Anda di halaman 1dari 4

GAKI

Ganguan akibat kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah dizi utama di
Indonesia yang memerlukan penanggulangan intensif. Kekurangan Iodium tidak hanya
mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok (Tyroid), tetapi juga dapat mengakibatkan
gangguan fisik, gangguan mental, dan gangguan neuromotor. Gangguan-gangguan
tersebut yang tidak dapat disembuhkan banyak ditemukan di daerah endemi.
Iodium yang merupakan unsure hara yang diperlukan tubuh manusia mula-mula diserap
oleh sel folikel dari kelenjar gondok dalam bentuk daran iodida. !el folikel mengubah
Iodida menjadi Iodium, dan juga mensekresi protein tiroglobulin ke dalam folikel.
Iodium beraksi dengan tiroglobulin, baik sebelum dibebaskan maupun sesudah
dibebaskan, mengubah asam amino tirosin dalam molekul tiroglobulin menjadi tiroksin.
!ekresi hormon tiroid diatur oleh tirotropin ("hyroid stimulating hormone#"!$). Apabila
jumlah Iodium yang tersedia tidak menukupi, produksi tiroksin dan triodotironin
menurun dan sekresi "!$ oleh pituitary meningkat, akibatnya sekresi tiroglobulin oleh
sel tiroid meningkat yang menyebabkan kelenjar membesar dan terjadi hiperplasia yang
mengakibatkan gondok.
Kekurangan iodium masih menjadi masalah besar di beberapa negara di dunia, khususnya
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. !ur%ei pemetaan GAKI tahun &''(
menunjukan sekitar () juta penduduk Indonesia saat ini hidup dan bermukin di daerah
endemi kekurangan iodium. I* mereka diperkirakan berkurang, lalu +, juta penduduk
menderita penyakit gondok dan +',.,,, orang menderita kretin. $al ini menurunkan
kualitas generasi muda dan menurunnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Penyakit
-iantara penyakit akibat kekurangan iodium adalh gonduk dan kretinisme. Ada + tipe
terjadinya kretinisme, yaitu kretinisme neurology seperti kekerdilan yang digolongkan
dengan mental, kelumpuhan dan buta tuli. Ada pula kretinisme hipertiroid yang
dihubungkan dengan pertumbuhan yang kerdil dan retradasi mental yang lambat dan
menurunnya keerdasan. .ntuk tingkat yang lebih besar dapat mengakibatkan gangguan
pada otak dan pendengaran serta kematian pada bayi.
Iodium diperlukan khususnya untuk biosintesis hormon tiroid yang beriodium.
Iodium dalam makanan diubah menjadi iodida dan hampir seara sempurna iodida yang
dikonsumsi diserap dari system gastrointestinal.
Ada beberapa tahap yang paling utama dalam sintesis hormon tiroid, yaitu uptake
ion iodida oleh kelenjar tiroid, oksidasi iodida, dan proses iodinasi gugus tirosil dalam
tiroglobolin, kon%ersi residu iodotirosil menjadi residu iodotironil di dalam protein,
proteolisis dan pelepasan tiroksin dan triiodotironin ke dalam darah, dan kon%ersi
tiroksin menjadi triiodotironin dalam jaringan peripheral.
$ubungan antara iodium dengan hormon tiroid adalah sebagai berikut, intake
iodium yang ukup dibutuhkan bagi fungsi tiroid yang normal. "anpa intake iodium yang
ukup, hormon tidak dapat bersintesis. Kerja hormon tiroid dinyatakan sebagai pengatur
pertumbuhan dan perkembangan sekresi tirotropin (Thyroid stimulating hormone/"!$)
oleh pituitary (kelenjar ba/ah otak)
Iodium dapat ditemukan hampir di semua makanan, khususnya makan yang
berasal dari laut. Garam beriodium adalah jalan terbaik untuk menambah pasokan iodium
yang dibutuhkan. "api penggunaannya yang terlalu banyak bisa menjadi masalah,
terutama pada manusia diet garam karena hipertensi.
0ada pemberian dosisbesar iodida atau iodium seara akut dapat menyababkan
penyakit graves akibat system kekebalan abnormal. Iodium diperlukan tubuh dalam
jumlah yang sangat keil, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menegah penyakit gondok. Kebutuhan iodium sangat ber%ariasi bergantung pada usia
dan jenis kelamin. 0enyakit gondok dapat diegah dengan konsumsi iodium per hari
untuk anak-anak berkisar antara 1,-&+, mg, orang de/asa &2, mg, /anita hamil &)2 mg
dan /anita menyusui +,, mg.
Kendala
Antara pemerintah , produsen, dan konsumen harus bersikap proaktif untuk
me/ujudkan indosenia bebas dari GAKI. Kendala-kendala yang dihadapi pemerintah
adalah masih terbatasnya jangkau sasaran penga/asan, pembinaan, dan penyuluhan bagi
produsen serta masyarakat. !elain itu, belum tersedia perangkat peraturan sebagai
pelaksana tindak lanjut Kep. 0res. 3o. 4'#&''1 tentang 0engadaan Garam 5eriodium.
!ementara produsen menghadapi kendala lemahnya modal dan kualitas bahan
baku yang rendah, kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai iodisasi garam,
belum tersedianya fasilitas pengujian#alat tes KI67. Kalaupun ada pengujiannya masih
bersifat tradisional#kon%ersional yang mempunyai sensiti%itas sangat rendah terhadap
kandungan iodium dalam garam. 8antas pemahaman dan kesadaran produsen tentang
akibat kekurangan iodium masih jurang, belum ada sanksi yang tegas bagi produsen
garam jika melakukan pelanggaran, dan salah satu persyaratan fortifikasi belum dipenuhi,
yaitu proses pengadaan yang terpusat di satu lokasi.
Kendala yang dihadapi konsumen adalah penggunaan garam beriodium yang
kurang kontinu, akibat rasa garam beriodium agak pahit. $arga garam beriodium
dianggap mahal, karena daya beli masyarakat kurang#keil.
0roses iodisasi garam hingga saat ini masih menghadapi beberapa permasalahan,
antara lain masih banyaknya garam konsumsi yang beredar belum memenuhi persyaratan
yang dianjurkan pemerintah. 0ersyaratan yang ditentukan melalui -epkes 9I adalah 1,-
+,, ppm KI67. sekira 74: sdama sekali tidak mengandung iodium dari &.)&) sampel
yang diproduksi dari +7( perusahaan garam beriodium yang ada di Indonesia.
Khusus di pulau ja/a, sekitar 2,,4: mengandung iodium diba/ah 7, ppm dan
(,4: sama sekali tidak mengandung iodium dari &.,2) sampel yang berasal dari &+1
perusahaan garam beriodium. $al ini menunjukkan pentingnya peningkatan pembinaan
mutu garam di tingkat produksi.
!elama ini telah terjadi penipuan terhadap masyarakat pengguna garam karena
banyak yang beredar tidak memenuhi standar. 0enipuan ini sangat buruk akibatnya
baeerdasan anak , karena menurunkan &&-&7 nilai I* anak. Iodium yang seharusnya
menjadi hak keluarga diuri pengusaha yang nilainya sebenarnya hanya 90. 2,,,#kg.
!alah satu ontoh yang dilakukan duna mengatasi penurunan dan atau eliminasi
GAKI adalah proses fortifikasi iodium pada bahan pangan dengan mengau terhadap
beberapa persyaratan, antara lain konsumsi pangan dalam jumlah yang ukup dan seara
teratur bagi masyarakat penderita, produksi seara terpusat (atau beberapa pusat),
sehingga mutunya dapat dikontrol dan dipantau dengan mudah. !tabil selama
penyimpanan dengan tidak memperhatikan kondisi penyimp;anannya. 8antas
pasafortifikasi iodium, rasa dan mutu orgaoleptik lain dari bahan pangan tersebut tidak
berubah, demikian juga bahan pangan lain yang mungkin nantinya akan diampurkan.
!ertayang terpenting adalah perlakuan fortifikasi tidak menyebabkan kenaikan harg yang
menyolok. <ortifikasi garam dapat dilaksanakan baik di daerah perkotaan maupun
pedesaan, dan tidak dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat.
Apa itu YODIUM

Anda mungkin juga menyukai