Tujuan Instruksional Umum : 1. Peserta diharapkan dapat memahami: Konsep dan siklus anggaran serta menghubungkan perencanaan dan penganggaran sesuai dengan kebijakan keuangan nasional dan daerah. Implementasi dari sistem penganggaran yang berbasiskan kinerja (Performance Based Budgeting). Penggunaan sistem penganggaran jangka menengah dalam bentuk MT!. Perkembangan dan implementasi isu"isu penting dalam penganggaran saat ini seperti transparansi dan partisipasi dalam penganggaran# pro-poor, pro-growth, pro-job budgeting serta isu lainnya. $. Peserta dapat mengimplementasikan penyusunan anggaran dalam %K& 'KP(. Tujuan Instruksional Khusus : Memahami pentingnya hubungan antara perencanaan dan penganggaran Sub Pokok Bahasan : 1. sensi perencanaan dan penganggaran 2. Konsep hubungan perencanaan ) penganggaran : %KP(# K*&# PP& dan %&P+(. 3. ,ontoh dan latihan hubungan perencanaan ) penganggaran daerah. Referensi : 1. ** -o.1. tahun $//0 tentang keuangan -egara $. ** -o.$1 Tahun $//2 tentang 'PP- 0. Permendagri 103$//4 dan Permendagri 153$//. 2. Permendagri 12 tahun $/1/ Sesi : 3 Metoe Pen!am"aian : 1. #eramah 2. $iskusi 3. %atihan .1 P&'$()U%U(' .11. %atar Belakan* (engan diterbitkannya *ndang"undang -omor 0$ Tahun $//2 tentang Pemerintahan (aerah dan *ndang"undang -omor 00 Tahun $//2 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan (aerah membuka lebar"lebar peluang bagi daerah untuk mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya masing" masing. -amun hal di atas juga memba6a konsekuensi bagi daerah untuk bertanggungja6ab atas 1 1 pengalokasian dana yang dimiliki dengan cara yang e7isien dan e7ekti7# khususnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pelayanan umum kepada masyarakat. 8al tersebut dapat dipenuhi dengan membangun suatu sistem penganggaran yang dapat memadukan perencanaan kinerja dengan anggaran sehingga terlihat adanya keterkaitan antara dana yang tersedia dengan hasil yang diharapkan. 1.2 $asar )ukum (asar hukum kebijakan perencanaan dan penganggaran daerah adalah: 1. *ndang"undang -o. 1. Tahun $//0 tentang Keuangan -egara $. *ndang"undang -o. $1 Tahun $//2 tentang 'istem Perencanaan Pembangunan -asional9 0. *ndang"undang -o. 0$ Tahun $//2 tentang Pemerintahan (aerah9 2. *ndang"undang -o. 00 Tahun $//2 tentang Perimbangan Keuangan &ntara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan (aerah9 1. Peraturan Pemerintah -o. 1: tahun $//1 tentang Pengelolaan Keuangan (aerah. 4. Peraturan Menteri (alam -egeri -o. 10 tahun $//4 sebagaimana telah diubah terakhir PM(- -o. 15 tahun $//. tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan (aerah. 2. &S&'SI P&R&'#('((' $(' P&'+('++(R(' $(&R() 2.1. $efinisi an &sensi Peren,anaan $aerah Pembangunan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen daerah dalam mencapai tujuan. &gar pembangunan dapat berjalan dengan baik tidak dapat dilepaskan dari prinsip"prinsip penting yang tidak boleh diabaikan. Prinsip"prinsip tersebut adalah kebersamaan# berkeadilan# berkelanjutan# ber6a6asan lingkungan# serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan. &gar kegiatan pembangunan berjalan e7ekti7# e7isien# dan bersasaran diperlukan adanya suatu perencanaan. Perencanaan sebagaimana termaktub dalam *ndang"undang -omor $1 tahun $//2 tentang 'istem Pembangunan -asional merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat# melalui urutan pilihan# dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan merupakan 7ungsi yang sangat penting dalam manajemen pemerintahan daerah. Perencanaan sangat penting dalam (a) mengurangi ketidakpastian serta perubahan di masa datang9 (b) mengarahkan semua akti;itas pada pencapaian ;isi dan misi organisasi9 (c) meningkatkan e7isiensi dan e7ekti7itas penggunaan sumber daya yang tersedia9 $ (d) memberikan arah bagi pemda dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat9 (e) sebagai 6ahana untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja organisasi. 2.2. $efinisi an &sensi Pen*an**aran $aerah Penganggaran merupakan rencana keuangan yang secara sistematis menunjukkan alokasi sumber daya manusia# material dan sumber daya lainnya. +erbagai ;ariasi dalam sistem penganggaran pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai tujuan termasuk guna pengendalian keuangan# rencana manajemen# prioritas dari penggunaan dana dan pertanggungja6aban kepada publik. Pengganggaran merupakan 7ungsi yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan daerah dalam hal: (a) penganggaran ber7ungsi sebagai pedoman bagi pemerintah dalam mengelola urusan pemerintahan untuk suatu periode mendatang9 (b) penganggaran juga ber7ungsi sebagai alat penga6as bagi masyarakat terhadap kebijaksanaan yang telah dipilih pemerintah daerah karena sebelum anggaran dijalan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari (P%(9 (c) penganggaran mempunyai 7ungsi sebagai alat penga6as masyarakat terhadap kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan kebijakan yang telah dipilihnya yang nantinya akan dipertanggungja6abkan. 3. K-'S&P )UBU'+(' P&R&'#('((' . P&'+('++(R(' $(&R() 3.1. Sistem Peren,anaan $aerah Perencanaan daerah diharapkan dapat menjamin tercapainya ;isi# misi dan tujuan. Perencanaan daerah mencakup penyelenggaraan makro semua 7ungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu. *ntuk itu perlu adanya sistem perencanaan pembangunan daerah. 'istem Perencanaan pembangunan daerah adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana"rencana pembangunan dalam jangka panjang# jangka menengah# dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Tujuan 'istem Perencanaan Pembangunan (aerah adalah untuk: 1. Menjamin koordinasi antarpelaku pembangunan9 3 0 $. Menjamin terciptanya intergrasi# sinkronisasi# dan sinergi baik antarruang# antar 6aktu# maupun antar7ungsi pemerintahan daerah9 0. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan# penganggaran# pelaksanaan# dan penga6asan9 2. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat9 dan 1. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara e7isien# e7ekti7# berkeadilan # dan berkelanjutan. 4. 'kema sistem perencanaan daerah dapat dilihat di ba6ah ini: 3.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah %encana Pembangunan <angka Panjang (%P<P) (aerah merupakan suatu dokumen perencanaan 2 pembangunan daerah untuk periode $/ (dua puluh) tahun# selanjutnya akan digunakan sebagai bahan acuan dalam penyusunan %encana Pembangunan <angka Menengah (%P<M) (aerah untuk setiap jangka 6aktu 1 (lima) tahunan. (okumen perencanaan tersebut adalah bersi7at makro yang memuat ;isi# misi# dan arah pembangunan jangka panjang daerah# dengan proses penyusunannya harus dilakukan secara partisipati7 dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan. 3.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) %encana Pembangunan <angka Menengah (aerah (%P<M() (aerah merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun 6aktu masa bakti Kepala (aerah terpilih yang disusun berdasarkan ;isi# misi# dan program Kepala (aerah# di mana program dan kegiatan yang direncanakan sesuai urusan pemerintahan yang menjadi batas ke6enangan daerah dengan mempertimbangkan kemampuan3kapasitas keuangan daerah. %P<M( disusun untuk jangka 6aktu 1 (lima) tahun yang berpedoman kepada %P<P (aerah dengan memperhatikan %P<M -asional dan standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh pemerintah. (okumen %P<M( memuat arah kebijakan keuangan daerah# strategi pembangunan daerah# kebijakan umum dan program 'KP(# lintas 'KP(# dan program ke6ilayahan. %P<M( ditetapkan paling lambat 0 (tiga) bulan setelah kepala daerah dilantik. 3.1.3. Rencana Strategis SKPD %enstra 'KP( disusun sesuai dengan tugas dan 7ungsi 'KP( serta berpedoman kepada %P<M (aerah dan bersi7at indikati7 sesuai tugas dan 7ungsinya masing"masing. 3.1.4. Rencanan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) %encana Kerja Pemerintah (aerah merupakan penjabaran dari rencana Pembangunan <angka Menengah (aerah (%P<M() yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah# prioritas pembangunan daerah# rencana kerja yang terukur dan pendanaannya# baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. %KP( disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan# penganggaran# pelaksanaan dan penga6asan. Penyusunan %KP( diselesaikan selambat"lambatnya akhir mei tahun anggaran sebelumnya dan ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. 3.1.5. Kebijakan mum !P"D 5 1 +erdasarkan %encana Kerja Pemerintah (aerah (%KP() Pemerintah (aerah bersama"sama (P%( menyusun Kebijakan *mum &P+(. Kebijakan *mum &P+( adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan# belanja# dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun. Kepala daerah menyampaikan rancangan kebijakan umum &P+( tahun anggaran berikutnya sebagai landasan penyusunan %&P+( kepada (P%( selambat"lambatnya pertengahan bulan <uni tahun anggaran berjalan. Kepala daerah bersama (P%( dalam pembicaraan pendahuluan %&P+( tahun anggaran berikutnya# membahas dan menetapkan rancangan kebijakan umum &P+( sebagai landasan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang &P+( tahun anggaran berikutnya. 3.1.#. Pri$ritas %an P&a'$n !nggaran Sementara +erdasarkan kebijakan umum &P+( yang telah disepakati# pemerintah daerah dan (P%( membahas rancangan prioritas dan pla7on anggaran sementara yang disampaikan oleh kepala daerah. Prioritas dan Pla7on &nggaran 'ementara merupakan program prioritas dan patokan batas maksimum anggaran yang diberikan kepada 'KP( untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan %K&"'KP(. Pembahasan prioritas dan pla7on anggaran sementara dilakukan paling lambat minggu kedua bulan <uli tahun anggaran berjalan. Pembahasan prioritas dan pla7on anggaran sementara dilaksanakan dengan langkah"langkah sebagai berikut: 1. menentukan skala prioritas dalam urusan 6ajib dan urusan pilihan9 $. menentukan urutan program dalam masing"masing urusan9 0. menyusun pla7on anggaran sementara untuk masing"masing program. 3.2. Proses Peren,anaan Perencanaan terdiri dari empat (2) tahapan yakni: 1. penyusunan rencana9 $. penetapan rencana9 0. pengendalian pelaksanaan rencana9 dan 2. e;aluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk 4 satu siklus perencanaan yang utuh. Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap suatu rencana yang siap untuk ditetapkan yang terdiri dari 2 (empat) langkah. =angkah pertama adalah penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersi7at teknokratik# menyeluruh# dan terukur. =angkah kedua# masing"masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan. =angkah berikutnya adalah melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing"masing jenjang pemerintahan melalui musya6arah perencanaan pembangunan. 'edangkan langkah keempat adalah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. Tahap berikutnya adalah penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Menurut *ndang" *ndang ini# rencana pembangunan jangka panjang daerah ditetapkan sebagai peraturan daerah# rencana pembangunan jangka menengah daerah ditetapkan sebagai Kepala (aerah# dan rencana pembangunan tahunan daerah ditetapkan sebagai Peraturan Kepala (aerah. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan"kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh pimpinan =embaga3'atuan Kerja Perangkat (aerah. 'elanjutnya Kepala +appeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing"masing pimpinan =embaga3'atuan Kerja Perangkat (aerah sesuai dengan tugas dan ke6enangannya. ;aluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan in7orrnasi untuk menilai pencapaian sasaran# tujuan dan kinerja pembangunan. ;aluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (input)# keluaran (output)# hasil (result)# man7aat (benefit) dan dampak (impact). (alam rangka perencanaan pembangunan# setiap =embaga# baik Pusat maupun (aerah# berke6ajiban untuk melaksanakan e;aluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan atau terkait dengan 7ungsi dan tanggungja6abnya. (alam melaksanakan e;aluasi kinerja proyek pembangunan# =embaga mengikuti pedoman dan petunjuk pelaksanaan e;aluasi kinerja untuk menjamin keseragaman metode# materi# dan ukuran yang sesuai untuk masing"masing jangka 6aktu sebuah rencana. 3.3. Prinsi"/"rinsi" Umum Pen*an**aran 7 . Penganggaran merupakan rencana keuangan yang secara sistematis menunjukkan alokasi sumber daya manusia# material dan sumber daya lainnya. 'ebagai salah satu bentuk konkret perencanaan di bidang keuangan# penganggaran memberikan arah pedoman pengelolaan keuangan bagi berbagai program dan kegiatan yang menjadi muatan dan substansi dalam perencanaan. +erbagai ;ariasi dalam sistem penganggaran pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai tujuan termasuk guna pengendalian keuangan# rencana manajemen# prioritas dari penggunaan dana dan pertanggungja6aban kepada publik. Penganggaran berbasis kinerja diantaranya menjadi ja6aban untuk digunakan sebagai alat pengukuran dan pertanggungja6aban kinerja pemerintah. 'ecara umum# prinsip"prinsip penganggaran adalah sebagai berikut: 1. Trans"aransi an (kuntabilitas (n**aran &P+( harus dapat menyajikan in7ormasi yang jelas mengenai tujuan# sasaran# hasil dan man7aat yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan. &nggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan kepentingan masyarakat terutama pemenuhan kebutuhan"kebutuhan hidup masyarakat. 2. $isi"lin (n**aran Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan a>as e7isiensi# tepat guna# tepat 6aktu pelaksanaan dan penggunaannya dapat dipertanggungja6abkan. Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan# sedangkan belanja yang dianggarkan pada setiap pos3pasal merupakan betas tertinggi pengeluaran belanja. 3. Keailan (n**aran Pemerintah (aerah 6ajib mengalokasikan penggunaan anggarannya secara adil agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian pelayanan karena pendapatan daerah pada hakekatnya diperoleh melalui peran serta masyarakat. 0. &fisiensi an &fektifitas (n**aran (ana yang tersedia harus diman7aatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan dan kesejahteraan yang maksimal untuk kepentingan masyarakat. 1. $isusun en*an "enekatan kinerja &P+( disusun dengan pendekatan kinerja# yaitu mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output3outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau input yang telah ditetapkan. 8asil kerjanya harus sepadan atau lebih besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan. : 'elain itu harus mampu menumbuhkan pro7esionalisme kerja di setiap organisasi kerja yang terkait. 3.0. )ubun*an Peren,anaan an Pen*an**aran $aerah (ari paparan dimuka dapat diambil gambaran bah6a perencanaan dan penganggaran daerah mempunyai kaitan yang sangat erat dan tidak terpisahkan. Penganggaran merupakan bagian dari perencanaan di bidang keuangan yang menjadi pedoman dalam alokasi sumber daya pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang menjadi substansi dan muatan perencanaan. 9 5