Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh
kuman Salmonella thypii ( Arief Mansjoer, 2000).
Tifus abdominalis merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada usus
halus yang disebabkan oleh Salmonella thypii, yang ditularkan melalui
makanan, mulut atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella
thypii (Hidayat, 200).
Menurut !ursalam et al. (200"), demam tipoid adalah penyakit infeksi
akut yang biasanya mengenai saluran pen#ernaan dengan gejala demam yang
lebih dari $ minggu, gangguan pada pen#ernaan dan gangguan kesadaran.
%ari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bah&a, Typhoid
adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh Salmonella
thypii dengan gejala demam yang lebih dari $ minggu, gangguan pada
pen#ernaan dan gangguan kesadaran yang ditularkan melalui makanan, mulut
atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella thypii.
2.2. Penyebab
'enyebab typhoid adalah Salmonella thypii. Salmonella para typhi A, B
dan C. Ada dua sumber penularan Salmonella thypii yaitu pasien dengan
demam typhoid dan pasien dengan #arier. Carier adalah orang yang sembuh
dari demam typhoid dan masih terus mengekresi Salmonella thypii dalam tinja
dan air kemih selama lebih dari $ tahun.
Salmonella Thyposa merupakan basil gram negatif yang bergerak
dengan bulu getar, tidak berspora. %i (ndonesia, thypoid terdapat dalam
keadaan endemik. 'asien anak yang ditemukan berumur di atas satu tahun.
)ebagian besar pasien yang dira&at dibagian (lmu *esehatan Anak +*,(-
.)/M 0akarta berumur diatas 1 tahun (!gastiyah 2001).
0
2.3. Patofisiologi
'enularan Salmonella thypii dapat ditularkan melalui berbagai #ara, yang
dikenal dengan 1+ yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan2kuku), Fomitus
(muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses. +eses dan muntah pada penderita
typhoid dapat menularkan kuman Salmonella thypii kepada orang lain. *uman
tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap
dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang
tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti men#u#i tangan dan
makanan yang ter#emar kuman Salmonella thypii masuk ke tubuh orang yang
sehat melalui mulut.
Salmonella thyposa masuk melaui saluran pen#ernaan kemudian masuk
ke lambung. 3asil akan masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan
dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus
bagian distal dan men#apai jaringan limpoid. %i dalam jaringan limfoid ini
kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan men#apai sel-sel
retikuloendotelial. )el-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman
ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya
masuk limpa, usus halus dan kandung empedu ke organ terutama hati dan
limpa serta berkembangbiak sehingga organ-organ tersebut membesar
(!gastiyah 2001).
)emula klien merasa demam akibat endotoksin, sedangkan gejala pada
saluran pen#ernaan di sebabkan oleh kelainan pada usus halus. 'ada minggu
pertama sakit, terjadi hyperplasia plaks payers. (ni terjadi pada kelenjar limfoid
usus halus. Minggu kedua terjadi nekrosis dan pada minggu ketiga terjadi
ulserasi plak pyeri ()uriadi 200).
1
4tak
!yeri kepala
'elepasan mediator
inflamasi
Muntah
Pathway

2
)aluran pen#ernaan
Salmonella Thyposa
5olos dari asam lambung %imusnahkan oleh lambung
,sus halus
0aringan limfoid
*el. 5imfoid ,sus Halus
)almonella Thyposa
Aliran darah
)eluruh Tubuh
Masuk retikuloendotelial
Hipertermia
!ekrosis usus halus
Mengeluarkan
endotoksin
0aringan limfoid
3edrest
Total
)uhu Tubuh
*onstipasi
'eristaltik usus
,lkus di 'lak 'yeri
Motilitas usus terganggu
'eristaltik usus
Mual
%iare
%efisit
'era&atan %iri
(4ral hygine)
*ekurangan #airan dan
elektrolit
Anoreksia
6g. 'emenuhan !utrisi
%efisit 7olume #airan
dan elektrolit
Masuk limfa dan hati
'embesaran hati dan limfa
!yeri perabaan
kuadran atas
*elemahan
%ehidrasi
3ibir kering dan
pe#ah-pe#ah
6g. .asa
nyaman
nyeri kepala
6g. .asa
nyaman
nyeri perut
5idah tertutup selaput
putih kotor (#oated
tongue)
!apas berbau
tidak sedap
))'
Merangsang pusat
muntah di medulla
oblongata
2.. !anifestasi "lini#
Masa inkubasi typhoid $0-20 hari. *lien biasanya mengeluh nyeri kepala
dan terlihat lemah dan lesu disertai demam yang tidak terlalu tinggi dan
berlangsung selama 8 minggu.
Minggu pertama peningkatan suhu tubuh naik turun. 3iasanya suhu tubuh
meningkat pada malam hari dan menurun pada pagi hari. 'ada minggu kedua
suhu tubuh terus meningkat dan pada minggu ketiga suhu berangsur-angsur
turun dan kembali normal.
'ada gangguan di saluran pen#ernaan, terdapat napas berbau tidak sedap,
bibir kering dan pe#ah-pe#ah (ragaden). 5idah tertutup selaput putih kotor
(coated tongue) , ujung dan tepinya kemerahan, jarang disertai tremor. 'ada
abdomen dapat ditemukan keadaan perut kembung (meteorismus). Hati dan
limfa membesar disertai nyeri pada perabaan. 3iasanya terjadi konstipasi tetapi
juga terdapat diare atau normal menurut !gastiyah (2001). ,mumnya klien
mengalami penurunan kesadaran yaitu apatis sampai somnolent, jarang terjadi
stupor, koma, atau gelisah ke#uali terjadi penyakit berat dan terlambat
mendapatkan pengobatan.
2.$. Pe%eri#saan &iagnosti#
Menurut )uryadi (200) pemeriksaan pada klien dengan typhoid adalah
pemeriksaan laboratorium, yang terdiri dari9
$. 'emeriksaan leukosit
%i dalam beberapa literatur dinyatakan bah&a demam typhoid
terdapat leukopenia dan limposistosis relatif tetapi kenyataannya
leukopenia tidaklah sering dijumpai. 'ada kebanyakan kasus demam
typhoid, jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada pada batas-batas
normal bahkan kadang-kadang terdapat leukosit &alaupun tidak ada
komplikasi atau infeksi sekunder. 4leh karena itu pemeriksaan jumlah
leukosit tidak berguna untuk diagnosa demam typhoid.
2. 'emeriksaan )64T %A! )6'T
)64T dan )6'T pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi
dapat kembali normal setelah sembuhnya typhoid.
8. 3iakan darah
3ila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi
bila biakan darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam
3
typhoid. Hal ini dikarenakan hasil biakan darah tergantung dari beberapa
faktor9
a. Teknik pemeriksaan 5aboratorium
Hasil pemeriksaan satu laboratorium berbeda dengan
laboratorium yang lain, hal ini disebabkan oleh perbedaan teknik dan
media biakan yang digunakan. :aktu pengambilan darah yang baik
adalah pada saat demam tinggi yaitu pada saat bakteremia berlangsung.
b. )aat pemeriksaan selama perjalanan penyakit
3iakan darah terhadap Salmonella thypii terutama positif pada
minggu pertama dan berkurang pada minggu-minggu berikutnya. 'ada
&aktu kambuh biakan darah dapat positif kembali.
#. ;aksinasi di masa lampau
;aksinasi terhadap demam typhoid di masa lampau dapat
menimbulkan antibodi dalam darah klien, antibodi ini dapat menekan
bakteremia sehingga biakan darah negatif.
d. 'engobatan dengan obat anti mikroba.
3ila klien sebelum pembiakan darah sudah mendapatkan obat anti
mikroba pertumbuhan kuman dalam media biakan terhambat dan hasil
biakan mungkin negatif.
<. ,ji :idal
,ji &idal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi
(aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap Salmonella thypii terdapat
dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada orang yang pernah
di7aksinasikan. Antigen yang digunakan pada uji &idal adalah suspensi
Salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium. Tujuan dari
uji &idal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum klien
yang disangka menderita typhoid. Akibat infeksi oleh Salmonella thypii,
klien membuat antibodi atau aglutinin yaitu 9
a. Aglutinin 4, yang dibuat karena rangsangan antigen 4 (berasal dari
tubuh kuman).
b. Aglutinin H, yang dibuat karena rangsangan antigen H (berasal dari
flagel kuman).
#. Aglutinin ;i, yang dibuat karena rangsangan antigen ;i (berasal dari
simpai kuman)
4
%ari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin 4 dan H yang
ditentukan titernya untuk diagnosa, makin tinggi titernya makin besar klien
menderita typhoid.
1. 'emeriksaan Tube=
'emeriksaan yang dapat dijadikan alternatif untuk mendeteksi
penyakit demam tifoid lebih dini adalah mendeteksi antigen spesifik dari
kuman Salmonella (lipopolisakarida 4>) melalui pemeriksaan (gM Anti
)almonella (Tube= T+). 'emeriksaan ini lebih spesifik, lebih sensitif, dan
lebih praktis untuk deteksi dini infeksi akibat kuman )almonella thypii.
*eunggulan pemeriksaan Tubo= T+ antara lain bisa mendeteksi se#ara dini
infeksi akut akibat Salmonella thypii, karena antibody (gM mun#ul pada
hari ke 8 terjadinya demam. 3erbagai penelitian menunjukkan bah&a
pemeriksaan ini mempunyai sensiti7itas yang tinggi terhadap kuman
Salmonella (lebih dari >1?). *eunggulan lain hanya dibutuhkan sampel
darah sedikit, dan hasil dapat diperoleh lebih #epat, Anon
$
(20$0).
2.'. Penatala#sanaan !e(is
'asien yang di ra&at dengan diagnosis obser7asi tifus abdominalis harus
dianggap dan diperlakukan langsung sebagai pasien tifus abdominalis dan di
berikan pera&atan sebagai berikut9
$. 'era&atan
o *lien diistirahatkan @ hari sampai demam hilang atau $< hari untuk
men#egah komplikasi perdarahan usus.
o Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya
kondisi bila ada komplikasi perdarahan.
2. %iet
o Makanan mengandung #ukup #airan, kalori dan tinggi protein
o 3ahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak
merangsang kerja usus dan tidak mengandung gas, dapat diberikan
susu 2 gelas sehari
o 'ada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.
o )etelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
o %ilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam
selama @ hari.
5
8. 4bat-obatan
4bat-obat yang dapat di berikan pada anak dengan thypoid yaitu 9
o *lorampenikol dengan dosis tinggi, yaitu $00mg2kg332hari
(maksimum) 2 gram2hari, diberikan peroral atau intra7ena. 'emberian
kloramfenikol dengan dosis tinggi tersebut mempersingkat &aktu
pera&atan dan men#egah relaps. Afek negatifnya adalah mungkin
pembentulan Bat anti berkurang karena basil terlalu #epat di
musnahkan. %apat juga diberikan Tiampenikol, *otrimo=aBol,
Amo=ilin dan ampi#illin disesuaikan dengan keluhan anak.
*loramfenikol digunakan untuk memusnahkan dan menghentikan
penyebaran kuman. %iberikan sebagai pilihan utama untuk mengobati
demam thypoid di (ndonesia.
o 3ila terdapat komplikasi, terapi disesuaikan dengan penyakitnya. 3ila
terjadi dehidrasi dan asidosis diberikan #airan intra7ena.
2.). Pen*egahan
Menurut 3uku Ajar (lmu 'enyakit %alam (200), ada 8 strategi pokok
untuk memutuskan transmisi thypoid yaitu9
- (dentifikasi dan eradikasi Salmonella thypii baik pada kasus demam
thypoid maupun pada kasus #arrier thypoid.
- 'en#egahan transmisi langsung dari pasien terinfeksi Salmonella thypii
akut maupun #arrier.
- 'roteksi pada orang yang beresiko terinfeksi.
/ara pen#egahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah #u#i
tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan
makanan, hindari minum susu mentah (yang belum dipasteurisasi), hindari
minum air mentah, rebus air sampai mendidih dan hindari makanan pedas
karena akan memperberat kerja usus dan pemberian 7aksin.
6
7
Proses "e+erawatan
8
Inter,ensi
NO
&IA-NO.A "EPERA/ATAN &AN
TUJUAN
INTER0EN.I RA.IONA1
$. Hipertermia berhubungan dengan
pelepasan endotoksin.
)etelah dilakukan tindakan kepera&atan
selama 2 = 2< jam tidak terjadi kenaikan
suhu tubuh dengan kriteria hasil 9
$. *lien merngatakan nyaman.
2. )uhu badan klien 8,1
o
/-8@
0
/
$. 0elaskan penyebab terjadinya panas kepada
keluarga atau klien
2. Ajurkan klien untuk banyak istirahat dan
mengurangi akti7itas
8. 3erikan klien banyak minum
<. 3erikan kompres air hangat
1. 3erikan klien pakaian yang mudah
menyerap keringat
. /iptakan lingkungan yang nyaman dan
tenang
@. Monitor tanda-tanda 7ital
". Monitor input dan output #airan
>. *olaborasi medis untuk pemberian obat
antibiotik
$. Membantu mengurangi ke#emasan
pada klien maupun keluarga
2. Akti7itas yang berlebihan akan
memperberat kerja usus sehingga
menghambat proses penyembuhan
8. Mengembalikan #airan yang keluar
saat suhu tubuh mengalami
peningkatan serta men#egah terjadinya
dehidrasi
<. Membantu menurunkan suhu tubuh
1. Membantu memberikan rasa nyaman
pada klien
. Memberikan rasa nyaman pada klien
@. )ebagai indikator untuk memantau
perkembangan penyakit klien
". Membantu men#egah terjadinya
dehidrasi
>. Membantu menghilangkan bakteri
penyebab thypoid
9
2. 6angguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan pembesaran hati
dan limfa.
)etelah dilakukan tindakan kepera&atan
selama 2 = 2< jam tidak terjadi nyeri
pada bagian perut dengan #riteria hasil
$. *lien mengatakan nyeri berkurang
atau hilang.
2. *lien menunjukan ekspresi &ajah
tenang.
8. !yeri tekan berkurang.
<. TT; dalam batas normal.
$. *aji respon klien terhadap nyeri
2. *aji respon non7erbal klien
8. 3erikan posisi yang nyaman pada klien
<. Ajak klien untuk mengalihkan rasa sakit
1. Monitor TT;
. *olaborasi medis untuk pemberian obat
analgetik
$. Membantu menyamakan persepsi
antara pera&at dan klien
2. Men#o#okan kesesuaian dengan
7erbal klien
8. Membantu mengurangi rasa sakit
yang di rasakan klien
<. Membantu mengalihkan perhatian
mereka dari apa yang di rasakan
1. )ebagai indikator untuk memantau
perkembangan penyakit klien
. Menurangi rasa sakit yang dirasakan
klien
8. 6angguan pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia 9
)etelah dilakukan tindakan kepera&atan
selama 8 = 2< jam tidak gangguan
pemenuhan nutrisi dengan #riteria hasil
$. *lien mampu menghabiskan $ porsi
makanan yang disajikan.
2. 33 klien stabil atau naik.
$. *aji kebiasaan makan klen
2. 0aga kebersihan mulut, bersihkan se#ret
maupun kotoran-kotoran sebelum makan
8. 3erikan makanan sedikit-sedikit tapi sering
<. 3erikan atau anjurkan untuk memberikan
makanan tambahan di luar jam makan
sesuai dengan kesukaan klien selama tidak
ada kontraindikasi
$. Membantu menentukan inre7ensi
yang tepat
2. Memberikan rasa nyaman pada klien
agar klien mau makan
8. Membantu klien untuk tidak mrasa
mual saat makan dan makanan tetap
masuk dengan jumlah yang
dibutuhkan
<. Membantu meningkatkan nafsu
makan pada klien
10
1. *olaborasi dengan ahli giBi
. Monitor 33 setiap hari
1. Membantu menyediakan makanan
sesuai kebutuhan klien
. Menunjukan pertumbuhan pada klien.
<. %efisit pera&atan diri ( oral hygiene )
berhubungan dengan kelemahan.
)etelah dilakukan tindakan kepera&atan
selama $ = 2< jam tidak terjadi defisit
pera&atan diri (oral hygiene) dengan
#riteria hasil 9
$. Mulut tampak bersih.
2. Mulut ter#ium tidak berbau.
8. 5idah tampak bersih.
$. *aji tingkat ketergantungan klien
2. 3antu klien dalam melakukan aktifitas
ringan seperti mengubah posisi
8. Ajarkan keluarga dalam membantu klien
agar dapat memenuhi A%5
$. Menentukan inter7ensi yang akan di
berikan
2. Membantu memoti7asi klien untuk
memenuhi A%5
8. *lien biasanya lebih nyaman jika di
bantu oleh keluarganya selain itu akan
dapat mempererat ikatan emosional.
1. .esiko tinggi kekurangan 7olume #airan
dan elektrolit berhubungan dengan
defekasi berlebihan.
)etelah dilakukan tindakan kepera&atan
selama 2 = 2< jam tidak terjadi
kekurangan 7olume dan #airan dan
elektrolit dengan kriteria hasil 9
$. Mukosa bibir tampak lembab.
2. TT; dalam batas normal.
8. *lien tampak tidak lemas
$. 4bser7asi TT; anak < jam sekali
2. Monitor tanda-tanda kekurangan #airan
seperti turgor tidak elasti#, produksi urin
menurun, membrane mukosa kering, bibir
pe#ah-pe#ah
8. 4bser7asi dan #atat intake dan output #airan
<. Monitor pemberian #airan melalui intra7ena
1. 3erikan kompres dingin
$. Membantu memantau keadaan klien
2. Melakukan pen#gahan dehidrasi sejak
a&al
8. ,ntuk mempertahankan intake dan
output yang adekuat
<. Men#egah terjadinya pemasukan #airan
yang berlebihan
1. Mengurangi kehilangan #airan yang
11
<. Tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi tidak kelihatan
12
&A2TAR PU.TA"A
Mansjoer, Arif et al. 200$. *apita )elekta *edokteran. Adisi (((. 0akarta 9
A6/
!gastiyah . 2001. 'era&atan Anak )akit. 0akarta9 A6/
!ursalam, et al. 200". Asuhan *epera&atan 'ada 3ayi dan Anak. 0akarta9
)alemba
'rosedur *epera&atan !ursing )tandard 4perating 'ro#edure. 'rogram
)tudi )$ (lmu *epera&atan +akultas (lmu *esehatan ,ni7ersitas
*risten )atya :a#ana )alatiga.
)uriadi, .. C. 200. Asuhan *epera&atan 'ada Anak. 0akarta9 )agung )eto.
13

Anda mungkin juga menyukai