Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN IX

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2009
Pola pemberian pakan:
1. Cara basah
2. Cara kering
3. Pellet
Keuntungan pemberian pakan dalam bentuk pellet:
1. Menghemat 15-20 % dari segi biaya pakan untuk
menghasilkan itik yang baik
2. Memudahkan pemberian
3. Mengurangi upah buruh
4. Mengurangi ransum sisa
5. Tempat air dan pakan selalu bersih
6. Tidak ada ransum basah yang menyebabkan berjamur
Kandungan energi menentukan seberapa besar protein yang masuk
ke dalam tubuh
Kandungan energi pakan yang rendah (<2300 kkal) dapat menurunkan
konsumsi pakan dan produksi telur
Kebutuhan energi unggas petelur tergantung dari:
1. Bobot hidup
2. Suhu lingkungan
3. Aktivitas
4. Ukuran telur yang diproduksi
5. Stres
6. Produksi telur
7. Umur
Energi
Bruto
Energi Tercerna
Energi terbuang
dalam feses
Energi Metabolis
Energi terbuang
dalam urine
Energi Netto Untuk produksi telur
dan pertumbuhan
Energi hilang
sebagai panas
KALSIUM
Kalsium merupakan mineral yang sangat dibutuhkan oleh unggas
petelur
Kalsium digunakan untuk membentuk tulang dan kerabang telur
Kebutuhan kalsium saat produksi lebih tinggi dibandingkan saat muda
Apabila terjadi kekurangan kalsium dalam pakan, kalsium tulang akan
dikonversi menjadi kalsium untuk membentuk kerabang telur
Defisiensi kalsium menyebabkan tulang rapuh dan telur mudah pecah
FOSFOR
Fosfor digunakan untuk membentuk tulang dan proses metabolisme
Pembentukan ATP melalui proses fosforilasi membutuhkan mineral
fosfor
Sumber mineral fosfor dari MBM, MM, tepung ikan, tepung kerang dsb
Bahan pakan asal nabati defisien fosfor
Fosfor anorganik lebih mudah diserap tubuh dibandingkan fosfor
organik (fosfor-pitat)
Nutrien Starter Finisher
Energi Metabolisme (kkal/kg) 2800 2900
Protein (%) 16 15
Lisin + Metionin (%) 0,9 0,7
Sistein (%) 0,8 0,55
Vitamin A (IU) 4000 4000
Vitamin D (IU) 220 500
Riboflavin (mg) 4 4
Asam Panthotenat (mg) 11 10
Niasin (mg) 55 40
Piridoksin (mg) 2,6 3
Kalsium (%) 0,6 2,75
Fosfor (%) 0,6 0.6
Natrium (%) 0,15 0,15
Mangan (mg) 40 25
Magnesium (mg) 500 500
Umur
Berat Konsumsi
Jantan Betina Jantan Betina
0 0,05 0,05
1 0,27 0,27 0,22 0,22
2 0,78 0,74 0,77 0,73
3 1,38 1,28 1,12 1,11
4 1,96 1,82 1,28 1,28
5 2,49 2,30 1,48 1,43
6 2,96 2,73 1,63 1,59
7 3,34 3,06 1,68 1,63
8 3,61 3,29 1,68 1,63
Nutrien Starter
0-2 mggu
Grower
3-8 mggu
Grower
9-20 mggu
Layer
>20 mggu
Energi Metabolis (kkal/kg) 2750 2750 2750 2650
Protein (%) 20 18 15 18
Kalsium (%) 0,9 0,8 0,8 2,5
Fosfor (%) 0,45 0,45 0,45 0,45
Natrium (%) 0,15 0,15 0,15 0,15
Kuprum (mg) 8 8 8 8
Yodium (mg) 0,6 0,6 0,6 0,6
Besi (mg) 80 80 80 80
Mangan (mg) 100 100 100 100
Seng (mg) 60 60 60 60
Biotin (mg) 0,1 0,1 0,1 0,2
Kolin (mg) 8000 8000 1100 1100
Asam folat (mg) 1 1 1 1,5
Niasin (mg) 60 60 60 60
Asam Pantotenat (mg) 15 15 15 15
Kebutuhan pokok itik muda:
1. Pertumbuhan jaringan
2. Hidup pokok (maintenance)
3. Pertumbuhan bulu
Kebutuhan pokok itik dewasa:
1. Produksi telur (petelur) dan daging (pedaging)
2. Pemeliharaan jaringan
3. Pertumbuhan bulu
Bahan pakan Proporsi (%) Protein (%) Ca (%) P (%)
Limbah daging
Dedak padi
Nasi kering
22,2
66,7
11,1
22,4 0,95 1,86
Dedak padi
Ikan
Nasi kering
50
30
20
23,51 3,57 2,33
Jagung
Kepala udang
Dedak padi
Beras
19,8
39,5
39,5
1,2
26,1 4,1 3,01
Konsumsi ransum setiap hari tiap ekor (Itik Tegal)
Bulan produksi ke- Konsumsi ransum (gram)
1 130
2 150
3 155
4 165
5 170
6 175
7 170
8 170
9 170
10 170
11 165
12 160
Berat dewasa jantan (kg) 9,1
Berat dewasa betina (kg) 7,3
Umur masak kelamin (minggu) 36-40
Produksi telur/tahun (butir) 25-35
Fertilitas (%) 85-95
Daya tetas (%) 40-60
Berat telur/berat badan 2,9
Berat telur (gram) 215
Karakteristik Angsa
Nutrien Starter Grower Finisher
Energi metabolisme (kkal/kg) 2900 2900 2900
Protein (%) 22 15 15
Lisin (%) 0,9 0,6 0,6
Vitamin A (IU) 1500 1500 4000
Vitamin D (IU) 200 200 200
Riboflavin (mg) 4 2,5 4
Niasin (mg) 55 35 20
Kalsium (%) 0,8 0,6 2,25
Fosfor (%) 0,6 0,4 0,6

Anda mungkin juga menyukai