Anda di halaman 1dari 5

RDS KASUS DM

Seorang wanita usila berumur 42 tahun datang menghadap Anda dengan hasil pemeriksaan
darahnya. Wanita ini telah melakukan check-up 2 minggu lalu dengan gejala rasa capek yang
terus menerus. Pemeriksaan glukosa sewaktu terlihat kadar gula darah 243gr/dl, sehingga anda
meminta pemeriksaan kadar glukosa darah puasa. Hasil GDP 197gr/dl. Wanita ini tidak punya
riwayat penyakit vaskuler atau kondisi medis yang serius lainnya. Saudara perempuan bapaknya
adalah seorang penderita diabetes yang terkontrol dan meninggal dengan penyakit pembuluh
darah otak pada umur 68 tahun.
1. Apa yang Anda akan jelaskan kepada pasien Anda ini?
Saya akan menjelaskan kepada pasien berdasarkan hasil pemeriksaan glukosa darahnya
bahwa pasien telah menderita penyakit Diabetes Melitus. Saya akan menjelaskan apa itu
diabetes mellitus kepada pasien, faktor-faktor resiko apa saja yang bisa menjadi penyebab
diabetes melitus. Serta gejala-gejala penyakit diabetes melitus.

2. Informasi apalagi yang perlu Anda peroleh dari pasien ini?
Informasi yang saya perlukan dari pasien, yaitu:
a. Riwayat penyakit diabetes di keluarga pasien, karena pada deskripsi di atas telah
disebutkan bahwa saudara perempuan bapak pasien penderita DM terkontrol, maka
diperlukan juga informasi mengenai kaker dan nenek pasien apakah ada yang penderita
DM, untuk lebih menguatkan kemungkinan peningkatan resiko dari segi genetic.
b. Data antropometri pasien; BB, TB, dan lingkar perut pasien. Data ini diperlukan untuk
melalukan penanganan dan pengontrolan diabetes. Selain itu lingkar perut juga bisa
digunakan sebagai indikator peningkatan resiko penyakit jantung pada pasien.
c. Gaya hidup atau perilaku makan pasien. Hal ini juga penting untuk dijadikan dasar dalam
penanganan diabetes. Jika ternyata gaya hidupnya memang tidak sehat dan beresiko maka
perlahan-lahan harus diubah demi kebaikan pasien sendiri.
d. Perilaku merokok. Hal ini juga penting mengingat rokok merupakan salah satu faktor
resiko diabetes.
e. Pola aktivitas pasien, apakah selama ini pasien beraktivitas ringan, sedang, atau berat
untuk memprediksi pengeluaran energi pasien setiap hari.


3. Pemeriksaan apa yang Anda akan anjurkan kepada pasien ini?
Pemeriksaan yang akan saya anjurkan pada pasien adalah;
a. Pemeriksaan kolesterol darah
b. Pemeriksaan tekanan darah pasien
c. Skrining retinopathy (fundus photography)
d. Skrining mikroalbuminuria
e. Pemeriksaan kaki (sensitivitas,vibrasi,refleks)
Pemeriksaan diatas bertujuan untuk mengontrol dan mencegah terjadinya komplikasi
yang lebih parah. Selain itu saya akan anjurkan pasien untuk memonitoring glukosa darahnya
sendiri di rumah.

4. Bantuan apa yang dapat Anda berikan kepada pasien seketika?
Bantuan yang bisa saya berikan pada pasien seketika adalah edukasi singkat tentang self-
management diabetes. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kepercayaan diri, memungkinkan mereka untuk meningkatkan kontrol terhadap kondisinya
sendiri dan mengintegrasikan manajemen diri yang efektif dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Seperti mengajari pasien untuk memerikasakan kadar glukosanya senidiri dengan
menggunakan alat yang akan memudahkannya untuk mengontrol glukosanya secara mandiri.
Saya juga akan memotivasi pasien bahwa vonis diabetes melitus tidak akan menghentikan
hidup pasien disitu saja dengan memberitahukan bahwa penyakit ini bisa dikontrol agar tidak
menimbulkan komplikasi yang lebih parah.

5. Jelaskan rencana yang akan Anda berlakukan kepada pasien ini?
Rencana yang akan saya akan berlakukan untuk pasien adalah sesuai dengan 5 pilar utama
penanganan diabetes tapi sebagai ahli gizi saya tidak memasukkan obat-obatan karena bukan
komptensi seorang ahli gizi, yaitu:
a. Edukasi
Berikut tujuan edukasi penyakit diabetes :
1. Meningkatkan pengetahuan
Edukasi diabetes dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan para penderita tentang
penyakit diabetes, mengapa terjadipenyakit diabetes, bagaimana cara nya tetap hidup
sehat walaupun menderita penyakit diabetes, dan lain-lain.


2. Mengubah sikap
Mengubah sikap penderita penyakit diabetes bukan pekerjaan yang mudah bahkan
lebih sulit dibandingkan meningkatkan pengetahuan. Tapi dengan adanya pengetahuan
pasien tentang diabetes makan tentu akan tetap berpengaruh kepada pasien untuk
mengubah pola hidupnya dari pada pasien yang sama sekali tidak tahu tentang
penyakit yang dideritanya sendiri.
3. Mengubah perilaku serta meningkatkan kepatuhan
Suatu sikap belum tentu akan diwujudkan dalam bentuk suatu tindakan, untuk
terwujudnya sikap agar menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor
pendukung.
4. Meningkatkan kualitas hidup
Bila penderita penyakit diabetes telah menjalankan perilaku yang diinginkan dan telah
digolongkan di dalam kelompok dengan kepatuhan tinggi, perilaku-perilaku tersebut
harus dipertahankan.
Dengan adanya edukasi tersebut diharapkan saat seseorang divonis menderita penyakit
diabetes, orang tersebut tidak langsung berputus asa dan memiliki motivasi untuk
sembuh. Selain itu saat seseorang menderita penyakit diabetes, dengan edukasi maka
dia menjadi tahu apa yang harus dilakukan untuk sembuh.
b. Terapi diet
Mengatur diet untuk pasien diabetes merupakan hal yang sangat penting karena
berdampak langsung pada kadar gula darah pasien. Yang perlu diperhatikan dalam
pemberian diet pada pasien diabetes melitus adalah 3 J (J enis, J umlah, J adwal)
Tujuan utama yang diharapkan dari pengaturan diet ini adalah untuk membantu pasien
memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang
lebih baik.
Sedangkan tujuan khusus yang diharapkan dari pengaturan diet pada penderita diabetes
mellitus ini adalah:
a. Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan
asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat hipoglikemik oral
dan tingkat aktifitas.
b. Mencapai kadar serum lipid yang optimal.
c. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan
yang memadai orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
normal pada anak dan remaja, untuk meningkatkan kebutuhan metabolik selama
kehamilan dan laktasi penyembuhan dari penyakit katabolik. Berat badan memadai
diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan baik
jangka pendek maupun jangka panjang oleh orang dengan diabetes itu sendiri
maupun oleh petugas kesehatan.
d. Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka pendek,
masalah yang berhubungan dengan kelainan jasmani dan komplikasi kronik diabetes
seperti : penyakit ginjal, neuropati automik, hipertensi dan penyakit jantung.
e. Meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka diet yang diberikan harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur, jenis kelamin,
tinggi badan, aktivitas fisik, proses pertumbuhan, dan kelainan metabolik.
b. Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya,
yaitu berkisar 45 - 60 % dari total konsumsi. Makanan/minuman yang mengandung
gula dibatasi, dan digunakan jenis karbohidrat kompleks/makanan yang berserat.
c. Protein berkisar 10 15%, dan digunakan protein yang bernilai biologi tinggi (nilai
cernanya tinggi).
d. Lemak berkisar antara 20 25%, dan lemak jenuh serta kolestrol tidak dikonsumsi.
e. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan kebutuhannya.
Makanan-makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes Mellitus
adalah:
a. Sumber Karbohidrat kompleks
Seperti kentang, singkong, makaroni, mie, bihun, roti gandum, dan biskuit.
b. Protein Hewani
Ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, ikan, dan telur maksimal 2x/minggu.
c. Sayuran
Semua sayuran dianjurkan terutama yang berserat tinggi atau berwarna hijau
seperti bayam, kangkung, daun singkong, dll.
c. Buah
Semua buah dianjurkan terutama yang berserat tinggi menurut jumlah yang sudah
ditentukan.
Makanan-makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes
Mellitus adalah:
a. Makanan dan minuman yang mengandung gula murni seperti gula pasir/gula merah,
susu kental manis, dodol, cake, selai, sirup, kue tart, jelly, dll.
b. Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental (mengandung lemak jenuh).
c. Makanan yang mengandung banyak garam seperti ikan asin, telur asin, makanan yang
diawetkan seperti saus, kecap, abon, sarden kaleng, buah kalengan, dll.
Pasien akan saya anjrukan untuk melakukan diet ketat tapi sehat. Dengan mengurangi
makanan-makanan yang mengandung gula putih, mengurangi konsumsi olahan tepung-
tepungan, serta meragamkan sumber karbohidratnya tidak hanya nasi teru tapi juga
diganti dengan sumber karbohidrat lain. Selain itu porsi dan frekuensi makan pasien juga
harus disesuaikan. Ketika makan jangan dalam prosi yang besar karena kadar glukosa
akan melonjak drastic. Karena itu saya anjurkan untuk makan dengan prosi kecil tapi
sering agar mencegah naiknya kadar glukosa secara drastis.
d. Aktivitas
Saya akan menganjurkan pasien untuk tetap beraktivitas. Aktivitas yang saya maksud
adalah aktivitas seperti melakukan pekerjaan rumah, membiasakan jalan kaki jika ingin
ke tempat yang tidak terlalu jauh kalau pasien bisa meluangkan waktunya juga saya
anjurkan untuk melakukan olahraga ringan seperti senam diabetes.
e. Monitoring
Monitoring ini juga penting untuk mengontrol keadaan pasien jangan sampai bertambah
parah sehingga bisa menyebabkan komplikasi. Monitoring yang saya akan lakukan, yaitu:
a. Monitoring glukosa darah
b. Monitoring kolesterol darah
c. Berat badan, waist to hip ratio, dan lingkar perut
d. Monitoring tekanan darah
e. Skrining retinopathy (fundus photography)
f. Skrining mikroalbuminuria
g. Pemeriksaan kaki (sensitivitas,vibrasi,refleks)
h. Monitoring kadar hemoglobin A1
c
untuk mengetahui apakah pasien patuh dengan
anjuran atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai