT. Remaja Rosdakarya, 1999.
Jerry Honeycutt, “knowledge Management Strategies”, Microsoft Corporation, 2000
Onno W.Purbo &
Anng Arif Wahyudi, “Mengenal e-Commerce”, PE. Elex Media Koputindo”, 2001

Richardus Eko Indrajit,”Manajemen Sistem Informasi dan teknologi Informasi”, PT. Elex
Media komputindo, 2000.

file://D:\My%20Documents\PAK%20UNPAS\ecommerce%20html.htm 28/02/2004

Anda mungkin juga menyukai