Penyebab tekanan darah meningkat atau hipertensi adalah peningkatan
kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah. Faktor yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi antara lain adalah aterosklerosis yang berhubungan dengan diet seseorang dan usia. Serat makanan dan beberapa mikronutrien seperti Mg, r, u, vitamin , vitamin ! dan "# penting dalam pencegahan jangka panjang atau memperlambat aterosklerosis. Selain itu konsumsi tinggi kolesterol dan lemak akan memicu terjadinya aterosklerosis. $supan garam (%atrium hlorida) dapat meningkatkan tekanan darah. Pada usia lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang, sehingga akan memicu jantung untuk meningkatkan denyutnya agar aliran darah dapat mencapai seluruh bagian tubuh. "erdasarkan penelitian &osjidi, tingginya penyakit kardiovaskular pada masyarakat dengan pendapatan rendah (miskin) adalah tingginya kejadian hipertensi dan rendahnya pengetahuan tentang diet dan aktivitas 'isik. ( Pada penelitian yang dilakukan di penduduk miskin di daerah )oja, *akarta +tara ditemukan sebanyak ,-,(. responden menderita P*) dan //,(. responden menderita hipertensi. - Pada penelitian tahun 0110 yang dilakukan di *ohar "aru, *akarta Pusat terdapat ,2,0. responden menderita hipertensi dan 03,3. responden pada penelitian Monica tahun 0111. ,1 Sehingga dapat disimpulkan pada populasi miskin perkotaan ini kasus hipertensi sekitar 043 kali lebih besar dari data yang ada sebelumnya. (. &osjidi H. Hubungan antara Kemiskinan dengan Pengetahuan tentang Diet, Aktifitas Fisik dan Risiko Penyakit Kardiovaskuler pada Masyarakat Kabupaten Ponorogo. 5esis. 6iambil dari http!!puspas"a. ugm. a". #d -. Sari $7, Setya8ati 9 (011#). Profil Penyakit $antung Koroner pada Penduduk Miskin Kota. :aporan Penelitian. "adan :itbangkes 6epkes &;. *akarta. ,1. &ustika (011/). Hubungan antara Asupan %emak $enuh dari Makanan &orengan dan Kadar %ipid Plasma pada masyarakat. :aporan Penelitian, *akarta. Kombinasi Obat Anti hipertensi yang Sering Digunakan Kombinasi obat antihipertensi Keuntungan $! ;nhibitor < )alsium $ntagonis - Menurunkan tekanan intra glomuler - Memperbaiki permeabilitas glomuler - Menghambat terjadinya hipertro'i glomuler - Mencegah terjadinya glomuler - Mengurangi proteinuria - Mengurangi hipermetabolisme ginjal - Mengurangi akumulasi kalsium intraseluler - 6ianjurkan pada ne'ropati hipertensi dan hipertensi dengan ne'ripati diabetik $! ;nhibitor < 6iuretik - Meningkatkan natriuresis - Memperbaiki toleransi glukosa dan kadar asam urat - Mempertahankan kadar kalium plasma - Mempercepat regresi :9H - Meningkatkan kecepatan $!; $! ;nhibitor < "eta bloker - "aik untuk hipertensi usia muda dengan peningkatan system &$$ dan simpatis - "aik pula untuk hipertensi dan pasca in'ark akut dengan tujuan= Menurunkan resiko takhiaritmia Mengurangi progresivitas dilatasi ventrikel Memperbaiki toleransi latihan "eta bloker < 6iuretik - Menurunkan peningkatan system &$$ karena diuretic - "eta bloker mempunyai e'ek anti4aldosteron ringan - "aik untuk isolated systolic hypertension, stroke, dan in'ark miokard "eta bloker < )alsium antagonis - Menurunkan curah jantung dan tahanan peri'er - Memperbaiki integritas endotel - %ormalisasi peningkatan system &$$ karena kalsium antagonis - Sangat baik meregresi :9H - %ormalisasi resistensi insulin dan gangguan pro'il lipid karena beta bloker - "aik untuk hipertensi dengan angina pectoris - "aik untuk hipertensi dan takhiaritmia Perbedaan pemberian obat tunggal dan obat kombinasi Perawatan obat tunggal Perawatan kombinasi - 6iperlukan dosis obat yang lebih tinggi - )urang e'ekti' - !'ek samping lebih banyak - 6osis rendah untuk masing < masing obat sudah cukup - :ebih e'ekti' - !'ek samping sedikit Tinjauan tengtang obat antihipertensi Pada prinsipnya, pengobatan hipertensi dilakukan secara bertahap. )elompok obat antihipertensi yang saat ini digunakan sebagai pilihan terapi hipertensi, yaitu = Diuretik Semua kelas diuretik menyebabkan peningkatan eksresi natrium oleh ginjal (natriuresis) dimana e'ek ini bertanggung ja8ab terhadap aktivitas antihipetensi dari diuretik. 6iuretik tia>id memiliki e'ek natriuresis sedang dan merupakan diuretik yang paling banyak digunakan dalam pengobatan hipertensi. :oop diuretic memiliki e'ek natriuresis besar dan hanya digunakan bila diuretik thia>id tidak e'ekti' atau dikontraindikasikan untuk penderita. Potassium sparingdiuretic memiliki e'ek natriuresis yang rendah, dan umumnya digunakan dalam bentuk kombinasi dengan diuretik thia>id atau loop diuretik mengurangi ekskresikalium atau untuk mencegah hipokalemia. Suatu meta4analysis dari /0 percobaan klinis pada tahun 0113 membuktikan bah8a diuretik dosis rendah merupakan antihipertensi pilihan pertama yang paling e'ekti' untuk mencegah mortalitas kardiovaskular. Diuretik thiazid - Contoh obat ?ang tergolong di dalamnya ialah= hidrochlortia>id, bendro'lumethia>ide, chlortalidone, metola>one, indapamide, dan @ipamide. - Indikasi 6iuretik thia>id merupakan pilihan pertama untuk terapi hipertensi. 5hia>id dapat digunakan dalam bentuk tunggal maupun kombinasi dengan antihipertensi lain. )ombinasi dengan $!; atau A4bloker merupakan kombinasi yang umum digunakan. - ekanisme kerja Pada penggunaan jangka pendek, diuretik thia>id menurunkan volume darah yang berdampak pada penurunan cardiac output. Pada penggunaan jangka panjang, diuretik thia>id juga menurunkan tahanan peri'er, yang tampaknya berperan dalam e'ek antihipertensi jangka panjang dari obat ini. - Perhatian Hipokalemia dapat terjadi pada penggunaan diuretik tia>id. Hipokalemia berbahaya pada pasien P*) dan yang sedang menerima obat cardiac glycosides. Sering kali untuk mengatasi e'ek hipokalemia penggunaannya dikombinasi dengan potasium sparing diuretik atau suplement potassium. !oop diuretik - Contoh obat ?ang tergolong di dalamnya ialah= Furosemide, 5orasemide, dan "umetanide. - Indikasi :oop diuretik digunakan pada pasien pulmonary oedema akibat gangguan pada ventrikel kiri, pada pasien HF (hronic Heart Failure), dan juga pasien diuretic < resistant oedema. - ekanisme kerja :oop diuretik terutama bekerja pada bagian menaik dari loop o' Henle dengan menghambat reabsorbsi elektrolit sehingga meningkatkan ekskresi natrium. - Perhatian Hipokalemia dapat terjadi pada penggunaan 'urosemid. Hipokalemia berbahaya pada pasien P*) berat dan yang sedang menerima obat cardiac glycosides. &esiko hipokalemia dapat meningkat pada penggunaan 'urosemid dosis tinggi apalagi bila diberikan dalam bentuk sediaan injeksi. Sering kali untuk mengatasi e'ek hipokalemia penggunaannya dikombinasi dengan potassium sparing diuretik atau suplement potassium. Potassium Sparing Diuretik - Contoh obat ?ang tergolong di dalamnya ialah= $miloride Hl, dan 5riamterene - Indikasi Potassium sparing diuretik digunakan sebagai tambahan pada terapi dengan diuretik thia>id dan loop diuretik untuk mencegah terjadinya hipokalemia. - ekanisme kerja Potassium sparing diuretik terutama bekerja pada tubulus distal ginjal untuk meningkatkan ekskresi natrium dan menurunkan ekskresi kalium. - Perhatian Potasium sparing diuretik dapat meyebabkan terjadinya hiperkalemia terutama pada pasien yang dengan ri8ayat gangguan ginjal kronis atau diabetes dan pasien yang sedang menggunakan $! inhibitor, $&", %S$;6 atau potassium supplement. Aldosterone Antagonist - Contoh obat 5ermasuk golongan Potassium sparing diuretik. ?ang tergolong didalamnya ialah= !plerenone, dan Spironolactone - Indikasi $ldosteron antagonis diindikasikan untuk oedema, pada dosis rendah memiliki e'ek kerja pada penderita gagal jantung dan juga digunakan pada penderita primary hyperaldosteronism. Pemberian jangka lama aldosteron antagonis umumnya direkomendasikan pada penderita post S5!M; tanpa gangguan 'ungsi ginjal yang berat atau hiperkalemia :!9F (:e't 9entricle !jection Fraction) pada penderita gagal jantung dan diabetes. Spironolacton adalah antagonis aldosteron yang paling banyak digunakan. Suatu penelitian &adomi>ed $ldactone !valuation Study (&$:!S) menunjukkan, terjadi 31. penurunan angka kematian dengan menggunakan spironolacton pada penderita gagal jantung sedang sampai berat. - ekanisme kerja $ldosterone antagonist bekerja pada bagian distal tubulus renal sebagai antagonis kompetiti' dari aldosteron. - Perhatian +ntuk jenis obat spironolacton harus dihindari pada gangguan 'ungsi ginjal dan hati4hati bila dikombinasikan dengan $! inhibitorB$&", akan menyebabkan hiperkalemia. "#$loker - Contoh obat ?ang tergolong di dalamnya ialah= 6o@a>osin, Pra>osin, 5era>osin, dan ;ndoramin - Indikasi C4bloker merupakan antihipertensi alternati' pilihan pertama apabiladiuretik atau A4bloker dikontraindikasikan atau tidak ditoleransi dengan baik. C4bloker terutama diindikasikan untuk penderita benign prostatic hyperplasia. C4 bloker tidak berpengaruh terhadap pro'il lipid dan glukosa sehingga berguna pada penderita dengan dislipidemia atau intoleransi glukosa. - ekanisme kerja C4bloker menyebabkan vasodilatasi dan menghambat aksi noradrenalin pada post sinaptic adrenoseptor C, baik pada arteriol maupun vena, dimana hal ini mengakibatkan penurunan tahanan peri'er dan tekanan darah. - Perhatian *arang digunakan sebagai pilihan utama karena mempunyai e'ek samping yang sering menganggu yaitu hipotensi postural, palpitasi dan sakit kepala. A#blo%ker - Contoh obat 5erbagi menjadi 0 sub class yaitu= o A4bloker cardioselekti' (selekti' reseptor A4,) yaitu atenolol, acebutolol, metoprolol, bisoprolol, beta@olol, celiprolol dan o A4bloker non4cardioselekti' (reseptor A4, 6an A40) yaitu carvedilol, propanolol dan pindolol - Indikasi "eta bloker pertama kali direkomendasikan oleh *%4D sebagai terapi E'irst lineE alternati' dari diuretik. Pilihan terapi pada semua bentuk iskemik heart disease kecuali pada angina varian vasospastic prin>metal. "eta bloker merupakan pilihan terapi pada angina, baik angina stabil maupun angina tidak stabil, dapat menurunkan resiko mortalitas pada 'ase akut in'ark miokard dan setelah periode in'ark dan juga pilihan terapi untuk kondisi lainnya seperti hipertensi, arrhythmiaEs serius dan cardiomyopathy. Pada peningkatan titrasidosis secara hati4hati diketahui memiliki e'ek mengurangi resiko mortalitas pada pasien gagal jantung. Pada dosis kecil A4bloker cardioselekti' dapat digunakan pada pasien bronkospasme atau chronic lung disease. Pada angina dan hipertensi penggunaan A4bloker cardioselekti' lebih e'ekti' dibandingkan dengan noncardioselekti', sedangkan A4bloker noncardioselekti' memiliki e'ek antiarrhytmics yang lebih baik dibandingkan dengan cardioselekti'. "isoprolol merupakan agent A, yangselekti', tidak memiliki ;S$ ( ;ntrinsik Sympathomimetic $ctivity) dan bekerja lama, dipakai secara luas dan berhasil dalam studi besar pada populasi gagal jantung dimana terjadi penurunan yang besar yang tidak hanya pada mortalitas namun juga sudden cardiac death. A4bloker direkomendasikan untuk penderita hipertensi dengan in'ark miokard karena obat ini mempunyai keuntungan sebagai anti hipertensi, antiiskemia, anti aritmia dan mampu mengurangi remodelling ventrikel. 6osis a8al dari beta bloker umumnya kecil dan pelan4pelan dinaikkan sampai dosis target (berdasarkan trial klinis yang besar), peningkatan ini tergantung pada individual. )ontraindikasi harus dia8asi, seperti asma bronkial, severe bronkial disease, bradikardia simptomatik dan hipotensi. - ekanisme kerja Secara umum A4bloker menghambat aksi noradrenalin pada reseptor adrenergik A4, di jantung dan jaringan lain sehingga menyebabkan penurunan cardiac output melalui penurunan denyut jantung dan kontraktilitas. A4bloker juga menghambat sekresi renin dari sel4sel ju@ta glomerular ginjal yang mengakibatkan penurunan pembentukan angiotensin ;; dan rilis aldosteron. - Perhatian Penghentian mendadak terapi beta blocker menyebabkan gejala putus obat (7ith dra8l) yang dapat memperburuk P*). 6apat dilakukan tindakan preventi' dengan pengurangan bertahap dosis beta blocker sebelum terapi dihentikan. Penggunaan beta blocker bersamaan dengan verapamil menyebabkan risiko hipotensi dan asystole yang dapat meningkatkan risiko gagal jantung pada penderita penyakit jantung koroner. AC& inhibitor ' AC&I ( - Contoh obat ?ang tergolong di dalamnya ialah= aptopril, ila>april, !nalapril maleat, :isinopril, Perindopril erbumine, dan &amipril. - Indikasi $! inhibitor merupakan antihipertensi alternati' pilihan pertama apabila diuretik atau A4bloker dikontraindikasi atau tidak ditoleransi dengan baik. $!; terutama direkomendasikan pada penderita gagal jantung, dis'ungsi ventrikel kiridan !F F/1., hipertensi disertai dengan diabetes tipe 0. $! inhibitor juga sangat berman'aat bila diberikan terutama pada in'ark luas, in'ark dengan penurunan 'ungsi ventrikel kiri, in'ark dengan edema paruakut dan in'ark miokard dengan hipertensi. +mumnya dipilih jenis obat denganlama kerja pendek dan mempunyai gugus sul'hidril. 6alam meminimalisir risiko hipotensi dan kerusakan pada ginjal, terapi $! inhibitor hendaknya dimulai dari dosis kecil dan kemudian dilanjutkan dengan titrasi dosis sampai dosis target. Fungsi renal dan konsentrasi potassium harus dievaluasi dalam ,40 minggu setelah dimulai pemberian secara perodik, terutama setelah dosis ditingkatkan. - ekanisme kerja $! inhibitor menghambat $ngiotensin onverting !n>ym sehingga menyebabkan vasodilatasi, penurunan resistensi peri'er dan penurunan kadar hormon aldosteron. - Perhatian Pada penggunaan $! inhibitor yang harus diperhatikan yaitu meningkatnya kadar )G dalam tubuh (hiperkalemia) bila digunakan bersamaan dengan potasium sparing diuretik, oleh karena itu selama penggunaan perlu dilakukan monitoring kadar )G dalam tubuh. Pada penggunaan kombinasi pertama kali dengan diuretik e'ek hipotensi dapat muncul dengan tiba < tiba sehingga diuretik perlu dihentikan satu hari saat menggunakan $! inhibitor. $! inhibitor juga dapat meningkatkan serum kreatinin, sehingga pada pasien dengan risiko renal impairment selama penggunaan harus hati < hati dan dilakukan monitoring serum kreatinin. Angiotensin )e%eptor $loker 'A)$( - Contoh obat ?ang tergolong di dalamnya ialah= candesartan cile@etil, losartan potassium, irbesartan, olmesartan medo@omil, valsartan, dan telmisartan. - Indikasi $ngiotensin ;; &eceptor $ntagonist merupakan alternati' pilihan antihipertensi untuk penderita yang tidak mentoleransi $!; karena e'ek samping yang berupa batuk kering dan angioedema. $&" dapat diberikan pada penderita S5!M; yang intoleren terhadap $!;, dimana penderita tersebut secara klinis dan radiologis menunjukkan kondisi gagal jantung atau 'raksi ejeksi F 1./1 untuk itu biasanya direkomendasikan penggunaan valsartan dan candesartan. - ekanisme kerja $&" merupakan antagonis kompetiti' dari angiotensin ;; pada reseptor $5,, yang menyebabkan penurunan resistensi peri'er tanpa adanya re'lek peningkatan denyut jantung dan menurunkan kadar aldosteron. $&" tidak menimbulkan e'ek bradikinin yang menyebabkan munculnya e'ek samping batuk seperti pada penggunaan $!;. - Perhatian Monitoring konsentrasi plasma potasium terutama pada pasien lansia dan pasien dengan renal impairment , karena e'ek hiperkalemianya. Antagonis Kalsium $ntagonis kalsium dibagi menjadi dua subclass yaitu dihydropyridine dan non dihydropyridine. 6ihydropyridine mempengaruhi baroreseptor dengan re'le@ takikardia karena e'eknya yang kuat dalam mengakibatkan vasodilatasi peri'er. 6ihydropyridine tidak mempengaruhi konduksi nodal atrioventrikular dan tidak e'ekti' pada supraventrikular tachyarrhytmias, Sedangkan non dihydropyridine menyebabkan penurunan heart rate dan memperlambat konduksi nodalatrioventrikular, sama dengan golongan beta bloker obat ini dapat digunakan pada supraventrikular tachyarrhytmias. Dihydropyridine - Contoh obat ?ang tergolong di dalamnya ialah= $mlodipine, %i'edipine dan Felodipine. - Indikasi *ika angina stabil dan tekanan darah tidak dapat dikontol dengan beta bloker atau jika terjadi kontraindikasi dengan beta bloker maka dapat menggunakan golongan calcium channel bloker. alcium channel bloker dapat mengurangi total resisten peri'er dan resistensi koroner sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Sering kali beta bloker dan calcium channel bloker dikombinasikan. - ekanisme aksi " bekerja dengan mengintervensi pemindahan ion kalsium melalui kanal kalsium di membran sel, dimana bertanggung ja8ab menjaga plaeau phase potensi aksi. 6epolarisasi jaringan lebih bergantung kepada in'luks kalsium ketimbang natrium, terutama pada otot polos vaskular, sel4sel myokardial, dan sel4sel yang terdapat dalam nodus < nodus sinoatrial dan atrioventrikular. "lokade pada kanal kalsium mengakibatkan vasodilatasi koroner dan peri'er, aksi inotropik negati', mereduksi denyut jantung, dan memperlambat konduksi ventricular. - Perhatian %i'edipine short acting tidak direkomendasikan pada penderita angina atau untuk terapi jangka panjang pada penderita hipertensi, karena e'eknya yang dapat menyebabkan hipotensi dan re'lek takikardia. %i'edipine memiliki e'ek inotropik negati' sehingga tidak disarankan pada pasien gagal jantung dengan e'ek mereduksi kerja dari ventrikel kiri. Penghentian mendadak terapi calcium channel blocker menyebabkangejala putus obat (7ith dra8l) yang dapat memperburuk angina. non Dihydropyridine - Contoh obat ?ang tergolong di dalamnya ialah= diltia>em Hl, dan verapamil Hl - Indikasi Sama dengan antagonis kalsium dihydropyridine. - ekanisme aksi Sama dengan antagonis kalsium dihydropyridine. - Perhatian 9erapamil tidak boleh diberikan bersamaan dengan beta bloker karena e'ek kronotropik dan inotropik negati' nya yang kuat, sehingga harus diberikan dengan hati4hati pada penderita gagal jantung atau yang sedang diterapi dengan beta bloker. Penghentian mendadak terapi calcium channel blocker menyebabkan gejala putus obat (8ith dra8l) yang dapat memperburuk angina. Pen%egahan *ipertensi Mengurangi dalam hal mengkonsumsi garam."ila kita menginginkan terhindar dari penyakit hipertensi ini alangkah baiknya kita sedari a8al mengkonsumsi garam, karena konsumsi garam yang berlebihan akan meningkatkan 'aktor resiko hipertensi itu sendiri. Melakukan rutinitas dalam berolahraga. Hlahraga ini e'ekti' sekali dalam hal mencegah berbagi macam penyakit, termasuk penyakit hipertensi ini. Hlahraga akan meningkatkan kesehatan dan juga daya tahan tubuh. "ila telah menderita penyakit hipertensi maka olahraga yang disarankan adalah olahraga yang ringan selama 31 menit dan seminggu paling tidak 3 kali. Hlahraga ringan seperti halnya bersepeda dan juga berjalan kaki. &ajin dalam mengkonsumsi makanan dan juga buah4buahan yang kaya akan serat seperti halnya melon, tomat dan juga sayuran hijau. Menghindari dari konsumsi alkohol. Mengendalikan kadar kolesterol jahat dalam tubuh dan juga menghindari kegemukan atau obesitas. 5idak merokok dan bagi para perokok maka pencegahan hipertensi ini dengan menghentikan merokok itu sendiri. Menghindari dan mengendalikan diabetes bila mempunyai penyakit 6M tersebut. ,. "asile *. 01,0. Hypertension 01,0= 8hat 8ill the *% ( Iuideline look likeJ. $nnual primary care )ia8ah con'erence arolina. South carolina. 0. Hajjar ;, )otchen 5$. 0113. 5rends ;n Prevalence, $8areness, 5reatment, $nd ontrol H' Hypertension ;n 5he +nited States, ,--( < 0111. $AMA 0-1=,--4 01#. 6alam = Muchid $ et al. 011#. Pharmaceutical untuk penyakit hipertensi. 6irektorat "ina Farmasi )omunitas dan )linik 6itjen "ina )e'armasian dan $lat kesehatan 6epartemen kesehatan. 3. Mancia I, :aurent S, et al.011-. &eappraisal o' !uropean guidelines on hypertension management= a !uropean Society o' Hypertension 5ask Force document Iiuseppe. *ournal o' Hypertension 011-