Anda di halaman 1dari 1

DILUAR KATA

Musim panas membakar kata-kataku


Menjadi abu dan lelatu
Lalu meyeretku ke wilayah tak dikenalia tak
Dunia tak terjangkau lidahku
Teriakanku lenyap dalam rengkungan besar waktu
Seperti embun yang terserap cahaya pagi

Aku ingin memahami isyarat ini:
Kegalapan telah mengiringi langkahku
Sedang mataku peri setiap mengenangkanmu
Adakah yang salah dari penglihatanku yang nanar
Sejak aku sembunyi di balik kabut musim dingin
Dan tumbuh menjadi si pembenci cahaya

Dunia di luar kata-kataku,Zlata
Dan nyanyianku tak menyuarakan apapun
Tapi airmataku terus megalir padamu
Menjenuk pusin-pusing serta kuburan baru
DI bikit kotamu.Airmataku terus mengalir
Dari sanalah puisi akan memancarkan maknanya

***

Anda mungkin juga menyukai