Anda di halaman 1dari 19

1

Berkas Pasien
A. Identitas
Nama : An. O
Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Serdang Baru II No. 56
Agama : Islam
Suku : Sunda
No.Rekam medis : x-xxx
Jenis Pembayaran : BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
Tanggal Periksa : 4 Juni 2014

B. Ananmnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 13 Januari 2014.
1. Keluhan Utama :
Nyeri tenggorok sejak 2 hari sebelum berobat.

2. Keluhan Tambahan:
Batuk dan demam

3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke puskesmas kecamatan Kemayoran dengan keluhan nyeri
tenggorok yang dirasakan sejak 2 hari sebelum ke puskesmas. Pasien mengeluh
tidak nafsu makan karena nyeri yang dirasakan.
Keluhan nyeri tenggorok tersebut disertai dengan panas badan yang hilang
timbul. Keluhan tersebut juga disertai dengan batuk kering yang dirasa 2 hari
sebelum ke puskesmas. Keluhan lain seperti pilek dan suara serak disangkal oleh
pasien.
Pasien mengaku sudah meminum obat, yaitu Panadol yang tersedia di
rumahnya. Tetapi itu hanya menurunkan panas pasien saja.




2

4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengaku pernah mengalami nyeri tenggorok seperti yang dirasakan
saat ini beberapa bulan yang lalu. Dan sembuh dengan obat dari dokter
puskesmas.

5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit seperti yang diderita pasien.

6. Riwayat Kehamilan :
Perawatan antenatal : Teratur, trimester I 1x, trimester II 1x, trimester III 2x
Penyakit kehamilan : Tidak ada

7. Riwayat Kelahiran :
Tempat kelahiran : Puskesmas
Penolong persalinan : Bidan
Cara persalinan : Spontan
Masa gestasi : Cukup bulan (38 minggu)
Keadaan bayi :
Berat badan lahir : 3200 gram
Panjang badan lahir : 45 cm
Sianosis : ( - )
Ikterik : ( - )
Kejang : ( - )
Kelainan bawaan : Tidak ada
Kesan : Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan.









3

8. Riwayat Imunisasi :
Tabel 1. Riwayat Imunisasi
No. Vaksin Dasar (Usia)
1 BCG 1 bulan
2 Hepatitis B 1 bulan 2 bulan 6 bulan
3 Polio 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
4 DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan
5 Campak 9 bulan
6.
7
HiB
MMR
Belum
Belum
8 Tifoid Belum
9 Hepatitis A Belum
10 Varisela Belum
Kesan : Imunisasi dasar sesuai dengan usia.
Imunisasi tambahan belum dilakukan.

9. Riwayat Sosial Ekonomi :
An. O adalah anak ke-1 dari 2 bersaudara dengan ayah (Tn.K) sebagai
karyawan swasta dan ibu (Ny.L) sebagai ibu rumah tangga. An. O saat ini
bersekolah kelas 3 SMA. Adik perempuannya, An.S saat ini berusia 12 tahun dan
sudah bersekolah kelas 6 SD. Biaya sekolah, biaya hidup sehari-hari dan biaya
rumah sakit ditanggung oleh orang tua dan penghasilan ayah pasien sebesar Rp
3.500.000 per bulan, dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

10. Riwayat Kebiasaan :
Kegiatan pasien sehari-hari adalah berangkat ke sekolah jam 8 pagi dan
pulang sekolah jam 2 siang. Saat makan siang, biasanya pasien makan di kantin
sekolahnya. Pasien memiliki pola makan sehari tiga kali di waktu yang berbeda.
Pasien juga mengatakan suka jajan makanan kecil yang dijual disekitar sekolah
atau rumahnya. Pasien jarang mengkonsumsi sayur dan buah karena menurut
pasien kurang enak untuk dimakan.
Pulang sekolah biasanya pasien tidur sekitar 1 jam, lalu sore harinya pasien
menonton tv. Pasien memiliki kebiasaan makan makanan ringan saat nonton tv.
4

Seusai makan malam, biasanya pasien mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.
Pasien memiliki kebiasaan tidur pada jam 10 malam.
Pasien mempunyai kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun
dalam keluarga pasien sebelum makan. Pasien mandi 2x sehari pagi dan sore hari
dan terkadang suka lupa menggosok gigi pada malam hari.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Sakit sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Vital Sign :
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 86x / menit
- Pernapasan : 20x / menit,
- Suhu : 37,5
o
C
- Berat Badan : 75 kg (pada tanggal 4 Juni 2014)

4. Antropometri Pasien :
a) Tinggi Badan : 156 cm
b) Berat Badan :75 Kg
c) Indeks massa tubuh (IMT)
IMT : 75/ (1,56)
2

: 75/ (1,56)
2
: 30,81
d) Rumus : Z score IMT/U

Z score = Nilai Individu Subjek median baku rujukan
Nilai Simpang Baku Rujukan

Z score = 30,81-21,3
24,8-21,3

= 2,71 SD (obesitas)





5

Tabel 2. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak

Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor : 1995/Menkes/SK/XII/2010

5. Status Generalis :
Kepala
- Bentuk : Normocephal
- Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
- Mata
Occuli Dextra Occuli Sinistra
Palpebra superior Edema (-), Hematom
(-), Entropion (-)
Trikiasis (-)
Edema (-) Hematom
(-), Entropion (-)
Trikiasis (-)
Konjungtiva tarsal Anemis (-), papil (-) Anemis (-), papil (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Pupil Bulat, Isokor,
Miosis, RCL (+),
RCTL (+)
Bulat, Isokor,
Miosis, RCL (+),
RCTL (+)


6

- Telinga
Auricula Dextra Auricula Sinistra
Inspeksi Bentuk baik, tanda-
tanda radang (-),
serumen (+)
Bentuk baik, tanda-
tanda radang (-),
serumen (+)
Palpasi Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)
Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)

- Hidung
Dextra Sinistra
Inspeksi Bentuk normal,
mukosa tidak
hiprermis (-), konka
hipertrofi (-), sekret
(-), massa (-)
Bentuk normal,
mukosa tidak
hiperemis (-), konka
hipertrofi (-),sekret
(-), massa (-)
Palpasi Nyeri tekan (-),
krepitasi (-)
Nyeri tekan (-),
krepitasi (-)

- Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor,
tidak hiperemis, tonsil T1-T1, faring hiperemis
(+)
- Leher : Deviasi trakhea (-), pembesaran kelenjar tiroid
dan KGB (-).

Thoraks
a. Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)

b. Pulmo
Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
7

Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan paru (+)
Auskultasi : Vesikuler seluruh lapangan paru, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen
- Inspeksi : Perut datar simetris
- Palpasi : Nyeri tekan (-)
Hepar dan lien tidak teraba
- Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
- Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas
- Superior : Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
- Inferior : Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)

D. Pemeriksaan Penunjang :
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang


Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala keluarga : Tn. K, usia 40 tahun
b. Identitas Pasangan : Ny. L, usia 38 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga : The nuclear family





8

Tabel 3. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien
klinik
Ket
1 Tn. K KK L 40
tahun
SMA Swasta Tidak -
2 Ny. L Istri P 38
tahun
SMA IRT Tidak -
3 An. O Anak P 18
tahun
TK - Ya
4 An. S Anak P 12
tahun
- - Tidak -

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 4. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah : Milik sendiri
Daerah perumahan : Padat penduduk
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 8 x 6 m
2
An. O tinggal di rumah milik
orang tuanya. Total penghuni
di rumah tersebut sebanyak 4
orang, terdapat jamban
keluarga, tempat pembuangan
sampah ada dan air bersih
tersedia yaitu menggunakan air
pam. Kondisi lingkungan
tempat tinggal pasien cukup
padat penduduk.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 orang
Luas halaman rumah : Tidak ada
Lantai rumah dari : Keramik
Dinding rumah dari : Tembok
Jamban keluarga : Ada
Tempat bermain : Tidak ada
Penerangan listrik : 1.200 watt
Ketersediaan air bersih : Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada

b. Kepemilikan barang barang berharga
Keluarga ini memiliki :
Keluarga An.O memiliki barang-barang elektronik antara lain 1 buah
motor, 1 buah televisi, 1 buah kulkas, 1 buah kipas angin, 1 buah setrika, 2
buah handphone dan 1 buah kompor gas ( tabung 3 kg)

9

c. Denah rumah
Gambar 1. Denah Rumah Keluarga An. O

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Balita : KMS (+)
c. Asuransi / Jaminan Kesehatan : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)












10

4. Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 5. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Naik motor bersama
dengan orang tuanya
Paisen biasa berobat ke
Puskesmas Kecamatan
Kemayoran dengan
menggunakan motor yang
diantar oleh ibunya. Orang
tua pasien merasa puas
dengan pelayanan kesehatan
yang ada di Puskesmas.
Tarif pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)
Kualitas pelayanan
kesehatan
Menurut keluarga kualitas
pelayanan kesehatan yang
didapat cukup memuaskan



5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasan makan
Pasien makan di rumah dua kali sehari saat sarapan dan makan malam.
Biasanya pasien makan siang di sekolahnya. Pasien hampir setiap hari suka
makan mie instan, pasien biasanya makan mie instan ketika sore hari. Pasien
juga sering jajan makanan ringan yang dijual di sekitar sekolah dan rumahnya.
Pasien jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran serta minum susu.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Keluarga ini cukup memperhatikan pola makan teratur dikarenakan
status ekonomi mereka yang cukup. Namun pola makan pasien belum
menerapkan pola gizi seimbang. Gizi seimbang adalah makan yang cukup
mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein
sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur.






11

Tabel 6. Food Recall Pola Makan An. O Selama Tiga Hari Terakhir
Tanggal Pagi Siang Sore Malam
1 Juni 2014



Nasi uduk,
bihun goreng,
sambel goreng
tempe teri dan
ayam goreng
Total kalori = 1436,8
kal
Total karbohidrat = 87
gr
Total protein = 27 gr
Total lemak = 7 gr
Nasi putih,
ayam goreng,
tahu goreng,
dan tempe
goreng
Total kalori =
762,8 kal
Total karbohidrat =
54 gr
Total protein = 21 gr
Total lemak = 8 gr
Mie Instan
dan telur
rebus
Total kalori = 265
kal
Total karbohidrat =
40 gr
Total protein = 11
gr
Total lemak = 5 gr
Nasi putih,
rendang
daging, telur
dadar, dan
tempe bacem
Total kalori =
805,5 kal
Total karbohidrat =
47 gr
Total protein = 23
gr
Total lemak = 13 gr
2 Juni 2014 Nasi uduk,
bihun goreng,
dan telur
dadar.
Total kalori = 990 kal
Total karbohidrat = 80
gr
Total protein = 15 gr
Total lemak = 5 gr
Nasi putih,
soto ayam,
dan perkedel
kentang
Total kalori = 399
kal
Total karbohidrat =
85 gr
Total protein = 22 gr
Total lemak = 7 gr
Hamburger
Total kalori = 257
kal
Total karbohidrat =
45 gr
Total protein = 11
gr
Total lemak = 5 gr
Nasi putih,
ikan bandeng
goreng, tahu
goreng, dan
sayur asem.
Total kalori =
554,7 kal
Total karbohidrat =
66 gr
Total protein = 26
gr
Total lemak = 11 gr
3 Juni 2014 Bubur ayam
dan sate ati
ayam
Total kalori = 263 kal
Total karbohidrat = 40
gr
Total protein = 18 gr
Total lemak = 7 gr
Nasi putih,
ayam bakar,
dan tempe
goreng
Total kalori =
678,6 kal
Total karbohidrat =
47 gr
Total protein = 16 gr
Total lemak = 5 gr
Bubur
sumsum
Total kalori = 178
kal
Total karbohidrat =
52 gr
Total protein = 4 gr

Nasi putih,
sop ayam,
dan sate
ayam
Total kalori = 736
kal
Total karbohidrat =
40 gr
Total protein = 18
gr
Total lemak = 4
gr



12

Total Perhitungan Gizi Sehari (1 Juni 2014)
Kalori : 3.270 kalori
Karbohidrat : 228 gram
Protein : 82 gram
Lemak : 33 gram

Kebutuhan kalori menurut rumus Harris Benedict
Rumus BMW wanita = 655 + (9,6 x BB (kg)) + (1,8 x TB (cm)) (4,7 x
umur (tahun))
= 655 + (9,6 x 75) + (1,8 x 156) (4,7 x 18)
= 655 + 508,8 + 280 84,6
= 1528,4 kal

Pasien ini tidak pernah berolahraga, maka BMR x 1,2 = 1528,4 x 1,2
= 1.834 kal

Kebutuhan zat gizi :
Karbohidrat : 70% x 1.834/4 = 320,95 gram
Protein : 10% x 1.834/4 = 45,85 gram
Lemak : 20% x 1.834/9 = 40,75 gram

Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall pasien
selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa
setiap harinya menu makan pasien melebihi dari jumlah energi/kalori yang
dibutuhkan setiap harinya.

6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Orang tua pasien mempunyai keinginan agar anaknya sembuh dan
menemani anaknya berobat ke puskesmas. Orang tua pasien tahu dan peduli
terhadap kesehatan pasien sehingga pasien dapat mendapatkan pengobatan.
Terdapatnya kendaraan pribadi yang dapat mempermudah akses berobat ke
puskesmas sehingga lebih menghemat tenaga dan waktu.
13

Biaya pelayanan kesehatan pasien bersumber dari Badan Pelayanan
Janiman sosial (BPJS) sehingga pasien dapat terus rutin berobat sampai
keluhan tidak muncul kembali.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Dalam keluarga ini hubungan antara orangtua dan anak cukup baik.
Akan tetapi karena ayahnya bekerja dari pagi hingga pulang pada saat sore
menjelang malam, sehingga tidak bisa mengetahui keadaan anaknya secara
langsung. Ibu pasien sudah cukup memberikan perhatian kepada anak-
anaknya. Ibu pasien juga selalu memberitahukan kondisi anak-anaknya kepada
suaminya. Pasien memiliki kebiasaan makan mie instan hampir setiap hari,
dan jajan makanan ringan yang di jual di sekitar sekolah atau rumahnya.
Pasien kurang suka makan sayuran, dan buah-buahan yang cukup dan
ditambah dengan orang tua yang tidak membiasakan si pasien makan buah-
buahan dan sayuran.

B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah the nuclear family yang terdiri dari Tn. K sebagai
kepala keluarga, Ny. L sebagai istri dan dua orang anaknya An.O dan An.S

2. Tahapan siklus keluarga :
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1985) dan Friedman (1998), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap
keluarga dengan anak usia sekolah.









14

3. Family map
Gambar 2. Family Map Keluarga An. Z



Tn.A 69 thn Ny.B 65 thn Tn.C 65 thn Ny.D 62 th
Hipertensi



Ny.E Tn.F Ny.L Tn.H Tn. K Tn. J Ny.M Tn. O
46 th 42 th 38 th 31th 40 th 38th 30th 28th




An. O An. S
Keterangan
Laki-laki :
Perempuan :
Pasien :

Meninggal :
Menikah :
Keturunan :
Tinggal serumah :

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga
Pasien adalah anak pertama dari pasangan Tn. K dan Ny. L, yang dibesarkan
di lingkungan tempat tinggal yang tergolong padat penduduk. Akan tetapi karena
ayahnya bekerja dari pagi hingga pulang pada saat sore menjelang malam, sehingga
tidak bisa mengetahui keadaan anaknya secara langsung. Ibu pasien sudah cukup
15

memberikan perhatian kepada anak-anaknya. Ibu pasien juga selalu memberitahukan
kondisi anak-anaknya kepada suaminya. Pasien memiliki kebiasaan makan mie
instan hampir setiap hari, dan jajan makanan ringan yang di jual di sekitar sekolah
atau rumahnya. Pasien kurang suka makan sayuran, dan buah-buahan yang cukup dan
ditambah dengan orang tua yang tidak membiasakan si pasien makan buah-buahan
dan sayuran.

D. Diagnosis Holistik
a. Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi individu
mengenai penyakitnya)
Pasien anak perempuan, berusia 18 tahun datang ke Puskesmas kecamatan
Kemayoran dengan keluhan nyeri tenggorok yang dirasakan sejak 2 hari sebelum ke
puskesmas. Pasien mengeluh tidak nafsu makan karena nyeri yang dirasakan. Keluhan
nyeri tenggorok tersebut disertai dengan panas badan yang hilang timbul. Keluhan
tersebut juga disertai dengan batuk kering yang dirasa 2 hari sebelum ke puskesmas.
Keluhan lain seperti pilek dan suara serak disangkal oleh pasien. Pasien mengaku
sudah meminum obat, yaitu Panadol yang tersedia di rumahnya. Tetapi itu hanya
menurunkan panas pasien saja.
Karena merasa terganggu dengan penyakitnya akhirnya pasien dibawa ke
puskesmas oleh orang tuanya dengan harapan keluhan tersebut dapat disembuhkan.
Pasien datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Kemayoran karena pasien ingin
sembuh dari penyakitnya. Orang tua pasien khawatir penyakit yang diderita oleh
pasien ini akan menjadi lebih parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari serta
takut berat badan anaknya menurun.

b. Aspek klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja : faringitis
Dasar diagnosis : Dari anamnesis riwayat penyakit sekarang, pemeriksaan fisik.
Diagnosis banding :

c. Aspek risiko internal (faktor- faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien):
16

Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah
kebiasaan pasien makan yang berlebihan dan tidak terkontrol, serta kebiasaan
psien makan mie instan yang hampir setiap hari, dan pasien kurang suka makan
buah-buahan dan sayuran. Pasien juga suka jajan makanan yang dijual di sekitar
sekolah atau rumahnya.

d. Aspek psikososial keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah) :
Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarganya tentang pentingnya konsumsi
sayur dan buah-buahan. Serta kurangnya perhatian orangtua pasien terhadap
kebiasaan makan pasien.

e. Aspek fungsional ( tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari- hari ):
Pasien merupakan pelajar yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Pasien
masih dapat bersekolah semenjak sakit ini. Namun pasien mengaku, sakitnya ini
mempengaruhi konsentrasi pasien di sekolah. Dapat disimpulkan derajat funsional
pasien adalah derajat 5.

E. Rencana Pelaksanaan (sesuai dengan kelima aspek diatas)

Tabel 7. Rencana Pelaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang
Diharapkan
Aspek
Personal
Melakukan pemeriksaan
fisik dan menegakkan
diagnosis
Menjelaskan kepada
orang tua pasien untuk
tidak perlu khawatir

Orang
tua
pasien
Saat pasien
berobat ke
Puskesmas
dan saat
kunjungan
ke rumah
pasien.
Orang tua pasien
tidak lagi
mengkhawatirkan
keadaan pasien
Penyakit yang
sama pada pasien
tidak terulang dan
penyakitnya tidak
bertambah berat.

17

Aspek
klinik



Menjelaskan kepada
pasien dan orang tua
tentang terapi yang
diberikan.
Memberikan obat
berupa :
- Antipiretik :
Paracetamol tablet 3x1
tablet
- ambroxol :
Ambroxol 4 x 300 mg
(Selama 5 hari)
Memberitahu dan
menjelaskan kepada
pasien dan orang tua
pasien menu makanan
untuk 1800 kkal . (
terlampir)
Orang
tua
pasien

Saat pasien
berobat dan
kunjungan
ke rumah
pasien




Mengurangi
keluhan pasien
sehingga pasien
dapat melakuan
aktivitas tanpa
gangguan dan
mencegah
timbulnya
komplikasi
Tercukupinya
kebutuhan kalori
pasien per hari.

Aspek
risiko
internal
Memberitahukan kepada
pasien untuk mengatur
pola makan yang lebih
baik serta tidak makan
secara berlebihan
Memberitahu pasien dan
orang tua pasien untuk
mengurangi kebiasaan
pasien makan mie
instan.
Menganjurkan pasien
mengkonsumsi sayur,
buah. (terlampir)
Pasien
dan
orang
tua
pasien
Saat
kunjungan
ke rumah
pasien.
Pasien
mengkonsumsi
makanan dengan
menu yang lebih
sehat dan bergizi
Pasien dapat
mengatur pola
makannya dnegan
baik
Kebersihan pasien
tetap terjaga
Pasien dapat makan
sayur dan buah-
buahan dan
18

mendapatkan pola
gizi seimbang
Aspek
psikososial
keluarga



Mengingatkan orang tua
pasien untuk lebih
memperhatikan pola
makan pasien.
Pasien dianjurkan untuk
istirahat dirumah selama
beberapa hari.
Orang
tua
pasien
Saat
kunjungan
ke rumah
pasien.



Pasien mendapat
perhatian lebih dari
orang tuanya.

Aspek
fungsional

Pasien beristirahat 3
hari.
Meminum obat secara
teratur

Pasien
dan
orang
tua
pasien

Pada saat
kunjungan
ke rumah.

Mencapai kondisi
kesehatan yang
optimal dan agar
dapat besekolah
lagi.


F. Prognosis
1. Ad vitam : Ad bonam
2. Ad sanationam : Ad bonam
3. Ad functionam : Ad bonam













19

Lampiran 1
Contoh menu sehari 1800 kalori
Tabel 8. Contoh menu makan sehari 1800 kalori

Waktu Bahan makanan Penukar Gram Ukuran Contoh menu
Pagi Roti
Telur ayam
Kacang hijau
Sayuran
1 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
sayuran
70
55
10
50
2 potong
1 butir
1 sdm
mangkuk
Roti
Omelet
Sup kacang hijau +
sawi
Selingan Mangga 1 buah 125 bh bsr Jeruk
Siang Nasi
Telur
Kc. Tanah
Sayuran
Pisang
2 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
1 sayuran
1 buah
200
55
15
100
50
1 gelas
1 btr
2 sdm
1 mangkuk
1 buah
Nasi
Gado gado :
Telur
Bumbu kacang
sayuran
Pisang
Selingan Melon 1 buah 190 1 ptg bsr Melon
Malam Nasi
Ayam tanpa kulit
Tahu
Sayuran
Melon
2 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
sayuran
1 buah
200
40
110
50
190
1 gelas
1 ptg sdg
1 bj bsr
mangkuk
1 ptg bsr
Nasi
Ayam bakar
Tahu isi
Sayur kimlo
Melon

Anda mungkin juga menyukai