Anda di halaman 1dari 22

Renungan sebentar..

Banyak maksiat yang kita kerjakan hingga menghalangi


amalan-amalan kitaa. Mungkin kita tidak boleh menjaga
dari hal-hal yang makruh bahkan diharamkan oleh Allah
sehingga menghalangi organ tubuh kita untuk beribadah
kepada-Nya.

-. kerana Kita tidak menjaga mata, telinga, mulut. Maka
menyukarkan anggota kita utk beribadah kepada Allah.
. Salah satu yang menyebabkan kematian hati adalah banyak
bercanda / bergurau senda. Boleh kita bergurau senda untuk
menceriakan suasana atau menciptakan suasana ukhuwah
Asy-Syeikh Al Munawar Abdul Kabir bin Abdullah
Bahmid bertanya : Apakah obat bagi orang yang
merasa berat untuk melakukan kebaikan dan cenderung
memperturutkan hawa nafsu, meskipun ia mencintai
kebaikan dan para pelakunya serta membenci kejahatan
dan para pelakunya ?

Habib Abdullah Al Hadad ra menjawab : Ketahuilah bahwa
malas beribadah dan cenderung memperturutkan hawa
nafsu ini dapat disebabkan oleh empat hal :
PENYEBAB MALAS
BODOH
LEMAH
IMAN
PANJANG
ANGAN-
ANGAN
MAKAN
DENGAN
SHUBHAT
BANYAK
MAKSIAT
TAK TAHU
BESARNYA
PAHALA
BERLEBIHAN
DALAM
PERKARA
MUBAH
Cenderung kepada
tarikan syahwat
yang sangat kuat.
Bergelimang
dengan
perbuatan dosa
dan maksiat.
1.Kebodohan, cara mengatasinya
adalah dengan menuntut ilmu yang
bermanfaat.

2.Lemah iman, Cara mengobatinya
dengan bertafakkur mengenai
kekuasaan Allah di langit dan di Bumi
serta tekun beramal Saleh.


3.Panjang angan-angan, cara
mengobatinya dengan mengingat mati
dan menyadari bahwa kematian dapat
datang setiap saat.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu.(QS. Ali Imran : 185)


4.Makan sesuatu yang syubhat, cara mengatasinya
adalah dengan bersikap wara dan sedikit makan.

5. Bermaksiat kepada Allah.
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka
usahakan itu menutup hati mereka. (QS 83:14)
-padahal Allah telah berfirman bahawa Allah itu sentiasa membantu :
dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-
benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan
sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat
baik.(QS. Al-ankabut:69

6. Tidak Tahu Besarnya Pahala Suatu Ibadah

jika seseorang mengetahui besarnya suatu
ibadah, niscaya ia akan rajin mengerjakannya.
Maka dari itu, aku wasiatkan kepada kalian
wahai kaum muslimin hendaklah
bersungguh-sungguh untuk memahami
keutamaan ibadah dengan membaca buku-buku
yang menjelaskan akan keutamaan dan
ganjaran ibadah itu. Karena jika seseorang
mengetahui keutamaan dan besarnya pahala
suatu ibadah ia akan bersungguh-sungguh
mengerjakan ibadah.


7. Berlebih-lebihan Dalam Hal Yang Mubah
- Bahkan seorang muslim yang bersungguh-sungguh dalam
beribadah, mengerjakan kebaikan dan ketaatan bahkan
bercapek-capek mengerjakan sholat tahajud pun tidak akan
merasakan lezat dan manisnya ibadah jika berlebihan dalam
perkara mubah tersebut.

Ibnu Qoyyim rohimahulloh berkata Banyak mengkonsumsi
makanan adalah sebuah penyakit yang akan menimbulkan
keburukan, banyak makan dapat menjerumuskan anggota
badan untuk melakukan maksiat, dan berat untuk melakukan
ketaatan.

Sufyan Ats-Tsauri pernah menuturkan, "Saya pernah tidak bisa menjalankan shalat
tahajjud selama 5 bulan. Hanya karena 1 dosa yang dulu aku lakukan." (atau ucapan
yg senada)
Nah, bagaimana dengan kita?

Seorang muslim yang bergelimang maksiat dan terkhusus dosa kecil yang sering diremehkan
dan dilupakan kebanyakan manusia adalah salah satu sebab lesu, malas dan meremehkan
ibadah dan ketaatan. Jika seorang malas beribadah, maka ia terancam dengan kemurkaan Alloh.
Tahukah Anda, apa kemurkaan Allah tersebut ?

Sungguh Alloh akan melenyapkan manisnya iman, tidak mengaruniakan kepadanya kelezatan
dalam ketaatan. Inilah murka Alloh yang akan menimpanya, selanjutnya ia tidak mampu
mengerjakan ketaatan dan ibadah, padahal meraih ketaatan dan ibadah adalah sebab meraih
kebahagiaan dunia dan akhirat. Oleh sebab itu Allohu subhanahu wataala berfirman

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri. (QS. Asy-Syura:30)

Maka dari itu, hendaklah seorang muslim menjauhi perbuatan maksiat dan dosa-dosa kecil yang
dianggap remeh. Oleh sebab itu jauh hari Rasululloh Shollalahu aalaihi wassalam mengingatkan
kita dengan sabdanya,

jauhilah dosa-dosa kecil, karena jika ia bertumpuk-tumpuk pada seseorang, maka ia akan
mencelakakan orang tersebut.

Jauhilah segala dosa kecil dan besar itulah ketaqwaan, jadilah engkau seperti orang yang
berjalan di atas jalan berduri yang selalu waspada, janganlah engkau meremehkan dosa kecil,
karena sebuah gunung itu tersusun dari batu-batu kecil


Janganlah mengharapkan kenikmatan ibadah pada tahap awal
perjuangan, sebab hal itu tidak mungkin dapat dicapai sebelum
seseorang benar-benar bermujahadah. Begitulah sunatullah :

Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan perubahan
pada sunatullah (Al-Ahzab, 33:62).
Awal perjuangan
Jauhi diri daripada perkara yang haram.
Kendalikan hawa nafsu supaya takut kepada Allah.
Setelah kita bersungguh Insyallah maka Allah akan
memberi perlindungan dan akan memberi rasa
kenikmatan dalam ibadah.
Kenikmatan yang tidak akan membuatnya lalai lagi dari
Allah. Sebaliknya, ia akan merasakan kepedihan yang
dalam ketika bermaksiat,

orang yang telah memiliki nafsu muthmainnah merasa
heran ketika melihat sebagian manusia durhaka kepada
Allah Taala,
Yakinlah bahwa kita sangat sanggup melawan kemalasan
yang merugikan dan menghinakan itu dengan mudah
asalkan mau memulainya dengan belajar mendisiplinkan
diri dalam segala hal.

Terapi penyakit Malas
1. Perbanyaklah berzikir kepada ALLAH (Sholat
berjamaah lebih ditekankan, perbanyak membaca Al
Quran, Qiyamullail, Dzikir lainnya)
2. Berusaha memperbanyak membaca artikel / buku
buku keislaman. (dari Internet, membeli buku sesuai
kebutuhan hati dan iman masing masing).

3.Berkumpullah dalam majelis ilmu dan memperbanyak kedekatan
kita dengan orang orang sholeh.
Tidak jarang seseorang yang pada awalnya malas menjadi
bersemangat ketika menyaksikan orang-orang dikelilingnya begitu
rajin. Sangat mungkin seorang anak yang tadinya malas membaca Al
Quran kemudian menjadi bersemangat untuk membacanya setelah
menyaksikan ayah atau kakaknya yang begitu rajin membacanya.
Tepatlah apa yang dikatakan Ibnu Kholdun bahwa manusia adalah
anak lingkungannya, artinya orang-orang yang ada disekitarnyalah
yang membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Untuk itu
seorang mukmin haruslah memperhatikan lingkungannya, baik
lingkungan rumah, kantor, bisnis bahkan lingkungan bermainnya.
4. Prioritaskan Akhirat dibandingkan Dunia. (takut akan azab
Allah (neraka, siksa kubur) lebih terasa ke iman/hati ini).

5. Ikhlaskan hati ini dan ber tawakal kepada ALLAH
semoga dosa dosa kita dihapuskan, dan tidak perlu
menghitung seberapa banyak amal ibadah yang telah kita
kerjakan, tetapi berpikirlah bahwa dosa dosa kita
teramat banyak dibandingkan pahala kita, sehingga
ketakutan tersebut menghilangkan rasa malas dan
kesombongan diri.
6. Memperbanyak dzikrullah


INGATLAH
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. (QS. Asy-
Syura:30)


SEKIAN..

Anda mungkin juga menyukai