Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
Tenggelam merupakan akibat dari terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh
ke dalam air, kemudian air terhisap masuk ke saluran pernafasan sampai alveoli
paru.
1,2
Tenggelam merupakan salah satu dari bentuk kematian akibat anoksia dan
masuknya cairan ke dalam saluran pernafasan yang dapat menyebabkan refleks vagal
dan spasme laring.
1,3
Di Amerika Serikat, kematian yang disebabkan oleh tenggelam teradi
sebanyak !""" kasus pertahun. #ada tahun 1$$%, &The 'nited States (onsumer
#roduct Safety (ommison) menemukan bah*a teradi 1,$3 kasus dalam 1""."""
penduduk, dengan 3,22 kasus dalam 1"".""" anak+anak yang berumur kurang dari ,
tahun. #ada kenyataanya, terdapat 2 kelompok umur yang sering mengalami
peristi*a tenggelam yaitu kelompok umur "+, tahun dan 1%+1$ tahun. #ada kelompok
umur "+, tahun, kebanyakan kasus teradi di bak mandi dan kolam renang.
Sedangkan kelompok umur 1%+1$ tahun kebanyakan teradi di sungai, pantai dan
danau. #ada orang de*asa dapat teradi tanpa sengaa, yaitu korban sebelumnya di
aniaya disangka sudah mati, sehingga untuk menghilangkan eaknya korban dibuang
ke sungai sehingga korban mati karena tenggelam.
1,,
Tenggelam dapat teradi karena kecelakaan, pembunuhan atau bunuh diri.
Sekitar 1"+33 - kasus tenggelam merupakan peristi*a bunuh diri, dengan rasio yang
sama antara laki+laki dan *anita. #ada peristi*a bunuh diri, tubuh si pelaku diikat
dengan benda pemberat agar tubuhnya dapat tenggelam. Sedangkan kasus tenggelam
karena pembunuhan biasanya teradi dengan anak+anak sebagai korbannya. Ada
banyak cara yang digunakan, seperti melemparkan korban ke laut atau memasukkan
kepalanya kedalam bak berisi air.
1,%
1
Adanya mekanisme dan enis air yang berbeda pada kasus tenggelam akan
menimbulkan bermacam gambaran pada hasil pemeriksaan. Seperti pada peristi*a
tenggelam di air asin akan didapatkan gambaran teradinya anoksia dan
hemokonsentrasi sedangkan pada peristi*a tenggelam di air ta*ar didapatkan anoksia
yang disertai gangguan elektrolit. Dengan demikian dalam menghadapi kasus
tenggelam, pemeriksaan yang dilakukan selain untuk mendapatkan informasi tentang
sebab kematian uga dapat membantu penyidik untuk mengetahui cara kematiannya
yaitu karena kecelakaan, dibunuh atau bunuh diri yang kemudian dapat diadikan
bukti untuk kepentingan peradilan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tenggelam
Tenggelam merupakan akibat dari terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh
.lubang hidung dan mulut/ ke dalam air kemudian air tersebut terhisap masuk ke
saluran pernafasan sampai alveoli paru menyebabkan anoksia.0asuknya cairan uga
dapat menyebabkan refleks vagal dan spasme laring.
1,3
1umlah air yang dapat mematikan ika dihirup oleh paru+paru adalah sebanyak
2 2 untuk orang de*asa dan 3"+," ml untuk bayi.
%
2.2 Tipe-Tipe Tenggelam
2.2.1 3erdasarkan 0orfologi #enampakan #aru
3erdasarkan morfologi penampakan paru pada otopsi, tenggelam atas
dibedakan atas tenggelam kering .Dry dro*ning/, tenggelam tipe basah .4et
dro*ning/.
1. Tipe 5ering .Dry dro*ning/
Dry Dro*ning atau tenggelam tipe kering paling banyak teradi pada anak+anak
dan de*asa yang banyak diba*ah pengaruh obat+obatan .6ipnotik sedatif/ atau
alkohol, dimana mereka tidak memperlihatkan kepanikan atau usaha
penyelamatan diri saat tenggelam. Selain itu air tidak teraspirasi masuk ke
traktus respiratorius ba*ah atau ke lambung. 5ematian teradi secara cepat,
merupakan akibat dari reflek vagal yang dapat menyebabkan henti antung atau
akibat dari spasme laring karena masuknya air secara tiba+tiba kedalam hidung
dan traktus respiratorius bagian atas.
2,3,%.
2. Tipe 3asah .4et dro*ning/
#ada tenggelam tipe basah .4et dro*ning/ teradi aspirasi cairan. Aspirasi 1+3
ml7kg33 air akan signifikan dengan berkurangnya pertukaran udara. Aspirasi
3
air sampai paru menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah paru. Air segar
bergerak dengan cepat ke membran kapiler alveoli. Surfaktan menadi rusak
sehingga menyebabkan instabilitas alveoli, ateletaksis dan menurunnya
kemampuan paru untuk mengembang.
3,%
2.2.2 3erdasarkan 2okasi Tenggelam
1ika ditinau berdasarkan enis air tempat teradinya tenggelam, maka dapat
dibedakan menadi tenggelam di air ta*ar dan tenggelam di air asin.
1. Air ta*ar
#ada tenggelam di air ta*ar,air dengan cepat diserap dalam umlah besar,
sehingga teradi hemodilusi yang hebat sampai 82- yang berakibat teradinya
hemolisis massif dari sel+sel darah merah sehingga menyebabkan
hipervolemia. Dengan pecahnya eritrosit, maka ion kalium intrasel akan
dilepas sehingga menimbulkan hiperkalemi, akan mempengaruhi kera
antung yang teradi fibrilasi ventrikel, dan anoksia yang hebat pada
miokardium. Sebaliknya kadar natrium, kalsium, protein dan hemoglobin
akan menurun.
2. Air asin
#ada tenggelam di air laut teradi pertukaran elektrolit dari air asin ke darah
mengakibatkan peningkatan natrium plasma, air akan ditarik dari sirkulasi
pulmonal ke dalam aringan intertisial paru yang akan menimbulkan edema
pulmo yang hebat dalam *aktu yang singkat dan peningkatan hematokrit
.hipovolemia/. #eningkatan viskositas darah .hemokonsentrasi/
menyebabkan sirkulasi aliran darah menadi lambat dan anoksia pada
miokardium yang menimbulkan payah antung dan kematian yang teradi
kurang lebih !+$ menit setelah tenggelam.
2.2.3 5lasifikasi lain
Selain klasifikasi tenggelam tersebut, masih ada pembagian lain yaitu tenggelam
tipe primer dan tenggelam tipe sekunder.
,
1. Tipe #rimer
Tenggelam disebut tipe primer bila dalam hitungan menit setelah tenggelam,
tidak ada pertolongan resusitasi pada korban, atau bila kematian teradi
begitu cepat dan tindakan resusitasi tidak akan berhasil. 3eberapa kematian
pada tenggelam tipe ini teradi karena serangan antung atau fibrilasi
ventrikel.
3
2. Tipe sekunder
Tenggelam tipe sekunder teradi setelah dilakukan resusitasi atau pertolongan
dimana korban berhasil diselamatkan hanya untuk beberapa *aktu, sekitar 3"
menit sampai beberapa minggu. 5ematian pada tenggelam tipe ini akibat dari
asidosis metabolic, edema paru, pneumonitis, dan infeksi yang berat.
3
2.3 Caa !ema"ian pa#a !$%an "enggelam
#eristi*a tenggelam dapat teradi karena 9
1. 5ecelakaan
#eristi*a tenggelam karena kecelakaan sering teradi karena korban atuh ke
laut, danau, sungai. #ada anak+anak kecelakaan sering teradi di kolam renang
atau galian tanah berisi air. :aktor+faktor yang sering menadi penyebab
kecelakaan antara lain karena mabuk atau serangan epilepsi.
%
2. 3unuh diri
#eristi*a bunuh diri dengan menatuhkan diri kedalam air sering kali teradi.
5adang + kadang tubuh pelaku diikat dengan pemberat agar supaya tubuh
dapat tenggelam dengan mudah.
%
3. #embunuhan
3anyak cara yang digunakan misalnya dengan melemparkan korban ke laut
atau memasukkan kepala ke dalam bak berisi air.
%
#ada kasus korban tenggelam yang sudah membusuk, identifikasi amat sukar atau
sudah tidak diketahui tempat keadiannya, tidak ada saksi, maka tak dapat
diklasifikasikan kecelakaan atau bunuh diri7pembunuhan.
%
2., &e!anisme Tenggelam
'ntuk memahami mekanisme tenggelam, 3raudrdel melakukan penelitian
pada aning dimana terdapat lima stadium dalam proses tenggelam 9
1. Stadium terkeut, selama %+1" detik. ;nspirasi satu atau dua kali, tetapi tidak
aktif.
2. Stadium a*al henti nafas, berlangsung selama kurang lebih 1 menit. Timbul
agitasi, perla*anan dan berusaha untuk mencapai permukaan. 0ulut tertutup
dan menahan nafas.
3. Stadium pernafasan dalam, berlangsung selama 1 menit. Teradi inspirasi
dalam, mengeluarkan buih putih kepermukaan. 0ulut dan mata terbuka.
Tampak gerakan menelan.
,. Stadium kedua henti nafas, berlangsung selama 1 menit. Tidak tampak
gerakan dada. Sensibilitas menghilang, dalam hal ini refleks kornea serta
pupil tampak dilatasi maksimal. Dapat timbul konvulsi hipoksia.
%. Stadium terminal, berlangsung selama 3" detik. <erak nafas tiga atau empat
kali yang merupakan tanda eksternal kehidupan yang terakhir, *alaupun
kontraksi dapat terlihat pada bibir dan otot rahang.
Stadium pertama, terlihat pada perenang yang lompat masuk kedalam air dingin
menyebabkan teradinya hiperventilasi. 6iperventilasi sebagai akibat dari refleks
yang timbul oleh karena iritasi reseptor dingin pada kulit. 6iperventilasi dapat tidak
terkontrol sehingga memiliki resiko teradinya inhalasi air.
#eristi*a tenggelam pada manusia tidak auh berbeda dengan aning, hanya pada
manusia terkadang dapat muncul kepermukaan satu kali atau lebih. 5ematian oleh
karena tenggelam air ta*ar memerlukan *aktu % menit, sedangkan dalam air asin
memerlukan *aktu %+1" menit.
2.' Se%a% Kema"ian
Asfiksia merupakan faktor yang paling sering menyebabkan kematian pada
korban tenggelam. Asfiksia merupakan gangguan dalam pertukaran udara
=
pernafasaan yang mengakibatkan oksigen darah berkurang disertai peningkatan
karbondioksida.
1ika tubuh kekurangan oksigen maka geala klinik yang akan teradi bergantung
pada tingkat kekurangan >at tersebut 9
1. Dispneu
#ada stadium ini gerakan pernafasan menadi lebih cepat dan berat, denyut
nadi lebih cepat, tekanan darah naik serta sianosis. <eala+geala tersebut
teradi akibat rangsangan pusat pernafasan di medulla oleh kurangnya
oksigen pada sel darah merah disertai penumpukan kadar (?2.
2. 5onvulsi
0ula+mula teradi konvulsi klonik, di ikuti konvulsi tonik dan berakhir
dengan spasme opistotonik. #upil melebar antung menadi lebih lambat.
6al ini disebabkan karena adanya paralysis pada pusat saraf yang letaknya
lebih tinggi.
3. Apneu
#ada stadium ini pusat pernafasan mengalami depresi yang berlebihan
sehingga gerakan nafas menadi sangat lemah atau berhenti. #enderita
menadi tidak sadar dan dalam keadaan ini dapat teradi pengeluaran
sperma, urin atau feces.
,. Stadium akhir
#ada stadium ini teradi paralysis secara lengkap dari pusat pernafasan.
Sebelum pernafasan berhenti sama sekali dapat terlihat gerakan nafas oleh
otot+otot pernafasan sekunder.
%
#atologi asfiksia dalam tenggelam dapat digambarkan dengan skema
sebagai berikut 9
Tenggelam
8
Asfiksia
;nspirasi dalam
3utuh udara
'dara dikeluarkan dari paru Air masuk paru

@efleks 3atuk
5ematian yang teradi karena asfiksia pada peristi*a tenggelam dapat disebabkan
oleh 9
1/ @efleks vagal
Air yang masuk dengan deras ke nasofaring dan atau laring dapat
menyebabkan perangsangan vagal yang menyebabkan hambatan kera
antung. 5ematian yang teradi karena refleks vagal teradi sangat cepat
dan pada pemeriksaan post mortem tidak ditemukan adanya tanda+tanda
asfiksia maupun air didalam paru+paru sehingga sering disebut tenggelam
kering.
%
2/ Spasme laring
Spasme laring lebih sering teradi bila korban tenggelam dengan cara
tengadah sehingga air masuk dengan mudah melalui hidung mencapai
laring lalu timbul spasme laring. #ada pemeriksaan post mortem dapat
ditemukan adanya tanda+tanda asfiksia tetapi pada paru tidak didapatkan
air atau benda+benda air.
%
3/ Adema pulmonum
#ada tenggelam di air asin akan teradi difusi garam ke sistem vaskuler
sehingga kadar natrium, klorida dan magnesium yang meningkat.
!
5emudian air akan bergerak masuk ke alveoli paru yang berakibat edema
paru.
1
,/ :ibrilasi ventrikel
Air yang masuk ke paru akan cepat merembes ke aringan paru dan
kapiler sekitar alveoli menyebabkan pengenceran darah dan penurunan
kadar garam mineral darah yang hebat. Adanya anoksia dan penurunan
kadar natrium darah merupakan pencetus fibrilasi ventrikel, kematian
teradi dalam *aktu kurang dari % menit.
2.( Pemei!saan P$s" m$"em
#ada mayat akibat tenggelam, pemeriksaan harus seteliti mungkin agar
mekanisme kematian dapat ditentukan. 6al penting yang perlu ditentukan pada
pemeriksaan adalah 9
1. 0enentukan identitas korban
;dentitas korban ditentukan dengan memeriksa antara lain 9
#akaian dan benda+benda milik korban
4arna dan distribusi rambut dan identitas lain
5elainan atau deformitas dan aringan parut
Sidik ari
#emeriksaan gigi
Teknik identifikasi lain

2 #emeriksaan luar
#emeriksaan luar ena>ah yang dapat diadikan petunuk pada mati tenggelam di
air laut maupun air ta*ar adalah 9
$
a/
0ayat dalam keadaan basah berlumuran pasir dan benda+benda asing
lainnya yang terdapat di dalam air laut dan kadang+kadang bercampur
2umpur.
b/
3usa halus pada hidung dan mulut, kadang berdarah
c/
0ata setengah terbuka atau tertutup. 1arang teradi perdarahan atau
bendungan.
d/
5utis anserinus pada ekstremitas akibat kontraksi otot erector pilli
yang dapat teradi karena rangsangan dinginnya air. <ambaran seperti
kutis anserine dapat uga teradi karena rigor mortis pada otot tersebut.
e/
4asher *oman hand. Telapak tangan dan kaki ber*arna keputihan dan
berkeriput yang disebabkan karena inhibisi cairan ke dalam cutis dan
biasanya membutuhkan *aktu yang lama.
f/
(adaveric spasme. 0erupakan tanda vital yang teradi pada *aktu
korban berusaha menyelamatkan diri., dengan cara memegang apa saa
yang terdapat dalam air.
g/
2uka lecet akibat gesekan benda+benda dalam air.
h/
#enurunan suhu mayat
i/
2ebam mayat terutama pada kepala dan leher.
,,%,8
3. #emeriksaan dalam
#emeriksaan bedah ena>ah dengan cara memeriksa organ dalam pada mati
tenggelam antara lain ditemukan 9
a/
#ada tindakan membuka bagian leher dan rongga thoraB tampak alan
nafas atas dan ba*ah terisi oleh buih halus. Terkadang peristi*a muntah
se*aktu tenggelam sehingga terdapat isi lambung di dalalm alan nafas.
1"
b/
'kuran paru menadi lebih besar, pertemuan pada garis tengah di depan
kantong pericardium, dapat tertutup seluruhnya. #aru menadi tertekan
oleh dinding dada dan tulang iga yang akan menimbulkan indentasi pada
permukaan paru. #ada saat paru dikeluarkan keadaannya tidak dalam
keadaan kolaps. #ada alvelolinya terdapat udara dan air. #ada pengirisan,
permukaan kering tetapi terdapat seumlah air, terkadang berbuih, dapat
keluar dari permukaan apabila diguncang. Apabila paru dibiarkan, air
dapat keluar melalui permukaan dan perlahan+lahan menadi kolaps.
Teradi peningkatan tekanan ekspirasi paksa sehingga alveoli rupture,
sehingga mengakibatkan pendarahan subpluera yang dikenal sebagai
#erdarahan #altaufCs. 5ondisi paru seperti ini dikenal sebagai Amfisema
ADuasum dan Trocenes ?dem. #ermukaan pleura memberikan gambaran
marmer dengan daerah ber*arna biru kebau+abuan sampai merah gelap,
diselingi aringan dengan tingkat aerasi yang lebih tinggi, daerah ber*arna
merah muda dan abu+abu kekuningan. 3ila permukaan ditekan, akan
meninggalkan lekukan. Drowning Lung bersifat karakteristik tetapi tidak
patognomonik. Air dapat sampai ke perifer paru oleh karena adanya
gerakan pernafasan aktif. Dengan adanya tekanan hidrostatik, air dapat
masuk ke dalam alan nafas. 1ika air yang masuk hanya sedikit, maka akan
mengumpul pada bagian lobus ba*ah paru karena adanya gaya gravitasi.
Drowning Lung dapat timbul bila korban berada pada kedalaman 3 meter
selama =% am atau 2 meter selama 2" am. 3erat paru+paru pada kasus
tenggelam di air ta*ar tidak auh berbeda dibanding dengan kasus
tenggelam di air asin, yaitu 8"" gram dan dengan standar deviasi menadi
sekitar 2"" gram. Dapat uga ditemukan paru+paru yang biasa karena
cairan tidak masuk dalam alveoli atau cairan sudah masuk kedalam aliran
darah melalui proses imbibisi.
c/
?tak, ginal, hati dan limfe mengalami pembendungan.
11
d/
2ambung dapat sangat membesar, berisi air, alga, lumpur dan sebagainya
yang mungkin pula terdapat dalam usus halus.
2,,,%,=,!
e/
#erdarahan pada otot sternocleidomastoideus dan pectoralis diduga karena
gerak pernafasan paksa.
,. Test 5onfirmasi
3erbagai test konfirmasi dapat dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosa tenggelam. Test tersebut antara lain 9
a/ #emeriksaan diatome.
Diatome adalah alga atau ganggang bersel satu dengan dinding terdiri dari
silikat .Si?2/ yang tahan panas dan asam kuat. 3ila seseorang mati karena
tenggelam maka cairan bersama diatome akan masuk ke dalam saluran
pernafasan atau pencernaan kemudian diatome akan masuk kedalam
aliran darah melalui kerusakan dinding kapiler pada *aktu korban masih
hidup dan tersebar keseluruh aringan.
Diatom dapat ditemukan dalam paru, ginal, hepar, dan sum+sum tulang.
0etode ini baik untuk menentukan apakah orang masih hidup pada *aktu
tenggelam. Ada , cara yang dapat dilakukan untuk pemeriksaan diatom
ini, yaitu 9
1. #emeriksaan mikroskopik langsung. #emeriksaan permukaan paru
disiram dengan air bersih iris bagian perifer ambil sedikit cairan
perasan dari aringan perifer paru, taruh pada gelas obek tutup
dengan kaca penutup. 2ihat dengan mikroskop.
2. #emeriksaan mikroskopik aringan dengan metode Weinig dan
Pfanz.
3. Chemical digestion. 1aringan dihancurkan dengan menggunakan
asam kuat sehingga diharapkan diatom dapat terpisah dari aringan
tersebut.
4. ;nseneration. 3ahan organik dihancurkan dengan pemanasan
dalam oven.
12
b/ Test kimia darah
Test ini untuk mengetahui ada tidaknya hemodilusi atau hemokonsentrasi
pada masing+masing sisi dari antung, dengan cara memeriksa gaya berat
spesifik dari kadar elektrolit antara lain kadar sodium atau clorida dari
serum masing+masing sisi. Test ini baru dianggap reliable ika dilakukan
dalam *aktu 2, am setelah kematian. Test kimia tersebut antara lain 9
Test <ettler
0enunukan adanya perbedaan kadar klorida dari darah yang
diambil dari antung kanan dan antung kiri. #ada korban
tenggelam di air laut kadar klorida darah pada antung kiri lebih
tinggi dari antung kanan. #erbedaan kadar elektrolit lebih dari
1"- dapat menegakkan diagnosa. #emeriksaan tidak berarti bila
ada atrial atau ventrikel septal defek.
#emeriksaan <ettler 9
1/.Tenggelam dalam air asin 9
+5adar (l antung kiri E antung kanan
+Fa plasma meningkat.
+5 plasma meningkat sedikit
2/.Tenggelam dalam air ta*ar 9
+5adar (l antung kiri G antung kanan
+5adar Fa plasma menurun
+5adar 5 plasma meningkat
Tes Durlacher
#enentuan perbedaan berat plasma antung kanan dan kiri. #ada
semua kasus tenggelam berat enis plasma antung kiri lebih tinggi
daripada antung kanan oleh karena itu tidak dipakai membedakan
13
tenggelam di air ta*ar atau asin. #erbedaan sebesar ",""% sudah
bermakna.
8
c/ Test asal air
Tes dilakukan dengan cara memeriksa air dari paru atau lambung secara
mikroskopis. 5egunaan tes ini adalah untuk membedakan apakah air
dalam paru berasal dari luar atau dari proses edema serta untuk
mencocokkan air dalam paru dengan air dilokasi tempat tenggelam yaitu
dengan meneliti spesies ganggang diatome.
2.) Pe%e#aan "enggelam ai "a*a #an ai asin
2.8.1 Tenggelam di air ta*ar
1/ Air masuk kedalam kapiler sehingga teradi hemodilusi yang mengakibatkan
hemolisis, kalium keluar dari sel sehingga teradi hiperkalemi dan akhirnya
teradi fibrilasi ventrikel.
2/ 3iasanya meninggal dalam *aktu *aktu % menit
3/ #ada paru+paru teradi 9
@elative kering, ringan akibat tidak adanya cairan
3entuk biasa dengan ukuran lebih besar
4arna lebih pucat dan emfisematous
5repitasi positif,bila ditekan keluar buih
,/ #ada darah terdapat kelainan9
6emodilusi
6emolisis
2.8.2 Tenggelam di air asin
1,
1/ Air dalam alveoli lebih pekat sehingga cairan dari kapiler ke aringan paru dan
alveoli, sedangkan elektrolit berpindah dari alveoli ke kapiler, sehingga
teradi hemokonsentrasi dan edema paru
2/ 3iasanya meninggal dalam *aktu %+1" menit
3/ #ada paru+paru terdapat kelainan9
@elative besar, basah dan berat
Setelah dikeluarkan dari rongga dada paru+paru terlihat mendatar dan
bila ditekan menadi cekung.
4arna ungu atau kebiruan,permukaan tampak mengkilap
5repitasi negative, tanpa ditekan keluar banyak cairan
,/ #ada darah terdapat 9
6emokonsentrasi
1%

Anda mungkin juga menyukai