Anda di halaman 1dari 1

Rendahnya laju peningkatan produksi pangan dan terus menurunnya produksi di Indonesia antara lain

disebabkan oleh: (1) Produktivitas tanaman pangan yang masih rendah dan terus menurun; (2)
Peningkatan luas areal penanaman-panen yang stagnan bahkan terus menurun khususnya di lahan
pertanian pangan produktif di pulau Jawa.
Faktor dominan penyebab rendahnya produktivitas tanaman pangan adalah (a) Penerapan teknologi
budidaya di lapangan yang masih rendah; (b)Tingkat kesuburan lahan yang terus menurun
(Adiningsih, S, dkk., 1994), (c) Eksplorasi potensi genetik tanaman yang masih belum optimal (Guedev
S Kush, 2002). 1. Laju pertumbuhan produksi pangan nasional dalam dasa warsa terakhir rata-rata
cenderung terus menurun sedangkan laju pertumbuhan jumlah penduduk terus meningkat yang
berarti semakin meningkat ketergantungan pangan nasional pada impor merupakan bahaya laten bagi
kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
2. Produksi pangan yang terus menurun lebih disebabkan karena: produktivitas hasil budidaya petani
rata-rata masih rendah dan perluasan areal lahan pertanian stagnan serta lahan yang ada cenderung
menurun kualitasnya sehingga perlu upaya mengatasi permasalahan tersebut dengan terobosan yang
konstruktif dalam produktivitas dan perluasan lahan.
3. Meningkatkan produktivitas dapat ditempuh melalui cara antara lain: menerapkan teknologi budidaya
produktivitas tinggi dengan memberikan subsidi teknologi kepada petani seperti teknologi pupuk
hayati Bio P 2000 Z; melakukan Soil Management di lahan pertanian dengan mengintroduksikan agen
mikroba penyubur dan nutrisi (seperti pupuk berimbang) untuk mengembalikan keseimbangan alami
yang membangun kesuburan tanah dan tanaman diatasnya; melakukan eksplorasi potensi genetik
tanaman yang memiliki performa tanaman unggul hasil maksimal seperti varietas hibrida dan tipe baru
dengan memberikan perlakuan presisi kawalan teknologi yang sesuai sehingga efisiensi hasil maksimal
dapat tercapai .
4. Upaya memacu pertumbuhan produksi pangan dengan membuka areal Lahan pertanian baru yang
dapat di gunakan untuk pertanian produktif adalah potensi lahan pasang surut dan lahan lebak, serta
lahan kering yang sebagian besar belum tergarap secara optimal dengan disertai penerapan teknologi
produktivitas.
5. Untuk mewujudkan swasembada dan kemandirian serta ketahanan pangan dalam satu dasawarsa ke
depan (2010), diperlukan perangkat kebijakan yang mengarah pada perbaikan implementasi sistem
agribisnis dan tataniaga (impor) bahan pangan. Disamping itu laju pertumbuhan produksi nasional
harus dipacu pertahun secara bertahap, pada komoditas padi/beras dari tahun 2003 sebesar 1,8 %
menjadi 2,1% pada tahun 2010, komoditas jagung dari 2 % tahun 2003 menjadi 6,5 % tahun 2010,
dan kedelai 13 % tahun 2003 terus meningkat menjadi 20 % pada tahun 2010.
6. Penerapan teknologi organik seperti Bio P 2000 Z yang memanfaatkan sinergi jasa mikroba unggul
mampu meningkatkan produktivitas tanaman lebih tinggi dari teknologi pupuk konvensional/kimia dan
memiliki manfaat memperbaiki kesuburan lahan serta menjaga produktivitas tinggi lahan yang
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai