Anda di halaman 1dari 3

Optimalisasi Bahan Bakar Nabati di Indonesia

Bahan Bakar Nabati (BBN) adalah bahan bakar dari sumber hayati. Bahan Bakar
Nabati (BBN) berjenis biodiesel dan bioetanol saat ini telah menjadi pilihan sumber
energi pengganti minyak bumi. Bahan bakar nabati (BBN) berperan penting dalam
menganekaragamkan penggunaan energi dan memberikan sumbangan terhadap
peningkatan ketahanan energi.
Indonesia adalah negara tropis, sehingga hampir keseluruhan jenis tanaman
penghasil minyak nabati dapat tumbuh dengan cepat. Simulasi yang dilakukan
Organization or !conomic "o#Operation $ %e&elopment (O!"%, '(()) juga
mengungkapkan bila negara#negara maju konsisten menggantikan *(+ konsumsi bahan
bakar osil dengan BBN, maka perlu dilakukan kon&ersi lahan pertanian yang besar.
,on&ersi lahan pertanian tersebut mustahil dilakukan bagi negara maju karena akan
mengganggu produksi pangan. -lternati yang mungkin ditempuh negara#negara maju
adalah mengimpor bahan baku BBN.
Namun, sayangnya potensi Indonesia sebagai produsen bahan bakar nabati (BBN)
terbesar di dunia belum dioptimalkan dengan baik. .al ini diindikasikan dengan negara
produsen terbesar biodiesel(BBN) saat ini adalah /ni !ropa, sedangkan negara produsen
bioetanol terbesar adalah -merika Serikat (-zahari,'((0). Bahkan pengembangan BBN
di Indonesia, khususnya biodiesel dari kelapa sa1it dinilai buruk karena menghasilkan
energi yang lebih rendah dan menyumbang emisi karbon secara tidak langsung melalui
pembakaran hutan dan kon&ersi hutan untuk lahan tanam.
.ingga saat ini, kebutuhan energi Negara Indonesia masih didominasi oleh minyak
solar dan 2remium dengan mengesampingkan potensi yang lebih baik yaitu dengan
Bioetanol3Biouel dan bahan bakar nabati lainnya. 2adahal Negara Indonesia mempunyai
potensi alam yang sangat besar dalam pengembangan bahan bakar nabati (BBN). 2otensi
kekayaan alam Indonesia sebagian besar terletak di ka1asan timur terdiri atas4 panjang
garis pantai 50*.((( km, *6.7(0 pulau, luas laut 7,0 juta km8(9: luas daratan), 96+
spesies dunia, pusat keragaman tropis dunia (56( + genus dari karang, *0+ terumbu
karang dunia ada di Indonesia),9(+ hutan bakau dunia ada di Indonesia, ;(+ hasil
tangkapan ikan berasal dari perairan pesisir dalam *' mil laut dari pantai.
/ntuk memanaatkan potensi besar yang dimiliki Indonesia, perlu adanya landasan
tentang cara pengembangandalam berbagai aspek diantaranya4
1. Riset Bioteknologi
<iset bioteknologi yang gencar dapat diketahui &arietas unggul yang
menghasilkan rendemen minyak dan produkti&itas tinggi, karakteristik hama,
perlindungan, dan keekonomisan jenis tanaman sebagai bahan baku BBN. .al ini
sejalan dengan pendapat =ames('(()) bah1a peran bioteknologi modern juga
diperlukan untuk menghadapi kerusakan lingkungan sebagai akibat pola pertanian
yang kurang tepat. <iset bioteknologi pertama adalah identiikasi cara
pengembangan alga sebagai bahan baku biodiesel. Indonesia memiliki garis
pantai tropis terpanjang di dunia sepanjang 5 0*.((( km (=akti, '((>). BBN bisa
diproduksi dari budidaya cepat alga mikro yang tumbuh di perairan ta1ar3asin.
=enis riset kedua yang diperlukan adalah biobutanol sebagai generasi kedua BBN
dengan bahan baku berupa bahan#bahan non pangan dan limbah seperti batang
padi, jerami, kertas bekas, dan bagasse (batang tebu yang telah diperas).
2. Infrastruktur
%ukungan inrastruktur penting dibutuhkan karena biaya transaksi
menjadi rendah. %ukungan inrastruktur meliputi akses dari petani ke industri
pengembangan BBN dan pasar. %engan demikian, pengembangan BBN yang
lebih intensi akan berdampak pada kegairahan pasar domestik dalam
pengembangan BBN.
3. Ekonomi
Indonesia perlu memberlakukan kebijakan yang bertumpu pada
permintaan dan pena1aran dengan prioritas utama adalah penciptaan pasar
domestik. -rtinya, menjaga ketersediaan pasokan di masa mendatang adalah
penting di samping tetap mendahulukan permintaan kebutuhan BBN dari dalam
negeri. 2otensi Indonesia sebagai <aja BBN %unia dapat dioptimalkan melalui
di&ersiikasi sumber BBN melalui pencampuran (mi:ing) beberapa sumber BBN
mulai dari tanaman pangan, non pangan, dan limbah. .al ini mengingat kekayaan
alam Indonesia yang melimpah dan menjaga sisi keekonomisan BBN.
4. Hukum
%alam rangka menjamin kepastian hukum, maka penegakan
hukum secara konsisten dan berkesinambungan mutlak diperlukan, khususnya
pada beberapa sektor pendukung pengembangan BBN. -danya pengaturan baru,
berupa insenti bagi S2B/ sebagai inrastruktur, iskal berupa pengurangan pajak
pada pemakaian kendaraan hemat bahan bakar, dan industri terkait diperlukan.
Selain itu, penga1asan terhadap implementasi peraturan tentang .ak ?una /saha
(.?/) dan .ak 2engusahaan .utan (.2.) patut dipertahankan untuk menjaga
kelestarian hutan.
5. Sosial dan Edukasi
Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat adalah komponen penting agar
masyarakat beralih mengembangkan dan menggunakan BBN serta dapat berpikir
positi ramah lingkungan. 2erubahan paradigma bah1a pengembangan BBN
bukan sekadar sebagai energi alternati melainkan sebagai solusi dan in&estasi
penting untuk disosialisasikan. .al ini sejalan dengan !rnsting, dkk('((6) yang
dikutip oleh ,hudori('((0) bah1a program pengembangan BBN skala kecil
dengan sistem kontrol oleh komunitas lokal berpotensi memberi manaat kepada
pedesaan dan menciptakan lapangan kerja baru. %engan demikian, untuk
me1ujudkan Indonesia sebagai <aja BBN %unia namun tetap menjamin
kelestarian lingkungan, maka diperlukan dukungan sektor s1asta, lembaga riset,
perguruan tinggi setempat termasuk konsumen yang berpartisipasi penuh dalam
proses pengambilan keputusan berkaitan dengan lingkungan.
%engan adanya optimalisasi potensi Indonesia sebagai 2rodusen BBN terbesar di dunia,
peluang bagi pencapaian kemandirian di sektor energi dan peningkatan pendapatan
nasional Indonesia pun semakin terbuka. =adi, peningkatan kesejahteraan bangsa
Indonesia tentu menjadi kenyataan. .al ini tentu menjadi harapan kita semua.

Anda mungkin juga menyukai