Anda di halaman 1dari 10

Pada suatu kesempatan UNSOED mengadakan rekruitmen atas permintaan sebuah

perusahaan PMA (Penanam Modal Asing). Pesertanya tercatat 400 orang alumni yang
datang dari beberapa PTN dan PTS di wilayah Jawa Tengah. Rekrutmen ini berlangsung
dua hari. Hari pertama adalah test akademik dan psikotest. Delapan puluh persen (80%)
peserta dinyatakan lulus test tersebut. Pada hari kedua diadakan test wawancara. Alangkah
mengejutkan hasilnya. Dari peserta test wawancara hanya sekitar 40% yang pantas
dinyatan lulus. Pada hal perusahaan telah mentarget minimal 60% dari peserta yang lulus
test hari pertama dapat diterima kerja.
Penyebabnya dapat ditebak, mereka tidak mengusai keterampilan wawancara. Padahal test
wawancara secara subtansial lebih mudah dari pada test akademik. Tingkat kesulitan
berpikir dalam wawancara jauh lebih mudah dari pada test akademik. Justru karena
dianggap mudah, banyak diantara mereka yang tidak secara khusus mempersiapkannya,
baik melalui pelatihan maupun belajar otodidak membaca buku-buku kiat sukses
mengikuti test wawancara.

Test wawancara kelihatan sepele tapi sangat menentukan dalam memasuki dunia kerja.
Sebab, dengan wawancara seseorang dapat diketahui tidak saja soal keterampilan
pendukung (soft skill) seperti sikap, motivasi dan kedewasaan emosinal dan spiritual tetapi
soal hard skill seperti kemampuan akademik/professional. Kelihatannya mudah seperti
orang bercanda, tetapi hasil wawncara dapat mengungkap karakter sesesorang yang belum
terungkap dalam test akademik.

Bisa saja seseorang test akademik atau IPK-nya tinggi tetapi sering gagal dalam
menghadapi wawancara. Hal ini terjadi karena yang bersangkutan tidak dapat mengemas
dirinya secara elegan baik dalam menyampaikan gagasannya maupun
penampilannya. Saat wawancara seseorang harus dapat memanfaatkan kesempatan itu
untuk memasarkan dirinya kepada pewawancara. Ia gagal dalam menjual gagasannya
melalui argumentasi dan penampilanya.

Sri Haryani (2001) membagi test wawancara menjadi 3 (tiga) jenis waancara: 1)
wawancara terarah (directed interview); 2) wawancara terbuka (open interview); 3)
wawancara menekan (stress interview). Wawancara terarah adalah wawancara yang
pertanyaannya sudah disiapkan secara urut oleh pewancara, karena dengan pertanyaan-
pertanyaan tersebut akan diperoleh calon yang cocok. Wawancara terbuka yakni
wawancara yang memberikan keleluasan dalam menggali informasi/pengetahuan yang
dimiliki calon. Pertanyaan bebas dan mengalir saat wawancara berlangsung. Wawancara
menekan sebuah test wawancara yang bersifat menekan calon, biar stress, dibombarir
dengan berbagai pertanyaan dan argumen-argumen faktual. Tujuannya untuk mengetahui
daya tahan calon bila menghadapi situasi yang sangat menekan (stress).

Apa pun jenis wawancara yang akan Anda hadapi, berikut saya memberikan
memberikan 10 (sepuluh) tip wawancara yang boleh dikakan menjual. Artinya baik segi
penampilan dan segi berkomunikasinya dapat meyakinkan si pewancara.

1. Jangan grogi. Jangan panik dan gemetaran saat menghadapi pewancara. Banyak diantara
mereka yang grogi dalam mengawali wawancara, cermin tidak percaya diri dan miskin
pengalaman dalam wawancara karena belum pernah berlatih. Bila grogi berkepanjangan,
sudah menunjukkan betapa tidak kredibelnya Anda bila menghadapi masalah. Betapa
Anda selama ini miskin pengalaman dalam menghadapi masalah.

Kondisi grogi terjadi karena Anda merepresentasikan pewancara secara belebihan ke
dalam pikiran Anda. Perlu diketahui bahwa pikiran akan mempenagaruhi tindakan, Bila
pikiran Anda menganggap pewancara itu menakutkan dan ditambah ketidakpercayaan
diri yang berlebihan, maka rasa grogi semakin bertambah.

2. Pakaian rapi dan sopan. Pakain menunjukkan kepribadian, dalam wawancara pakailah
pakain formal yang mencerminkan profesionalisme. Jangan memakai perhiasan yang
berlebihan khususnya bagi wanita. Pakain muslim pada umumnya tidak dipermasalahkan.

3. Duduklah dengan rileks dan sopan. Tidak semua orang menyukai duduk dengan kali
melipat. Pandangan mata juga rileks, dengan menatap si pewancara. Jangan terlalu
sering menundukkan kepala dengan mata menatap ke bawah. Sebab yang seperti itu
menunjukkan seorang yang pemalu.

4. Pelajari dulu profil perusahaan/organisasi. Sedapat mungkin, sebelum wawancara,
mempelajari dulu profil perusahaan/organisasi yang sedang dilamar. Cari buku profil
perusahaan melalui teman yang sudah bekerja di sana atau melalui situs internet. Hal ini
tidak saja untuk menunjukkan keseriuasan Anda untuk bisa diterima di perusahaan
tersebut, tetapi akan memudahkan komunikasi dalam wawancara. Pengetahuan Anda
tentang profil perusahaan mempermudah Anda dalam wawacara sekaligus meningkatkan
point (nilai) wawancara.

5. Tunjukkan minat Anda terhadap pekerjaan yang sedang dilamar. Pewawancara selalu
mencari calon yang memiliki keinginan kuat untuk maju. Pewancara juga sangat menyukai
calon yang suka terhadap tantangan. Sayangnya, banyak di antara calon yang motivasi
kerjanya rendah. Banyak calon yang terjebak dalam pertanyaan : Apa motivasi kerjanya?
Sekitar 75 persen --utamanya yang tidak memiliki skill wawancaramenjawab hanya
mencari pengalaman dan coba-coba. Jawaban seperti ini merupakan jawaban kampungan
yang tidak berbobot sama sekali.

Jawaban yang diiginkan sebenarnya adalah jawaban yang mencerminkan Anda
memiliki minat kuat terhadap pekerjaan itu. Bukan sekedar mencari pengalaman, tetapi
pekerjaan itu merupakan salah satu bidang yang diminatinya sejak kuliah/sejak
dulu. Sekaligus menunjukkan beberapa bukti bahwa Anda benar-benar berminat di bidang
itu, dengan menekankan bahwa pekerjaan tersebut sangat menyenangkan dan menantang
untuk dimasukinya.

6. Ttunjukkan kekuatan-kekuatan (bakat) yang relevan dan cara mengatasi kelemahan
yang Anda miliki. Pertanyaan seperti ini kelihatannya mudah untuk menjawabnya, tetapi
sesungguhya menjebak. Dalam arti Anda ngelantur dalam memberikan jawaban, yakni
jawaban-jawaban yang tidak semestinya. Kongkritnya, Anda tidak menceritakan kekuatan-
kekutan relevan dan cara mengatasi kekurangan yang Anda miliki, namun jawabannya
sekenanya.

6. Jawablah dengan logis, runtut dan proporsional. Wawancara adalah teknik menggali ide
dan iformasi secara porposional. Artinya baik calon maupun si pewancara harus terlibat
dalam komunikasi yang intens, atau gayeng/akrab. Sayangnya, banyak calon yang kalau
ditanya, jawabnya hanya patah-patah, satu pertanyaan dijawab dengan satu kalimat datar
saja. Kemampuan menjawab, adalah cermin kemampuan intelektual, wawasan dan cara
menyusun sebuah bangunan logika.

Tetapi bukan berarti bicara selebar-lebarnya, sehingga si pewancara tidak kebagian waktu
untuk bertanya lagi . Memberikan jawaban yang berlebihan menunjukkan calon tidak tahu
adat atau beretika komunikasi.

7. Kontrol suara dan bahasa non verbal. Bicaralah dengan sara yang cukup, jangan terlalu
lirih sehingga pewancara sering meminta penjelasan tambahan. Agar bicaranya lebih
efektif gunakan bahasa non verbal (ekspresi wajah, gerakan tangan dan sebagainya)
seperlunya. Jangan over acting, melainkan berikan efek tertentu dengan bahasa non verbal
yang tepat pada kata-kata tertentu sehingga memberikan makna khusus pada kata
tersebut.

7. Ikuti gaya bicara pewawancara. Gaya bicara seseorang berbeda-beda. Adaya yang
bicaranya cepat, ada yang bicaranya pelan dengan intonasi (penekanan) yang mantap, dan
ada yang bicaranya tidak terlalu cepat, sistematis dan humoris. Ikuti saja gaya pewancara
agar mudah sinkron, mudah nyambung dan gayeng/akrab. Sebab, jika pewancara bergaya
cepat, sementara Anda bicaranya terlalu lambat dengan nada sangat berat, maka pewancara
kurang menunjukkan minatnya

8. Tunjukkan kedewasaan dan wawasan Anda. Selama wawan cara tunjukkan secara
eksplisit bahwa Anda adalah calon yang memiliki kedewasaan dalam bertindak. Dalam hal
ini Anda hendaknya dapat memeprlihatkan sikap-sikap Anda dalam bertindak atau
mengambil keputusan bahwa Anda adalah orang yang memiliki rasa tanggungjawab yang
tinggi, termasuk dalam setiap menghadapi resiko dan tantangan kerja.

Tujukkan pula bahwa Anda memiliki wawasan yang luas tidak saja soal kompetensi
akademik, melainkan yang non akademik seperti pengetahuan umum yang sangat ngetrend
saat ini. Keluasan wawasan Anda menunjukkan Anda seorang yang haus akan pengetahuan
baru. Perusahaan mana pun sangat menyukai calon yang selalu haus akan pengetahuan
baru.

9. Bila ditanya besarnya gaji, jawablah secara moderat, kecuali profesi marketing. Yang
dimaksud dengan moderat adalah tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Bila jawaban
Anda terlalu rendah menunjukkan Anda kurang pede, kurang yakin dengan skill yang
dimiliki saat ini. Bila terlalu tinggi, memberikan kesan bahwa Anda termasuk tipe
penuntut. Tidak semua perusahaan suka terhadap tipe ini. Paling aman adalah
mempertimbangkan gaji dengan standard UMR (upah minimum regional) sebgai
patokannya.

Tetapi khusus untuk profesi marketing, akan lebih disukai calon yang berambisi gaji tinggi.
Hal ini terkait dengan bonus yang akan diterima. Gaji seorang marketer biasanya terkait
erat dengan target omzet yang diperoleh. Menentukan gaji tinggi boleh, asal mampu
memenuhi target. Menentukan gaji dan bonus tinggi mencerminkan Anda orang yang
sangat percaya diri dalam menjual.

10. Jujur. Kejujuran merupakan salah satu nilai agung, nilai universal yang dijunjung
tinggi dimana pun kita berada, dan apa pun profesi kita. Anda selama wawancara
berlangsungboleh saja menunjukkan kepiawaian bicara berikut penampilan yang elegan
serta bangunan logika yang kokoh, namun jika kejujuran dilanggar, semuanya itu akan
gugur. Maka bicaralah secara jujur dan terbuka, sikap rendah hati, terbuka, tidak menutup-
nutupi manakala tidak bisa menjawab jauh lebih berharga ketimbang jawaban yang
dibungkus dengan kebohongan.

Perlu dicatat bahwa setiap pewancara, bisa membaca setiap kebohongan yang Anda
berikan. Tidak saja melalui analisis faktual hasil wawancara, tetapi ekspresi wajah bohong
sangat mudah dikenali oleh setiap pewancara profesional. Selamat mencoba, semoga
sukses.

Jawaban Pertanyaan Interview Kerja: Apa yang memotivasi Anda
dalam bekerja?

Tidak ada jawaban yang benar atau salah untuk pertanyaan
wawancara tentang apa yang memotivasi Anda. Pewawancara
berusaha untuk memahami kunci keberhasilan Anda di posisi
yang Anda lamar , dan ingin memastikan apakah itu cocok.
Pertimbangkan, sebelum wawancara, apa yang sebenarnya
memotivasi Anda dan siapkan beberapa contoh spesifik untuk
dipergunakan selama wawancara.
Tanggapan Anda akan bervariasi berdasarkan latar belakang dan
pengalaman, tetapi, Anda akan ingin tunjukkan antusiasme Anda
dan apa yang Anda sangat sukai tentang pekerjaan Anda. Berikut
adalah beberapa contoh:
Saya bertanggung jawab atas beberapa proyek di mana saya
berada dalam tim pengembangan dan pelaksanaan program. Tim
mencapai 100% pengiriman tepat waktu untuk produk perangkat
lunak. Saya termotivasi baik oleh tantangan menyelesaikan
proyek lebih awal dari jadwal dan mengelola tim dapat mencapai
target.
Saya selalu dimotivasi oleh keinginan untuk melakukan pekerjaan
di posisi apapun sebagai yang terunggul dan menjadi sukses
dalam pekerjaan saya, baik untuk kepuasan pribadi saya sendiri
maupun pimpinan saya.
Saya selalu ingin memastikan bahwa klien perusahaan saya
mendapatkan layanan pelanggan terbaik yang dapat saya
berikan. Saya selalu merasa bahwa hal itu sangat penting, baik
untuk saya pribadi, bagi perusahaan, dan klien, untuk
memberikan pengalaman pelanggan yang positif.
Saya telah menghabiskan karir saya di bidang penjualan dan
kompensasi serta insentif selalu menjadi faktor yang kuat dalam
memotivasi saya untuk menjadi tenaga penjual.
Inilah Pertanyaan Jebakan Ketika Melamar Pekerjaan (Waspadalah)
Ternyata, ketika kita melamar pekerjaan, kadang kita diberi pertanyaan-pertanyaan
jebakan, diantaranya : Mengapa kami harus mempekerjakan Agan?, Mengapa
tertarik bekerja di perusahaan ini?, Apa kelemahan utama Agan?, dan masih
banyak lagi. Supaya kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
benar, ane sarankan agan membaca thread ini.
1.Mengapa kami harus mempekerjakan Agan?
Ini peluang Agan untuk menjual diri Agan. Uraikan dengan singkat dan jelas
kelebihan yang Agan miliki, kualifikasi Agan dan apa yang dapat Agan
sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban
yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang
pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan
keunikan yang Agan miliki.
2.Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?
Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui
apakah Agan mempersiapkan diri agan dengan baik. Jangan pernah datang untuk
sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan
memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut maka
pertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Agan untuk memperlihatkan
inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Agan miliki
sepadan dengan posisi yang diperlukan
3. Apa kelemahan utama Agan?
Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai
kelemahan Agan, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Agan mengubah
kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Agan memiliki masalah
dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Agan ambil. Hal ini
memperlihatkan bahwa Agan memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang
perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Agan.
4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu?
Walaupun Agan berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik,
Agan harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan
jawaban yang diplomatis. Bila Agan memberikan jawaban yang mengandung aspek
negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila agan
mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apa-
apa buat Agan
5. Bagaimana Agan mengatasi masalah?
Tidak mudah memberikan jawaban bila Agan mendapatkan pertanyaan seperti di
atas, terutama bila Agan baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja.
Pewawancara ingin melihat apakah Agan dapat berpikir kritis dan mengembangkan
solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Agan hadapi, bahkan walaupun Agan
tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
Gambarkan langkah-langkah yang Agan lakukan dalam memprioritaskan
pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Agan bertanggungjawab dan tetap dapat
berpikir jernih walaupun sedang menghadapi masalah.
6. Prestasi apa yang dibanggakan?
Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara
spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan.
Walaupun Agan pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan
merupakan sebuah jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih
profesional dan lebih relevan. Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan tersebut dan kembangkan contoh yang memperlihatkan bagaimana
Agan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
7. Berapa gaji yang Agan harapkan?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang
tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup.Yang perlu Agan lakukan sebelum
wawancara adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar
Agan dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Beritahu pewawancara
bahwa Agan terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba.
Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu.
8. Bisa ceritakan mengenai diri Agan?
Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah
semudah yang Agan bayangkan. Yang pasti Agan harus menyadari bahwa
pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Agan lakukan di akhir
pekan ataupun dari daerah mana Agan berasal. Pewawancara berusaha mengetahui
Agan secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Agan, baik
pengalaman kerja maupun sasaran karir Agan dan tetap konsisten. Rangkum
jawaban Agan dengan mengungkapkan keinginan Agan sebagai bagian dari
perusahaan tersebut. Bila memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat
membawa Agan pada pembicaraan yang memperlihatkan kualifikasi Agan.
9. Dari resume dan riwayat hidup anda, kami rasa anda jauh berpengalaman untuk
pekerjaan ini.
Pertanyaan ini tentunya akan mengangkat perasaan Agan setinggi awan. Namun
ingat, ini adalah jebakan. Pewawancara ingin tahu seberapa besar Agan mampu
mengendalikan diri dan berpikir logis saat mendapat pertanyaan seperti ini.
Jawablah dengan rendah hati dan percaya diri bahwa Agan juga manusia yang ingin
mengenal lebih dekat perusahaan itu sebelum bekerja secara efisien di tingkat lebih
tinggi.
Dengan kata lain, Agan ingin mengatakan sesuatu seperti ini: aku butuh apresiasi
lebih tinggi jika dirasa kontribusiku maksimal Namun jangan katakan itu secara
langsung, gunakan makna tersirat saja dengan mengemukakan keinginan Agan
untuk tertantang bekerja di tingkat lebih tinggi demi tercapainya target bersama
10.Apakah Anda bersedia bekerja lembur?
Tips menjawab pertanyaan: Pertanyaan ini merupakan pertanyaan jebakan saat
wawancara kerja. Karena pasti tidak ada karyawan yang senang bekerja lembur.
begitu juga dengan perusahaan, tidak ada perusahaan juga yang dengan rela
membiarkan karyawannya bekerja lembur terus menerus karena lembur merupakan
salah satu indikasi adanya ketidak efisienan kerja para karyawan. Oleh karena itu,
kita harus bisa menjawab secara diplomatis seperti ini: "kalau memang pekerjaan
belum selesai saat jam pulang padahal saya sudah berusaha maksimal, maka saya
tidak keberatan untuk bekerja lembur. Namun saya lebih senang bila pekerjaan saya
bisa selesai tepat waktu"
11. Apa target Anda dalam 5 tahun mendatang?
Tips menjawab pertanyaan: Bentuk lain dari pertanyaan ini adalah "Apa Tujuan
Kamu ke Depannya?" Ini adalah salah satu pertanyaan untuk menilai tingkat
komitmen Agan atas pekerjaan Agan. Alasan lain dari pertanyaan ini adalah untuk
mengetahui apakah Agan adalah orang yang mempunyai tujuan. Jawaban Agan
sebaiknya adalah jawaban yang dapat membuat interviewer berpikir bahwa tujuan
Agan juga melibatkan pekerjaan terkait dalam jalur karir Agan. Jawaban yang
memberikan tujuan jangka panjang akan memberikan kesan bahwa Agan adalah
orang yang memiliki motivasi dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, Agan
mungkin harus melakukan instropeksi terlebih dahulu atas keinginan Agan dan
membandingkannya dengan pekerjaan terkait.
Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja Beserta Jawabannya

Apakah Anda pernah melakukan wawancara untuk tes kerja? Munkin artikel ini dapat membantu
anda menghadapi pewancara saat menghadapi tes wawancara. Langsung saja baca sampai
selesai.

1. Bagaimana anda menggambarkan diri anda sendiri?

Latar belakang pendidikan telah mempersiapkan diri saya untuk menjadi konsultan keuangan
yang terbaik yang pernah ada. Baik, akan saya ceritakan secara rinci bagaimana saya
mempersiapkan diri saya. Saya adalah sarjana lulusan perguruan tinggi dengan jurusan akuntansi
dan keuangan pada universi
tas X. Saya menguasai teori mengenai investasi dan juga pengalaman kerja di danareksa selama 2
tahun. Kedua hal itu telah mempersiapkan saya secara matang pada pekerjaan ini.

2. Coba ceritakan tentang diri anda

Ceritakan tentang diri anda, tetapi bukan kisah hidup anda
Berikan penjelasan singkat seperti pendidikan, target jabatan yang ingin dicapai, pengalaman
pada bidang pekerjaan yang anda lamar dan latar belakang pendidikan yang berhubungan dengan
posisi yang anda inginkan.

3. Apa kelebihan yang anda miliki?
Jika membicarakan tentang kelebihan, hal ini tergantung pada jenis pekerjaan yang anda lamar.

4. Apa kelemahan anda?
Pilihan jawaban untuk menjawab pertanyaan mengenai kelemahan diri:

a. Ungkapkan kelemahan anda sebagai suatu hal yang positif :
Saya terkadang tidak sabar dan hal itu membuat saya bekerja menjadi berlebihan.
Ketika saya memulai suatu pekerjaan, saya biasanya lupa untuk beristirahat makan siang.
Karena saya perfeksionis. Saya selalu menemui kesulitan dalam hal bekerjasama untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan, karena saya khawatir orang lain tidak dapat menyelesaikan nya
sebaik saya.

Warning !! : ungkapan perfeksionis sudah terlalu sering di ungkapkan.

b. Kemukakan kelemahan anda dalam suatu bidang dan juga berikan penyelesaiannya :
Saya mempunyai masalah dengan pengucapan, jadi saya terbiasa membawa kamus sebagai
pegangan.

c. Pilihan lain :
Berikan alasan yang sederhana kepada pewawancara bahwa tidak ada kelemahan anda yang
akan membuat hasil pekerjaan anda tidak maksimal.
Beri pernyataan bahwa kelemahan anda itu adalah suatu kesalahan dan anda telah belajar dari
kesalahan itu dan telah belajar untuk mengatasinya.

5. Dimana anda ingin berada dalam 5 (atau 10 atau 15) tahun lagi?
Ini adalah pertanyaan untuk mengetahui apakah ambisi anda, jadi jawablah dengan memberitahu
apa yang menjadi cita cita anda dan bagaimana cara anda mewujudkan cita cita tersebut.Sangat
penting bagi manusia untuk memiliki ambisi, tetapi jangan sampai terlalu ambisius.

6.Apa yang anda inginkan dalam hidup anda ?
Ungkapkan secara halus pertimbangan ketika merespon pertanyaan jenis ini :
Kejujuran/ambisi/keinginan anda untuk bekerja pada perusahaan
Hindari jawaban yang seakan-akan perusahaan itu milik anda.
Jangan mengungkapkan secara keseluruhan akan hal yang menyangkut pribadi ( seperti
pernikahan, keluarga), namun fokus pada tujuan anda secara professional.

Contoh respon terhadap pertanyaan di atas :
Untuk anda ketahui bahwa saya adalah orang yang tepat untuk mengisi jabatan yang
ditawarkan. Dan jika dalam masa mendatang nanti saya dicalonkan pada posisi yang lebih tinggi,
maka saya tidak akan melewatkan nya.
ATAU : Saya mengharapkan untuk tetap berada dalam perusahaan dan dalam 5 tahun
kedepan saya akan membuat perubahan besar dalam perusahaan ini.
ATAU: Saya ingin menjadi yang terbaik dalam perusahaan ini sebagai__________.

7.Pernahkah kau mempunyai konflik dengan pimpinan atau pengajar mu?
Pewawancara akan melihat apakah anda adalah seseorang yang berkualitas atau calon pegawai
yang biasa-biasa saja.
Jangan jatuh kedalam jebakan.
Dan jika anda benar-benar TIDAK pernah mempunyai masalah, ceritakan bagaimana mengatasi
jika anda bertemu dengan masalah.

8.Apa alasan perusahaan kami menggaji anda?
Ceritakan apa yang membedakan anda dengan kandidat lain.
Ungkapkan dengan jelas bahwa kemampuan anda dapat memenuhi kebutuhan dari
perusahaan.

9.Bagaimana anda menggambarkan pekerjaan impian anda ?
Gambaran tentang pekerjaan impianmu harus tergambar tidak jauh berbeda dengan pekerjaan
yang anda lamar saat ini.

10.Apakah anda memilih bekerja pada pencarian informasi atau dengan bekerjasama dengan
orang-orang?
Biasanya pewawancara menjelaskan tentang pekerjaan dan kekuatan pada tiap bagian
pekerjaan.
Jangan membuat diri anda terlihat lemah pada bidang tertentu

11. Kriteria apakah yang harus dimiliki untuk menjadi pimpinan yang sukses?
Pertanyaan itu biasanya mempunyai 2 tujuan :
Bagaimana anda mengatasi dirimu dengan manajemen.
Bagaimana anda melihat dirimu sendiri sebagai seorang pimpinan

12. Apakah latar belakang pendidikan anda mempersiapkan anda pada jabatan yang anda
inginkan?
Gambarkan latar belakang pendidikan anda yang ada hubungannya dengan pekerjaan yang anda
lamar. Berikan contoh nyata, jika memungkinkan.

13. Berapa banyak pelatihan yang akan anda ikuti untuk meningkatkan kualitas kerjamu?
Kata kuncinya adalah produktif.
Anda dapat segera produktif. Pastikan ekspresi keyakinan pada dirimu untuk dapat membuat
perubahan secepatnya.

14.Kenapa IPK anda tidak terlalu tinggi?
Jangan menyangkalnya dan membuat-buat alasan. Respon anda akan dapat mengubah nilai anda
sebagai calon pegawai.
Anda sangat aktif pada olahraga, kegiatan di luar kampus yang menyebabkan penurunan nilai
anda, namun hal itu membuat anda senang berkompetisi.
Anda bekerja sambilan semasa anda kuliah yang membuat penurunan nilai, namun membuat
anda mempunyai pengalaman tentang pekerjaan.
Anda membuat beberapa kesalahan, dan anda telah belajar dari kesalahan itu dan menjadikan
kesalahan itu sebagai pengalaman anda.

Anda mungkin juga menyukai