Anda di halaman 1dari 3

Standart Kompetensi

Sistem Saraf 4a
1. Kejang Demam
Adalah kejang yang terjadi pada saat timbul demam dengan suhu 38
o
C

Pada keadaan demam, kenaikan suhu setiap 1
o
C akan membuat metabolism
basa meningkat 10 15% dan kebutuhan oksigen meningkat 20%. Pada seorang anak
yang berusia 3 tahun sirkulasi otak mencapai 65% sirkulasi tubuh. Jadi kenaikan suhu
tertentu dapat membuat perubahan keseimbangan dari membran dan dalam waktu
singkat membuat keluarnya ion kalium dan Natrium dari membran, dimana ion tersebut
bermuatan listrik, inilah yang membuat kejang.


Manifestasi Klinis
Demam, Kejang tonik klonik, Menggigit lidah, gigi dan rahang tertutup rapat, gangguan
napas, inkontinensia urin.

Pemeriksaan Fisik
Paling penting suhu anak > 38
o
C

Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada yang bermakana untuk memastikan hanya untuk melihat adanya komplikasi /
menyingkirkan DD lainnya

1. EEG
Untuk membuktikan jenis kejang fokal / gangguan difusi otak akibat lesi organik, melalui
pengukuran EEG ini dilakukan 1 minggu atau kurang setelah kejang.
2. CT SCAN
Untuk mengidentifikasi lesi serebral, mis: infark, hematoma, edema serebral, dan Abses.
3. Pungsi Lumbal
Pungsi lumbal adalah pemeriksaan cairan serebrospinal (cairan yang ada di otak dan
kanal tulang belakang) untuk meneliti kecurigaan meningitis
4. Laboratorium
Darah tepi, lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, Trombosit ) mengetahui sejak dini apabila ada
komplikasi dan penyakit kejang demam.










Tata laksana

Catatan
Ada 2 bentuk kejang demam (menurut Lwingstone), yaitu:

1. Kejang demam sederhana (Simple Febrile Seizure), dengan ciri-ciri
gejalaklinis sebagai berikut :
Kejang berlangsung singkat, < 15 menit
Kejang umum tonik dan atau klonik
Umumnya berhenti sendiri
Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam.
2. Kejang demam kompl ikata (Complex Febril e Seizure), dengan cirri-
cirigejala klinis sebagai berikut :
Kejang lama > 15 menit
Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial
Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.


2. Tetanus

3. HIV / AIDS tanpa komplikasi


4. Tension Headache
5. Migren
6. Bells Palsy
7. Vertigo ( Benign Paroximal Positional Vertigo )

Anda mungkin juga menyukai