Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN




A. Gambaran Umum Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung
1) Sejarah Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Sartika Asih Bandung yang
berkedudukan dibawah Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat melalui
Kabiddokkes menyelenggarakan kegiatan pelayanan kedokteran
kepolisian untuk mendukung tugas operasional Polri dan pelayanan
kesehatan Kepolisian bagi pegawai negeri pada Polri dan keluarganya
serta masyarakat umum secara prima.
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Sartika Asih Bandung telah
ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum sesuai Keputusan Menteri
Keuangan No. 265/KMK.05/2011 tanggal 15 Agustus 2011 tentang
Penetapan Rumah Sakit Bhayangkara Tk II Sartika Asih Bandung pada
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai Instansi Pemerintah yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Berdasarkan Surat Izin Nomor : 445/1752-Dinkes/05-SIPRS/II/13
tentang Izin Operasional Sementara Rumah Sakit dari Walikota
Bandung; diizinkanlah Rumah Sakit Bhayangkara Tk. II Sartika Asih
Bandung untuk menyelenggarakan kegiatan Rumah Sakit.
Awal mulanya berdiri dari sebuah klinik yang didirikan pada
tanggal 15 Maret1957 terletak diatas lahan Eigendom No.159 Jalan H.
Wasid No.1 dan dikelola oleh sebuah yayasan Kesejahteraan Pegawai
Polisi Karesidenan Priangan dibawah pimpinan K.B.P Moestafa Pane,
yang tujuan utamanya adalah memelihara kesejahteraan dan
perekonomian dalam arti seluas-luasnya, termasuk pula perawatan
kesejahteraan bagi anggotanya.
Yayasan tersebut mendirikan sebuah klinik yang diberi nama
Klinik Bersalin Budi Bakti, awalnya berjalan dari sebuah pelayanan
terhadap perawatan ibu hamil dan pertolongan persalinan oleh tenaga
bidan dan asistennya. Seiring dengan perkembangan selanjutnya dan
sesuai dengan kebutuhan dinas maka Pimpinan Daerah Angkatan
Kepolisian Jawa Barat pada akhir tahun 1968 menambah bangunan dan
mengembangkan klinik bersalin tersebut menjadi sebuah rumah sakit
yang diresmikan pada tanggal 21 Mei 1969 dengan nama Rumah Sakit
Sartika Asih. Dengan demikian mulailah RS.Sartika Asih memberikan
pelayanan rawat jalan dan rawat inap bagi pasien serta pemeriksaan
laboratorium sederhana.
Pada tahun 1970 Rumah Sakit Sartika Asih mengembangkan
kemampuan fasilitas kesehatan dan pelayanan kesehatan dimulai dengan
ditetapkannya Rumkitpol Sartika Asih sebagai Rumkit ABRI tingkat IV
dengan kapasitas 50 tempat tidur pasien berdasarkan S.K. Menhankam /
Pangab No.Skep/226/a/II/1977.Perkembangan rumah sakit ini ditunjang
oleh dokter-dokter yang mendalami dan mengembangkan diri dalam
berbagai disiplin ilmu kedokteran dengan mengikuti pendidikan spesialis
dibeberapa Fakultas Kedokteran.Pada tahun 1985 Rumkitpol Sartika Asih
telah dapat melaksanakan fungsi sebagai Rumah Sakit Tingkat III
Plus.Seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan kemampuan
Rumkitpol Sartika Asih maka dilakukan penambahan tenaga dokter dan
keterampilan paramedis.
Pada tanggal 22 Juli 1989 dengan S.K. Kapolri Pol. :
Skep/262/VI/1989 status Rumkitpol Sartika Asih dikukuhkan menjadi
Rumkitpol Tingkat III dengan kapasitas 75 tempat tidur pasien, dengan
struktur organisasi dan personil yang baru.
Sejalan dengan perkembangannya pada tahun 1997 sampai dengan
2000 Rumkitpol Sartika Asih menjadi Rumah Sakit Tingkat III, dengan
pengembangan beberapa fasilitasnya atas usaha serta swadaya dari
pimpinan Polda Jabar, dengan kemampuan 4 spesialis dasar menjadi
Rumah Sakit Tinggat III Plus dengan kemampuan 15 spesialis ilmu
kedokteran. Pada bulan Agustus 2000, lokasi RSSA dipindahkan dari Jl.
H. Wasyid No. 1 ke Jl. Mohamad Toha No. 369 Bandung, diatas lahan
seluas 8083 M, mendiami bangunan bekas Logistik Polda Jabar.
Berdasarkan Surat Keputusan KAPOLRI NO. POL :
SKEP/1549/X/2001 berubah nama dari Rumah Sakit Polisi Sartika Asih
(RSSA) menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih pada tanggal 30
Oktober 2001 serta peningkatan statusnya menjadi Rumah Sakit Tingkat
II. Seiring perkembangan Rumah Sakit BhayangkaraTk. II Sartika
AsihBandung pada tahun 2009 berhasil lulus akreditasi 5 pelayanan dasar
yang penilaiannya dilakukan oleh komisi akreditasi dengan Sertifikat
No. : YM.01.10/III/2098/09. Pada tahun 2010 dengan surat Kapolri No.
B/1861/V/2010/Pusdokkes ditetapkanlah pemberlakuan Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum di Rumah Sakit Bhayangkara. Sejalan
dengan hal tersebut maka dibentuklah Tim Pokja Pelaksanaan PK-BLU di
Rumkit Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
Berdasarkan Surat Rujukan Kapolri Nomor : B/1574/V/2011/Srena
tanggal 11 Mei 2011 perihal Satuan Kerja Polri TA. 2011, maka Rumah
Sakit Bhayangkara Sartika Asih (RSBSA) berubah nama menjadi Rumah
Sakit Bhayangkara Tk II Sartika Asih Bandung (RSBB). Berdasarkan
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2011 tanggal 30 Juni 2011 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Negara Republik
Indonesia.Keputusan Kapolri Nomor : Kep/195/IV/2012 tentang Tiga
Puluh Empat (34) Rumah Sakit Bhayangkara Sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
yang melaksanakan tugas teknis operasional tertentu dan atau tugas teknis
penunjang tertentu dari tugas induknya.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat
pada tanggal 15 Agustus 2011 Rumah Sakit Bhayangkara Tk II Sartika
Asih Bandung ditetapkan oleh Pemerintah menjadi Rumah Sakit yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-
BLU) berdasarkan PMK No.265/KMK.05/2011.Sehingga adanya
flexibilitas dalam pengelolaan keuangannya agar lebih efektif dan efisien
dalam menunjang tugas dan fungsi Rumah Sakit.
Sejak itu Rumah Sakit Bhayangkara Tk II Sartika Asih Bandung
melakukan peningkatan dan pengembangan pelayanan menuju Rumah
Sakit dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum / PK-BLU,
yang merupakan elemen utama untuk mencapai VISI Rumah Sakit
Bhayangkara Tk II Sartika Asih Bandung saat ini yaitu Menjadi Rumah
Sakit Bhayangkara Pilihan Utama bagi pasar menengah kebawah di
Bandung Selatan, agar dapat tetap bersaing dalam era pertumbuhan pasar
yang agresif seperti saat ini. Semua organisasi termasuk rumah sakit harus
mampu menerapkan perilaku positif terhadap perubahan. Berdasarkan
Keputusan Kapolri nomor : Kep/195/IV/2012 tanggal 10 April 2012
tentang 34 Rumah Sakit Bhayangkara Sebagai Unit Pelaksana Teknis /
UPT di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia, nama Rumah
Sakit menjadi Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Sartika Asih
Bandung.Pada tanggal 23 Februari 2012 Dinas Kesehatan Kota Bandung
mengeluarkan perpanjangan Izin Operasional Rumah Sakit.
2) Visi, Misi, Falsafah, Tujuan, Motto dan Peranan Rumah Sakit
Bhayangkara Sartika Asih Bandung

a. Visi
Menjadi Rumah Sakit Unggulan Dalam Pelayanan Kesehatan dan
Dukungan Kedokteran Kepolisian di Jawa Barat Tahun 2015.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara optimal bagi
anggota Polri /PNS dan keluarga serta Masyarakat umum.
2) Menyelenggarakan dukungan kesehatan kedokteran kepolisian
(Forensik, Watkestah, PPT dan narkoba) bagi tugas operasional
Polri di Jawa Barat.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan melalui program kemitraan
(pelayanan kesehatan, pendidikan) dan perluasan pasar.
4) Peningkatan profesionalisme yang meliputi bidang kesehatan,
pendidikan menuju wilayah yang bebas dari korupsi (WBK) dan
wilayah birokrasi yang bersih dan melayani (WBBM).
c. Falsafah
Berdasarkan iman dan taqwa serta semangat perwujudan tribata kita
tingkatkan derajat kesehatan masyarakat.
d. Tujuan
1) Menyelenggarakan pembinaan pengawasan dan pengendalian
kegiatan secara internal pada bidang pengelolaan sumber daya dan
operasional pelayanan sesuai dengan standar pelayanan Rumkit
Bhayangkara.
2) Menyelenggarakan perencanaan dan administrasi Rumkit
Bhayangkara meliputi bidang personil, materil, logistik dan
keuangan serta ketatausahaan dan urusan dalam kegiatan Rumkit
Bhayangkara Bandung.
3) Menyelenggarakan pembinaan fungsi pelayanan kesehatan yang
meliputi system informasi manajemen (SIM), Rekam Medis (RM),
dan pendidikan pelatihan serta penelitian pengembangan.
4) Menyelenggarakan pelayanan medik dan keperawatan untuk
mewujudkan pelayanan prima dan paripurna serta
menyelenggarakan pelayanan kedokteran kepolisian yang meliputi
kegiatan kedokteran forensik, Dissaster Victim Identification
(DVI) dan kesehatan kamtibmas.
5) Menyelenggarakan penunjang medik dan penunjang umum untuk
mewujudkan pelayanan prima dan paripurna.
e. Motto
Aman Nyaman dan Sejahtera

3) Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Adapun tugas pokok Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung,
yaitu:
a. Menyelenggarakan kegiatan serta upaya dalam bidang pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan sampai taraf spesialistik yang mendukung
tugas operasional kepolisian.
b. Menyelenggarakan perawatan kesehatan tahanan pertolongan gawat
darurat dan pelayanan ambulans dalam rangka mendukung tugas
Polri, perawatan penderita korban penyalahgunaan narkoba/ obat.
c. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan ilmu teknik dan
prosedur pelayanan rumah sakit kepolisian.
d. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan latihan sesuai program
didik Polri/ Polda.
e. Menyelenggarakan kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas
rumah sakit kepolisian.

4) Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih
Bandung
Struktur organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih
Bandung adalah sebagai berikut: (terlampir).

B. Gambaran Umum Rekam Medis Rumah Sakit Bhayangkara Sartika
Asih Bandung
1. Visi, Misi dan Motto Rekam Medis
a. Visi
Menjadi unit terdepan dalam pemberian data dan informasi yang
tepat, cepat dan akurat untuk pelayanan semua pasien.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan secara cepat dan tepat.
2) Meningkatkan keramahtamahan dengan senyum, sapa, salam
dan santun.
3) Meningkatkan hubungan antar unit rawat jalan, rawat inap,
instalasi gawat darurat, ruang perawatan dan penunjang medis
lainnya.
4) Meningkatkan pengetahuan para petugas unit rekam medis baik
dalam pendidikan maupun pelatihan.
5) Melaksanakan standar operasional yang telah ditetapkan.
c. Motto
Kami Senang Kalau Anda Puas
2. Tugas dan Fungsi Seksi Rekam Medis
a. Tugas
Seksi Rekam Medis mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan,
evaluasi, dan pengembangan Rekam Medis di RSB Sartika Asih
Bandung.
b. Fungsi
Adapun fungsi seksi Rekam Medis sebagai berikut:
1) Membantu Direktur melalui Kepala Bidang Medik dalam medik
dalam bidang perncanaan, pengaturan, pelaporan dan pengawasan
terhadap kelancaran Rekam Medis Rawat Jalan, Rawat Inap dan
Rawat Darurat.
2) Mengkoordinir pengumpulan, dan pengelolaan data yang
berhubungan dengan pelayanan medis dan perawatan yang
diberikan rumah sakit.
3) Mengkoordinir penyelenggaraan, pengadaan dan penyimpanan
rekam medis rawat jalan, rawat inap dan Rawat Darurat.
4) Mengkoordinir penyelenggaraan pembuatan surat Keterangan
Medis Umum, Asuransi dan surat keterangan dokter lainnya.
5) Melakukan koordinasi dengan unit lain di lingkungan rumah
sakit dalam pendidikan, penelitian yang berhubungan dengan
data-data rekam medis sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit.
6) Bertanggug jawab atas terselenggaranya pengadaan, penyediaan
dan ketertiban serta menjaga keamanan dan kerahasiaan rekam
medis.

3. Organisasi dan Struktur Seksi Rekam Medis
Seksi Rekam medis adalah organisasi yang langsung dibawah
Komite Medik dan keperawatan serta bertanggung jawab kepada
Kassubag Binfung. Seksi Rekam Medis membawahi:
a. Kepala Urusan Sistem Informasi Rekam Medis.
b. Kepala Urusan Bagian Sistem Informasi Rekam Medis.
c. Bagian Pengumpulan dan Pengolahan Data Rekam Medis.
d. Bagian Urusan Rekam Medis.
e. Staf Laporan Mabes POLRI.
f. Staf Laporan DEPKES.
g. Staf TPPRJ
h. Staf TPPRI
i. Staf TPPIRD
j. Staf Filling/ Penjajaran
k. Petugas Pengelolaan Rawat Jalan (PPRJ)
l. Petugas Pengelolaan Rawat Inap (PPRI)
m. Petugas Pengelolaan Rawat Darurat (PPRD)
n. Petugas Pengelolaan Badan Hukum (PPBH)
o. Petugas Tata Usaha/ Kesekretariatan (TU/ SEK)
Struktur organisasi unit rekam medis Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika asih adalah sebagai berikut (terlampir).

4. Staf dan Pimpinan
Seksi rekam medis dipimpin oleh kepala seksi rekam medis, dibantu oleh:
a) Kepala Urusan Sistem Informasi Rekam Medis
Mempunyai tugas mengkoordinir pelayanan rekam medis di Rumah
Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
b) Kepala Urusan Bagian Sistem Informasi Rekam Medis
Mempunyai tugas membantu Kepala Urusan SIM Rekam Medis
dalam mengkoordinir pelayanan rekam medis di Rumah Sakit
Bhayangkara Sartika Asih.
c) Bagian Pengumpulan dan Pengolahan Data Rekam Medis
Mempunyai tugas membantu Kepala Urusan SIM Rekam Medis
dalam mengumpulkan dan pengolahan data rekam medis yang tepat
dan akurat.
d) Bagian Urusan Rekam Medis
Mempunyai tugas mengkoordinir pengolahan rekam medis di TPPRJ,
TPPRI, TPPIRD, penjajaran, PPRJ, PPRI, PPIRD dan PPBH.
e) Staf Laporan Mabes POLRI
Mempunyai tugas menyusun laporan data medis ke institusi POLRI.
f) Staf Laporan DEKES
Mempunyai tugas menyusun laporan data medis ke DEPKES.
g) PPRJ, PPRI dan PPIRD
Melaksanakan pengolahan rekam medis rawat jalan, rawat inap dan
rawat darurat dengan baik.
h) Petugas Pengelolaan Badan Hukum (PPBH)
Mempunyai tugas melayani urusan pengelolaan bantuan hukum unit
rekam medis.
i) Petugas Tata Usaha/ Kesekretariatan (TU/ SEK)
Mempunyai tugas melaksanakan administrasi yang baik di unit
rekam medis.

5. Jumlah Tenaga Kerja, Kualifikasi dan Penempatan Tenaga
a. Jumlah Tenaga Kerja dan Kualifikasi
Jumlah tenaga kerja yang ada di seksi rekam medis RSB
Sartika Asih Bandung berjumlah 12 orang, yang diantaranya
termasuk 2 orang Pegawa Negeri Sipil (PNS) dan 10 orang Pekerja
Harian Lepas (PHL).

b. Penempatan Tenaga Kerja
Dari 12 orang tenaga kerja yang terdapat di seksi rekam medis,
mereka menempati beberapa bagian dengan tugas yang berbeda.
Dibagian rawat jalan terdapat 6 tenaga kerja, yang diantaranya
bertugas di bagian pendaftaran, distribusi, penyimpanan dan
pengolahan data. Dibagian rawt inap terdapat 6 tenaga kerja, yang
diantaranya bertugas di bagian pendaftaran, penyimpanan, assembling,
coding, sensus harian, indexing dan pengolahan data.

6. Pelaksanaan Pengelolaan Rekam Medis
a. Uraian Tugas Bidang Sistem Informasi dan Rekam Medis
Jabatan : Kepala Bidang SI dan Rekam Medis
Atasan Langsung : Wakil Direktur Pelayanan Medik
Kewenangan:
1) Menentukan tata kerja organisasi Bidang SI dan Rekam Medis.
2) Menentukan kebijakan dan prosedur di Bidang SI dan Rekam
Medis.
3) Menentukan kebutuhan sarana dan prasarana di Bidang SI dan
Rekam Medis.
4) Merekomendasikan perubahan sumber daya manusia di Bidang
SI dan Rekam Medis.
5) Mengatur penempatan dan penggunaan perangkat teknologi
informasi yang ada di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
6) Memperoleh data dari seluruh bidang dan instansi yang ada di
RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
7) Melegalisasi salinan dokumen yang terkait dengan rekam medis,
8) Mengajukan permohonan realisasi anggaran.
9) Memberikan penilaian dan mengevaluasi hasil kerja
bawahannya.
10) Menegur bawahannya apabila melanggar disiplin kerja.
11) Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan unit lain yang ada
kaitannya dengan bagian yang dibawahinya.

Tugas Pokok:
1) Mempelajari program Rumah Sakit, peraturan Departemen
Kesehatan dan Kebijakan Direktur RS Bhyanagkara Sartika
Asih Bandung sebagai bahan dalam menyusun rencana kerja.
2) Menyusun rencana kerja Bidang SI dan Rekam Medis
berdasarkan olahan data tahun lalu atau tahun sebelumnya yang
diproyeksikan sehingga menjadi petunjuk pedoman kerja.
3) Menyusun prosedur kerja, mekanisme kerja, peralatan dan
perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan operasional
Bidang SI dan Rekam Medis.
4) Menyusun dan mengatur penempatan tenaga kerja yang cakap,
terampil, yang memenuhi syarat-syarat jabatan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas dan target yang harus dicapai.
5) Mengkoordinasikan kegiatan yang berhubungan dengan Rekam
Medis dan Teknologi Informasi di lingkungan RS Bhayangkara
Sartika Asih Bandung.
6) Mengarahkan pekerjaan bawahannya agar pelaksanaan
pekerjaan dapat terselesaikan secara cepat, tepat dan benar
berdasarkan pedoman kerja.
7) Mengevaluasi hasil kerja bawahannya untuk mendapatkan hasil
kerja yang sesuai dengan standar kerja yang berlaku.
8) Melakukan koreksi atau hasil analisa yang dihasilkan oleh
bawahannya agar lebih tajam dan tepat sasaran.
9) Menyusun konsep kegiatan rekam medis dan teknologi
informasi berdasarkan rencana kerja tahunan sehingga dapat
mencapai target yang telah ditetapkan.
10) Mengolah informasi yang dihasilkan oleh seksi rekam medis
dan seksi teknologi informasi berdasarkan rencana kerja tahunan
sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
11) Menyediakan informasi yang terkait dengan data pelayanan
rumah sakit untuk pemenuhan kebutuhan internal maupun
eksternal RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
12) Membuat laporan secara periodik kegiatan yang sudah
dilaksanakan oleh Bidang SI dan Rekam Medis.
13) Mengevaluasi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh
Bidang SI dan Rekam Medis.
14) Mengadakan pertemuan rutin 1 (satu) bulan sekali yang dihadiri
oleh semua staf dan pimpinan di Bidang SI dan Rekam Medis.
15) Melaporkan hasil kegiatan baik kepada Wakil Direktur
Pelayanan Medik sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
Bidang SI dan Rekam Medis.
b. Uraian Tugas Seksi Rekam Medis
Jabatan : Kepala Rekam Medis
Atasan langsung : Kepala Bidang SI dan Rekam Medis
Kewenangan:
1) Mengusulkan program kerja di ruang lingkupnya.
2) Memberikan penilaian dan mengevaluasi hasil kerja
bawahannya.
3) Mengatur bawahannya apabila melanggar disiplin kerja.
4) Memberi perintah lembur kepada bawahannya.
Tugas Pokok:
1) Membuat rencana kerja dilingkungannya.
2) Mengatur jadwal kerja bawahan.
3) Mengawasi pelaksanaan pelayanan distribusi rekam medis agar
sesuai dengan pedoman kerja dan pedoman rekam medis yang
berlaku di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
4) Memeriksa hasil kerja bawahan dengan menggunakan aplikasi
atau formulir yang berlaku.
5) Memberikan petunjuk dan arahan terhadap pelaksanaan tugas
bawahan.
6) Mengadakan segala kebutuhan ATK dan alat habis pakai lainnya
yang diperlukan untuk menunjang kegiatan distribusi dan
penataan rekam medis.
7) Memberi tauladan, memotivasi dan memberdayakan para
pelaksana sehingga dapat tercipta iklim kinerja yang kondusif di
lingkungan kerjanya.
8) Mengadakan koordinasi dengan atasan dan unit kerja lain
kelancaran distribusi dan pemecahan di lapangan.
9) Mengadakan pertemuan di Unit Kerja 1 (satu) minggu sekali.
10) Melakukan evaluasi harian di Unit Kerjanya berdasarkan data
yang dihasilkan oleh bawahannya dan hasil temuan di lapangan.
11) Mengarsipkan berkas kegiatan distribusi dan penataan rekam
medis.
12) Melaporkan secara berkala (perbulan) seluruh kegiatan yang
dilaksanakan oleh Seksi Rekam Medis kepada Kepala Bidang SI
dan Rekam Medis.

c. Uraian Tugas Koordinator Pengolahan Data dan Pelaporan RS
Jabatan : Koordinator Pengolahan Data dan Pelaporan RS
Atasan langsung : Kepala Bidang SI dan Rekam Medis
Kewenangan:
1) Mengusulkan program kerja di ruang lingkupnya.
2) Mengawasi dan memberikan petunjuk serta arahan terhadap
pelaksanaan tugas bawahan.
3) Memberikan penilaian dan mengevaluasi hasil kerja
bawahannya.
4) Menegur bawahannya apabila melanggar disiplin kerja.
5) Mengoreksi hasil kerja bawahannya di lingkungan pengolahan
data dan pelaporan RS.
6) Memberi perintah lembur pada bawahannya.
Tugas Pokok:
1) Membuat rencana kerja di lingkungannya.
2) Mengawasi semua pelaksanaan kegiatan pelaporan agar sesuai
dengan pedoman kerja dan pedoman rekam medis yang berlaku
di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
3) Memeriksa hasil kerja harian bawahannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4) Melakukan evaluasi harian di unit kerjanya berdasarkan data
yang dihasilkan bawahannya dan hasil temuan di lapangan.
5) Mengolah data hasil kerja bawahannya menjadi laporan kegiatan
rumah sakit untuk disampaikan kepada atasannya.
6) Membuat grafik seluruh pelayanan yang ada di rumah sakit.
7) Membuat verifikasi laporan RL 1, RL 2a, RL 2a1, RL 2b, RL
2b1, RL 2c, RL 3, RL 5, RL 6, Laporan Kematian dan Profil
Rumah Sakit yang akan digunakan RS Bhayangkara Sartika Asih
Bandung dan akan dikirim ke Dinas Kesehatan Kota dan
Provinsi dan Laporan ke Mabes Polri per bulan.
8) Membuat laporan harian kegiatan RS Bhayangkara Sartika Asih
Bandung.
9) Memberikan petunjuk serta arahan terhadap pelaksanaan tugas
bawahan.
10) Mengatur jadwal kerja bawahan sebulan sekali.
11) Mengadakan pertemuan rutin di unit kerja 1 (satu) minggu sekali.
12) Mengadakan segala kebutuhan ATK dan alat habis pakai lainnya
yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pelaporan.
13) Melakukan pekerjaan bawahannya yang berhalangan hadir dan
membantu secara operasional di lapangan.
14) Memberi tauladan, memotivasi dan memberdayakan para
pelaksana sehingga dapat tercipta iklim kerja yang kondusif di
lingkungan kerjanya.
15) Mengadakan koordinasi dengan unit-unit kerja yang ada
kaitannya dengan pelaporan.
16) Mengarsipkan berkas kegiatan administrasi Seksi Pengolahan
Data dan pelaporan RS.
17) Melaporkan secara berkala (perbulan) seluruh kegiatan yang
dilaksanakan oleh Seksi Pengolahan Data dan Pelaporan RS
kepada bidang SI dan Rekam Medis.
d. Uraian Tugas Penataan (Assembling) Rekam Medis
Jabatan : Fungsional Penataan (Assembling) Rekam Medis
Atasan Langsung: Kepala Rekam Medis
Tugas Pokok:
1) Mengambil rekam medis pasien yang sudah pulang di unit
pelayanan rawat inap.
2) Membuat tanda terima pengambilan rekam medis di unit rawat
inap.
3) Memeriksa kelengkapan rekam medis pasien pulang.
4) Menyusun kembali lembaran rekam medis dan dokumen hasil
pemeriksaan lainnya sesuai dengan ketentuan yangg berlaku.
5) Mengganti berkas rekam medis yang tidak rusak.
6) Memisahkan rekam medis yang tidak lengkap.
7) Mencatat rekam medis yang tidak lengkap pada formulir yang
berlaku.
8) Mengisi data check list ketidaklengkapan rekam medis.
9) Menyerahkan rekam medis yang sudah lengkap ke petugas
pelaporan rawat inap.
10) Menyerahkan rekam medis yang tidak lengkap kepada sejawat
yang harus melengkapi rekam medis.
11) Mengambil rekam medis yang sudah dilengkapi oleh sejawat.
12) Merekapitulasi data rekam medis yang tidak lengkap.
13) Melaporkan hasil pekerjaannya setiap hari pada atasannya
langsung.
e. Uraian Tugas Distribusi Rekam Medis
Jabatan : Fungsional Distribusi Rekam Medis
Atasan langsung : Kepala Rekam Medis
Tugas Pokok:
1) Mencari rekam medis pasien yang akan berobat ke klinik rawat
jalan, UGD dan unit penunjang lainnya berdasarkan tanda bukti
permintaan.
2) Menyimpan tanda bukti permintaan rekam medis pada tempat
rekam medis yang dikeluarkan.
3) Mengantarkan rekam medis pasien yang berobat ke klinik rawat
jalan, UGD dan unit penunjang lainnya.
4) Mengambil rekam medis pasien yang telah mendapatkan
pelayanan di rawat inap, klinik rawat jalan, UGD dan unit
penunjang lainnya.
5) Menerima rekam medis dari petugas pelaporan rawat inap, rawat
jalan dan sejawat lainnya untuk disimpan di tempat
penyimpanan rekam medis.
6) Membuat laporan tertulis setiap rekam medis keluar dari tempat
penyimpanan rekam medis.
7) Mencatat dalam buku ekspedisi setiap rekam medis yang masuk
ke tempat penyimpanan rekam medis.
8) Mencocokan rekam medis yang dikeluarkan dari tempat
penyimpanan dengan rekam medis yang dikeluarkan.
9) Menyusun rekam medis yang masuk ke tempat penyimpanan
rekam medis rawat inap.
10) Merapikan susunan rekam medis yang ada di tempat
penyimpanan rekam medis.
11) Melaporkan hasil pekerjaannya kepada atasannya langsung.
f. Uraian Tugas Penyimpanan Rekam Medis Rawat Jalan/ Rawat
Inap
1) Melayani pengambilan rekam medis rawat jalan yang lama.
2) Menerima pengambilan rekam medis dari poliklinik.
3) Mengecek dan menyortir rekam medis rawat jalan.
4) Menyusun dan menyimpan rekam medis rawat jalan ke rak
penyimpanan/ penjajaran.
5) Membantu dokter dan mahasiswa/ mahasiswi kedokteran dalam
peminjaman rekam medis rawat jalan.
6) Meyeleksi rekam medis yang aktif dan inaktif.
g. Uraian Tugas Pendaftaran Pasien
1) Menerima pendaftaran pasien rawat jalan/ rawat inap baru dan
lama.
2) Melakukan wawancara dengan pasien/ keluarga pasien.
3) Memasukan data identitas pasien ke dalam komputer.
4) Mencetak rekam medis pasien rawat jalan/ rawat inap yang baru.
5) Menyerahkan rekam medis ke bagian keuangan/ kasir untuk
melakukan pembayaran/ pemesanan ruangan rawat inap.
h. Bagian Koding Rekam Medis
1) Setelah menerima RM dari bagian assembling, petugas koding
mengkode diagnosa yang telah tersedia pada lembaran RM.
2) Koding menggunakan ICD 10 standar yang berlaku yang
sudah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan.
3) Membuat laporan tentang macam penyakit khususnya 10 macam
tertinggi.
i. Bagian Indeksing Rekam Medis
1) Memasukan kode penyakit pada kartu identitas (penyakit/
operasi/ kematian/ dokter).
2) Membantu tugas bagian koding dan file.
3) Membantu/ perencanaan pengadaan formulir yang sudah habis.
j. Bagian Administrasi dan Agenda Surat
1) Penomoran surat kematian, cuti, sakit, keterangan sakit.
2) Pelayanan pembuatan Visum et Repertum, Asuransi Kesehatan
(Jamsostek), Askes dan lain-lain.
3) Pengetikan riwayat penyakit, laporan, surat menyurat dan lain-
lain.

C. Hasil Penelitian
1. Standar Prosedur Operasional Penyimpanan Rekam Medis Di Rumah Sakit
Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
Adapun standar prosedur penyimpanan Di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih Bandung dengan No. Pol: RM.A/ / / /RSBSA Revisi 2
terbitan juli 2013 Halaman 01 01. Dengan prosedur sebagai berikut:
a. Pengertian
Suatu langkah untuk melaksanakan penyimpanan rekam medis yang
sudah diolah.
b. Tujuan
Dalam rangka menertibkan administrasi untuk meningkatkan mutu
pelayanan dalam memberikan informasi yang akurat dan valid.
c. Kebijakan
SK Direktur 445-284 RSBSA Jawa Barat tengan manjemen komunikasi
dan informasi.
d. Prosedur
1) Rekam medis rawat jalan/gawat darurat
a) Menerima rekam medis dan klinik setelah jam kerja
b) Mencatat buku register rawat inap
c) Menyimpan rekam medis kedalam rak dengan system nomor
langsung (straight number)
2) Rekam medis rawat inap
a) Menerima rekam medis yang sudah diolah
b) Melakukan penyortiran untuk menghindari kesalahan
c) Menyimpan rekam medis dengan sistem nomor langsung (straight
number)
e. Unit Terkait
1) Petugas rekam medis urusan penyimpanan dan peminjaman rekam
medis
2) Petugas pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap
2. Standar Prosedur Operasional Pendistribusian Rekam Medis Di Rumah
Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
Adapun standar prosedur penyimpanan Di Rumah Sakit Bhayangkara
Sartika Asih Bandung dengan No. Pol: RM.A/ / / /RSBSA Revisi 2
terbitan juli 2013 Halaman 01 01. Dengan prosedur sebagai berikut:
a. Pengertian
Suatu cara untuk mengirimkan rekam medis pasien yang berobat di rawat
jalan.
b. Tujuan
1) Bagi rumah sakit, agar prosedur pengiriman rekam medis rawat jalan
dapat dilakukan dengan benar sehingga tidak timbul bocornya rahasia
pasien.
2) Bagi pasien rahasia pasien dapat dijaga dengan baik
c. Kebijakan
SK Direktur 445-284 RSBSA Jawa Barat tengan manjemen komunikasi
dan informasi.
d. Prosedur
1) Petugas pendaftaran menginput data rekam medis pasien yang akan
berobat kedalam computer
2) Petugas pendaftaran menyerahkan rekam medis ke petugas informasi
untuk diserahkan ke Poliklinik yang dituju oleh pasien
3) Dokter dan petugas mencatat data pengobatan pasien dalam rekam
medis yang kemudian rekam medis tersebut disimpan dengan aman
oleh perawat (jangan sampai terbawa oleh pasien)
5) Setelah jam kerja selesai perawat menyerahkan rekam medis rawat
jalan (status) ke petugas pendaftaran.
6) Petugas pendaftaran kemudian mengcross chek rekam medis yang
masuk dan kemudian disimpan pada rak penyimpanan.
e. Unit Terkait
1) Perawat poliklinik
2) Petugas Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai