, MT
TUGAS MAKALAH KALKULUS II
Judul Makalah
Integral Tak Tentu, Tertentu, dan Parsial
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS FAJAR
JURUSAN TEKNIK SIPIL 2013/2014
Disususn Oleh : Bagas Budiarto
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................................
I.I Latar Belakang ...................................................................................................
I.II Rumusan Masalah...............................................................................................
I.III Tujuan...................................................................................................................
BAB II : INTEGRAL TAK TENTU..................................................................................
II. I Deskripsi Integral Tak Tentu...............................................................................
II.II Teorima/Rumus Integral Tak Tentu.....................................................................
II.III Contoh penyelesaian soal-soal Integral Tak Tentu.............................................
BAB III : INTEGRAL TERTENTU.................................................................................
III.I Deskripsi Integral Tertentu..................................................................................
III.II Teorima/Rumus Integral Tertentu........................................................................
III.III Contoh Penyelesaian soal-soal Integral Tertentu................................................
BAB IV : INTEGRAL PARSIAL....................................................................................
IV.I Deskripsi Integral Parsial....................................................................................
IV.II Teorima/Rumus Integral Parsial...........................................................................
IV.III Contoh Penyelesaian soal-soal Integral Parsial....................................................
BAB V : PENUTUP..........................................................................................................
V.I Kesimpulan..........................................................................................................
V.II Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah atas limpahan rahmat dan hidayah-NYA sehingga makalah
kalkulus 2 ini dapat terselesaikan. Dan tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada
dosen yang memberikan arahan dan bimbingan serta teman-teman seangkatan maupun
kakanda-kakanda senior teknik sipil unifa yang juga memberikan support atau motivasi
serta dukunganya sehingga dapat terselesaikan makalah kalkulus 2 ini.
Sebagai pengganti mid terkhusus jurusan teknik sipil universitas fajar diwajibkan
membuat makalah ini demi memenuhi permintaan satuan kredit semester. Jumlah SKS
mata kuliah kalkulus 2 ini terdiri atas 3 SKS, agar supaya mahasiswa teknik sipil dapat
memenuhi Satuan Kredit Semester maka agar kiranya memenuhi standar SKS yg telah di
tetapkan oleh pihak birokrasi Teknik unifa. Demikianlah kata pengantar dari penulis,
sekiranya ada kekeliruan dalam pembuatan makalah ini penulis bersedia menerima kritikan
dan masukan yang bersifat membangun sekian dan terimakasih.
Makassar, 20 April 2014
Penulis ;
Bagas Budiarto
BAB I : PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Masalah
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah
cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai
bentuk danaljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta
aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi,
dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan
dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus
integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus
adalah pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis
matematika. Integral adalah kebalikan dari prosesdiferensiasi. Integral ditemukan menyusul
ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir
bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang
integral adalah .
Integral terbagi dua yaitu integral tak tentudan integral tertentu. Bedanya adalah
integral tertentu memiliki batas atas dan batas bawah. Integral tertentu biasanya dipakai
untuk mencari volume benda putar dan luas.
I.II. Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan-rumusan masalah dalam pembuatan makalah seputar kalkulus 2
sebagai berikut :
1. Deskripsikanlah dari Integral Terentu, Integral Tak Tentu, dan Integral Parsial!
2. Bagaimanakah Teori/Rumus2 dari Integral Tertentu, Integral Tak Tentu, dan Integral
Parsial?
3. Berkanlah contoh soal2 Penyelesaian Integral Tertentu, Integral Tak Tentu, dan Integral
Parsial!
I.III Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah kalkulus 2 ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi standar penilaian mid mahasiswa teknik sipil unifa sesuai jumlah
SKS yang telah ditetapkan.
2. Agar mahasiswa dapat memahami deskripsi integral tertentu, integral tak tentu, dan
integral parsial
3. Agar mahasiswa mengetahui rumus2 atau persamaan2 dari integral tertentu, tak tentu,
dan parsial.
4. Agar mahasiswa dapat menyelesaikan soal2 kalkulus dengan benar khusus integral
tertentu, tak tentu, dan parsial sebagai bahan bekal untuk penyelesaian soal2
matematika ke jenjang selanjutnya.
BAB II : INTEGRAL TAK TENTU
II.I Deskripsi Integral Tak Tentu
Integral tak tentu atau antiderivatif adalah suatu bentuk operasi pengintegralan
suatu fungsi yang menghasilkan suatu fungsi baru. fungsi ini belum memiliki nilai pasti
(berupa variabel) sehingga cara pengintegralan yang menghasilkan fungsi tak tentu ini
disebut integral tak tentu.
Bila f adalah integral tak tentu dari suatu fungsi F maka F'= f. Proses untuk
memecahkan antiderivatif adalah antidiferensiasi Antiderivatif yang terkait dengan pasti
integral melalui Teorema dasar kalkulus, dan memberikan cara mudah untuk menghitung
integral dari berbagai fungsi.
Integral tak tentu adalah suatu proses untuk menentukan bentuk umum dari anti
turunan fungsi dan integral merupakan invers atau kebalikan dari turunan fungsi. Integral
disebut juga anti turunan, sehingga jika F(x) merupakan integral dari f(x), maka f(x) dx =
F(x) + c disebut integral tak tentu dari f(x) dengan c suatu konstanta (Husen Tampomas,
1999).
II.II Teorima/Rumus Integral Tak Tentu
Jika f dan g dapat di integralkan atau memiliki anti turunan dan k dan c adalah konstanta,
maka:
II.III Contoh Soal Penyelesaian Integral Tak Tentu
Tentukan integral tak tentu setiap fungsi dibawah ini!
[Penyelesaian]
Untuk fungsi pangkat gunakan rumus No.3,
[Penyelesaian]
Ubah kedalam bentuk pangkat,
[Penyelesaian]
Ubah dahulu bentuk akar kedalam bentuk pangkat!
[penyelesaian]
Untuk integral jumlah dan selisih gunakan rumus No.4,
[Penyelesaian]
Ubah dahulu bentuk akar ke dalam bentuk pangkat,
[Penyelesain]
Buka dahulu tanda kurung menggunakan rumus jumlah kuadrat,
BAB III : INTEGRAL TERTENTU
III.I Deskripsi Integral Tertentu
Integral sebagai bagian dari kalkulus adalah objek matematika yang digunakan
untuk menunjukkan luas wilayah ataupun generalisasi dari sebuah wilayah. Didalam
integral ini ada yang dinamakan dengan pengintegralan ataupun integrasi yang merupakan
sebuah proses untuk menemukan sebuah integral dari satu fungsi tertentu. Integral Tertentu
adalah yang digunakan untuk menentukkan luas tertentu dari sebuah luas bangun ruang
dengan bentuk yang tertentu yang dibatasi dalam sebuah kurva dari sumbu X dan sumbu Y.
III.II Teorima/Rumus Integral Tertentu
Kalian tahu bahwa :
f (x) dx = F(b) F(a)
menyatakan luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu X, garis x = a, dan
garis x = b.
Misalkan f kontinu pada interval tertutup [a, b] atau a x b.
Jika F suatu fungsi sedemikian rupa sehingga F'(x) = f(x) untuk semua x pada [a, b],
berlaku :
f (x) dx = = F(b) F(a)
F(x) adalah antiturunan dari f(x) pada a x b.
Menggambar Daerah yang Dibatasi oleh Kurva
Tentu kalian masih ingat bagaimana menggambar grafik fungsi linear, fungsi kuadrat,
maupun fungsi trigonometri. Grafik fungsi-fungsi tersebut banyak dibahas di sini,
berkaitan dengan pencarian luas daerah yang batasi oleh kurva. Bagaimana cara
menggambarkan daerah itu? Misalkan kita akan menggambar daerah yang dibatasi oleh
kurva f(x) = x dari x = 0 sampai x = 2, sumbu X, dan garis x = 2.
Langkah pertama adalah menggambar grafik f(x) = x.
Kemudian, tarik garis batasnya, yaitu dari x = 0 sampai x = 2 hingga memotong kurva.
Arsir daerah yang berada di bawah kurva f(x) = x dari x = 0 sampai x = 2 dan di atas
sumbu X. Hasilnya tampak seperti gambar di bawah ini.
Gambar 6. Menggambar Daerah yang Dibatasi oleh Kurva.
Bagaimana jika daerah yang akan digambar dibatasi oleh dua kurva? Pada dasarnya
sama dengan cara di atas. Misalkan kita akan menggambar daerah yang dibatasi oleh
grafik f(x) = x dan g(x) = 2x dari x = 0 sampai x = 2 dan garis x = 2.
Terlebih dahulu, kita gambar f(x) = x dan g(x) = 2x pada bidang koordinat. Tarik garis
batasnya, yaitu x = 0 dan x = 2 hingga memotong kedua grafik. Kemudian, arsir daerah
yang dibatasi oleh grafik itu dari x = 0 sampai x = 2. Hasilnya tampak seperti gambar di
samping.
Cobalah kalian gambar daerah yang dibatasi oleh kurva-kurva berikut.
1. f(x) = x
2
dan sumbu X
2. f(x) = x
2
dan g(x) = x
3. f(x) = x
2
dan g(x) = x
3
III.III Contoh Soal Penyelesaian Integral Tertentu
Tentukan nilai-nilai integral berikut.
a. (x + 3) dx
b. (x
3
- x) dx
Penyelesaian :
BAB IV : INTEGRAL PARSIAL
IV.I Deskripsi Integral Parsial
Integral Parsial adalah suatu cara untuk menaikan pangkat suatu bilangan
dua perkalian fungsi yang berbeda sehingga fungsi bilangan tersebut dapat menaikan
pangkatnya (diintegralkan). Integral parsial dihubungkan dengan fungsi bilangan (u) dan
(dv) yang fungsi tersebut akan dikali dan diintegralkan sesuai dengan aturan rumus
integral parsial.
Integral Parsial memiliki cara khusus dimana dua bilangan fungsi dari (u) dan
(dv) akan dihitung untuk mencari penurunan pangkat dari (u) atau biasa disebut (du) dan
mencari kenaikan pangkat (dv) atau biasa disebut (v). Bilangan fungsi-fungsi diatas
memiliki hubungan yang sangat penting dalam integral parsial
Sering kali terdapat banyak pendapat yang menyatakan bahwa integral parsial
hampir sama penyederhanaannya seperti integral subtitusi. Padahal dalam konsep
penyederhanaan integral parsial lebih rumit dibandingkan integral subtitusi. Integral
parsial menyederhanakan fungsi dengan pemilihan fungsi yang akan diturunkan dan
yang akan diintegralkan untuk membuat fungsi-fungsi baru yang akan digunakan pada
rumus integral parsial.
Integral parsial adalah cara menyelesaikan integral yang memuat perkalian
fungsi, tetapi tidak dapat diselesaikan secara substitusi biasa. Integral parsial memiliki
dua variabel pembantu yaitu (u) dan (v). Variabel (u) dan (v) ini dapat membantu
perhitungan nilai dua perkalian bilangan yang akan diintegralkan. Bilangan tersebut
memiliki perkalian integral khusus yang tidak dapat digunakan pada integral subtitusi.
Berikut ini adalah rumus dari integral parsial :
d.(uv) = u.dv + v.du
u.dv = d.(uv) v.du
u.dv = d.(uv) - v.du = u.v - v.du
Pada rumus diatas biasanya dalam soal kita memiliki bilangan (u) dan (dv).
Bilangan (u) akan diturunkan menjadi (du) sedangkan (dv) akan diintegralkan menjadi
bilangan (v). Sehingga akan menemukan empat bilangan yang akan dimasukan kedalam
rumus integral parsial sehingga nilai dari integral (u) dikali (dv) sama dengan (u) dikalikan
dengan (v) dikurangi integral (v) dikali (du).
IV.II Teorima/Rumus Integral Parsial
Soal-soal integral terkadang ditanyakan dalam bentuk yang tidak sederhana, salah
satunya adalah bentuk yang terdiri dari perkalian beberapa fungsi. Untuk menyelesaikan
soal tersebut, bisa menggunakan cara integral parsial.
Rumus integral parsial adalah
dimana kita perlu memilih salah satu fungsi pada soal sebagai u dan fungsi sisanya sebagai
dv. Saat mengerjakan soal integral parsial, kita perlu memilih fungsi u yang tepat dengan
syarat saat u diturunkan, hasil turunannya akan lebih sederhana daripada u sendiri. Sebagai
pedoman umum, gunakan urutan dibawah ini sebagai prioritas permisalan :
1.
2.
3.
Dimana dalam rumus diatas kita harus memilih salah satu fungsi (u) pada soal dan
fungsi sisanya sebagai (dv). Saat mengerjakan integral parsial, kita perlu memilih fungsi
(u) yang tepat dengan syarat (u) diturunkan hasil turunannya akan lebih sederhana dari (u)
sendiri. Contoh-contohnya untuk turunan dibawah ini :
1. F(x) = ln x F(x) = 1/x
2. F(x) = x
2
F(x) = 2x
3. F(x) = e
2x
F(x) = 2.e
2x
Turunan (u) diatas akan digunakan dalam rumus integral parsial u.dv = u.v -
v.du . Dengan (u) sebagai F(x) dan (du) sebagai F(x)'. Dan untuk fungsi (v) dan (dv)
dalam soal kita memilih fungsi (dv) dengan syarat (dv) diintegralkan sehingga
membentuk (v). Contoh-contohnya untuk integral dibawah ini :
1. 3x
2
= (3/3).x
3
x
3
+ C
2. sin x = cos x + C
Setalah menemukan turunan (u) menjadi (du) dan integral (dv) menjadi (v). Nilai
akan siap dimasukan ke dalam rumus integral parsial. Sebagai contoh perhatikan soal
contoh dibawah ini :
1. x
2
.(x + 3)
2
= x
2
. (x
2
+ 6x + 9)
Untuk (u) kita mengambil fungsi x
2
dan (dv) adalah (x + 3)
2
atau (x
2
+ 6x + 9) sehingga
:
(u) = x
2
(du) = 2x
(dv) = (x+3)
2
= (x
2
+ 6x + 9) (v) = (1/3 x
3
+ 3x
2
+ 9x)
Setelah menemukan (u), (du), (dv), dan (v) soal siap untuk dimasukan ke dalam
rumus integral parsial menjadi :
u.dv = u.v - v.du
x
2
.(x+3)
2
= (x
2
). (1/3 x
3
+ 3x
2
+ 9x) - (1/3 x
3
+ 3x
2
+ 9x). (2x)
x
2
.(x+3)
2
= (1/3 x
5
+ x
4
+ 9x
3
) - (2/3 x
4
+ 6x
3
+ 18x
2
)
x
2
.(x+3)
2
= (1/3 x
5
+ x
4
+ 9x
3
) (10/3 x
5
+ 3/2 x
4
+ 6x
3
)
x
2
.(x+3)
2
= (- 9/3 x
5
3/2 x
4
+ 3x
3
)
Jadi integral parsial dari x
2
.(x+3)
2
hasilnya (- 9/3 x
5
3/2 x
4
+ 3x
3
).
IV.III Contoh Soal Penyelesaian Integral Parsial
1.
Jawaban
Pertama pilih dulu fungsi mana yang ingin dijadikan u. Secara umum, pedomannya
adalah memilih fungsi yang jika diturunkan hasilnya lebih sederhana. Untuk kasus ini,
pilihlah
Karena memilih berarti
Lalu masukkan persamaan di atas ke rumus integral parsial
2.
Jawaban
Ada dua kemungkinan untuk memisalkan u, yaitu atau . Tetapi
kita memilih karena turunannya lebih sederhana dibanding .
Jadi misalkan :
Lalu
Lakukan substitusi u dan v
3.
Jawaban
Melihat soal diatas, ada 2 fungsi yang bisa dijadikan u. Lalu dengan
mempertimbangkan prioritas permisalan, kita memilih dan
Lalu
Lakukan substitusi integral parsial
Bentuk menyebabkan kita harus sekali lagi melakukan metode integral
parsial. Jadi lakukan permisalan :
Dan sama seperti sebelumnya
Lakukan substitusi sekali lagi melanjutkan yang tadi
4.
Jawaban
Berdasarkan pedoman permisalan, lakukan permisalan dan
Lalu :
Lakukan substitusi menggunakan integral parsial
Lakukan proses integral parsial sekali lagi pada persamaan , kali ini
dengan memilih lagi, dengan . Karena persamaan u sama,
langsung saja ke persamaan dv.
Substitusi untuk
Tulis lagi persamaan semula, dan lakukan substitusi
5.
Jawaban
Sesuai dengan prioritas permisalan, maka kita pilih persamaan dan
.
dan
Masukkan ke dalam rumus integral parsial
6.
Jawaban
Misalkan sehingga
Lalu sehingga . Setelah itu masukkan ke rumus integral
parsial.
Misalkan lagi untuk melakukan integral parsial pada . Kali ini
pilihlah sehingga .
Lalu sehingga dan masukkan kembali ke rumus integral
parsial
Karena masih ada bentuk integral parsial di penyelesaian, maka misalkan sekali lagi.
Kali ini sehingga .
Lalu sehingga . /p>
Masukkan ke rumus integral parsial lagi
7.
Jawaban
Misalkan dan . Cari nilai du terlebih dahulu.
Lalu cari nilai v
Masukkan ke rumus integral parsial
8.
Jawaban
Misalkan sehingga dan sehingga .
Lalu masukkan ke dalam rumus integral parsial
BAB V : PENUTUP
V.I Kesimpulan
Kesimpulan makalah ini dapat diambil dari isi pokok pembahasan yang telah dijelaskan
diatas yakni Mengenai Integral. Secara umum Integral terbagi menjadi tiga bagian yaitu
Integral Tak Tentu, Integral Tertentu, dan Integral Parsial. Masing-masing Integral
memiliki persamaan atau rumus/teorima yang berbeda-beda, Sehingga dengan demikian
Jika terdapat persoalan Integral yang terdapat dalam pembahasan diatas maka cara
penyelesaianyapun harus memenuhi kaedah yang telah ada.
V.II Saran
Saran yang patut diberikan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Hendaknya dapat menyelesaikan persoalan-persoalan integral sesuai dengan
penduan teorima integral yang ada baik integral tak tentu, integral tertentu, dan
integral parsial.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Integral_tak_tentu
http://xxcilasxsweetseventyfive.wordpress.com/2013/05/15/integral-tak-tentu-dan-
integral-tentu/
http://hernakuncoro.blogspot.com/2010/02/integral.html
http://matemakita.com/integral/integral-tak-tentu-dan-integral-tentu.php
https://www.google.com/#q=rumus+integral+tentu