Menjadi abu dan lelatu Lalu meyeretku ke wilayah tak dikenalia tak Dunia tak terjangkau lidahku Teriakanku lenyap dalam rengkungan besar waktu Seperti embun yang terserap cahaya pagi
Aku ingin memahami isyarat ini: Kegalapan telah mengiringi langkahku Sedang mataku peri setiap mengenangkanmu Adakah yang salah dari penglihatanku yang nanar Sejak aku sembunyi di balik kabut musim dingin Dan tumbuh menjadi si pembenci cahaya
Dunia di luar kata-kataku,Zlata Dan nyanyianku tak menyuarakan apapun Tapi airmataku terus megalir padamu Menjenuk pusin-pusing serta kuburan baru DI bikit kotamu.Airmataku terus mengalir Dari sanalah puisi akan memancarkan maknanya