Anda di halaman 1dari 1

Sekitar 200-an WNI di Hong Kong tak bisa memilih lantaran TPS sudah ditutup padahal antrean masih

panjang. Cawapres Hatta Rajasa pun angkat bicara terkait persoalan tersebut.

Kata Hatta, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus segera mencari solusi agar 200-an WNI di Hong Kong itu
bisa menggunakan hak pilihnya.

"Saya kira KPU harus mengambil jalan keluar, mumpung masih ada waktu sekarang ini," kata Hatta kepada
wartawan di Pondok Pesantren Azzainiyah di Kebupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (7/7/2014).

Menurut Hatta, hak memilih dan hak dipilih merupakan hak konstitusi warga negara. "Jadi sedapat mungkin
kalau bisa difasilitasi untuk dicarikan jalan keluarnya," imbuhnya.

Ditambahkan Hatta, dirinya juga menganjurkan Bawaslu segera memeriksa adanya dugaan ketidaknetralan
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Hong Kong.

"Bawaslu harus memeriksa itu. Karena bagaimana pun juga, memilih itu adalah hak setiap warga negara.
Walaupun dia tak wajib menyalurkannya, tapi hak warga negara," terangnya.
I kuti berbagai berita menarik hari ini di program "Reportase" TRANS TV yang tayang Senin sampai J umat pukul 12.45
WI B

Anda mungkin juga menyukai