Anda di halaman 1dari 847

BAB I

UMUM
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
BAB I
UMUM


A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta
petunjuk teknisnya.

B. Dalam hal metode evaluasi apabila ada pertentangan ketentuan yang tertulis
pada Lembar Data Pemilihan (LDP) dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP) maka
yang digunakan adalah ketentuan pada Lembar Data Pemilihan (LDP).

C. Dokumen Pengadaan ini disusun untuk membantu peserta dalam menyiapkan
dokumen penawaran.

D. Dalam dokumen ini digunakan pengertian, istilah, dan singkatan sebagai berikut:

Pekerjaan
Konstruksi
: Seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan
wujud fisik lainnya;

Kontrak
Harga
Satuan
: Kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu,
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk
setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih
bersifat perkiraan sementara, sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran
bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar
telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa;

HEA
: Harga Evaluasi Akhir adalah penyesuaian atau
normalisasi harga terhadap harga penawaran dalam
proses pengadaan barang/jasa dimana unsur
preferensi harga telah diperhitungkan berdasarkan
capaian TKDN dan status perusahaan;

LDP
: Lembar Data Pemilihan adalah data yang memuat
ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan
jenis pekerjaan antara lain meliputi penyiapan,
penyampaian, pembukaan, kriteria dan tata cara
penilaian dokumen penawaran, pengumuman
pemenang, sanggahan, dan sanggahan banding;

LDK
: Lembar Data Kualifikasi adalah data yang memuat
ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan
kualifikasi yang diperlukan penyedia barang/jasa
antara lain dalam menyiapkan, mengisi formulir isian
kualifikasi, dan melengkapi pakta integritas;

Panitia/Pejabat
Penerima Hasil
Pekerjaan


: Panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan;

APIP : Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas
intern pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP
adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi;

Penyedia : Badan usaha yang menyediakan/melaksanakan
Pekerjaan Konstruksi;

Sub penyedia : Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan
penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak);

Kemitraan/
Kerja Sama
Operasi (KSO )
: Kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia
nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing
pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis;

Surat Jaminan : yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan
tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/ Perusahaan Asuransi
yang diserahkan oleh penyedia kepada PPK/Pokja ULP
untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia;

Hari




Kontrak
:




:
adalah hari kalender untuk proses pemilihan secara
elektronik, pelaksanaan kontrak, dan jaminan
jaminan, kecuali hari kerja untuk proses sanggahan
banding.

Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya
disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK
dengan penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian
dari kontrak;

Nilai Kontrak : Total harga pelaksanaan pekerjaan yang tercantum
dalam Kontrak ( Setelah ditambah PPN );



Direksi
lapangan
: tim pendukung yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK,
terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, yang ditentukan
dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan;

Direksi Pekerjaan : tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK
untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan;

Daftar kuantitas
dan harga
: daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian
dari penawaran;

Harga
Perkiraan
Sendiri (HPS)
: perhitungan perkiraan biaya seluruh volume
pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan termasuk
beban pajak, biaya umum dan keuntungan pekerjaan
yang disusun dan ditetapkan oleh PPK, dikalkulasikan
secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja
ULP untuk menilai kewajaran penawaran termasuk
rinciannya;

Pekerjaan
Utama
: jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Dokumen Pengadaan;

Mata
Pembayaran
Utama

: Mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai
bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh per
seratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai
dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar
yang ditetapkan oleh Pokja ULP dalam Dokumen
Pengadaan;

Harga Satuan
Pekerjaan (HSP)
: harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu;

Harga Satuan
Dasar (HSD)




Metoda
pelaksanaan
pekerjaan
:





:
Adalah harga satuan komponen dari harga satuan
pekerjaan (HSP) per satu satuan tertentu, misalnya :
a. Upah tenaga kerja ( per jam, per hari)
b. Bahan (per m, per m
2
, per m
3
, per kg, per ton)
c. Peralatan (per jam, per hari)

metode/cara kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan
yang sistimatis dari awal sampai akhir dan dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis berdasarkan
sumber daya yang dimiliki penawar;

Personil inti : Tenaga ahli atau tenaga teknis yang akan ditempatkan
secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen
Pengadaan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan
pekerjaan;

Bagian
pekerjaan yang
disubkontrakan
: pekerjaan spesialis atau bagian pekerjaan bukan
pekerjaan utama yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Dokumen Pengadaan, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK;

Tanggal mulai
kerja
: tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan
oleh PPK;

Tanggal
penyelesaian
pekerjaan
: tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai (PHO),
dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama
pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK;

Masa
Pelaksanaan
(jangka waktu
pelaksanaan)

: jangka waktu untuk melaksanakan pekerjaan dihitung
berdasarkan SPMK sampai dengan serah terima
pertama pekerjaan 100% (PHO);

Masa Kontrak : jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan
masa pemeliharaan berakhir (FHO);

Masa
pemeliharaan
: kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan (FHO);

K/L/D/I : Adalah Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Institusi yang menggunakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD)




PA : Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA
adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada
Institusi Pengguna APBN/APBD;

KPA : Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau
ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan
APBD;

ULP : Unit Layanan Pengadaan adalah unit organisasi
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi
yang berfungsi mengawasi seluruh kegiatan
pengadaan barang/jasa di ULP dan melaporkan
apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi
penyimpangan, membuat laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa kepada Menteri/Pimpinan
Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi


Pokja
ULP/Panitia
Pengadaan
: Kelompok Kerja ULP/Panitia Pengadaan yang
berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia
Pengadaan Barang/Jasa;

PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan
Barang/ Jasa;

SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa adalah surat
yang diterbitkan oleh PPK kepada penyedia
barang/jasa untuk melaksanakan pekerjaan;



SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja adalah surat yang
diterbitkan oleh PPK kepada penyedia barang/jasa
untuk memulai melaksanakan pekerjaan, jangka waktu
penyelesaian, dan serah terima pekerjaan;

TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri adalah besarnya
komponen dalam negeri pada barang, jasa, dan
gabungan barang dan jasa;

RK3K









LPSE




Aplikasi SPSE



BAPL

PHO


FHO


Sistem Gugur





:









:




:



:

:


:


:
Adalah Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Kontrak merupakan dokumen lengkap rencana
penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dan
merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak
suatu pekerjaan konstruksi, yang dibuat oleh Penyedia
Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk
selanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi antara
Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam
penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU;

Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit
kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk
menyelenggarakan system pelayanan Pengadaan
Barang/Jasa secara elektronik.

Aplikasi Perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE) berbasis web yang terpasang di
server LPSE yang dapat diakses melalui website LPSE.

Berita Acara Penjelasan Lanjutan.

Serah Terima Pertama Pekerjaan / Provional Hand
Over

Penyerahan akhir pekerjaan setelah masa
pemeliharaan berakhir / Final Hand Over

Merupakan evaluasi penilaian penawaran dengan
cara memeriksa dan membandingkan dokumen
penawaran terhadap pemenuhan persyaratan yang
telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan dengan
urutan proses evaluasi dimulai dari penilaian
persyaratan administrasi, persyaratan teknis, dan
kewajaran harga, serta persyaratan kualifikasi dan
pembuktian kualifikasi. Terhadap peserta yang tidak
lulus penilaian pada setiap tahapan dinyatakan gugur.


E. Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.

F. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk
badan usaha, kemitraan/KSO.


BAB II
PENGUMUMAN PELELANGAN
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
BAB II
PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM








PENGUMUMAN PELELANGAN
Nomor : 01/PANLEL/APBD-P/VII/2014


Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan
dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah Pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
akan melaksanakan pelelangan dengan pascakualifikasi menggunakan Sistem
Pengadaan Sistem Elektronik (SPSE), untuk Kegiatan Peningkatan Jalan,
Rehabilitasi Jalan dan Rehabilitasi Jembatan, yang dibiayai Dana Perubahan APBD
Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014 dengan penjelasan sebagai berikut :

I. PAKET PEKERJAAN YANG DILELANGKAN
Paket-paket pekerjaan yang dilelangkan meliputi Kegiatan Pemeliharaan
Berkala Jalan, Kegiatan Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan.
Adapun daftar paket pekerjaan yang dilelangkan sebagaimana terlampir pada
Lampiran : 1. Lembar Data Pemilihan (LDP)

Paket-paket pekerjaan yang dilelangkan pada butir I tersebut diatas
diperuntukan bagi Usaha Kecil dan Non Kecil sesuai dengan Sub Klasifikasi
SI003 Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Jalan Raya (kecuali jalan layang),
Jalan, rel kereta api, dan landas pacu bandara, dan untuk Pekerjaan Jembatan
SI004 Jasa Pelaksana Konstruksi Pekerjaan Jembatan, Jalan Layang,
Terowongan, dan Subways.

II. PERSYARATAN PESERTA
1. Memiliki Surat Ijin Usaha pada bidang usahanya yang dikeluarkan oleh
Instansi Pemerintah yang berwenang yang masih berlaku, IUJK untuk Jasa
Konstruksi;
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha yang berlaku sesuai yang dipersyaratkan :
a. Sesuai Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 09/SE/M/2011
tanggal 03 Oktober 2011 Perihal Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Konsultansi serta Kualifikasi Penyedia Jasa
Konstruksi
b. Sesuai Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 10/SE/M/2012
tanggal 4 Desember 2012 tentang Pemberlakuan Sertifikat Badan
Usaha (SBU), Sertifikat Keahlian (SKA) dan Sertifikat Ketrampilan (SKT)
pada pelaksanaan pengadaan pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
serta kualifikasi Penyedia Jasa Kontruksi untuk Tahun Anggaran 2013.
c. Sesuai Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 10
tahun 2013 tentang Registrasi Jasa Pelaksanaan Konstruksi
3. Memiliki kemampuan pada klasifikasi pekerjaan yangs sesuai/sejenis untuk
Usaha Kecil, serta kemampuan pada sub klasifikasi pekerjaan yang
sesuai/sejenis untuk Usaha Non Kecil.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS BINA MARGA
JJ J JL. MADUKORO BLOK AA - BB TELP. (024) 7608368 FAX. (024) 7613181 SEMARANG 50144
4. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan, dan/atau Direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang menjalani sanksi pidana;
5. Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk
daftar hitam (black list) ;
6. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak
terakhir (SPT Tahunan) Tahun 2013 serta memiliki laporan bulanan PPh
Pasal 21, Pasal 23 (apabila ada transaksi), Pasal 25 / Pasal 29 dan PPN
sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan yang lalu (Maret, April dan Mei 2014 ).
Peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan menyampaikan Surat
Keterangan Fiskal (SKF) per Mei 2014.
7. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir baik dilingkungan Pemerintah atau Swasta,
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi Penyedia yang baru berdiri
kurang dari 3(tiga) tahun;
8. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
9. Memiliki Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank Pemerintah/
Swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan konstruksi paling kurang
10 % (sepuluh perseratus) dari nilai total HPS. Dalam hal kemitraan yang
menyampaikan surat dukungan keuangan hanya lead firm.
10. Memiliki kemampuan dasar pada bidang dan sub bidang pekerjaan yang
sesuai untuk jasa pemborongan.
Untuk Usaha Non Kecil (Paket diatas Rp. 2.500.000.000,00), memiliki
Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang sejenis dan komplesitas yang
setara.
11. Dalam hal bermitra yang diperhitungkan adalah kemampuan dasar dari
perusahaan yang mewakili kemitraan (lead firm);
12. Mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP).
13. Dalam hal Penyedia Jasa akan melakukan kemitraan, Penyedia Barang/Jasa
wajib mempunyai perjanjian Kerjasama Operasi/Kemitraan (KSO) yang
memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan
tersebut;
14. Menyampaikan / mengisi daftar perolehan pekerjaan yang sedang
dikerjakan.
15. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan;
16. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimilikinya;

III. JADUAL PELAKSANAAN PENGADAAN :
1. Jadual Kegiatan Pengadaan sebagaimana terlampir pada Lampiran : 4
Lembar Data Pemilihan (LDP)
2. Bagi Para Penyedia Jasa yang berminat dapat mendaftarkan diri
ke LPSE ( Layanan Pengadaan Secara Elektronik ) dengan alamat
http://lpse.jatengprov.go.id
3. Untuk hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan pada saat penjelasan
dokumen.

Demikian atas perhatian dan partisipasinya diucapkan terima kasih.


SEMARANG, 2 JULI 2014
PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SELAKU
KELOMPOK KERJA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
PADA DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
DANA PERUBAHAN APBD TAHUN ANGGARAN 2014
BAB III
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO

BAB III
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)


A. Umum

1. Lingkup
Pekerjaan
1.1 Pokja ULP mengumumkan kepada para peserta
untuk menyampaikan penawaran atas paket
pekerjaan konstruksi sebagaimana tercantum
dalam LDP.
1.2 Nama Paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam LDP.
1.3 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan
syarat umum dan syarat khusus kontrak dengan
mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga yang
tercantum dalam kontrak.
2. Sumber Dana

Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
3. Peserta







3.1 Pelelangan Umum pekerjaan konstruksi ini
terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta
yang berbentuk Badan Usaha atau Kemitraan/
KSO yang memenuhi kualifikasi.
3.2 Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan
Kemitraan/KSO, baik dengan perusahaan
nasional maupun asing maka peserta harus
memiliki Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi yang memuat persentase Kemitraan/KSO
dan perusahaan yang mewakili Kemitraan/KSO
tersebut.
3.3 Untuk nilai pekerjaan di bawah
Rp.100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
maka kemitraan/KSO harus terdiri dari
perusahaan nasional.
3.4 Peserta Kemitraan/KSO dilarang untuk
mengubah Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi.
3.5 Bagi Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing yang
mengikuti pelelangan harus memiliki bukti Izin
Perwakilan Jasa Konstruksi Asing dan melakukan
kerja sama usaha dengan perusahaan nasional
dalam bentuk kemitraan, subkontrak dan lain-
lain, dalam hal terdapat perusahaan nasional
yang memiliki kemampuan dibidang yang
bersangkutan.

4. Larangan
Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme
4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan
ini berkewajiban untuk mematuhi etika
pengadaan dengan tidak melakukan tindakan

(KKN),
Penyalahgunaan
Wewenang serta
Penipuan

sebagai berikut:
a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP
dalam bentuk dan cara apapun, untuk
memenuhi keinginan peserta yang
bertentangan dengan Dokumen Pengadaan,
dan/atau peraturan perundang-undangan.;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta
lain untuk mengatur hasil Pelelangan Umum,
sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil/me
niadakan persaingan yang sehat dan/atau
merugikan pihak lain sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen
dan/atau keterangan lain yang tidak benar
untuk memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Pengadaan ini.
4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan
sebagaimana dimaksud pada 4.1 dikenakan
sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari
proses Pelelangan Umum atau pembatalan
penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan
ke Kas Daerah sebagaimana tercantum dalam
LDP.
d. gugatan secara perdata; dan/atau
e. pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang.
4.3 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP
kepada PA/KPA sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

5. Larangan
Pertentangan
Kepentingan
5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
perannya, dilarang memiliki/melakukan peran
ganda atau terafiliasi.

5.2 Peran ganda sebagaimana dimaksud pasal 5.1
antara lain meliputi :
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan Komisaris
suatu Badan Usaha merangkap sebagai
anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada
Badan Usaha lainnya yang menjadi peserta
pada Pelelangan pekerjaan yang sama;
b. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan
manajemen konstruksi berperan sebagai
konsultan perencana/konsultan pengawas;

c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan
perencana/pengawas bertindak sebagai
pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/ diawasinya, kecuali dalam
pelaksanaan Kontrak Pengadaan Pekerjaan
Terintegrasi;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/
Institusi atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan dan
bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau
pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang Pelelangan.
e. PPK dan/atau anggota pokja ULP, baik
langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau menjalankan perusahaan
peserta;
f. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang
dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih dari
50% (lima puluh perseratus) pemegang saham
dan/atau salah satu pengurusnya sama.

6. Pendayagunaan
Produksi Dalam
Negeri

























6.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan
penawaran yang mengutamakan pekerjaan
konstruksi yang dilaksanakan di Indonesia oleh
tenaga Indonesia (produksi dalam negeri).
6.2 Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dimungkinkan menggunakan bahan baku, tenaga
ahli, dan perangkat lunak yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) dengan ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus
benar-benar mencerminkan bagian atau
komponen yang telah dapat diproduksi di
dalam negeri dan bagian atau komponen
yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum
diproduksi di dalam negeri dan/atau
spesifikasi teknis bahan baku yang diproduksi
di dalam negeri belum memenuhi
persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian
dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di
dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa
pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti
jasa asuransi, angkutan, ekspedisi, perbankan,
dan pemeliharaan;














e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan
semata-mata untuk mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan
yang nyata, dan diusahakan secara terencana
untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing
tersebut ke tenaga Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang
yang diimpor yang dilengkapi dengan
spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang
dilampirkan pada Dokumen Penawaran.
6.3 pemberian preferensi harga, untuk pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.

7. Satu Penawaran
Tiap Peserta
7.1 Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun
sebagai anggota kemitraan/KSO hanya boleh
memasukkan satu penawaran untuk satu paket
pekerjaan.
7.2 Setiap peserta yang termasuk dalam
kemitraan/KSO dilarang menjadi peserta baik
secara sendiri maupun sebagai anggota
kemitraan/KSO yang lain pada paket pekerjaan
yang sama.
B. Dokumen Pengadaan

8. Isi Dokumen
Pengadaan

8.1 Dokumen Pengadaan pekerjaan konstruksi
bersifat mengikat, yang terdiri dari Dokumen
Pemilihan dan Dokumen Kualifikasi
8.2 Dokumen Pemilihan meliputi:
a. Umum
b. Pengumuman Pelelangan;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Surat Penawaran;
2) Pemindaian Surat Kuasa Kemitraan (bila
dibutuhkan);
3) Pemindaian Surat Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO);
4) Dokumen Penawaran Teknis;
5) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN;
6) Pemindaian Jaminan Penawaran;
f. Contoh Bentuk Rancangan Kontrak meliputi
1) Surat Perjanjian/Pokok Perjanjian;
2) Syarat-syarat Umum Kontrak;

3) Syarat-syarat Khusus Kontrak;
g. Daftar Kuantitas dan Harga;
h. Formulir RK3K;
i. Spesifikasi Teknis, KAK dan/atau Gambar;
j. Contoh Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Sanggahan Banding;
4) Jaminan Pelaksanaan;
5) Jaminan Uang Muka;
6) Jaminan Pemeliharaan;
7) Daftar Barang yang diimpor(bila ada);
8) Analisa Teknis Satuan Pekerjaan;
9) Analisa Harga Satuan Pekerjaan;
8.3 Isi Dokumen Kualifikasi meliputi:
a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Pakta Integritas (jika berbentuk Kemitraan/
KSO);
c. Formulir Isian Kualifikasi;
d. Petunjuk Pengisian Formulir Isian
Kualifikasi;
e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.
8.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi
Dokumen Pengadaan. Kelalaian menyampaikan
Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaansepenuhnya merupakan risiko peserta.
8.5 Peserta dapat meminta penjelasan secara tertulis
mengenai isi Dokumen Pengadaan kepada Pokja
ULP sebelum batas akhir pemasukan penawaran.
8.6 Pokja ULP wajib menanggapi setiap permintaan
penjelasan yang diajukan peserta secara tertulis.

9. Bahasa
Dokumen
Pengadaan
Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi
tertulis dalam proses Pengadaan menggunakan Bahasa
Indonesia.
10. Pemberian
Penjelasan
10.1 Pemberian penjelasan dilakukan secara on line
melaui aplikasi SPSE sesuai jadwal dalam aplikasi
SPSE
10.2 Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian
penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.
10.3 Dalam pemberian penjelasan Pokja/ULP tidak

diwajibkan memberikan penjelasan mengenai
Dokumen Pengadaan, namun cukup memberi
kesempatan peserta untuk menyampaikan
pertanyaan
10.4 Apabila dipandang perlu, Pokja ULP melalui
Aanwijzer atau tim teknis yang ditunjuk dapat
memberikan penjelasan lanjutan dengan cara
melakukan peninjauan lapangan. Biaya
peninjauan lapangan dan keperluan peserta
ditanggung masing-masing.
10.5 Seluruh pertanyaan dari peserta dan jawaban
dari Pokja/ULP dimuat melalui aplikasi SPSE. Jika
dilaksanakan pemberian penjelasan lapangan
dapat dibuat Berita Acara Penjelasan Lanjutan
(BAPL) yang diunggah dalam wibesite LPSE dan
dapat dilihat melalui aplikasi SPSE
10.6 Apabila terdapat hal hal/ketentuan baru atau
perubahan penting yang perlu ditampung, maka
Pokja/ULP menuangkan dalam Adendum
Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tak
terpisahkan dari Dokumen Pengadaanawal.
10.7 Apabila hal hal baru/ ketentuan baru atau
perubahan penting tersebut tidak dicantumkan
dalam Adendum Dokumen Pengadaaan, maka
hal hal baru/ketentuan baru atau perubahan
penting tersebut dianggap tidak ada dan
ketentuan yang berlaku adalah Dokumen
Pengadaan Awal
10.8 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting
tersebut tidak dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pengadaan, maka ketentuan baru atau
perubahan tersebut dianggap tidak ada dan
ketentuan yang berlaku adalah Dokumen
Pengadaan Awal.
10.9 Perubahan Rancangan kontrak dan spesifikasi
teknis, gambar dan/atau nilai HPS harus
mendapatkan persetujuan PPK sebelum
dituangkan dalam adendum Dokumen
Pengadaan
10.10 Peserta dapat mengunduh Adendum Dokumen
Pengadaan yang diunggah oleh Pokja/ULP
melalui aplikasi SPSE

11. Perubahan
Dokumen
Pengadaan
11.1 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas
akhir pemasukan penawaran, Pokja ULP dapat
menetapkan Adendum Dokumen Pengadaan,
berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi
ketentuan pemilihan maupunsubstansi Dokumen
Pengadaan.
11.2 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Pengadaan.

11.3 Peserta diberitahu secara elektronik oleh Pokja
ULP untuk mengunduh Adendum Dokumen
Pengadaan yang diunggah Pokja ULP pada
aplikasi SPSE
11.4 Adendum Dokumen Pengadaan paling lambat
diumumkan 2 (dua) hari sebelum batas akhir
pemasukan penawaran. Apabila Adendum
dokumen pengadaan dilakukan kurang dari 2
(dua) hari sebelum batas akhir pemasukan
penawaran, maka Pokja ULP wajib
mengundurkan batas akhir pemasukan
penawaran

12. Tambahan
Waktu
Pemasukan
Dokumen
Penawaran
Pokja ULP dapat meberikan tambahan waktu untuk
memasukkan Dokumen Penawaran serta melakukan
perubahan waktu pada setiap tahapan lelang
selanjutnya melalui website sebagaimana tercantum
dalam LDP


C. Penyiapan Dokumen Penawaran

13. Biaya dalam
Penyiapan
Penawaran


13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam
penyiapan dan penyampaian penawaran.
13.2 Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian
apapun yang ditanggung oleh peserta.
14. Bahasa
Penawaran


14.1 Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan
Bahasa Indonesia.
14.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan
Dokumen Penawaran dapat menggunakan Bahasa
Indonesia atau bahasa asing.
14.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu
disertai penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka
yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa
Indonesia.

15. Dokumen
Penawaran


15.1 Dokumen Penawaran, meliputi:
a. Surat penawaran yang didalamnya
mencantumkan;
1) tujuan surat penawaran;
2) nama paket yang ditawarkan;
3) tanggal;
4) masa berlaku penawaran;
5) total harga penawaran;
b. Hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran.
Dalam hal pencairan jaminan memerlukan
Dokumen asli Jaminan, maka jaminan
penawaran asli dikirim melalui pos/jasa kilat
tercatat ke Kantor Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Tengah Jl. Madukoro Blok AA-BB

Semarang, Jawa Tengah, Cq Staf Bidang
Pembangunan Wilayah Timur (Bp. Budi Yudi
Susetyo, SH, MH) dan sudah harus diterima
sebelum batas akhir pemasukan penawaran
(cap pos).
c. Hasil pemindaian Surat Kuasa dari Direktur
direktur utama/pimpinan perusahaan/
pengurus koperasi yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian
atau perubahannya; atau pihak lain yang
bukan direksi; yang namanya tidak
disebutkan dalam akta pendirian/anggaran
dasar dapat menandatangani sepanjang pihak
tersebut adalah pengurus/karyawan
perusahaan yang berstatus sebagai tenaga
kerja tetap dan mendapat kuasa atau
pendelegasian wewenang yang sah dari direksi
atau pihak yang sah berdasarkan akta
pendirian/ anggaran dasar.
d. Hasil pemindaian Surat Perjanjian Kemitraan/
Kerja Sama Operasi (KSO) (apabila ada);
e. Daftar kuantitas dan harga, yang didalamnya
mencantumkan:
1) rekapiltulasi biaya;
2) daftar kuantitas dan harga;
3) daftar kuantitas mobilisasi peralatan;
5)rincian perhitungan harga lumpsum
pekerjaan pemel. rutin;
6)harga satuan dasar upah, bahan dan
peralatan;
f.Dokumen penawaran teknis :
1) metode pelaksanaan;
2) Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama pekerjaan (PHO);
3) jenis, kapasitas, komposisi, dan daftar
peralatan utama minimum yang
dibutuhkan (agar dicantumkan yang sama
dengan isian kualifikasi dan akan
dilakukan penilaian terhadap isian
tersebut);
4) daftar personil inti (agar dicantumkan yang
sama dengan isian kualifikasi dan akan
dilakukan penilaian berdasarkan isian
tersebut);
5) spesifikasi teknis (apabila mengajukan
spesifikasi teknis yang berbeda dari yang
ditetapkan) :
6) bagian pekerjaan yang akan disubkontrak-
kan (ketentuan sub kontrak dipersyaratkan
untuk nilai paket diatas
Rp.25.000.000.000) dan
7) Hasil Pemindaian (scan) Surat Perjanjian
Sewa Peralatan (Bab VI. Bentuk Dokumen
Penawaran L. Bentuk Surat Perjanjian
Sewa Peralatan) bila kepemilikan alat

adalah sewa.
g. Formulir RK3K
h. Formulir rekapitulasi perhitungan TKDN ;
i. Dokumen Isian Kualifikasi.
j. Dokumen lain yang dipersyaratkan
-Daftar barang yang diimpor (apabila
dibutuhkan)
-Analisa Teknis Satuan Pekerjaan (ATSP) untuk
pekerjaan utama maupun Mata Pembayaran
Utama
-Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) untuk
pekerjaan utama maupun Mata Pembayaran
Utama

16. Harga
Penawaran

16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam
angka dan huruf.
16.2 Peserta mencantumkan harga satuan dan harga
total untuk setiap mata pembayaran/pekerjaan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga
satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan maka
pekerjaan dalam pembayaran tersebut dianggap
telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan
yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus
dilaksanakan.
16.3 Biaya overhead termasuk untuk penyelenggaraan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain serta biaya asuransi yang harus
dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan paket
pekerjaan konstruksi ini telah diperhitungkan
dalam total harga penawaran.
17. Mata Uang
Penawaran
dan Cara
Pembayaran
17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
bentuk mata uang sebagaimana tercantum dalam
LDP.
17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
18. Masa Berlaku
Penawaran
dan Jangka
Waktu
Pelaksanaan
18.1 Masa berlaku penawaran sebagaimana tercantum
dalam LDP.
18.2 Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan,
sebelum akhir masa berlakunya penawaran, Pokja
ULP dapat meminta kepada seluruh peserta secara
tertulis untuk memperpanjang masa berlakunya
penawaran tersebut dalam jangka waktu
tertentupaling kurang sampai perkiraan
penandatanganankontrak. Konfirmasi
perpanjangan dapat dilakukan secara elektronik,
peserta pengadaan dapat menyampaikan
konfirmasi secara elektronik melalui e-mail
18.3 Berkaitan dengan 18.2, maka peserta dapat:
a. menyetujui permintaan tersebut tanpa

mengubah penawaran; atau
b. menolak permintaan tersebut dan dapat
mengundurkan diri secara tertulis serta tidak
dikenakan sanksi.
18.4 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan tidak melebihi jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP (Lampiran 1
LDP : Daftar Nama Paket, Uraian Pekerjaan,
Waktu Pelaksanaan, Waktu Pemeliharaan, Lokasi
Pekerjaan dan HPS).

19. Bentuk
Dokumen
Penawaran




20. Pengisian
Dokumen
Kualifikasi































Dokumen penawaran disampaikan secara elektronik,
dan penyerahan dokumen penawaran asli hanya
dilakukan terhadap penawaran yang akan diusulkan
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan
(apabila ada)

20.1 Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta
Integritas serta mengisi Isian Data Kualifikasi
dalam aplikasi SPSE.
20.2 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi telah
disetujui dan ditandatangani oleh:
a. direktur utama/pimpinan perusahaan/
Pengurus koperasi;
b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akta
pendirian atau perubahannya;
c. pihak lain yang bukan direktur utama/
pimpinan perusahaan/ pengurus koperasi
atau yang namanya tidak disebutkan dalam
akta pendirian/anggaran dasar, sepanjang
pihak tersebut adalah pengurus/karyawan
perusahaan/karyawan koperasi yang
berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau pendelegasian
wewenang yang sah dari direktur
utama/pimpinan perusahaan/ pengurus
koperasi berdasarkan akta pendirian/
anggaran dasar.
d. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik; atau
e. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama.
21. Pakta
Integritas
21.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan
tidak melakukan dan akan melaporkan terjadinya
kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) termasuk
penyalahgunaan wewenang dalam pengadaan

pekerjaan konstruksi.
21.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada
suatu paket pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka
peserta dianggap telah menandatangani Pakta
Integritas.
21.3 Dalam hal penyedia melakukan kemitraan/KSO
maka Pakta Integritas ditanda tangani oleh
seluruh perusahaan yang bermitra dan dimasukan
dalam Dokumen Penawaran (*.rhs).


22. Surat Jaminan
Penawaran













































21.1 Peserta menyerahkan Jaminan Penawaran dalam
mata uang penawaran sebagaimana tercantum
dalam LDP (Lampiran 3 LDP : Besaran Nilai
Jaminan Penawaran, dan Jaminan Sanggah
Banding).
21.2 Surat Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. Untuk paket pekerjaan konstruksi sampai
dengan Rp. 2.500.000.000 diterbitkan oleh
Bank Umum/ perusahaan penjaminan/
perusahaan asuransi yang mempunyai
program asuransi kerugian (suretyship)
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
b. Untuk paket pekerjaan konstruksi diatas Rp.
2.500.000.000 diterbitkan oleh Bank Umum
c. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal
terakhir pemasukan penawaran dan masa
berlakunya tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam Lembar Data
Pemilihan;
d. nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam Jaminan Penawaran;
e. besaran nilai Jaminan Penawaran tidak
kurang dari nilai nominal sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 3 Lembar Data
Pemilihan (LDP), Nilai besaran jaminan
penawaran dan Sanggahan Banding
sebagaiman yang tercantum dalam Lembar
Data Pemilihan;
f. besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf;
g. nama Pokja ULP yang menerima Jaminan
Penawaran sama dengan nama Pokja ULP
yang mengadakan pelelangan;
h. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang dilelangkan;
i. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan






















































23. Bentuk
Dokumen
Penawaran



tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP
diterima oleh Penerbit Jaminan; dan
j. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan
kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus
ditulis atas nama perusahaan kemitraan/KSO.
21.3 Jaminan Penawaran asli disampaikan melalui
pos/jasa kilat tercatat ke Kantor Dinas Bina
Marga Provinsi Jawa Tengah, Jln. Madukoro Blok
AA-BB Semarang, Jawa Tengah cq. Staf Bidang
Pembangunan Wilayah Timur (Bp. Budi Yudi
Susetyo,SH,MH) dan sudah harus diterima
sebelum batas akhir pemasukan penawaran (cap
pos)
21.4 Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan ke
Kas Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP
apabila :
a. peserta terlibat KKN;
b. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 tidak bersedia menambah
nilai Jaminan Pelaksanaan dalam hal harga
penawarannya di bawah 80% HPS;
c. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 setelah dilakukan evaluasi,
tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau
verifikasi kualifikasi dengan alasan yang tidak
dapat diterima; atau
d. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 pada saat pembuktian
kualifikasi terbukti melakukan pemalsuan
data, atau
e. Calon pemenang, calon pemenang cadangan
1 dan 2 mengundurkan diri dengan alasan
yang tidak dapat diterima atau gagal tanda
tangan kontrak.

21.5 Jaminan Penawaran dari pemenang lelang dan
pemenang cadangan akan dikembalikan setelah
pemenang lelang menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan dan menandatangani kontrak.
21.6 Jaminan Penawaran dari peserta yang tidak
ditetapkan sebagai pemenang lelang dan
pemenang cadangan akan dikembalikan setelah
pengumuman pemenang lelang/ tidak ada
sangggahan atau proses penyelesaian sanggah
telah berakhir.
Dokumen penawaran disampaikan dalam bentuk
softcopy berupa file yang telah dienkripsi
Dokumen yang disampaikan dalam bentuk selain

softcopy terenkripsi tidak akan dievaluasi.
D. Penyampaian Dokumen Penawaran
24. Penyampulan
dan Penandaan
Sampul
Penawaran
24.1 Penyampulan Dokumen Penawaran dengan
menggunakan metode 1 (satu) file.
24.2 Dokumen penawaran terdiri dari:
a. Penawaran administrasi ;
b. Penawaran teknis ;
c. Penawaran harga dan
d. Dokumen Kualifikasi

24.3 File disandikan dengan Sistem Pengamanan
Komunikasi dan Dokumen (SPAMKODOK)
24.4 Peserta wajib mengetahui dan mengikuti
ketentuan penggunaan Sistem Pengamanan
Komunikasi dan Dokumen (SPAMKODOK) yang
tersedia pada aplikasi SPAMKODOK.
25. Cara
Penyampaian
Dokumen
Penawaran
25.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran
kepada Pokja ULP, dengan ketentuan:
a. Pertama tama, mengirim Data kualifikasi
melalui aplikasi SPSE
b. Dilanjutkan dengan mengunggah file
penawaran terenkripsi (*.rhs) hanya melaui
aplikasi SPSE sesuai jadwal yang ditetapkan.

25.2 Peserta hanya dapat menyampaikan dokumen
penawaran kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP
melalui aplikasi SPSE.
25.3 Peserta dapat mengirim dokumen isian kualifikasi
dan mengunggah file penawaran secara berulang
sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen
Penawaran. Dokumen isian kualifikasi dan file
penawaran terakhir akan menggantikan dokumen
isian kualifikasi dan file penawaran yang telah
terkirim sebelumnya.
26. Batas Akhir
Pemasukan
Penawaran
25.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik
melalui aplikasi SPSE kepada Pokja ULP paling
lambat pada waktu yang ditentukan oleh Panitia
Pengadaan/Pokja ULP.

25.2 Setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran,
aplikasi SPSE akan menolak setiap File penawaran
yang dikirim.


E. Pembukaan dan Evaluasi Penawaran

27. Pembukaan
Penawaran



27.1 Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja ULP
mengunduh dan melakukan deskripsi file
penawaran dengan menggunakan SPAMKODOK
sesuai waktu yang ditetapkan


























27.2 Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka
(dideskripsi), Pokja ULP menyampaikan file
penawaran tersebut kepada LPSE untuk mendapat
keterangan bahwa file yang bersangkutan tidak
dapat dibuka. Apabila dapat dibuka , maka Pokja ULP
akan melanjutkan proses atas penawaran yang
bersangkutan.
27.3 Dokumen Elektronik yang rusak (setelah mendapat
konfirmasi dari LPSE akibat kesalahan pengiriman
dokumen oleh Penyedia yang mengakibatkan
Dokumen tersebut tidak dapat dilakukan evaluasi
oleh Pokja ULP maka dokumen elektronik tersebut
dinyatakan tidak memenuhi syarat
27.4 Dokumen Penawaran masuk adalah Dokumen
Penawaran terenkripsi yang disampaikan melalui
SPSE
27.5 Apabila jumlah penawaran yang masuk kurang dari
3 (tiga) maka pelelangan dinyatakan gagal.
27.6 Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran
pada waktu pembukaan penawaran kecuali untuk
file yang sudah dipastikan tidak dapat dibuka
berdasarkan keterangan dari LPSE.
28. Evaluasi
Penawaran

28.1 Evaluasi penawaran dilakukan dengan SISTEM
GUGUR
28.2 Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi
aritmatik dengan ketentuan:
Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan
lumpsum dan harga satuan pada bagian harga
satuan :
i. Volume dan/atau jenis pekerjaan yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan;
ii. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian
antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan pekerjaan
yang ditawarkan tidak boleh diubah
1
; dan
iii. jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan harga satuan pada
daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan
kosong.
iv. Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan dan harga satuan




pekerjaan dimaksud dianggap nol; dan
v. Hasil koreksi aritmatik pada bagian harga
satuan dapat mengubah nilai total harga
penawaran sehingga urutan peringkat dapat
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari
urutan peringkat semula ;
28.3 Koreksi aritmatik hanya dilakukan untuk
menyesuaikan volume pekerjaan yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga dengan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan tanpa
mengubah nilai penawaran.
28.4 Penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi
nilai total HPS dinyatakan gugur pada tahapan
evaluasi harga.
28.5 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP
menyusun urutan dimulai dari nilai
penawaranterendah terkoreksi.
28.6 Hasil koreksi aritmatik diumumkan melalui aplikasi
SPSE.
28.7 Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan
oleh Pokja ULP untuk mendapatkan 3 (tiga)
penawaran yang memenuhi syarat yang dimulai dari
penawaran terendah setelah koreksi aritmatik.
Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang
dari 3 (tiga) penawar yang menawar harga di bawah
HPS maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan
melakukan evaluasi penawaran.
28.8 Panitia Pengadaan / Pokja ULP melakukan evaluasi
penawaran yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. evaluasi harga.
28.9 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai
berikut:
a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi,
mengganti dan/atau mengubah kriteria dan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan;
b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah,
mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi
Dokumen Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah
penawaran yang sesuai dengan ketentuan antara
lain disampaikan oleh penawar yang berhak,
pada waktu yang telah ditentukan, untuk paket
pekerjaan yang dilelangkan, memenuhi syarat-
syarat yang ditetapkan meliputi syarat
administrasi,syarat teknis dalam menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan dan

harga yang wajar dapat dipertanggung jawabkan
tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat adalah:
1). penyimpangan dari Dokumen Pengadaan
yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan
hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2). penawaran dari peserta dengan persyaratan
tambahan yang akan menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak
adil diantara peserta yang memenuhi syarat.
e. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran
dengan alasan kesalahan yang tidak substansial,
misalnya kesalahan pengetikan, penyebutan
sebagian nama atau keterangan, warna sampul,
surat penawaran tidak berkop perusahaan, tidak
distempel, dan/atau dokumen penawaran tidak
dilak/tidak dijilid.
f. para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama
proses evaluasi;
g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya
persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama (kolusi/
persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP
dan/atau PPK, dengan tujuan untuk
memenangkan salah satu peserta, maka:
1). peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang terlibat
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2). anggota Pokja ULP dan/atau PPK yang
terlibat persekongkolan diganti, dikenakan
sanksi administrasi dan/atau pidana;
3). proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan
menetapkan peserta lainnya yang tidak
terlibat (apabila ada); dan
4). apabila tidak ada peserta lain sebagaimana
dimaksud pada angka 3), maka pelelangan
dinyatakan gagal.
h. Indikasi persekongkolan antar peserta memenuhi
sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah
ini:
1). terdapat kesamaan dalam Dokumen
Penawaran, antara lain pada: metode kerja,
bahan, alat, analisa pendekatan teknis,
koefisien, harga satuan dasar upah, bahan
dan alat, harga satuan pekerjaan, dan/ atau
spesifkasi teknis/ barang yang ditawarkan
(merk/ tipe/ jenis) dan/ atau dukungan

teknis;
2). seluruh penawaran dari peserta mendekati
HPS;
3). adanya keikutsertaan beberapa Penyedia
Barang/Jasa yang berada dalam 1 (satu)
kendali;
4). adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen
penawaran, antara lain kesamaan/
kesalahan pengetikan, susunan, dan format
penulisan; atau
5). jaminan penawaran dikeluarkan dari
penjamin yang sama dengan nomor seri yang
berurutan.
28.10 Evaluasi Administrasi:
a. Evaluasi terhadap data administrasi hanya
dilakukan terhadap hal hal yang tidak dinilai
pada saat penilaian kualifikasi;
b. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, apabila:
1). syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Pengadaan
dipenuhi/dilengkapi:
a) surat penawaran;
b) surat kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan/ pengurus
koperasi yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya; atau pihak lain yang
bukan direksi; yang namanya tidak
disebutkan dalam akta pendirian/
anggaran dasar dapat menandatangani
sepanjang pihak tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan yang
berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau pendelegasian
wewenang yang sah dari direktur
utama/ pimpinan perusahaan/ pengurus
koperasi berdasarkan akta pendirian/
anggaran dasar.
c) Jaminan Penawaran asli;
d) Rincian harga penawaran, meliputi
Daftar Kuantitas dan Harga, termasuk
rekapitulasi, dan lampirannya;
e) surat perjanjian kemitraan/kerja sama
operasi (apabila bermitra);
f) formulir Pra RK3K (apabila formulir Pra
RK3K tidak diisi atau dibiarkan tetap
kosong maka dianggap tidak
melampirkan);
g) formulir rekapitulasi perhitungan
TKDN (khusus untuk peserta yang

tidak menyampaikan formulir TKDN,
penawarannya tidak digugurkan dan
nilai TKDN-nya dianggap nol);
h) dokumen lainnya (apabila diper-
syaratkan, dicantumkan dalam LDP
seperti, daftar barang yang diimpor
(apabila impor),; dan Analisa Harga
Satuan Pekerjaan (AHSP) dan Analisa
Teknis Harga Satuan Pekerjaan (ATSP)
untuk pekerjaan utama maupun Mata
Pembayaran Utama saja
i) dokumen penawaran teknis:
(1) metode pelaksanaan;
(2) jangka waktu pelaksanaan;
(3) jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah peralatan (penilaian
berdasarkan isian yang ada di
dalam dokumen isian kualifikasi)
1
;
(4) spesifikasi teknis (apabila
mengajukan spesifikasi yang
berbeda dari yang ditetapkan);
(5) daftar personil inti yang
ditempatkan secara penuh
(penilaian berdasarkan isian yang
ada di dalam dokumen isian
kualifikasi)
2
;
(6) daftar bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan (ketentuan
subkontrak dipersyaratkan untuk
nilai paket di atas Rp
25.000.000.000,00) ; dan
(7) Hasil pemindaian (scan) Surat
Perjanjian Sewa Peralatan (Bab VI.
Bentuk Dokumen Penawaran L.
Bentuk Surat Perjanjian Sewa
Peralatan).
2). syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Pengadaan
dipenuhi/dilengkapi (khusus untuk peserta
yang tidak menyampaikan formulir TKDN,
maka penawarannya tidak digugurkan dan
nilai TKDN nya dianggap 0 (nol):
3). surat penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) ditandatangani oleh:
(1) direktur utama/pimpinan
perusahaan/ pengurus koperasi;
(2) penerima kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan/


1
Apabila tidak melampirkan dalam dokumen penawaran teknis, maka penawaran tidak dapat
dinyatakan gugur administrasi melainkan diperiksa terlebih dahulu pada isian kualifikasi
2
Apabila tidak melampirkan dalam dokumen penawaran teknis, maka penawaran tidak dapat
dinyatakan gugur administrasi melainkan diperiksa terlebih dahulu pada isian kualifikasi

pengurus koperasi yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam
akta pendirian atau perubahannya;
atau pihak lain yang bukan direksi;
yang namanya tidak disebutkan
dalam akta pendirian/anggaran
dasar dapat menandatangani
sepanjang pihak tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan
yang berstatus sebagai tenaga kerja
tetap dan mendapat kuasa atau
pendelegasian wewenang yang sah
dari direktur utama/ pimpinan
perusahaan /pengurus koperasi
berdasarkan akta pendirian/
anggaran dasar.
(3) kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik;
ataupejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
(4) Pejabat yang menurut perjanjian
kemitraan / Kerja Sama Operasi
berhak mewakili kemitraan / KSO.
(5) Surat penawaran yang bertanda
tangan hanya diperlukan untuk
dokumen asli yang diminta panitia
saat pembuktian kualifikasi. Surat
Penawaran yang diunggah melalui
SPSE tidak perlu ditandatangani.
b) jangka waktu berlakunya surat
penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP,
dengan ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan nilai
penulisan antara angka dan huruf
maka yang diakui adalah tulisan
huruf;
(2) apabila nilai yang tertulis dalam
angka jelas sedangkan nilai dalam
huruf tidak jelas, maka nilai yang
diakui adalah nilai yang tertulis
dalam angka; atau
(3) apabila nilai dalam angka dan nilai
yang tertulis dalam huruf tidak jelas,
maka penawaran dinyatakan gugur.
c) Bertanggal.

3) Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. Untuk paket pekerjaan konstruksi
sampai dengan Rp. 2.500.000.000
diterbitkan oleh Bank Umum/

perusahaan penjaminan/ perusahaan
asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship)
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
b. Untuk paket pekerjaan konstruksi diatas
Rp. 2.500.000.000 diterbitkan oleh
Bank Umum
c) Jaminan Penawaran dimulai sejak
tanggal terakhir pemasukan penawaran
dan masa berlakunya tidak kurang dari
waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP;
d) nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam Jaminan Penawaran;
e) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak
kurang dari nilai sebagaimana
tercantum dalam LDP;
f) besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf;
g) nama Pokja ULP yang menerima
Jaminan Penawaran sama dengan nama
Pokja ULP yang mengadakan
pelelangan;
h) paket pekerjaan yang dijamin sama
dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;
i) Jaminan Penawaran harus dapat
dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai Jaminan dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat pernyataan
wanprestasi dari Pokja ULP diterima
oleh Penerbit Jaminan;
j) Jaminan Penawaran atas nama
perusahaan kemitraan (Kerja Sama
Operasi/KSO) harus ditulis atas nama
perusahaan kemitraan/KSO;
k) substansi dan keabsahan/keaslian
Jaminan Penawaran telah diklarifikasi
dan dikonfirmasi terkait huruf h) di atas
secara tertulis oleh Pokja ULP kepada
penerbit jaminan;
l) Bagi Penyedia yang hanya memasukkan
hasil pemindaian (scan) jaminan
penawaran tanpa memasukan jaminan
penawaran asli maka akan dilakukan
klarifikasi kepada penerbit jaminan
untuk memastikan apakah jaminan
tersebut dapat dicairkan hanya dengan
menggunakan hasil pemindaian (scan).
Apabila hasil klarifikasi menyebutkan
bahwa jaminan tersebut tidak dapat
dicairkan atau penerbit jaminan tidak
menjawab klarifikasi Panitia

Pengadaan/Pokja ULP , maka jaminan
penawaran dianggap tidak memenuhi
persyaratan administrasi dan dapat
digugurkan pada tahap evaluasi
administrasi.
m) Bagi penyedia yang hanya memasukkan
jaminan penawaran asli tanpa
memasukkan hasil pemindaian (scan)
jaminan tersebut, maka dinyatakan
memenuhi persyaratan administrasi
apabila dimasukan dan/atau dikirim
sebelum batas akhir pemasukan
penawaran serta hasil klarifikasi kepada
penerbit jaminan menyebutkan bahwa
jaminan tersebut dapat dicairkan.

b. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi secara
tertulis terhadap hal-hal yang kurang jelas dan
meragukan namun tidak boleh mengubah
substansi;
c. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada
yang tidak memenuhi persyaratan administrasi,
Kelompok Kerja ULP melakukan evaluasi
administrasi terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada);
d. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal; dan
g. Panitia Pengadaan / Pokja ULP memasukkan
hasil evaluasi administrasi pada aplikasi SPSE,
termasuk alasan ketidaklulusan peserta dalam
evaluasi administrasi.
27.2 Evaluasi Teknis:
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai
dengan yang ditetapkan;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur
dengan ketentuan:
1). Pokja ULP menilai persyaratan teknis
minimal yang harus dipenuhi dengan
membandingkan pemenuhan persyaratan
teknis sebagaimana tercantum dalam
Lembar Data Pemilihan dan Lembar Data
Kualifikasi (untuk personil inti dan
peralatan minimal);
2). penilaian persyaratan teknis minimal
dilakukan terhadap:

e) metode pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan layak, realistik dan
tahapannya dapat dilaksanakan untuk
penyelesaian pekerjaan berdasarkan
sumber daya yang dimiliki dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan. Metoda
pelaksanaan pekerjaan dilengkapi
metode kerja untuk jenis-jenis
pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang atau pekerjaan sementara
yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama. Jenis-
jenis pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang/ sementara yang ikut
menentukan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan utama ditetapkan dalam
LDP. Pekerjaan penunjang / sementara
dimaksud, misalnya:
(1) Pembuatan saluran pengelak
(diversion channel);
(2) Pengeringan tempat pekerjaan
(dewatering/unwatering) yang
berat;
(3) Pembuatan konstruksi pengaman
(protection construction); atau
(4) Pengaturan lalu lintas (traffic
management).
f) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
(sampai dengan serah terima
pertama/Provision Hand Over (PHO)
yang ditawarkan tidak melampaui batas
waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP.
g) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang disediakan
untuk pelaksanaan pekerjaan harus
sesuai dengan yang tercantum dalam
Lembar Data Kualifikasi (LDK). Evaluasi
dilakukan terhadap data peralatan yang
tercantum pada isian kualifikasi.
h) spesifikasi teknis memenuhi
persyaratan.Bagi penawar yang
menyampaikan spesifikasi teknis yang
berbeda dari yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan maka spesifikasi
teknis tidak boleh kurang dari yang
disyaratkan, dan bagi penawar yang
tidak menyampaikan perubahan
spesifikasi teknis maupun tidak
menyampaikan spesifikasi teknis
dianggap menyampaikan sama dengan
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan

dalam Dokumen Pengadaan;
i) personil inti yang ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam Lembar
Data Kualifikasi (LDK) meliputi
pengalaman, keahlian/ keterampilan,
tingkat pendidikan, serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan.
j) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDP;
k) sertifikat garansi khususnya untuk
pekerjaan Engineering Procurement
and Construction/ EPC (apabila
dipersyaratkan);
l) Pra RK3K memenuhi persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
akan dilakukan pada saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dan dituangkan
dalam RK3K. Apabila terdapat hal yang
meragukan dapat dilakukan klarifikasi
hanya untuk menegaskan bahwa K3
akan dilaksanakan. Tidak dapat
menggugurkan teknis berdasarkan Pra
RK3K.
d. Pokja ULP dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi
untuk bahan/alat tertentu sebagaimana
tercantum dalam LDP;
e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis
dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;
f. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal
yang kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP
melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam
klarifikasi tidak diperkenankan mengubah
substansi penawaran.Hasil kunjungan, verifikasi
dan/atau klarifikasi dapat menggugurkan
penawaran;
g. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah
koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
persyaratan teknis, Pokja ULP dapat melakukan
evaluasi penawaran terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada)dimulai dari evaluasi
administrasi;
h. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi harga;
i. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
teknis maka pelelangan dinyatakan gagal; dan

j. Panitia Pengadaan / Pokja ULP memasukkan hasil
evaluasi teknis pada aplikasi SPSE, termasuk
alasan ketidaklulusan peserta dalam evaluasi
teknis.
27.3 Evaluasi Harga:
a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-
hal yang pokok atau penting, dengan ketentuan:
1). harga satuan penawaran yang nilainya lebih
besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus)
dari harga satuan yang tercantum dalam
HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah
dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan
penawaran tersebut timpang, maka harga
satuan penawaran timpang hanya berlaku
untuk volume sesuai dengan Daftar
Kuantitas dan Harga. Jika terjadi
penambahan volume, harga satuan yang
berlaku sesuai dengan harga dalam HPS.
2). mata pembayaran yang harga satuannya nol
atau tidak ditulis dilakukan klarifikasi dan
kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam harga
satuan pekerjaan lainnya;
3). total harga penawaran terkoreksi
dibandingkan nilai total HPS:
e) apabila total harga penawaran
terkoreksi melebihi nilai total HPS,
dinyatakan gugur; dan
f) apabila semua harga penawaran
terkoreksi di atas nilai total
HPS,pelelangan dinyatakan gagal.
4). Dalam melaksanakan evaluasi harga :
e) Apabila ada perbedaan antara penulisan
nilai harga penawaran antara angka
dan huruf maka nilai yang diakui
adalah nilai dalam tulisan huruf.
f) Apabila penawaran dalam angka
tertulis dengan jelas sedangkan dalam
huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui
adalah nilai dalam tulisan angka; atau
g) Apabila penawaran dalam angka dan
huruf tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan
ketentuan sebagai berikut:
1). Klarifikasi terhadap hasil koreksi aritmatik,
apabila ada koreksi/ perubahan ;
2). Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) berbeda

dibandingkan dengan perkiraan Pokja ULP;
3) Klarifikasi kewajaran harga apabila harga
penawaran dibawah 80% (delapan puluh
perseratus) HPS , Pokja ULP meminta
rincian/uraian Analisa Teknis Harga Satuan
Pekerjaan (ATSP) dan Analisa Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) dari Mata Pembayaran
Utama.
Dari rincian/uraian Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) tersebut, selanjutnya
Pokja ULP melakukan evaluasi sebagai
berikut:
a. menilai rincian/uraian Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) dari Mata
Pembayaran Utama meliputi komponen
tenaga kerja, peralatan, dan bahan
(material konstruksi) yang perlu dinilai
kewajarannya untuk diteliti dan
dianalisa mencakup beberapa faktor:
1. Kesesuaian/Komposisi
penggunaan bahan (material
konstruksi) untuk memperoleh
suatu produk konstruksi yang
memenuhi syarat/spesifikasi
teknis (misal komposisi agregat,
semen PC dan lainnya untuk
menghasilkan beton K 125).
2. Kesesuaian/Komposisi
penggunaan tenaga kerja yang
diberlakukan pada pekerjaan
konstruksi di lokasi kegiatan pada
penawaran (misal mandor, kepala
tukang, tukang, pembantu
tukang).
3. Kesesuaian/Komposisi
penggunaan peralatan yang
meliputi peralatan yang
tercantum dalam daftar peralatan
yang diberikan dalam penawaran,
komposisi, kapasitas produk,
bahan penunjang, dan
perhitungan biaya peralatan yang
digunakan untuk menghasilkan
konstruksi yang memenuhi syarat
teknis (misal alat pemadatan
tanah).
4. Kesesuaian harga satuan bahan,
upah, peralatan dengan harga
pasaran pada saat penawaran.
Harga satuan bahan tersebut
dapat dibuktikan (misal harga
semen, besi beton yang
dicantumkan).

Apabila hasil analisa/evaluasi
mengindikasikan bahwa pekerjaan yang
termasuk Mata Pembayaran Utama
tidak dapat dilaksanakan dengan harga
yang ditawarkan yang disebabkan
adanya perbedaan harga satuan
komponen tenaga kerja, peralatan, dan
bahan (material konstruksi) yang di
bawah harga pasar dan akibat
perbedaan produktifitas komponen
pembentuk harga satuan pekerjaan
tersebut, maka harga penawaran yang
diajukan akan menyebabkan terjadinya
kerugian dibandingkan keuntungan
yang akan diperoleh serta diperkirakan
mempengaruhi lingkup, kualitas, hasil/
kinerja dan diyakini tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
persyaratan/ ketentuan.
Dengan demikian harga penawaran
tidak memenuhi syarat (tidak wajar)
dan dalam evaluasi penawaran harus
dinyatakan gugur.
Indikasi kumulasi kerugian dan
keuntungan diteliti dari data yang
tercantum dalam rincian/uraian
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Mata Pembayaran Utama dan daftar
kuantitas dan harga.
b. apabila harga penawaran dinyatakan
wajar danpeserta tersebut ditunjuk
sebagai pemenang lelang, harus
bersedia untuk menaikkan Jaminan
Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS; dan
c. apabila peserta yang bersangkutan tidak
bersedia menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan, maka penawarannya
digugurkan dan Jaminan Penawaran
disita untuk negara serta dimasukkan
dalam Daftar Hitam.
c. Memperhitungkan preferensi harga atas
penggunaan produksi dalam negeri (apabila
memenuhi persyaratan diberlakukannya
preferensi harga)dengan ketentuan Perhitungan
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang
disampaikan oleh peserta berdasarkan penilaian
sendiri (self assessment), digunakan dalam
evaluasi penawaran harga apabila pelelangan
pekerjaan tersebut diberlakukan preferensi harga
yaitu apabila memenuhi ketentuan:
1). Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam
negeri diberlakukan pada Pengadaan

Barang/Jasa yang dibiayai rupiah murni
tetapi hanya berlaku untuk Pengadaan
Barang/Jasa bernilai diatas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
sampai dengan 31 Desember 2013 dan
mulai 1 Januari 2014 untuk Pengadaan
Barang/ Jasa bernilai diatas
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);
dan
2). Preferensi Harga hanya diberikan
kepadaBarang/Jasa dalam negeri dengan
TKDN lebih besar atau sama dengan 25%
(dua puluh lima perseratus).
Apabila peserta tidak menyampaikan
formulir perhitungan TKDN maka peserta
dianggap tidak menginginkan diberlakukan
preferensi harga bagi penawarannya dan
tidak menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN
merujuk pada ketentuan yang ditetapkan
oleh Menteri yang membidangi urusan
perindustrian dengan tetap berpedoman
pada tata nilai Pengadaan Barang/Jasa
sebagaimana diatur dalam Peraturan
PresidenNomor 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden
No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya.
1. rumus penghitungan sebagai berikut:
HP
KP
HEA
|
.
|

\
|
+
=
1
1

HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dikali Preferensi tertinggi
Barang/Jasa).
HP=Harga Penawaran (Harga
Penawaran/terkoreksi
yangmemenuhipersyaratan lelang
dan telah dievaluasi).
2. dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih
penawaran dengan HEA yang sama,
penawar dengan TKDN terbesar adalah
sebagai pemenang;
3. pemberian Preferensi Harga tidak
mengubah Harga Penawaran dan hanya
digunakan oleh Pokja ULP untuk
keperluan perhitungan HEA guna
menetapkan peringkat pemenang.
3. Apabila terdapat 2 (dua) calon pemenang
memiliki harga penawaran yang sama dalam hal

tidak diperhitungkan TKDN, maka Pokja ULP
memilih peserta yang mempunyai kemampuan
teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita
Acara Hasil Pelelangan.
4. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah
dikoreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
evaluasi harga maka Pokja ULP dapat melakukan
evaluasi terhadap penawar terendah berikutnya
(apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi ;
5. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yg
lulus evaluasi harga, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi kualifikasi ; dan
6. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
harga, maka pelelangan dinyatakan gagal.
7. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga
tidak wajar akibat terjadinya persaingan usaha
tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) sebagaimana ketentuan
peraturan dan perundang-undangan, maka
pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang
terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.
28. Evaluasi
Kualifikasi
28.1 Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada).
28.2 Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan
metode penilaian sistem gugur.
28.3 Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai
dengan ketentuan dalam Dokumen Kualifikasi.
28.4 Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi
sudah merupakan ajang kompetisi, maka data yang
kurang tidak dapat dilengkapi.
28.5 Apabila calon pemenang lelang serta pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) tidak lulus evaluasi
kualifikasi, maka dilakukan evaluasi kualifikasi
ranking berikutnya.
28.6 Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus
evaluasi kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.
29. Pembuktian
Kualifikasi
29.1 Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah
evaluasi kualifikasi.
29.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara
melihat keaslian dokumen dari dokumen asli atau
salinan dokumen yang sudah dilegalisir oleh pejabat
yang berwenang dan meminta salinan dokumen
tersebut.
29.3 Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi
kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.
29.4 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan data
tidak benar/pemalsuan data/tidak dapat
menunjukan dokumen asli atau salinan dokumen

yang sudah dilegalisir, maka peserta digugurkan,
badan usaha dan/atau pengurusnya dimasukkan
dalam Daftar Hitam, Jaminan Penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan kekas
Daerahserta dilaporkan kepada kepolisian atas
perbuatan pemalsuan tersebut.
29.5 Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus
pembuktian kualifikasi, maka lelang dinyatakan
gagal.
29.6 Dokumen asli (Hardcopy) harus menyertakan tanda
tangan dan atau cap basah dan atau paraf bilamana
diperlukan oleh:
1. Direktur utama/pimpinan perusahaan/
pengurus koperasi;
2. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/Pengurus Koperasi yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akta
pendirian atau perubahannya; atau pihak lain
yang bukan direksi; yang namanya tidak
disebutkan dalam akta pendirian/anggaran
dasar dapat menandatangani sepanjang pihak
tersebut adalah pengurus/karyawan
perusahaan yang berstatus sebagai tenaga kerja
tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian
wewenang yang sah dari direksi atau pihak
yang sah berdasarkan akta pendirian/
anggaran dasar.
3. Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian perubahannya;
4. Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat dibuktikan dengan dokumen
otentik
5. Pejabat yang menurut perjanjian
kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak
mewakili kemitraan/KSO.

29.7 Penyedia diminta menyerahkan dokumen hard copy
sesuai dengan yang diunggah dalam rangkap dua
29.8 Jika terdapat perbedaan antara penawaran yang
diunggah dengan hard copy, maka penawaran
dianggap tidak gugur, dan dokumen yang dipakai
adalah dokumen yang diunggah. Sedangkan untuk
kebenaran dokumen kualifikasi akan dilakukan
pembuktian kualifikasi berdasarkan dokumen asli
atau copy yang telah dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang
29.9 Apabila peserta tidak hadir dalam pembuktian
kualifikasi dan telah diberikan kesempatan serta
tenggang waktu yang cukup, maka peserta
digugurkan dan dimasukkan dalam daftar hitam,
Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan
dan disetorkan ke kas kas Daerah.

29.10 Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian
kualifikasi, maka pelelangan dinyatakan gagal.

F. Penetapan Pemenang

30. Penetapan
Pemenang
30.1 Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan
pemenang dan akan mengakibatkan surat penawaran
dan jaminan penawaran habis masa berlakunya,
maka dilakukan konfirmasi kepada calon pemenang,
calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan
penawaran secara tertulis sampai dengan perkiraan
jadwal penandatanganan kontrak.
30.2 Calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
yang tidak bersedia memperpanjang surat penawaran
dan jaminan penawaran dianggap mengundurkan
diri dan tidak dikenakan sanksi.
30.3 Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket
pekerjaan yang dilelangkan oleh Pokja ULP dalam
waktu yang bersamaan, dan beberapa penawarannya
terendah serta berdasarkan sisa kemampuan
menangani paket (SKP),akan ditetapkan sebagai calon
pemenangoleh Pokja ULP pada paket berdasarkan
pilihan penyedia jasa setelah memperimbangkan
peralatan dan personil setelah dilakukan klarifikasi.
30.4 Dalam peserta mengikuti pelelangan beberapa paket
pekerjaan konstruksi dalam waktu yang bersamaan :
a. menawarkan peralatan yang sama untuk
beberapa paket yg diikuti dan evaluasi memenuhi
persyaratan pada masing-masing pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1
(satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan peralatan tersebut
akan ditempatkan, sedangakan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan tidak ada
dan dinyatakan gugur.
b. Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1( satu) paket pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1), dapat
dikecualikan dengan syarat kapasitas dan
produktivitas peralatan secara teknis dapat
menyelesaikan pekerjaan lebih dari 1 (satu) paket.
c. menawarkan personil yang sama untuk beberapa
paket yg diikuti dan evaluasi memenuhi
persyaratan pada masing-masing pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1
(satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan personil tersebut
akan ditempatkan, sedangakan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan personil tidak ada
dan dinyatakan gugur.
d. Menawarkan personil yang sedang bekerja di

paket lain maka pada saat akan ditetapkan sebagai
pemenang dipastikan sudah tidak terikat paket
lain.
30.5 Penetapan pemenang disusun sesuai dengan
urutannya dan harus memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat Penyedia serta harga penawaran
atau harga penawaran terkoreksi;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis,
harga; dan
e. evaluasi kualifikasi.
30.6 Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan
pemenang adalah:
a. Dokumen Pengadaan beserta adendum (apabila
ada);
b. BAPP;
c. BAHP; dan
d. Dokumen Penawaran dari pemenang dan
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang
telah diparaf anggota Pokja ULP

30.7 Paket Kombinasi yang menguntungkan negara adalah
yang ditunjuk pada paket pekerjaan yang mempunyai
selisih nilai terbesar terhadap calon pemenang
berikutnya. Contoh perhitungan menguntungkan
negara sebagaimana pada Bab. XIV. Bentuk Dokumen
Lain. E. Contoh Evaluasi Gabungan.


31. Pengumuman
Pemenang
Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1
dan 2 (apabila ada) kepada masyarakat di website
lpse.jatengprov.go.id dan papan pengumuman resmi di
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Jl.
Madukoro Blok AA-BB Semarang Jawa Tengah yang
memuat sekurang-kurangnya:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat penyedia;
c. harga penawaran;
d. harga penawaran terkoreksi;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
f. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, harga, dan
kualifikasi untuk seluruh peserta yang dievaluasi dilengkapi
dengan penjelasan untuk setiap penawaran yang dinyatakan
gugur.
32. Sanggahan 32.1 Peserta yang memasukkan penawaran dapat
menyampaikan sanggahan melalui aplikasi SPSE atas
penetapan pemenang kepada Pokja ULP disertai bukti
terjadinya penyimpangan, dengan tembusan disampaikan
secara off line kepada PPK, PA/KPA dan APIP Pemerintah
Daerah/ Institusi sebagaimana tercantum dalam LDP,

dengan ketentuan:
a. Pelelangan Umum paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah pengumuman pemenang; atau
b. Pemilihan Langsung paling lambat 3 (tiga) hari kerja
setelah pengumuman pemenang.
32.2 Sanggahan diajukan oleh peserta yang memasukkan
penawaran baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan
prosedur melipuri :
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang
diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya dan yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya
persaingan usaha yang sehat; dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau
pejabat yang berwenang lainnya.
32.3 Pokja ULP wajib memberikan jawaban secara elektronik
melalui aplikasi SPSE atas semua sanggahan paling
lambat 5 (lima) hari kerja setelah menerima sanggahan.
32.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP
menyatakan pelelangan gagal;
32.5 Sanggahan yang disampaikan secara off line, bukan dari
peserta dan tidak ditandatangani sebagaimana dimaksud
pada 32.2. atau disampaikan bukan kepada Pokja ULP
dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus
ditindaklanjutisecara off line diluar aplikasi SPSE oleh
pihak yang berwenang serta tidak menghentikan proses
pelelangan.
32.6 Sanggahan yang disampaikan kepada PA/KPA, PPK atau
disampaikan dan diterima diluar masa sanggah, dianggap
sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti secara
off line diluar aplikasi SPSE oleh pihak yang berwenang
serta tidak menghentikan proses pelelangan.
33. Sanggahan
Banding
33.1 Peserta sebagaimana dimaksud pada pasal 32 apabila tidak
puas dengan jawaban sanggahan dari Pokja ULP, dapat
mengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan
Institusi atau Pejabat yang menerima penugasan menjawab
sanggahan banding, dengan tembusan kepada PPK, Pokja
ULP, dan APIP Kementerian/ Lembaga/Pemerintah Daerah/
Institusi sebagaimana tercantum dalam LDP, dengan
ketentuan:
a. Pelelangan Umum, paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah menerima jawaban sanggahan; atau
b. Pemilihan Langsung, paling lambat 3 (tiga) hari kerja
setelah menerima jawaban sanggahan.
33.2 Menteri/ Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi atau Pejabat yang menerima penugasan menjawab

sanggahan sebagaimana tercantum dalam LDP, wajib
memberikan jawaban secara tertulis atas semua sanggahan
banding paling lambat 15 (lima belas) hari kerja untuk
pelelangan umum / 5 hari kerja untuk pemilihan langsung
setelah surat sanggahan banding diterima.
33.3 Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus
memberikan Jaminan Sanggahan Banding sebagaimana
tercantum dalam LDP sebesar 1% (satu perseratus) dari HPS
dengan masa berlaku 15 (lima belas) hari kerja untuk
pelelangan umum sejak tanggal pengajuan sanggahan
banding;
33.4 Penerima Jaminan Sanggahan Banding adalah Panitia
Pengadaan / Pokja ULP.
33.5 Dalam hal substansi sanggahan banding pada pelelangan
dinyatakan salah, Jaminan Sanggah Banding dicairkan dan
disetorkan ke Kas Negara / Daerah, kecuali jawaban
sanggahan banding melampaui batas akhir menjawab
sanggahan banding.
33.6 Penggunaan Jaminan Sanggah Banding:
a. Paket pekerjaan sampai dengan Rp. 2.500.000.000
menggunakan surat jaminan yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/ Perusahaan Penjamin/ Perusahaan Asuransi
b. Paket pekerjaan diatas Rp.2.500.000.000 menggunakan
surat jaminan yang dikeluarkan oleh Bank umum
33.7 Sanggahan banding menghentikan proses pelelangan.
33.8 Sanggahan banding yang diajukan bukan dari peserta yang
tidak sependapat dengan jawaban sanggahan sebagaimana
dimaksud pada 33.1 atau tidak ditandatangani seperti
halnya sanggahan sebagaimana dimaksud pada 32.2,
dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti
serta tidak menghentikan proses pelelangan.
33.9 Sanggahan banding yang disampaikan bukan kepada
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi atau Pejabat yang menerima penugasan menjawab
sanggahan banding atau disampaikan dan diterima di luar
masa sanggah banding, dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjuti.

G Penunjukan Pemenang Pengadaan

34. Penunjukan
Penyedia
Barang/Jasa
34.1 Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil
Pelelangan (BAHP) kepada PPK dengan tembusan
kepada Kepala ULP sebagai dasar untuk menerbitkan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
34.2 PPK menerbitkan SPPBJ, apabila pernyataan peserta
pada formulir isian kualifikasi masih berlaku,
dengan ketentuan :
a. Pernyataan peserta pada formulir isian kualifikasi
masih berlaku;
b. tidak ada sanggahan dari peserta;
c. sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti

tidak benar; atau
d. masa sanggah dan/atau masa sanggah banding
berakhir.
34.3 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan
tersebut, dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
dan masa penawarannya masih berlaku dengan
alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh
Pokja ULP, maka Jaminan Penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam LDP;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
dan masa penawarannya masih berlaku dengan
alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif
oleh Pokja ULP, maka Jaminan Penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam LDP serta
dimasukkan dalam Daftar Hitam/Black List; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia
ditunjuk karena masa penawarannya sudah tidak
berlaku, maka tidak dikenakan sanksi dan
Jaminan Penawaran yang bersangkutantidak
boleh dicairkan.
34.4 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan
diri, maka penunjukan pemenang dapat dilakukan
kepada pemenang cadangan sesuai dengan urutan
peringkat, selama masa surat penawaran dan
Jaminan Penawaran pemenang cadangan masih
berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.
34.5 Apabila semua pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka pelelangan dinyatakan
gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari
PPK.
34.6 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari
kerja dan atau setelah DPA Perubahan APBD TA
2014 ditetapkan.
34.7 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah semua sanggahan dan sanggahan
banding dijawab.
34.8 Di dalam SPPBJ disebutkan/ditegaskan/ditulis bahwa
penyedia harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan
sebelum penandatanganan kontrak.
34.9 Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ
karena tidak sependapat atas penetapan pemenang,
maka diberitahukan kepada PA/KP untuk diputuskan
dengan ketentuan :
a. Apabila PA/KPA sependapat dengan PPK,
dilakukan evaluasi ulang atau pelelangan
dinyatakan gagal; atau
b. Apabila PA/KPA sependapat dengan Panitia
Pengadaan/Pokja ULP, maka PA/KPA

memutuskan penetapan pemenang oleh Panitia
Pengadaan / Pokja ULP bersifat final dan PA/KPA
memerintahkan PPK untuk menerbitkan SPPBJ.
34.10 Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ

35. Kerahasiaan
Proses
35.1 Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat rahasia
dan dilaksanakan oleh pokja ULP secara independen.

35.2 Informasi yang berhubungan dengan penelitian,
evaluasi, klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon
pemenang tidak boleh diberitahukan kepada peserta,
atau orang lain yang tidak berkepentingan sampai
keputusan pemenang diumumkan.


35.3 Setiap usaha peserta lelang mencampuri proses
evaluasi dokumen penawaran atau keputusan
pemenang akan mengakibatkan ditolaknya
penawaran yang bersangkutan.

35.4 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita
Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Pokja ULP
bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.

H. Pelelangan Gagal
36. Pelelangan
Gagal
36.1 Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. jumlah peserta yang memasukkan Dokumen
Penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta;
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
penawaran;
c. dalam evaluasi penawaran ditemukan
bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
d. harga penawaran terendah terkoreksi lebih tinggi
dari HPS;
e. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan
pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya dan
Dokumen Pengadaan ternyata benar;
f. sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi
Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan
1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan
sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau
pembuktian kualifikasi.

h. Tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana
dalam Dokumen Anggaran Perubahan APBD TA
2014 yang telah ditetapkan.
36.2 PA/KPAsebagaimana tercantum dalam LDP
menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. PA/KPA sebagaimana tercantum dalam
LDPsependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena proses Pelelangan
tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta
petunjuk teknisnya;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang
melibatkan Pokja ULP dan/atau PPKom ternyata
benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan Pelelangan dinyatakan
benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas
kesalahan prosedur yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau
menyimpang dari Dokumen Pengadaan;
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan
1 dan 2 mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun
2012 beserta petunjuk teknisnya.
36.3 Menteri/Kepala Lembaga/Pimpinan Institusi
menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya
pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan
pelelangan yang melibatkan KPA, PPKom
dan/atau Pokja ULP, ternyata benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang
melibatkan KPA, ternyata benar.
36.4 Kepala Daerah menyatakan pelelangan gagal,
apabila:
a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya
pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan
pelelangan yang melibatkan PA, KPA, PPKom
dan/atau Kelompok Kerja ULP, ternyata benar;
atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang

melibatkan PA dan/atau KPA, ternyata benar.
36.5 Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja ULP
memberitahukan secara elektronik kepada seluruh
peserta.
36.6 Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal,
Pokja ULP atau Pokja ULP pengganti (apabila diganti)
meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya
pelelangan gagal, untuk menentukan langkah
selanjutnya, yaitu melakukan:
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.
36.7 PA atau KPA, PPK dan/atau ULP dilarang
memberikan ganti rugi kepada perserta pelelangan
apabila penawarannya ditolak atau dinyatakan gagal.
36.8 Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya
pelelangan gagal, mengharuskan adanya perubahan
dokumen pengadaan, maka dilakukan pelelangan
ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki
dokumen pengadaan.





I. Jaminan Pelaksanaan
37. Jaminan
Pelaksanaan
37.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan penyedia setelah
diterbitkannya SPPBJ dan sebelum penandatanganan
kontrak.
37.2 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada penyedia
setelah :
a. Penyerahan seluruh pekerjaan;
b. Penyerahan jaminan pemeliharaan sebesar 5 % (
lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
c. Pembayaran termyn terakhir/bulan terakhir/
sekaligus telah dikurangi uang retensi sebesar 5
% (lima perseratus) dari nilai kontrak (apabila
diperlukan).
37.3 Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. diterbitkan oleh Bank Umum;
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak
(PHO) sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama penyedia sama dengan nama yang

tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang
dari nilai jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan
dalam angka dan huruf;
f. nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan
sama dengan nama PPK yang menandatangani
kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional)sebesar nilai
jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah surat pernyataan
wanprestasi dari PPKom diterima oleh penerbit
Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan/KSO
harus ditulis atas nama Kemitraan/KSO; dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak
penjamin.
37.4 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk
menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
dipersamakan dengan menolak untuk
menandatangani Kontrak atau tidak menerima
Keputusan Penunjukan sebagai Penyedia
Barang/Jasa , maka akan dikenakan sanksi.
37.5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Surat
Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak.
J. Penandatanganan Kontrak
38. Penanda-
tanganan
Kontrak
38.1 Penandatanganan Kontrak Pengadaan barang/jasa
dilakukan setelah DPA Perubahan ditetapkan.
38.2 Sebelum penandatangan kontrak PPK wajib
memeriksa apakah pernyataan dalam Dokumen Isian
Kualifikasi masih berlaku/valid. Apabila terdapat
data isian kualifikasi tidak valid, maka kontrak tidak
ditandatangani.
38.3 Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat
14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ
dan setelah penyedia menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan, dengan ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi antara 80% (delapan puluh
perseratus) sampai dengan 100% (seratus
perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai Kontrak;
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan
puluh perseratus) nilai total HPS adalah sebesar

5% (lima perseratus) dari nilai total HPS.
c. Masa berlaku jaminan pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai serah terima
pertama pekerjaan konstruksi.
38.4 PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah
substansi Dokumen Pengadaan sampai dengan
penandatanganan Kontrak, kecuali mempersingkat
waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya
akan melewati batas tahun anggaran.
38.5 Dalam hal perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan
melewati batas tahun anggaran, penandatanganan
kontrak dilakukan setelah mendapat persetujuan
kontrak tahun jamak.
38.6 PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak
meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan
huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar
Dokumen Kontrak.
38.7 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen
Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan maksud
apabila terjadi pertentangan ketentuan antara bagian
satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan
sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan
harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP, BAPP.
38.8 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai
kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya2 (dua) Kontrak asli,terdiri
dari:
1). kontrak asli pertama untuk PPKom dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh penyedia; dan
2). kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh PPKom;
b. rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan)
tanpa dibubuhi materai.
38.9 Penandatanganan Kontrak yang komplek dn /atau
bernilai diatas Rp.100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah) dilakukan setelah draft kontrak
memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak.

38.10 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas
nama penyedia adalah Direktur Utama/Pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang disebutkan
namanya dalam Akta Pendirian/ Anggaran Dasar,
yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
38.11 Pihak lain yang bukan Direktur Utama/Pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi atau yang namanya
tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran
Dasar , dapat menandatangani Kontrak Pengadaan
Barang/Jasasepanjang pihak tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan/pengurus koperasi
yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang
sah dari Direksi atau pihak yang sah berdasarkan
Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk
menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa.

PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
BAB IV
LEMBAR DATA PEMILIH
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO


BAB IV
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)


A. Lingkup
Pekerjaan

1.
Nama Panitia
Pengadaan
(Kelompok Kerja)

Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan
Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas
Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Dana
Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014

Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB, Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024) 7613181

Email Panitia
(Kelompok Kerja)

panitiafisikapbd@yahoo.co.id

2.


Website www.lpse.jatengprov.go.id aplikasi SPSE

















3.



4.


Nama Paket,Lingkup Pekerjaan, Waktu Pelaksanaan dan Waktu
Pemeliharaan Pekerjaan lihat Lampiran 1 Lembar Data Pemilihan
(LDP)

a. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Lampiran 1 Lembar Data
Pemilihan terhitung sejak tanggal mulai kerja(yang dinyatakan
dalam SPMK) dengan memperhitungkan :
Masa mobilisasi dan rekayasa lapangan;
Waktu efektif pelaksanaan konstruksi;
Tidak diberlakukan perpanjangan waktu pelaksanaan;

b. Waktu pemeliharaan sebagaimana Lampiran 1Lembar Data
Pemilihan, terhitung mulai sejak serah terima pertama
pekerjaan (PHO)
B. Sumber Dana Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Perubahan APBD
Tahun Anggaran 2014;
Apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam
Dokumen Anggaran Perubahan APBD TA 2014, maka Pelelangan
Gagal.

C. Pendayagunaan
Produksi Dalam
Negeri
Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam negeri
dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25% (dua puluh lima
perseratus).
Catatan:


1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri diberlakukan
pada Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai rupiah murni tetapi
hanya berlaku untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); dan.
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam
negeri dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25% (dua
puluh lima perseratus).
3) Sanksi finansial terhadap realisasi pelaksanaan yang tidak
sesuai dengan nilai TKDN Penawaran dikenakan berdasarkan
perbedaan antara nilai TKDN Penawaran dengan nilai TKDN
realisasi pelaksanaan dikalikan dengan Harga Penawaran,
dengan perbedaan nilai TKDN maksimal sebesar 15% (lima
belas persen).
Apabila paket pekerjaan yang dilelangkan memenuhi ketentuan 1) dan
2) maka diberlakukan preferensi harga dan diisi diberikan.

D. Pemberian
Penjelasan
Dokumen
Pengadaan dan
Peninjauan
Lapangan
1. Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan akan dilaksanakan
secara elektronik (on line) melalui aplikasi SPSE sesuai Jadwal
yang tercantum dalam Lampiran 2 Lembaran Data Pemilihan.
:

2.




Peserta dipersilahkan melaksanakan peninjauan lapangan dengan
biaya sendiri (apabila diperlukan) namun disarankan untuk
meninjau lapangan sesuai paket yang akan ditawar agar
memahami situasi dan kondisi paket yang akan ditawar




E. Dokumen
Penawaran
1






















































Yang termasuk dalam kelengkapan dokumen administrasi adalah :
1) Surat Penawaran;
2) Hasil Pemindaian (scan) Jaminan Penawaran;
3) Hasil Pemindaian (scan) Surat Kuasa, (apabila dikuasakan)
4) Hasil Pemindaian Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama
Operasi,( apabila bermitra);
5) Daftar Kuantitas dan Harga, yang didalamnya mencantumkan
Rekapitulasi biaya, Daftar Kuantitas dan Harga, Daftar
Kuantitas mobilisasi peralatan,Rincian perhitungan harga
lump sum pekerjaan pemeliharaan rutin dan Harga satuan
dasar Upah, Bahan dan Peralatan;
6) Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jangka Waktu Pelaksanaan;
c. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama
minimum yang dibutuhkan sesuai Lampiran 5.1 Lembar
Data Pemilihan (LDP);
d. Daftar Personil Inti sesuai Lampiran 5.2 Lembar Data
Pemilihan (LDP);
e. Spesifikasi teknis[apabila mengajukan spesifikasi teknis yang
berbeda dari yang ditetapkan];
f. Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan (ketentuan
sub kontrak dipersyaratkan hanya untuk nilai paket diatas
Rp. 25.000.000.000); dan
g. Hasil pemindaian (scan) Surat Perjanjian Sewa Peralatan
(Bab VI. Bentuk Dokumen Penawaran L. Bentuk Surat
Perjanjian Sewa Peralatan ) bila kepemilikan alat adalah
sewa.
7) Formulir RK3K;
8) Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN);
9) Dokumen isian kualifikasi yang dikirim melaui aplikasi SPSE;
10) Dokumen lain yang disyaratkan:
a) Daftar Barang yang diimport (apabila dibutuhkan)
b) Analisa Teknis Satuan Pekerjaan (ATSP) untuk Pekerjaan
Utama maupun Mata Pembayran Utama;
c) Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) untuk Pekerjaan
Utama maupun Mata Pembayaran Utama;

Penjelasan:
1). Metode Pelaksanan, disusun sekurang kurangnya berisi
tabel sebagai beikut:
Tabel-01 Metode pelaksanaan
Bab Isi
I. Pendahuluan
Latar belakang, Maksud dan tujuan, Lokasi,
Lingkup Pekerjaan.
II. Metode
penyelesaian
pekerjaan
Tahapan urutan pekerjaan dan Tata Cara Pelaksanaan
yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari
awal sampai dengan akhir yang dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis .
III. Uraian
pekerjaan
utama
Metode kerja pelaksanaan pekerjaan yang
menggambarkan metode kerja alat, penggunaan
bahan, kebutuhan personil dan waktu pelaksanaan
(khusus untuk pekerjaan utama sesuai Lampiran 6



LDP ini (Daftar Pekerjaan Utama)
IV. Uraian
pekerjaan
penunjang
Metode kerja pekerjaan-pekerjaan penunjang (selain
item pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan harga) dan atau pekerjaan sementara
yang mempengaruhi kelancaran/ keberhasilan
penyelesaian pekejaan (Misal : Menejemen lalu-
lintas, penyiapan jalan/ jembatan darurat, antisipasi
cuaca dll.)
V. Penutup Resume/ saran/ usulan percepatan/ inovasi.
Catatan:
Penyedia harus memaksimalkan waktu pelaksanaan pekerjaan
mengingat waktu pelaksanaan yang sangat pendek, dengan tetap
mengutamakan kualitas pekerjaan.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas harus bisa mempercepat
curing time atau mempertinggi mutu bahan yang digunakan
tanpa ada tambahan biaya

2) Jangka waktu pelaksanaan dalam bentuk jadwal waktu
pelaksanaan;
Jadwal pelaksanaan disusun secara detail berdasarkan
per Nomor/ Nama mata pembayaran sebagaimana tabel
berikut :
Tabel-02 Jadwal waktu pelaksanaan
No
Mata
Pembayaran
Jml
harga
Bo
bot
(%
)
Waktu pelaksanaan
Keterangan
Bulan I Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4
I. UMUM
1.1 ..
II. DRAINASE
2.2 .
2.3 .
III. PEKERJAAN
TANAH

3.1 .
3.2 .
Total
Total Komulatif

3) Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama
minimum yang dibutuhkan sesuai Lampiran 5.1. Lembar Data
Pemilihan (LDP).




4) Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan
Bagian pekerjaan yang dapat disubkontrakkan adalah bukan
merupakan mata pembayaran utama, kecuali pekerjaan
spesialis.
Tabel 03- Daftar pekerjaan yang disubkontrakkan
No. Mata
Pemba-
yaran
Jenis
Pekerjaan
Prosentase dari
harga total Mata
Pembayaran
Prosentase
dari Harga
Penawaran
Nama
Sub Penyedia Jasa
(jika ada)






Cat : Leveransir/pemasok bahan tidak termasuk sebagai sub Kontraktor.

Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan bukan merupakan Pekerjaan Utama
sebagaimana Lampiran 6 LDP ini (Daftar Pekerjaan Utama)
Penawaran memenuhi syarat apabila:
a. Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di atas
Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah)
bekerja sama dengan penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil,
dan Koperasi Kecil, yaitu dengan mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan yang bukan mata pembayaran utama.
b. Penyedia tidak mensubkontrakkan sebagian/seluruh mata
pembayaran utama.
c. Penyedia Usaha Kecil (termasuk Mikro dan Koperasi Kecil)
tidak mensubkontrakkan pekerjaan yang diperoleh.






5) Daftar Pekerjaan Utama (DPU) dan mata pembayaran
pekerjaan utama (MPU) adalah tercantum dalam Lampiran 6
Lembar Data Pemilihan (LDP).







6) Uji mutu/teknis/fungsi dalam kondisi tertentu diperlukan
untuk: Bahan Aspal/ Beton Alat (sesuai LDK)


F. Harga
Penawaran
1.







2.



3.
Harga penawaran telah memperhitungkan kondisi lapangan
termasuk perkiraan lalu-lintas dan biaya pemeliharaan jalan pada
masa pemeliharaan berdasarkan indikator kinerja jalan
sebagaimana ditetapkan dalam Syarat Syarat Khusus
Kontrak,serta biaya pengujian yang diperlukan untuk mata
pembayaran yang memerlukan pendukung kualitas sebagaimana
yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis maupun biaya biaya lain
(asuransi, golongan C dan lain lain)
Harga penawaran juga telah memperhitungkan metode
pelaksanaan berkenaan dengan percepatan penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan sehubungan dengan keterbatasan waktu
pelaksanaan.
Harga penawaran juga telah memperhitungkan perkiraan
kenaikan harga-harga yang bukan disebabkan oleh keadaan
Kahar sebagaimana dimaksud dalam pasal 39


G. Mata Uang
Penawaran dan
Cara
Pembayaran
1.

2.
Mata uang yang digunakan adalah Rupiah.

Pembayaran dilakukan dengan cara bulanan (monthly certificate)
berdasarkan pada hasil pengukuran bersama yang dibuat dalam
berita acara atas volume pekerjaan sesungguhnya yang telah
dilaksanakan.

H. Masa
Berlakunya
Penawaran
Masa berlaku penawaran selama 90 (sembilan puluh) hari
kalender sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.



I. Bentuk
Penawaran





Dokumen penawaran disampaikan secara elektronik dalam
bentuk soft copy (satu file) dengan mengunggah file penawaran
terenkripsi (*.rhs) hanya dengan melaui aplikasi SPSEwebsite
:www.lpse.jatengprov.go.id.
J. Jaminan
Penawaran
1.


2.


3.







4.


Besarnya Jaminan Penawaran adalahsesuai dengan
Lampiran 3 Lembar Data Pemilihan (LDP)

Jaminan penawaran berlaku selama 118 (Seratus delapan belas)
hari kalender.

Jaminan penawaran asli harus disampaikan kepada Panitia
Pengadaan selaku Kelompok Kerjamelalui jasa pos/kilat tercatat ke
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Jl. Madukoro
Blok AA-BB Semarang Jawa Tengah cq. Staf Bidang
Pembangunan Wilayah Timur (Bp. Budi Yudhi Susetyo, SH,MH)
elambat-lambatnya sebelum batas akhir waktu pemasukan
penawaran (Cap pos).

Jaminan Penawaran ditujukan kepada Panitia Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan
Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Tengah Sumber Dana Perubahan APBD Tahun Anggaran
2014.


K. Penyampaian
Dokumen
Penawaran
1.



2.
Penyampaian Dokumen penawaran sesuai jadwal pengadaan
yang tercantum dalam website pada aplikasi SPSE atau jadwal
kegiatan pengadaan yang tercantum dalam Lampiran 4 Lembar
Data Pemilihan (LDP) untuk paket yang diikuti;

Untuk pengadaan Secara Full E-Procurement penyampaian
dokumen penawaran dengan cara mengunggah (upload) di
website :www.lpse.jatengprov.go.id (kecuali jaminan penawaran
asli). Jika terjadi kerusakan dokumen elektronik (tidak dapat
dibuka/dibaca oleh komputer) dan/atau isinya tidak jelas/buram
sehingga tidak dapat dibaca oleh Pokja ULP maka dikonfirmasikan
pada sistem aplikasi SPSE untuk memastikan kebenaran dokumen
tersebut, dinyatakan memenuhi atau tidak memenuhi persyaratan.

L. Batas Akhir
Waktu
Pemasukan
Penawaran
Batas akhir waktu pemasukan penawaran sesuai jadwal pengadaan
yang tercantum dalam website pada aplikasi SPSE atau Jadwal
Kegiatan Pengadaan yang tercantum dalam Lampiran 4 Lembar
Data Pemilihan (LDP) untuk paket yang diikuti.
M. Pembukaan
Penawaran




Pembukaan penawaran sesuai jadwal pengadaan yang tercantum
dalam website pada aplikasi SPSE atau Jadwal Kegiatan Pengadaan
yang tercantum dalam Lampiran 4 Lembar Data Pemilihan (LDP)
untuk paket yang diikuti.
N. Ambang Batas
Tidak diberlakukan


O. Penetapan
Pemenang











Penetapan pemenang akan ditetapkan oleh POKJA ULP.
Dalam hal Peserta mengikuti beberapa Paket Pekerjaan yang
dilelangkan bersamaan, dan sebagai penawaran terendah, serta
akan diusulkan sebagai pemenang, maka peserta akan ditetapkan
sebagai pemenang berdasarkan :
1). Nilai SKP, dipilih pada paket berdasarkan perhitungan
kombinasi yang menguntungkan negara;
2). Dalam hal penyedia mengikuti beberapa paket pekerjan
konstruksi dalam waktu bersamaan dengan menawarkan
peralatan yang sama untuk beberapa paket yg diikuti dan
evaluasi memenuhi persyaratan pada masing-masing
pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang
pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan peralatan tersebut akan
ditempatkan, sedangakan untuk paket pekerjaan lainnya
dinyatakan peralatan tidak ada dan dinyatakan gugur.
3). Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1(
satu) paket pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2),
dapat dikecualikan dengan syarat kapasitas dan produktivitas
peralatan secara teknis dapat menyelesaikan pekerjaan lebih
dari 1 (satu) paket.
4). Dalam hal penyedia mengikuti beberapa paket pekerjan
konstruksi dalam waktu bersamaan dengan menawarkan
personil yang sama untuk beberapa paket yg diikuti dan
evaluasi memenuhi persyaratan pada masing-masing
pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang
pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan personil tersebut akan
ditempatkan, sedangakan untuk paket pekerjaan lainnya
dinyatakan personil tidak ada dan dinyatakan gugur.

P. Sanggahan, Dan
Sanggahan
Banding
1.



















Sanggahan
a.Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE (secara
elektronik/on line) , website www.lpse.jatengprov.go.id
ditujukan kepada :

Nama Panitia
(Kelompok
Kerja)
Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi selaku
Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga
Provinsi Jawa Tengah Dana Perubahan APBD
Tahun Anggaran 2014
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB, Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024) 7613181

b. Tembusan Sanggahan disampaikan diluar aplikasi SPSE (secara
tertulis/offline), ditujukan kepada :
































2.


1) APIP :
Nama
APIP

Inspektorat Provinsi Jawa Tengah

Alamat

Jl. Pemuda No. 127-133
Semarang - Jawa Tengah


2) PA/KPA:
Nama
KPA
Lihat Lampiran 7 LDP ini (Alamat Sanggah
dan Sanggah Banding)
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB, Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024) 7613181

3) PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) :
Nama PPK
Lihat Lampiran 7 LDP ini (Alamat
Sanggah dan Sanggah Banding)
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB, Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024) 7613181

Sanggah Banding
a. Sanggahan banding disampaikan diluar aplikasi SPSE (secara
tertulis/offline), ditujukan kepada Kepala Daerah

Nama Kepala
Daerah
Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Alamat Jln .Pahlawan No. 9 Semarang

b. Tembusan Sanggahan banding disampaikan diluar aplikasi
SPSE (secara tertulis/offline), ditujukan kepada :

1) Pokja ULP :
Nama Panitia
Pengadaan
(Kelompok Kerja)

Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan
dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah
pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah Dana Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2014



Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB, Semarang
Telp.(024)7608368 Fax (024) 7613181
Email : panitiafisikapbd@yahoo.co.id

2) APIP :
Nama APIP

Inspektorat Provinsi Jawa Tengah

Alamat

Jl. Pemuda No. 127-133 Semarang
Jawa Tengah

3) PA/KPA :
Nama PA/KPA
Lihat Lampiran 7 Lembar Data
Pemilihan (LDP)
(Alamat Sanggah dan Sanggah
Banding)
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB,
Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024)
7613181

4) PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)sesuai paket masing-
masing:
Nama PPK
Lihat Lampiran 7Lembaran Data
Pemilihan (Alamat Sanggah dan
Sanggah Banding)
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB,
Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024)
7613181




Q. Jaminan
Sanggahan
Banding






1.




2.


3.
Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada Panitia Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan
Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Tengah Dana Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014

Besarnya jaminan sanggahan banding sesuai dengan Lampiran 3
Lembar Data Pemilihan (LDP)

Jaminan sanggahan banding dicairkan dan disetor Ke Kas Daerah


R. Jaminan
Pelaksanaan





S. Kerahasiaan
Proses



T. Jaminan Uang
Muka











1.



2.







1.

2.

3.
Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak penandatanganan
kontrak sampai dengan 30 ( tiga puluh ) hari kalender setelah
Serah Terima Pertama atau PHO.

Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke Kas Daerah


Sesuai ketentuan Kepmen PU nomor 391/KPTS/M/2011, maka
Dokumen Penawaran dan Proses Evaluasi Pengadaan Barang/Jasa
merupakan Informasi yang Dikecualikan.


Nilai Jaminan Uang Muka sesuai Uang Muka yang diajukan

Jaminan Uang Muka ditujukan kepada PPK

Jaminan Uang Muka dicairkan dan setorkan pada Kas Daerah.


BAB V
LEMBAR DATA KUALIFIKASI
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO



BAB V
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)


A. Lingkup
Kualifikasi
Nama Pokja ULP : Sesuai dengan LDP
Alamat Pokja ULP : Sesuai dengan LDP
Nama Paket Pekerjaan : Sesuai dengan LDP

B. Persyaratan
Kualifikasi
1. Peserta Kualifikasi badan usaha harus memiliki surat
izin usaha jasa konstruksi dan Sertifikat Badan Usaha
Jasa Konstruksi pada bidang/ sub bidang yang sesuai
Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Nomor 10 tahun 2013 tentang Registrasi Jasa
Pelaksanaan Konstruksi;
2. Peserta Kualifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi
Asing harus memiliki bukti Izin Perwakilan Jasa
Konstruksi Asing dan melakukan kerja sama usaha
dengan perusahaan nasional dalam bentuk
kemitraan, subkontrak dan lain-lain, dalam hal
terdapat perusahaan nasional yang memiliki
kemampuan dibidang yang bersangkutan;
3. Memiliki pengalaman pada subbidang pada SBU
sebagaimana tertera pada kualifikasi paket yang
bersangkutan di LPSE (sub bidang jalan raya dan
jalan lingkungan) untuk pekerjaan peningkatan dan
pemeliharaan berkala jalan dan sub bidang
jembatan untuk pekerjaan jembatan, dengan
Kemampuan Dasar (KD) sekurang-kurangnya sama
dengan nilai total HPS sesuai paket yang ditawar;

4. Memiliki Tenaga Ahli dengan kualifikasi keahlian,
pengalaman, pendidikan, penguasaan bahasa dan
kemampuan menejerial yang memenuhi
persyaratan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 5.2 Lembar Data Pemilihan (Daftar
Persyaratan Personil Inti Minimum yang
dipersyaratkan), Memiliki Tenaga Teknis dengan
kualifikasi kemampuan dan memenuhi persyaratan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5.2
Lembar Data Pemilihan (Daftar Persyaratan Personil
Inti Minimum yang dipersyaratkan);

Dengan ketentuan :
personil yang sama untuk beberapa paket yg
diikuti dan evaluasi memenuhi persyaratan pada
masing-masing pekerjaan, maka hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu)
paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan personil tersebut
akan ditempatkan, sedangakan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan personil tidak ada
dan dinyatakan gugur



5. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan
dari bank pemerintah/swasta sebesar paling kurang
10% (sepuluh perseratus) dari nilai total HPS sesuai
paket yang ditawar;

6. Memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas/
peralatan/ perlengkapan untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi ini, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 5.1 Lembar Data Pemilihan
(Daftar Kebutuhan Peralatan Minimum yang
diperlukan sesuai paket yang ditawar);
Untuk mencegah terjadinya afiliasi/ peran ganda,
maka diatur ketentuan sebagai berikut :
- Peserta pelelangan pemilik unit AMP/Batching
Plant tidak dibenarkan menyewakan unit
AMP/Batching Plant tersebut kepada peserta
lain dalam pelelangan paket pekerjaan yang
sama;
- Dalam hal pemilik unit AMP/Batching Plant
tidak sebagai peserta pelelangan, maka unit
AMP/Batching Plant tersebut hanya boleh
disewakan kepada 1 (satu) peserta lelang yang
mengikuti pelelangan pada paket pekerjaan
yang sama
- Dalam hal penyedia mengikuti beberapa paket
pekerjan konstruksi dalam waktu bersamaan
dengan menawarkan peralatan yang sama
untuk beberapa paket yg diikuti dan evaluasi
memenuhi persyaratan pada masing-masing
pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan
dengan cara melakukan klarifikasi untuk
menentukan peralatan tersebut akan
ditempatkan, sedangakan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan tidak
ada
7. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir terakhir (SPT
Tahun 2013) serta memiliki laporan bulanan
PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh
Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena
Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir
yaitu bulan Maret, April dan Mei 2014. Peserta
dapat mengganti persyaratan ini dengan
menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF) status
per Mei 2014.





8. a. Sesuai Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 09/SE/M/2011 tanggal 03 Oktober
2011 Perihal Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Konsultansi serta Kualifikasi
Penyedia Jasa Konstruksi
b. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 10/SE/M/2012 tanggal 4
Desember 2012 tentang tentang Pemberlakuan
Sertifikat Badan Usaha (SBU), Sertifikat Keahlian
(SKA) dan Sertifikat Ketrampilan (SKT) pada
pelaksanaan pengadaan pekerjaan Konstruksi
dan Jasa Konsultansi serta kualifikasi Penyedia
Jasa Kontruksi untuk Tahun Anggaran 2013.
c.Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Nomor 10 tahun 2013 tentang Registrasi Jasa
Pelaksanaan Konstruksi

PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
BAB VI
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO

BAB VI
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN


A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN
(KSO)

CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]

Nomor : ................, .................. 20....
Lampiran :


Kepada Yth.:
Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi selaku Kelompok Kerja Pekerjaan
Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah Dana Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014
di
Semarang

Perihal : Penawaran Pekerjaan .................................... [nama pekerjaan sesuai
Lampiran 1 Lembar Data Pemilihan

Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan
Dokumen Pengadaan Nomor: 01/PANLEL/APBD-P/VII/2014 tanggal 2 Juli
2014 dan setelah kami pelajari dengan seksama Dokumen Pengadaan serta
adendum Dokumen Pengadaan, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk
pekerjaan Paket .................. .................. [sesuai Lampiran 1 Lembar Data Pemilihan]
sebesar Rp.................. (...............dalam huruf.....................) termasuk PPN.

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
di atas.

Penawaran ini berlaku selama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
batas akhir pemasukan penawaran.

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami
lampirkan :
1) Hasil Pemindaian (scan) Jaminan Penawaran;
2) Hasil pemindaian (scan) Surat Kuasa , [apabila dikuasakan]
3) Hasil Pemindaian Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, [apabila
bermitra];
4) Daftar Kuantitas dan Harga, dan Rekapitulasi harga;
a. Rekapitulasi Biaya
b. Daftar Kuantitas dan Harga
c. Daftar Kuantitas Mobilisasi Peralatan
d. Rincian Perhitungan Harga Lumpsum Pekerjaan Pemeliharaan Rutin
e. Harga Satuan Upah, Bahan dan Peralatan
5) Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jangka Waktu Pelaksanaan;
c. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang
dibutuhkan;
d. Daftar Personil Inti;

e. Spesifikasi teknis [apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda dari yang
ditetapkan];
f. Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan(apabila ada);
g. Hasil pemindaian scan Surat Perjanjian Sewa Peralatan (jika peralatan
sewa)
6) Formulir RK3K;
7) Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN);
8) Dokumen isian kualifikasi yang dikirim melalui aplikasi SPSE ;
9) Dokumen lain :
a) Daftar barang yang diimpor (apabila dibutuhkan);
b) Analisa Teknis Satuan Pekerjaan (ATSP) untuk Pekerjaan Utama maupun
Mata Pembayaran Utama ;
c) Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) untuk Pekerjaan Utama maupun
Mata Pembayaran Utama ;


Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan
sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan, serta Panitia Pengadaan tidak terikat untuk menetapkan
penawaran terendah sebagai pemenang. Apabila dana dalam dokumen
anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam
DPA Tahun Anggaran 2014, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan dan
kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.


PT/Kemitraan (KSO) .........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]



..........................
Jabatan



B. BENTUK SURAT KUASA

CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]


SURAT KUASA
Nomor : ..................


Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : .................. ..................
Alamat Perusahaan : .................. ..................
Jabatan : ..................................... [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan] .................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Pendirian
No. ........ [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta] Notaris
.................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya (apabila ada), yang
selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada :
Nama : ...................................
1

Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:
1. ............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan Banding.]
6. ............. [Dst. sesuai keperluan]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................., .................. 20.....

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa


.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)



1
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya atau pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

CONTOH-2
[Kop Surat Badan Usaha KSO]


SURAT KUASA
Nomor : ..................


Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan : .................................... [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan/Kepala Cabang/wakil kemitraan (KSO)]
.................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [perusahaan/kemitraan (KSO)]
berdasarkan [Akta Notaris No. ...... [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal
penerbitan Akta] Notaris .................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta
perubahannya (apabila ada) atau Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO)
No ......... tanggal ..................], yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada:
2

Nama : ....................................
Alamat : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:
1. .............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan Banding.]
6. ............. [Dst. sesuai keperluan]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................., .................. 20....

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa


.................................... ...................................
(nama) (nama dan jabatan)




2
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.
Dalam hal KSO surat kuasa penandatanganan kontrak dapat diberlakukan apabila perjanjian
KSO sudah disahkan oleh notaris.


C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)

CONTOH

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)



Sehubungan dengan pengumuman pelelangan pekerjaan .................................. yang
pembukaan penawarannya akan dilakukan di .................................. pada tanggal
.................... 20....., maka kami:
.................................................................... [nama peserta 1]
.................................................................... [nama peserta 2]
.................................................................... [nama peserta 3]
.................................................................... [dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama
dalam bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).

Kami menyetujui dan memutuskan bahwa :
1. Secara bersama-sama :
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah
..................................
b. Menunjuk .................................. [nama peserta 1] sebagai perusahaan utama
(leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan
atas nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab
baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai
ketentuan dokumen kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah :
............................... [nama peserta 1] sebesar ...% (.. persen)
............................... [nama peserta 2] sebesar .. % (.. persen)
............................... [nama peserta 3] sebesar ...% (.. persen)
............................... [dan seterusnya] sebesar ...% (.. persen)

3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai
sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian
dari kemitraan/KSO.

4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.

5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota
kemitraan/KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek
pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan,
perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian
subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.

6. Wewenang menandatangani penawaran untuk dan atas nama kemitraan/KSO
diberikan kepada .................................. [nama wakil peserta] dalam kedudukannya
sebagai direktur utama/direktur pelaksana .................................. [nama peserta 1]
berdasarkan persetujuan tertulis (surat kuasa untuk menandatangani penawaran)
dari seluruh anggota kemitraan/KSO.

7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.


8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap () yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda
tangan di .. pada hari .. tanggal .. bulan
.., tahun ..


[Peserta 1] [Peserta 2]



(....) (....)

[Peserta 3] [dst]



(....) (....)






[Kop Surat Badan Usaha]


SURAT KUASA
*)
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................


Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : .................. ..................
Alamat Perusahaan : .................. ..................
Jabatan : ..................................... [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan] .................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta
Pendirian No. ........ [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta]
Notaris .................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya (apabila
ada), yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,

memberi kuasa kepada :
Nama : ....................................
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk menandatangani Surat
Penawaran atas nama kemitraan.. untuk pekerjaan

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

.................., .................. 20.....

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa


.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)

*
)
Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan
kepada yang mewakili kemitraan.


CONTOH

D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]

1. metoda pelaksanaan pekerjaan [memberikan metoda pelaksanaan yang layak,
realistik dan tahapannya dapat dilaksanakan untuk penyelesaian pekerjaan utama
dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan, tahapan
dan cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal
sampai dengan akhir dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis],
sebagaimana tercantum dalam Lembar Data Pemilihan;
2. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan [tidak melampaui batas waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP];
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan utama minimal
[sebagaimana tercantum dalam LDK untuk penyelesaian pekerjaan utama yang
dilelangkan];
4. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [untuk penyelesaian
pekerjaan yang dilelangkan sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDK, serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan];
5. spesifikasi teknis [apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda dari yang
ditetapkan];
6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan [sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP]; dan
7. [Hal-hal lain yang dipersyaratkan].



E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT
KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)


Uraian Pekerjaan
NIlai Gabungan Barang dan Jasa
(Rp)
TKDN
KDN KLN Total
Barang
/Jasa
Gabungan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Barang
3

I. Material
langsung (Bahan
Baku)
(1A) (1B) (1C) (1D)

II. Peralatan (Barang
Jadi)
(2A) (2B) (2C) (2D)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D)
Jasa
4

III. Manajemen
Proyek dan
Perekayasaan
(4A) (4B) (4C) (4D)

IV. Alat
Kerja/Fasilitas
Kerja
(5A) (5B) (5C) (5D)

V. Konstruksi dan
Fabrikasi
(6A) (6B) (6C) (6D)
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D)
C. Total Biasa (A+B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E)

1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung
(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa
lainnya dari dalam negeri.


2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung
(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa
lainnya dari luar negeri.
3. Formulasi perhitungan :


3
diambil dari daftar inventarisasi barang yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.
4
dilakukan perhitungan sendiri (self assessment)

% TKDN Gabungan
Barang & Jasa (9E)
=
Biaya Gabungan (9C) Biaya Gabungan LN (9B)
X 100%
Biaya Gabungan (9C)




F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR


CONTOH

DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR
5


NO NAMA
BARANG/URAIAN
SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA NEGARA
ASAL






TOTAL HARGA



5
diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor.

G. CONTOH BENTUK PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA KONTRAK (RK3K)


.
1. KEBIJAKAN K3
2. PERENCANAAN
1 2 3 4
(diisi dengan jenis /type
pekerjaan)
(diisi, JENIS BAHAYA & RISIKO pada
pekerjaan/ kegiatan dan/atau jenis alat,
jenis material, proses dan lingkungan kerja
terkait pekerjaan tersebut pada kolom no.
2)
(diisi jenis-jenis pengendalian risiko K3
berdasarkan hasil identifikasi BAHAYA & RISIKO
K3 yang tersebut pada kolom no. 3)
1 Contoh:
"Pekerjaan Tanah"
Galian Tanah Biasa:
- Galian Saluran L =1,5m,
dT= 2 m - -
dst. (silahkan diisi)
Contoh:
Jenis Bahaya & Risiko:
a) Tertimbun longsoran -> Luka berat
b) Terjatuh ke lubang -> Luka berat
Contoh :
Pengendalian Risiko K3
a) Buat Turap Penahan Tanah
b) Buat pagar pelindung
2 Contoh:
"Pekerjaan Pondasi"
Pondasi Tiang Pancang
- Pancang Beton Dia 40 Cm
- dst. (silahkan diisi)
Contoh :
Jenis Bahaya dan Risiko
a) Tertimpa crane terguling -> Luka
berat/mati (l
b) Terbentur tiang pancang
Contoh :
Pengendalian Risiko K3
a) Pastikan crane pancang laik pakai
b) Buat landasan crane yang kuat
3 dst. (silahkan diisi) dst. (silahkan diisi) dst. (silahkan diisi)
IDENTIFIKASI
JENIS BAHAYA & RISIKO K3
[Logo & Nama Perusahaan ]
(Berupa pernyataan/komitmen Direktur Utama atas nama perusahaan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.
PENGENDALIAN RISIKO K3 JENIS/TYPE PEKERJAAN NO
PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
(PRA-RK3K)
1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Bahaya


a
UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
c
d dst
3 Sasaran K3 dan Program K3
CONTOH :
Sasaran K3 :
a Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)
b Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 %
c Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaannya masing-masing
d dst
Program K3 :
a
b Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
c
d dst
menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
Organisasi K3 :
(Sasaran dan Program K3 yang akan dilaksanakan, harus disusun berdasarkan hasil identifikasi bahaya
dan penetapan pengendalian Risiko. Sasaran harus terukur secara kualitatif maupun kuantitatif)
Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
2) Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
CONTOH :
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam
melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
(Daftar Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3, sesuai dengan
pekerjaan/kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan)
Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk,
Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten
Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan

Contoh:
Penanggung Jawab K3
Emergency/
kedaruratan
P3K Kebakaran


H. BENTUK ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


CONTOH

Jenis pekerjaan : ....................
Satuan/Unit : ....................
Nomor Pembayaran

No. Uraian Satuan
Kuantitas/
Koefisien
Harga
Satuan
Dasar
(Rp)
Harga
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I Upah/Tenaga Kerja
-
-

Sub jumlah I .........
II Bahan/Material
-
-

Sub jumlah II .........
III Peralatan
-
-

Sub jumlah III .........
Sub jumlah (I+II+III) .........
IV Lain-lain
- Biaya umum
6

- Keuntungan



.....% x Sub jumlah (I+II+III)
.....% x Sub jumlah (I+II+III)

Sub Jumlah IV .........
Jumlah Harga = I+II+III+IV .........
Harga satuan pekerjaan .......... (dibulatkan)






6
Biaya umum termasuk biaya keperluan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

I. BENTUK DAFTAR MOBILISASI (dihilangkan saja sudah menjadi
lampiran penawaran)


CONTOH

Untuk Semua Paket






















































KEGIATAN PEMELIHARAAN BERKALA JALAN
PAKET Pemeliharaan Berkala Jalan Bts. Banyumas Tengah - Klampok
NO. RUAS JALAN 035
TAHUN ANGGARAN 2 0 1 2
PROVINSI/KAB/KOTA Jawa Tengah
MATA PEMBAYARAN : 1.2
URAIAN : MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
SATUAN PEMBAYARAN : LS
HARGA JUMLAH
SATUAN VOLUME SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. FASILITAS PENYEDIA JASA
1 Sewa / Pembuatan Kantor Lapangan dan barak kerja LS 1,00
2 Sewa / Pembuatan Barak, Gudang, dll LS 1,00
3 Papan Nama Kegiatan Bh 2,00
Jumlah A
B. FASILITAS DIREKSI PEKERJAAN
1 Sewa kendaraan roda 2 ( Untuk Selama Masa Kontrak) LS 1,00
2 Sewa kendaraan roda 4 (Untuk Selama Masa Kontrak) LS 1,00
Jumlah B
C. PERALATAN
1 Asphalt Mixing Plant Unit -
2 Compresor Unit 1,00
3 Asphalt Sprayer Unit 1,00
4 Asphalt Finisher Unit 1,00
5 Tandem Roller 6-8 T Unit 1,00
6 P. Tire Roller 8-10 T Unit 1,00
7 Dump Truck Unit 4,00
8 Vibratory Roller 5-8 T Unit 1,00
9 Excavator Unit -
10 Motor Grader > 100 HP Unit -
11 Concrete Mixer 0,3-0,6M3 Unit 1,00
12 Concrete Vibrator Unit -
13 Penghampar Beton Unit -
14 Truc Mixer Agilator Unit -
15 Set 1,00
Jumlah C
D. LAIN - LAIN
Jumlah D
Total Biaya Mobilisasi ( A + B + C + D )
FORMULIR STANDAR UNTUK
PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

No. U R A I A N
Peralatan Laboratorium (Uji penetrasi, titik lembek,
Marshal, Ekstraksi dan Core Drill)

:
:
:
:
:

J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK


CONTOH

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ....



Yang bertanda tangan dibawah ini: ........
dalam jabatan selaku ........ dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama .......... [nama bank] berkedudukan di
............ [alamat]
untuk selanjutnya disebut:
PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ........ [Pokja ULP]
Alamat : ........
selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp ........
(terbilang ................)
sebagai Jaminan Penawaran dalam mengajukan penawaran untuk pelelangan
pekerjaan .......... dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ........ [peserta pelelangan]
Alamat : ........
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan yaitu :
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau
sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak :
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.


Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Garansi Bank berlaku selama (.) hari kalender,
dan efektif mulai dari tanggal .... [diisi sesuai dengan tanggal
batas akhir pemasukan penawaran]

2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .....

Dikeluarkan di : ....
Pada tanggal : ....


[Bank]

Materai Rp.6000,00

....
[Nama dan Jabatan]



Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ...........[bank]


K. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN


CONTOH

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PENAWARAN


Nomor Jaminan : .... Nilai : ....

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : .... [nama],
.... [alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan .... [nama penerbit jaminan], ....
[alamat], sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN,
bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada ....
[nama Pokja ULP], ........ [alamat]
sebagai Pelaksana Pelelangan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas
uang sejumlah Rp .... (terbilang .................)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
....... yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku apabila TERJAMIN :
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan
atau sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak :
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai
pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon
pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

4. Surat Jaminan ini berlaku selama . (..) hari kalender dan
efektif mulai tanggal [diisi sesuai dengan tanggal batas akhir
pemasukan penawaran]

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji/wanprestasi.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.



7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di
pada tanggal ...

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00






Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke ....[Penerbit Jaminan]



L. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan :
Bertindak
untuk
dan atas nama
: PT/CV/Firma/ atau lainnya [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]

dalam rangka pengadaan [isi nama paket] pada .
[isi sesuai dengan nama Pokja ULP] dengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. akan melaporkan kepada APIP [isi sesuai dengan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi] dan/atau LKPP apabila
mengetahui ada indikasi KKN dalam proses pengadaan ini;

3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan
profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;

4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara
pidana.

[tempat], . [tanggal] [bulan] 20. [tahun]

[Nama Penyedia]


[tanda tangan],
[nama lengkap]


[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan :
Bertindak
untuk dan
atas nama
: PT/CV/Firma/ atau lainnya [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
2. Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan :
Bertindak
untuk dan
atas nama
: PT/CV/Firma/ atau lainnya [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]

dalam rangka pengadaan [isi nama paket] pada
[isi sesuai dengan nama Pokja ULP] dengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. akan melaporkan kepada APIP [isi sesuai dengan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi] dan/atau LKPP apabila
mengetahui ada indikasi KKN dalam proses pengadaan ini;

3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan
profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;

4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara
pidana.


[tempat], .. [tanggal] [bulan] 20. [tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]


[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],
[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]



M. BENTUK FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI


FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI
UNTUK BADAN USAHA


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : ..[diisi sesuai jabatan dalam akta pendirian
perusahaan dan perubahannya]
Bertindak
untuk
dan atas nama
: PT/CV/Firma/Koperasi [pilih yang sesuai dan
cantumkan nama badan usaha]
Alamat :
No. Telepon : ...............
No. Fax : ...............
E-mail : ...............

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak
berdasarkan Akte Notaris [sesuai akta
pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas nomor dan
tanggal akta pendirian/perubahan/surat kuasa. Jika kemitraan/KSO maka
dicantumkan tambahan Surat Perjanjian Kemitraan/KSO];
2. saya bukan sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/
Institusi [bagi pegawai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi
yang sedang cuti diluar tanggungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi ditulis sebagai berikut : Saya merupakan pegawai
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang sedang cuti diluar
tanggungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan
dengan para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam
proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak
masuk dalam Daftar Hitam;
7. data-data saya/badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:











A. Data Administrasi

1. Nama (PT/CV/Firma/
atau lainnya) :

2. Status : Pusat Cabang

3. Alamat Kantor Pusat :
No. Telepon :
No. Fax :
E-mail :

4. Alamat Kantor Cabang :
No. Telepon :
No. Fax :
E-mail :


B. Ijin Usaha

1. Surat Ijin Usaha jasa Konstruksi : a. Nomor .
b. Tanggal .
2. Masa berlaku ijin usaha : ..
3. Instansi pemberi ijin usaha : ..


C. Sertifikat Badan Usaha

1. Sertifikat Badan Usaha (SBU) : a. Nomor : ..
b. Tanggal : ..
2. Masa berlaku : ..
3. Instansi pemberi ijin : ..
4. Klasifikasi : ..
5. Sub Klasifikasi : ..


D. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/ atau lainnya
a. Nomor Akta :
b.Tanggal :
c. Nama Notaris :
2. Akta Perubahan Terakhir
a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :

E. Pengelola Badan Usaha

1. Komisaris/Pengawas untuk Perseroan Terbatas (PT)

No. Nama No. KTP Jabatan dalam Badan Usaha



2. Direksi/Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. KTP Jabatan dalam Badan Usaha





F. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk
CV/Firma)

No. Nama No. KTP Persentase




2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak :
b. Bukti Laporan Pajak Tahun
terakhir : No. Tanggal .
c. Bukti Laporan Bulanan (tiga
bulan terakhir) :
Bulan :
1) PPh Pasal 21 : No. Tanggal .
2) PPh Pasal 23 : No. Tanggal .
3) PPh Pasal 25/Pasal 29 : No. Tanggal .
4) PPN : No. Tanggal .
Bulan :
1) PPh Pasal 21 : No. Tanggal .
2) PPh Pasal 23 : No. Tanggal .
3) PPh Pasal 25/Pasal 29 : No. Tanggal .
4) PPN : No. Tanggal .
Bulan :
1) PPh Pasal 21 : No. Tanggal .
2) PPh Pasal 23 : No. Tanggal .
3) PPh Pasal 25/Pasal 29 : No. Tanggal .
4) PPN : No. Tanggal .
d. Surat Keterangan Fiskal*) : No. Tanggal .

*) apabila digunakan oleh penyedia sebagai pengganti huruf bdan c



G. Data Personalia (Tenaga ahli /teknis badan usaha)

No. Nama
Tgl/bln/thn
lahir
Tingkat
Pendidikan
Jabatan
dalam
Pekerjaan
Pengalaman
Kerja
(Tahun)
Profesi/
keahlian
Tahun
Sertifi
kat/
Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8





H. Data Peralatan

No.
jenis
Fasilitas/Per
alatan/Perle
ngkapan
Jumlah
Kapasitas
atau output
pada saat
ini
Merk
dan
Tipe

Tahun
Pembu
atan
Kondisi
(%)

Lokasi
Sekarang
Status Ke
Pemilikan
(milik /
sewa/lain
nya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9





I. Data Pengalaman Perusahaan (nilai paket tertinggi pengalaman sesuai
subbidang yang dipersyaratkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir)




No.


Nama Paket
Pekerjaan



Sub
Bidang
Pekerja
an



Lokasi
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen

Kontrak

Tanggal Selesai

Nama
Alamat
dan
Telepon
Nomor
dan
Tangga
l
Nilai
(Rp)
BA
Serah
Terima
Pertam
a(PHO)
BA
Serah
Terima
Akhir
(FHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10




J. Data Pengalaman Perusahaan dalam 5 tahun terakhir (digunakan untuk
penilaian SKP = 1,2 N bagi paket pekerjaan Non Kecil)




No

Nama
Paket
Pekerjaan


Lokasi
Pemberi Tugas/
Pejabat Pembuat
Komitmen

Kontrak

Progres Terakhir

Nama
Alamat
dan
Telepon
Nomor
dan
Tanggal
Nilai (Rp) Kontrak
(rencana)
%
Prstasi
Kerja %
1 2 3 4 5 6 7 8 9




K. Data Pekerjaan yang sedang Dilaksanakan (untuk perhitungan SKP =
KP Jumlah paket yang sedang dikerjakan)




No

Nama Paket
Pekerjaan


Lokasi
Pemberi Tugas/
Pejabat
Pembuat
Komitmen

Kontrak

Rencana
Tanggal
Kontrak
berakhir

Nama
Alamat
dan
Telepon
Nomor
dan
Tanggal
Nilai (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8





L. Modal Kerja

Surat dukungan keuangan dari Bank:

Nomor :
Tanggal :
Nama Bank :
Nilai : Rp . ( .... dalam huruf..)

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha
yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan


secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

[tempat], .. [tanggal] [bulan] 20. [tahun]


PT/ atau lainnya
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,-
dan tanda tangan]


(nama lengkap wakil sah badan usaha)
[jabatan pada badan usaha]



M. BENTUK SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN

SURAT PERJ ANJ IAN SEWA PERALATAN
Nomor :...........................

ANTARA
(nama perusahaan pemilik alat)
......................................................................................................................
..................
DAN
......................................................................................................................
..................
(nama perusahaan penyewa alat)

UNTUK
MENYEWAKAN PERALATAN PELAKSANA KONSTRUKSI
PEKERJAAN
.........................................
.........................................
..........................
(nama pekerjaan yang akan dilaksanakan)


Surat Perjanjian ini dibuat di .................................. pada hari
................................. tanggal ..................................... bulan
...................................tahun ......................................................
(tempat, tanggal, bulan dan tahun penandatanganan Surat Perjanjian)
antara

...(Nama pemimpin perusahaan pemilik alat), selanjutnya disebut


PIHAK KESATU, dan
....
(nama pemimpin perusahaan yang menyewa alat), selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA,
selanjutnya disebut SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN
tertanggal...................20..

MAKA DENGAN INI Kedua Belah Pihak menyetujui semua ketentuan
yang tercantum dalam pasal-pasal berikut:


1. Kata-kata dan ungkapan-ungkapan dalam surat perjanjian ini
mempunyai arti yang sama sebagaimana yang dituangkan di dalam
surat perjanjian di bawah ini.
2. PIHAK KESATU berkewajiban menyediakan dan atau
mengoperasikan peralatan yaitu :

No. Jenis Kapasitas Jumlah Lokasi







untuk melaksanakan, menyelesaikan, dan memperbaiki seluruh
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak Paket Pekerjaan ........... (nama
pekerjaan yang akan dilaksanakan), sampai diterima dengan baik
oleh Pemilik Pekerjaan.
3. PIHAK KEDUA wajib membayar kepada PIHAK KESATU atas
pelaksanaan sewa peralatan sesuai pasal 2.
4. Surat Perjanjian ini berlaku selama .. (...)
hari kalender terhitung sejak tanggal ......... ( Tanggal pemasukan
penawaran s/d Serah Terima Pertama (PHO) + 60 hari) s/d
tanggal .......... dengan ketentuan mobilisasi peralatan disesuaikan
jadwal pelaksanaan yang telah disetujui oleh Pemilik Pekerjaan.
5. Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak baik oleh PIHAK
KESATU maupun PIHAKKEDUA sampai dengan berakhirnya masa
berlakunya perjanjian ini.
6. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku
lagi bila pelelangan tidak dimenangkan oleh PIHAK KEDUA.

DENGAN DEMIKIAN, Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk
menandatangani Surat Perjanjian ini pada tanggal tersebut di atas.

PIHAK KEDUA
(nama, jabatan, nama perusahaan
penyewa)

Materai Rp. 6.000,-
bertanggal, tanda tangan, cap



(...................................)
(nama jelas)
PIHAK KESATU
(nama, jabatan, nama perusahaan Pemilik )

Materai Rp. 6.000,-
bertanggal, tanda tangan, cap



( ................................. )
(nama jelas)



Disahkan oleh Notaris


BAB VII
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO

BAB VII
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR KUALIFIKASI



A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail badan
usaha yang didaftar sebagai peserta.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan e-mail kantor
pusat yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.

B. Izin Usaha
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.

C. Sertifikat Badan Usaha
1. Diisi Nomor dan Tanggal Penerbitan;
2. Diisi dengan masa berlaku;
3. Diisi dengan nama instansi penerbit.

D. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan, yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilelangkan)
1. Diisi dengan jenis surat izin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin.

E. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha
1. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta pendirian
badan usaha.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta perubahan
terakhir badan usaha, apabila ada.

F. Pengelola Badan Usaha (Pengawas/Pengurus)
1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan usaha, apabila
berbentuk Perseroan Terbatas.
2. Diisi dengan nama, nomor KTP dan jabatan dalam badan usaha.

G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP dan persentase kepemilikan
saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir
berupa SPT Tahunan.
c. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan bulanan (tiga bulan
terakhir):
1) PPh pasal 21;
2) PPh pasal 23 (bila ada transaksi);
3) PPh pasal 25/pasal 29;
4) PPN.

Persyaratan pemenuhan kewajiban pajak tahun terakhir dengan
penyampaian SPT Tahunan dan SPT Masa dapat diganti oleh peserta
dengan penyampaian Surat Keterangan Fiskal (SKF) yang dikeluarkan
oleh Kantor Pelayanan Pajak.



H. Data Personil Inti
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah
dilaksanakan, lama pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat
Keterangan Ahli/Surat Keterangan Terampil dan tahun penerbitan
sertifikat/ijazah dari setiap tenaga ahli/teknis sesuai dengan yang
diperlukan untuk pekerjaan yang dilelangkan.

I. Data Peralatan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada
saat ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase),
lokasi keberadaan saat ini dan status kepemilikan(diisi milik sendiri
dan/atau sewa) dari masing-masing fasilitas/peralatan/perlengkapan
sesuai dengan yang diperlukan untuk pekerjaan utama yang dilelangkan
sesuai ketentuan Dokumen Pengadaan. Pokja apabila diperlukan dapat
membuktikan keberadaan alat dan bukti status kepemilikan harus dapat
ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.

J. Data Pengalaman Perusahaan
Diisi dengan nama paket-paket pekerjaan yang dipilih mulai dari nilai
paket tertinggi, bidang/sub bidang pekerjaan yang dipersyaratkan, lokasi
tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi
tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak,
tanggal selesai paket pekerjaan menurut kontrak, dan tanggal Berita Acara
serah terima (PHO), untuk masing-masing paket pekerjaan selama
10 (sepuluh) tahun terakhir.

K. Data Pengalaman Perusahaan Dalam 5 Tahun terakhir
Diisi dengan nama paket-paket pekerjaan , lokasi tempat pelaksanaan
pekerjaan, nama dan alamat / telepon dari pemberi tugas / Pejabat
Pembuat Komitmen, Nomor / Tanggal dan Nilai Kontrak, Tanggal selesai
Paket pekerjaan menurut kontrak, dan tanggal Berita Acara Serah Terima /
PHO, untuk masing masing paket pekerjaan selama 5 (lima) tahun
terakhir.

L. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan
Diisi dengan nama paket pekerjaan, bidang/sub bidang pekerjaan dan
lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari
pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai
kontrak, serta persentase progres (rencana) menurut kontrak, prestasi kerja
terakhir dan rencana tanggal kontrak berakhir.

M. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat
dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai total HPS.



N. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-
masing kualifikasi badan usahanya.
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
BAB VIII
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO


BAB VIII
TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI


A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh:
a. direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi;
b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan /
pengurus koperasi atau yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian/Anggaran Dasar
c. pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi atau yang namanya tidak
disebutkan dalam akta pendirian/anggaran dasar sepanjang
pihak tersebut adalah pengurus/karyawan perusahaan/karyawan
koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat
kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari direktur
utama/pimpinan perusahaan/pengurus berdasarkan akta
pendirian / anggaran dasar;
d. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik pada saat pembuktian
kualifikasi; atau
e. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.

2. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
seperti Izin Usaha Jasa Konstruksi;

3. menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa perusahaan
yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan,
tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;

4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak
masuk dalam Daftar Hitam;

5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun
pajak terakhir (SPT Tahun 2013) serta memiliki laporan bulanan
PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29
dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan
terakhir bulan Maret, April dan Mei 2014.
Peserta dapat mengganti laporan perpajakan tersebut dengan Surat
Keterangan Fiskal (SKF) Bulan Mei 2014;

6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak,
kecuali bagi Penyedia Usaha Kecil yang baru berdiri kurang dari
3 (tiga) tahun;

7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai/sejenis
untuk Usaha Kecil, serta kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang
sesuai/sejenis untuk usaha non kecil;



8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta
personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

9. menyampaikan/mengisi daftar perolehan pekerjaan yang sedang
dikerjakan;

10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank
pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan konstruksi
paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai total HPS. Dalam
hal kemitraan yang menyampaikan surat dukungan keuangan hanya
lead firm;

11. Untuk usaha non-kecil (paket di atas Rp 2.500.000.000,00), memiliki
Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang sejenis dan
kompleksitas yang setara, dengan ketentuan :
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan
yang sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai
kontrak dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak
sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai
pekerjaan sekarang (present value) menggunakan perhitungan
sebagai berikut:

NPs = Nilai pekerjaan sekarang
Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi
(apabila ada) saat serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan
serah terima pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi
(apabila belum ada, dapat dihitung dengan regresi
linier berdasarkan indeks bulan-bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan
komponen terbesar dari pekerjaan;

12. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan :
a. SKP = KP jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
untuk usaha kecil KP = 5
untuk usaha non kecil KP = 6 atau KP = 1,2 N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat
ditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu
5 (lima) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari
masing-masing perusahaan yang bermitra/KSO;

13. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO :
a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama
Operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan/KSO dan
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO tersebut;


b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 7, dan 9,
dan 13 dilakukan untuk setiap perusahaan yang melakukan
kemitraan/KSO. Khusus untuk angka 8 evaluasi persyaratan
digabungkan sebagai evaluasi kemitraan/KSO, sedangkan
dukungan keuangan (angka 10) hanya atas nama
kemitraan/KSO;

B. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode penilaian
sistem gugur. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan
data isian peserta dalam Dokumen Isian Kualifikasi dalam hal :
1. kelengkapan Dokumen Isian Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.

C. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan,
peserta diminta untuk membubuhi materai senilai Rp.12.000,00
(dua belas ribu rupiah).

D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja
ULP dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis
namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi
termasuk dapat melakukan peninjauan lapangan pada pihak-
pihak/instansi terkait.

E. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta sebelum
pemasukan penawaran.

F. Evaluasi kualifikasi (pascakualifikasi) sudah merupakan kompetisi, maka
data yang kurang tidak dapat dilengkapi.

















BAB IX
BENTUK KONTRAK
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
BAB IX
BENTUK RANCANGAN KONTRAK


SURAT PERJANJIAN
(Harga Satuan)

Paket Pekerjaan Konstruksi:
............................................
Nomor : ........................

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut
Kontrak dibuat dan ditandatangani di ........................ pada hari ......................
tanggal . bulan ...................... tahun ...................... [tanggal, bulan dan tahun
diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No. tanggal
. dan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal
., antara:

Nama : ...................... [nama PPK]
NIP : ...................... [NIP PPK]
Jabatan : PPK............... [sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di : ...................... [alamat PPK]
yang bertindak untuk dan atas nama .......................[nama satuan kerja PPK]
selanjutnya disebut PPK, dengan:

Nama : ...................... [nama wakil penyedia]
Jabatan :....................... [sesuai akta notaris]
Berkedudukan di : ...................... [alamat penyedia]
Akta Notaris
Nomor :...................... [sesuai akta notaris]
Tanggal :...................... [tanggal penerbitan akta]
Notaris : ...................... [nama Notaris penerbit akta]
yang bertindak untuk dan atas nama ...................... [nama Badan Usaha]
selanjutnya disebut Penyedia

Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi. Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59
Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun
2012 beserta petunjuk teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : ..............


PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui
suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan
Pekerjaan .............. sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum
CONTOH 1 PENYEDIA TUNGGAL
Kontrak yang merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya
disebut Pekerjaan Konstruksi;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut :

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari :
1. ................
2. ................
3. Dst.

Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp......................
(.........dalam huruf............. rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor: ............. atas
nama penyedia : ...............;

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kontrak ini :
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1);

Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik= PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya :
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan
oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN
secara periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat
dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi
lingkungan tempat kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia;
10) bertanggungjawab dan wajib menyetor kelebihan pembayaran ke Kas
Daerah, apabila hasil pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis berdasarkan hasil pemeriksaan (audit) pihak internal
maupun eksternal yang berwenang dan ditemukan adanya ketidak
sesuaian yang mengakibatkan kelebihan pembayaran.

[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup
pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]

Pasal 6
MASA KONTRAK

(1) Masa kontrak, jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan, kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian
keseluruhan pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan, kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama
pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama .........
(.......dalam huruf......) hari kalender.

Dengan demikian PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai,
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak,
rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi materai.

Untuk dan atas nama ......................
Penyedia

[tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk Penyedia maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap]
[jabatan]
Untuk dan atas nama ......................
PPK

[tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk satuan kerja PPK maka
rekatkan materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap]
[jabatan]



SURAT PERJANJIAN
(Harga Satuan)
[Apabila Penyedia Berbentuk Kemitraan/KSO]

Paket Pekerjaan Konstruksi:
..........................
Nomor : ........................


SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya disebut
Kontrak dibuat dan ditandatangani di ...................... pada hari ......................
tanggal . bulan ...................... tahun ...................... [tanggal, bulan dan tahun
diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No. tanggal
. dan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No . tanggal
., antara :
Nama : ...................... [nama PPK]
NIP : ...................... [NIP PPK]
Jabatan : PPK............... [sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di : ...................... [alamat PPK]
yang bertindak untuk dan atas nama .......................[nama satuan kerja PPK]
selanjutnya disebut PPK, dengan kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai
berikut :
1. ...................... [nama Penyedia 1];
2. ...................... [nama Penyedia 2];
..... dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan
tanggung renteng atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini
dan telah menunjuk ...................... [nama anggota kemitraan yang ditunjuk sebagai
wakil kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama Kemitraan yang berkedudukan
di ...................... [alamat Penyedia wakil kemitraan], berdasarkan surat Perjanjian
kemitraan/KSO No. ...................... tanggal ...................... selanjutnya disebut
Penyedia.

Dan dengan memperhatikan :
1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi. Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59
Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun
2012 beserta petunjuk teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : ..............



PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan
Dokumen Pemilihan;
CONTOH 2 PENYEDIA
BERMITRA /KSO
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui
suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan
Pekerjaan .............. sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak yang merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya
disebut Pekerjaan Konstruksi;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut :

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari :
1. ................
2. ................
3. Dst.

Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp......................
(.........dalam huruf............. rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor : ............. atas
nama penyedia : ...............;

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kontrak ini :
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan
ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan
dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1);

Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya :
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :
1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaporkan pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri/TKDN
secara periodik kepada PPK;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
6) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
Kontrak;
7) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
8) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
9) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi
lingkungan tempat kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
10) bertanggungjawab dan wajib menyetor kelebihan pembayaran ke Kas
Daerah, apabila hasil pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis berdasarkan hasil pemeriksaan (audit) pihak internal
maupun eksternal yang berwenang dan ditemukan adanya ketidak
sesuaian yang mengakibatkan kelebihan pembayaran.

[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup
pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]


[Catatan: Hak dan Kewajiban kontraktor disesuaikan dengan lingkup
pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]

Pasal 6
MASA KONTRAK
(1) Masa kontrak, jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir;
(2) Masa pelaksanaan, kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian
keseluruhan pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender;
(3) Masa pemeliharaan, kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama
pekerjaan sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan selama .........
(.......dalam huruf......) hari kalender.

Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai,
mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak,
rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi
materai..

Untuk dan atas nama ......................
Penyedia/Kemitraan (KSO)


[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai
Rp 6.000,- )]


[nama lengkap]
[jabatan]
Untuk dan atas nama....................
PPK


[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]


[nama lengkap]
[jabatan]

PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
BAB X
SYARAT - SYARAT UMUM KONTRAK
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO

BAB X
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)


A. Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran
seperti yang dimaksudkan sebagai berikut :

1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan
yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik
lainnya.

1.2 Kontrak Harga Satuan adalah kontrak
pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu,
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap
untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu, yang volume
pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara,
sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang
benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa.

1.3 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA
adalah Menteri Pekerjaan Umum.


1.4 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya
disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh
PA untuk menggunakan APBN.

1.5 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya
disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi.

1.6 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah
panitia/pejabat yang ditetapkan oleh KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima hasil
pekerjaan.

1.7 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau
pengawas intern pada Institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi.


1.8 Penyedia adalah badan usaha yang menyediakan/
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi.

1.9 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan
perjanjian kerja dengan penyedia penanggung
jawab kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak).

1.10 Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar
penyedia baik penyedia nasional maupun
penyedia asing, yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab
yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.

1.11 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan,
adalah jaminan tertulis yang bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional),
yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/ Perusahaan Asuransi yang
diserahkan oleh penyedia kepada PPK/Pokja ULP
untuk menjamin terpenuhinya kewajiban
penyedia.

1.12 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya
disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara
PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-
Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain
yang merupakan bagian dari kontrak.

1.13 Nilai Kontrak adalah total harga pelaksanaan
pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.

1.14 Hari adalah hari kalender.

1.15 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1
(satu) orang atau lebih, yang ditentukan dalam
syarat-syarat khusus kontrak untuk
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.

1.16 Direksi Teknis adalah tim pendukung yang
ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

1.17 Daftar kuantitas dan harga (rincian harg
penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah
diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.

1.18 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
disusun oleh PPK, dikalkulasikan secara keahlian
berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh
Pokja ULP untuk menilai kewajaran penawaran
termasuk rinciannya.


1.19 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang
secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam LDP.

1.20 Mata Pembayaran Utama adalah Mata
pembayaran yang pokok dan penting yang nilai
bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh
per seratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung
mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya
terbesar yang ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
Dokumen Pengadaan.

1.21 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga
satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu;

1.22 Metoda pelaksanaan pekerjaan adalah
metode/cara kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan
dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis dari
awal sampai akhir dan dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis berdasarkan sumber daya
yang dimiliki penawar;

1.23 Personil inti adalah tenaga ahli atau tenaga teknis
yang akan ditempatkan secara penuh sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam penawaran serta posisinya
dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan
untuk melaksanakan pekerjaan.

1.24 Bagian pekerjaan yang disubkontrakan adalah
bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama atau
pekerjaan spesialis yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam penawaran, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain
dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

1.25 SPMK adalah Surat Perintah Mulai Kerja yang
diterbitkan oleh PPK kepada penyedia barang /
jasa untuk memulai melaksanakan pekerjaan.

1.26 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya
Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir.




1.27 Masa Pelaksanaan (jangka waktu pelaksanaan)
jangka waktu untuk melaksanakan pekerjaan
dihitung berdasarkan SPMK sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan.

1.28 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka
waktu yang sudah terinci berdasarkan masa
pelaksanaan , setelah dilaksanakan pemeriksaan
lapangan bersama dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.

1.29 Tanggal mulai kerja adalah tanggal yang
dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK), yang diterbitkan oleh PPK untuk
memulai melaksanakan pekerjaan.

1.30 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
penyerahan pertama pekerjaan selesai,
dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.

1.31 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak
yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan
pertama pekerjaan sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan.

1.32 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil
pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak
baik sebagian maupun keseluruhan sebagai
akibat kesalahan pengguna atau penyedia dalam
periode pelaksanaan kontrak.

1.33 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan,
yang setelah diserahterimakan oleh penyedia
kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa serta
diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan
dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan
umum.

2. Penerapan

SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki dalam Surat
Perjanjian.

3. Bahasa dan
Hukum

3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia
kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan Bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah
tersebut dan/atau bahasa Inggris.


3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang
berlaku di Indonesia.

3.3 Apabila sumber dana berasal dari pinjaman /
hibah luar negeri, menggunakan hukum yang
berlaku yang di Indonesia atau Hukum yang
berlaku di negara pemeberi pinjaman / hibah
(tergantung kesepakan antara Pemerintah dan
negara pemberi pinjaman / hibah), pilihan
hukum yang digunakan agar dicantumkan dalam
Syarat Syarat Khusus Kontrak yang selanjutnya
disebut SSKK.

4. Larangan
Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme
(KKN),
Penyalahgunaan
Wewenang serta
Penipuan
4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa
pemerintah, dilarang untuk :
a. menawarkan, menerima atau menjanjikan
untuk memberi atau menerima hadiah atau
imbalan berupa apa saja atau melakukan
tindakan lainnya untuk mempengaruhi
siapapun yang diketahui atau patut dapat
diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. Mendorong terjadinya persaingan tidak sehat,
c. membuat dan/atau menyampaikan secara
tidak benar dokumen dan/atau keterangan
lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan Kontrak ini.

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan
(termasuk semua anggota Kemitraan/KSO apabila
berbentuk Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya
(jika ada) tidak pernah dan tidak akan melakukan
tindakan yang dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti
melakukan larangan-larangan di atas dapat
dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh PPK
sebagai berikut :
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam
SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia;
dan
d. Sanksi pengenaan daftar hitam.
(/ catatan : sanksi pengenaan daftar hitam,
diterbitkan oleh KPA atas usulan PPK.
KPA mengirimkan dokumen penetapan sanksi
daftar hitam kepada :
1) Penyedia yang dikenakan Daftar Hitam;
dan
2) Kepala LKPP).

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan
oleh PPK kepada Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan
dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.


5. Asal Material/
Bahan
5.1 Penyedia harus menyampaikan asal
material/bahan yang terdiri dari rincian
komponen dalam negeri dan komponen impor.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat
material/bahan diperoleh, antara lain tempat
material/bahan ditambang, tumbuh, atau
diproduksi.


6. Korespondensi

6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat,
e-mail dan/atau faksimili dengan alamat tujuan
para pihak yang tercantum dalam SSKK.

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau
persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus dibuat
secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan
dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah
Para Pihak dalam SSUK, atau jika disampaikan
melalui surat tercatat dan/atau faksimili
ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.


7. Wakil Sah Para
Pihak
Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan
atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak
ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan
keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan

Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang
bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan
oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini.
Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah
termasuk dalam Nilai Kontrak.


10. Pengalihan
dan/atau
Subkontrak
10.1 Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian
atau seluruh kontrak ini. Pengalihan seluruh
Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
pergantian nama Penyedia, baik sebagi akibat
peleburan (merger) maupun akibat lainnya.



10.2 Penyedia dilarang untuk mensubkontrakan
sebagian / seluruh pekerjaan utama dalam
Kontrak ini.

10.3 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya
diperbolehkan kepada Penyedia spesialis setelah
mendapatkan persetujuan tertulis dari PPK.
Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakan.

10.4 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak
diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam SSKK.


11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap
pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang
lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian
yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika
menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan
yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil
Sah Pihak yang melakukan pengabaian.


12. Penyedia
Mandiri
Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab
penuh terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada)
serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.


13. Kemitraan/ KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu
anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk
bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan
hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak
ini.




14. Pengawasan
Pelaksanakan
Pekerjaan















14.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan,
PPK jika dipandang perlu dapat mengangkat
Pengawas Pekerjaan (Direksi Pekerjaan / Direksi
Teknis) yang berasal dari personil PPK atau
Konsultan Pengawas. Pengawas pekerjaan
berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan
pekrjaan.
14.2 Dalam melaksanakan pkewajibannya, Pengawas
Pekerjaan selalu bertindak untuk kepentingan
PPK, jika tercantum dalam SSKK, Pengawas
pekerjaan dapat bertindak sebagai wakil sah PPK.






15. Persetujuan Atau
Pernyataan Tidak
Berkebaratan
Dari Pengawas
Pekerjaan

















16. Perintah



17. Penemuan-
penemuan




18. Akses Ke Lokasi
Kerja

15.1 Semua gambar yang digunakan melaksanakn
pekerjaan sesuai Kontrak, untuk pekerjaan
permanen maupun pekerjaan sementara harus
mendapatkan persetujuan dari Pengawas
Pekerjaan.
15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan
terlebih dahulu ada pekerjaan sementara yang
tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas Dan
Harga di dalam Kontrak maka penyedia
berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan
gambar usulan pekrjaan sementara tersebut
untuk mendapatka pernyataan tidak berkeberatan
( No Objection) untuk dilaksanakan dari
Pengawas Pekerjaan.

Pernyataan tidak berkebaratan atas rencana
pekerjaan sementara ini tidak melepaskan
penyedia dari tanggung jawabnya sesuai Kontrak.


Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua
perintah Pengawas Pekerjaaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekrjaan dalam Kontrak ini.

Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada
pihak yang berwenang semua penemuan benda/barang
yang mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan
di lokasi pekerjaan yang menurut peraturan perundang-
undangan dikuasai oleh negara .

18.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK,
wakil sah PPK, Pengeawas Pekerjaan dan / atau
pihak yang mendapat ijun dari PPK ke lokasi kerja
da ke lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang
atau akan dilaksanakan.

18.2 Penyedia harus dianggap telah menerima kelayakan
dan ketersediaan jalur akses menuju lapangan.
Penyedia harus berupaya menjaga setiap jalan atau
jembatan dari kerusakan akibat penggunakaan /
lalu lintas penyedia atau akibat personil penyedia.
Kecuali ditentuka lain maka :

a. Penyedia harus bertanggung jawab atas
pemeliharaan yang mungkin diperlukan akibat
mpenggunaan jalur akses.
b. Penyedia harus menyediakan rambu atau
petunjuk sepanjang jalur akses, dan
mendapatkan perijinan yang mungkin
disyaratkan oleh otoritas terkait untuk
penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk.
c. Biaya karena ketidak layakan atau tidak
tersedianya jalur akses untuk digunakan oleh
penyedia, harus ditanggung penyedia.
d. PPK tidak bertanggung jawab atas Klaim yang
mungkin timbul akibat penggunakaan jalur
akses.
18.3. PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang
mungkin timbul selain penggunaan jalur akses
tersebut.


B. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak

19. Masa
Pelaksanaan
(Jangka Waktu
Pelaksanaan)
Pekerjaan

19.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal
penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para
Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam
SSKK.

19.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu
yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak dihitung sejak tanggal mulai kerja yang
tercantum dalam SPMK.

19.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai
jadwal yang ditentukan dalam SSKK.

19.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena
keadaan diluar pengendaliannya yang dapat
dibuktikan demikian, dan penyedia telah
melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, dengan
disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK,
maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas penyedia dengan membuat
adendum kontrak.

19.5 Jadwal pelasanaan pekerjaan disepakati bersama
dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak,
jadwal pelaksanaan pekrjaan tidak boleh melebihi
dari masa pelaksanaan.


B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

20. Penyerahan
Lokasi Kerja
20.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja
sesuai dengan kebutuhan penyedia yang
tercantum dalam rencana kerja yang telah
disepakati oleh para pihak untuk melaksanakan
pekerjaan tanpa ada hambatan kepada penyedia
sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan dilakukan
setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan
lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan
penyerahan dituangkan dalam berita acara
penyerahan lokasi kerja.

20.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama
ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan
perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut
harus dituangkan dalam addendum Kontrak.


20.3 Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja
sesuai kebutuhan penyedia yang tercantum dalam
rencana kerja (sesuai angka 20.1) untuk
melaksanakan pekerjaan dan terbukti merupaka
suatu hambatan, maka kondisi ini ditetapkan
sebagai Peristiwa Kompensasi.

21. Surat Perintah
Mulai Kerja
(SPMK)
21.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari sejak tanggal penanda-tanganan
kontrak.

21.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat
dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

22. Program Mutu 22.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
program mutu pada rapat persiapan pelaksanaan
kontrak untuk disetujui oleh PPK.

22.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:
a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

22.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi
lokasi pekerjaan.

22.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan
program mutu jika terjadi adendum Kontrak dan
Peristiwa Kompensasi.


22.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan
perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan
dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan,
termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harus mendapatkan
persetujuan PPK.

22.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak
mengubah kewajiban kontraktual penyedia.


23. Rencana
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Konstruksi
(RK3K)






23.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
program K3 pada rapat persiapan pelaksanaan
kontrak untuk disetujui oleh PPK.

23.2 RK3K disusun paling sedikit berisi:
a. Kebijakan K3 Proyek;
b. Organisasi K3;
c. Perencanaan K3;
d. Pengendalian dan Program K3;
e. Pemerikasaan dan Evaluasi Kinerja K3;


















24. Rapat Persiapan
Pelaksanaan
Kontrak
f. Tinjauan ulang Kinerja K3.

23.3 RK3K dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi
pekerjaan.

23.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan
program K3 jika terjadi addendum kontrak dan
peristiwa kompensasi.

23.5 Pemutakhiran program K3 harus mendapatkan
persetujuan PPK.

23.6 Persetujuan PPK terhadap program K3 tidak
mengubah kewajiban kontraktual penyedia.


24.1 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan
pekerjaan, PPK bersama dengan penyedia, unsur
perencanaan, dan unsur pengawasan, harus sudah
menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
kontrak.

24.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam
rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi :
a. program mutu;
b. rencana K3 Kontrak;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti
uraian tentang metode kerja yang
memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil;
g. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.


25. Mobilisasi



25.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai
dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak diterbitkan SPMK.

25.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup
pekerjaan, yaitu :
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah,
gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan
sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.

25.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kebutuhan





26. Pemeriksaan
Bersama



























27. Penggunaan
Produksi Dalam
Negeri

























26.1 Pada tahap pelaksanaan kontrak PPK bersama
sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan
lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran
dan pemeriksaan detail lokasi pekerjaan untuk
setiap rencana mata pembayaran (mutual check
0%).

26.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, KPA dapat
membentuk Panitia Peneliti Pelaksaan Kontrak
atas usul PPK.

26.3 Hasil pemerikasaan bersama dituangkan dalam
Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan
bersama mengakibatkan perubahan isi kontrak,
maka harus dituangkan dalam Addendum
Kontrak (Berita Acara mutual Check 0%).

26.4 Jika hasil pemerikasaan menunjukan bahwa
personil dan / atau peralatan ternyat belum
memenui persyaratan Kontrak maka penyedia
tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat
personil dan / atau peralatan yang belum
memenuhi syarat harus segera diganti dalam
jangka waktu yang disepakati bersama



27.1 Penggunaan Produk dalam negeri dilakukan
sesuai besaran komponen dalam negeri pada
setiap barang / jasa yang ditunjukan dengan nilai
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada
saat penawaran.

27.2 Penyedia wajib membuat laporan penggunaan
produk dalam negeri secara periodik.

27.3 Apabila di dalam penggunaan produksi dalam
negeri berbeda dengan yang ditunjukan dengan
nilai TKDN pada saat penawaran akan dikenakan
sanksi sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 tahun
2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presidin Nomor 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya, dan di tetapkan dalam SSKK.









B.2 Pengendalian Waktu

28. Waktu
Penyelesaian
Pekerjaan




28.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia
berkewajiban untuk memulai pelaksanaan
pekerjaan pada tanggal mulai kerja, dan
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program
mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat
lambatnya pada tanggal penyelesaian yang
ditetapkan dalam SPMK.
28.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada tahap
penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau
peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau
kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan
denda.
28.3 Jika keterlambatan tersebut semata mata
disebabkan oleh peristiwa Kompensasi maka PPK
dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi.
Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika
tanggal penyelesaian disepakati oleh para pihak
untuk diperpanjang.
28.4 Tanggal penyelesaian dimaksut dalam pasal ini
adalah tanggal penyelesain seluruh pekerjaan.


29. Perpanjangan
Waktu



























29.1 Jika terjadi peristiwa kompensasi sehingga
penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal
Pemyelesaian maka penyedia berhak untuk
meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian
berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan
secara tertulis. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui addendum
kontrak.

29.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan harus telah menetapkan ada tidaknya
perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam
jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah
penyedia meminta perpanjangan, jika penyedia
untuk memberikan peringatan dini atas
keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk mencegah keterlambatan sesegera
mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak
dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang
Tanggal Penyelesaian.





30. Penundaan Oleh
Pengawas
Pekerjaan


Pengawas pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis
penyedia untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap
perintah penundaan ini harus segera ditembuskan
kepada PPK.



31. Rapat
Pemantauan



















32. Peringatan Dini


















B.2 Penyelesaian
Kontrak

33. Serah Terima
Pekerjaan








31.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat
menyelenggarakan rapat pemantauan, dan
meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat
tersebut. Rapat Pemantauan diselenggarakan
untuk membahas perkembangan pekrjaan dan
perencanaan atas sisa pekerjaan serta untuk
menindaklanjuti peringatan dini.
31.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh
pengaws pekrrjaan dalam Beritra Acara rapat,
dan rekamannya diserahkan kepada PK dan pihak
pihak yang menghadiri rapat.
31.3 Mengenai hal- hal dalam rapat yang perlu
diputuskan, pengawas pekerjaan dapat
memutuskan baik dalam rapat atau setelah rapat
melalui pernyataan teretulis kepada semua pihak
yang menghadiri rapat.



32.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan
sedini mungkin Pengawas Pekerjaan atas
peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat
mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Nilai
Kontrak atau menunda penyelesaian pekerjaan.
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menyampaikan secara tertulis
perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut
di atas terhadap Nilai Kontrak dan Tanggal
Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini harus
sesegera mungkin disampaikan oleh penyedia.
32.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama
dengan Pengawas Pekerjaan untuk mencegah
atau mengurangi dampak peristiwa atau kondisi
tersebut.






33.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus), penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
pekerjaan.
33.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK
menugaskan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat
dibantu oleh tim/tenaga ahli untuk membantu
pelaksanaan tugas Panitia Penerima Hasil



















































34. Pengambilalihan









Pekerjaan.
33.3 Panitia Penerima Hasil Pekerjaan melakukan
penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/
menyelesaikannya, atas perintah PPK.
Panitia penerima hasil pekerjaan menerima hasil
pengadaan pekerjaan konstruksi setelah melalui
pemeriksaan/pengujian serta membuat dan
menandatangani Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan.

33.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan
setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan Kontrak dan telah
diterima oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
33.5 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan
puluh lima perseratus) dari nilai kontrak,
sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan
retensi selama masa pemeliharaan, atau
pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus
perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia harus
menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai kontrak.
33.6 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan
selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap
seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
33.7 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
33.8 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan
setelah penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan
baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa nilai
kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan
Jaminan Pemeliharaan.
33.9 Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban
pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka PPK
berhak menggunakan uang retensi untuk
membiayai perbaikan/pemeliharaan atau
mencairkan Jaminan Pemeliharaan.
33.10 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan
perbagian pekrjaan (secara parsial) yang
ketentuannya di tetapkan dalam SSKK.


PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.








35. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan/
Pemeliharaan


35.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk
kepada PPK tentang pedoman pengoperasian dan
perawatan/pemeliharaan sesuai dengan SSKK.
35.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman
pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan, PPK
berhak menahan uang retensi atau Jaminan
Pemeliharaan

B.4 Adendum

36. Perubahan
Kontrak

36.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum
kontrak.
36.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila
disetujui oleh para pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu
hal yang dilakukan oleh para pihak dalam
kontrak sehingga mengubah lingkup
pekerjaan dalam kontrak;
b. perubahan harga kontrak akibat adanya
perubahan pekerjaan, perubahan pelaksanaan
pekerjaan.
c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
akibat adanya perubahan pekerjaan;

36.3 Perubahan Kontrak sebagaimana dimaksud pada
angka 35.2 tidak dapat dilakukan untuk bagian
lump sum dari kontrak gabungan lump sum dan
harga satuan.

36.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA
dapat membentuk Panitia/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

37 Perubahan
Lingkup
Pekerjaan
37.1 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan
antara kondisi lokasi pekerjaan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak, maka PPK
bersama penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain :
a. menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;
b. menambah atau mengurangi jenis
pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar
pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi
pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang
belum tercantum dalam kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan sesuai lingkup kontrak awal.

37.2 Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan
tersedianya anggaran dan paling tinggi 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.
37.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK
secara tertulis kepada penyedia kemudian
dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak awal.
37.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita
Acara sebagai dasar penyusunan adendum kontrak.


38 Perubahan
Kuantitas dan
Harga




































39 Perubahan
Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
38.1 Harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga
digunakan untuk membayar prestasi pekerjaan.


38.2 Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang
akan dilaksanakan berubah lebih dari 10%
(sepuluh perseratus) dari kuantitas awal dan
perubahan volume ini merubah secara langsung
biaya persatuan volume untuk satuan pekerjaan
tersebut lebih dari 1% (satu perseratus) dari nilai
kontrak, maka pembayaran volume selanjutnya
dengan menggunakan harga satuan yang
disesuaikan dengan negosiasi.

Negosiasi dilakukan dengan membandingkan
harga satuan kontrak paket berjalan pada lokasi
terdekat (Pemda, Pemkot, BPT ) dengan HPS
maupun harga kontrak paket tersebut.

38.3 Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat
harga satuan timpang, maka harga satuan
timpang tersebut hanya berlaku untuk kuantitas
pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan untuk kuantitas pekerjaan tambahan
digunakan harga satuan berdasarkan hasil
negosiasi.
Apabila ada daftar item pekerjaan yang masuk
kategori harga satuan timpang maka dicantukan
dalam lampiran A SSKK.

38.4 Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka
penyedia jasa harus menyerahkan rincian harga
satuannya kepada PPK. Penentuan harga satuan
mata pembayaran baru dilakukan dengan
negosiasi.

39.1 Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan
oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar
untuk hal-hal sebagai berikut :
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul diluar kendali penyedia
(penggeseran utilitas, kemacetan/kecelakaan
lalu lintas yang dibuktikan dengan Surat
Keterangan Polisi).
e. keadaan kahar.

39.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan
waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar
atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan pada 39.1.

39.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu
pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan
oleh penyedia.

39.4 PPK dapat menugaskan Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan
usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.

39.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan
dituangkan dalam adendum kontrak.

B.5 Keadaan Kahar

40 Keadaan Kahar


40.1 suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

40.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi :
a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana
dinyatakan melalui keputusan bersama
Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.

40.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia
memberitahukan kepada PPK paling lambat
14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan
Kahar dari pejabat yang berwenang, sesuai
ketentuan peraturan perundang undangan.

40.4 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak
untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang
tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang
sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

40.5 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat
Keadaan Kahar yang dilaporkan paling lambat
14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, tidak dikenakan sanksi.

40.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini
akan dihentikan sementara hingga Keadaan
Kahar berakhir dengan ketentuan, Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sesuai
dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa
Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara
tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan
pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan
mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai
dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja
dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini
harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.



B.6 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

41 Penghentian
Kontrak Dan
Pemutusan
Kontrak








































41.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan karena
pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan
Kahar.

41.2 Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib
membayar kepada penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
a. biaya langsung pengadaan Bahan dan
Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan
Perlengkapan ini harus diserahkan oleh
Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi
hak milik PPK;
b. biaya langsung pembongkaran dan
demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara dan
Peralatan;
c. biaya langsung demobilisasi Personil.

41.3 Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak
penyedia atau pihak PPK.

41.4 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, pemutusan
Kontrak melalui pemberitahuan tertulis dapat
dilakukan apabila :
a. penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
b. penyedia tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan
pekerjaan;
c. penyedia menghentikan pekerjaan selama 28
(dua puluh delapan) hari dan penghentian ini
tidak tercantum dalam program mutu serta
tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;
d. penyedia berada dalam keadaan pailit;
e. penyedia selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu
yang ditetapkan oleh PPK;
f. penyedia tidak mempertahankan keberlakuan
Jaminan Pelaksanaan;
g. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan














































akibat kesalahan penyedia sudah melampaui 5
% (lima perseratus) dari nilai kontrak dan PPK
menilai bahwa penyedia tidak akan sanggup
menyelesaikan sisa pekerjaan,
h. Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia
untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan
pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik
selama 28 (dua puluh delapan) hari;
i. PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran
tagihan angsuran sesuai dengan yang
disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK
j. penyedia terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/ atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
k. pengaduan tentang penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan pengadaan
dinyatakan benar oleh instansi yang
berwenang.

41.5 Dalam hal pemutusan Kontrak pada masa
pelaksanaan karena kesalahan penyedia maka :
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia
atau Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila
ada);
c. Penyedia membayar denda (apabila
pelaksanaan pekerjaannya terlambat)
d. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.

41.6 Dalam hal pemutusan Kontrak pada masa
Pemeliharaan karena kesalahan penyedia maka :
a. Jaminan Pemelihraan dicairkan untuk
membiayai perbaikan / pemeliharaan; dan
b. Penyedia dimasukan sdalam daftar hitam.

41.7 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
PPK terlibat penyimpangan prosuder, melakukan
KKN dan / atau pelanggaran persaingan usaha di
dalam pelaksanaan pengadaan yang sudah
diputuskan oleh instansi berwenang, maka PPK
dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
Perundang undangan.
42 Keterlambatan
Pelaksanaan
Pekerjaan dan
Kontrak Kritis







42.1 Apabila penyedia terlambat melaksanakan
pekerjaan sesuai jadual, maka PPK harus
memberikan peringatan secara tertulis atau
dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.

42.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila :
a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan
0% 70% dari kontrak), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari
rencana;






















































b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan
70% - 100% dari kontrak), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari
rencana.
c. Rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari
kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat
kurang dari 5% dari rencana dan akan
melampaui tahun anggaran berjalan.

42.3 Penanganan kontrak kritis.
a. Dalam hal keterlambatan pada 42.1 dan
penanganan kontrak pada pasal kritis 42.2
penanganan kontrak kritis dilakukan dengan
Rapat pembuktian (show cause
meeting/SCM)
1) Pada saat kontrak dinyatakan kritis
direksi pekerjaan menerbitkan surat
peringatan kepada penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) Dalam SCM direksi pekerjaan, Direksi
Pekerjaan dan penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam berita
acara SCM tingkat Tahap I
3) Apabila penyedia gagal pada uji coba
pertama, maka harus diselenggarakan
SCM Tahap II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba kedua)
yang dituangkan dalam berita acara SCM
Tahap II.
4) Apabila penyedia gagal pada uji coba
kedua, maka harus diselenggarakan SCM
Tahap III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga)
yang dituangkan dalam berita acara
SCM. Tahap III
5) Pada setiap uji coba yang gagal, PPK
harus menerbitkan surat peringatan
kepada penyedia atas keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam hal keterlambatan dan akan
melampaui tahun anggaran tanggal berjalan
akibat kesalahan oenyedia pekerjaan
konstruksi, sebelum dilakukan pemutusan
kontrak penyedia pekerjkaan konstruksi
dapat diberikan kesempatan menyelesaikan
pekrjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan dengan diberlakukan denda
sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai
kontrak.

c. Dalam hal penyelesaian pekerjaan akibat
keterlambatan melampaui tahun anggaran
berjalan, diterbitkan adendum untuk
mencantumkan sumber dana tahun anggaran
berikutnya atas sisa pekerjaan yang akan
diselesaikan dan memperpanjang masa
berlaku masa jaminan pelaksanaan .

d. Dalam hal keterlambatan pada 42.2 a atau
42.2 b setelah dilakukan penangan kontrak
kritis sesuai 42.3 a PPK dapat langsung
memutuskan kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata.

PPK dapat memutuskan kontrak secara sepihak
apabila :
a. Kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda
melebihi batas akhirnya kontrak;
b. Berdasarkan penelitian PPK, penyedia tidak
akan mampu menyelesaikan keseluruhan
pekerjaan walaupun diberikan kesempatan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan
untuk menyelesaikan pekerjaan;
c. Setelah diberikan kesempatan menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan.


43 Peninggalan

Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan
Sementara yang masih berada di lokasi kerja setelah
pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesalahan
penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK
tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan. Pengambilan
kembali semua peninggalan tersebut oleh penyedia
hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan
kepentingan PPK.


C.Hak dan Kewajiban Para Pihak


44 Hak dan
Kewajiban Para
Pihak

Hak hak yang dimiliki serta kewajiban kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh PPK dan Penyedia dalam
melaksanakan Kontrak, meliputi :

44.1 Hak dan kewajiban PPk :
a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia;
b. Meminta laporan laporan secara periodic
mengenai pelakasanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh penyedia;
c. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga
yang tercantum dalam Kontrak yang telah
ditetapkan oleh penyedia;
d. Memberikan fasilitas berupa sarana fdan
prasarana yang dibutuhkan oleh penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekrjaan
sesuai ketentuan pelakasanaan kontrak

44.2 Hak dan Kewajiban Penyedia :
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam
bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada PPK;
d. Melaporkan pelaksanaan penggunaan
produksi dalam negeri / TKDN secara periodik
kepada PPK ;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak;
f. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau
dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen
maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
g. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan PPK;
h. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan
jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak; dan
i. mengambil langkah-langkah yang memadai
dalam rangka memberi perlindungan kepada
setiap orang yang berada di tempat kerja
maupun masyarakat dan lingkungan sekitar
yang berhubungan dengan pemindahan bahan
baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi
dan proses produksi.

45 Penggunaan
Dokumen-
Dokumen
Kontrak dan
Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan
menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen
lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk
kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis
dari PPK.

46 Hak Kekayaan
Intelektual
Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau
klaim dari pihak ketiga yang disebabkan penggunaan
atau atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
oleh penyedia.


47 Penanggungan
dan Risiko
47.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian
berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul
dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal
Mulai Kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir :
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan
harta benda penyedia, Subpenyedia (jika ada),
dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;

47.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau
kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan
oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

47.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam Pasal ini.

47.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil
Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil
Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas
akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau
diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya
sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut
terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.


48 Perlindungan
Tenaga Kerja
48.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas
biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya
pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.

48.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan
memerintahkan Personilnya untuk mematuhi
peraturan keselamatan kerja. Pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta
Personilnya dianggap telah membaca dan
memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.

48.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
menyediakan kepada setiap Personilnya (termasuk
Personil Subpenyedia, jika ada) perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.

48.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk
melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang
berlaku, penyedia wajib melaporkan kepada PPK
mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini
dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah
kejadian.

49 Pemeliharaan
Lingkungan
Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-
langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga
dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini.

50 Asuransi

50.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK
sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
untuk :
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai
risiko tinggi terjadinya kecelakaan,
pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk
pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko
terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
tempat kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

50.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam
penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.


51 Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan
51.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih
dahulu persetujuan tertulis PPK sebelum
melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dalam
Lampiran A SSKK;
b. menunjuk Personil Inti yang namanya tidak
tercantum dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan program
mutu;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

51.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih
dahulu persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan
sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam
Pasal 15 SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.


52 Laporan Hasil
Pekerjaan
52.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama
pelaksanaan kontrak untuk menetapkan volume
pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan
guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil
pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan
kemajuan hasil pekerjaan.

52.2 Untuk kepentingan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan
dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan
harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi
pekerjaan harian.

52.3 Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di
lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan
peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan.

52.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila
diperlukan diperiksa oleh konsultan, dan disetujui
oleh wakil PPK.

52.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman
laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-
hal penting yang perlu ditonjolkan.

52.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan
mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal
penting yang perlu ditonjolkan.

52.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, PPK dan penyedia membuat foto-foto
dokumentasi dan video pelaksanaan pekerjaan di
lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.


53 Kepemilikan
Dokumen
Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan,
dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang
dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia paling
lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan
piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada
PPK. Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan
tiap dokumen dan piranti lunak tersebut. Pembatasan
(jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan piranti
lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam
SSKK.


54 Kerjasama
Antara Penyedia
dan Sub
Penyedia
54.1 Penyedia yang mempunyai harga kontrak diatas
Rp. 25.000.000.000 (dua puluh lima milyar)
wajib bekerjasama dengan usaha mikro, usaha
kecil dan koperasi kecil, antara lain dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaannya yang
bukan pekerjaan utama.

54.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut
harus diatur dalam Kontrak dan disetujui terlebih
dahulu oleh PPK.

54.3 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

54.4 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus
mengacu kepada Kontrak serta menganut prinsip
kesetaraan.


55 Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil

55.1 Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai pelaksana
konstruksi adalah penyedia Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan Koperasi Kecil, maka pekerjaan tersebut
harus dilaksanakan sendiri oleh penyedia yang
ditunjuk dan dilarang diserahkan atau
disubkontrakan kepada pihak lain;

55.2 Apabila penyedia yang ditunjuk sebagai pelaksana
konstruksi adalah penyedia bukan usaha mikro,
usha kecil dan koperasi kecil, maka :
a. Penyedia wajib bekerja sama dengan penyedia
usaha mikro, Usaha Kecil dan Kopersai Kecil,
antara lain dengan mensubkontrakan ebagian
pekerjaannya;
b. Dalam melaksanakan kewajiban diatas
penyedia terpilih tetap bertanggungjawab
penuh atas keseluruhan pekerjaabn tersebut;
c. Bentuk kerja sama tersebut hanya untuk
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama; dan
d. Membuat laporan periodic mengenai
pelaksanaan ketetapan di atas

55.3 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar,
maka penyedia dikenakan sanksi yang diatur
dalam SSKK

55.4 Ketentuan ketentuan dalam subkontrak harus
mengacu kepada kontrak serta menganut prinsip
kesetaraan.



56 Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan
menggunakan lokasi kerja termasuk jalan akses bersama-
sama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihak-
pihak lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika
dipandang perlu, PPK dapat memberikan jadwal kerja
penyedia yang lain di lokasi kerja.


57 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan dan
kesehatan semua pihak di lokasi kerja.
Penyedia setiap saat harus mengambil langkah-langkah
yang patut diambil untuk menjaga keselamatan dan
kesehatan para personilnya. Penyedia harus memastikan
bahwa staf kesehatan, fasilitas pertolongan pertama pada
kecelakaan, dan layanan ambulance dapat disediakan
setiap saat di lapangan bagi personil penyedia termasuk
subpenyedia maupun personil PPK dan telah dibuat
perencanaan yang sesuai dengan semua persyaratan
kesehatan dan kebersihan untuk mencegah timbulnya
wabah penyakit. Penyedia harus menunjuk petugas
keselamatan kerja yang bertanggung jawab untuk
menjaga keselamatan dan mencegah terjadinya
kecelakaan. Petugas yang bersangkutan harus memenuhi
aturan dan persyaratan K3. Petugas K3 dipersyaratkan
berdasarkan tingkat risiko pekerjaan: diperlukan Ahli K3
untuk pekerjaan berisiko tinggi dan diperlukan Petugas
K3 untuk pekerjaan berisiko sedang atau kecil
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.


58 Pembayaran
Denda
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial
berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera
janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam
Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong
angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia.
Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual penyedia.

59 Jaminan

59.1 Penggunaan Jaminan :
a. Paket pekerjaan sampai dengan Rp.
2.500.000.000 ,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah) menggunakan surat jaminan
yang dikeluarkan oleh Bank Umum /
Perusahaan Penjaminan / Perusahaan
Asuransi; atau
b. Paket pekerjaan di atas Rp. 2.500.000.000,00
(dua milyar lima ratus juta rupiah)
menggunakan surat jaminan yang
dikeluarkan Bank Umum.
59.2 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum dilakukan
penandatanganan kontrak dengan besaran/nilai:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) bagi penawaran yang
lebih kecil dari 80% (delapan puluh
perseratus) HPS.

59.3 Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan sekurang-
kurangnya sejak tanggal penanda-tanganan
kontrak sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

59.4 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah
pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus) dan diganti dengan Jaminan
Pemeliharaan atau dengan menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak;

59.5 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam
rangka pengambilan uang muka sama dengan
besarnya uang muka;

59.6 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara
proporsional sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan;

59.7 Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurang-
kurangnya sejak tanggal persetujuan pemberian
uang muka sampai dengan tanggal penyerahan
pertama pekerjaan (PHO).

59.8 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK
setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%
(seratus perseratus).

59.9 Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima
dengan baik sesuai dengan ketentuan kontrak;

59.10 Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan
sekurang-kurangnya sejak tanggal serah terima
pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand Over)


D. Personil inti dan / atau Peralatan Penyedia

60. Personil Inti dan
/atau Peralatan
60.1 Personil inti dan/atau peralatan yang
ditempatkan harus sesuai dengan yang
tercantum dalam Dokumen Penawaran.

60.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan
tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan
tertulis PPK.

60.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh
penyedia dengan mengajukan permohonan
terlebih dahulu kepada PPK dengan
melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja
personil inti yang diusulkan beserta alasan
penggantian.

60.4 PPK dapat menilai dan menyetujui
penempatan/penggantian personil inti dan/atau
peralatan menurut kualifikasi yang dibutuhkan.

60.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti :
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya;

maka penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dan menjamin
personil inti tersebut meninggalkan lokasi
kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak
diminta oleh PPK.

60.6 Jika penggantian personil inti dan/atau
peralatan perlu dilakukan, maka penyedia
berkewajiban untuk menyediakan pengganti
dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik
dari personil inti dan/atau peralatan yang
digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

60.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh
PPK, Personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah.



61 Fasilitas







62 Peristiwa
Kompensasi











PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang
tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanan
pekerjaan ini.



62.1 Peristiwa Kompensasi yang dapat diberikan
kepada penyedia yaitu :
a. PPK mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai
jadwal dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia




























untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak
ditemukan kerusakan/ kegagalan/
penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi
tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya
dan disebabkan oleh PPK;
h. Ketentuan lain dalam SSKK.

62.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan
pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban
untuk membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan.

62.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada
PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat
Peristiwa Kompensasi.

62.4 Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
hanya dapat diberikan jika berdasarkan data
penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat
peristiwa kompensasi

62.5 .Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau
mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.










E.Pembayaran Kepada Penyedia

63 Harga Kontrak

63.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.

63.2 Harga kontrak telah memperhitungkan
keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
termasuk penyelenggaraan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dan semua pajak, bea,
retribusi, dan pungutan lain serta biaya asuransi
yang harus dibayar oleh penyedia untuk
pelaksanaan paket pekerjaan konstruksi.

63.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.

64 Pembayaran

64.1 Uang muka
a. uang muka dibayar untuk membiayai
mobilisasi peralatan, personil, pembayaran
uang tanda jadi kepada pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. Untuk Usaha Kecil, uang muka dapat
diberikan paling tinggi 30% (tiga puluh
perseratus) dari nilai kontrak pengadaan
barang / jasa
c. Untuk Usaha Non Kecil, uang muka dapat
diberikan paling tinggi 20 % (dua puluh per
seratus) dari nilai kontrak pengadaan barang /
jasa;
d. Untuk kontrak tahun jamak, uang muka dapat
diberikan :
1. 20 % (dua puluh per seratus) dari
kontrak tahun pertama; atau
2. 15 % (lima belas per seratus) dari nilai
kontrak;
e. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK
dan dibayar setelah penyedia menyerahkan
Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang
diterima.
f. penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada
PPK disertai dengan rencana penggunaan uang
muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
kontrak.

g. PPK harus mengajukan surat permintaan
pembayaran (SPP) kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM) untuk permohonan tersebut pada
huruf c, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
setelah Jaminan Uang Muka diterima;

h. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank
umum, perusahaan penjaminan, atau
Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki ijin
untuk menjual produk jaminan (suretyship)
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;

i. pengembalian uang muka harus
diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada
saat pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus perseratus).

64.2 Prestasi pekerjaan
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan :
1) penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem
bulanan, sistem termin atau pembayaran
secara sekaligus, sesuai ketentuan dalam
SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan
yang telah terpasang, termasuk peralatan
dan / atau bahan yang menjadi bagian
permanen dari hasil pekerjaan yang akan
diserahterimakan , sesuai denagn
ketentuan yang tercantum di dalam SSKK.
Peralatan dan / atau bahan yang menjadi
bagian dari hasil pekerjaan adalah :
a. peralatan dan / atau bahan yang
merupakan bagian dari pekerjaan utama
namun belum dilakukan uji fungsi
(commisioning) harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. berada di lokasi pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam kontrak dan
perubahannya;
2. memiliki sertifikat uji mutu dari
pabrikan / produsen;
3. bersertifikat garansi dari produsen /
agen resmi yang ditunjuk oleh
produsen.
4. disetujui oleh PPK sesuai dengan
capaian fisik yang diterima;
5. dilatrang dipindahkan dari area lokasi
pekerjaan dan / atau dipindah tangankan
oleh pihak manapun; dan
6. keamanan penyimpanan dan risiko
kerusakan sebelum diserahterimakan
secara satu kesatuan fungsi merupakan
tanggungjawab penyedia barang / jasa
b. sertifikat uji mutu dan sertifikat garansi
tidak diperlukan dalam hal perlatan dan /
atau bahan dibuat / dirakit oleh penyedia
barang / jasa.
Besaran yang akan dibayarkan dari
material on site (berkisar antara 50%
sampai dengan 70%). Besaran nilai
pembayaran dicantumkan di dalam SSKK
4) pembayaran harus memperhitungkan
uang muka, peralatan dan / atau bahan
yang menjadi bagian permanen dari hasil
pekerjaan yang akan diserahterimakan
(material on site) yang sudah dibayar
sebelumnya, denda (apabila ada), pajak
dan / atau uang retensi.
5) untuk kontrak yang mempunyai sub
kontrak, permintaan pembayaran harus
dilengkapi bukti pembayaran kepada
seluruh sub penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan. Pembayaran kepada
sub penyedia dilakukan sesuai prestasi
pekerjaan yang selesai dilaksanakan oleh
sub penyedia tanpa harus menunggu
pembayaran terlebih dahulu dari PPK.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus)
dan Berita Acara Penyerahan Pertama
Pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari \penyedia harus sudah mengajukan surat
permintaan pembayaran kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat
meminta penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan
mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan.

64.3 Denda dan ganti rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada PPK karena terjadinya
cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada
penyedia atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan
adalah :
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum dikerjakan
apabila bagian pekerjaan yang sudah
dilaksanakan dapat berfungsi; atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak , apabila bagian pekerjaan yang
sudah dilaksanakan belum berfungsi;
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar
bunga dari nilai tagihan yang terlambat
dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data.


65 Hari Kerja

65.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-masing
pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.

65.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada
tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.

65.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus
dilampirkan.

66 Perhitungan
Akhir
66.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir
dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
persen) dan berita acara penyerahan awal telah
ditandatangani oleh kedua belah Pihak
berdasarkan Berita Acara Pekerjaan Selesai dari
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)

66.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan,
penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
kepada Pengawas Pekerjaan rincian perhitungan
nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK
berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh
Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran terakhir selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh
Pengawas Pekerjaan.

67 Penangguhan





















67.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap
angsuran prestasi pekerjaan jika penyedia gagal
atau lalai memenuhi kewajiban kontraktualnya,
termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
67.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada
penyedia tentang penangguhan hak pembayaran,
disertai alasan-alasan yang jelas mengenai
penangguhan tersebut. Penyedia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka
waktu tertentu.
67.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus
disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau
kelalaian penyedia.
67.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan
pembayaran akibat keterlambatan penyerahan
pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.




F.Pengawasan Mutu

68 Pengawasan dan
Pemeriksaan

PPK berwenang melakukan pengawasan dan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK
dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.


69 Penilaian
Pekerjaan
Sementara oleh
PPK

69.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat
melakukan penilaian sementara atas hasil
pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.

69.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap
mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.


70 Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia
untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu,
serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK
atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

71 Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan
penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang
tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu
maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya
pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi.


72 Perbaikan Cacat
Mutu
72.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan
menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan Cacat
Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas
cacat mutu selama Masa Pelaksanaan dan Masa
Pemeliharaan.

72.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut,
penyedia berkewajiban untuk memperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
pemberitahuan.

72.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu
dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK,
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan,
berhak untuk secara langsung atau melalui pihak
ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan
perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah
menerima permintaan penggantian biaya/klaim
dari PPK secara tertulis berkewajiban untuk
mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK dapat
memperoleh penggantian biaya dengan
memotong pembayaran atas tagihan penyedia
yang jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi
atau pencairan Surat Jaminan Pemeliharaan atau
jika tidak ada maka biaya penggantian akan
diperhitungkan sebagai utang penyedia kepada
PPK yang telah jatuh tempo.

72.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan
untuk setiap keterlambatan perbaikan Cacat
Mutu, dan mengenakan sanksi daftar hitam
kepada penyedia jika tidak melaksanakan
perbaikan cacat mutu. Besaran denda
keterlambatan akibat cacat mutu ini ditentukan
dalam SSKK.

73 Kegagalan
Konstruksi dan
Kegagalan
Bangunan
73.1 Apabila terjadi kegagalan konstruksi pada
pelaksanaan pekerjaan, maka PPK / atau
penyuedia bertanggung jawab atas kegagalan
konstruksi sesuai dengan kesalahan masing
masing.
73.2 Apabila terjadi kegagalan bangunan maka PPK
dan / atau penyedia terhitung sejak tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir
bertanggung jawab atas kegagalan bangunan
sesuai dengan kesalahan masing masing selama
umur konstruksi yang tercantumm dalam SSKK
tetatpi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan
dalam SSKK pada umur kontruksi agar
dicantumkan lama pertanggungan terhadap
kegagalan bangunan yang ditetapkan apabila
rencana umur konstruksi kurang dari 10
(sepuluh) tahun.
73.3 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK
beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang
dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK)
sehubungan dengan klaim kehilangan atau
kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit
atau kematian pihak ketiga yang timbul dari
kegagalan konstruksi dan/atau kegagalan
bangunan.

73.4 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan penyedia dalam Pasal ini.

73.5 PPK maupun penyedia berkewajiban untuk
menyimpan dan memelihara semua dokumen
yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan
ini selama umur konstruksi yang tercantum
dalam SSKK, tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun.


G. Penyelesaian Perselisihan

74 Penyelesaian
Perselisihan

74.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai
semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan ini.

74.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara
para pihak dalam Kontrak dapat dilakukan
melalui musyawarah, arbitrase, mediasi, konsiliasi
atau pengadilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Penyelesaian
perselisihan atau sengketa yang dipilih ditetapkan
dalam SSKK.


75 Itikad Baik

75.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.

75.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian
dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak. Apabila selama kontrak,
salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.






BAB XI
SYARAT - SYARAT KHUSUS KONTRAK
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
BAB XI
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

1. Satuan Kerja PPK

Nama Pejabat
Akan diberikan saat kontrak
Alamat Kantor Lihat lampiran 7 LDP
Website
Email
No. Tel/Fax


2.Penyedia :
Nama Perush.
Akan diberikan saat kontrak
Alamat Kantor :
Website :
Email :
Nomor Tel. :
Nomor Fax. :


B. Wakil Sah Para
Pihak
Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk PPK : akan ditunjuk setelah kontrak
Untuk Penyedia : akan ditunjuk setelah kontrak
Website :
Untuk Direksi Teknis: akan ditunjuk setelah kontrak


C. Jenis Kontrak

D. Tanggal Berlaku
Kontrak









E.Masa Pelaksanaan


Merupakan kontrak harga satuan

Kontrak mulai berlaku sejak ditetapkannya tanggal
mulai kerja hingga serah terima akhir pekerjaan (FHO)
atau berakhirnya masa pemeliharaan.

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi sesuai
Lampiran 1 Lembar Data Pemilihan, terhitung sejak
tanggal mulai kerja sampai dengan tanggal serah
terima pekerjaan pertama (PHO) sebagaimana
dicantumkan pada Berita Acara Serah Terima Pertama.


Masa Pelaksanaan berlaku sesuai yang tercantum
dalam Lampiran 1 Lembar Data Pemilihan terhitung
sejak tanggal muali kerja yang tecantum dalam SPMK.


F. Masa Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan berlaku sesuai yang tercantum
dalam Lampiran 1 Lembar Data Pemilihan terhitung
sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan.

Selama kurun waktu masa pemeliharaan :
1. Penyedia harus melaksanakan penjaminan terhadap
seluruh hasil pekerjaan yang dilaksanakannya,
dengan melaksanakan penggantian atau perbaikan
terhadap kehilangan atau kerusakan sebagaimana
dimaksudkan pada Syarat-Syarat Umum Kontrak
Pasal 33.4.

2. Penyedia harus melakukan perbaikan dan
penggantian kerusakan pada masa pemeliharaan
baik inisiatif sendiri dan atau pemberitauan dari
PPK. Penyedia harus melakukan perbaikan dan
penggantian kerusakan pada masa pemeliharaan
maksimum 5 (lima) hari kalender sejak
pemberitahuan dari PPK. Keterlambatan
penanganan dari waktu yang diberikan harus
diartikan sebagai kelalaian / wan prestasi dari
Penyedia, sehingga penanganannya dapat diambil
alih oleh PPK atau pihak lain yang ditetapkan oleh
PPK. Seluruh biaya penanganan tersebut harus
ditanggung oleh Penyedia.

3. Jika Penyedia tidak bersedia melakukan
pembayaran biaya tersebut, maka penggantiannya
dilakukan melalui pencairan Jaminan Pemeliharaan
dengan pemutusan kontrak, dan Penyedia
bersangkutan dimasukkan ke dalam Daftar Hitam

4. Mengacu pada Syarat-Syarat Umum Kontrak Pasal
33.9 Penyedia harus mengizinkan PPK atau Pihak
Lain yang ditugaskan baik untuk melaksanakan
pemeliharaan rutin maupun perbaikan terhadap
kerusakan selain yang dimaksud pada Syarat-Syarat
Umum Kontrak Pasal 33.4.

Keharusan Penyedia sebagaimana di atas tidak
membebaskan Penyedia dari tanggung jawab
penjaminan sebagaimana disebutkan pada butir 1.

G. Perbaikan Cacat
Mutu






H. Umur Konstruksi

Denda keterlambatan akibat cacat mutu untuk setiap
hari keterlambatan adalah sebesar 1% (satu perseratus)
dari biaya perbaikan cacat mutu. Jangka waktu
perbaikan cacat mutu sesuai dengan perkiraan waktu
yang diperlukan untuk perbaikan dan ditetapkan oleh
PPK


Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi
sesuai yang tercantum dalam dokumen perencanaan
terhitung sejak Berita Acara penyerahan akhir (FHO)
ditanda-tangani.

I.Pedoman
Pengoperasian dan
Perawatan/
Pemeliharaan
Gambar As built dan/atau pedoman pengoperasian
dan perawatan/pemeliharaan harus diserahkan
selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari kalender
setelah tanggal penandatanganan Berita Acara
penyerahan awal.

Ditambah :
Gambar As Builtyang harus diserahkan Penyedia
adalah gambar dengan menggunakan software Auto
CAD, dalam bentuk :
1. 5 (lima) buah CD (compact disc atau DVD)
2. 5 (lima) set rekaman (hard copy) ukuran A3.
3. 3(tiga) set dokumen (hard copy) ukuran A1
4. 1(satu) set dokumen (hard copy) ukuran A1dalam
bentuk Kalkir
5. Dan membuat system penyimpanan data dalam
bentuk email (dropbox, dll)

Jumlah pembayaran yang ditahan untuk gambar As
Built adalah sebesar Rp. 15.000.000,00 (lima belas
juta rupiah)
Jumlah pembayaran yang diperhitungkan untuk
pedoman pengoperasian dan perawatan adalah sebesar
Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah)

J. Kontrak Kritis









































Penanganan kontrak kritis dilakukan melalui tahap
pemberian surat peringatan, rapat pembuktian dan uji
coba kepada Penyedia dengan prosedur sebagai
berikut:
a). Apabila kontrak telah memasuki kondisi kritis yaitu
realisasi fisik pelaksanaan terlambat 10% terhadap
rencana saat itu (pada periode 0% 70%) atau
terlambat 5% terhadap rencana saat itu (pada
periode 70% 100%), maka selambat-lambatnya
sejak diketahuinya kondisi kritis, Direksi Pekerjaan
memberikan Surat Peringatan Pertama kepada
Penyedia dan melaporkan secara tertulis kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) selaku atasan
langsung.
b). Selambat-lambatnya sejak diterimanya laporan dari
Direksi Pekerjaan, PPK harus mengadakan Rapat
Pembuktian Tingkat I untuk membahas program
percepatan yang disusun oleh Penyedia dan
selanjutnya Penyedia melakukan Uji Coba Tingkat I
dalam waktu yang disepakati
c). Direksi Pekerjaan melakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan Uji Coba Tingkat I dan apabila
Penyedia gagal, maka dalam waktu selambat-
lambatnya setelah masa uji coba berakhir, Direksi
Pekerjaan segera memberikan Surat Peringatan
Kedua kepada Penyedia dan melaporkan hasil
tersebut kepada PPK.
d). Selambat-lambatnya setelah menerima laporan dari
Direksi Pekerjaan, PPK mengusulkan kepada
Pengguna Anggaran/Atasan Langsung PPK untuk
mengadakan Rapat Pembuktian Tingkat II.
e). Selambat-lambatnya sejak diterimanya usulan dari
PPK, Pengguna Anggaran/Atasan Langsung PPK
mengadakan Rapat Pembuktian Tingkat II untuk
membahas program percepatan yang disusun oleh
Penyedia dan selanjutnya Penyedia melakukan Uji
















































K. Informasi













Coba Tingkat II dalam waktu yang disepakati .
f). Direksi Pekerjaan melakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan Uji Coba Tingkat II dan apabila
Penyedia gagal, maka dalam waktu selambat-
lambatnya setelah masa uji coba berakhir, Direksi
Pekerjaan segera memberikan Surat Peringatan
Ketiga kepada Penyedia dan melaporkan kepada
PPK dan Pengguna Anggaran /Atasan Langsung
PPK
g). Selambat-lambatnya setelah menerima laporan
dari Direksi Pekerjaan, Pengguna Anggaran /
Atasan Langsung PPK memberikan surat
peringatan tertulis kepada Penyedia dan PPK segera
mengusulkan melakukan Rapat Pembuktian
selanjutnya
h). Selambat-lambatnya sejak menerima usulan dari
Pengguna Anggaran / Atasan Langsung PPK segera
melakukan Rapat Pembuktian Tingkat III untuk
membahas program percepatan yang disusun oleh
Penyedia dan selanjutnya Penyedia melakukan Uji
Coba Tingkat III dalam waktu yang disepakati.
i). Direksi Pekerjaan melakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan Uji Coba Tingkat III dan apabila
Penyedia gagal, maka dalam waktu selambat-
lambatnya setelah masa uji coba berakhir,
Direksi Pekerjaan dengan diketahui PPK segera
melaporkan kepada Pengguna Anggaran / Atasan
Langsung PPK dan sekaligus meminta
pertimbangan untuk penyelesain kontrak kritis.
j). Pengguna Anggaran memberikan pertimbangan
penyelesaian kontrak kritis dalam waktu selambat-
lambatnya sejak menerima laporan dari PPK
tentang hasil Uji Coba Tingkat III.
k).Selambat-lambatnya sejak menerima pertimbangan
dari Pengguna Anggaran , PPK dapat melakukan
Pemutusan Kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang Undang Hukum Perdata.


Penyedia diwajibkan memasang Papan Informasi/
Pengaduan bagi pengguna jalan/masyarakat,
dimulai pada awal ruas jalan dan diakhiri pada akhir
ruas jalan yang termasuk di dalam kontrak.Papan
Informasi/Pengaduan tersebut harus dapat terbaca
dengan jelas dan sekurang-kurangnya berisi tentang
Keluhan Pengguna Jalan tentang kerusakan jalan
terhadap pemenuhan indikator kinerja jalan semua
keluhan pengguna jalan dapat disampaikan ke nomor
telepon atau nomor SMS atau alamat email yang
disediakan oleh Penyedia dan alamat email tersebut


























L. Pembayaran
Tagihan
dapat diakses oleh PPK atau Direksi Pekerjaan.

Setiap keluhan pengguna jalan/masyarakat yang
disampaikan harus segera diverifikasi dilokasi oleh
Penyedia untuk ditindak lanjuti dan dilaporkan
kepada PPK atau Direksi Pekerjaan. Untuk keperluan
tersebut Penyedia harus menyiapkan seorang operator
atau penanggungjawab dalam pencatatan secara rutin
untuk setiap keluhan dan disampaikan kepada PPK
atau Direksi Pekerjaan.

Penyedia diwajibkan membuat system informasi digital
berupa GPS TRACKING untuk masing-masing paket
yang berisi : Informasi Kegiatan, titik-titik koordinat
lokasi pekerjaan, pada pelaksanaan pekerjaan yang
diupdate setiap saat selama masa pelaksanaan
pekerjaan dan dikirim ke website Bina Marga.

Penyedia diwajibkan menyediakan perangkat CCTV
System pada lokasi efektif pekerjaan.


Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan
SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah 7 (tujuh) hari terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK .
Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan
angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara
dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang
menjadi perselisihan dan dapat dibayarkan maksimal
80% dari perhitungan yang diperselisihkan.

M. Pencairan
Jaminan


Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka dan
Jaminan Pemeliharaan harus dapat dicairkan tanpa
syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
surat tuntutan pencairan jaminan dari PPK diterima
oleh Penerbit Jaminan.

Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan karena
kesalahan Penyedia, maka Jaminan Pelaksanaan
dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah

Apabila pada masa pemeliharaan Penyedia lalai
melaksanakan kewajiban pemeliharaan jalan dan PPK
telah mengambil alih penanganannya baik dengan
sumber daya sendiri maupun menunjuk Pihak Lain,
maka pencairan Jaminan Pemeliharaan dipergunakan
sebagai pengganti biaya penanganan dan dibayarkan
kepada yang melaksanakannya.

N. Tindakan Penyedia
yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
persetujuan PPK adalah:
a). Menambah dan/atau mengurangi volume
pekerjaan yang menimbulkan perubahan nilai
kontrak;
b). Menambah jenis item pekerjaan baru;
c). Menambah dan/atau mengurangi nilai kontrak;
d). Merubah jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e). Persetujuan pembayaran prestasi pekerjaan.

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah:
a). Merubah dan memodifikasi spesifikasi teknik;
b). Metode dan ijin pelaksanaan pekerjaan;
c). Pengesahan rancangan mutu kerja
d). Pengujian mutu bahan dan hasil pekerjaan;
e). Pengesahan perbaikan cacat mutu pekerjaan;
f). Pengesahan hasil prestasi pekerjaan dilapangan.

0. Kepemilikan
Dokumen
Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan
dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut: hanya untuk kepentingan terkait dengan
kontrak ini selama masa kontrak.

P. Fasilitas PPK tidak memberikan fasilitas

Q. Peristiwa
Kompensasi
-



R. Sumber
Pembiayaan
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai
dari Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014.
Penerbitan SPPBJ dan Penandatanganan Surat
Perjanjian Kontrak dilaksanakan setelah DPA
Perubahan APBD Prov. Jawa Tengah TA. 2014
ditetapkan.

S. Harga Kontrak



T. Pembayaran Uang
Muka

Harga Kontrak sudah memperhitungkan Biaya
Pemeliharaan jalan


Untuk usaha Kecil uang muka dapat diberikan paling
tinggi sebesar 30 % (tiga puluh perseratus) dari Nilai
Kontrak.
Untuk usaha Non Kecil uang muka dapat diberikan
paling tinggi sebesar 20 % (dua puluh perseratus) dari
Nilai Kontrak

U. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja


V. Pembayaran
Prestasi Pekerjaan

Personil K3 yang dipersyaratkan adalah : Petugas K3



Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara
bulanan.


























W. Serah Terima
Sebagian
Pekerjaan
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:
1). berita acara prestasi hasil pekerjaan;
2). perincian kuantitas hasil pekerjaan;
3). laporan mutu hasil pekerjaan.
4).laporan harian,mingguan dan bulanan
5).foto dokumentasi 0%, Pelaksanaan dan 100%
6).bukti pembayaran/kewajiban lainya yang menjadi
tanggung jawab penyedia

Pembayaran sebagaimana tersebut diatas dengan
ketentuan setelah dilakukan validasi oleh Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)

Ganti Rugi yang diberikan oleh PPK kepada Penyedia
atas keterlambatan pembayaran adalah kompensasi
perpanjangan waktu pelaksanaan berdasarkan
perhitungan yang sesuai/relevan.

Dalam kontrak ini tidak diberlakukan serah terima
pekerjaan sebagian atau secara parsial.
Penyedia yang tidak bersedia atau tidak mengurus
menandatangani Berita Acara Akhir (FHO) dimasukkan
dalam Daftar Hitam.

X. Penyesuaian
Harga


Y. Denda
Untuk Paket Pekerjaan ini tidak diberlakukan
Penyesuaian Harga.


1. Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan
untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu
perseribu) dari Nilai Kontrak.
2. Sanksi Finansial terhadap realisasi pelaksanaan yang
tidak sesuai denagn nilai TKDN penawaran dikenakan
berdasarkan perbedaan antara nilai TKDN Penawaran
dengan nilai TKDN Realisasi Pelaksanaan dikalikan
dengan Harga Penawaran, dengan perbedaan nilai
TKDN maksimal sebesar 15% (lima belas perseratus).
3. Batas waktu pengenaan Denda keterlambatan
maksimal sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.

Z. Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil
Sanksi kepada penyedia apabila melanggar ketentuan
mengenai subkontrak :
a. Apabila sebagai pelaksana konstruksi, Penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil
mensubkontrakkan pekerjaan maka akan
dikenakan denda senilai pekerjaan yang dikontrakkan
kepada pihak lain [ketentuan ini untuk nilai paket
dibawah Rp. 2.500.000.000];
b. Apabila sebagai pelaksana konstruksi, Penyedia
bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil
yang tidak mensubkontrakkan pekerjaan maka
akan dikenakan denda senilai pekerjaan yang akan
disubkontrakkan yang dicantumkan dalam dokumen
penawaran [ketentuan ini untuk paket diatas seniali Rp.
25.000.000.000]

c. Apabila sebagai pelaksana konstruksi, Penyedia
bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil
yang mensubkontrakkan pekerjaan utama maka
akan dikenakan denda senilai pekerjaan utama yang
disubkontrakkan [ketentuan ini untuk paket senilai
diatas Rp. 25.000.000]


AA. Penyelesaian
Perselisihan /
Sengketa
Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan
Kontrak tidak dapat diselesaikan secara damai maka
Para Pihak menetapkan lembaga penyelesaian
perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus
Sengketa adalah Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI).

Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan
diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) menurut peraturan-peraturan
administrasi dan peraturan-peraturan prosedur
arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua
belah pihak yang bersengketa sebagai keputusan
tingkat pertama dan terakhir. Para Pihak setuju bahwa
jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-masing
Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua
arbitrator yang ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih
arbitrator ketiga yang akan bertindak sebagai pimpinan
arbitrator.
Lampiran A Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Daftar Harga Satuan Timpang, Subpenyedia, Personil Inti, dan Peralatan


- Daftar jenis/ item pekerjaan yang masuk kategori harga satuan timpang
[dicantumklan apabila ada]

- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut
uraian personilnya seperti uraian detil tanggung jawab kerja, minimum kualifikasi,
dan jumlah orang bulan]

- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab
kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

- Peralatan khusus yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang
disyaratkan untuk pelaksanaan pekerjaan]






PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
BAB. XII SPESIFIKASI UMUM

DIVISI I UMUM

Seksi
1.2

































1.2.3































Mobilisasi

Pengukuran dan Pembayaran
Semula
2) Dasar Pembayaran
. Dst.

Diganti
Mobilisasi harus dibayar atas dasar lump sum menurut jadwal pembayaran yang diberikan di
bawah, dimana pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan
pemasangan semua peralatan, dan untuk semua pekerja, bahan, perkakas, dan biaya lainnya yang
perlu untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan dalam Pasal 1.2.1.1) dari Spesifikasi ini.
Direksi Pekerjaan dapat, setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan, memerintahkan Penyedia Jasa
untuk menambah peralatan yang dianggap perlu tanpa menyebabkan perubahan harga lump sum
untuk Mobilisasi.

Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, maka
pembayarannya sebesar 70 % (tujuh puluh persen) dari jumlah dan nilai alat yang telah
dimobilisasi sesuai jadwal kebutuhan lapangan.

Bilamana 7 (tujuh) hari sebelum kebutuhan peralatan dan personil sesuai jadwal yang ditentukan,
peralatan dan personil belum dimobilisasi maka Penyedia akan dikenakan denda sebesar 3 % (tiga
persen) dari nilai bobot peralatan dan personil sesuai Surat Perjanjian/Kontrak.




Seksi
1.8


1.8.6
Manajemen dan Keselamatan Lalulintas
Pengukuran dan Pembayaran
Semula
1) Pengukuran
. Dst.

Diganti
Untuk pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas tidak dilakukan pembayaran tersendiri.
Pekerjaan tersebut tetap dilaksanakan dan pembayarannya merupakan bagian dari setiap pekerjaan
yang memerlukan pengelolaan keselamatan lalu-lintas.
Penyedia wajib menyediakan rambu-rambu lalu lintas standar sebagaimana dalam gambar standar
dan sesuai dengan instruksi Direksi Pekerjaan.
Dalam penawarannya penyedia sudah harus memperhitungkan kebutuhan biaya untuk pengaturan
lalu lintas dalam harga satuan pekerjaannya.

Pengukuran Jembatan Sementara dilakukan berdasarkan gabungan mobilisasi dan demobilisasi.























































































DIVISI 2 DRAINASE
Seksi
2.2

2.2.2

Pasangan Batu Dengan Mortar
Bahan dan Jaminan Mutu

Ditambah
Pasangan batu dengan mortar menggunakan campuran mortar 1 PC : 4 Ps mutu dan ukuran batu
harus disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa sebelum digunakan. Batu untuk pelapis selokan dan
saluran air harus berbentuk batu belah dan saling mengunci bila dipasang.
Apabila dipandang perlu, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia jasa untuk memeriksa
mutu hasil pekerjaan mortar yang terpasang pada pasangan batu, dengan menggunakan peralatan
hammer test khusus yang dapat mengetahui kuat tekan mortar 50 kg/cm2. Pembiayaan yang
melekat pada proses pemerikasaan mutu dengan hammer test menjadi tanggung jawab penyedia
jasa.


Seksi
2.3

2.3.2
Gorong-Gorong dan Drainase Beton
Bahan
Semula
2) Beton
. Dst.

Diganti
Beton yang digunakan untuk seluruh pekerjaan struktur lainnya harus memenuhi ketentuan yang
disyaratkan dalam Seksi 7.1. Beton yang digunakan untuk gorong-gorong pipa beton bertulang
dapat menggunakan beton pabrikan (beton pracetak/pre-cast) sesuai diameter yang digunakan.

Semula
4) Gorong gorong Pipa Beton Bertulang ( Bulat atau Kotak )
. Dst.

Diganti
4)a Gorong gorong pipa beton bertulang berbentuk bulat
Gorong gorong pipa beton bertulang haruslah beton bertulang pracetak dengan mutu
beton minimal K350 (fc=30 MPa) dan harus memenuhi persyaratan AASHTO M170-07.

4)b Gorong gorong pipa beton bertulang berbentuk kotak
Gorong gorong kotak beton bertulang haruslah beton bertulang pracetak dengan mutu
beton minimal K350 (fc=30 MPa) dan harus memenuhi persyaratan AASHTO M170-07.


2.3.4












Pengukuran dan Pembayaran
2) Dasar untuk Pembayaran

Ditambah
Nomor
Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
2.3 (4)a Gorong-Gorong Kotak Beton Bertulang pracetak,
Dimensi dalam 200 x 200 cm
Meter Panjang
2.3 (4)b Gorong-Gorong Kotak Beton Bertulang pracetak,
Dimensi dalam 200 x 250 cm
Meter Panjang
2.3 (4)c Gorong-Gorong Kotak Beton Bertulang pracetak,
Dimensi dalam 400 x 200 cm
Meter Panjang


DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH
Seksi
3.1

3.1.2
Galian
Prosedur Penggalian
1) Prosedur Umum
Ditambah
h) Atas perintah Direksi Pekerjaan, penggalian dapat dilaksanakan secara manual dengan
perhitungan pembayaran yang berbeda dengan galian biasa (mechanical)








































































3.1.3 Pengukuran dan Pembayaran
1) Galian yang tidak diukur untuk pembayaran

Ditambah
j) Cofferdam atau tanggul pengarah air yang diperlukan dalam rangka metode kerja untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan, tidak dapat dilakukan pembayaran secara terpisah.
Pembayaran melekat pada pekerjaan yang memerlukan pendukung cofferdam

4) Dasar Pembayaran

Ditambah
Nomor Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
3.1 (1)c Galian Biasa Manual M3

Seksi
3.2






3.2.3





Timbunan
Penghamparan dan Pemadatan Timbunan
2) Penghamparan Timbunan

Ditambah
g) Atas perintah Direksi Pekerjaan, timbunan dapat dilaksanakan secara manual dengan
perhitungan pembayaran yang berbeda dengan timbunan biasa / pilihan (mechanical).


3.2.5

Pengukuran dan Pembayaran
1) Pengukuran Timbunan

Ditambah
f) Cofferdam atau tanggul pengarah air yang diperlukan dalam rangka metode kerja untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan, tidak dapat dilakukan pembayaran secara terpisah.
Pembayaran melekat pada pekerjaan yang memerlukan pendukung cofferdam.

2) Dasar Pembayaran

Ditambah
Nomor
Mata
Pembayara
n
Uraian Satuan
Pengukuran
3.2 (1)a Timbunan Biasa Manual M3
3.2 (1)b Timbunan Biasa Manual (non material) M3
3.2 (2)a Timbunan Pilihan Manual M3

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
Seksi
4.1






4.2

4.1.5







4.2.1

Pelebaran Perkerasan
Pengukuran dan Pembayaran

Ditambah
Pada Seksi 4.1 tidak mengatur dasar pembayaran (pencantuman nomor pembayaran). Jenis
Pekerjaan yang terdapat pada pekerjaan pelebaran perkerasan, akan dibayar menurut berbagai mata
pembayaran pekerjaan yang bersangkutan, yang diatur pada seksi/bagian lain dalam spesifikasi ini.

Bahu Jalan
Umum
1) Uraian


























































Ditambah
Pekerjaan galian untuk bahu jalan diperuntukkan untuk menggali/mengepras gundukan tanah dan
elevasinya diatas badan jalan.
Semua ketentuan yang berhubungan dengan lapis pondasi jalan tanpa penutup Aspal Kelas C
sesuai dengan Seksi 5.2 Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal.
Semua ketentuan yang berhubungan degan lapis pondasi telford sesuai dengan Seksi 5.7
Semua ketentuan yang berhubungan dengan bahan baku bahu jalan mengacu sesuai Seksi 5.1 Lapis
Pondasi Aggregat butir 5.1.3. Bahan

DIVISI 5 PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
Seksi
5.3


















5.3.1

















Perkerasan Beton Semen
Umum
Semula
9) Pemasokan Beton Campuran Siap Pakai (Ready Mix)
. Dst.
Diganti
Beton dalam bentuk Campuran Siap Pakai (Ready Mix) harus memenuhi ketentuan SNI 03-
4433-1997.
Syarat-syarat Umum dari Kontrak dan ketentuan-ketentuan dari Spesifikasi Seksi 5.3 akan
didahulukan dari pada SNI 03-4433-1997. Penerapan SNI 03-4433-1997 tidak membebaskan
Penyedia Jasa dari setiap kewajibannya dalam Kontrak ini.
Alat untuk menghasilkan Campuran Siap Pakai (Ready Mix) / batching plant, sekurang-
kurangnya terdiri dari :
Silo untuk menampung semen
Coldbin untuk penampungan pasir dan batu pecah
tangki air yang memadai
alat ukur yang akurat


5.3.2 Bahan
11) Beton

Semula
c) Kekuatan
................... dst
Diganti
Kuat tekan rata rata Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus pada umur 28 hari dari produksi
harian rata rata tidak boleh kurang dari K 175 (fc=15 MPa).
Untuk pengujian dan pengendalian mutu di lapangan mengikuti 7.1.6 Pengendalian Mutu
di Lapangan.


5.3.9

Toleransi Ketebalan Perkerasan
Semula
.................
Dalam perhitungan tebal rata-rata perkeraasan, pengukuran yang melampaui lebih dari 5 mm
dari tebal yang disyaratkan akan dipandang sebagai tebal yang disyaratkan ditambah 5 mm.

Diganti
.................
Dalam perhitungan tebal rata-rata perkerasan, pengukuran yang melampaui tebal yang
disyaratkan akan dipandang sebagai tebal yang disyaratkan. Tidak ada perhitungan tebal
perkerasan yang melebihi tebal yang disyaratkan.

Lokasi yang kurang sempurna dengan kekurangan tebal yang lebih dari 12,5 mm akan
dievaluasi oleh Direksi Pekerjaan, dan jika keputusannya terhadap lokasi yang kurang
sempurna ini memerlukan pembongkaran, maka perkerasan tersebut harus dibongkar dan diganti
dengan beton yang tebalnya sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar. Tanpa ada
pembayaran tambahan untuk pembongkaran dan penggantian beton tersebut.

























































5.3.10

Pengukuran dan Pembayaran
Semula
1) Pengukuran untuk Pembayaran
. Dst.

Diganti
Perkerasan hasil percobaan penghamparan yang dilaksanakan di luar daerah pekerjaan
permanen tidak boleh diukur untuk pembayaran.
Kuantitas yang dibayar dengan mata pembayaran tersebut di bawah ini adalah jumlah meter
kubik Perkerasan Beton Semen, Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal
dan Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus dan Penyesuaian Harga pada pekerjaan yang telah
selesai di tempat untuk pekerjaan permanen dan disetujui.

Lebar yang diukur adalah dipilih yang terkecil antara :
(a) Lebar perkerasan yang dilaksanakan di lapangan,
dengan
(b) Lebar perkerasan yang ditunjukkan dalam penampangan melintang tipikal dalam
Gambar.
Lokasi-lokasi tambahan seperti jalur ramp, atau sebagaimana diperintahkan tertulis oleh
Direksi Pekerjaan.
Panjang haruslah sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diukur di lapangan oleh Direksi Pekerjaan, yaitu sepanjang garis sumbu setiap badan
jalan. Kedua data panjang tersebut dipilih yang terkecil.
Tebal dipakai adalah tebal aktual terpasang di lapangan.

Sambungan, ruji (dowel), batang pengikat (tie bar) dan baja tulangan yang
diperlukan untuk pekerjaan dalam Seksi ini tidak boleh diukur terpisah untuk
pembayaran
Perkerasan hasil percobaan penghamparan yang dilaksanakan di luar daerah pekerjaan
permanen tidak boleh diukur untuk pembayaran.

Pengukuran pengurangan untuk pekerjaan yang tidak memenuhi pada Perkerasan Beton
Semen Portland harus dilakukan sesuai dengan berikut ini:
a) Ketebalan Kurang
Bilamana tebal rata-rata Perkerasan Beton Semen untuk setiap seksi/ruas
kekurangan tebalnya tidak lebih dari 12,5 mm, suatu pemotongan akan dilakukan,
ditentukan sebagai produksi dari kuantitas aktual Perkerasan Beton Semen atau
Perkerasan Beton Semen dengan Anyaman Tulangan Tunggal pada seksi/ruas ini,
pengurangan dilakukan dengan Tabel berikut ini :

Tabel 5.3.10.(1) Kekurangan Tebal Perkerasan Beton
Kekurangan Tebal rata-rata ditentukan dengan
benda uji inti atau survey elevasi dalam seksi/ruas
tersebut
Pengurangan
(persen Harga Satuan)

0 to 12,5 mm *
>12,5 mm Baik dibongkar maupun
ditinggal tanpa pembayaran
*) Tebal yang diperhitungkan sesuai ketebalan di lapangan

Bilamana kekurangan tebal perkerasan lebih dari 12,5 mm dan ditetapkan oleh
Direksi Pekerjaan bahwa lokasi yang kurang sempurna tersebut tidak perlu
dibongkar dan diganti, maka tidak ada pembayaran untuk lokasi yang ditinggal.
Tidak ada pembayaran tambahan yang dilakukan atau tambahan kuantitas yang
diukur untuk setiap tebal perkerasan yang melampaui tebal yang ditunjukkan dalam
Gambar.

























































b) Kekuatan Kurang
Jika kekuatan yang memenuhi perkerasan beton dalam setiap seksi/ruas tidak
tercapai, tetapi semua aspek lainnya memenuhi spesifikasi, Direksi Pekerjaan dapat,
menurut pendapatnya menerima perkerasan beton tersebut dengan penyesuaian
berikut :
Jika kuat tekan silider dalam 28 hari untuk setiap seksi/ruas kurang dari 90% dari
kuat tekan beton minimum yang disyaratkan maka seksi/ruas yang diwakili
pengujian silinder ini harus dibongkar dan diganti.
Beton dengan kuat tekan silinder dalam 28 hari antara 90 dan 100% dari kuat tekan
beton minimum yang disyaratkan dapat diterima dengan pengurangan 4% Harga
Satuan untuk Perkerasan Beton Semen untuk setiap 5 kg/cm
2
, atau bagian
daripadanya, kekurangan kekuatan terhadap kekuatan rancangan dalam seksi/ruas
tersebut terhadap Harga Satuan.

2) Dasar Pembayaran

Ditambah :
Nomor
Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
5.3 (1)a
Perkerasan Jalan Beton Tipe A (62 Kg)
Meter Kubik
5.3 (1)b
Perkerasan Jalan Beton Tipe B (66 Kg)
Meter Kubik
5.3 (1)c
Perkerasan Jalan Beton Tipe C (59 Kg)
Meter Kubik
5.3 (1)d
Perkerasan Jalan Beton Tipe D (63 Kg)
Meter Kubik


Seksi
5.7



5.7.1

Ditambah
Lapis Pondasi Telford
Umum
1) Umum
Lapis pondasi Telford adalah lapisan konstruksi pembagi beban kerja yang berupa batu belah
ukuran 10/15 atau 15/20, diberi batuan pengunci ukuran 5/7 dan pasir, serta diberi lapisan dasar
dari bahan pasir tebal 5 ~ 10 cm padat dan diletakkan diatas lapis tanah dasar yang telah
dibentuk dengan kemiringan melintang 5 % dan dipadatkan, lapis pasir ini berfungsi sebagai
balas. Pekerjaan lapis pondasi telford terdiri dari mengangkut, menyusun, dan memadatkan
bahan lapis pondasi Telford yang sesuai dengan gambar dan atau seperti yang diperintahkan
oleh Pengguna Barang/Jasa.
2) Pekerjaan Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi ini
a. Pemeliharaan dan Pengaturan Lalu Lintas : Seksi 1.8
b. Rekayasa Lapangan : Seksi 1.9
c. Bahan dan Penyimpanan : Seksi 1.11
d. Penyiapan Badan Jalan : Seksi 3.3
e. Pelebaran Perkerasan Jalan : Seksi 5.1
f. Bahu Jalan : Seksi 4.2

3) Toleransi ukuran
a. Permukaan akhir lapis pondasi telford harus diberi punggung atau kemiringan melintang
yang ditetapkan atau ditunjukkan pada gambar rencana. Tidak boleh ada ketidak teraturan
dalam bentuk, dan permukaan tersebut harus rata dan seragam.
b. Kemiringan dan ketinggian akhir sesudah pemadatan tidak boleh lebih dari 1,5 cm kurang
dari yang ditunjukkan pada Gambar atau diatur dilapangan dan disetujui oleh Pengguna
Barang/Jasa

4) Standar Rujukan
SNI 03-2417-1991 : Metode Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin
(AASHTO T96-87) Los Angeles
























































PB-011-76 (AASHTO T90) : Standart Proctor.

5) Contoh Bahan
a. Contoh bahan yang digunakan untuk lapis pondasi telford harus diserahkan kepada
Pengguna Barang/Jasa untuk mendapatkan persetujuan paling sedikit 14 hari sebelum
pekerjaan dimulai, dan harus disertai dengan hasil hasil data pengujian sesuai dengan
persyaratan Spesifikasi untuk kualitas dan bahan bahan seperti diuraikan dalam
Spesifikasi ini.
b. Tidak ada perubahan mengenai sumber atau pemasok bahan lapis telford yang akan dibuat
tanpa persetujuan Pengguna Barang/Jasa, dan setiap perubahan harus atas dasar penyerahan
contoh-contoh bahan dan laporan pengujian untuk pemeriksaan lebih lanjut dari persetujuan
diatas.

6) Perbaikan Pekerjaan Yang Tidak Memuaskan
a. Setiap bahan lapis pondasi telford yang tidak memenuhi spesifikasi ini, apakah dipasang
atau belum, akan ditolak atau dipindahkan dari lapangan kerja atau digunakan sebagai
urugan seperti yang diperintahkan oleh Pengguna Barang/Jasa.
b. Setiap bagian pekerjaan lapis pondasi telford yang menunjukkan ketidak teraturan atau
cacat karena penanganan yang jelek atau kegagalan Penyedia Barang/Jasa untuk memenuhi
persyaratan spesifikasi atau gambar rencana harus dibetulkan dengan perbaikan-perbaikan
atau penggantian atas beban biaya Penyedia Barang/Jasa sampai pekerjaan memenuhi
persyaratan, dan sesuai gambar rencana .

5.7.2

Bahan
1) Persyaratan Umum
a. Bahanbahan yang dipilih dan digunakan untuk pembangunan lapis pondasi telford terdiri
dari bahan- bahan batu belah yang keras dan awet dengan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan dan diisi pasir alam sebagai lapisan pengisi, dan harus memenuhi persyaratan
untuk lapis pondasi telford, seperti yang diuraikan pada gambar rencana atau seperti yang
diperintahkan oleh Pengguna Barang/Jasa.
b. Bahan untuk pekerjaan lapis pondasi telford harus bebas dari debu, zat organik, serta
bahan-bahan lain yang harus dibuang dan harus memiliki kualitas. Bila bahan tersebut
telah ditempatkan akan siap saling mengikat membentuk suatu permukaan yang stabil dan
mantap.
c. Bila perlu dan sesuai dengan perintah Pengguna Barang/Jasa, bahan-bahan dari berbagai
sumber atau pemasok dapat disatukan dalam perbandingan yang diminta oleh Pengguna
Barang/Jasa atau seperti yang ditunjukkan dengan pengujian-pengujian, untuk dapat
memenuhi persyaratan Spesifi-kasi bahan lapis pondasi telford.

2) Gradasi Lapis Pondasi Telford
Persyaratan gradasi untuk bahan lapis pondasi telford dalam tabel berikut :

Tabel 5.7.1 Persyaratan Gradasi untuk Lapis Pondasi Telford
Ukuran batuan (cm) Ukuran batuan (cm)
Telford tebal
20 cm.
Prosentase Volume
yang diperlukan.
(%)
Telford tebal
30 cm.
Prosentase
Volume yang
diperlukan
(%)
10 / 15
5 / 7 + 3/5
Pasir
55 - 65
15 - 25
15 - 25
15 / 20
7/10 + 5/7+3/5
Pasir
45 55
20 - 30
20 30

3) Syarat syarat Kualitas
Bahan yang digunakan untuk lapis pondasi Telford harus memenuhi syarat-syarat kualitas
yang diberikan pada tabel 5.1.2. berikut ini :
Tabel 5.7.2 Kondisi Kualitas untuk Bahan Lapis Pondasi Telford
Uraian Batas Test
























































Kehilangan berat karena Abrasi
( 500 putaran)
Maksimum 40 %


5.7.3

Pelaksanaan Pekerjaan
1) Penyiapan Lapis Tanah Dasar
Semua bahan sampai kedalaman 30 cm dibawah lapis tanah dasar harus dipadatkan sampai 95
% kepadatan kering maksimum yang ditentukan oleh pengujian laboratorium PB-011-76
(AASHTO T-90 Standart Proctor).

2) Pemasangan lapis Pondasi Telford
a. Lapis Pondasi Telford tersebut harus dipasang di lapangan, terkecuali diperintahkan lain,
dengan menggunakan tenaga kerja. Pemasangan harus teratur kuat dan rapi sehingga
mempunyai keterkaitan antara batuan yang satu dengan batuan yang lain, pada
pemasangan batuan tepi harus benar-benar kokoh dan tidak goyah, demikian pula untuk
pemasangan batuan pengunci 5/7. Pemberian pasir untuk pengunci harus benar-benar rata
dan cukup, sehingga dapat dipadatkan dengan baik dan dapat mencapai tingkat kepadatan
yang ditetapkan.
b. Pemberian pasir urug untuk balas dan tebal sekitar 5-10 cm harus dipadatkan dengan baik
dan sesuai dengan spesifikasi. Bila diperlukan, penyiraman dengan air untuk pemadatan
pasir, harus dikontrol dengan cermat.
c. Ketebalan lapis pondasi telford terpasang harus sesuai dengan Gambar Rencana atau
seperti yang diperintahkan oleh Pengguna Barang/Jasa di lapangan untuk memenuhi
kondisi lapis pondasi dasar yang sebenarnya.

3) Penyusunan dan Pemadatan
a. Penyusunan akhir sampai ketebalan dan kemiringan melintang jalan yang diminta, harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan teratur, sehingga antara batuan yang satu dengan
yang lainnya timbul saling kunci yang cukup baik dan kokoh. Setelah penyusunan dan
pembentukan akhir, lapisan harus dipadatkan sampai lebar penuh lapis pondasi telford
perkerasan, menggunakan mesin gilas roda baja atau peralatan pemadatan lain yang
disetujui oleh Pengguna Barang/Jasa.
b. Penggilasan untuk pembentukan dan pemadatan bahan lapis pondasi telford akan bergerak
secara gradual dari pinggir ke tengah, sejajar dengan garis sumbu jalan dan harus terus
menerus sampai seluruh permukaan dipadatkan secara merata. Pada bagian-bagian
superelevasi, kemiringan melintang jalan atau kelandaian yang terjal, penggilasan harus
bergerak dari bagian yang lebih rendah ke bagian jalan yang lebih tinggi. Setiap ketidak
teraturan atau bagian ambles yang mungkin terjadi, harus dibetulkan dengan menggaru
atau meningkatkan dan menambahkan bahan lapis pondasi bawah untuk membuat
permukaan tersebut mencapai bentuk dan ketinggian yang benar.
c. Kandungan kelembaban untuk pemasangan harus dijaga didalam batas-batas 3 %
kurang
d. dari dasar air optimum sampai 1 % lebih dari kadar air optimum dengan penyemproyan
air atau pengeringan seperlunya, dan bahan lapis pondasi telford harus dipadatkan untuk
mendapatkan kepadatan sesuai dengan yang ditetapkan atau disyaratkan.

4) Pengendalian Lalu Lintas
a. Penyedia Barang/Jasa harus bertanggung jawab atas semua akibat lalu lintas yang
diizinkan lewat terhadap permukaan lapis pondasi Telford selama pekerjaan dan akan
melarang lalu lintas tersebut bila mungkin dengan menyediakan sebuah jalan pengalihan
atau dengan pelaksanaan pekerjaan separuh lebar jalan.
b. Bangunan-bangunan , pohon-pohon atau hak milik lainnya disekitar jalan tersebut harus
dilindungi terhadap kerusakan karena pengaruh pekerjaan, seperti lemparan batu karena
lalu lintas.
c. Bahan-bahan harus ditumpuk dalam satu tempat yang baik yang menjamin bahwa
tumpukan tersebut tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas atau membendung aliran air.

























































5.7.4

Pengendalian Mutu
1) Test Laboratorium
a. Pengujian harus dilakukan terhadap bahan untuk dapat memenuhi persyaratan spesifikasi.
b. Dua buah contoh bahan lapis pondasi telford harus dilakukan untuk setiap 100 m3, bahan-
bahan yang ditumpuk dilapangan atau dipasang menurut batas ukuran test l aboratorium
yang diberikan pada Tabel 5.7.3 untuk memenuhi
kondisi kualitas yang diberikan dalam Spesifikasi ini atau seperti diperintahkan lain oleh
Pengguna Barang/Jasa.


Tabel 5.7.3 Test Laboratorium Bahan Lapis Pondasi Telford
Type
Rujukan
Tipe
AASHTO Bina Marga
Ketahanan terhadap
Abrasi Agregat
Kasar
T 95 PBO 205-76
Test agregat kasar < 37,5 mm
dengan menggunakan mesin
Los Angeles


2) Pengendalian Lapangan
Test pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan
spesifikasi. Galian untuk lubang uji dan penimbunan kembali dengan bahan lapis pondasi
telford dipadatkan dengan sempurna, harus dikerjakan oleh Penyedia Barang/Jasa dibawah
pengawasan Pengguna Barang/Jasa.
Tabel 5.7.4 Persyaratan Pengendalian Mutu
Test Pengendalian
Prosedur
a. Ketebalan dan keseragaman lapis
pondasi telford
Pemeriksaan visual dan pengukuran
ketebalan setiap hari. Dilakukan
untuk setiap 200 m panjang lapisan
pondasi telford jalan yang dipasang.
b. Penentuan CBR ditanah dasar dari
lapis pondasi telford
Dengan menggunakan DCP
dilaksana-kan min. setiap 200 m
panjang jalan
c. Test kemantapan dan kestabilan
penyusunan batu
Dilakukan tiap hari utk sepanjang
lapis pondasi telford yang dipasang.


























































5.7.5

Pengukuran dan Pembayaran
1) Cara Pengukuran
a. Penyedia Jasa harus memenuhi semua biaya untuk pembayaran atau royalty dan
kompensasi lain kepada pemilik lahan atau penyewa untuk operasi lubang-lubang galian
bahan dan pengambilan bahan bagi pembangunan lapis pondasi telford. Pemberi tugas
akan dibebaskan dari semua kewajiban atau biaya untuk operasi terbut.
b. Volume yang dibayar merupakan jumlah meter kubik lapis pondasi Telford yang dipasang
dan sesuai dengan Gambar serta Spesifikasi, atau seperti diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan di lapangan yang dipadatkan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan. Perhitungan
volume harus harus atas dasar ketebalan dan lebar lapis pondasi telford yang diperlukan,
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang disesuaikan oleh Perintah
Perubahan, dikalikan dengan panjang sebenarnya yang dipasang.

2) Dasar Pembayaran
Volume yang ditentukan sebagaimana diberikan diatas dibayar dengan mata pembayaran
seperti tersebut dibawah ini dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan kompensasi
penuh untuk semua pekerjaan dan biaya-biaya yang diperlukan dalam penyelesaian lapis
pondasi telford yang diminta.

Nomor Mata
Pembayaran
Uraian
Satuan
Pembayaran
5.7 (1) Lapis Pondasi Telford M3

DIVISI 6 PERKERASAN ASPAL
Seksi
6.3


6.3.1
6.3.1.4)





6.3.1.10)


CAMPURAN BERASPAL PANAS
UMUM
Tabel 6.3.1.(1) Tebal Nominal Minimum Campuran Beraspal
Semula
Laston Lapis antara AC-BC Tebal Nominal Min. 6,00 Cm
Diganti
Laston Lapis antara AC-BC Tebal Nominal Min. 5,00 Cm

Lapisan Perata
Semula
Atas persetujuan Direksi Pekerjaan, maka setiap jenis campuran dapat digunakan sebagai lapisan
perata. Semua ketentuan dari Spesifikasi ini harus berlaku kecuali :
Bahan harus disebut HRS-WC(L), HRS-Base(L), AC-WC(L), AC-BC(L) atau AC-Base(L) dsb.
Diganti
Atas persetujuan Direksi Pekerjaan, maka setiap jenis campuran dapat digunakan sebagai lapisan
perata. Tebal yang bisa diterima antara 35 Cm untuk AC-BC(L) dan 34 Cm untuk AC-WC(L).
Bahan harus disebut HRS-WC(L), HRS-Base(L), AC-WC(L), AC-BC(L) atau AC-Base(L) dsb.


6. 3. 8
6. 3 8(1)










PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Pengukuran Pekerjaan
Diubah menjadi :
c) Campuran beraspal yang dihampar langsung diatas permukaan aspal lama yang
dilaksanakan pada kontrak yang lalu, menurut pendapat Direksi Pekerjaan memerlukan
koreksi bentuk yang cukup besar, haru dihitung berdasarkan nilai terkecil antara a)
Jumlah tonase dari bahan yang telah dihampar dan diterima berdasarkan berat cempuran
bersapal yang diperoleh dari penimbangan muatan dirumah timbang, dan b) hasil
perkalian antara tebal rata-rata yang diterima dengan luas penghamparan aktual yang
diterima dan kepadatan lapangan rata-rata. Bilaman tebal rata-rata campuran beraspal
melampaui yang perkiraan yang dibutuhkan (diperlukan untuk perbaikan bentuk), maka
tebal rata-rata yang digunakan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan yang diperhitungkan
untuk pembayaran AC-WC(L) 3-4 Cm dan AC-BC(L) 3-5 Cm.

























































DIVISI 7. STRUKTUR
Seksi
7.1
























































7.1.7























































BETON
Pengukuran dan Pembayaran
1) Pengukuran
a) Cara Pengukuran

Ditambah
(v) Khusus untuk beton yang dipakai untuk lapis pondasi pada pekerjaan pelebaran, maka
pengukuran kuantitas diatur sebagai berikut :

Lebar yang diukur adalah dipilih yang terkecil antara :
(a) Lebar perkerasan yang dilaksanakan di lapangan,dengan
(b) Lebar perkerasan yang ditunjukkan dalam penampangan melintang tipikal dalam Gambar.
Lokasi-lokasi tambahan seperti jalur ramp, atau sebagaimana diperintahkan tertulis oleh Direksi
Pekerjaan.

Panjang haruslah sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diukur di
lapangan oleh Direksi Pekerjaan, yaitu sepanjang garis sumbu setiap badan jalan. Kedua data
panjang tersebut dipilih yang terkecil.

Tebal dipakai adalah tebal aktual terpasang di lapangan.
Dalam perhitungan tebal rata-rata perkerasan pengukuran yang melampaui tebal yang
dipersyaratkan akan dipandang sebagai tebal yang dipersyaratkan.

Koreksi yang kurang sempurna dengan kekurangan tebal 25 mm akan dievaluasi oleh Direksi
Pekerjaan dan jika keputusannya terhadap lokasi yang kurang sempurna ini memerlukan
pembongkaran, maka perkerasan tersebut harus dibongkar dan diganti dengan beton yang tebalnya
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar, tanpa ada pembayaran tambahan untuk
pembongkaran dan penggantian beton tersebut.

Pengukuran pengurangan untuk pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan tebal rancangan,
harus dilakukan sesuai dengan berikut :

a) Ketebalan Kurang
Bilamana tebal rata-rata beton untuk pelebaran setiap seksi/ruas kekurangan tebalnya tidak
lebih dari 25 mm, suatu pemotongan akan dilakukan sebagai produksi dari kuantitas aktual
beton untuk pelebaran sesuai tabel berikut ini :

Tabel Kekurangan Tebal Perkerasan Beton
Kekurangan Tebal rata-rata ditentukan
dengan benda uji inti atau survey
elevasi dalam seksi/ruas tersebut

Pengurangan
(persen Harga Satuan)

0 - 25 mm *
>25 mm

Baik dibongkar
maupun ditinggal
tanpa pembayaran
*) Tebal yang diperhitungkan sesuai ketebalan di lapangan

b) Kekuatan Kurang
Jika kekuatan yang memenuhi perkerasan beton dalam setiap seksi/ruas tidak tercapai, tetapi
semua aspek lainnya memenuhi spesifikasi, Direksi Pekerjaan dapat, menurut pendapatnya
menerima perkerasan beton tersebut dengan penyesuaian berikut :
Jika kuat tekan silider dalam 28 hari untuk setiap seksi/ruas kurang dari 90% dari kuat
tekan beton minimum yang disyaratkan maka seksi/ruas yang diwakili pengujian silinder ini
harus dibongkar dan diganti.




































































Beton dengan kuat tekan silinder dalam 28 hari antara 90 dan 100% dari kuat tekan beton
minimum yang disyaratkan dapat diterima dengan pengurangan 4% Harga Satuan untuk
Perkerasan Beton Semen untuk setiap 5 kg/cm
2
, atau bagian daripadanya, kekurangan
kekuatan terhadap kekuatan rancangan dalam seksi/ruas tersebut terhadap Harga Satuan.

Seksi
7.3


7.3.2

BAJA TULANGAN
Bahan
1) Baja Tulangan

Ditambah
c) Baja tulangan harus memenuhi ketentuan SNI 07-2052-2002; SNI 07-0065-2002 dan SNI 07-
0954-2005.
d) Baja tulangan harus mencantumkan syarat penandaan di fisik baja tulangan :

- Inisial pabrik / merk produsen (tercetak timbul)
- Ukuran diameter nominal (tercetak timbul)
- Ujung baja tulangan terdapat warna sesuai warna kelasnya
(Hitam untuk BjTP 24; Biru BjTP 30/ BjTS 30; Merah untuk BjTS 35; Kuning
untuk BjTS 40; Hijau untuk BjTS 50)
Contoh :
Apabila disyaratkan baja tulangan diameter 12 mm (polos), maka pada fisik baja tulangan
terdapat cetakan timbul :
SNI - 12 - Nama Merk/Pabrik


Seksi
7.4


7.4.2








7.4.4
BAJA STRUKTUR
Bahan
6) Sertifikat

Ditambah
Bahan rangka baja harus mempunyai sertifikat yang memenuhi Syarat Peraturan Perencanaan
Teknik Jembatan Indonesia yaitu Pembebanan Untuk Jembatan (SK.SNI T 02 2005) yang
merupakan revisi bagian 2 dari Bridge Design Code (BDC)- BMS 1992 sesuai Kepmen PU
nomor 498 /KPTS/ M/ 2005.

PELAKSANAAN
9) Pemasangan Jembatan Baja
f) Komponen Struktur Baja yang disediakan oleh pengguna jasa
Ditambah
(3) Pengadaan seluruh perangkat untuk pemasangan jembatan rangka seperti struktur
rangka pemberat ( anchortruss ), struktur rangka pengimbang ( counter balace frame )
sudah termasuk dalam mata pembayaran pemasangan jembatan baja.

















7.4.5















Pengukuran dan Pembayaran
1) Cara Pengukuran
Semula
Kuantitas baja struktur yang akan diukur untuk pembayaran sebagai jumlah dalam kilogram
pekerjaan yang telah selesai di tempat dan diterima..

Diganti
Kuantitas baja struktur dan jembatan rangka baja yang akan diukur untuk pembayaran sebagai
jumlah dalam kilogram pekerjaan yang telah selesai di tempat dan diterima..

2) Dasar Pembayaran
Semula
a) .. Harga dan pembayaran ini harus dianggap sebagai kompensasi penuh untuk pemasokan,
fabrikasi dan pemasangan bahan, termasuk semua tenaga kerja, peralatan , perkakas, pengujian
dan biaya tambahan lainnya yang diperlukan atau biasa untuk penyelesaian pekerjaan yang
sebagaimana mestinya dalam Seksi ini.




















































Seksi
7.5























7.5.4


Diganti
a) .. Harga dan pembayaran ini harus dianggap sebagai kompensasi penuh untuk pemasokan,
fabrikasi dan pemasangan bahan, termasuk semua tenaga kerja, peralatan , perkakas, pengujian,
asuransi dan biaya tambahan lainnya yang diperlukan atau biasa untuk penyelesaian pekerjaan
yang sebagaimana mestinya dalam Seksi ini.

Ditambah
d) Pembayaran Pengadaan dan Pengangkutan Bahan Jembatan Baja hanya dapat dilakukan bila
Bahan Jembatan Baja beserta perlengkapannya sudah tiba secara lengkap dilokasi pekerjaan
yang akan disetujui oleh direksi pekerjaan.

Ditambah
Nomor
Mata
Pembayara
n
Uraian Satuan
Pengukuran
7.4 (3)d Pengadaan Struktur Jembatan Rangka Baja Standar
Panjang 55,5 m , Lebar 7 m
Kg

PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA
Pengukuran dan Pembayaran

Semula
2) . Dimana harga dan pembayaran merupakan kompensasi penuh untuk pemeriksaan,
pencatatan, pengangkutan, pengiriman, pembongkaran, penanganan dan penyimpanan semua
bahan yang yang dipasok oleh pemilik, untuk pelengkapan dan penentuan titik pengukuran
pekerjaan sementara, perletakan semi permanen, perakitan dan pemasangankomponen baja
untuk struktur jembatan, pembongkaran kembali dan penhembalian ke tempat penyimpanan
pemilik untuk pemasangan pekerjaan baja sementara, rol, dongkrak dan perkakas khusus dan
untuk penyediaan semua pekerjaan, peralatan .

Diganti
2) . Dimana harga dan pembayaran merupakan kompensasi penuh untuk pemeriksaan,
pencatatan, pengangkutan, pengiriman, pembongkaran, penanganan dan penyimpanan semua
bahan yang yang dipasok oleh pemilik, untuk pelengkapan dan penentuan titik pengukuran
pekerjaan sementara, perletakan semi permanen, perakitan dan pemasangankomponen baja
untuk struktur jembatan, pembongkaran kembali dan penhembalian ke tempat penyimpanan
pemilik untuk pemasangan pekerjaan baja sementara, rol, dongkrak dan perkakas khusus dan
untuk penyediaan semua pekerjaan, termasuk asuransi yang dibutuhkan, peralatan .

Ditambah
Pembayaran Pengadaan dan Pengangkutan Bahan Jembatan Baja hanya dapat dilakukan bila
Bahan Jembatan Baja beserta perlengkapannya sudah tiba secara lengkap dilokasi pekerjaan
yang akan disetujui oleh direksi pekerjaan.

Seksi
7.6


7.6.2

PONDASI TIANG
Bahan
6) Sepatu dan Sambungan Tiang Pancang

Ditambah
Pekerjaan pengadaan dan pemancangan tiang pancang ukuran 320 X 320 X 320 mm sudah
termasuk sepatu.







7.6.3 TURAP
2) Turap Kayu

Ditambah
Dinding Penahan Bahu Jalan terbuat dari bambu yang kuat berbentuk sasak/anyaman kulit
bambu dan diturap / ditahan dengan bambu berdiameter minimal 10 cm sebagaimana
ditunjukkkan dalam gambar.
Dinding penahan bambu ini harus mampu menahan bahu jalan pada saat pelaksanaan
pemadatan. Penyedia tidak diijinkan untuk tidak melaksanakan pemadatan bahu jalan
sebagaimana disyaratkan dalam Seksi 3.2 maupun Seksi 4.2 apabila kondisi lebar lokasi
pekerjaan terbatas.




7.6.9







Pengukuran dan Pembayaran
2) Dasar Pembayaran

Ditambah
Nomor
Mata
Pembayara
n
Uraian Satuan
Pengukuran
7.6 (1)a Pengadaan dan Pemasangan Dinding Penahan Bahu
Jalan dari Bambu
Meter Persegi
7.6.(12)b Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak
diameter 500 mm
Meter Panjang
7.6.(18)b Pemancangan Tiang Pancang Beton Pracetak d
Pratekan diameter 500 mm
Meter Panjang
7.6 (19)b

Tiang Bor Beton diameter 300 mm Meter Panjang


Seksi
7.7


7.7.4


PONDASI SUMURAN
Pengukuran Dan Pembayaran

Semula
2) Dasar Pembayaran

Nomor
Mata
Pembayara
n
Uraian Satuan
Pengukuran
7.7 (1) Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter .........
cm
Meter Panjang

Diganti
Nomor
Mata
Pembayara
n
Uraian Satuan
Pengukuran
7.7 (1)a Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter 250
cm
Meter Panjang
7.7 (1)b Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter 300
cm
Meter Panjang






Seksi
7.9


7.9.2

PASANGAN BATU
Bahan

Semula
1) Batu
a) ............. Dst

Diganti
b) Batu harus berbentuk batu belah dengan ukuran 10 15 cm dan ditempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.

Semula
2) Adukan
................... Dst

Diganti
Adukan haruslah adukan semen yang memenuhi kebutuhan dari Seksi 7.9.1.1).b dari spesifikasi
ini dengan campuran 1 PC : 4 Psr.
Apabila dipandang perlu, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia jasa untuk
memeriksa mutu hasil pekerjaan adukan yang terpasang pada pasangan batu, dengan
menggunakan peralatan hammer test khusus yang dapat mengetahui kuat tekan mortar 50
kg/cm
2
.
Pembiayaan yang melekat pada proses pemeriksaan mutu dengan hammer test menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.


7.9.4

Pengukuran dan Pembayaran
1) Pengukuran untuk Pembayaran


Ditambah
d) Galian yang diperlukan untuk pekerjaan pasangan batu tidak dilakukan pembayaran secara
terpisah dengan pembayaran pekerjaan pasangan batu.
Hal ini sesuai ketentuan :


Seksi
7.12


7.12.4

PERLETAKAN (BEARING)
Pengukuran dan Pembayaran

1) Pembayaran

Ditambah
Nomor Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
7.12 (2) Perletakan Elastomerik Alam ukuran 400 mm
x 450 mm x 45 mm
Buah
7.12 (3) Perletakan Elastomerik Sintetis ukuran 400
mm x 450 mm x 45 mm
Buah


DIVISI 8 PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
Seksi
8.1








8.1.1







PENGEMBALIAN KONDISI PERKERASAN LAMA
Umum
2) Penjadwalan Pekerjaan Pengembalian Kondisi

Ditambah
Penanganan pengembalian kondisi pada daerah (segmen) yang ditangani secara efektif harus segera
dimulai sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja. Untuk selanjutnya pemeliharaan segmen yang
ditangani secara efektif ini ditangani dengan Seksi 10.1.


























Setiap periode 7 hari (1 minggu) Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa harus
melakukan inspeksi bersama terhadap kerusakan perkerasan jalan, bahu jalan, selokan dan
membuat daftar penanganan yang dituangkan dalam Berita Acara dan harus dilaksanakan 1 (satu)
hari setelah inspeksi bersama. Pekerjaan ini harus selesai dalam waktu 3 (tiga) hari. Jika dalam
salah satu minggu dari Periode Mingguan, Penyedia Barang/Jasa telah gagal melaksanakan
pekerjaan dalam Seksi ini sampai dapat diterima oleh Pengguna Barang/Jasa maka Pengguna
Barang/Jasa dapat mengeluarkan peringatan tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa dan Penyedia
Barang/Jasa harus segera memberi tanggapan atas peringatan itu. Jika peringatan semacam itu telah
diberikan dua kali dalam tempo 1 (satu) minggu tanpa tanggapan dan tidak ada persyaratan dari
Penyedia Barang/Jasa, Pengguna Barang/Jasa dapat memilih untuk melaksakan pekerjaan itu
dengan sumber dayanya sendiri atau pihak lain dengan harga satuan pekerjaan yang ditetapkan
Pengguna Barang/Jasa termasuk biaya mobilisasi alat.
8.1.4




























Pengukuran dan Pembayaran
Semula
1) Pengukuran untuk Pembayaran
................................. Dst

Diganti
Pengukuran Mata Pembayaran pengembalian kondisi perkerasan beraspal yang terdaftar dalam Pasal
8.1.4.(2) di bawah ini harus mencakup semua operasi pengembalian kondisi seperti pemasokan,
pencampuran, penghamparan, pema-datan dan penyelesaian akhir setiap jenis campuran aspal yang
diuraikan dalam Seksi 6.3, untuk Campuran Aspal Panas sebagaimana yang diperitahkan oleh Direksi
Pekerjaan.
Pembayaran tersebut juga harus sudah mencakup penggalian permukaan eksisiting jalan pada lokasi
perbaikan/ pengembalian kondisi, pemasokan, pencampuran dan pemakaian lapis resap pengikat dan
atau lapis perekat, bila diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran

Ditambah
Nomor Mata
Pembayaran
Uraian Satuan
Pengukuran
8.1 (5)a Campuran Aspal Panas (ATB) untuk
Pekerjaan Minor
M3
8.1.(5)b Campuran Aspal Panas (AC) untuk pekerjaan
Minor
M3


Seksi
8.3













8.3.4











PENGEMBALIAN KONDISI SELOKAN, SALURAN AIR, GALIAN, TIMBUNAN DAN
PENGHIJAUAN
Pengukuran dan Pembayaran
1) Pengukuran untuk Pembayaran

Ditambah
Kuantitas penebangan pohon diperhitungkan termasuk pengadaan pohon anakan sebagai
pengganti pohon yang ditebang. Jumlah pohon anakan sebanyak 5 (lima) x jumlah pohon yang
ditebang. Jenis dan ukuran pohon anakan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Ditambah
Tidak ada pembayaran terpisah / tersendiri untuk pengadaan anakan pohon sebagai pengganti
pohon yang ditebang, dimana pembayarannya sudah termasuk dalam mata pembayaran
penebangan pohon.


BAB XIII
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
REKAPITULASI
KEGIATAN : REHABILITASI JEMBATAN PROVINSI
PAKET : Rehabilitasi Jembatan Kaliurang Km.Mgl. 35+290
NO. RUAS : 176
TH ANGGARAN : 2014
PROVINSI : Jawa Tengah
Jumlah Harga
No. Divisi Uraian Pekerjaan
(Rupiah)
1 Umum -
2 Drainase -
3 Pekerjaan Tanah -
4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan -
5 Pekerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen -
6 Perkerasan Aspal -
7 Struktur -
8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor -
9 Pekerjaan Harian -
10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin -
(A) Jumlah Harga Pekerjaan ( termasuk Biaya Umum dan Keuntungan ) -
(B) Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) = 10% x (A) -
(C) JUMLAH TOTAL HARGA PEKERJAAN = (A) + (B) -
Dibulatkan
Terbilang :
.............. , ........................................ 2014
Penawar :
PT. / CV. ..
KEGIATAN : REHABILITASI JEMBATAN PROVINSI
PAKET : Rehabilitasi Jembatan Kaliurang Km.Mgl. 35+290
NO. RUAS : 176
TH ANGGARAN: 2014
PROVINSI : Jawa Tengah
Harga
No. Mata Uraian Satuan Perkiraan Satuan Jumlah
Pembayaran Kuantitas TA 2014 Harga-Harga
(Rupiah) (Rupiah)
a b c d e f = (d x e)
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi LS 1.00 - -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) -
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1 (2) Galian Batu M
3
160.00 -
3.2 (2) Timbunan Pilihan M
3
75.00 -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 3 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) -
DIVISI 4. PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 4 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) -
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 5 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) -
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 6 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) -
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (7) Beton mutu sedang dengan fc= 20 MPa (K-250) M
3
24.00 -
7.3 (1) Baja Tulangan U 24 Polos Kg 2,900.00 -
7.9 Pasangan Batu M
3
346.00 -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 7 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) -
DIVISI 8. PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 8 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) -
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 9 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) -
DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
10.1 (5) Pemeliharaan Rutin Jembatan LS 1.00 - -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 10 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) -
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KEGIATAN REHABILITASI JEMBATAN PROVINSI
PAKET Rehabilitasi Jembatan Kaliurang Km.Mgl. 35+290
NO. RUAS JALAN 176
TAHUN ANGGARAN 2014
PROVINSI/KAB/KOTA Jawa Tengah
MATA PEMBAYARAN : 1.2
URAIAN : MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
SATUAN PEMBAYARAN : LS
HARGA JUMLAH
SATUAN VOLUME SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. FASILITAS PENYEDIA JASA
1 Sewa / Pembuatan Kantor Lapangan dan barak kerja LS 1.00 -
2 Papan Nama Kegiatan Bh 2.00
-
Jumlah A -
B. FASILITAS DIREKSI PEKERJAAN
1 Sewa kendaraan roda 2 ( Untuk Selama Masa Kontrak) LS 1.00 -
Jumlah B -
C. PERALATAN
`
Jumlah C -
D. LAIN - LAIN
Total Biaya Mobilisasi ( A + B + C + D ) -
FORMULIR STANDAR UNTUK
PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN

No. U R A I A N
KEGIATAN : REHABILITASI JEMBATAN PROVINSI
PAKET : Rehabilitasi Jembatan Kaliurang Km.Mgl. 35+290
NO. RUAS : 176
TH ANGGARAN : 2014
PROVINSI : Jawa Tengah
MATA
PEMBAYARAN
SATUAN
PEMBAYARAN
Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga
10.1(1) Pemeliharaan Rutin Perkerasan jalan Lump Sum
-
10.1(2) Pemeliharaan Rutin Bahu Jalan Lump Sum
-
10.1(3) Pemeliharaan Rutin Selokan, Saluran air, Galian dan Lump Sum
Timbunan
-
10.1(4) Pemeliharaan Rutin Perlengkapan Jalan Lump Sum
-
10.1(5) Pemeliharaan Rutin Jembatan Lump Sum
10.1(5a) Pengecatan Tembok m2 102.20 -
10.1(5g) Plesteran 1PC : 3 Psr m2 208.00 -
- SUB JUMLAH BAB 10.1 (5)
RINCIAN PERHITUNGAN HARGA LUMPSUM PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
URAIAN
SUB JUMLAH BAB 10.1 (1)
SUB JUMLAH BAB 10.1 (2)
SUB JUMLAH BAB 10.1 (3)
SUB JUMLAH BAB 10.1 (4)
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
BAB XIV
BENTUK DOKUMEN LAIN
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO

Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 1

BAB XIV
BENTUK DOKUMEN LAIN


A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen ]

Nomor : .................... ...................., . .................... 20....
Lampiran : ....................


Kepada Yth.:
....................
di ....................

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan ....................
.................... .................... .................... .................... .................... ................

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor .................... tanggal
.................... perihal .................... dengan penawaran terkoreksi sebesar Rp....................
(.........dalam huruf...........) telah ditetapkan oleh Pokja ULP/Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi berdasarkan surat penetapan nomor
.................... tanggal .................... dan kami menyatakan menerima hasil penetapan
tersebut.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat
Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
Penunjukan ini diberikan berdasarkan hasil evaluasi terhadap penawaran Saudara
tersebut diatas, apabila Saudara tidak bersedia menerima penunjukan ini akan
dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.

Satuan Kerja ....................
Pejabat Pembuat Komitmen
....................

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. ....................

Tembusan Yth. :
1. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi
2. APIP ............... [Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi]
3. Unit Eselon 1
4. Unit Eselon 2. /Kepala Satuan kerja..
5. .................... [Pokja ULP]
......... dst











Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 2


B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]


SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor : ....................
Paket Pekerjaan : ....................



Yang bertanda tangan di bawah ini :

........................................ [nama Pejabat Pembuat Komitmen]
........................................ [jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
........................................ [alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;


berdasarkan Surat Perjanjian .................... nomor .................... tanggal
...................., bersama ini memerintahkan :

........................................ [nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
........................................ [alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh : ....................

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;


untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Lingkup pekerjaan : ....................;


2. Tanggal mulai kerja : .................... [hari/bulan/tahun];


3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;


4. Waktu penyelesaian : selama (.........dalam huruf...........) hari kalender
dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal ....................
[hari/bulan/tahun];



5. Denda : Terhadap setiap hari keterlambatan penyelesaian pekerjaan
Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar ........ [1/1000 (satu
per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN
sesuai dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak].



Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 3

...................., . .................... 20.....

Untuk dan atas nama ....................
Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: ....................


Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama ....................

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]

Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 4

C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN


Jaminan Sanggahan Banding dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ........................................


Yang bertanda tangan dibawah ini : ........................................................................
dalam jabatan selaku ....................................................... dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama .................................................. [nama bank] berkedudukan
di ....................................................... [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ....................................................... [Pokja ULP]
Alamat : .......................................................

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp .......................................................
(terbilang .........................................................................................................)
sebagai Jaminan Sanggahan Banding dalam mengajukan sanggahan banding
hasil pelelangan pekerjaan .......... dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ....................................................... [peserta pelelangan]
Alamat : .......................................................

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata Sanggahan Banding yang diajukan tidak benar.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Garansi Bank berlaku selama .................. (........dalam huruf..........) hari
kalender, dari tanggal .................. s.d. .................. (masa laku jaminan
sanggahan banding 15 (lima belas) hari kerja sejak pengajuan sanggahan
banding)
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Sanggahan Banding tidak benar dari
Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah
tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima
Jaminan berdasar Surat Pernyataan Sanggahan Banding tidak benar dari

Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 5

Penerima Jaminan dan pengenaan sanksi akibat Sanggahan Banding yang
diajukan Yang Dijamin tidak benar.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ...................

Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................


[Bank]

Materai Rp.6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]




Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini
ke .[bank]

Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 6

Jaminan Sanggahan Banding dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN SANGGAHAN BANDING

Nomor Jaminan : Nilai :

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: [nama],
[alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan [nama penerbit jaminan],
[alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN,
bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
[nama Pokja ULP], [alamat] sebagai Pelaksana
Pelelangan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp (terbilang )
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
berkaitan dengan sanggahan banding terhadap hasil pelelangan pekerjaan
................. yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama . (dalam huruf) hari
kalender dan efektif mulai dari tanggal sampai dengan
tanggal [masa laku jaminan sanggahan banding 15 (lima
belas)hari kerja sejak pengajuan sanggahan banding]
4. Jaminan ini berlaku apabila:
Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN dinyatakan tidak benar.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari
PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai
pengenaan sanksi akibat Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN
tidak benar.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di
pada tanggal ...

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

...................................... ......................................

Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 7

Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ........................................


Yang bertanda tangan dibawah ini : ...................................................................
dalam jabatan selaku ................................................. dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama ............................................... [nama bank] berkedudukan di
................................................. [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada :
Nama : ................................................. [nama PPK]
Alamat : .................................................

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp .................................................
(terbilang ..............................................dalam huruf..................................................)
sebagai Jaminan Pelaksanaan untuk pekerjaan ............ dalam bentuk garansi
bank, apabila:
Nama : ................................................. [nama penyedia]
Alamat : .................................................

selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa :
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Garansi Bank berlaku selama ................. (........dalam huruf.........)
hari kalender, dari tanggal .................................. s.d. ..................................
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.


Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 8

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima
Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan
mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .....................

Dikeluarkan di : .....................
Pada tanggal : .....................


[Bank]

Materai Rp.6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]


Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ..[bank]

Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 9

Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN


Nomor Jaminan : ................................... Nilai : ...................................



1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : ................................... [nama],
................................... [alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut
TERJAMIN, dan ................................... [nama penerbit jaminan],
................................... [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai
PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
................................... [nama PPK], ...................................... [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang
sejumlah Rp ................................... (terbilang ...................................)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan ................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN
No. ................................... tanggal ...................................

3. Surat Jaminan ini berlaku selama .. (dalam huruf) hari
kalender dan efektif mulai dari tanggal sampai dengan tanggal


4. Jaminan ini berlaku apabila :

a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya
dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari
PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai
pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.


Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 10

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di
pada tanggal

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00






Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke [Penerbit
Jaminan]

Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 11

Jaminan Uang Muka dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ........................................



Yang bertanda tangan dibawah ini : ..........................................................................
dalam jabatan selaku ........................................................ dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama ........................................ [nama bank] berkedudukan di
........................................ [alamat]

untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada :
Nama : ........................................ [nama PPK]
Alamat : ........................................

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ................................................................................
(terbilang ................................................................................ ...................................)
sebagai Jaminan Uang Muka untuk pekerjaan ........... dalam bentuk garansi
bank, apabila :
Nama : ........................................ [nama penyedia]
Alamat : ........................................

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa :
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali
Uang Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Garansi Bank berlaku selama . (.dalam huruf....)
hari kalender, dari tanggal . s.d. .
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.



Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 12

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan
Yang Dijamin dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan
berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai
pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi
kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ..

Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .


[Bank]

Materai Rp.6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]


Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ..[bank]

Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 13

Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN UANG MUKA


Nomor Jaminan : ........................................ Nilai : ..................................



1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : ........................................ [nama],
........................................ [alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut
TERJAMIN, dan ........................................ [nama penerbit jaminan],
........................................ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
...................................... [nama PPK], ........................................ [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang
sejumlah Rp .................................................................. (terbilang
................................. )

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan .................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN No.
................... tanggal .................................

3. Surat Jaminan ini berlaku selama .. (............dalam huruf.................)
hari kalender dan efektif mulai dari tanggal ................... sampai dengan
tanggal ........................................

4. Jaminan ini berlaku apabila :
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali
kepada PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar
menurut Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan
TERJAMIN dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa
syarat setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan
sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.


Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 14

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

...................................... ......................................




Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini
ke [Penerbit Jaminan]

Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 15

Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ........................................



Yang bertanda tangan dibawah ini : ..........................................................................
dalam jabatan selaku ................................................. dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama ........................................ [nama bank] berkedudukan di
........................................ [alamat]

untuk selanjutnya disebu t: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ........................................ [nama PPK]
Alamat : ........................................

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ................................................................................
(terbilang .........................................................................................................)
sebagai Jaminan Pemeliharaan untuk pekerjaan ................ dalam bentuk garansi
bank, apabila:
Nama : ........................................ [nama penyedia]
Alamat : ........................................

selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa :
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Garansi Bank berlaku selama .. (dalam huruf) hari kalender, -
dari tanggal ........................................ s.d. ........................................
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.




Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 16

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima
Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan
mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak
memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri ..................

Dikeluarkan di : ..........................
Pada tanggal : ..........................


[Bank]

Materai Rp.6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]


Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke .[bank]

Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 17

Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan : ........................................ Nilai : ..............................

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : ........................................ [nama],
........................................ [alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut
TERJAMIN, dan ........................................ [nama penerbit jaminan],
........................................ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
........................................ [nama PPK], ........................................ [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang
sejumlah Rp ...................................................(terbilang .....................................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan ....................... yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar
Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA
JAMINAN No. ......................... tanggal .............................
3. Surat Jaminan ini berlaku selama .. (........dalam huruf.........)
hari kalender dan efektif mulai dari tanggal ......................... sampai dengan
tanggal ..........................
4. Jaminan ini berlaku apabila :
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari
PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai
pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.






Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 18

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.


Dikeluarkan di ..........................
pada tanggal .............................

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

...................................... ......................................
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini
ke .[Penerbit Jaminan]

Dokumen Pengadaan Perkerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan APBD TA 2013 Page 19

D. BENTUK SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN DARI BANK


Surat Keterangan Dukungan Keuangan

[Kop Bank Penerbit Dukungan Keuangan]

SURAT KETERANGAN DUKUNGAN KEUANGAN
No. ........................................


Yang bertanda tangan dibawah ini : ........................................................................
dalam jabatan selaku ....................................................... dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama .................................................. [nama bank] berkedudukan
di ....................................................... [alamat]

Dalam rangka memenuhi persyaratan kualifikasi pengadaan
pekerjaan................................... pada ......................................
dengan ini menerangkan kesediaan memberikan dukungan keuangan kepada :

Nama Perusahaan : .......................................................
Alamat : .......................................................
Nomor Rekening : .......................................................
Nama Penanggung Jawab : .......................................................

Apabila Perusahaan tersebut diatas dinyatakan lulus dan ditetapkan sebagai
Pemenang, maka Bank .................. bersedia mendukung pelaksanaan pekerjaan
dengan dana paling kurang Rp. .................. (terbilang ..................).

Surat Dukungan ini berlaku sejak
[tanggal,bulan,tahun]dan berakhir sampai
dengan.[tanggal,bulan,tahun]
Demikian Surat Keterangan Dukungan Keuangan diberikan untuk
dipergunakan semestinya.


Dikeluarkan di : ..................
Pada tanggal : ..................


[Bank]

Materai Rp.6000,00

......................................
[Nama dan Jabatan]



Untuk keyakinan,
pemegang Dukungan
Keuangan Dari Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi ke
.[bank]

Anda mungkin juga menyukai