Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan sosial dan kepribadian

Ditandai dengn meluasnya lingkungan sosial, anak-anak melepaskan diri


dari keluarga dan makin mendekatkan diri pada orang yang ada disamping
keluarga. Meluasnya lingkunagn sosial maka menyebabkan anak
umenjumpai pengaruh-pengaryh di luar pengawasan orang tua.
1. Interaksi dengan anak sebaya
Dikemukakan bahwa anak-anak saling mempengaruhi satu sama lain.
Hartup (1!"# telah mengumpulkan hasil penelitian mengenai hal
tersebut. $esudah itu datanglah beberapa studi yang lain yang dalam
garis besarnya menyongkong apa yang telah di ketemukan. Misalnya
%ouniss dan $mollar (1&'# dan muller ( )ooper (1&*#menunjukan
beberapa perlunya hubungan dengan peer(teman setingkat
perkembangan namun tidak perlu seusianya# dan teman-teman bagi
perkembangan anak. Penelitian mengenai kon+ormisme. $e)ara teoritis
dapat sebagian dihubungkan dengan pendapat piaget yang
mengemukakan beberapa stadium dalam kesadaran peraturan. Piaget
mengemukakan bahwa kon+orisme sosial yang bertambah pada usia
antara ! tahuin sampae 1" tahun.
Masa usia yang sebelumnya yaitu kurang lebih antara usia , tahun dan
* tahun disebutnya +ase pra sosial egosentris. Dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada umumnya anak-anak sulung lebih mudah kena pengaruh
teman-teman sebayanya, tetapi tergantung pula pada jenis kelamin
anak sewrta situasinya. -uga pendapat bahwa anak wanita lebih peka
terhadap tekanan kelompok dari pada anak laki-laki tidak dapat begitu
saja dibenarkan. -uga diketemukan dalam penelitian bahwa anak yang
ekstro.ertlebih kon+ormistis dari pada anak-anak yang intro.ert.
$ebagai ringkasan bahwa kon+ormisme pada /0 dan $D tadi lebih
ditentukan oleh +aktor-+aktor situasional daripada oleh si+at-si+at
kepribadian anak. Pertama kali yang di)ari oleh anak adalah kontak yang
menyenangkan. 1ila kon+ormisme merupakan syarat untuk memperoleh
kontak, maka anak akan mudah untuk menyesuaikan dirinya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh 2utte dkk (1*# di 3ropa
terhadap remaja laki-laki dan wanita usia 1" sampain 1& tahun
mengenai si+at ideal pertemanan dikemukakan jawaban-jawaban
sebagai berikut4 1# 5kti.itas dan interes bersama, ,# $aling bersama
(segalanya dibi)araka bersama#, 6# $aling per)aya (dapat menyimpan
rahasia#, 7# 3mpati (ikut merasakan # saling jujur, '# Mengisi kekurangan
yang lain (sahabat memiliki si+at yang diinginkan#, *#8elasi yang dekat,
kelekatan satu dengan yang lain berdasarkan keterbukaan,
kehalusanrasa dan saling membantu.
Hubungan sosial dengan peer adalah sangant penting bagi
perkembangan anak. Persahabatan yang semula terrjadi karena
9melakukan sesuatu bersama:.
Perkembangan motivasi prestasi
$alah satu aspek kepribadian seseorang yang paling banyak diteliti
adalah mengenai moti.asi prestasi . Dalam psikologi banyak
didiskusikan mengenai pertanyaan apakah tingkah laku manusia
dapat dikembalikan pada beberapa moti+ dasar. Misalnya ;reud
berpendapat bahwa tingkah laku akhirnya harus dijabarkan dari
na+su seksual beserta moti+-moti+nya yang timbul dari na+su seksual
tersebut. 5dler berpendapat bahwa semua tingkah laku manusia
timbul dari na+su ingin menguasai. 0einginan untuk menguasai
menurut 5dler menentukan segala tingkah laku dan perbuatan
seseorang. $edangkan 5llport (1**# menunjukan bahwa banyaknya
moti+ itu sama dengan banyaknya usaha yang ada. Ia mempunyai
keyakinan bahwa tingkah laku manusia itu tidak dapat dikembalikan
pada beberapa moti+ dasar saja.
Pada umumnya dibedakan antara moti.asi yang instrinstik dan
yang ekstrinstik. Moti.asi instrinstik berarti bahwa sesuatu perbuatan
memang diinginkan karena seseorang senang melakukan nya. Di sini
moti.asi datang dari diri orang itu sendiri. $ebaliknya moti.asi
ekstrinstik berarti bahwa sesuatu perbuatan dilakukan atas dasar
dorongan atau paksaan dari luar. <rang melakukan perbuatan itu
karena ia didorong atau dipaksa dari luar.
Moti.asi yang ekstrinstik berubah menjadi moti.asi yang instrinstik
, bila moti.asi tu sudah menjadi instrinstik maka orang sudah
menjadi begitu bermoti.asi sehingga tiada rintangan yang akan
menghambatnya untuk melakukan perbuatan tersebut.
$uatu moti. mempunyai 6 ma)am unsur4
1. Moti+ mendorong terus, memberikan energi pada suatu tingkah
laku
,. Moti+ menyeleksi tingkah laku, menentukan arah apa yang akan
dan tidak akan dilakukan .
6. Moti+ mengatur tingkah laku artinya bila sudah memilih salah
satu arah perbuatan maka arah itu akan tetap dipertahankan.
Perkembangan identitas jenis kelamin atau tingkah laku
sesuai jenis kelamin
Mengenai perkembangan tingkah laku sesuai dengan jenis kelamin
ada )ukup banyak literatur. -ans (1!6# membi)arakan mengenai
arti seksualitas dan tingkah laku sesuai jenis kelamin dalam masa
kanak-kanak. Dia menganggap adanya 6 +aktor yang penting dalam
timbulnya tingkah laku tersebut, yaitu4 1# +aktor biologis, ,# +aktor
sosial, 6# +aktor kogniti+. -ans menunjukan bahwa ada beberapa studi
mengenai tingkah lakuyang dapat menerima adanya pendapat, yaitu
9bahwa sejak permulaan ada perbedaan pada , jenis kelamin
mengenai apa yang mungkin dapat disebut sebagai matriks
kondisionog yang permulaan:. Dari sudut pandang biologis
nampaknya dapat diterima bahwa ada perbedaan disposisional yang
menyebabkan pelajaran tingkah laku yang berbeda antara anak laki-
laki dan wanita
0holberg dalam tahun 1** sudah membi)arakan mengenai 6
kemungkinan )ara menerangkan mengenai tingkah laku spesi=k jenis
kelamin menurut tinjauan 6 teori yang bebeda4 1# teori psikoanalisis,
,# teori belajar sosial, 6# teori perkembangan yang kogniti+.
/eori perkembangan yang kogniti+ dengan 0ohlberg (1**# sebagai
tokohnya mengemukakan , bahwa dalam timbulnya tingkah laku
spesi=k jenis kelamin maka proses kogniti+ sebagai +aktor perantara
mempunyai tempat yang penting, artinya seseorang lebih dulu
menjalani kategorisasi diri sendiri yang kogniti+, yaitu mengenai diri
sendiri sebagai laki-laki atau wanita.
$ebagai kesimpualn dapat dikemukakan bahwa menurut
pandangan para penulis, +aktor-+aktor biologis merupakan dasar bagi
perkembangan tingkah laku spesi=k jenis kelamin, proses belajar
sosial sejak awal telah menyumbang pada kenyataan bahwa
identitas kelamin terjadi melalui norma-norma sosial yaitu melalui
pernilaian apa yang baik atau tidak baik bagi anak laki-laki atau anak
wanita.
/ingkah laku spesi=k jenis kelamin, namun dapat ditentuntukan
atas dasar beberapa penelitian pada tahun-tahun terakhir, bahwa4
1. 5gresi (mulai tahun ke-,#lebih banyak terdapat pada anak laki-laki
,. 5kti.itas (mulai tahun ke-6# lebih banyak terdapat pada anak laki-laki
6. Dominasi ( mu tahun ke-7# lebih banyak dijumpai pada anak laki-laki
7. Impulsi.itas (mulai usia pra sekolah# lebih banyak dijumpai pada anak laki-
laki
'. 0e)emasan (mulai & atau tahun# lebih banyak terdapat pada anak
wanita
*. 0e)akapan .erbal (pada suatu kelompok ke)il anak wanita mulai 7 tahun,
tetapi pada umumnya 11 atau 1, tahun# terdapat pada anak wanita lebih
banyak dari pada anak laki-laki
!. 0e)akapan pengamatan ruang (mulai 11 atau 1, tahun# lebih kuat pada
anak laki-laki
&. 0e)akapan kuantutati+ (mulai 1" tahun# lebih baik pada anak laki-laki
Mengenai batasan-batasan umur yang dikemukakan diatas perlu
dikemukakan bahwa Indonesia penelitian mengenai hal-hal tersebut masih
perlu dilakukan. /etapi perlu ditunjukan disini bahwa dengan bertambahnya
usia sampai pada masa remaja ada perbedaan yang makin nampak antara
anak wanita dan anak laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai