Anda di halaman 1dari 24

a

Lebih Bersih, Lebih Sehat


STBM
Sanitasi Total Berbasi s Masyarakat
Lebih Bersih, Lebih Sehat
Materi Advokasi STBM - 2012
Penyusun
Buklet ini dikembangkan oleh tim Water and Sanitation
Program yang terdiri dari Nilanjana Mukherjee,
Deviariandy Setiawan, Djoko Wartono, Amin Robiarto,
Ari Kamasan, Wano Irwantoro dan Efentrif dengan
kontribusi editorial Yosa Yuliarsa. Tim mengucapkan
terima kasih atas kontribusi berbagai pihak yang terlibat
dalam kegiatan TSSM (Total Sanitation and Sanitation
Marketing) di Provinsi Jawa Timur.
Peer reviewers: Zainal Ilyas Nampira dari Direktorat
Penyehatan Lingkungan - Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Linkungan
- Kementerian Kesehatan, Maraita Listyasari dari
Direktorat Permukiman dan Perumahan - Bappenas.
Kontak kami
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
wspeap@worldbank.org
sekretariat@stbm-indonesia.org
1
Kita tidak bisa
mentoleransi
sanitasi yang buruk
2
Indonesia kehilangan US$6,3 miliar atau Rp56
triliun per tahun akibat buruknya sanitasi dan
kebersihan.
Setiap tahun tercatat sekitar 121.100 kasus diare
yang memakan korban lebih dari 50.000 jiwa
akibat kondisi sanitasi yang buruk.
Biaya kesehatan per tahun akibat sanitasi buruk
mencapai Rp139.000 per orang atau Rp31 triliun
secara nasional.
Air limbah yang tidak diolah menghasilkan 6 juta
ton kotoran manusia per tahun yang dibuang
langsung ke badan air, sehingga biaya pengolahan
air bersih menjadi semakin mahal.
Enam puluh persen penduduk perdesaan tidak
mempunyai akses terhadap sanitasi yang layak dan
menghadapi risiko kesehatan yang lebih tinggi.
3
Lebih Bersih, Lebih Sehat
Apakah kita sudah
peduli pada kondisi
higiene dan sanitasi
yang buruk?
Pemutakhiran data global pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa 63 juta
penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan (BABS) di sungai, kali,
danau, laut atau di daratan. Mayoritas pelaku praktik buang air besar sembarangan
tinggal di desa-desa.
Hanya 38,4% dari penduduk perdesaan yang memiliki akses pada sanitasi yang
layak. Akses sanitasi di perdesaan tidak bertambah secara berarti selama 30 tahun
terakhir. Pemerintah Indonesia telah mengindikasikan bahwa target Tujuan
Pembangunan Milenium (Millennium Development Goal MDG) untuk sanitasi
sebagai suatu sasaran yang memerlukan perhatian khusus karena tidak berada pada
jalur yang benar. Dengan hanya tersisa tiga tahun lagi sampai tahun 2015, kita harus
menemukan metode-metode yang lebih cepat, murah dan berkelanjutan untuk
meningkatkan akses sanitasi yang layak di Indonesia.
4
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Dapatkah provinsi dan kabupaten Anda memperkirakan
kerugian yang diderita akibat sanitasi buruk?
Suatu perhitungan sederhana menunjukkan bahwa kerugian karena higiene dan
sanitasi yang buruk mencapai US$191 juta (Rp1,75 triliun) untuk tingkat provinsi
per tahun, atau US$15,75 juta (Rp145 miliar) untuk kabupaten per tahun, diukur
dengan nilai tukar tahun 2006.
Sebaliknya, tahukah Anda betapa menguntungkannya
investasi dalam perbaikan sektor sanitasi?
Kajian Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization - WHO) tahun
2005 menyebutkan bahwa setiap US$1 yang diinvestasikan untuk perbaikan
sanitasi memberikan imbal hasil (return) paling sedikit sebesar US$8. Analisis
ekonomi lainnya menunjukkan fakta yang sama, meskipun angka-angka imbal
hasil bervariasi. Tentu saja imbal hasil tersebut tidak langsung, melainkan diperoleh
dari penghematan biaya, produktivitas yang meningkat, lebih sedikit kerugian, dan
sebagainya.
5
Lebih Bersih, Lebih Sehat
Higiene dan sanitasi yang baik di kabupaten atau provinsi berarti:
bayi-bayi lebih sehat, yang pertumbuhannya tidak terganggu oleh penyakit
yang disebabkan oleh lingkungan;
pekerja lebih produktif;
anak-anak lebih sehat, dan mempunyai lebih banyak waktu dan energi untuk
belajar serta berkembang secara optimal;
air sungai berkualitas lebih baik, dengan biaya pengolahan yang lebih rendah
bagi konsumsi manusia;
lokasi yang lebih menarik bagi para investor industri;
usaha pariwisata yang lebih menguntungkan karena adanya pantai-pantai,
hutan-hutan, dan sungai-sungai yang bersih dan bebas polusi.
6
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Dana
pemerintah dan
donor terlalu kecil untuk
menutup kesenjangan
akses sanitasi yang layak
di perdesaan, atau
untuk memenuhi
sasaran-sasaran
MDG.
Dibutuhkan investasi lebih dari US$600
juta setiap tahun selama tahun 2005-
2015 agar Indonesia dapat mencapai
target MDG di bidang sanitasi. Diban-
dingkan dengan kebutuhan, investasi
pemerintah di sektor sanitasi, termasuk
dana-dana dari donor, rata-rata hanya
US$27 juta per tahun. Sebagian besar
dana investasi digunakan untuk pem-
bangunan prasarana kota. Dengan jumlah
sedemikian kecil dan hanya bergantung pada
investasi sektor publik, kemungkinan diperlu-
kan lebih dari 100 tahun untuk mencapai target
MDG!
Untuk mencapai target MDG di bidang sanitasi, harus ditemu-
kan cara-cara untuk mempercepat dan memperluas investasi,
terutama dari sektor rumah tangga dan swasta.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pengadaan jamban bersubsidi untuk be-
berapa rumah tangga terpilih di masyarakat sebenarnya menghambat kemajuan sebab
rumah lainnya kemudian akan memutuskan untuk tidak menginvestasikan dana me-
reka sendiri, karena berharap akan memperoleh bantuan subsidi sejenis dari peme-
rintah. Kita tidak dapat meneruskan pendekatan lama seperti menyebarkan beberapa
jamban bersubsidi, kalau berjuta-juta rumah tangga masih kekurangan akses terhadap
sanitasi. Anggaran pemerintah yang terbatas harus digunakan lebih bijaksana, dan
secara inovatif, untuk memancing investasi yang jauh lebih besar dari sumber-sumber
nonpemerintah, seperti rumah tangga dan sektor swasta domestik. Hal ini membu-
tuhkan strategi untuk membebaskan daya pengeluaran konsumen dan kekuatan pasar
sambil meyakinkan bahwa pasar sanitasi lokal berkembang dengan mekanisme yang
mempertimbangkan kelompok masyarakat.
Strategi baru Pemerintah Indonesia yang dirancang untuk tujuan tersebut adalah Sa-
nitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang diluncurkan pada tahun 2008, untuk
meningkatkan cakupan nasional secara cepat menuju SANITASI TOTAL.
7
Lebih Bersih, Lebih Sehat
Pendekatan baru untuk perluasan cakupan sanitasi perdesaan - Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
Institusionalisasi
Peningkatan
penyediaan
sanitasi
Peningkatan
kebutuhan
sanitasi
Peningkatan
lingkungan
yang kondusif
8
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
STBM
merupakan ke-
sempatan untuk mem-
bebaskan kabupaten Anda
dari BAB sembarangan dalam
beberapa tahun ke depan. TETAPI,
hal ini akan terwujud bila Anda
mendukung dengan strategi
yang tepat, seperti dipapar-
kan di dalam dokumen
strategi STBM.
Dengan dukungan pengembangan kapasitas STBM dari pemerintah pusat, Anda
dapat meningkatkan permintaan konsumen akan sanitasi yang layak di provinsi atau
kabupaten Anda, dan mendorong pasar lokal untuk menawarkan lebih banyak opsi
kepada rumah tangga miskin untuk mendapatkan akses terhadap sanitasi yang layak.
Bila hal ini terjadi, masyarakat lokal akan tampil ke depan menginvestasikan sumber
daya mereka sendiri untuk memperbaiki fasilitas sanitasi, dan dengan cepat menuju
dusun, desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi yang bebas dari BAB sembarangan.
Sebagai tambahan, jika terbangun kebijakan yang mendukung dan lingkungan kelem-
bagaan yang menunjang STBM di kabupaten, maka manfaat sanitasi akan menjadi
permanen. Masyarakat akan melakukan lebih dari sekedar menjadi suatu masyarakat
yang bebas dari buang air besar sembarangan, namun menjadi masyarakat SANITASI
TOTAL dimana setiap rumah tangga melaksanakan perilaku higiene dan sanitasi
sebagai kunci untuk menjaga kesehatan, produktivitas, dan kemakmuran masyarakat
terhadap aktivitas ekonomi, termasuk pariwisata.
9
Lebih Bersih, Lebih Sehat
OD
ODF
SANITASI
TOTAL
- Adanya proses
pemicuan
- Adanya
Komite/Natural
leaders
- Adanya Rencana
Aksi
- Adanya peman-
tauan terus
menerus
- Tersedianya paso-
kan
- 100% masyarakat
sudah berubah
perilakunya dengan
status ODF
(terverifkasi)
- Adanya rencana
untuk merubah
perilaku higiene
lainnya
- Ada aturan dari
masyarakat untuk
menjaga status ODF
- Adanya peman-
tauan dan verifkasi
secara berkala
- Terjadinya
peningkatan
kualitas sarana
sanitasi
- Terjadinya
perubahan
perilaku higiene
lainnya di
masyarakat
- Adanya upaya
pemasaran dan
promosi aktif
- Adanya peman-
tauan dan evalu-
asi
Masyarakat sudah
mempraktikkan
perilaku higiene
sanitasi secara
berkelanjutan
R
a
n
g
k
a
i
a
n

P
e
r
u
b
a
h
a
n

P
e
r
i
l
a
k
u
P
e
n
i
n
g
k
a
t
a
n

K
u
a
l
i
t
a
s

S
a
n
i
t
a
s
i

L
i
n
g
k
u
n
g
a
n
Diterbitkan oleh Sekretariat STBM
TANGGA PERUBAHAN PERILAKU
Visi STBM
Perbaikan Sarana
+ Perilaku Higiene
lainnya
10
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Semua ini bukanlah fksi. Hal ini sudah terjadi di
provinsi Jawa Timur, tempat Pemerintah Indonesia
menguji coba operasionalisasi STBM pada skala provinsi
selama tahun 2008-2010. Silakan lihat apa yang terjadi
di kabupaten-kabupaten provinsi Jawa Timur ketika
diterapkan pendekatan STBM
Lebih dari 1,5 juta masyarakat miskin dapat akses
jamban layak dalam periode 2008 - 2011,
tanpa subsidi
Sejak tahun 2009, kabupaten yang sudah melaksanakan STBM sesuai dengan
kapasitas mereka, melembagakan prinsip dan pendekatan STBM dengan
baik, mendapatkan hasil yang nyata serta pembiayaan program yang lebih
efektif, seperti terlihat pada grafik penilaian kinerja. Kabupaten Bojonegoro
memenangkan JPIP award pada tahun 2011, Kabupaten Jombang pada
tahun 2010 dan Kabupaten Lumajang tahun 2009. Jawa Pos Institute Pro-
Otonomi di Jawa Timur telah mulai melakukan evaluasi kinerja kepemerin-
tahan kabupaten menurut azas-azas STBM. Hal ini kemungkinan besar akan
diperluas ke provinsi-provinsi lain, dengan JPIP atau dengan badan regional
sejenis lainnya.
11
Lebih Bersih, Lebih Sehat
Rata-rata investasi masyarakat yang tumbuh per
tahun per daerah Rp 1 juta investasi pemerintah
di 29 kabupaten di Jawa Timur
(periode 2008 - 2011)
Rata-rata penambahan rumah tangga yang akses
ke jamban sebagai hasil intervensi program STBM
di Jawa Timur
(periode 2008 - 2011)
0 5 10 15 20 25 30 35 40
BOJONEGORO
GRESIK
MAGETAN
MALANG
TRENGGALEK
LUMAJANG
PACITAN
MOJOKERTO
JEMBER
LAMONGAN
SAMPANG
PAMEKASAN
BLITAR
PONOROGO
PROBOLINGGO
SITUBONDO
JOMBANG
NGANJUK
NGAWI
KEDIRI
TULUNGAGUNG
SUMENEP
BANGKALAN
BANYUWANGI
BONDOWOSO
PASURUAN
MADIUN
SIDOARJO
TUBAN
BOJONEGORO
GRESIK
MAGETAN
MALANG
TRENGGALEK
LUMAJANG
PACITAN
MOJOKERTO
JEMBER
LAMONGAN
SAMPANG
PAMEKASAN
BLITAR
PONOROGO
PROBOLINGGO
SITUBONDO
JOMBANG
NGANJUK
NGAWI
KEDIRI
TULUNGAGUNG
SUMENEP
BANGKALAN
BANYUWANGI
BONDOWOSO
PASURUAN
MADIUN
SIDOARJO
TUBAN
37
28
17
14
13
12
11
10
6.6
6
6
5
5
5
5
4.7
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
2
Investasi masyarakat yang tumbuh
untuk mendapat akses ke jamban
sehat, per Rp 1 juta investasi program
(dalam juta rupiah)
Rata-rata penambahan rumah
tangga yang akses ke jamban sehat
per tahun, per Rp 1 juta investasi
program
0 30 60 90 120 150
2
12
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
0
500
1000
1500
2000
2500
Hasil Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan TSSM di Jawa Timur (2008-2011)
1. Peningkatan akses 2. Perubahan perilaku secara kolektif
Jumlah orang yang meningkat
aksesnya ke jamban sehat
J
u
m
l
a
h

O
r
a
n
g

(
r
i
b
u
)
Jumlah Komunitas yang sudah mencapai
ODF (Open Defecation Free)*
J
u
m
l
a
h

K
o
m
u
n
i
t
a
s
*) ODF/SBAB (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
0
300
600
900
1200
1500
Jun
2008
Jun
2009
Jun
2010
Jun
2011
Des
2008
Des
2009
Des
2010
Des
2011
Jun
2008
Jun
2009
Jun
2010
Jun
2011
Des
2008
Des
2009
Des
2010
Des
2011
Hasil Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan TSSM
di Jawa Timur (2008-2011) - Peningkatan akses
13
Lebih Bersih, Lebih Sehat
0
500
1000
1500
2000
2500
Hasil Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan TSSM di Jawa Timur (2008-2011)
1. Peningkatan akses 2. Perubahan perilaku secara kolektif
Jumlah orang yang meningkat
aksesnya ke jamban sehat
J
u
m
l
a
h

O
r
a
n
g

(
r
i
b
u
)
Jumlah Komunitas yang sudah mencapai
ODF (Open Defecation Free)*
J
u
m
l
a
h

K
o
m
u
n
i
t
a
s
*) ODF/SBAB (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
0
300
600
900
1200
1500
Jun
2008
Jun
2009
Jun
2010
Jun
2011
Des
2008
Des
2009
Des
2010
Des
2011
Jun
2008
Jun
2009
Jun
2010
Jun
2011
Des
2008
Des
2009
Des
2010
Des
2011
Hasil Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan TSSM
di Jawa Timur (2008-2011) -
Perubahan perilaku secara kolektif
14
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
M
a
l
a
n
g
S
i
d
o
a
r
j
o
B
o
j
o
n
e
g
o
r
o
K
e
d
i
r
i
M
a
d
i
u
n
B
l
i
t
a
r
L
a
m
o
n
g
a
n
N
g
a
w
i
T
u
b
a
n
G
r
e
s
i
k
B
o
n
d
o
w
o
s
o
B
a
n
y
u
w
a
n
g
i
M
o
j
o
k
e
r
t
o
J
e
m
b
e
r
S
a
m
p
a
n
g
B
a
n
g
k
a
l
a
n
S
i
t
u
b
o
n
d
o
P
a
c
i
t
a
n
J
o
m
b
a
n
g
T
u
l
u
n
g
a
g
u
n
g
P
a
s
u
r
u
a
n
S
u
m
e
n
e
p
M
a
g
e
t
a
n
N
g
a
n
j
u
k
P
r
o
b
o
l
i
n
g
g
o
T
r
e
n
g
g
a
l
e
k
P
a
m
e
k
a
s
a
n
P
o
n
o
r
o
g
o
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Skor
L
u
m
a
j
a
n
g
PENILAIAN KINERJA KABUPATEN DI JAWA TIMUR
PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
(periode tahun implementasi 2009)
Rasio peningkatan akses per 1 juta investasi program
Rasio komunitas ODF per 1 juta investasi program
Nilai rasio investasi program
% peningkatan akses ke jamban sehat
% progress ODF (terhadap baseline)
Progress pemicuan (terhadap baseline)
% anggaran sanitasi non-konstruksi
Anggaran sanitasi daerah
Grafk penilaian Kinerja Kabupaten di Jawa Timur untuk bidang sanitasi tahun 2009
15
Lebih Bersih, Lebih Sehat
STBM berarti suatu perubahan besar dari cara kita
melaksanakan program-program sanitasi sebelumnya.
Dari pengalaman pelaksanaan berbagai proyek sanitasi selama 30 tahun sebelum-
nya, Pemerintah Indonesia menyadari bahwa memberikan subsidi kepada beberapa
rumah tangga untuk konstruksi belum tentu berdampak pada perbaikan perilaku
sanitasi mereka, dan hal itu juga tidak merangsang anggota masyarakat lainnya
untuk berinvestasi di bidang sanitasi. Akibatnya, akses terhadap sanitasi tetap rendah
dan mayoritas masyarakat tetap terus mengotori lingkungan dengan BAB semba-
rangan. Meskipun subsidi dimaksudkan untuk menolong rumah tangga yang paling
miskin, subsidi tersebut seringkali tidak sampai kepada kelompok miskin.
Dengan demikian, STBM menyatakan bahwa dana pemerintah tidak boleh dipakai
untuk memberikan subsidi rumah tangga (individu dan on-site). Dana subsidi ini
harus digunakan untuk pengembangan pendekatan yang telah terbukti sangat efektif
dalam memperbaiki perilaku sanitasi masyarakat, dan untuk meningkatkan investasi
masyarakat dalam memperbaiki sanitasi.
16
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
J
a
l
a
n

M
e
n
u
j
u

S
a
n
i
t
a
s
i

T
o
t
a
l
K
o
m
p
o
n
e
n

S
T
B
M
Y
a
n
g

d
a
p
a
t

d
i
l
a
k
u
k
a
n

o
l
e
h

s
e
t
i
a
p

k
a
b
u
p
a
t
e
n

(
b
i
m
b
i
n
g
a
n

t
e
k
n
i
s
,

p
e
l
a
t
i
h
a
n
,

s
u
m
b
e
r
-
s
u
m
b
e
r

p
e
n
g
e
t
a
h
u
a
n

d
a
n

b
a
h
a
n

y
a
n
g

t
e
l
a
h

d
i
u
j
i

c
o
b
a

d
i

l
a
p
a
n
g
a
n
,

s
e
m
u
a
n
y
a

t
e
r
s
e
d
i
a

p
a
d
a

P
e
m
e
r
i
n
t
a
h

I
n
d
o
n
e
s
i
a
)
Y
a
n
g

t
i
d
a
k

b
o
l
e
h

d
i
l
a
k
u
k
a
n

a
t
a
u

b
e
r
h
e
n
t
i

m
e
l
a
k
u
k
a
n
(
s
t
r
a
t
e
g
i
-
s
t
r
a
t
e
g
i

k
o
n
v
e
n
s
i
o
n
a
l

y
a
n
g

t
i
d
a
k

b
e
r
h
a
s
i
l
)
P
e
n
c
i
p
t
a
a
n

P
E
R
M
I
N
T
A
A
N

a
k
a
n

s
a
n
i
t
a
s
i
1
.

P
e
m
i
c
u
a
n

S
T
B
M


p
a
d
a

t
i
n
g
k
a
t

k
o
m
u
n
i
t
a
s
.
2
.

P
e
n
e
l
i
t
i
a
n

f
o
r
m
a
t
i
f

m
e
n
g
e
n
a
i

p
e
r
i
l
a
k
u

k
o
n
s
u
m
e
n

u
n
t
u
k

m
e
n
g
i
d
e
n
t
i
f
k
a
s
i

s
e
b
a
b
-
s
e
b
a
b

o
r
a
n
g

m
e
l
a
k
u
k
a
n

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n
,

s
e
b
a
b
-
s
e
b
a
b

m
e
r
e
k
a

b
e
r
p
i
n
d
a
h

d
a
r
i

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n

k
e

j
a
m
b
a
n
,

s
e
b
a
b
-
s
e
b
a
b

m
e
r
e
k
a

b
e
r
i
n
v
e
s
t
a
s
i

d
a
l
a
m

k
e
p
e
m
i
l
i
k
a
n

f
a
s
i
l
i
t
a
s

s
a
n
i
t
a
s
i
.
3
.

K
a
m
p
a
n
y
e

m
e
d
i
a

k
o
m
u
n
i
k
a
s
i

b
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n

p
e
n
e
l
i
t
i
a
n

f
o
r
m
a
t
i
f
,

d
e
n
g
a
n

m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n

m
o
t
i
v
a
s
i

y
a
n
g

a
d
a

u
n
t
u
k

m
e
n
g
u
b
a
h

p
e
r
i
l
a
k
u
.

4
.

M
e
n
a
w
a
r
k
a
n

o
p
s
i
-
o
p
s
i

u
n
t
u
k

t
i
n
d
a
k
a
n

k
o
n
s
u
m
e
n

(
m
i
s
a
l
n
y
a

d
e
s
a
i
n

y
a
n
g

b
e
r
b
e
d
a
/
b
i
a
y
a
/
p
i
l
i
h
a
n

p
e
m
b
a
y
a
r
a
n

u
n
t
u
k

m
e
m
b
a
n
g
u
n

a
t
a
u

m
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n

f
a
s
i
l
i
t
a
s
,

b
e
r
k
a
i
t
a
n

d
e
n
g
a
n

p
e
n
a
w
a
r
a
n

p
a
s
a
r

s
e
p
e
r
t
i

d
i
j
e
l
a
s
k
a
n

d
i

b
a
w
a
h

i
n
i
.
1
.

B
e
r
f
o
k
u
s

p
a
d
a

k
o
n
s
t
r
u
k
s
i

j
a
m
b
a
n

a
l
i
h
-
a
l
i
h

p
a
d
a

p
e
r
u
b
a
h
a
n

p
e
r
i
l
a
k
u
.
2
.

P
e
n
d
e
k
a
t
a
n

m
e
n
d
i
d
i
k

,

m
e
m
b
e
r
i
t
a
h
u

m
a
s
y
a
r
a
k
a
t

a
p
a

y
a
n
g

m
e
r
e
k
a

h
a
r
u
s

k
e
r
j
a
k
a
n
.
3
.

M
e
m
p
r
o
m
o
s
i
k
a
n

k
e
s
e
h
a
t
a
n


s
e
b
a
g
a
i

m
a
n
f
a
a
t

s
a
n
i
t
a
s
i

s
a
t
u
-
s
a
t
u
n
y
a
.
4
.

M
e
m
p
r
o
d
u
k
s
i

b
a
h
a
n
-
b
a
h
a
n

I
n
f
o
r
m
a
s
i
,

E
d
u
k
a
s
i
,

d
a
n

K
o
m
u
n
i
k
a
s
i

(
I
n
f
o
r
m
a
t
i
o
n
,

E
d
u
c
a
t
i
o
n
,

a
n
d

C
o
m
m
u
n
i
c
a
t
i
o
n


-

I
E
C
)
t
a
n
p
a

p
e
n
e
l
i
t
i
a
n

y
a
n
g

t
e
p
a
t

u
n
t
u
k

m
e
-
m
a
h
a
m
i

y
a
n
g

d
i
i
n
g
i
n
k
a
n

p
a
r
a

k
o
n
s
u
m
e
n
,

p
r
o
d
u
k

a
p
a

y
a
n
g

b
e
r
s
e
d
i
a

m
e
r
e
k
a

b
a
y
a
r
,

d
a
n

a
p
a

y
a
n
g

m
e
m
u
d
a
h
k
a
n

m
e
r
e
k
a

u
n
t
u
k

b
e
r
i
n
v
e
s
t
a
s
i

d
i

b
i
d
a
n
g

s
a
n
i
t
a
s
i
.


5
.

M
e
n
e
t
a
p
k
a
n

s
a
s
a
r
a
n

u
n
t
u
k

k
o
n
s
t
r
u
k
s
i

j
a
m
b
a
n
,

a
t
a
u

k
o
m
u
n
i
t
a
s

d
a
n

k
e
c
a
m
a
t
a
n

y
a
n
g

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n
.


T
a
r
g
e
t

k
a
p
a
n

m
a
s
y
a
r
a
k
a
t

a
k
a
n

t
e
r
b
e
b
a
s

d
a
r
i

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n

h
a
n
y
a

d
i
t
e
n
t
u
k
a
n

o
l
e
h

k
o
m
u
n
i
t
a
s

s
e
n
d
i
r
i
,

s
e
b
a
g
a
i

p
e
n
c
e
r
m
i
n
a
n

n
y
a
t
a

d
a
r
i

p
e
r
m
i
n
t
a
a
n

k
o
m
u
n
i
t
a
s

a
k
a
n

p
e
r
u
b
a
h
a
n
.
M
e
m
p
e
r
b
a
i
k
i

P
A
S
O
K
A
N

p
a
s
a
r
a
n

p
r
o
d
u
k
-
p
r
o
d
u
k

d
a
n

j
a
s
a
-
j
a
s
a

s
a
n
i
t
a
s
i
1
.

P
e
n
i
l
a
i
a
n

p
a
s
a
r

p
r
o
v
i
n
s
i

u
n
t
u
k

m
e
m
b
a
n
d
i
n
g
k
a
n

o
p
s
i
-
o
p
s
i

s
a
n
i
t
a
s
i

a
p
a

s
a
j
a

y
a
n
g

a
d
a

d
e
n
g
a
n

k
e
i
n
g
i
n
a
n

d
a
n

k
e
s
e
d
i
a
a
n

k
o
n
s
u
m
e
n

m
i
s
k
i
n

d
a
n

t
i
d
a
k

m
i
s
k
i
n

u
n
t
u
k

m
e
m
b
a
y
a
r
.
2
.

M
e
n
g
e
m
b
a
n
g
k
a
n

s
u
a
t
u

k
i
s
a
r
a
n

o
p
s
i

y
a
n
g

d
i
i
n
g
i
n
k
a
n

d
a
n

t
e
r
j
a
n
g
k
a
u

u
n
t
u
k

s
e
m
u
a

k
a
t
e
g
o
r
i

k
o
n
s
u
m
e
n

d
i

p
r
o
v
i
n
s
i
.
3
.

P
e
n
g
e
m
b
a
n
g
a
n

k
a
t
a
l
o
g

p
i
l
i
h
a
n

s
a
n
i
t
a
s
i

l
a
y
a
k
,

u
n
t
u
k

m
e
m
b
a
n
t
u

k
o
n
s
u
m
e
n

m
e
m
i
l
i
h
.
4
.

P
e
m
b
i
n
a
a
n

p
e
n
g
u
s
a
h
a

l
o
k
a
l

d
a
n

p
e
l
a
t
i
h
a
n

t
u
k
a
n
g

b
a
n
g
u
n
a
n

u
n
t
u
k

p
i
l
i
h
a
n

t
e
k
n
o
l
o
g
i


d
e
n
g
a
n

j
a
m
i
n
a
n

k
u
a
l
i
t
a
s
.
1
.

M
e
n
g
a
m
b
i
l

a
l
i
h

f
u
n
g
s
i

p
e
n
y
e
d
i
a

l
a
y
a
n
a
n

d
a
n

t
i
d
a
k

m
e
m
b
i
a
r
k
a
n


p
a
s
a
r

b
e
r
f
u
n
g
s
i

d
e
n
g
a
n

b
e
b
a
s
.
2
.

M
e
n
y
e
d
i
a
k
a
n

u
a
n
g

t
u
n
a
i

a
t
a
u


s
u
b
s
i
d
i

m
a
t
e
r
i
a
l


k
e
p
a
d
a

r
u
m
a
h

t
a
n
g
g
a
.
3
.

M
e
m
b
a
t
a
s
i

p
i
l
i
h
a
n

k
o
n
s
u
m
e
n

d
a
n

m
e
n
g
h
a
m
b
a
t

p
e
n
g
e
m
b
a
n
g
a
n

p
a
s
a
r
a
n

l
o
k
a
l

d
e
n
g
a
n

m
e
n
y
e
d
i
a
k
a
n

s
u
b
s
i
d
i

m
a
t
e
r
i
a
l

d
a
r
i

d
a
n
a

p
e
m
e
r
i
n
t
a
h

a
t
a
u

p
r
o
y
e
k
.
M
e
n
c
i
p
t
a
k
a
n

L
I
N
G
K
U
N
G
A
N

Y
A
N
G

M
E
N
D
U
-
K
U
N
G
1
.

M
e
n
e
r
a
p
k
a
n

k
e
b
i
j
a
k
a
n

l
o
k
a
l

u
n
t
u
k

m
e
l
a
k
s
a
n
a
k
a
n

S
T
B
M

d
i

k
a
b
u
p
a
t
e
n

m
e
l
a
l
u
i

s
i
n
e
r
g
i

s
e
m
u
a

s
u
m
b
e
r

d
a
n
a


p
r
o
g
r
a
m

a
t
a
u

p
r
o
y
e
k

s
a
n
i
t
a
s
i

p
e
r
d
e
s
a
a
n
.
2
.

M
e
n
g
e
m
b
a
n
g
k
a
n

k
e
r
a
n
g
k
a

p
e
n
d
a
n
a
a
n

k
h
u
s
u
s

d
a
l
a
m

a
n
g
g
a
r
a
n

p
e
m
e
r
i
n
t
a
h

u
n
t
u
k

s
a
n
i
t
a
s
i

b
e
r
b
a
s
i
s

m
a
s
y
a
r
a
k
a
t
.
3
.

M
e
n
y
e
d
i
a
k
a
n


d
a
n
a

p
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n

d
a
n

p
e
n
i
n
g
k
a
t
a
n

k
a
p
a
s
i
t
a
s

l
o
k
a
l

d
e
n
g
a
n

m
e
t
o
d
o
l
o
g
i

S
T
B
M

u
n
t
u
k

p
e
n
c
i
p
t
a
a
n

p
e
r
m
i
n
t
a
a
n
,

p
e
r
b
a
i
k
a
n

p
a
s
o
k
a
n

p
a
s
a
r
,

p
e
m
a
n
t
a
u
a
n

b
e
r
b
a
s
i
s

m
a
s
y
a
r
a
k
a
t

d
a
r
i

k
e
l
u
a
r
a
n

d
a
n

h
a
s
i
l

p
r
o
g
r
a
m

s
a
n
i
t
a
s
i

(
m
i
s
a
l
n
y
a

v
e
r
i
f
k
a
s
i

B
e
b
a
s

d
a
r
i

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n
/
O
D
F
)
.
4
.

M
e
m
b
u
a
t

a
n
a
l
i
s
i
s

t
e
n
t
a
n
g

e
f
e
k
t
i
f
t
a
s

p
e
m
b
i
a
y
a
a
n

d
a
r
i

m
a
s
u
k
a
n
,

k
e
l
u
a
r
a
n
,

d
a
n

h
a
s
i
l

p
r
o
g
r
a
m

s
a
n
i
t
a
s
i

d
a
l
a
m

p
e
l
a
p
o
r
a
n

k
e
m
a
j
u
a
n

p
r
o
g
r
a
m

k
a
b
u
p
a
t
e
n
.
5
.

M
e
m
f
o
r
m
u
l
a
s
i
k
a
n

R
e
n
c
a
n
a

S
t
r
a
t
e
g
i
s

M
u
l
t
i

T
a
h
u
n

u
n
t
u
k

p
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n

S
T
B
M


d
i

k
a
b
u
p
a
t
e
n

(
t
e
r
m
a
s
u
k

s
a
s
a
r
a
n

i
n
t
e
r
v
e
n
s
i

t
a
h
u
n
a
n
,

s
t
r
a
t
e
g
i

p
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n
,

p
e
r
k
i
r
a
a
n

a
n
g
g
a
r
a
n

t
a
h
u
n
a
n

d
a
n

t
e
n
a
g
a

k
e
r
j
a
,

s
e
r
t
a

j
a
d
w
a
l

t
e
r
e
n
c
a
n
a

d
a
r
i

k
e
g
i
a
t
a
n

y
a
n
g

m
e
n
c
a
k
u
p


s
e
l
u
r
u
h

k
a
b
u
p
a
t
e
n
)
.


1
.

M
e
n
e
t
a
p
k
a
n

s
a
s
a
r
a
n

d
a
n

t
a
n
g
g
a
l

u
n
t
u
k


k
o
m
u
n
i
t
a
s

a
t
a
u

k
e
c
a
m
a
t
a
n

b
e
b
a
s

d
a
r
i

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n
,

d
a
n

s
e
b
a
g
a
i
n
y
a
.


S
a
s
a
r
a
n
-
s
a
s
a
r
a
n

i
n
i

h
a
r
u
s

d
i
t
e
n
t
u
k
a
n

o
l
e
h

k
o
m
u
n
i
t
a
s

s
e
n
d
i
r
i
.

2
.

M
e
m
b
o
l
e
h
k
a
n

p
r
o
g
r
a
m
-
p
r
o
g
r
a
m

p
e
m
b
e
r
i

s
u
b
s
i
d
i

d
a
p
a
t


d
i
t
e
r
u
s
k
a
n

d
i

p
r
o
v
i
n
s
i

a
t
a
u

k
e
c
a
m
a
t
a
n
,

m
e
s
k
i
p
u
n

t
i
d
a
k

s
e
j
a
l
a
n

d
e
n
g
a
n

p
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n

p
e
n
d
e
k
a
t
a
n

S
T
B
M
.
17
Lebih Bersih, Lebih Sehat
J
a
l
a
n

M
e
n
u
j
u

S
a
n
i
t
a
s
i

T
o
t
a
l
K
o
m
p
o
n
e
n

S
T
B
M
Y
a
n
g

d
a
p
a
t

d
i
l
a
k
u
k
a
n

o
l
e
h

s
e
t
i
a
p

k
a
b
u
p
a
t
e
n

(
b
i
m
b
i
n
g
a
n

t
e
k
n
i
s
,

p
e
l
a
t
i
h
a
n
,

s
u
m
b
e
r
-
s
u
m
b
e
r

p
e
n
g
e
t
a
h
u
a
n

d
a
n

b
a
h
a
n

y
a
n
g

t
e
l
a
h

d
i
u
j
i

c
o
b
a

d
i

l
a
p
a
n
g
a
n
,

s
e
m
u
a
n
y
a

t
e
r
s
e
d
i
a

p
a
d
a

P
e
m
e
r
i
n
t
a
h

I
n
d
o
n
e
s
i
a
)
Y
a
n
g

t
i
d
a
k

b
o
l
e
h

d
i
l
a
k
u
k
a
n

a
t
a
u

b
e
r
h
e
n
t
i

m
e
l
a
k
u
k
a
n
(
s
t
r
a
t
e
g
i
-
s
t
r
a
t
e
g
i

k
o
n
v
e
n
s
i
o
n
a
l

y
a
n
g

t
i
d
a
k

b
e
r
h
a
s
i
l
)
P
e
n
c
i
p
t
a
a
n

P
E
R
M
I
N
T
A
A
N

a
k
a
n

s
a
n
i
t
a
s
i
1
.

P
e
m
i
c
u
a
n

S
T
B
M


p
a
d
a

t
i
n
g
k
a
t

k
o
m
u
n
i
t
a
s
.
2
.

P
e
n
e
l
i
t
i
a
n

f
o
r
m
a
t
i
f

m
e
n
g
e
n
a
i

p
e
r
i
l
a
k
u

k
o
n
s
u
m
e
n

u
n
t
u
k

m
e
n
g
i
d
e
n
t
i
f
k
a
s
i

s
e
b
a
b
-
s
e
b
a
b

o
r
a
n
g

m
e
l
a
k
u
k
a
n

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n
,

s
e
b
a
b
-
s
e
b
a
b

m
e
r
e
k
a

b
e
r
p
i
n
d
a
h

d
a
r
i

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n

k
e

j
a
m
b
a
n
,

s
e
b
a
b
-
s
e
b
a
b

m
e
r
e
k
a

b
e
r
i
n
v
e
s
t
a
s
i

d
a
l
a
m

k
e
p
e
m
i
l
i
k
a
n

f
a
s
i
l
i
t
a
s

s
a
n
i
t
a
s
i
.
3
.

K
a
m
p
a
n
y
e

m
e
d
i
a

k
o
m
u
n
i
k
a
s
i

b
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n

p
e
n
e
l
i
t
i
a
n

f
o
r
m
a
t
i
f
,

d
e
n
g
a
n

m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n

m
o
t
i
v
a
s
i

y
a
n
g

a
d
a

u
n
t
u
k

m
e
n
g
u
b
a
h

p
e
r
i
l
a
k
u
.

4
.

M
e
n
a
w
a
r
k
a
n

o
p
s
i
-
o
p
s
i

u
n
t
u
k

t
i
n
d
a
k
a
n

k
o
n
s
u
m
e
n

(
m
i
s
a
l
n
y
a

d
e
s
a
i
n

y
a
n
g

b
e
r
b
e
d
a
/
b
i
a
y
a
/
p
i
l
i
h
a
n

p
e
m
b
a
y
a
r
a
n

u
n
t
u
k

m
e
m
b
a
n
g
u
n

a
t
a
u

m
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n

f
a
s
i
l
i
t
a
s
,

b
e
r
k
a
i
t
a
n

d
e
n
g
a
n

p
e
n
a
w
a
r
a
n

p
a
s
a
r

s
e
p
e
r
t
i

d
i
j
e
l
a
s
k
a
n

d
i

b
a
w
a
h

i
n
i
.
1
.

B
e
r
f
o
k
u
s

p
a
d
a

k
o
n
s
t
r
u
k
s
i

j
a
m
b
a
n

a
l
i
h
-
a
l
i
h

p
a
d
a

p
e
r
u
b
a
h
a
n

p
e
r
i
l
a
k
u
.
2
.

P
e
n
d
e
k
a
t
a
n

m
e
n
d
i
d
i
k

,

m
e
m
b
e
r
i
t
a
h
u

m
a
s
y
a
r
a
k
a
t

a
p
a

y
a
n
g

m
e
r
e
k
a

h
a
r
u
s

k
e
r
j
a
k
a
n
.
3
.

M
e
m
p
r
o
m
o
s
i
k
a
n

k
e
s
e
h
a
t
a
n


s
e
b
a
g
a
i

m
a
n
f
a
a
t

s
a
n
i
t
a
s
i

s
a
t
u
-
s
a
t
u
n
y
a
.
4
.

M
e
m
p
r
o
d
u
k
s
i

b
a
h
a
n
-
b
a
h
a
n

I
n
f
o
r
m
a
s
i
,

E
d
u
k
a
s
i
,

d
a
n

K
o
m
u
n
i
k
a
s
i

(
I
n
f
o
r
m
a
t
i
o
n
,

E
d
u
c
a
t
i
o
n
,

a
n
d

C
o
m
m
u
n
i
c
a
t
i
o
n


-

I
E
C
)
t
a
n
p
a

p
e
n
e
l
i
t
i
a
n

y
a
n
g

t
e
p
a
t

u
n
t
u
k

m
e
-
m
a
h
a
m
i

y
a
n
g

d
i
i
n
g
i
n
k
a
n

p
a
r
a

k
o
n
s
u
m
e
n
,

p
r
o
d
u
k

a
p
a

y
a
n
g

b
e
r
s
e
d
i
a

m
e
r
e
k
a

b
a
y
a
r
,

d
a
n

a
p
a

y
a
n
g

m
e
m
u
d
a
h
k
a
n

m
e
r
e
k
a

u
n
t
u
k

b
e
r
i
n
v
e
s
t
a
s
i

d
i

b
i
d
a
n
g

s
a
n
i
t
a
s
i
.


5
.

M
e
n
e
t
a
p
k
a
n

s
a
s
a
r
a
n

u
n
t
u
k

k
o
n
s
t
r
u
k
s
i

j
a
m
b
a
n
,

a
t
a
u

k
o
m
u
n
i
t
a
s

d
a
n

k
e
c
a
m
a
t
a
n

y
a
n
g

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n
.


T
a
r
g
e
t

k
a
p
a
n

m
a
s
y
a
r
a
k
a
t

a
k
a
n

t
e
r
b
e
b
a
s

d
a
r
i

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n

h
a
n
y
a

d
i
t
e
n
t
u
k
a
n

o
l
e
h

k
o
m
u
n
i
t
a
s

s
e
n
d
i
r
i
,

s
e
b
a
g
a
i

p
e
n
c
e
r
m
i
n
a
n

n
y
a
t
a

d
a
r
i

p
e
r
m
i
n
t
a
a
n

k
o
m
u
n
i
t
a
s

a
k
a
n

p
e
r
u
b
a
h
a
n
.
M
e
m
p
e
r
b
a
i
k
i

P
A
S
O
K
A
N

p
a
s
a
r
a
n

p
r
o
d
u
k
-
p
r
o
d
u
k

d
a
n

j
a
s
a
-
j
a
s
a

s
a
n
i
t
a
s
i
1
.

P
e
n
i
l
a
i
a
n

p
a
s
a
r

p
r
o
v
i
n
s
i

u
n
t
u
k

m
e
m
b
a
n
d
i
n
g
k
a
n

o
p
s
i
-
o
p
s
i

s
a
n
i
t
a
s
i

a
p
a

s
a
j
a

y
a
n
g

a
d
a

d
e
n
g
a
n

k
e
i
n
g
i
n
a
n

d
a
n

k
e
s
e
d
i
a
a
n

k
o
n
s
u
m
e
n

m
i
s
k
i
n

d
a
n

t
i
d
a
k

m
i
s
k
i
n

u
n
t
u
k

m
e
m
b
a
y
a
r
.
2
.

M
e
n
g
e
m
b
a
n
g
k
a
n

s
u
a
t
u

k
i
s
a
r
a
n

o
p
s
i

y
a
n
g

d
i
i
n
g
i
n
k
a
n

d
a
n

t
e
r
j
a
n
g
k
a
u

u
n
t
u
k

s
e
m
u
a

k
a
t
e
g
o
r
i

k
o
n
s
u
m
e
n

d
i

p
r
o
v
i
n
s
i
.
3
.

P
e
n
g
e
m
b
a
n
g
a
n

k
a
t
a
l
o
g

p
i
l
i
h
a
n

s
a
n
i
t
a
s
i

l
a
y
a
k
,

u
n
t
u
k

m
e
m
b
a
n
t
u

k
o
n
s
u
m
e
n

m
e
m
i
l
i
h
.
4
.

P
e
m
b
i
n
a
a
n

p
e
n
g
u
s
a
h
a

l
o
k
a
l

d
a
n

p
e
l
a
t
i
h
a
n

t
u
k
a
n
g

b
a
n
g
u
n
a
n

u
n
t
u
k

p
i
l
i
h
a
n

t
e
k
n
o
l
o
g
i


d
e
n
g
a
n

j
a
m
i
n
a
n

k
u
a
l
i
t
a
s
.
1
.

M
e
n
g
a
m
b
i
l

a
l
i
h

f
u
n
g
s
i

p
e
n
y
e
d
i
a

l
a
y
a
n
a
n

d
a
n

t
i
d
a
k

m
e
m
b
i
a
r
k
a
n


p
a
s
a
r

b
e
r
f
u
n
g
s
i

d
e
n
g
a
n

b
e
b
a
s
.
2
.

M
e
n
y
e
d
i
a
k
a
n

u
a
n
g

t
u
n
a
i

a
t
a
u


s
u
b
s
i
d
i

m
a
t
e
r
i
a
l


k
e
p
a
d
a

r
u
m
a
h

t
a
n
g
g
a
.
3
.

M
e
m
b
a
t
a
s
i

p
i
l
i
h
a
n

k
o
n
s
u
m
e
n

d
a
n

m
e
n
g
h
a
m
b
a
t

p
e
n
g
e
m
b
a
n
g
a
n

p
a
s
a
r
a
n

l
o
k
a
l

d
e
n
g
a
n

m
e
n
y
e
d
i
a
k
a
n

s
u
b
s
i
d
i

m
a
t
e
r
i
a
l

d
a
r
i

d
a
n
a

p
e
m
e
r
i
n
t
a
h

a
t
a
u

p
r
o
y
e
k
.
M
e
n
c
i
p
t
a
k
a
n

L
I
N
G
K
U
N
G
A
N

Y
A
N
G

M
E
N
D
U
-
K
U
N
G
1
.

M
e
n
e
r
a
p
k
a
n

k
e
b
i
j
a
k
a
n

l
o
k
a
l

u
n
t
u
k

m
e
l
a
k
s
a
n
a
k
a
n

S
T
B
M

d
i

k
a
b
u
p
a
t
e
n

m
e
l
a
l
u
i

s
i
n
e
r
g
i

s
e
m
u
a

s
u
m
b
e
r

d
a
n
a


p
r
o
g
r
a
m

a
t
a
u

p
r
o
y
e
k

s
a
n
i
t
a
s
i

p
e
r
d
e
s
a
a
n
.
2
.

M
e
n
g
e
m
b
a
n
g
k
a
n

k
e
r
a
n
g
k
a

p
e
n
d
a
n
a
a
n

k
h
u
s
u
s

d
a
l
a
m

a
n
g
g
a
r
a
n

p
e
m
e
r
i
n
t
a
h

u
n
t
u
k

s
a
n
i
t
a
s
i

b
e
r
b
a
s
i
s

m
a
s
y
a
r
a
k
a
t
.
3
.

M
e
n
y
e
d
i
a
k
a
n


d
a
n
a

p
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n

d
a
n

p
e
n
i
n
g
k
a
t
a
n

k
a
p
a
s
i
t
a
s

l
o
k
a
l

d
e
n
g
a
n

m
e
t
o
d
o
l
o
g
i

S
T
B
M

u
n
t
u
k

p
e
n
c
i
p
t
a
a
n

p
e
r
m
i
n
t
a
a
n
,

p
e
r
b
a
i
k
a
n

p
a
s
o
k
a
n

p
a
s
a
r
,

p
e
m
a
n
t
a
u
a
n

b
e
r
b
a
s
i
s

m
a
s
y
a
r
a
k
a
t

d
a
r
i

k
e
l
u
a
r
a
n

d
a
n

h
a
s
i
l

p
r
o
g
r
a
m

s
a
n
i
t
a
s
i

(
m
i
s
a
l
n
y
a

v
e
r
i
f
k
a
s
i

B
e
b
a
s

d
a
r
i

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n
/
O
D
F
)
.
4
.

M
e
m
b
u
a
t

a
n
a
l
i
s
i
s

t
e
n
t
a
n
g

e
f
e
k
t
i
f
t
a
s

p
e
m
b
i
a
y
a
a
n

d
a
r
i

m
a
s
u
k
a
n
,

k
e
l
u
a
r
a
n
,

d
a
n

h
a
s
i
l

p
r
o
g
r
a
m

s
a
n
i
t
a
s
i

d
a
l
a
m

p
e
l
a
p
o
r
a
n

k
e
m
a
j
u
a
n

p
r
o
g
r
a
m

k
a
b
u
p
a
t
e
n
.
5
.

M
e
m
f
o
r
m
u
l
a
s
i
k
a
n

R
e
n
c
a
n
a

S
t
r
a
t
e
g
i
s

M
u
l
t
i

T
a
h
u
n

u
n
t
u
k

p
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n

S
T
B
M


d
i

k
a
b
u
p
a
t
e
n

(
t
e
r
m
a
s
u
k

s
a
s
a
r
a
n

i
n
t
e
r
v
e
n
s
i

t
a
h
u
n
a
n
,

s
t
r
a
t
e
g
i

p
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n
,

p
e
r
k
i
r
a
a
n

a
n
g
g
a
r
a
n

t
a
h
u
n
a
n

d
a
n

t
e
n
a
g
a

k
e
r
j
a
,

s
e
r
t
a

j
a
d
w
a
l

t
e
r
e
n
c
a
n
a

d
a
r
i

k
e
g
i
a
t
a
n

y
a
n
g

m
e
n
c
a
k
u
p


s
e
l
u
r
u
h

k
a
b
u
p
a
t
e
n
)
.


1
.

M
e
n
e
t
a
p
k
a
n

s
a
s
a
r
a
n

d
a
n

t
a
n
g
g
a
l

u
n
t
u
k


k
o
m
u
n
i
t
a
s

a
t
a
u

k
e
c
a
m
a
t
a
n

b
e
b
a
s

d
a
r
i

B
A
B

s
e
m
b
a
r
a
n
g
a
n
,

d
a
n

s
e
b
a
g
a
i
n
y
a
.


S
a
s
a
r
a
n
-
s
a
s
a
r
a
n

i
n
i

h
a
r
u
s

d
i
t
e
n
t
u
k
a
n

o
l
e
h

k
o
m
u
n
i
t
a
s

s
e
n
d
i
r
i
.

2
.

M
e
m
b
o
l
e
h
k
a
n

p
r
o
g
r
a
m
-
p
r
o
g
r
a
m

p
e
m
b
e
r
i

s
u
b
s
i
d
i

d
a
p
a
t


d
i
t
e
r
u
s
k
a
n

d
i

p
r
o
v
i
n
s
i

a
t
a
u

k
e
c
a
m
a
t
a
n
,

m
e
s
k
i
p
u
n

t
i
d
a
k

s
e
j
a
l
a
n

d
e
n
g
a
n

p
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n

p
e
n
d
e
k
a
t
a
n

S
T
B
M
.
18
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Tahukah Anda tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat?
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah suatu pendekatan yang
menekankan pada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dengan
melibatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan yang berperan aktif
dalam proses pengambilan keputusan.
Tujuan STBM
Terciptanya suatu kondisi sanitasi total dalam upaya mengurangi penyakit
berbasis lingkungan.
Indikator STBM
Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan
lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
19
Lebih Bersih, Lebih Sehat
Apa sajakah lima pilar perubahan perilaku?
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
Suatu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air sembarangan.
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir.
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan di Rumah Tangga (PAMM-RT)
Suatu proses pengolahan, penyimpanan dan pemanfaatan air minum dan air
yang digunakan untuk produksi makanan dan keperluan oral lainnya, serta
pengelolaan makanan yang aman di rumah tangga yang meliputi 5 (lima) kunci;
keamanan pangan yakni: (i) menjaga kebersihan, (ii) memisahkan pangan
matang dan pangan mentah, (iii) memasak dengan benar, (iv) menjaga pangan
pada suhu aman, dan (v) menggunakan air dan bahan baku yang aman.
4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Proses pengelolaan sampah yang aman pada tingkat rumah tangga dengan
mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang dan mendaur ulang.
Pengelolaan sampah yang aman adalah pengumpulan, pengangkutan, pemro-
sesan, pendaurulangan atau pembuangan dari material sampah dengan cara yang
tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.
5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga
Proses pengelolaan limbah cair yang aman pada tingkat rumah tangga untuk
menghindari terjadinya genangan air limbah yang berpotensi menimbulkan
penyakit berbasis lingkungan.
20
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Strategi STBM
a. Penciptaan Lingkungan yang Kondusif
Menciptakan kondisi yang mendukung tercapainya sanitasi total, melalui
dukungan kelembagaan, regulasi, dan kemitraan antar pelaku STBM, termasuk
didalamnya pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, institusi
pendidikan, institusi keagamaan dan swasta.
b. Peningkatan Kebutuhan
Upaya sistematis untuk meningkatkan kebutuhan menuju perubahan perilaku
yang higienis dan saniter.
c. Peningkatan Penyediaan atau Pasokan Sanitasi
Meningkatkan dan mengembangkan percepatan penyediaan akses terhadap
produk dan layanan sanitasi yang layak dan terjangkau dalam rangka membuka
dan mengembangkan pasar sanitasi.
d. Pengelolaan Pengetahuan
Pengelolaan pengetahuan, pembelajaran, pengalaman, hasil studi dan riset agar
pihak yang berkepentingan memiliki akses yang mudah, cepat dan murah.
e. Pembiayaan
Sinergi sumber daya untuk mendukung, dan penguatan pendekatan STBM
dengan fokus nonsubsidi untuk pembangunan sarana individu (on-site system)
f. Pemantauan dan Evaluasi
Agar dapat mengukur perubahan dalam pencapaian program dan mengidentif-
kasi pembelajaran yang dapat dipetik selama pelaksanaan.
Apakah Anda siap untuk mengubah provinsi
atau kabupaten Anda dengan bantuan dari
STBM?
jika ya..
Silahkan menghubungi
Sekretariat STBM Nasional untuk
bantuan teknis, pengembangan kapasitas,
alat bantu dan cara penggunaannya.
22
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Sekretariat STBM-Nasional
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Direktorat Jenderal PP dan PL
Kompleks Perkantoran Kementerian Kesehatan
Jl. Percetakan Negara no. 29
Telp: (021) 424 7608 ekstensi 182
Fax: (021) 42886822
email: sekretariat@stbm-indonesia.org

Anda mungkin juga menyukai