Anda di halaman 1dari 11

1

BAHAYA NARKOBA DAN UPAYA MENGATASINYA



Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar
dan membaca berita tentang narkoba di media elektronik maupun media cetak. Meluasnya
narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung oleh faktor
budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika Serikat) yang
mengembangkan pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film. Ciri utama budaya
tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda karena sesuai dengan
kebutuhan dan selera muda.

A. Pengertian
Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat
mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika
masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik,
intravena, dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang
biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas
dosis.
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.
Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah
Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan
memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa
sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan.
Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan
dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,
menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
a) Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya
sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan.
Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
2

b) Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan
betametadol.
c) Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
2. Psikotropika
Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis,
yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika
digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
a) Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum
diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh:
MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
b) Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan
metakualon.
c) Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan
fleenitrazepam.
d) Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan
serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK,
mogadon, dumolid ) dan diazepam.
3. Zat adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
A. Rokok
B. dan Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan.
C. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin
yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis
narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.
B. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
3

1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti
kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan
penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja
yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang
pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang
ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk
menjadi penyalahguna narkoba.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti
keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.

Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak
menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas,
semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Faktor individu,
faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya
dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa
saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif
menjadi penyalahgunaan narkoba.

C. Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 5759) tanda awal atau gejala dini dari
seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :
1. Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba
Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan
sempoyongan, apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak, denyut jantung dan
nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat, mata dan hidung berair, menguap terus
menerus, diare, rasa sakit diseluruh tubuh, takut air sehingga malas mandi, kejang,
kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan
kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian
tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)
2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah
Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan
keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering
tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan
anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar
terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah,
4

menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan
barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang
dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya,
sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall
atau pesta, bila ditanya sikapnya penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan
mabuk.
3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah
Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap
lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada
waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah
jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong,
meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan
olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah
tidak memberikan dirinya kebebasan.

D. Bahaya Kecanduan Narkoba
1. Dampak Narkoba Terhadap Kesehatan
Narkoba sesuatu yang menjadi musuh bagi seluruh lapisan masyarakat. Narkoba ini
disamping merugikan kesehatan secara fisik, juga merugikan secara finansial. segala
macam bentuk kampanye telah dipublikasikan baik melalui media elektronik dan media
cetak, BNN, Pemerintah dan masyarakat seharusnya saling menjalin kerjasama demi
memberantas bentuk dan macam penyalahgunaan pisikotropika ini.
Sebenarnya obat-obatan ini,pada dosis tertentu ada manfaat. Tapi penyalahgunaan
dapat memicu timbulnya bermacam-macam penyakit seperti kanker,kecanduan, HIV, Aids
bahkan sampai kematian bisa timbul akibat penyalahgunaan Narkoba.
Efek yang timbul dari penyalahgunaan obat-obatan bagi Kesehatan, Secara
keseluruhan, maka akan berdampak seperti berikut: pemakian narkoba dapat memicu
stamia penuh dalam jangka waktu untuk sementara atau Stimulan. jika Stimulan telah
berkerja seluruh organ tubuh akan berkerja sangat cepat, hal ini akan memicu jantung
,otot-otot dan otak dipacu tanpa batasan-batasan yang normal. Inilah yang meyebabkan
kerusakan saraf-saraf dan organ tubuh bahkan berakibat Fatal sampai Kematian.
Penggunaan jarum suntik juga dapat menyebabkan bermacam-macam penyakit,
yang paling berbahaya adalah menularnya virus HIV dan AIDS. penggunaan jarum secara
5

bergantian sangat beresiko terjadi dan menularnya virus yang mengerogoti sistem
kekebalan tubuh dan berakhir pada kematian.
Jadi secara ringkasnya Penyalahgunaan obat-obatan terlarang adalah sangat
membahyakan kesehatan. Jika sudah menjadi kecanduan narkoba, Hal ini sangat sulit
dihilangkan karena narkoba adalah zat aditif. Pada tahap inilah para pemakai hanya tinggal
menuggu kematian karena organ-organ tubuh pada banyak yang rusak akibat
penyalahgunaan pisikotropika.
2. Pengaruh Terhadap Moral
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan
gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-
transmitter pada susunan saraf pusat di otak.
Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi
kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku),
dan aspek sosial. Selain itu ada pula dampak sosial, seperti: gangguan mental, anti-sosial
dan asusila, dikucilkan, menjadi beban keluarga, dan masa depan menjadi suram.
Sulit bagi seseorang untuk melepaskan diri dari ketergantungan akan narkoba. Hal
itu harus dimulai dari kesadaran si pemakai dan kemauan yang kuat, serta didukung dari
orang yang ada disekitarnya.
Sedangkan untuk menghindari narkoba kita disarankan untuk lebih mendekati diri
kepada Tuhan dan menyadari akibat yang akan diterima jika memakai narkoba. Dari uraian
diatas, penyalahgunaan narkoba sanyat berbahaya bagi fisik, psikis, maupun hubungan
sosial kita. Sebagai remaja kita harus menjauhkan diri dari narkoba demi kebaikan kita dan
negara kita tercinta, karena masa depan bangsa kita ada dipundak kita.
3. Hukuman Ancaman hukuman pengguna narkotika
Ketentuan undang-undang menyebutkan, orang tua atau wali dari pecandu
narkotika di bawah usia wajib melaporkan kepada petugas yang ditunjuk pemerintah.
Tujuannya agar segera mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat.
Orang tua yang sengaja tidak melapor akan diancam pidana kurungan paling lama 6
bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta. Sedangkan pecandu narkotika bila masih di
bawah usia dituntut secara pidana. Ancaman hukuman terhadap pecandu narkotika
berbeda-beda, tergantung dari berat ringannya kasus yang dilakukan. Narkotika berkadar
ringan dan dipakai diri sendiri, ancaman pidananya paling lama satu tahun penjara. Namun
narkotika yang berkadar keras dan diedarkan pada orang lain, ancaman hukumannya paling
6

lama 15 tahun penjara atau denda paling banyak Rp 750 juta. Untuk lebih jelasnya, Anda
dapat melihat uraian dalam UU RI No.22/tahun 1977 tentang narkotika.
E. Upaya Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Zat
Karakteristik psikogis yang khas pada remaja merupakan faktor yang memudahkan
terjadinya tindakan penyalahgunaan zat. Namun demikian, untuk terjadinya hal tersebut
masih ada faktor lain yang memainkan peranan penting yaitu faktor lingkungan si pemakai
zat. Faktor lingkungan tersebut memberikan pengaruh pada remaja dan mencetuskan
timbulnya motivasi untuk menyalahgunakan zat. Dengan kata lain, timbulnya masalah
penyalahgunaan zat dicetuskan oleh adanya interaksi antara pengaruh lingkungan dan
kondisi psikologis remaja.
Di dalam upaya pencegahan, tindakan yang dijalankan dapat diarahkan pada dua
sasaran proses. Pertama diarahkan pada upaya untuk menghindarkan remaja dari
lingkungan yang tidak baik dan diarahkan ke suatu lingkungan yang lebih membantu
proses perkembangan jiwa remaja. Upaya kedua adalah membantu remaja dalam
mengembangkan dirinya dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan (suatu proses
pendampingan kepada si remaja, selain: pengaruh lingkungan pergaulan di luar selain
rumah dan sekolah).
Dalam rangka membimbing dan mengarahkan perkembangan remaja, bidang yang
menjadi pusat perhatian adalah:
1. Sikap dan tingkah laku.
2. Emosional
3. Mental - intelektual
4. Sosial
5. Pembentukan identitas diri.
Tindakan apa yang harus dan dapat dilakukan, secara garis besar akan diuraikan di bawah
ini:
1). Sikap dan tingkah laku
Tujuan dari suatu perkembangan remaja secara umum adalah merubah sikap dan
tingkah lakunya, dari cara yang kekanak-kanakan menjadi cara yang lebih dewasa. Sikap
kekanak-kanakan seperti mementingkan diri sendiri (egosentrik), selalu menggantungkan
diri pada orang lain, menginginkan pemuasan segera, dan tidak mampu mengontrol
perbuatannya, harus diubah menjadi mampu memperhatikan orang lain, berdiri sendiri,
7

menyesuaikan keinginan dengan kenyataan yang ada dan mengontrol perbuatannya
sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Untuk itu dibutuhkan perhatian dan bimbingan dari pihak orang tua. Orang tua
harus mampu untuk memberi perhatian, memberikan kesempatan untuk remaja mencoba
kemampuannya. Berikan penghargaan dan hindarkan kritik dan celaan.
2). Emosional
Untuk mendapatkan kebebasan emosional, remaja mencoba merenggangkan
hubungan emosionalnya dengan orang tua; ia harus dilatih dan belajar untuk memilih dan
menentukan keputusannya sendiri. Usaha ini biasanya disertai tingkah laku memberontak
atau membangkang. Dalam hal ini diharapkan pengertian orang tua untuk tidak melakukan
tindakan yang bersifat menindas, akan tetapi berusaha membimbingnya secara bertahap.
Udahakan jangan menciptakan suasana lingkungan yang lain, yang kadang-kadang
menjerumuskannya. Anak menjadi nakal, pemberontak dan malah mempergunakan
narkotika (menyalahgunakan obat).
3). Mental - intelektual
Dalam perkembangannya mental - intelektual diharapkan remaja dapat menerima
emosionalnya dengan memahami mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya. Dengan
begitu ia dapat membedakan antara cita-cita dan angan-angan dengan kenyataan
sesungguhnya.
Pada mulanya daya pikir remaja banyak dipengaruhi oleh fantasi, sejalan dengan
meningkatnya kemampuan berpikir secara abstrak. Pikiran yang abstrak ini seringkali tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada dan dapat menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan.
Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan bantuan orang tua dalam menumbuhkan pemahaman
diri tentang kemampuan yang dimilikinya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya
tersebut. Jangan membebani remaja dengan berbagai macam harapan dan angan-angan
yang kemungkinan sulit untuk dicapai.
4). Sosial
Untuk mencapai tujuan perkembangan, remaja harus belajar bergaul dengan semua
orang, baik teman sebaya atau tidak sebaya, maupun yang sejenis atau berlainan jenis.
Adanya hambatan dalam hal ini dapat menyebabkan ia memilih satu lingkungan pergaulan
saja misalnya suatu kelompok tertentu dan ini dapat menjurus ke tindakan penyalahgunaan
zat. Sebagaimana kita ketahui bahwa ciri khas remaja adalah adanya ikatan yang erat
dengan kelompoknya.
8

Hal ini menimbulkan ide, bagaimana caranya agar remaja memiliki sifat dan sikap
serta rasa (Citra: disiplin dan loyalitas terhadap teman, orang tua dan cita-citanya. Selain
itu juga kita sebagai orang tua dan guru, harus mampu menumbuhkan suatu Budi Pekerti
yang luhur dan mulia; suatu keberanian untuk berbuat yang mulia dan menolong orang lain
dan menjadi teladan yang baik.
5). Pembentukan identitas diri
Akhir daripada suatu perkembangan remaja adalah pembentukan identitas diri.
Pada saat ini segala norma dan nilai sebelumnya merupakan sesuatu yang datang dari luar
dirinya dan harus dipatuhi agar tidak mendapat hukuman, berubah menjadi suatu bagian
dari dirinya dan merupakan pegangan atau falsafah hidup yang menjadi pengendali bagi
dirinya. Untuk mendapatkan nilai dan norma tersebut diperlukan tokoh identifikasi yang
menurut penilaian remaja cukup di dalam kehidupannya. Orang tua memegang peranan
penting dalam preoses identifikasi ini, karena mereka dapat membantu remajanya dengan
menjelaskan secara lebih mendalam mengenai peranan agama dlam kehidupan dewasa,
sehingga penyadaran ini memberikan arti yang baru pada keyakinan agama yang telah
diperolehnya. Untuk dapat menjadi tokoh identifikasi, tokoh tersebut harus menjadi
kebanggaan bagi remaja. Tokoh yang dibanggakan itu dapat saja berupa orang tua sendiri
atau tokoh lain dalam masyarakat, baik yang masih ada maupun yang hanya berasal dari
sejarah atau cerita.
Sebagai ikhtisar dari apa yang dapat dilakukan orang tua dan guru dalam upaya
pencegahan, dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Memahami sikap dan tingkah laku remaja dan menghadapinya dengan penuh kasih
sayang dan kesabaran.
b) Memberikan perhatian yang cukup baik dalam segi material, emosional, intelektual,
dan sosial.
c) Memberikan kebebasan dan keteraturan serta secara bersamaan pengarahan
terhadap sikap, perasaan dan pendapat remaja.
d) Menciptakan suasana rumah tangga/keluarga yang harmonis, intim, dan penuh
kehangatan bagi remaja.
e) Memberikan penghargaan yang layak terhadap pendapat dan prestasi yang baik.
f) Memberikan teladan yang baik kepada remaja tentang apa yang baik bagi remaja.
g) Tidak mengharapkan remaja melakukan sesuatu yang ia tidak mampu atau orang
tua tidak melaksanakannya (panutan dan keteladanan).
9

Apa yang dikemukakan di atas hanyalah merupakan petikan secara umum dan
dalam penerapannya harus disesuaikan dengan kondisi yang ada pada diri remaja maupun
orang tua dan guru. Dengan begitu maka setiap orang tua dan guru harus mampu untuk
menafsirkan apa yang dimaksud dan menerapkannya sesuai dengan apa yang diharapkan.
Yang paling penting adalah pengenalan diri sendiri dari pihak orang tua sebelum mereka
mengharapkan remajanya mengenal dirinya. Dengan kata lain, apa yang diharapkan dari
remaja harus dapat dilaksanakan terlebih dahulu oleh orang tua dan guru.

F. Penanganan dan Penyembuhan Ketergantungan Narkoba
1. Detoksifikasi Oploid Cepat dengan Anestesi (D.O.C.A)
D.O.C.A adalah cara mutahir detoksifikasi nerkoba yang efektif dan aman yang
berkembang sauteni untuk penanggulangan awal ketergantungan Narkoba, cara ini
mengeluarkan Narkoba dengan cepat sebanyak mungkin dari reseptornya diotak yang
dipicu oleh obat lawannya selama kurang lebih 4 tahun.
2. Rehabilitas
Rumah salat ketergantungan obat dan ketempat rehabilitas menggunakan metode
yang berbeda beda di antaranya, Therapelitice Commonity, yaitu metode pendekatan
yang mendampingi para mantan pecandu sehingga para mantan pecandu tersebut bercerita,
bertanya, tidak merasa sendiri.
3. Dukungan Masyarakat
Pada umumnya, perasaan para mantan pecandu itu sangatlah sensitive merasa
sendiri bila dibiarkan maka bukan tidak mungkin mereka akan kembali terjerumus, maka
para mantan pecandu harus diberikan perhatian khusus dan jangan dikucilkan atau
dilecehkan.

G. Pencegahan Dari Pemakaian Narkoba
1. Dapatkan informasi mengenai bahaya narkoba dari Koran, majalah, seminer dan
lain-lain.
2. Persiapan mental untuk menolak jika ditawarkan.
3. Belajar berkata tidak kalau mendapat tawaran narkoba.
4. Miliki cita cita dalam hidup, sehingga hidupmu memiliki arah.
5. Lakukanlah kegiatan posotof yang dapat menolong kamu untuk menjadi lebih
mandiri, percaya diri, serta menyalurkan hobi secara berprestasi.
10

6. Mendekati diri pada Tuhan dan mengembalikan segala masalah yang dihadapi
kepada Tuhan.
Selain itu, agar tidak terjerumus narkoba, diperlukan pendekatan kognitif dari orang
tua, sekolah, dan guru. Pendekatan kognitif adalah pendekatan yang mencoba mengurangi
persepsi negative tentang diri sendiri dengan cara mengubah kesalahan berfikir dan
keyakinan yang keliru.

H. Kesimpulan Dan Saran
a. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf
yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
b. Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma
dan ketentraman umum.
c. Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara
fisik maupun psikologi
d. Masyarakat perlu menghindari diri dari penyebaran narkoba
e. Upaya pemerintah memberikan penyuluhan tentang penyebaran narkoba
f. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf
yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
b. Saran
a. Hendaknya masyarakat peduli tentang kesehatan
b. Pemerintah hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran narkoba tidak terjadi
lagi
c. Hendaknya Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-
gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi
di sekitar lingkungan sekolah.
d. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih
ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke
dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang
mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
e. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua,
harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat
11

anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan
awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk
menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat
terealisasikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai