Anda di halaman 1dari 16

____________________________________________________________________

BAB III
KROMATOGRAFI GAS
Tujuan Instruksional Khusus
Mampu menjelaskan pemisahan menggunakan kromatografi gas
Mampu menjelaskan klasifikasi kromatografi kolom dengan benar
Mampu membuat dan menjelaskan skema kompenen dasar kromatografi dengan
benar
Mampu menjelaskan pemilihan pelarut ang digunakan
Mampu melakukan perhitungan dasar kromatografi dengan benar!
"!# $rinsip %asar Kromatografi Se&ara 'mum
Kromatografi adalah teknik dimana komponen suatu &ampuran dipisahkan
berdasarkan laju perpindahan komponen tersebut bergerak melalui fasa diam oleh fasa
gerak &air atau gas! Fasa diam adalah fasa ang tak bergerak( terletak di dalam suatu
kolom atau permukaan datar( sedangkan fasa bergerak adalah fasa ang bergerak
mele)ati fasa diam dengan memba)a analit!
Berdasarkan bentuk fasa diamna( kromatografi terbagi menjadi *+ planar dan
kolom! $ada kromatografi planar( fasa diam terletak pada pelat datar atau kertas berpori(
fasa gerak bergerak melalui fasa diam oleh karena aksi kapiler atau karena gra,itasi!
$ada kromatografi kolom( fasa diam terletak di dalam pipa kapiler dan fasa gerak
bergerak melalui fasa diam karena tekanan atau karena gra,itasi!
Kromatografi gas termasuk dalam klas kromatografi kolom( analit diinjeksikan
pada titik injeksi kemudian diba)a oleh fasa gerak gas menujuk kolom ang terletak di
dalam sebuah o,en ang dijaga temperaturna! $emisahan terjadi di dalam kolom(
analit atau komponen ang lebih &epat menguap akan lebih &epat keluar men&apai
detektor( sedangkan komponen ang mempunai titik uaap lebih tinggi akan keluar lebih
lambat dari kolom! Selain berdasarkan titik uap( berlaku juga hokum kromatografi aitu
-.IK/ %ISSO.0/ .IK/1( dimana .IK/ menga&u pada polaritas dari solut! $olaritas
adalah efek medan listrik dan diukur oleh momen dipol spesi! Fasa diam polar seperti
gugus fungsi 234( 53O dan 2O6! Fasa diam jenis hidrokarbon dan dialkil siloksan
*7
____________________________________________________________________
bersifat non polar! Solut bersifat polar seperti al&ohol( asam karboksilat dan amina!
Sedangkan solute dengan polaritas medium adalah eter( keton dan aldehida!
6idrokarbon jenuh bersifat non polar( seperti jenis alkana! Apabila suatu komponen
bersifat polar( maka pelarut ang digunakan sebaikna juga polar $olaritas fasa diam
harus sesuai dengan komponen sampel sehingga urutan elusi dapat ditentukan dengan
titik didih eluent tersebut!
TAB/. "!# Klasifikasi Kromatografi Kolom
Klasifikasi umum Metode spesifik Fasa %iam
Kromatografi &air
8fasa gerak9 &air:
3air5&air( partisi
Fasa terikat &air
3air5padat(
Adsorpsi
$ertukaran ion
/kslusi ukuran
3air diserap padat
Spesi organi& terikat ke permudaan padatan
$adatan
Resin tukar ion
3air dalam kisi padatan polimer
Kromatografi Gas
8fasa gerak9 gas:
Gas5&air
Fasa terikat gas
Gas5padat
3air diserap padat
Spesi organi& terikat ke permukaan padat
Spesi organi& terikat ke permukaan padat
Kromatografi superkritik
8fasa gerak 9 fluida
superkritik:
$ada kromatografi dikenal suatu proses ang disebut /lusi( aitu suatu proses dimana
solute 8padatan terlarut: dibasuh melalui fasa diam oleh gerakan fasa gerak! %isini fasa
erak juga sering disebut sebagai eluent atau pelarut ang digunakan untuk memba)a
komponen &ampuran melalui fasa diam!
$roses elusi kromatografi dapat digambarkan sebagai berikut 9
*#
____________________________________________________________________
Gambar "!#
$emisahan &ampuran A dan B menggunakan kromatografi kolom
A! RASIO $/MISA6A4
Seluruh pemisahan pada kromatografi didasarkan atas pemisahan solute diantara
fasa gerak dan fasa diam! /;uilibrium ang terjadi dijelaskan dengan persamaan berikut
9 Agerak Adiam

t7 tA tB
detektor
sampel Fasa gerak 8eluen baru:
A < B
A
B
Kolom isian
**
____________________________________________________________________
"!* Komponen 'tama Kromatografi Gas
Komponen utama kromatografi gas umuna terdiri dari = bagian( aitu 9
a! $enedia gas pemba)a
b! Sistim injeksi sampel
&! Kolom dan o,en
d! %etektor
"!*!# $enedia gas pemba)a
Gas pemba)a haruslah inert se&ara kimia)i( termasuk disini adalah 6elium( Argon(
4itrogen dan karbon dioksida serta 6idrogen! $emilihan gas tergantung pada
detektor ang digunakan! Sistim penedia gas sering juga dihubungkan dengan
moekular sieve atau penaring molekul untuk menghilangkan air atau kotoran!
.aju alir biasana dikontrol oleh * regulator( di tabung gas dan di kromatograf!
Tekanan masuk berkisar #7 2 >7 psi 8diatas tekanan ruang: ang akan menga&u pada
laju alir *? 5 #>7 m.@menit untuk kolom isian dan # 5 *> m.@menit untuk kolom
kapiler! .aju alir akan konstan apabila tekanan masuk dijaga konstan! $engukuran
laju alir biasana dilakukan dengan menggunakan meter gelembung sabun 8soap
bubble meter: lapisan tipis sabun akan terbentuk di jalur gas ketika bola karet ang
mengandung larutan en&er sabun atau detergen ditekan( )aktu ang diperlukan oleh
lapisan tipis untuk bergerak antara dua garis di buret diukur dan diubah ke laju alir
,olumetrik!
"!*!* Sistim injeksi
/fisiensi kolom memerlukan sampel dengan ukuran ,olume ang sesuai dimasukkan
sebagai sampel dalam bentuk uap! Injeksi ang lambat atau berlebihan
menebabkan pita melebar dan resolusi ang jelek! Metode ang paling sering
digunakan adalah metode sring( ang akan meninjeksikan &airan atau sampel gas
melalui diafragma karet ke ,aporiAer di atas kolom! Temperatur injeksi biasana
diba)ah >7
o
3 dari titik didih komponen kurang ,olatile!
*"
____________________________________________________________________
"!*!" Kolom dan O,en
Terdapat dua jenis kolom pada KG( aitu kolom isian dan kolom tabung atau kapiler!
A)alna kolom isian lebih banak digunakan( namun sekarang penggunaan kolom
kapiler lebih disukai karena lebih efisien dan &epat!
$anjang kolom berkisar * 2 >7 m( terbuat dari stainless steel( gelas( silika lebur atau
Teflon! Agar dapat masuk ke dalam o,en termostat( kolom biasana dibuat bentuk
koil dengan diameter *7 2 "7 &m! temperature kolom sangatlah penting( sehingga
kolom diletakkan dalam sebuah o,en dengan pengatur temperature 8thermostat:!
Optimum temperature kolom tergantung titik didih sampel dan tingkat pemisahan
ang diinginkan! 'mumna( temperature sama atau agak sedikit diatas temperature
rata 2 rata sampel ang terelusi selama * 2 "7 menit! 'ntuk sampel ang
mempunai perbedaan titik didih jauh( biasana elusi dilakukan dengan
pemrograman temperature( sehingga temperature o,en akan naik bertahap!
"!*!= %etektor
%etektor ang ideal mempunai karakteristik seperti berikut 9 sensiti,e( stabil dan
mempunai kemampu5ulangan tinggi( respon linier terhadap solute( mempunai
rentang temperature sedikitna =77
o
3 dari temperatur ruang( )aktu respon &epat(
handal dan mudah digunakan( tidak merusak sampel!
Terdapat berma&am detektor( berikut beberapa detektor ang paling sering
digunakan untuk KG 9
Detektor Ionisasi Nyala
Sering disebut juga FI% 8 dari Flame IoniAation %ete&tor: ang merupakan
dete&tor ang paling banak digunakan! FI% mempunai burner atau pembakar(
dan efluen dari kolom di&ampur dengan gas hdrogen dan udara( kemudian
dinalakan dengan listrik! Kebanakan sena)a organi& ketika dipanaskan pada
nala api 6*@udara menghasilkan ion dan ele&tron ang dapat menghantarkan
listrik melalui nala tersebut! Tegangan listrik beberapa ratsu ,olt kemudian
diberikan melalui ujung burner dan sebuah pengumpul elektroda diletakkan
diatas nala! 6asilna berupa arus listrik 8#7
5#*
A: ang kemudian diberikan ke
amplifier operasional untuk kemuidan diukur!
*=
____________________________________________________________________
Gambar "!* %etektor FI%
Bumlah ion ang dihasilkan pada pembakaran sebanding dengan jumlah &arbon
atom ang terbakar( sehingga FI% merupakan alat pengukur massa( bukan
konsentrasi! Ini menguntungkan karena perubahan laju alir fasa gerak tidak
mempunai pengaruh besar terhadap respon dete&tor!
Gugus fungsi seperti karbonil( al&ohol( halogen dan amina tak menghasilkan ion
pada nala dan juga tidak sensiti,e terhadap gas tak mampu bakar seperti 6*O(
3O*( SO* dan 4OC hal ini menebabkan FI% &o&ok untuk analisis sampel
organik ang terkontaminasi oleh air( oksida nitrogen atau sulfur!
%etektor kondukti,itas panas
%etektor kondukti,itas panas disebut juga KAT/ROM/T/R merupakan dete&tor
pertama untuk kromatografi gas! Alat ini bekerja berdasarkan kondukti,itas
panas dari aliran gas dikarenakan adana analit! Alat sensor pada dete&tor berupa
elemen ang dipanaskan se&ara elektrik dengan daa konstan ang
temperaturna tergantung pada kondukti,itas panas gas di dalam dete&tor
tersebut! /lemen pemanas dapat terbuat dari emas( platina atau ka)at Tungsten
atau termistor semikonduktor!
*>
____________________________________________________________________
Kondukti,itas panas dari gas hdrogen atau pun 6elium D 2 #7 E lebih besar
dibandingkan kondukti,itas panas sena)a organi&( sehingga adana Aat organi&
ang sangat ke&ilpun akan menebabkan penurunan &ukup besar pada
kondukti,itas panas di kolom effluent! Keuntungan T3% adalah sederhana(
rentang kerja dinamis ang lebar( respon terhadap sepsi organi& dan anorganik
dan bersifat tidak merusak sampel sehingga sampel dapat dikumpulkan setelah
deteksi!
%etektor Termionik
%etektor 8TI%: ini selektif untuk sena)a organik ang mengandung fosfor dan
nitrogen! Respon terhadap atom fosfor #7C terhadap atom nitrogen dan hingga
#7
D
terhadap atom &arbon! %ibanding FI% ( TI% >77 C lebih sensiti,e untuk
sena)a mengandung fosfor!
%etektor TI% memiliki bentuk ang mirip FI%( efluen dari kolom di&ampur
dengan hdrogen( mele)ati ujung nala dan terbakar! Gas panas mengalir
disekeliling manik rubidium silikat ang dipanaskan se&ara elektrik pada #F7 0
konstan! Manik panas membentuk plasma bertemperatur D77 2 F77 3
menghasilkan arus ion ang kemudian digunakan untuk menentukan unsur ang
dikandung oleh sampel!
%etektor lain
%etektor lain ang sering digunakan adalah fotometrik nala dan fotoionisasi!
Keduana digunakan untuk analisis polutan air dan udara( pestisida dan produk
hidrogenasi batubara! Merupakan dete&tor ang selektif untuk sulfur dan fosfor!
Sena)a lain ang dapat dianalisis adalah halogen( nitrogen( logam seorti timah
putih( krom( selenium dan germanium!
%etektor lain ang bersifat lebih selektif adalah teknik spektroskopi dan
elektrokimia ang biasana digabungkan langsung dengan kromatografi dan
disebut teknik hifenasi( &ontohna adalah G3@MS atau G3@IR!
"!" $emisahan pada Kromatografi Gas
$emisahan ang terjadi pada kromatografi gas terjadi di kolom ang terletak di
dalam o,en ang dijaga temperaturna agar konstan selama proses pemisahan! Gaktu
*D
____________________________________________________________________
tinggal suatu analit di dalam kolom disebut dengan waktu retensi( dan tergantung pada
rasio pemisahan 8partisi: ang berhubungan dengan sifat alami fasa diam!
'ntuk mendapatkan )aktu retensi ang sesuai( suatu spesi harus menunjukkan
kelarutan ang baik terhadap fasa diam! %isini berlakuk prinsip -suka melarutkan suka1
dimana kata suka berarti polaritas dari solute dan dan &airan! Fasa diam polar
mengandung gugus fungsi seperti 234( 53O dan 2O6! Fasa diam jenis hidrokarbon
bersifat non5polar( seperti alkana! Sedangkan polester bersifat sangat polar! Solut ang
polar termasuk alkohol( asam karboksilat dan amina+ solute ang medium polar adalah
keton dan aldehida! 6idrokarbon jenuh bersifat non5polar! $olaritas dari fasa diam
harus &o&ok dengan polaritas komponen sampel( dan apabila sudah sesuai maka tingkat
elusi ditentukan oleh titik didih dari eluen!
Faktor 2 faktor ang mempengaruhi $emisahan 9
"!"!# Rasio Pemisahan
$emisahan kromatografi didasarkan atas perbedaan diaman solut dipisahkan antara
fasa gerak dan fasa diam! Misal untuk solut A( kesetimbangan ang terjadi
dijelaskan oleh persamaan berikut 9
A
fasa gerak
A
fasa diam
Konstanta K pada kesetimbangan ini disebut RASIO $/MISA6A4( atau
Koefisien $artisi dan didefinisikan(
M
S
C
C
K =
'ntuk 3S adalah konsentrasi molar solut di fasa diam( dan 3M adalah konsentrasi
molar fasa gerak! K sebaikna konstan!
"!"!* Waktu Retensi
Gaktu retensi atau tR adalah )aktu antara injeksi sampel hingga mun&ul pun&ak
solut pada detektor! Satu istilah lagi adalah )aktu mati 8dead time: atau tM aitu
)aktu ang dibutuhkan oleh spesi ang tak ditahan oleh fasa diam dan bergerak
mele)ati kolom! Gaktu mati memberikan ukuran laju rata 2 rata migrasi fasa
gerak dan penting dalam mengidentifikasi pun&ak analit!
*H
____________________________________________________________________
.aju linier rata 2 rata migrasi solute atau v adalah
R
t
L
v =
untuk . adalah panjang kolom!
Ke&epatan linier rata rata atau u adalah
M
t
L
u =
6ubungan antara v dan u adalah v I u X fraksi )aktu solut berada di fasa
gerak
Atau
S v I u X
total
M
n
n
%an apabila n adalah mol maka n adalah 3M C 0M untuk fasa gerak dan 3S C 0S
untuk fasa diam( maka(
v I u X
S S M M
M M
V C V C
V C
+
I u X
M M S S
V C V C @ #
#
+
%an bila dihubungkan dengan koefisien partisi sebelumna(
v I u X
M S
V KV @ #
#
+
"!"!" Faktor Kapasitas
Faktor kapasitas digunakan untuk menjelaskan laju migrasi solut dalam kolom!
'ntuk solut A( fa&tor kapasitas k1A dituliskan sebagai(
k1A I
M
S A
V
V K
penggabungan dengan laju migrasi menghasilkan(
v I u X
A kJ #
#
+
%an dihubungkan dengan )aktu retensi dan )aktu mati didapatkan(
A k
x
t
L
t
L
M R
J #
#
+
=
*F
____________________________________________________________________
%an diatur kembali menjadi(
k1A I
M
M R
t
t t
"!"!= Faktor selektivitas
Faktor selekti,itas disingkat K untuk solut A dan B menatakan rasio partisi dari
solut B ang lebih kuat ditahan oleh fasa diam dibandingkan solut A ang kurang
ditahan! Faktor selekti,itas untuk dua analit dalam kolom juga menatakan
bagaimana kolom memisahkan kedua analit tersebut!
A
B
K
K
=
%an untuk fa&tor kapasitas akan menjadi
A
B
k
k
J
J
=
%an dihubungkan dengan )aktu retensi dan )aktu mati menjadi(
( )
( )
M A R
M B R
t t
t t

=
"!"!> Kolom Efisiensi
'ntuk menentukan efisiensi kolom kromatografi dikenal * terminologi( aitu
tinggi plat teoritis 86: dan jumlah plat teoritis 84: untuk kolom sepanjang . &m!
4 I .@6
/fisiensi kolom meningkat dengan meningkatna jumlah plat teoritis dan tinggi
semakin ke&il!
6ubungan antara lebar pun&ak kromatogram dan )aktu retensi terhadap jumlah
plat dan efisiensi kolom adalah(
*
#D

=
W
t
N
R
'ntuk kromatogram seperti gambar berikut(
*?
____________________________________________________________________
Gambar "!" 6ubungan )aktu retensi dan lebar pun&ak kromatogram
"!"!D Resolusi Kolom
Resolusi kolom atau Rs menatakan kemampuan kolom dalam memisahkan dua
analit! $erhatikan gambar berikut(

( ) ( ) [ ]
B A
A R B R
B A
S
W W
t t
W W
Z
R
+

=
+

=
* *
/fek Faktor Kapasitas dan fa&tor Selekti,itas terhadap Resolusi


=
B
B
S
k
k N
R
J #
J #
=

%an terhadap jumlah plat teoritis menjadi(



*
*
*
J
J #
#
#D

=
B
B
S
k
k
R N

"7
tM
tR
G
____________________________________________________________________
Gambar "!= 6ubungan Resolusi dengan $emisahan analit
$ada gambar pertama( analit A dan B dengan resolusi 7(H> ternata tidak tidak terpisah
dengan baik( perubahan resolusi #(7 memisahkan analit A dan B se&ara lebih baik(
namun pun&ak kromatogram A dan B masih terlihat overlap! $erubahan resolusi
menjadi #(> menghasilkan pemisahan ang optimal dengan hana kira 2 kira 7(" L
overlap! Resolusi untuk fasa diam dapat ditingkatkan dengan memperpanjang kolom(
ang akan memperbanak jumlah plat teoritis dalam kolom! Konsekuensina( )aktu
retensi jadi bertambah lama( karena semakin panjang kolom( semakin lama )aktu ang
dibutuhkan untuk bergerak sepanjang kolom!
Kadangkala timbul permasalahan apabila lebih dari dua komponen analit ang
akan dipisahkan( terutama apabila komponen 2 komponen analit mempunai rentang
"#
____________________________________________________________________
titik didih ang &ukup jauh pula! 3ontoh kromatogram berikut adalah ? komponen
&ampuran ang terdiri dari " pasang komponen dengan koefisien distribusi berbeda dan
karenana " kapasitas faktor ang berbeda pula!
Gambar "!> $rogram temperatur untuk meningkat pemisahan
$ada kromatogram 8a: kondisi diatur sedemikian rupa sehingga kapasitas faktor untuk
komponen # hingga " 8k1# hingga k1": berada pada rentang optimal! Faktor untuk
komponen lain jauh lebih besar dari harga optimum( sehingga pun&ak = dan > mun&ul
sangat lama dan juga sangat lebar( sedangkan pun&ak D sampai ? belum mun&ul pada
kromatogram ang sama hingga menit ke "7! $ada kromatogram 8b: perubahan kondisi
mengoptimalkan pemisahan komponen > dan D( dan mun&ulna pun&ak kromatogram H
"*
____________________________________________________________________
dan F( namun hingga menit ke "7 pun&ak ? belum terpisahkan! Karena )aktu retensi
ang panjang( pemisahan komponen analit #( *( " dan = menjadi tidak baik( tumpangsuh
satu sama lain! $ermasalahan seperti ini dapat diatasi dengan menggunakan program
temperatur! .aju pemanasan akan memanaskan komponen analit dalam kolom! Terlihat
pada menit ke #7 terdapat = komponen analit ang telah dipisahkan hingga temperatur
F7
o
3! $ada temperatur #*7
o
3

komponen analit D terpisah dimenit #F sedangkan
komponen analit #7 terpisah dengan baik pada menit ke "7 pada temperatur #F7
o
3
seperti terlihat pada kromatogram 8&:!
"!= Aplikasi Kromatografi Gas
Kromatografi gas digunakan luas untuk analisis kualitatif ada atau tidakna suatu
komponen analit di dalam suatu sampel &ampuran ang mengandung sejumlah spesi
ang diketahui identifikasina! Sebagai &ontoh( "7 atau lebih asam amino dalam
hidrolisat protein dapat dideteksi dengan pasti! %engan teknik hifenasi( penggabungan
dengan spektrometer massa( '0 atau IR( memungkinkan analisis untuk sampel ang tak
diketahui komposisina!
$enggunaan untuk analisis kuantitatif didasarkan atas perbandingan tinggi atau
luas area dari pun&ak analit( keduana ber,ariasi se&ara linier terhadap konsentrasi!
Analisis kuantitatif dilakukan dengan mempersiapkan seri larutan standar ang
komposisina mendekati komposisi sampel( misalna etanol dengan konsentrasi > ppm
hingga =7 ppm dengan rentang > ppm! Kromatogram standar kemudian didapatkan(
tinggi atau luas area pun&ak digambarkan sebagai fungsi konsentrasi! Grafik haruslah
berbentuk garis lurus mele)ati titik origin! Analisis kemudian didasarkan pada kur,a
kalibrasi larutan standar ini! 3ara ini disebut dengan kalibrasi dengan larutan standar
dan merupakan prosedur paling umum dalam analisis kuantitaif! 3ara lain ang juga
sering digunakan adalah kalibrasi menggunakan standar dalam( &ara ini memberikan
presisi tertinggi! 6al ini dikarenakan ketidakpastian ang timbul akibat injeksi sampel(
laju alir dan ,ariasi dalam kondisi kolom diminimalkan! $ada prosedur ini( sejumlah
terukur standar dalam ditambahkan ke setiap larutan standar dan juga larutan sampel!
Rasio luas area pun&ak analit 8atau tinggi pun&ak: terhadap luas area 8atau tinggi
pun&ak: standar dalam merupakan parameter analitikna!
""
____________________________________________________________________
3ontoh soal 9
Analit A dan B mempunai )aktu retensi #D(=7 menit dan #H(D" menit pada kolom
sepanjang "7(7 &m! Mat ang tak ditahan mele)ati kolom dengan )aktu mati #("7
menit! .ebar pun&ak untuk A dan B adalah #(## menit dan #(*# menit!
6itunglah 9
a! Resolusi kolom
b! Bumlah plat teoritis
&! Tinggi plat teoritis
d! $anjang kolom ang diperlukan untuk resolusi #(>
e! Gaktu ang dibutuhkan untuk mengelusi analit B pada kolom ang lebih
panjang!
Solusi 9
a!
( ) ( ) 7D ( # *# ( # ## ( # @ =7 ( #D D" ( #H * = + =
S
R
b! "=?"
## ( #
=7 ( #D
#D
*
=

= N dan ""?H
*# ( #
D" ( #H
#D
*
=

= N
( )
"
#7 = ( " "==> * @ ""?H "=?" x rata Nrata = = + =
&! cm x N L H
"
#7 H ( F "==> @ 7 ( "7 @

= = =
d! k1 dan K tidak berubah banak dengan bertambahna 4 dan .( sehingga mengganti 4#
dan 4* terhadap resolusi akan menghasilkan(

( )
( )
* *
#
*
#
"==>
> ( #
7D ( #
N N
N
R
R
S
S
= = =

"
*
*
#7 ? ( D
7D ( #
> ( #
"==> x N =

=
Tetapi(
. I 46 I 8D(? C #7
"
: C 8F(H C #7
5"
: I D7 &m
Sehingga(

( )
( )
( )
( ) ( )
( )
( )
*
*
* *
#
*
#
> ( #
7D ( # D" ( #H
= =
R S
S
R
R
t R
R
t
t

( ) menit t
R
">
*
=
.atihan soal 9
"=
____________________________________________________________________
%ata berikut didapat dari kromaografi gas dengan panjang kolom =7(7 &m!
Sena)a TR( menit G#@*( menit
'dara #(? 5
Metilsikloheksana #7(7 7(HD
Metilsikloheksena #7(? 7(F*
Toluena #"!= #(7D
6itunglah 9
a! jumlah plat rata 2 rata
b! Tinggi plat teoritis
&! Resolusi antara metilsikloheksana dan metal sikloheksena
d! Resolusi antara metilsikloheksana dan Toluena
">

Anda mungkin juga menyukai