UMUM
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
BAB I
UMUM
A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta
petunjuk teknisnya.
B. Dalam hal metode evaluasi apabila ada pertentangan ketentuan yang tertulis
pada Lembar Data Pemilihan (LDP) dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP) maka
yang digunakan adalah ketentuan pada Lembar Data Pemilihan (LDP).
C. Dokumen Pengadaan ini disusun untuk membantu peserta dalam menyiapkan
dokumen penawaran.
D. Dalam dokumen ini digunakan pengertian, istilah, dan singkatan sebagai berikut:
Pekerjaan
Konstruksi
: Seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan
wujud fisik lainnya;
Kontrak
Harga
Satuan
: Kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu,
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk
setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih
bersifat perkiraan sementara, sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran
bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar
telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa;
HEA
: Harga Evaluasi Akhir adalah penyesuaian atau
normalisasi harga terhadap harga penawaran dalam
proses pengadaan barang/jasa dimana unsur
preferensi harga telah diperhitungkan berdasarkan
capaian TKDN dan status perusahaan;
LDP
: Lembar Data Pemilihan adalah data yang memuat
ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan
jenis pekerjaan antara lain meliputi penyiapan,
penyampaian, pembukaan, kriteria dan tata cara
penilaian dokumen penawaran, pengumuman
pemenang, sanggahan, dan sanggahan banding;
LDK
: Lembar Data Kualifikasi adalah data yang memuat
ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan
kualifikasi yang diperlukan penyedia barang/jasa
antara lain dalam menyiapkan, mengisi formulir isian
kualifikasi, dan melengkapi pakta integritas;
Panitia/Pejabat
Penerima Hasil
Pekerjaan
: Panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan;
APIP : Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas
intern pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP
adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi;
Penyedia : Badan usaha yang menyediakan/melaksanakan
Pekerjaan Konstruksi;
Sub penyedia : Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan
penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak);
Kemitraan/
Kerja Sama
Operasi (KSO )
: Kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia
nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing
pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis;
Surat Jaminan : yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan
tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/ Perusahaan Asuransi
yang diserahkan oleh penyedia kepada PPK/Pokja ULP
untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia;
Hari
Kontrak
:
:
adalah hari kalender untuk proses pemilihan secara
elektronik, pelaksanaan kontrak, dan jaminan
jaminan, kecuali hari kerja untuk proses sanggahan
banding.
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya
disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK
dengan penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian
dari kontrak;
Nilai Kontrak : Total harga pelaksanaan pekerjaan yang tercantum
dalam Kontrak ( Setelah ditambah PPN );
Direksi
lapangan
: tim pendukung yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK,
terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih, yang ditentukan
dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan;
Direksi Pekerjaan : tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK
untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan;
Daftar kuantitas
dan harga
: daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian
dari penawaran;
Harga
Perkiraan
Sendiri (HPS)
: perhitungan perkiraan biaya seluruh volume
pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan termasuk
beban pajak, biaya umum dan keuntungan pekerjaan
yang disusun dan ditetapkan oleh PPK, dikalkulasikan
secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh Pokja
ULP untuk menilai kewajaran penawaran termasuk
rinciannya;
Pekerjaan
Utama
: jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang
terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Dokumen Pengadaan;
Mata
Pembayaran
Utama
: Mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai
bobot kumulatifnya minimal 80% (delapan puluh per
seratus) dari seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai
dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar
yang ditetapkan oleh Pokja ULP dalam Dokumen
Pengadaan;
Harga Satuan
Pekerjaan (HSP)
: harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu;
Harga Satuan
Dasar (HSD)
Metoda
pelaksanaan
pekerjaan
:
:
Adalah harga satuan komponen dari harga satuan
pekerjaan (HSP) per satu satuan tertentu, misalnya :
a. Upah tenaga kerja ( per jam, per hari)
b. Bahan (per m, per m
2
, per m
3
, per kg, per ton)
c. Peralatan (per jam, per hari)
metode/cara kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan
yang sistimatis dari awal sampai akhir dan dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis berdasarkan
sumber daya yang dimiliki penawar;
Personil inti : Tenaga ahli atau tenaga teknis yang akan ditempatkan
secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen
Pengadaan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan
pekerjaan;
Bagian
pekerjaan yang
disubkontrakan
: pekerjaan spesialis atau bagian pekerjaan bukan
pekerjaan utama yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Dokumen Pengadaan, yang
pelaksanaannya diserahkan kepada penyedia lain dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK;
Tanggal mulai
kerja
: tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan
oleh PPK;
Tanggal
penyelesaian
pekerjaan
: tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai (PHO),
dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama
pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK;
Masa
Pelaksanaan
(jangka waktu
pelaksanaan)
: jangka waktu untuk melaksanakan pekerjaan dihitung
berdasarkan SPMK sampai dengan serah terima
pertama pekerjaan 100% (PHO);
Masa Kontrak : jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan
masa pemeliharaan berakhir (FHO);
Masa
pemeliharaan
: kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan (FHO);
K/L/D/I : Adalah Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Institusi yang menggunakan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD)
PA : Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA
adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada
Institusi Pengguna APBN/APBD;
KPA : Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau
ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan
APBD;
ULP : Unit Layanan Pengadaan adalah unit organisasi
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi
yang berfungsi mengawasi seluruh kegiatan
pengadaan barang/jasa di ULP dan melaporkan
apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi
penyimpangan, membuat laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa kepada Menteri/Pimpinan
Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi
Pokja
ULP/Panitia
Pengadaan
: Kelompok Kerja ULP/Panitia Pengadaan yang
berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia
Pengadaan Barang/Jasa;
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan
Barang/ Jasa;
SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa adalah surat
yang diterbitkan oleh PPK kepada penyedia
barang/jasa untuk melaksanakan pekerjaan;
SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja adalah surat yang
diterbitkan oleh PPK kepada penyedia barang/jasa
untuk memulai melaksanakan pekerjaan, jangka waktu
penyelesaian, dan serah terima pekerjaan;
TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri adalah besarnya
komponen dalam negeri pada barang, jasa, dan
gabungan barang dan jasa;
RK3K
LPSE
Aplikasi SPSE
BAPL
PHO
FHO
Sistem Gugur
:
:
:
:
:
:
:
Adalah Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Kontrak merupakan dokumen lengkap rencana
penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU dan
merupakan satu kesatuan dengan dokumen kontrak
suatu pekerjaan konstruksi, yang dibuat oleh Penyedia
Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk
selanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi antara
Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam
penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU;
Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit
kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk
menyelenggarakan system pelayanan Pengadaan
Barang/Jasa secara elektronik.
Aplikasi Perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE) berbasis web yang terpasang di
server LPSE yang dapat diakses melalui website LPSE.
Berita Acara Penjelasan Lanjutan.
Serah Terima Pertama Pekerjaan / Provional Hand
Over
Penyerahan akhir pekerjaan setelah masa
pemeliharaan berakhir / Final Hand Over
Merupakan evaluasi penilaian penawaran dengan
cara memeriksa dan membandingkan dokumen
penawaran terhadap pemenuhan persyaratan yang
telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan dengan
urutan proses evaluasi dimulai dari penilaian
persyaratan administrasi, persyaratan teknis, dan
kewajaran harga, serta persyaratan kualifikasi dan
pembuktian kualifikasi. Terhadap peserta yang tidak
lulus penilaian pada setiap tahapan dinyatakan gugur.
E. Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
F. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk
badan usaha, kemitraan/KSO.
BAB II
PENGUMUMAN PELELANGAN
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
BAB II
PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM
PENGUMUMAN PELELANGAN
Nomor : 01/PANLEL/APBD-P/VII/2014
Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan
dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah Pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
akan melaksanakan pelelangan dengan pascakualifikasi menggunakan Sistem
Pengadaan Sistem Elektronik (SPSE), untuk Kegiatan Peningkatan Jalan,
Rehabilitasi Jalan dan Rehabilitasi Jembatan, yang dibiayai Dana Perubahan APBD
Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014 dengan penjelasan sebagai berikut :
I. PAKET PEKERJAAN YANG DILELANGKAN
Paket-paket pekerjaan yang dilelangkan meliputi Kegiatan Pemeliharaan
Berkala Jalan, Kegiatan Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan.
Adapun daftar paket pekerjaan yang dilelangkan sebagaimana terlampir pada
Lampiran : 1. Lembar Data Pemilihan (LDP)
Paket-paket pekerjaan yang dilelangkan pada butir I tersebut diatas
diperuntukan bagi Usaha Kecil dan Non Kecil sesuai dengan Sub Klasifikasi
SI003 Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Jalan Raya (kecuali jalan layang),
Jalan, rel kereta api, dan landas pacu bandara, dan untuk Pekerjaan Jembatan
SI004 Jasa Pelaksana Konstruksi Pekerjaan Jembatan, Jalan Layang,
Terowongan, dan Subways.
II. PERSYARATAN PESERTA
1. Memiliki Surat Ijin Usaha pada bidang usahanya yang dikeluarkan oleh
Instansi Pemerintah yang berwenang yang masih berlaku, IUJK untuk Jasa
Konstruksi;
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha yang berlaku sesuai yang dipersyaratkan :
a. Sesuai Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 09/SE/M/2011
tanggal 03 Oktober 2011 Perihal Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Konsultansi serta Kualifikasi Penyedia Jasa
Konstruksi
b. Sesuai Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 10/SE/M/2012
tanggal 4 Desember 2012 tentang Pemberlakuan Sertifikat Badan
Usaha (SBU), Sertifikat Keahlian (SKA) dan Sertifikat Ketrampilan (SKT)
pada pelaksanaan pengadaan pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
serta kualifikasi Penyedia Jasa Kontruksi untuk Tahun Anggaran 2013.
c. Sesuai Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 10
tahun 2013 tentang Registrasi Jasa Pelaksanaan Konstruksi
3. Memiliki kemampuan pada klasifikasi pekerjaan yangs sesuai/sejenis untuk
Usaha Kecil, serta kemampuan pada sub klasifikasi pekerjaan yang
sesuai/sejenis untuk Usaha Non Kecil.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS BINA MARGA
JJ J JL. MADUKORO BLOK AA - BB TELP. (024) 7608368 FAX. (024) 7613181 SEMARANG 50144
4. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan, dan/atau Direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang menjalani sanksi pidana;
5. Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk
daftar hitam (black list) ;
6. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak
terakhir (SPT Tahunan) Tahun 2013 serta memiliki laporan bulanan PPh
Pasal 21, Pasal 23 (apabila ada transaksi), Pasal 25 / Pasal 29 dan PPN
sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan yang lalu (Maret, April dan Mei 2014 ).
Peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan menyampaikan Surat
Keterangan Fiskal (SKF) per Mei 2014.
7. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir baik dilingkungan Pemerintah atau Swasta,
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi Penyedia yang baru berdiri
kurang dari 3(tiga) tahun;
8. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
9. Memiliki Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank Pemerintah/
Swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan konstruksi paling kurang
10 % (sepuluh perseratus) dari nilai total HPS. Dalam hal kemitraan yang
menyampaikan surat dukungan keuangan hanya lead firm.
10. Memiliki kemampuan dasar pada bidang dan sub bidang pekerjaan yang
sesuai untuk jasa pemborongan.
Untuk Usaha Non Kecil (Paket diatas Rp. 2.500.000.000,00), memiliki
Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang sejenis dan komplesitas yang
setara.
11. Dalam hal bermitra yang diperhitungkan adalah kemampuan dasar dari
perusahaan yang mewakili kemitraan (lead firm);
12. Mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP).
13. Dalam hal Penyedia Jasa akan melakukan kemitraan, Penyedia Barang/Jasa
wajib mempunyai perjanjian Kerjasama Operasi/Kemitraan (KSO) yang
memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan
tersebut;
14. Menyampaikan / mengisi daftar perolehan pekerjaan yang sedang
dikerjakan.
15. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan;
16. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kompetensi dan
kemampuan usaha yang dimilikinya;
III. JADUAL PELAKSANAAN PENGADAAN :
1. Jadual Kegiatan Pengadaan sebagaimana terlampir pada Lampiran : 4
Lembar Data Pemilihan (LDP)
2. Bagi Para Penyedia Jasa yang berminat dapat mendaftarkan diri
ke LPSE ( Layanan Pengadaan Secara Elektronik ) dengan alamat
http://lpse.jatengprov.go.id
3. Untuk hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan pada saat penjelasan
dokumen.
Demikian atas perhatian dan partisipasinya diucapkan terima kasih.
SEMARANG, 2 JULI 2014
PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SELAKU
KELOMPOK KERJA PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
PADA DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH
DANA PERUBAHAN APBD TAHUN ANGGARAN 2014
BAB III
INSTRUKSI KEPADA PESERTA LELANG
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
BAB III
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. Umum
1. Lingkup
Pekerjaan
1.1 Pokja ULP mengumumkan kepada para peserta
untuk menyampaikan penawaran atas paket
pekerjaan konstruksi sebagaimana tercantum
dalam LDP.
1.2 Nama Paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam LDP.
1.3 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP, berdasarkan
syarat umum dan syarat khusus kontrak dengan
mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga yang
tercantum dalam kontrak.
2. Sumber Dana
Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
3. Peserta
3.1 Pelelangan Umum pekerjaan konstruksi ini
terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta
yang berbentuk Badan Usaha atau Kemitraan/
KSO yang memenuhi kualifikasi.
3.2 Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan
Kemitraan/KSO, baik dengan perusahaan
nasional maupun asing maka peserta harus
memiliki Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi yang memuat persentase Kemitraan/KSO
dan perusahaan yang mewakili Kemitraan/KSO
tersebut.
3.3 Untuk nilai pekerjaan di bawah
Rp.100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
maka kemitraan/KSO harus terdiri dari
perusahaan nasional.
3.4 Peserta Kemitraan/KSO dilarang untuk
mengubah Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi.
3.5 Bagi Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing yang
mengikuti pelelangan harus memiliki bukti Izin
Perwakilan Jasa Konstruksi Asing dan melakukan
kerja sama usaha dengan perusahaan nasional
dalam bentuk kemitraan, subkontrak dan lain-
lain, dalam hal terdapat perusahaan nasional
yang memiliki kemampuan dibidang yang
bersangkutan.
4. Larangan
Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme
4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan
ini berkewajiban untuk mematuhi etika
pengadaan dengan tidak melakukan tindakan
(KKN),
Penyalahgunaan
Wewenang serta
Penipuan
sebagai berikut:
a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP
dalam bentuk dan cara apapun, untuk
memenuhi keinginan peserta yang
bertentangan dengan Dokumen Pengadaan,
dan/atau peraturan perundang-undangan.;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta
lain untuk mengatur hasil Pelelangan Umum,
sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil/me
niadakan persaingan yang sehat dan/atau
merugikan pihak lain sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen
dan/atau keterangan lain yang tidak benar
untuk memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Pengadaan ini.
4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan
sebagaimana dimaksud pada 4.1 dikenakan
sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari
proses Pelelangan Umum atau pembatalan
penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan
ke Kas Daerah sebagaimana tercantum dalam
LDP.
d. gugatan secara perdata; dan/atau
e. pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang.
4.3 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP
kepada PA/KPA sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
5. Larangan
Pertentangan
Kepentingan
5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
perannya, dilarang memiliki/melakukan peran
ganda atau terafiliasi.
5.2 Peran ganda sebagaimana dimaksud pasal 5.1
antara lain meliputi :
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan Komisaris
suatu Badan Usaha merangkap sebagai
anggota Direksi atau Dewan Komisaris pada
Badan Usaha lainnya yang menjadi peserta
pada Pelelangan pekerjaan yang sama;
b. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan
manajemen konstruksi berperan sebagai
konsultan perencana/konsultan pengawas;
c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai konsultan
perencana/pengawas bertindak sebagai
pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/ diawasinya, kecuali dalam
pelaksanaan Kontrak Pengadaan Pekerjaan
Terintegrasi;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/
Institusi atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan dan
bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau
pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang Pelelangan.
e. PPK dan/atau anggota pokja ULP, baik
langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau menjalankan perusahaan
peserta;
f. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang
dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih dari
50% (lima puluh perseratus) pemegang saham
dan/atau salah satu pengurusnya sama.
6. Pendayagunaan
Produksi Dalam
Negeri
6.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan
penawaran yang mengutamakan pekerjaan
konstruksi yang dilaksanakan di Indonesia oleh
tenaga Indonesia (produksi dalam negeri).
6.2 Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dimungkinkan menggunakan bahan baku, tenaga
ahli, dan perangkat lunak yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) dengan ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus
benar-benar mencerminkan bagian atau
komponen yang telah dapat diproduksi di
dalam negeri dan bagian atau komponen
yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum
diproduksi di dalam negeri dan/atau
spesifikasi teknis bahan baku yang diproduksi
di dalam negeri belum memenuhi
persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian
dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di
dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa
pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti
jasa asuransi, angkutan, ekspedisi, perbankan,
dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan
semata-mata untuk mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan
yang nyata, dan diusahakan secara terencana
untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing
tersebut ke tenaga Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang
yang diimpor yang dilengkapi dengan
spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang
dilampirkan pada Dokumen Penawaran.
6.3 pemberian preferensi harga, untuk pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
7. Satu Penawaran
Tiap Peserta
7.1 Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun
sebagai anggota kemitraan/KSO hanya boleh
memasukkan satu penawaran untuk satu paket
pekerjaan.
7.2 Setiap peserta yang termasuk dalam
kemitraan/KSO dilarang menjadi peserta baik
secara sendiri maupun sebagai anggota
kemitraan/KSO yang lain pada paket pekerjaan
yang sama.
B. Dokumen Pengadaan
8. Isi Dokumen
Pengadaan
8.1 Dokumen Pengadaan pekerjaan konstruksi
bersifat mengikat, yang terdiri dari Dokumen
Pemilihan dan Dokumen Kualifikasi
8.2 Dokumen Pemilihan meliputi:
a. Umum
b. Pengumuman Pelelangan;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Surat Penawaran;
2) Pemindaian Surat Kuasa Kemitraan (bila
dibutuhkan);
3) Pemindaian Surat Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO);
4) Dokumen Penawaran Teknis;
5) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN;
6) Pemindaian Jaminan Penawaran;
f. Contoh Bentuk Rancangan Kontrak meliputi
1) Surat Perjanjian/Pokok Perjanjian;
2) Syarat-syarat Umum Kontrak;
3) Syarat-syarat Khusus Kontrak;
g. Daftar Kuantitas dan Harga;
h. Formulir RK3K;
i. Spesifikasi Teknis, KAK dan/atau Gambar;
j. Contoh Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Sanggahan Banding;
4) Jaminan Pelaksanaan;
5) Jaminan Uang Muka;
6) Jaminan Pemeliharaan;
7) Daftar Barang yang diimpor(bila ada);
8) Analisa Teknis Satuan Pekerjaan;
9) Analisa Harga Satuan Pekerjaan;
8.3 Isi Dokumen Kualifikasi meliputi:
a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Pakta Integritas (jika berbentuk Kemitraan/
KSO);
c. Formulir Isian Kualifikasi;
d. Petunjuk Pengisian Formulir Isian
Kualifikasi;
e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.
8.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi
Dokumen Pengadaan. Kelalaian menyampaikan
Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaansepenuhnya merupakan risiko peserta.
8.5 Peserta dapat meminta penjelasan secara tertulis
mengenai isi Dokumen Pengadaan kepada Pokja
ULP sebelum batas akhir pemasukan penawaran.
8.6 Pokja ULP wajib menanggapi setiap permintaan
penjelasan yang diajukan peserta secara tertulis.
9. Bahasa
Dokumen
Pengadaan
Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi
tertulis dalam proses Pengadaan menggunakan Bahasa
Indonesia.
10. Pemberian
Penjelasan
10.1 Pemberian penjelasan dilakukan secara on line
melaui aplikasi SPSE sesuai jadwal dalam aplikasi
SPSE
10.2 Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian
penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.
10.3 Dalam pemberian penjelasan Pokja/ULP tidak
diwajibkan memberikan penjelasan mengenai
Dokumen Pengadaan, namun cukup memberi
kesempatan peserta untuk menyampaikan
pertanyaan
10.4 Apabila dipandang perlu, Pokja ULP melalui
Aanwijzer atau tim teknis yang ditunjuk dapat
memberikan penjelasan lanjutan dengan cara
melakukan peninjauan lapangan. Biaya
peninjauan lapangan dan keperluan peserta
ditanggung masing-masing.
10.5 Seluruh pertanyaan dari peserta dan jawaban
dari Pokja/ULP dimuat melalui aplikasi SPSE. Jika
dilaksanakan pemberian penjelasan lapangan
dapat dibuat Berita Acara Penjelasan Lanjutan
(BAPL) yang diunggah dalam wibesite LPSE dan
dapat dilihat melalui aplikasi SPSE
10.6 Apabila terdapat hal hal/ketentuan baru atau
perubahan penting yang perlu ditampung, maka
Pokja/ULP menuangkan dalam Adendum
Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tak
terpisahkan dari Dokumen Pengadaanawal.
10.7 Apabila hal hal baru/ ketentuan baru atau
perubahan penting tersebut tidak dicantumkan
dalam Adendum Dokumen Pengadaaan, maka
hal hal baru/ketentuan baru atau perubahan
penting tersebut dianggap tidak ada dan
ketentuan yang berlaku adalah Dokumen
Pengadaan Awal
10.8 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting
tersebut tidak dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pengadaan, maka ketentuan baru atau
perubahan tersebut dianggap tidak ada dan
ketentuan yang berlaku adalah Dokumen
Pengadaan Awal.
10.9 Perubahan Rancangan kontrak dan spesifikasi
teknis, gambar dan/atau nilai HPS harus
mendapatkan persetujuan PPK sebelum
dituangkan dalam adendum Dokumen
Pengadaan
10.10 Peserta dapat mengunduh Adendum Dokumen
Pengadaan yang diunggah oleh Pokja/ULP
melalui aplikasi SPSE
11. Perubahan
Dokumen
Pengadaan
11.1 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas
akhir pemasukan penawaran, Pokja ULP dapat
menetapkan Adendum Dokumen Pengadaan,
berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi
ketentuan pemilihan maupunsubstansi Dokumen
Pengadaan.
11.2 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Pengadaan.
11.3 Peserta diberitahu secara elektronik oleh Pokja
ULP untuk mengunduh Adendum Dokumen
Pengadaan yang diunggah Pokja ULP pada
aplikasi SPSE
11.4 Adendum Dokumen Pengadaan paling lambat
diumumkan 2 (dua) hari sebelum batas akhir
pemasukan penawaran. Apabila Adendum
dokumen pengadaan dilakukan kurang dari 2
(dua) hari sebelum batas akhir pemasukan
penawaran, maka Pokja ULP wajib
mengundurkan batas akhir pemasukan
penawaran
12. Tambahan
Waktu
Pemasukan
Dokumen
Penawaran
Pokja ULP dapat meberikan tambahan waktu untuk
memasukkan Dokumen Penawaran serta melakukan
perubahan waktu pada setiap tahapan lelang
selanjutnya melalui website sebagaimana tercantum
dalam LDP
C. Penyiapan Dokumen Penawaran
13. Biaya dalam
Penyiapan
Penawaran
13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam
penyiapan dan penyampaian penawaran.
13.2 Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian
apapun yang ditanggung oleh peserta.
14. Bahasa
Penawaran
14.1 Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan
Bahasa Indonesia.
14.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan
Dokumen Penawaran dapat menggunakan Bahasa
Indonesia atau bahasa asing.
14.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu
disertai penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka
yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa
Indonesia.
15. Dokumen
Penawaran
15.1 Dokumen Penawaran, meliputi:
a. Surat penawaran yang didalamnya
mencantumkan;
1) tujuan surat penawaran;
2) nama paket yang ditawarkan;
3) tanggal;
4) masa berlaku penawaran;
5) total harga penawaran;
b. Hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran.
Dalam hal pencairan jaminan memerlukan
Dokumen asli Jaminan, maka jaminan
penawaran asli dikirim melalui pos/jasa kilat
tercatat ke Kantor Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Tengah Jl. Madukoro Blok AA-BB
Semarang, Jawa Tengah, Cq Staf Bidang
Pembangunan Wilayah Timur (Bp. Budi Yudi
Susetyo, SH, MH) dan sudah harus diterima
sebelum batas akhir pemasukan penawaran
(cap pos).
c. Hasil pemindaian Surat Kuasa dari Direktur
direktur utama/pimpinan perusahaan/
pengurus koperasi yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian
atau perubahannya; atau pihak lain yang
bukan direksi; yang namanya tidak
disebutkan dalam akta pendirian/anggaran
dasar dapat menandatangani sepanjang pihak
tersebut adalah pengurus/karyawan
perusahaan yang berstatus sebagai tenaga
kerja tetap dan mendapat kuasa atau
pendelegasian wewenang yang sah dari direksi
atau pihak yang sah berdasarkan akta
pendirian/ anggaran dasar.
d. Hasil pemindaian Surat Perjanjian Kemitraan/
Kerja Sama Operasi (KSO) (apabila ada);
e. Daftar kuantitas dan harga, yang didalamnya
mencantumkan:
1) rekapiltulasi biaya;
2) daftar kuantitas dan harga;
3) daftar kuantitas mobilisasi peralatan;
5)rincian perhitungan harga lumpsum
pekerjaan pemel. rutin;
6)harga satuan dasar upah, bahan dan
peralatan;
f.Dokumen penawaran teknis :
1) metode pelaksanaan;
2) Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama pekerjaan (PHO);
3) jenis, kapasitas, komposisi, dan daftar
peralatan utama minimum yang
dibutuhkan (agar dicantumkan yang sama
dengan isian kualifikasi dan akan
dilakukan penilaian terhadap isian
tersebut);
4) daftar personil inti (agar dicantumkan yang
sama dengan isian kualifikasi dan akan
dilakukan penilaian berdasarkan isian
tersebut);
5) spesifikasi teknis (apabila mengajukan
spesifikasi teknis yang berbeda dari yang
ditetapkan) :
6) bagian pekerjaan yang akan disubkontrak-
kan (ketentuan sub kontrak dipersyaratkan
untuk nilai paket diatas
Rp.25.000.000.000) dan
7) Hasil Pemindaian (scan) Surat Perjanjian
Sewa Peralatan (Bab VI. Bentuk Dokumen
Penawaran L. Bentuk Surat Perjanjian
Sewa Peralatan) bila kepemilikan alat
adalah sewa.
g. Formulir RK3K
h. Formulir rekapitulasi perhitungan TKDN ;
i. Dokumen Isian Kualifikasi.
j. Dokumen lain yang dipersyaratkan
-Daftar barang yang diimpor (apabila
dibutuhkan)
-Analisa Teknis Satuan Pekerjaan (ATSP) untuk
pekerjaan utama maupun Mata Pembayaran
Utama
-Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) untuk
pekerjaan utama maupun Mata Pembayaran
Utama
16. Harga
Penawaran
16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam
angka dan huruf.
16.2 Peserta mencantumkan harga satuan dan harga
total untuk setiap mata pembayaran/pekerjaan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga
satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan maka
pekerjaan dalam pembayaran tersebut dianggap
telah termasuk dalam harga satuan pekerjaan
yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus
dilaksanakan.
16.3 Biaya overhead termasuk untuk penyelenggaraan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain serta biaya asuransi yang harus
dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan paket
pekerjaan konstruksi ini telah diperhitungkan
dalam total harga penawaran.
17. Mata Uang
Penawaran
dan Cara
Pembayaran
17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
bentuk mata uang sebagaimana tercantum dalam
LDP.
17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
18. Masa Berlaku
Penawaran
dan Jangka
Waktu
Pelaksanaan
18.1 Masa berlaku penawaran sebagaimana tercantum
dalam LDP.
18.2 Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan,
sebelum akhir masa berlakunya penawaran, Pokja
ULP dapat meminta kepada seluruh peserta secara
tertulis untuk memperpanjang masa berlakunya
penawaran tersebut dalam jangka waktu
tertentupaling kurang sampai perkiraan
penandatanganankontrak. Konfirmasi
perpanjangan dapat dilakukan secara elektronik,
peserta pengadaan dapat menyampaikan
konfirmasi secara elektronik melalui e-mail
18.3 Berkaitan dengan 18.2, maka peserta dapat:
a. menyetujui permintaan tersebut tanpa
mengubah penawaran; atau
b. menolak permintaan tersebut dan dapat
mengundurkan diri secara tertulis serta tidak
dikenakan sanksi.
18.4 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan tidak melebihi jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP (Lampiran 1
LDP : Daftar Nama Paket, Uraian Pekerjaan,
Waktu Pelaksanaan, Waktu Pemeliharaan, Lokasi
Pekerjaan dan HPS).
19. Bentuk
Dokumen
Penawaran
20. Pengisian
Dokumen
Kualifikasi
Dokumen penawaran disampaikan secara elektronik,
dan penyerahan dokumen penawaran asli hanya
dilakukan terhadap penawaran yang akan diusulkan
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan
(apabila ada)
20.1 Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta
Integritas serta mengisi Isian Data Kualifikasi
dalam aplikasi SPSE.
20.2 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi telah
disetujui dan ditandatangani oleh:
a. direktur utama/pimpinan perusahaan/
Pengurus koperasi;
b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akta
pendirian atau perubahannya;
c. pihak lain yang bukan direktur utama/
pimpinan perusahaan/ pengurus koperasi
atau yang namanya tidak disebutkan dalam
akta pendirian/anggaran dasar, sepanjang
pihak tersebut adalah pengurus/karyawan
perusahaan/karyawan koperasi yang
berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau pendelegasian
wewenang yang sah dari direktur
utama/pimpinan perusahaan/ pengurus
koperasi berdasarkan akta pendirian/
anggaran dasar.
d. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik; atau
e. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama.
21. Pakta
Integritas
21.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan
tidak melakukan dan akan melaporkan terjadinya
kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) termasuk
penyalahgunaan wewenang dalam pengadaan
pekerjaan konstruksi.
21.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada
suatu paket pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka
peserta dianggap telah menandatangani Pakta
Integritas.
21.3 Dalam hal penyedia melakukan kemitraan/KSO
maka Pakta Integritas ditanda tangani oleh
seluruh perusahaan yang bermitra dan dimasukan
dalam Dokumen Penawaran (*.rhs).
22. Surat Jaminan
Penawaran
21.1 Peserta menyerahkan Jaminan Penawaran dalam
mata uang penawaran sebagaimana tercantum
dalam LDP (Lampiran 3 LDP : Besaran Nilai
Jaminan Penawaran, dan Jaminan Sanggah
Banding).
21.2 Surat Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. Untuk paket pekerjaan konstruksi sampai
dengan Rp. 2.500.000.000 diterbitkan oleh
Bank Umum/ perusahaan penjaminan/
perusahaan asuransi yang mempunyai
program asuransi kerugian (suretyship)
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
b. Untuk paket pekerjaan konstruksi diatas Rp.
2.500.000.000 diterbitkan oleh Bank Umum
c. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal
terakhir pemasukan penawaran dan masa
berlakunya tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam Lembar Data
Pemilihan;
d. nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam Jaminan Penawaran;
e. besaran nilai Jaminan Penawaran tidak
kurang dari nilai nominal sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 3 Lembar Data
Pemilihan (LDP), Nilai besaran jaminan
penawaran dan Sanggahan Banding
sebagaiman yang tercantum dalam Lembar
Data Pemilihan;
f. besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf;
g. nama Pokja ULP yang menerima Jaminan
Penawaran sama dengan nama Pokja ULP
yang mengadakan pelelangan;
h. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang dilelangkan;
i. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan
23. Bentuk
Dokumen
Penawaran
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP
diterima oleh Penerbit Jaminan; dan
j. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan
kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus
ditulis atas nama perusahaan kemitraan/KSO.
21.3 Jaminan Penawaran asli disampaikan melalui
pos/jasa kilat tercatat ke Kantor Dinas Bina
Marga Provinsi Jawa Tengah, Jln. Madukoro Blok
AA-BB Semarang, Jawa Tengah cq. Staf Bidang
Pembangunan Wilayah Timur (Bp. Budi Yudi
Susetyo,SH,MH) dan sudah harus diterima
sebelum batas akhir pemasukan penawaran (cap
pos)
21.4 Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan ke
Kas Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP
apabila :
a. peserta terlibat KKN;
b. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 tidak bersedia menambah
nilai Jaminan Pelaksanaan dalam hal harga
penawarannya di bawah 80% HPS;
c. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 setelah dilakukan evaluasi,
tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau
verifikasi kualifikasi dengan alasan yang tidak
dapat diterima; atau
d. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 pada saat pembuktian
kualifikasi terbukti melakukan pemalsuan
data, atau
e. Calon pemenang, calon pemenang cadangan
1 dan 2 mengundurkan diri dengan alasan
yang tidak dapat diterima atau gagal tanda
tangan kontrak.
21.5 Jaminan Penawaran dari pemenang lelang dan
pemenang cadangan akan dikembalikan setelah
pemenang lelang menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan dan menandatangani kontrak.
21.6 Jaminan Penawaran dari peserta yang tidak
ditetapkan sebagai pemenang lelang dan
pemenang cadangan akan dikembalikan setelah
pengumuman pemenang lelang/ tidak ada
sangggahan atau proses penyelesaian sanggah
telah berakhir.
Dokumen penawaran disampaikan dalam bentuk
softcopy berupa file yang telah dienkripsi
Dokumen yang disampaikan dalam bentuk selain
softcopy terenkripsi tidak akan dievaluasi.
D. Penyampaian Dokumen Penawaran
24. Penyampulan
dan Penandaan
Sampul
Penawaran
24.1 Penyampulan Dokumen Penawaran dengan
menggunakan metode 1 (satu) file.
24.2 Dokumen penawaran terdiri dari:
a. Penawaran administrasi ;
b. Penawaran teknis ;
c. Penawaran harga dan
d. Dokumen Kualifikasi
24.3 File disandikan dengan Sistem Pengamanan
Komunikasi dan Dokumen (SPAMKODOK)
24.4 Peserta wajib mengetahui dan mengikuti
ketentuan penggunaan Sistem Pengamanan
Komunikasi dan Dokumen (SPAMKODOK) yang
tersedia pada aplikasi SPAMKODOK.
25. Cara
Penyampaian
Dokumen
Penawaran
25.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran
kepada Pokja ULP, dengan ketentuan:
a. Pertama tama, mengirim Data kualifikasi
melalui aplikasi SPSE
b. Dilanjutkan dengan mengunggah file
penawaran terenkripsi (*.rhs) hanya melaui
aplikasi SPSE sesuai jadwal yang ditetapkan.
25.2 Peserta hanya dapat menyampaikan dokumen
penawaran kepada Panitia Pengadaan/Pokja ULP
melalui aplikasi SPSE.
25.3 Peserta dapat mengirim dokumen isian kualifikasi
dan mengunggah file penawaran secara berulang
sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen
Penawaran. Dokumen isian kualifikasi dan file
penawaran terakhir akan menggantikan dokumen
isian kualifikasi dan file penawaran yang telah
terkirim sebelumnya.
26. Batas Akhir
Pemasukan
Penawaran
25.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik
melalui aplikasi SPSE kepada Pokja ULP paling
lambat pada waktu yang ditentukan oleh Panitia
Pengadaan/Pokja ULP.
25.2 Setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran,
aplikasi SPSE akan menolak setiap File penawaran
yang dikirim.
E. Pembukaan dan Evaluasi Penawaran
27. Pembukaan
Penawaran
27.1 Pada tahap pembukaan penawaran, Pokja ULP
mengunduh dan melakukan deskripsi file
penawaran dengan menggunakan SPAMKODOK
sesuai waktu yang ditetapkan
27.2 Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka
(dideskripsi), Pokja ULP menyampaikan file
penawaran tersebut kepada LPSE untuk mendapat
keterangan bahwa file yang bersangkutan tidak
dapat dibuka. Apabila dapat dibuka , maka Pokja ULP
akan melanjutkan proses atas penawaran yang
bersangkutan.
27.3 Dokumen Elektronik yang rusak (setelah mendapat
konfirmasi dari LPSE akibat kesalahan pengiriman
dokumen oleh Penyedia yang mengakibatkan
Dokumen tersebut tidak dapat dilakukan evaluasi
oleh Pokja ULP maka dokumen elektronik tersebut
dinyatakan tidak memenuhi syarat
27.4 Dokumen Penawaran masuk adalah Dokumen
Penawaran terenkripsi yang disampaikan melalui
SPSE
27.5 Apabila jumlah penawaran yang masuk kurang dari
3 (tiga) maka pelelangan dinyatakan gagal.
27.6 Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran
pada waktu pembukaan penawaran kecuali untuk
file yang sudah dipastikan tidak dapat dibuka
berdasarkan keterangan dari LPSE.
28. Evaluasi
Penawaran
28.1 Evaluasi penawaran dilakukan dengan SISTEM
GUGUR
28.2 Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi
aritmatik dengan ketentuan:
Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan
lumpsum dan harga satuan pada bagian harga
satuan :
i. Volume dan/atau jenis pekerjaan yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan;
ii. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian
antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan pekerjaan
yang ditawarkan tidak boleh diubah
1
; dan
iii. jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan harga satuan pada
daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan
kosong.
iv. Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan dan harga satuan
pekerjaan dimaksud dianggap nol; dan
v. Hasil koreksi aritmatik pada bagian harga
satuan dapat mengubah nilai total harga
penawaran sehingga urutan peringkat dapat
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari
urutan peringkat semula ;
28.3 Koreksi aritmatik hanya dilakukan untuk
menyesuaikan volume pekerjaan yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga dengan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan tanpa
mengubah nilai penawaran.
28.4 Penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi
nilai total HPS dinyatakan gugur pada tahapan
evaluasi harga.
28.5 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP
menyusun urutan dimulai dari nilai
penawaranterendah terkoreksi.
28.6 Hasil koreksi aritmatik diumumkan melalui aplikasi
SPSE.
28.7 Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan
oleh Pokja ULP untuk mendapatkan 3 (tiga)
penawaran yang memenuhi syarat yang dimulai dari
penawaran terendah setelah koreksi aritmatik.
Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang
dari 3 (tiga) penawar yang menawar harga di bawah
HPS maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan
melakukan evaluasi penawaran.
28.8 Panitia Pengadaan / Pokja ULP melakukan evaluasi
penawaran yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. evaluasi harga.
28.9 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai
berikut:
a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi,
mengganti dan/atau mengubah kriteria dan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan;
b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah,
mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi
Dokumen Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah
penawaran yang sesuai dengan ketentuan antara
lain disampaikan oleh penawar yang berhak,
pada waktu yang telah ditentukan, untuk paket
pekerjaan yang dilelangkan, memenuhi syarat-
syarat yang ditetapkan meliputi syarat
administrasi,syarat teknis dalam menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan dan
harga yang wajar dapat dipertanggung jawabkan
tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat adalah:
1). penyimpangan dari Dokumen Pengadaan
yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan
hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2). penawaran dari peserta dengan persyaratan
tambahan yang akan menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak
adil diantara peserta yang memenuhi syarat.
e. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran
dengan alasan kesalahan yang tidak substansial,
misalnya kesalahan pengetikan, penyebutan
sebagian nama atau keterangan, warna sampul,
surat penawaran tidak berkop perusahaan, tidak
distempel, dan/atau dokumen penawaran tidak
dilak/tidak dijilid.
f. para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama
proses evaluasi;
g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya
persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama (kolusi/
persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP
dan/atau PPK, dengan tujuan untuk
memenangkan salah satu peserta, maka:
1). peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang terlibat
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2). anggota Pokja ULP dan/atau PPK yang
terlibat persekongkolan diganti, dikenakan
sanksi administrasi dan/atau pidana;
3). proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan
menetapkan peserta lainnya yang tidak
terlibat (apabila ada); dan
4). apabila tidak ada peserta lain sebagaimana
dimaksud pada angka 3), maka pelelangan
dinyatakan gagal.
h. Indikasi persekongkolan antar peserta memenuhi
sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah
ini:
1). terdapat kesamaan dalam Dokumen
Penawaran, antara lain pada: metode kerja,
bahan, alat, analisa pendekatan teknis,
koefisien, harga satuan dasar upah, bahan
dan alat, harga satuan pekerjaan, dan/ atau
spesifkasi teknis/ barang yang ditawarkan
(merk/ tipe/ jenis) dan/ atau dukungan
teknis;
2). seluruh penawaran dari peserta mendekati
HPS;
3). adanya keikutsertaan beberapa Penyedia
Barang/Jasa yang berada dalam 1 (satu)
kendali;
4). adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen
penawaran, antara lain kesamaan/
kesalahan pengetikan, susunan, dan format
penulisan; atau
5). jaminan penawaran dikeluarkan dari
penjamin yang sama dengan nomor seri yang
berurutan.
28.10 Evaluasi Administrasi:
a. Evaluasi terhadap data administrasi hanya
dilakukan terhadap hal hal yang tidak dinilai
pada saat penilaian kualifikasi;
b. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, apabila:
1). syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Pengadaan
dipenuhi/dilengkapi:
a) surat penawaran;
b) surat kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan/ pengurus
koperasi yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya; atau pihak lain yang
bukan direksi; yang namanya tidak
disebutkan dalam akta pendirian/
anggaran dasar dapat menandatangani
sepanjang pihak tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan yang
berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau pendelegasian
wewenang yang sah dari direktur
utama/ pimpinan perusahaan/ pengurus
koperasi berdasarkan akta pendirian/
anggaran dasar.
c) Jaminan Penawaran asli;
d) Rincian harga penawaran, meliputi
Daftar Kuantitas dan Harga, termasuk
rekapitulasi, dan lampirannya;
e) surat perjanjian kemitraan/kerja sama
operasi (apabila bermitra);
f) formulir Pra RK3K (apabila formulir Pra
RK3K tidak diisi atau dibiarkan tetap
kosong maka dianggap tidak
melampirkan);
g) formulir rekapitulasi perhitungan
TKDN (khusus untuk peserta yang
tidak menyampaikan formulir TKDN,
penawarannya tidak digugurkan dan
nilai TKDN-nya dianggap nol);
h) dokumen lainnya (apabila diper-
syaratkan, dicantumkan dalam LDP
seperti, daftar barang yang diimpor
(apabila impor),; dan Analisa Harga
Satuan Pekerjaan (AHSP) dan Analisa
Teknis Harga Satuan Pekerjaan (ATSP)
untuk pekerjaan utama maupun Mata
Pembayaran Utama saja
i) dokumen penawaran teknis:
(1) metode pelaksanaan;
(2) jangka waktu pelaksanaan;
(3) jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah peralatan (penilaian
berdasarkan isian yang ada di
dalam dokumen isian kualifikasi)
1
;
(4) spesifikasi teknis (apabila
mengajukan spesifikasi yang
berbeda dari yang ditetapkan);
(5) daftar personil inti yang
ditempatkan secara penuh
(penilaian berdasarkan isian yang
ada di dalam dokumen isian
kualifikasi)
2
;
(6) daftar bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan (ketentuan
subkontrak dipersyaratkan untuk
nilai paket di atas Rp
25.000.000.000,00) ; dan
(7) Hasil pemindaian (scan) Surat
Perjanjian Sewa Peralatan (Bab VI.
Bentuk Dokumen Penawaran L.
Bentuk Surat Perjanjian Sewa
Peralatan).
2). syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Pengadaan
dipenuhi/dilengkapi (khusus untuk peserta
yang tidak menyampaikan formulir TKDN,
maka penawarannya tidak digugurkan dan
nilai TKDN nya dianggap 0 (nol):
3). surat penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) ditandatangani oleh:
(1) direktur utama/pimpinan
perusahaan/ pengurus koperasi;
(2) penerima kuasa dari direktur
utama/pimpinan perusahaan/
1
Apabila tidak melampirkan dalam dokumen penawaran teknis, maka penawaran tidak dapat
dinyatakan gugur administrasi melainkan diperiksa terlebih dahulu pada isian kualifikasi
2
Apabila tidak melampirkan dalam dokumen penawaran teknis, maka penawaran tidak dapat
dinyatakan gugur administrasi melainkan diperiksa terlebih dahulu pada isian kualifikasi
pengurus koperasi yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam
akta pendirian atau perubahannya;
atau pihak lain yang bukan direksi;
yang namanya tidak disebutkan
dalam akta pendirian/anggaran
dasar dapat menandatangani
sepanjang pihak tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan
yang berstatus sebagai tenaga kerja
tetap dan mendapat kuasa atau
pendelegasian wewenang yang sah
dari direktur utama/ pimpinan
perusahaan /pengurus koperasi
berdasarkan akta pendirian/
anggaran dasar.
(3) kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik;
ataupejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
(4) Pejabat yang menurut perjanjian
kemitraan / Kerja Sama Operasi
berhak mewakili kemitraan / KSO.
(5) Surat penawaran yang bertanda
tangan hanya diperlukan untuk
dokumen asli yang diminta panitia
saat pembuktian kualifikasi. Surat
Penawaran yang diunggah melalui
SPSE tidak perlu ditandatangani.
b) jangka waktu berlakunya surat
penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP,
dengan ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan nilai
penulisan antara angka dan huruf
maka yang diakui adalah tulisan
huruf;
(2) apabila nilai yang tertulis dalam
angka jelas sedangkan nilai dalam
huruf tidak jelas, maka nilai yang
diakui adalah nilai yang tertulis
dalam angka; atau
(3) apabila nilai dalam angka dan nilai
yang tertulis dalam huruf tidak jelas,
maka penawaran dinyatakan gugur.
c) Bertanggal.
3) Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. Untuk paket pekerjaan konstruksi
sampai dengan Rp. 2.500.000.000
diterbitkan oleh Bank Umum/
perusahaan penjaminan/ perusahaan
asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship)
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
b. Untuk paket pekerjaan konstruksi diatas
Rp. 2.500.000.000 diterbitkan oleh
Bank Umum
c) Jaminan Penawaran dimulai sejak
tanggal terakhir pemasukan penawaran
dan masa berlakunya tidak kurang dari
waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP;
d) nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam Jaminan Penawaran;
e) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak
kurang dari nilai sebagaimana
tercantum dalam LDP;
f) besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf;
g) nama Pokja ULP yang menerima
Jaminan Penawaran sama dengan nama
Pokja ULP yang mengadakan
pelelangan;
h) paket pekerjaan yang dijamin sama
dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan;
i) Jaminan Penawaran harus dapat
dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai Jaminan dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat pernyataan
wanprestasi dari Pokja ULP diterima
oleh Penerbit Jaminan;
j) Jaminan Penawaran atas nama
perusahaan kemitraan (Kerja Sama
Operasi/KSO) harus ditulis atas nama
perusahaan kemitraan/KSO;
k) substansi dan keabsahan/keaslian
Jaminan Penawaran telah diklarifikasi
dan dikonfirmasi terkait huruf h) di atas
secara tertulis oleh Pokja ULP kepada
penerbit jaminan;
l) Bagi Penyedia yang hanya memasukkan
hasil pemindaian (scan) jaminan
penawaran tanpa memasukan jaminan
penawaran asli maka akan dilakukan
klarifikasi kepada penerbit jaminan
untuk memastikan apakah jaminan
tersebut dapat dicairkan hanya dengan
menggunakan hasil pemindaian (scan).
Apabila hasil klarifikasi menyebutkan
bahwa jaminan tersebut tidak dapat
dicairkan atau penerbit jaminan tidak
menjawab klarifikasi Panitia
Pengadaan/Pokja ULP , maka jaminan
penawaran dianggap tidak memenuhi
persyaratan administrasi dan dapat
digugurkan pada tahap evaluasi
administrasi.
m) Bagi penyedia yang hanya memasukkan
jaminan penawaran asli tanpa
memasukkan hasil pemindaian (scan)
jaminan tersebut, maka dinyatakan
memenuhi persyaratan administrasi
apabila dimasukan dan/atau dikirim
sebelum batas akhir pemasukan
penawaran serta hasil klarifikasi kepada
penerbit jaminan menyebutkan bahwa
jaminan tersebut dapat dicairkan.
b. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi secara
tertulis terhadap hal-hal yang kurang jelas dan
meragukan namun tidak boleh mengubah
substansi;
c. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada
yang tidak memenuhi persyaratan administrasi,
Kelompok Kerja ULP melakukan evaluasi
administrasi terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada);
d. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal; dan
g. Panitia Pengadaan / Pokja ULP memasukkan
hasil evaluasi administrasi pada aplikasi SPSE,
termasuk alasan ketidaklulusan peserta dalam
evaluasi administrasi.
27.2 Evaluasi Teknis:
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai
dengan yang ditetapkan;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur
dengan ketentuan:
1). Pokja ULP menilai persyaratan teknis
minimal yang harus dipenuhi dengan
membandingkan pemenuhan persyaratan
teknis sebagaimana tercantum dalam
Lembar Data Pemilihan dan Lembar Data
Kualifikasi (untuk personil inti dan
peralatan minimal);
2). penilaian persyaratan teknis minimal
dilakukan terhadap:
e) metode pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan layak, realistik dan
tahapannya dapat dilaksanakan untuk
penyelesaian pekerjaan berdasarkan
sumber daya yang dimiliki dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan. Metoda
pelaksanaan pekerjaan dilengkapi
metode kerja untuk jenis-jenis
pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang atau pekerjaan sementara
yang ikut menentukan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan utama. Jenis-
jenis pekerjaan utama dan pekerjaan
penunjang/ sementara yang ikut
menentukan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan utama ditetapkan dalam
LDP. Pekerjaan penunjang / sementara
dimaksud, misalnya:
(1) Pembuatan saluran pengelak
(diversion channel);
(2) Pengeringan tempat pekerjaan
(dewatering/unwatering) yang
berat;
(3) Pembuatan konstruksi pengaman
(protection construction); atau
(4) Pengaturan lalu lintas (traffic
management).
f) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
(sampai dengan serah terima
pertama/Provision Hand Over (PHO)
yang ditawarkan tidak melampaui batas
waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP.
g) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan minimal yang disediakan
untuk pelaksanaan pekerjaan harus
sesuai dengan yang tercantum dalam
Lembar Data Kualifikasi (LDK). Evaluasi
dilakukan terhadap data peralatan yang
tercantum pada isian kualifikasi.
h) spesifikasi teknis memenuhi
persyaratan.Bagi penawar yang
menyampaikan spesifikasi teknis yang
berbeda dari yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan maka spesifikasi
teknis tidak boleh kurang dari yang
disyaratkan, dan bagi penawar yang
tidak menyampaikan perubahan
spesifikasi teknis maupun tidak
menyampaikan spesifikasi teknis
dianggap menyampaikan sama dengan
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
dalam Dokumen Pengadaan;
i) personil inti yang ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam Lembar
Data Kualifikasi (LDK) meliputi
pengalaman, keahlian/ keterampilan,
tingkat pendidikan, serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan.
j) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDP;
k) sertifikat garansi khususnya untuk
pekerjaan Engineering Procurement
and Construction/ EPC (apabila
dipersyaratkan);
l) Pra RK3K memenuhi persyaratan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
akan dilakukan pada saat pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dan dituangkan
dalam RK3K. Apabila terdapat hal yang
meragukan dapat dilakukan klarifikasi
hanya untuk menegaskan bahwa K3
akan dilaksanakan. Tidak dapat
menggugurkan teknis berdasarkan Pra
RK3K.
d. Pokja ULP dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi
untuk bahan/alat tertentu sebagaimana
tercantum dalam LDP;
e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis
dilanjutkan ke tahap evaluasi harga;
f. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal
yang kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP
melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam
klarifikasi tidak diperkenankan mengubah
substansi penawaran.Hasil kunjungan, verifikasi
dan/atau klarifikasi dapat menggugurkan
penawaran;
g. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah
koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
persyaratan teknis, Pokja ULP dapat melakukan
evaluasi penawaran terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada)dimulai dari evaluasi
administrasi;
h. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi harga;
i. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
teknis maka pelelangan dinyatakan gagal; dan
j. Panitia Pengadaan / Pokja ULP memasukkan hasil
evaluasi teknis pada aplikasi SPSE, termasuk
alasan ketidaklulusan peserta dalam evaluasi
teknis.
27.3 Evaluasi Harga:
a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-
hal yang pokok atau penting, dengan ketentuan:
1). harga satuan penawaran yang nilainya lebih
besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus)
dari harga satuan yang tercantum dalam
HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah
dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan
penawaran tersebut timpang, maka harga
satuan penawaran timpang hanya berlaku
untuk volume sesuai dengan Daftar
Kuantitas dan Harga. Jika terjadi
penambahan volume, harga satuan yang
berlaku sesuai dengan harga dalam HPS.
2). mata pembayaran yang harga satuannya nol
atau tidak ditulis dilakukan klarifikasi dan
kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam harga
satuan pekerjaan lainnya;
3). total harga penawaran terkoreksi
dibandingkan nilai total HPS:
e) apabila total harga penawaran
terkoreksi melebihi nilai total HPS,
dinyatakan gugur; dan
f) apabila semua harga penawaran
terkoreksi di atas nilai total
HPS,pelelangan dinyatakan gagal.
4). Dalam melaksanakan evaluasi harga :
e) Apabila ada perbedaan antara penulisan
nilai harga penawaran antara angka
dan huruf maka nilai yang diakui
adalah nilai dalam tulisan huruf.
f) Apabila penawaran dalam angka
tertulis dengan jelas sedangkan dalam
huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui
adalah nilai dalam tulisan angka; atau
g) Apabila penawaran dalam angka dan
huruf tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan
ketentuan sebagai berikut:
1). Klarifikasi terhadap hasil koreksi aritmatik,
apabila ada koreksi/ perubahan ;
2). Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) berbeda
dibandingkan dengan perkiraan Pokja ULP;
3) Klarifikasi kewajaran harga apabila harga
penawaran dibawah 80% (delapan puluh
perseratus) HPS , Pokja ULP meminta
rincian/uraian Analisa Teknis Harga Satuan
Pekerjaan (ATSP) dan Analisa Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) dari Mata Pembayaran
Utama.
Dari rincian/uraian Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) tersebut, selanjutnya
Pokja ULP melakukan evaluasi sebagai
berikut:
a. menilai rincian/uraian Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) dari Mata
Pembayaran Utama meliputi komponen
tenaga kerja, peralatan, dan bahan
(material konstruksi) yang perlu dinilai
kewajarannya untuk diteliti dan
dianalisa mencakup beberapa faktor:
1. Kesesuaian/Komposisi
penggunaan bahan (material
konstruksi) untuk memperoleh
suatu produk konstruksi yang
memenuhi syarat/spesifikasi
teknis (misal komposisi agregat,
semen PC dan lainnya untuk
menghasilkan beton K 125).
2. Kesesuaian/Komposisi
penggunaan tenaga kerja yang
diberlakukan pada pekerjaan
konstruksi di lokasi kegiatan pada
penawaran (misal mandor, kepala
tukang, tukang, pembantu
tukang).
3. Kesesuaian/Komposisi
penggunaan peralatan yang
meliputi peralatan yang
tercantum dalam daftar peralatan
yang diberikan dalam penawaran,
komposisi, kapasitas produk,
bahan penunjang, dan
perhitungan biaya peralatan yang
digunakan untuk menghasilkan
konstruksi yang memenuhi syarat
teknis (misal alat pemadatan
tanah).
4. Kesesuaian harga satuan bahan,
upah, peralatan dengan harga
pasaran pada saat penawaran.
Harga satuan bahan tersebut
dapat dibuktikan (misal harga
semen, besi beton yang
dicantumkan).
Apabila hasil analisa/evaluasi
mengindikasikan bahwa pekerjaan yang
termasuk Mata Pembayaran Utama
tidak dapat dilaksanakan dengan harga
yang ditawarkan yang disebabkan
adanya perbedaan harga satuan
komponen tenaga kerja, peralatan, dan
bahan (material konstruksi) yang di
bawah harga pasar dan akibat
perbedaan produktifitas komponen
pembentuk harga satuan pekerjaan
tersebut, maka harga penawaran yang
diajukan akan menyebabkan terjadinya
kerugian dibandingkan keuntungan
yang akan diperoleh serta diperkirakan
mempengaruhi lingkup, kualitas, hasil/
kinerja dan diyakini tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
persyaratan/ ketentuan.
Dengan demikian harga penawaran
tidak memenuhi syarat (tidak wajar)
dan dalam evaluasi penawaran harus
dinyatakan gugur.
Indikasi kumulasi kerugian dan
keuntungan diteliti dari data yang
tercantum dalam rincian/uraian
Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Mata Pembayaran Utama dan daftar
kuantitas dan harga.
b. apabila harga penawaran dinyatakan
wajar danpeserta tersebut ditunjuk
sebagai pemenang lelang, harus
bersedia untuk menaikkan Jaminan
Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS; dan
c. apabila peserta yang bersangkutan tidak
bersedia menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan, maka penawarannya
digugurkan dan Jaminan Penawaran
disita untuk negara serta dimasukkan
dalam Daftar Hitam.
c. Memperhitungkan preferensi harga atas
penggunaan produksi dalam negeri (apabila
memenuhi persyaratan diberlakukannya
preferensi harga)dengan ketentuan Perhitungan
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang
disampaikan oleh peserta berdasarkan penilaian
sendiri (self assessment), digunakan dalam
evaluasi penawaran harga apabila pelelangan
pekerjaan tersebut diberlakukan preferensi harga
yaitu apabila memenuhi ketentuan:
1). Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam
negeri diberlakukan pada Pengadaan
Barang/Jasa yang dibiayai rupiah murni
tetapi hanya berlaku untuk Pengadaan
Barang/Jasa bernilai diatas
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
sampai dengan 31 Desember 2013 dan
mulai 1 Januari 2014 untuk Pengadaan
Barang/ Jasa bernilai diatas
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);
dan
2). Preferensi Harga hanya diberikan
kepadaBarang/Jasa dalam negeri dengan
TKDN lebih besar atau sama dengan 25%
(dua puluh lima perseratus).
Apabila peserta tidak menyampaikan
formulir perhitungan TKDN maka peserta
dianggap tidak menginginkan diberlakukan
preferensi harga bagi penawarannya dan
tidak menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN
merujuk pada ketentuan yang ditetapkan
oleh Menteri yang membidangi urusan
perindustrian dengan tetap berpedoman
pada tata nilai Pengadaan Barang/Jasa
sebagaimana diatur dalam Peraturan
PresidenNomor 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden
No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya.
1. rumus penghitungan sebagai berikut:
HP
KP
HEA
|
.
|
\
|
+
=
1
1
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
dikali Preferensi tertinggi
Barang/Jasa).
HP=Harga Penawaran (Harga
Penawaran/terkoreksi
yangmemenuhipersyaratan lelang
dan telah dievaluasi).
2. dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih
penawaran dengan HEA yang sama,
penawar dengan TKDN terbesar adalah
sebagai pemenang;
3. pemberian Preferensi Harga tidak
mengubah Harga Penawaran dan hanya
digunakan oleh Pokja ULP untuk
keperluan perhitungan HEA guna
menetapkan peringkat pemenang.
3. Apabila terdapat 2 (dua) calon pemenang
memiliki harga penawaran yang sama dalam hal
tidak diperhitungkan TKDN, maka Pokja ULP
memilih peserta yang mempunyai kemampuan
teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita
Acara Hasil Pelelangan.
4. Apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah
dikoreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
evaluasi harga maka Pokja ULP dapat melakukan
evaluasi terhadap penawar terendah berikutnya
(apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi ;
5. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yg
lulus evaluasi harga, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi kualifikasi ; dan
6. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
harga, maka pelelangan dinyatakan gagal.
7. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga
tidak wajar akibat terjadinya persaingan usaha
tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) sebagaimana ketentuan
peraturan dan perundang-undangan, maka
pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang
terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.
28. Evaluasi
Kualifikasi
28.1 Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang
dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada).
28.2 Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan
metode penilaian sistem gugur.
28.3 Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai
dengan ketentuan dalam Dokumen Kualifikasi.
28.4 Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi
sudah merupakan ajang kompetisi, maka data yang
kurang tidak dapat dilengkapi.
28.5 Apabila calon pemenang lelang serta pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) tidak lulus evaluasi
kualifikasi, maka dilakukan evaluasi kualifikasi
ranking berikutnya.
28.6 Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus
evaluasi kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.
29. Pembuktian
Kualifikasi
29.1 Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah
evaluasi kualifikasi.
29.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara
melihat keaslian dokumen dari dokumen asli atau
salinan dokumen yang sudah dilegalisir oleh pejabat
yang berwenang dan meminta salinan dokumen
tersebut.
29.3 Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi
kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.
29.4 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan data
tidak benar/pemalsuan data/tidak dapat
menunjukan dokumen asli atau salinan dokumen
yang sudah dilegalisir, maka peserta digugurkan,
badan usaha dan/atau pengurusnya dimasukkan
dalam Daftar Hitam, Jaminan Penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan kekas
Daerahserta dilaporkan kepada kepolisian atas
perbuatan pemalsuan tersebut.
29.5 Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus
pembuktian kualifikasi, maka lelang dinyatakan
gagal.
29.6 Dokumen asli (Hardcopy) harus menyertakan tanda
tangan dan atau cap basah dan atau paraf bilamana
diperlukan oleh:
1. Direktur utama/pimpinan perusahaan/
pengurus koperasi;
2. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/Pengurus Koperasi yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam akta
pendirian atau perubahannya; atau pihak lain
yang bukan direksi; yang namanya tidak
disebutkan dalam akta pendirian/anggaran
dasar dapat menandatangani sepanjang pihak
tersebut adalah pengurus/karyawan
perusahaan yang berstatus sebagai tenaga kerja
tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian
wewenang yang sah dari direksi atau pihak
yang sah berdasarkan akta pendirian/
anggaran dasar.
3. Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian perubahannya;
4. Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat dibuktikan dengan dokumen
otentik
5. Pejabat yang menurut perjanjian
kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak
mewakili kemitraan/KSO.
29.7 Penyedia diminta menyerahkan dokumen hard copy
sesuai dengan yang diunggah dalam rangkap dua
29.8 Jika terdapat perbedaan antara penawaran yang
diunggah dengan hard copy, maka penawaran
dianggap tidak gugur, dan dokumen yang dipakai
adalah dokumen yang diunggah. Sedangkan untuk
kebenaran dokumen kualifikasi akan dilakukan
pembuktian kualifikasi berdasarkan dokumen asli
atau copy yang telah dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang
29.9 Apabila peserta tidak hadir dalam pembuktian
kualifikasi dan telah diberikan kesempatan serta
tenggang waktu yang cukup, maka peserta
digugurkan dan dimasukkan dalam daftar hitam,
Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan
dan disetorkan ke kas kas Daerah.
29.10 Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian
kualifikasi, maka pelelangan dinyatakan gagal.
F. Penetapan Pemenang
30. Penetapan
Pemenang
30.1 Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan
pemenang dan akan mengakibatkan surat penawaran
dan jaminan penawaran habis masa berlakunya,
maka dilakukan konfirmasi kepada calon pemenang,
calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan
penawaran secara tertulis sampai dengan perkiraan
jadwal penandatanganan kontrak.
30.2 Calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
yang tidak bersedia memperpanjang surat penawaran
dan jaminan penawaran dianggap mengundurkan
diri dan tidak dikenakan sanksi.
30.3 Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket
pekerjaan yang dilelangkan oleh Pokja ULP dalam
waktu yang bersamaan, dan beberapa penawarannya
terendah serta berdasarkan sisa kemampuan
menangani paket (SKP),akan ditetapkan sebagai calon
pemenangoleh Pokja ULP pada paket berdasarkan
pilihan penyedia jasa setelah memperimbangkan
peralatan dan personil setelah dilakukan klarifikasi.
30.4 Dalam peserta mengikuti pelelangan beberapa paket
pekerjaan konstruksi dalam waktu yang bersamaan :
a. menawarkan peralatan yang sama untuk
beberapa paket yg diikuti dan evaluasi memenuhi
persyaratan pada masing-masing pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1
(satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan peralatan tersebut
akan ditempatkan, sedangakan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan tidak ada
dan dinyatakan gugur.
b. Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1( satu) paket pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1), dapat
dikecualikan dengan syarat kapasitas dan
produktivitas peralatan secara teknis dapat
menyelesaikan pekerjaan lebih dari 1 (satu) paket.
c. menawarkan personil yang sama untuk beberapa
paket yg diikuti dan evaluasi memenuhi
persyaratan pada masing-masing pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1
(satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan personil tersebut
akan ditempatkan, sedangakan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan personil tidak ada
dan dinyatakan gugur.
d. Menawarkan personil yang sedang bekerja di
paket lain maka pada saat akan ditetapkan sebagai
pemenang dipastikan sudah tidak terikat paket
lain.
30.5 Penetapan pemenang disusun sesuai dengan
urutannya dan harus memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat Penyedia serta harga penawaran
atau harga penawaran terkoreksi;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis,
harga; dan
e. evaluasi kualifikasi.
30.6 Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan
pemenang adalah:
a. Dokumen Pengadaan beserta adendum (apabila
ada);
b. BAPP;
c. BAHP; dan
d. Dokumen Penawaran dari pemenang dan
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang
telah diparaf anggota Pokja ULP
30.7 Paket Kombinasi yang menguntungkan negara adalah
yang ditunjuk pada paket pekerjaan yang mempunyai
selisih nilai terbesar terhadap calon pemenang
berikutnya. Contoh perhitungan menguntungkan
negara sebagaimana pada Bab. XIV. Bentuk Dokumen
Lain. E. Contoh Evaluasi Gabungan.
31. Pengumuman
Pemenang
Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1
dan 2 (apabila ada) kepada masyarakat di website
lpse.jatengprov.go.id dan papan pengumuman resmi di
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Jl.
Madukoro Blok AA-BB Semarang Jawa Tengah yang
memuat sekurang-kurangnya:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama dan alamat penyedia;
c. harga penawaran;
d. harga penawaran terkoreksi;
e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
f. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, harga, dan
kualifikasi untuk seluruh peserta yang dievaluasi dilengkapi
dengan penjelasan untuk setiap penawaran yang dinyatakan
gugur.
32. Sanggahan 32.1 Peserta yang memasukkan penawaran dapat
menyampaikan sanggahan melalui aplikasi SPSE atas
penetapan pemenang kepada Pokja ULP disertai bukti
terjadinya penyimpangan, dengan tembusan disampaikan
secara off line kepada PPK, PA/KPA dan APIP Pemerintah
Daerah/ Institusi sebagaimana tercantum dalam LDP,
dengan ketentuan:
a. Pelelangan Umum paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah pengumuman pemenang; atau
b. Pemilihan Langsung paling lambat 3 (tiga) hari kerja
setelah pengumuman pemenang.
32.2 Sanggahan diajukan oleh peserta yang memasukkan
penawaran baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan
prosedur melipuri :
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang
diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya dan yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya
persaingan usaha yang sehat; dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau
pejabat yang berwenang lainnya.
32.3 Pokja ULP wajib memberikan jawaban secara elektronik
melalui aplikasi SPSE atas semua sanggahan paling
lambat 5 (lima) hari kerja setelah menerima sanggahan.
32.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja ULP
menyatakan pelelangan gagal;
32.5 Sanggahan yang disampaikan secara off line, bukan dari
peserta dan tidak ditandatangani sebagaimana dimaksud
pada 32.2. atau disampaikan bukan kepada Pokja ULP
dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus
ditindaklanjutisecara off line diluar aplikasi SPSE oleh
pihak yang berwenang serta tidak menghentikan proses
pelelangan.
32.6 Sanggahan yang disampaikan kepada PA/KPA, PPK atau
disampaikan dan diterima diluar masa sanggah, dianggap
sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti secara
off line diluar aplikasi SPSE oleh pihak yang berwenang
serta tidak menghentikan proses pelelangan.
33. Sanggahan
Banding
33.1 Peserta sebagaimana dimaksud pada pasal 32 apabila tidak
puas dengan jawaban sanggahan dari Pokja ULP, dapat
mengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan
Institusi atau Pejabat yang menerima penugasan menjawab
sanggahan banding, dengan tembusan kepada PPK, Pokja
ULP, dan APIP Kementerian/ Lembaga/Pemerintah Daerah/
Institusi sebagaimana tercantum dalam LDP, dengan
ketentuan:
a. Pelelangan Umum, paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah menerima jawaban sanggahan; atau
b. Pemilihan Langsung, paling lambat 3 (tiga) hari kerja
setelah menerima jawaban sanggahan.
33.2 Menteri/ Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi atau Pejabat yang menerima penugasan menjawab
sanggahan sebagaimana tercantum dalam LDP, wajib
memberikan jawaban secara tertulis atas semua sanggahan
banding paling lambat 15 (lima belas) hari kerja untuk
pelelangan umum / 5 hari kerja untuk pemilihan langsung
setelah surat sanggahan banding diterima.
33.3 Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus
memberikan Jaminan Sanggahan Banding sebagaimana
tercantum dalam LDP sebesar 1% (satu perseratus) dari HPS
dengan masa berlaku 15 (lima belas) hari kerja untuk
pelelangan umum sejak tanggal pengajuan sanggahan
banding;
33.4 Penerima Jaminan Sanggahan Banding adalah Panitia
Pengadaan / Pokja ULP.
33.5 Dalam hal substansi sanggahan banding pada pelelangan
dinyatakan salah, Jaminan Sanggah Banding dicairkan dan
disetorkan ke Kas Negara / Daerah, kecuali jawaban
sanggahan banding melampaui batas akhir menjawab
sanggahan banding.
33.6 Penggunaan Jaminan Sanggah Banding:
a. Paket pekerjaan sampai dengan Rp. 2.500.000.000
menggunakan surat jaminan yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/ Perusahaan Penjamin/ Perusahaan Asuransi
b. Paket pekerjaan diatas Rp.2.500.000.000 menggunakan
surat jaminan yang dikeluarkan oleh Bank umum
33.7 Sanggahan banding menghentikan proses pelelangan.
33.8 Sanggahan banding yang diajukan bukan dari peserta yang
tidak sependapat dengan jawaban sanggahan sebagaimana
dimaksud pada 33.1 atau tidak ditandatangani seperti
halnya sanggahan sebagaimana dimaksud pada 32.2,
dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti
serta tidak menghentikan proses pelelangan.
33.9 Sanggahan banding yang disampaikan bukan kepada
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi atau Pejabat yang menerima penugasan menjawab
sanggahan banding atau disampaikan dan diterima di luar
masa sanggah banding, dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjuti.
G Penunjukan Pemenang Pengadaan
34. Penunjukan
Penyedia
Barang/Jasa
34.1 Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil
Pelelangan (BAHP) kepada PPK dengan tembusan
kepada Kepala ULP sebagai dasar untuk menerbitkan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
34.2 PPK menerbitkan SPPBJ, apabila pernyataan peserta
pada formulir isian kualifikasi masih berlaku,
dengan ketentuan :
a. Pernyataan peserta pada formulir isian kualifikasi
masih berlaku;
b. tidak ada sanggahan dari peserta;
c. sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti
tidak benar; atau
d. masa sanggah dan/atau masa sanggah banding
berakhir.
34.3 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan
tersebut, dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
dan masa penawarannya masih berlaku dengan
alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh
Pokja ULP, maka Jaminan Penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam LDP;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri
dan masa penawarannya masih berlaku dengan
alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif
oleh Pokja ULP, maka Jaminan Penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam LDP serta
dimasukkan dalam Daftar Hitam/Black List; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia
ditunjuk karena masa penawarannya sudah tidak
berlaku, maka tidak dikenakan sanksi dan
Jaminan Penawaran yang bersangkutantidak
boleh dicairkan.
34.4 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan
diri, maka penunjukan pemenang dapat dilakukan
kepada pemenang cadangan sesuai dengan urutan
peringkat, selama masa surat penawaran dan
Jaminan Penawaran pemenang cadangan masih
berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.
34.5 Apabila semua pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka pelelangan dinyatakan
gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari
PPK.
34.6 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari
kerja dan atau setelah DPA Perubahan APBD TA
2014 ditetapkan.
34.7 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah semua sanggahan dan sanggahan
banding dijawab.
34.8 Di dalam SPPBJ disebutkan/ditegaskan/ditulis bahwa
penyedia harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan
sebelum penandatanganan kontrak.
34.9 Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ
karena tidak sependapat atas penetapan pemenang,
maka diberitahukan kepada PA/KP untuk diputuskan
dengan ketentuan :
a. Apabila PA/KPA sependapat dengan PPK,
dilakukan evaluasi ulang atau pelelangan
dinyatakan gagal; atau
b. Apabila PA/KPA sependapat dengan Panitia
Pengadaan/Pokja ULP, maka PA/KPA
memutuskan penetapan pemenang oleh Panitia
Pengadaan / Pokja ULP bersifat final dan PA/KPA
memerintahkan PPK untuk menerbitkan SPPBJ.
34.10 Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ
35. Kerahasiaan
Proses
35.1 Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat rahasia
dan dilaksanakan oleh pokja ULP secara independen.
35.2 Informasi yang berhubungan dengan penelitian,
evaluasi, klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon
pemenang tidak boleh diberitahukan kepada peserta,
atau orang lain yang tidak berkepentingan sampai
keputusan pemenang diumumkan.
35.3 Setiap usaha peserta lelang mencampuri proses
evaluasi dokumen penawaran atau keputusan
pemenang akan mengakibatkan ditolaknya
penawaran yang bersangkutan.
35.4 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita
Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh Pokja ULP
bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.
H. Pelelangan Gagal
36. Pelelangan
Gagal
36.1 Pokja ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. jumlah peserta yang memasukkan Dokumen
Penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta;
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
penawaran;
c. dalam evaluasi penawaran ditemukan
bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
d. harga penawaran terendah terkoreksi lebih tinggi
dari HPS;
e. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan
pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya dan
Dokumen Pengadaan ternyata benar;
f. sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi
Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan
1 dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan
sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau
pembuktian kualifikasi.
h. Tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana
dalam Dokumen Anggaran Perubahan APBD TA
2014 yang telah ditetapkan.
36.2 PA/KPAsebagaimana tercantum dalam LDP
menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. PA/KPA sebagaimana tercantum dalam
LDPsependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena proses Pelelangan
tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54
Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta
petunjuk teknisnya;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang
melibatkan Pokja ULP dan/atau PPKom ternyata
benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan Pelelangan dinyatakan
benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas
kesalahan prosedur yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau
menyimpang dari Dokumen Pengadaan;
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan
1 dan 2 mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun
2012 beserta petunjuk teknisnya.
36.3 Menteri/Kepala Lembaga/Pimpinan Institusi
menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya
pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan
pelelangan yang melibatkan KPA, PPKom
dan/atau Pokja ULP, ternyata benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang
melibatkan KPA, ternyata benar.
36.4 Kepala Daerah menyatakan pelelangan gagal,
apabila:
a. Sanggahan banding dari peserta atas terjadinya
pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan
pelelangan yang melibatkan PA, KPA, PPKom
dan/atau Kelompok Kerja ULP, ternyata benar;
atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang
melibatkan PA dan/atau KPA, ternyata benar.
36.5 Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka Pokja ULP
memberitahukan secara elektronik kepada seluruh
peserta.
36.6 Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal,
Pokja ULP atau Pokja ULP pengganti (apabila diganti)
meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya
pelelangan gagal, untuk menentukan langkah
selanjutnya, yaitu melakukan:
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.
36.7 PA atau KPA, PPK dan/atau ULP dilarang
memberikan ganti rugi kepada perserta pelelangan
apabila penawarannya ditolak atau dinyatakan gagal.
36.8 Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya
pelelangan gagal, mengharuskan adanya perubahan
dokumen pengadaan, maka dilakukan pelelangan
ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki
dokumen pengadaan.
I. Jaminan Pelaksanaan
37. Jaminan
Pelaksanaan
37.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan penyedia setelah
diterbitkannya SPPBJ dan sebelum penandatanganan
kontrak.
37.2 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada penyedia
setelah :
a. Penyerahan seluruh pekerjaan;
b. Penyerahan jaminan pemeliharaan sebesar 5 % (
lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
c. Pembayaran termyn terakhir/bulan terakhir/
sekaligus telah dikurangi uang retensi sebesar 5
% (lima perseratus) dari nilai kontrak (apabila
diperlukan).
37.3 Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. diterbitkan oleh Bank Umum;
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak
(PHO) sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama penyedia sama dengan nama yang
tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang
dari nilai jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan
dalam angka dan huruf;
f. nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan
sama dengan nama PPK yang menandatangani
kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional)sebesar nilai
jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah surat pernyataan
wanprestasi dari PPKom diterima oleh penerbit
Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan/KSO
harus ditulis atas nama Kemitraan/KSO; dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak
penjamin.
37.4 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk
menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
dipersamakan dengan menolak untuk
menandatangani Kontrak atau tidak menerima
Keputusan Penunjukan sebagai Penyedia
Barang/Jasa , maka akan dikenakan sanksi.
37.5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Surat
Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak.
J. Penandatanganan Kontrak
38. Penanda-
tanganan
Kontrak
38.1 Penandatanganan Kontrak Pengadaan barang/jasa
dilakukan setelah DPA Perubahan ditetapkan.
38.2 Sebelum penandatangan kontrak PPK wajib
memeriksa apakah pernyataan dalam Dokumen Isian
Kualifikasi masih berlaku/valid. Apabila terdapat
data isian kualifikasi tidak valid, maka kontrak tidak
ditandatangani.
38.3 Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat
14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ
dan setelah penyedia menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan, dengan ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi antara 80% (delapan puluh
perseratus) sampai dengan 100% (seratus
perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai Kontrak;
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan
puluh perseratus) nilai total HPS adalah sebesar
5% (lima perseratus) dari nilai total HPS.
c. Masa berlaku jaminan pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai serah terima
pertama pekerjaan konstruksi.
38.4 PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah
substansi Dokumen Pengadaan sampai dengan
penandatanganan Kontrak, kecuali mempersingkat
waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya
akan melewati batas tahun anggaran.
38.5 Dalam hal perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan
melewati batas tahun anggaran, penandatanganan
kontrak dilakukan setelah mendapat persetujuan
kontrak tahun jamak.
38.6 PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak
meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan
huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar
Dokumen Kontrak.
38.7 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen
Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan maksud
apabila terjadi pertentangan ketentuan antara bagian
satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan
sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan
harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP, BAPP.
38.8 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai
kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya2 (dua) Kontrak asli,terdiri
dari:
1). kontrak asli pertama untuk PPKom dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh penyedia; dan
2). kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh PPKom;
b. rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan)
tanpa dibubuhi materai.
38.9 Penandatanganan Kontrak yang komplek dn /atau
bernilai diatas Rp.100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah) dilakukan setelah draft kontrak
memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak.
38.10 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas
nama penyedia adalah Direktur Utama/Pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang disebutkan
namanya dalam Akta Pendirian/ Anggaran Dasar,
yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
38.11 Pihak lain yang bukan Direktur Utama/Pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi atau yang namanya
tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran
Dasar , dapat menandatangani Kontrak Pengadaan
Barang/Jasasepanjang pihak tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan/pengurus koperasi
yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang
sah dari Direksi atau pihak yang sah berdasarkan
Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk
menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa.
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
BAB IV
LEMBAR DATA PEMILIH
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
BAB IV
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
A. Lingkup
Pekerjaan
1.
Nama Panitia
Pengadaan
(Kelompok Kerja)
Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan
Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas
Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Dana
Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB, Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024) 7613181
Email Panitia
(Kelompok Kerja)
panitiafisikapbd@yahoo.co.id
2.
Website www.lpse.jatengprov.go.id aplikasi SPSE
3.
4.
Nama Paket,Lingkup Pekerjaan, Waktu Pelaksanaan dan Waktu
Pemeliharaan Pekerjaan lihat Lampiran 1 Lembar Data Pemilihan
(LDP)
a. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Lampiran 1 Lembar Data
Pemilihan terhitung sejak tanggal mulai kerja(yang dinyatakan
dalam SPMK) dengan memperhitungkan :
Masa mobilisasi dan rekayasa lapangan;
Waktu efektif pelaksanaan konstruksi;
Tidak diberlakukan perpanjangan waktu pelaksanaan;
b. Waktu pemeliharaan sebagaimana Lampiran 1Lembar Data
Pemilihan, terhitung mulai sejak serah terima pertama
pekerjaan (PHO)
B. Sumber Dana Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Perubahan APBD
Tahun Anggaran 2014;
Apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam
Dokumen Anggaran Perubahan APBD TA 2014, maka Pelelangan
Gagal.
C. Pendayagunaan
Produksi Dalam
Negeri
Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam negeri
dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25% (dua puluh lima
perseratus).
Catatan:
1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri diberlakukan
pada Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai rupiah murni tetapi
hanya berlaku untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); dan.
2) Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam
negeri dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25% (dua
puluh lima perseratus).
3) Sanksi finansial terhadap realisasi pelaksanaan yang tidak
sesuai dengan nilai TKDN Penawaran dikenakan berdasarkan
perbedaan antara nilai TKDN Penawaran dengan nilai TKDN
realisasi pelaksanaan dikalikan dengan Harga Penawaran,
dengan perbedaan nilai TKDN maksimal sebesar 15% (lima
belas persen).
Apabila paket pekerjaan yang dilelangkan memenuhi ketentuan 1) dan
2) maka diberlakukan preferensi harga dan diisi diberikan.
D. Pemberian
Penjelasan
Dokumen
Pengadaan dan
Peninjauan
Lapangan
1. Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan akan dilaksanakan
secara elektronik (on line) melalui aplikasi SPSE sesuai Jadwal
yang tercantum dalam Lampiran 2 Lembaran Data Pemilihan.
:
2.
Peserta dipersilahkan melaksanakan peninjauan lapangan dengan
biaya sendiri (apabila diperlukan) namun disarankan untuk
meninjau lapangan sesuai paket yang akan ditawar agar
memahami situasi dan kondisi paket yang akan ditawar
E. Dokumen
Penawaran
1
Yang termasuk dalam kelengkapan dokumen administrasi adalah :
1) Surat Penawaran;
2) Hasil Pemindaian (scan) Jaminan Penawaran;
3) Hasil Pemindaian (scan) Surat Kuasa, (apabila dikuasakan)
4) Hasil Pemindaian Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama
Operasi,( apabila bermitra);
5) Daftar Kuantitas dan Harga, yang didalamnya mencantumkan
Rekapitulasi biaya, Daftar Kuantitas dan Harga, Daftar
Kuantitas mobilisasi peralatan,Rincian perhitungan harga
lump sum pekerjaan pemeliharaan rutin dan Harga satuan
dasar Upah, Bahan dan Peralatan;
6) Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jangka Waktu Pelaksanaan;
c. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama
minimum yang dibutuhkan sesuai Lampiran 5.1 Lembar
Data Pemilihan (LDP);
d. Daftar Personil Inti sesuai Lampiran 5.2 Lembar Data
Pemilihan (LDP);
e. Spesifikasi teknis[apabila mengajukan spesifikasi teknis yang
berbeda dari yang ditetapkan];
f. Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan (ketentuan
sub kontrak dipersyaratkan hanya untuk nilai paket diatas
Rp. 25.000.000.000); dan
g. Hasil pemindaian (scan) Surat Perjanjian Sewa Peralatan
(Bab VI. Bentuk Dokumen Penawaran L. Bentuk Surat
Perjanjian Sewa Peralatan ) bila kepemilikan alat adalah
sewa.
7) Formulir RK3K;
8) Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN);
9) Dokumen isian kualifikasi yang dikirim melaui aplikasi SPSE;
10) Dokumen lain yang disyaratkan:
a) Daftar Barang yang diimport (apabila dibutuhkan)
b) Analisa Teknis Satuan Pekerjaan (ATSP) untuk Pekerjaan
Utama maupun Mata Pembayran Utama;
c) Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) untuk Pekerjaan
Utama maupun Mata Pembayaran Utama;
Penjelasan:
1). Metode Pelaksanan, disusun sekurang kurangnya berisi
tabel sebagai beikut:
Tabel-01 Metode pelaksanaan
Bab Isi
I. Pendahuluan
Latar belakang, Maksud dan tujuan, Lokasi,
Lingkup Pekerjaan.
II. Metode
penyelesaian
pekerjaan
Tahapan urutan pekerjaan dan Tata Cara Pelaksanaan
yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari
awal sampai dengan akhir yang dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis .
III. Uraian
pekerjaan
utama
Metode kerja pelaksanaan pekerjaan yang
menggambarkan metode kerja alat, penggunaan
bahan, kebutuhan personil dan waktu pelaksanaan
(khusus untuk pekerjaan utama sesuai Lampiran 6
LDP ini (Daftar Pekerjaan Utama)
IV. Uraian
pekerjaan
penunjang
Metode kerja pekerjaan-pekerjaan penunjang (selain
item pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan harga) dan atau pekerjaan sementara
yang mempengaruhi kelancaran/ keberhasilan
penyelesaian pekejaan (Misal : Menejemen lalu-
lintas, penyiapan jalan/ jembatan darurat, antisipasi
cuaca dll.)
V. Penutup Resume/ saran/ usulan percepatan/ inovasi.
Catatan:
Penyedia harus memaksimalkan waktu pelaksanaan pekerjaan
mengingat waktu pelaksanaan yang sangat pendek, dengan tetap
mengutamakan kualitas pekerjaan.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas harus bisa mempercepat
curing time atau mempertinggi mutu bahan yang digunakan
tanpa ada tambahan biaya
2) Jangka waktu pelaksanaan dalam bentuk jadwal waktu
pelaksanaan;
Jadwal pelaksanaan disusun secara detail berdasarkan
per Nomor/ Nama mata pembayaran sebagaimana tabel
berikut :
Tabel-02 Jadwal waktu pelaksanaan
No
Mata
Pembayaran
Jml
harga
Bo
bot
(%
)
Waktu pelaksanaan
Keterangan
Bulan I Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4
I. UMUM
1.1 ..
II. DRAINASE
2.2 .
2.3 .
III. PEKERJAAN
TANAH
3.1 .
3.2 .
Total
Total Komulatif
3) Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama
minimum yang dibutuhkan sesuai Lampiran 5.1. Lembar Data
Pemilihan (LDP).
4) Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan
Bagian pekerjaan yang dapat disubkontrakkan adalah bukan
merupakan mata pembayaran utama, kecuali pekerjaan
spesialis.
Tabel 03- Daftar pekerjaan yang disubkontrakkan
No. Mata
Pemba-
yaran
Jenis
Pekerjaan
Prosentase dari
harga total Mata
Pembayaran
Prosentase
dari Harga
Penawaran
Nama
Sub Penyedia Jasa
(jika ada)
Cat : Leveransir/pemasok bahan tidak termasuk sebagai sub Kontraktor.
Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan bukan merupakan Pekerjaan Utama
sebagaimana Lampiran 6 LDP ini (Daftar Pekerjaan Utama)
Penawaran memenuhi syarat apabila:
a. Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di atas
Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah)
bekerja sama dengan penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil,
dan Koperasi Kecil, yaitu dengan mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan yang bukan mata pembayaran utama.
b. Penyedia tidak mensubkontrakkan sebagian/seluruh mata
pembayaran utama.
c. Penyedia Usaha Kecil (termasuk Mikro dan Koperasi Kecil)
tidak mensubkontrakkan pekerjaan yang diperoleh.
5) Daftar Pekerjaan Utama (DPU) dan mata pembayaran
pekerjaan utama (MPU) adalah tercantum dalam Lampiran 6
Lembar Data Pemilihan (LDP).
6) Uji mutu/teknis/fungsi dalam kondisi tertentu diperlukan
untuk: Bahan Aspal/ Beton Alat (sesuai LDK)
F. Harga
Penawaran
1.
2.
3.
Harga penawaran telah memperhitungkan kondisi lapangan
termasuk perkiraan lalu-lintas dan biaya pemeliharaan jalan pada
masa pemeliharaan berdasarkan indikator kinerja jalan
sebagaimana ditetapkan dalam Syarat Syarat Khusus
Kontrak,serta biaya pengujian yang diperlukan untuk mata
pembayaran yang memerlukan pendukung kualitas sebagaimana
yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis maupun biaya biaya lain
(asuransi, golongan C dan lain lain)
Harga penawaran juga telah memperhitungkan metode
pelaksanaan berkenaan dengan percepatan penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan sehubungan dengan keterbatasan waktu
pelaksanaan.
Harga penawaran juga telah memperhitungkan perkiraan
kenaikan harga-harga yang bukan disebabkan oleh keadaan
Kahar sebagaimana dimaksud dalam pasal 39
G. Mata Uang
Penawaran dan
Cara
Pembayaran
1.
2.
Mata uang yang digunakan adalah Rupiah.
Pembayaran dilakukan dengan cara bulanan (monthly certificate)
berdasarkan pada hasil pengukuran bersama yang dibuat dalam
berita acara atas volume pekerjaan sesungguhnya yang telah
dilaksanakan.
H. Masa
Berlakunya
Penawaran
Masa berlaku penawaran selama 90 (sembilan puluh) hari
kalender sejak batas akhir waktu pemasukan penawaran.
I. Bentuk
Penawaran
Dokumen penawaran disampaikan secara elektronik dalam
bentuk soft copy (satu file) dengan mengunggah file penawaran
terenkripsi (*.rhs) hanya dengan melaui aplikasi SPSEwebsite
:www.lpse.jatengprov.go.id.
J. Jaminan
Penawaran
1.
2.
3.
4.
Besarnya Jaminan Penawaran adalahsesuai dengan
Lampiran 3 Lembar Data Pemilihan (LDP)
Jaminan penawaran berlaku selama 118 (Seratus delapan belas)
hari kalender.
Jaminan penawaran asli harus disampaikan kepada Panitia
Pengadaan selaku Kelompok Kerjamelalui jasa pos/kilat tercatat ke
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Jl. Madukoro
Blok AA-BB Semarang Jawa Tengah cq. Staf Bidang
Pembangunan Wilayah Timur (Bp. Budi Yudhi Susetyo, SH,MH)
elambat-lambatnya sebelum batas akhir waktu pemasukan
penawaran (Cap pos).
Jaminan Penawaran ditujukan kepada Panitia Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan
Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Tengah Sumber Dana Perubahan APBD Tahun Anggaran
2014.
K. Penyampaian
Dokumen
Penawaran
1.
2.
Penyampaian Dokumen penawaran sesuai jadwal pengadaan
yang tercantum dalam website pada aplikasi SPSE atau jadwal
kegiatan pengadaan yang tercantum dalam Lampiran 4 Lembar
Data Pemilihan (LDP) untuk paket yang diikuti;
Untuk pengadaan Secara Full E-Procurement penyampaian
dokumen penawaran dengan cara mengunggah (upload) di
website :www.lpse.jatengprov.go.id (kecuali jaminan penawaran
asli). Jika terjadi kerusakan dokumen elektronik (tidak dapat
dibuka/dibaca oleh komputer) dan/atau isinya tidak jelas/buram
sehingga tidak dapat dibaca oleh Pokja ULP maka dikonfirmasikan
pada sistem aplikasi SPSE untuk memastikan kebenaran dokumen
tersebut, dinyatakan memenuhi atau tidak memenuhi persyaratan.
L. Batas Akhir
Waktu
Pemasukan
Penawaran
Batas akhir waktu pemasukan penawaran sesuai jadwal pengadaan
yang tercantum dalam website pada aplikasi SPSE atau Jadwal
Kegiatan Pengadaan yang tercantum dalam Lampiran 4 Lembar
Data Pemilihan (LDP) untuk paket yang diikuti.
M. Pembukaan
Penawaran
Pembukaan penawaran sesuai jadwal pengadaan yang tercantum
dalam website pada aplikasi SPSE atau Jadwal Kegiatan Pengadaan
yang tercantum dalam Lampiran 4 Lembar Data Pemilihan (LDP)
untuk paket yang diikuti.
N. Ambang Batas
Tidak diberlakukan
O. Penetapan
Pemenang
Penetapan pemenang akan ditetapkan oleh POKJA ULP.
Dalam hal Peserta mengikuti beberapa Paket Pekerjaan yang
dilelangkan bersamaan, dan sebagai penawaran terendah, serta
akan diusulkan sebagai pemenang, maka peserta akan ditetapkan
sebagai pemenang berdasarkan :
1). Nilai SKP, dipilih pada paket berdasarkan perhitungan
kombinasi yang menguntungkan negara;
2). Dalam hal penyedia mengikuti beberapa paket pekerjan
konstruksi dalam waktu bersamaan dengan menawarkan
peralatan yang sama untuk beberapa paket yg diikuti dan
evaluasi memenuhi persyaratan pada masing-masing
pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang
pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan peralatan tersebut akan
ditempatkan, sedangakan untuk paket pekerjaan lainnya
dinyatakan peralatan tidak ada dan dinyatakan gugur.
3). Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1(
satu) paket pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2),
dapat dikecualikan dengan syarat kapasitas dan produktivitas
peralatan secara teknis dapat menyelesaikan pekerjaan lebih
dari 1 (satu) paket.
4). Dalam hal penyedia mengikuti beberapa paket pekerjan
konstruksi dalam waktu bersamaan dengan menawarkan
personil yang sama untuk beberapa paket yg diikuti dan
evaluasi memenuhi persyaratan pada masing-masing
pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang
pada 1 (satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan personil tersebut akan
ditempatkan, sedangakan untuk paket pekerjaan lainnya
dinyatakan personil tidak ada dan dinyatakan gugur.
P. Sanggahan, Dan
Sanggahan
Banding
1.
Sanggahan
a.Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE (secara
elektronik/on line) , website www.lpse.jatengprov.go.id
ditujukan kepada :
Nama Panitia
(Kelompok
Kerja)
Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi selaku
Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga
Provinsi Jawa Tengah Dana Perubahan APBD
Tahun Anggaran 2014
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB, Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024) 7613181
b. Tembusan Sanggahan disampaikan diluar aplikasi SPSE (secara
tertulis/offline), ditujukan kepada :
2.
1) APIP :
Nama
APIP
Inspektorat Provinsi Jawa Tengah
Alamat
Jl. Pemuda No. 127-133
Semarang - Jawa Tengah
2) PA/KPA:
Nama
KPA
Lihat Lampiran 7 LDP ini (Alamat Sanggah
dan Sanggah Banding)
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB, Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024) 7613181
3) PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) :
Nama PPK
Lihat Lampiran 7 LDP ini (Alamat
Sanggah dan Sanggah Banding)
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB, Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024) 7613181
Sanggah Banding
a. Sanggahan banding disampaikan diluar aplikasi SPSE (secara
tertulis/offline), ditujukan kepada Kepala Daerah
Nama Kepala
Daerah
Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Alamat Jln .Pahlawan No. 9 Semarang
b. Tembusan Sanggahan banding disampaikan diluar aplikasi
SPSE (secara tertulis/offline), ditujukan kepada :
1) Pokja ULP :
Nama Panitia
Pengadaan
(Kelompok Kerja)
Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan
dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah
pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah Dana Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2014
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB, Semarang
Telp.(024)7608368 Fax (024) 7613181
Email : panitiafisikapbd@yahoo.co.id
2) APIP :
Nama APIP
Inspektorat Provinsi Jawa Tengah
Alamat
Jl. Pemuda No. 127-133 Semarang
Jawa Tengah
3) PA/KPA :
Nama PA/KPA
Lihat Lampiran 7 Lembar Data
Pemilihan (LDP)
(Alamat Sanggah dan Sanggah
Banding)
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB,
Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024)
7613181
4) PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)sesuai paket masing-
masing:
Nama PPK
Lihat Lampiran 7Lembaran Data
Pemilihan (Alamat Sanggah dan
Sanggah Banding)
Alamat
Kantor Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Tengah
Jl. Madukoro Blok AA-BB,
Semarang
Telp. (024) 7608368 Fax (024)
7613181
Q. Jaminan
Sanggahan
Banding
1.
2.
3.
Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada Panitia Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan
Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga Provinsi
Jawa Tengah Dana Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014
Besarnya jaminan sanggahan banding sesuai dengan Lampiran 3
Lembar Data Pemilihan (LDP)
Jaminan sanggahan banding dicairkan dan disetor Ke Kas Daerah
R. Jaminan
Pelaksanaan
S. Kerahasiaan
Proses
T. Jaminan Uang
Muka
1.
2.
1.
2.
3.
Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak penandatanganan
kontrak sampai dengan 30 ( tiga puluh ) hari kalender setelah
Serah Terima Pertama atau PHO.
Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan ke Kas Daerah
Sesuai ketentuan Kepmen PU nomor 391/KPTS/M/2011, maka
Dokumen Penawaran dan Proses Evaluasi Pengadaan Barang/Jasa
merupakan Informasi yang Dikecualikan.
Nilai Jaminan Uang Muka sesuai Uang Muka yang diajukan
Jaminan Uang Muka ditujukan kepada PPK
Jaminan Uang Muka dicairkan dan setorkan pada Kas Daerah.
BAB V
LEMBAR DATA KUALIFIKASI
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
BAB V
LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)
A. Lingkup
Kualifikasi
Nama Pokja ULP : Sesuai dengan LDP
Alamat Pokja ULP : Sesuai dengan LDP
Nama Paket Pekerjaan : Sesuai dengan LDP
B. Persyaratan
Kualifikasi
1. Peserta Kualifikasi badan usaha harus memiliki surat
izin usaha jasa konstruksi dan Sertifikat Badan Usaha
Jasa Konstruksi pada bidang/ sub bidang yang sesuai
Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Nomor 10 tahun 2013 tentang Registrasi Jasa
Pelaksanaan Konstruksi;
2. Peserta Kualifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi
Asing harus memiliki bukti Izin Perwakilan Jasa
Konstruksi Asing dan melakukan kerja sama usaha
dengan perusahaan nasional dalam bentuk
kemitraan, subkontrak dan lain-lain, dalam hal
terdapat perusahaan nasional yang memiliki
kemampuan dibidang yang bersangkutan;
3. Memiliki pengalaman pada subbidang pada SBU
sebagaimana tertera pada kualifikasi paket yang
bersangkutan di LPSE (sub bidang jalan raya dan
jalan lingkungan) untuk pekerjaan peningkatan dan
pemeliharaan berkala jalan dan sub bidang
jembatan untuk pekerjaan jembatan, dengan
Kemampuan Dasar (KD) sekurang-kurangnya sama
dengan nilai total HPS sesuai paket yang ditawar;
4. Memiliki Tenaga Ahli dengan kualifikasi keahlian,
pengalaman, pendidikan, penguasaan bahasa dan
kemampuan menejerial yang memenuhi
persyaratan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 5.2 Lembar Data Pemilihan (Daftar
Persyaratan Personil Inti Minimum yang
dipersyaratkan), Memiliki Tenaga Teknis dengan
kualifikasi kemampuan dan memenuhi persyaratan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5.2
Lembar Data Pemilihan (Daftar Persyaratan Personil
Inti Minimum yang dipersyaratkan);
Dengan ketentuan :
personil yang sama untuk beberapa paket yg
diikuti dan evaluasi memenuhi persyaratan pada
masing-masing pekerjaan, maka hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu)
paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan personil tersebut
akan ditempatkan, sedangakan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan personil tidak ada
dan dinyatakan gugur
5. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan
dari bank pemerintah/swasta sebesar paling kurang
10% (sepuluh perseratus) dari nilai total HPS sesuai
paket yang ditawar;
6. Memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas/
peralatan/ perlengkapan untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi ini, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 5.1 Lembar Data Pemilihan
(Daftar Kebutuhan Peralatan Minimum yang
diperlukan sesuai paket yang ditawar);
Untuk mencegah terjadinya afiliasi/ peran ganda,
maka diatur ketentuan sebagai berikut :
- Peserta pelelangan pemilik unit AMP/Batching
Plant tidak dibenarkan menyewakan unit
AMP/Batching Plant tersebut kepada peserta
lain dalam pelelangan paket pekerjaan yang
sama;
- Dalam hal pemilik unit AMP/Batching Plant
tidak sebagai peserta pelelangan, maka unit
AMP/Batching Plant tersebut hanya boleh
disewakan kepada 1 (satu) peserta lelang yang
mengikuti pelelangan pada paket pekerjaan
yang sama
- Dalam hal penyedia mengikuti beberapa paket
pekerjan konstruksi dalam waktu bersamaan
dengan menawarkan peralatan yang sama
untuk beberapa paket yg diikuti dan evaluasi
memenuhi persyaratan pada masing-masing
pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan
dengan cara melakukan klarifikasi untuk
menentukan peralatan tersebut akan
ditempatkan, sedangakan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan tidak
ada
7. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir terakhir (SPT
Tahun 2013) serta memiliki laporan bulanan
PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh
Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena
Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir
yaitu bulan Maret, April dan Mei 2014. Peserta
dapat mengganti persyaratan ini dengan
menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF) status
per Mei 2014.
8. a. Sesuai Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 09/SE/M/2011 tanggal 03 Oktober
2011 Perihal Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Konsultansi serta Kualifikasi
Penyedia Jasa Konstruksi
b. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pekerjaan
Umum Nomor : 10/SE/M/2012 tanggal 4
Desember 2012 tentang tentang Pemberlakuan
Sertifikat Badan Usaha (SBU), Sertifikat Keahlian
(SKA) dan Sertifikat Ketrampilan (SKT) pada
pelaksanaan pengadaan pekerjaan Konstruksi
dan Jasa Konsultansi serta kualifikasi Penyedia
Jasa Kontruksi untuk Tahun Anggaran 2013.
c.Peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Nomor 10 tahun 2013 tentang Registrasi Jasa
Pelaksanaan Konstruksi
PAKET REHABILITASI JEMBATAN
JBT. KALIURANG (PARAKAN - PATEAN)
BAB VI
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
JULI 2014
P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H
DINAS BINA MARGA
PELELANGAN UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI
SUMBER DANA APBD-P POVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2014
PROGRAM :
REHABILITASI / PEMELIHARAAN JALAN
DAN JEMBATAN
BPT BINA MARGA WILAYAH WONOSOBO
BAB VI
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN
(KSO)
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha/Kemitraan (KSO)]
Nomor : ................, .................. 20....
Lampiran :
Kepada Yth.:
Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi selaku Kelompok Kerja Pekerjaan
Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Tengah Dana Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014
di
Semarang
Perihal : Penawaran Pekerjaan .................................... [nama pekerjaan sesuai
Lampiran 1 Lembar Data Pemilihan
Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan
Dokumen Pengadaan Nomor: 01/PANLEL/APBD-P/VII/2014 tanggal 2 Juli
2014 dan setelah kami pelajari dengan seksama Dokumen Pengadaan serta
adendum Dokumen Pengadaan, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk
pekerjaan Paket .................. .................. [sesuai Lampiran 1 Lembar Data Pemilihan]
sebesar Rp.................. (...............dalam huruf.....................) termasuk PPN.
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
di atas.
Penawaran ini berlaku selama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
batas akhir pemasukan penawaran.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami
lampirkan :
1) Hasil Pemindaian (scan) Jaminan Penawaran;
2) Hasil pemindaian (scan) Surat Kuasa , [apabila dikuasakan]
3) Hasil Pemindaian Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi, [apabila
bermitra];
4) Daftar Kuantitas dan Harga, dan Rekapitulasi harga;
a. Rekapitulasi Biaya
b. Daftar Kuantitas dan Harga
c. Daftar Kuantitas Mobilisasi Peralatan
d. Rincian Perhitungan Harga Lumpsum Pekerjaan Pemeliharaan Rutin
e. Harga Satuan Upah, Bahan dan Peralatan
5) Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. Metoda Pelaksanaan;
b. Jangka Waktu Pelaksanaan;
c. Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang
dibutuhkan;
d. Daftar Personil Inti;
e. Spesifikasi teknis [apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda dari yang
ditetapkan];
f. Bagian Pekerjaan yang akan disubkontrakkan(apabila ada);
g. Hasil pemindaian scan Surat Perjanjian Sewa Peralatan (jika peralatan
sewa)
6) Formulir RK3K;
7) Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri
(TKDN);
8) Dokumen isian kualifikasi yang dikirim melalui aplikasi SPSE ;
9) Dokumen lain :
a) Daftar barang yang diimpor (apabila dibutuhkan);
b) Analisa Teknis Satuan Pekerjaan (ATSP) untuk Pekerjaan Utama maupun
Mata Pembayaran Utama ;
c) Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) untuk Pekerjaan Utama maupun
Mata Pembayaran Utama ;
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan
sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan, serta Panitia Pengadaan tidak terikat untuk menetapkan
penawaran terendah sebagai pemenang. Apabila dana dalam dokumen
anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam
DPA Tahun Anggaran 2014, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan dan
kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
PT/Kemitraan (KSO) .........................
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
B. BENTUK SURAT KUASA
CONTOH-1
[Kop Surat Badan Usaha]
SURAT KUASA
Nomor : ..................
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : .................. ..................
Alamat Perusahaan : .................. ..................
Jabatan : ..................................... [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan] .................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Pendirian
No. ........ [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta] Notaris
.................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya (apabila ada), yang
selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
memberi kuasa kepada :
Nama : ...................................
1
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:
1. ............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan Banding.]
6. ............. [Dst. sesuai keperluan]
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., .................. 20.....
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
1
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya atau pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
CONTOH-2
[Kop Surat Badan Usaha KSO]
SURAT KUASA
Nomor : ..................
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : ....................................
Alamat Perusahaan : ....................................
Jabatan : .................................... [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan/Kepala Cabang/wakil kemitraan (KSO)]
.................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama [perusahaan/kemitraan (KSO)]
berdasarkan [Akta Notaris No. ...... [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal
penerbitan Akta] Notaris .................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta
perubahannya (apabila ada) atau Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO)
No ......... tanggal ..................], yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
memberi kuasa kepada:
2
Nama : ....................................
Alamat : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk:
1. .............. [Menandatangani Surat Penawaran,]
2. ............. [Menandatangani Pakta Integritas,]
3. ............. [Menandatangani Surat Perjanjian,]
4. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan,]
5. ............. [Menandatangani Surat Sanggahan Banding.]
6. ............. [Dst. sesuai keperluan]
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., .................. 20....
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
.................................... ...................................
(nama) (nama dan jabatan)
2
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.
Dalam hal KSO surat kuasa penandatanganan kontrak dapat diberlakukan apabila perjanjian
KSO sudah disahkan oleh notaris.
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)
CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
Sehubungan dengan pengumuman pelelangan pekerjaan .................................. yang
pembukaan penawarannya akan dilakukan di .................................. pada tanggal
.................... 20....., maka kami:
.................................................................... [nama peserta 1]
.................................................................... [nama peserta 2]
.................................................................... [nama peserta 3]
.................................................................... [dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama
dalam bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).
Kami menyetujui dan memutuskan bahwa :
1. Secara bersama-sama :
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah
..................................
b. Menunjuk .................................. [nama peserta 1] sebagai perusahaan utama
(leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan
atas nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab
baik secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai
ketentuan dokumen kontrak.
2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah :
............................... [nama peserta 1] sebesar ...% (.. persen)
............................... [nama peserta 2] sebesar .. % (.. persen)
............................... [nama peserta 3] sebesar ...% (.. persen)
............................... [dan seterusnya] sebesar ...% (.. persen)
3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai
sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian
dari kemitraan/KSO.
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama
secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota
kemitraan/KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek
pelaksanaan dari perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan,
perintah pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian
subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.
6. Wewenang menandatangani penawaran untuk dan atas nama kemitraan/KSO
diberikan kepada .................................. [nama wakil peserta] dalam kedudukannya
sebagai direktur utama/direktur pelaksana .................................. [nama peserta 1]
berdasarkan persetujuan tertulis (surat kuasa untuk menandatangani penawaran)
dari seluruh anggota kemitraan/KSO.
7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan
tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap () yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda
tangan di .. pada hari .. tanggal .. bulan
.., tahun ..
[Peserta 1] [Peserta 2]
(....) (....)
[Peserta 3] [dst]
(....) (....)
[Kop Surat Badan Usaha]
SURAT KUASA
*)
(untuk menandatangani penawaran atas nama kemitraan)
Nomor : ..................
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : .................. ..................
Alamat Perusahaan : .................. ..................
Jabatan : ..................................... [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan] .................. [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta
Pendirian No. ........ [No. Akta Notaris] tanggal .................. [tanggal penerbitan Akta]
Notaris .................. [nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya (apabila
ada), yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa,
memberi kuasa kepada :
Nama : ....................................
Alamat : ....................................
Jabatan : ....................................
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk menandatangani Surat
Penawaran atas nama kemitraan.. untuk pekerjaan
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................., .................. 20.....
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa
.................................. ..................................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
*
)
Surat Kuasa diberikan dari masing-masing penyedia/badan usaha anggota kemitraan
kepada yang mewakili kemitraan.
CONTOH
D. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
Dokumen Penawaran Teknis
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
1. metoda pelaksanaan pekerjaan [memberikan metoda pelaksanaan yang layak,
realistik dan tahapannya dapat dilaksanakan untuk penyelesaian pekerjaan utama
dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan, tahapan
dan cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal
sampai dengan akhir dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis],
sebagaimana tercantum dalam Lembar Data Pemilihan;
2. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan [tidak melampaui batas waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP];
3. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan utama minimal
[sebagaimana tercantum dalam LDK untuk penyelesaian pekerjaan utama yang
dilelangkan];
4. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [untuk penyelesaian
pekerjaan yang dilelangkan sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDK, serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan];
5. spesifikasi teknis [apabila mengajukan spesifikasi yang berbeda dari yang
ditetapkan];
6. bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan [sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP]; dan
7. [Hal-hal lain yang dipersyaratkan].
E. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT
KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
Uraian Pekerjaan
NIlai Gabungan Barang dan Jasa
(Rp)
TKDN
KDN KLN Total
Barang
/Jasa
Gabungan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Barang
3
I. Material
langsung (Bahan
Baku)
(1A) (1B) (1C) (1D)
II. Peralatan (Barang
Jadi)
(2A) (2B) (2C) (2D)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D)
Jasa
4
III. Manajemen
Proyek dan
Perekayasaan
(4A) (4B) (4C) (4D)
IV. Alat
Kerja/Fasilitas
Kerja
(5A) (5B) (5C) (5D)
V. Konstruksi dan
Fabrikasi
(6A) (6B) (6C) (6D)
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D)
C. Total Biasa (A+B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E)
1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya Material Langsung
(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa
lainnya dari dalam negeri.
2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung
(Bahan Baku), Peralatan (Barang Jadi), Manajemen Proyek dan
Perekayasaan, Alat Kerja/Fasilitas Kerja, Konstruksi dan Fabrikasi, dan Jasa
lainnya dari luar negeri.
3. Formulasi perhitungan :
3
diambil dari daftar inventarisasi barang yang diterbitkan Kementerian Perindustrian.
4
dilakukan perhitungan sendiri (self assessment)
% TKDN Gabungan
Barang & Jasa (9E)
=
Biaya Gabungan (9C) Biaya Gabungan LN (9B)
X 100%
Biaya Gabungan (9C)
F. BENTUK DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR
CONTOH
DAFTAR BARANG YANG DIIMPOR
5
NO NAMA
BARANG/URAIAN
SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA NEGARA
ASAL
TOTAL HARGA
5
diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor.
G. CONTOH BENTUK PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA KONTRAK (RK3K)
.
1. KEBIJAKAN K3
2. PERENCANAAN
1 2 3 4
(diisi dengan jenis /type
pekerjaan)
(diisi, JENIS BAHAYA & RISIKO pada
pekerjaan/ kegiatan dan/atau jenis alat,
jenis material, proses dan lingkungan kerja
terkait pekerjaan tersebut pada kolom no.
2)
(diisi jenis-jenis pengendalian risiko K3
berdasarkan hasil identifikasi BAHAYA & RISIKO
K3 yang tersebut pada kolom no. 3)
1 Contoh:
"Pekerjaan Tanah"
Galian Tanah Biasa:
- Galian Saluran L =1,5m,
dT= 2 m - -
dst. (silahkan diisi)
Contoh:
Jenis Bahaya & Risiko:
a) Tertimbun longsoran -> Luka berat
b) Terjatuh ke lubang -> Luka berat
Contoh :
Pengendalian Risiko K3
a) Buat Turap Penahan Tanah
b) Buat pagar pelindung
2 Contoh:
"Pekerjaan Pondasi"
Pondasi Tiang Pancang
- Pancang Beton Dia 40 Cm
- dst. (silahkan diisi)
Contoh :
Jenis Bahaya dan Risiko
a) Tertimpa crane terguling -> Luka
berat/mati (l
b) Terbentur tiang pancang
Contoh :
Pengendalian Risiko K3
a) Pastikan crane pancang laik pakai
b) Buat landasan crane yang kuat
3 dst. (silahkan diisi) dst. (silahkan diisi) dst. (silahkan diisi)
IDENTIFIKASI
JENIS BAHAYA & RISIKO K3
[Logo & Nama Perusahaan ]
(Berupa pernyataan/komitmen Direktur Utama atas nama perusahaan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.
PENGENDALIAN RISIKO K3 JENIS/TYPE PEKERJAAN NO
PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
(PRA-RK3K)
1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Bahaya
a
UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b
UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
c
d dst
3 Sasaran K3 dan Program K3
CONTOH :
Sasaran K3 :
a Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)
b Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 %
c Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaannya masing-masing
d dst
Program K3 :
a
b Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
c
d dst
menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
Organisasi K3 :
(Sasaran dan Program K3 yang akan dilaksanakan, harus disusun berdasarkan hasil identifikasi bahaya
dan penetapan pengendalian Risiko. Sasaran harus terukur secara kualitatif maupun kuantitatif)
Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
2) Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
CONTOH :
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam
melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
(Daftar Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3, sesuai dengan
pekerjaan/kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan)
Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk,
Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten
Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
Contoh:
Penanggung Jawab K3
Emergency/
kedaruratan
P3K Kebakaran
H. BENTUK ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
CONTOH
Jenis pekerjaan : ....................
Satuan/Unit : ....................
Nomor Pembayaran
No. Uraian Satuan
Kuantitas/
Koefisien
Harga
Satuan
Dasar
(Rp)
Harga
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
I Upah/Tenaga Kerja
-
-
Sub jumlah I .........
II Bahan/Material
-
-
Sub jumlah II .........
III Peralatan
-
-
Sub jumlah III .........
Sub jumlah (I+II+III) .........
IV Lain-lain
- Biaya umum
6
- Keuntungan
.....% x Sub jumlah (I+II+III)
.....% x Sub jumlah (I+II+III)
Sub Jumlah IV .........
Jumlah Harga = I+II+III+IV .........
Harga satuan pekerjaan .......... (dibulatkan)
6
Biaya umum termasuk biaya keperluan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
I. BENTUK DAFTAR MOBILISASI (dihilangkan saja sudah menjadi
lampiran penawaran)
CONTOH
Untuk Semua Paket
KEGIATAN PEMELIHARAAN BERKALA JALAN
PAKET Pemeliharaan Berkala Jalan Bts. Banyumas Tengah - Klampok
NO. RUAS JALAN 035
TAHUN ANGGARAN 2 0 1 2
PROVINSI/KAB/KOTA Jawa Tengah
MATA PEMBAYARAN : 1.2
URAIAN : MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
SATUAN PEMBAYARAN : LS
HARGA JUMLAH
SATUAN VOLUME SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. FASILITAS PENYEDIA JASA
1 Sewa / Pembuatan Kantor Lapangan dan barak kerja LS 1,00
2 Sewa / Pembuatan Barak, Gudang, dll LS 1,00
3 Papan Nama Kegiatan Bh 2,00
Jumlah A
B. FASILITAS DIREKSI PEKERJAAN
1 Sewa kendaraan roda 2 ( Untuk Selama Masa Kontrak) LS 1,00
2 Sewa kendaraan roda 4 (Untuk Selama Masa Kontrak) LS 1,00
Jumlah B
C. PERALATAN
1 Asphalt Mixing Plant Unit -
2 Compresor Unit 1,00
3 Asphalt Sprayer Unit 1,00
4 Asphalt Finisher Unit 1,00
5 Tandem Roller 6-8 T Unit 1,00
6 P. Tire Roller 8-10 T Unit 1,00
7 Dump Truck Unit 4,00
8 Vibratory Roller 5-8 T Unit 1,00
9 Excavator Unit -
10 Motor Grader > 100 HP Unit -
11 Concrete Mixer 0,3-0,6M3 Unit 1,00
12 Concrete Vibrator Unit -
13 Penghampar Beton Unit -
14 Truc Mixer Agilator Unit -
15 Set 1,00
Jumlah C
D. LAIN - LAIN
Jumlah D
Total Biaya Mobilisasi ( A + B + C + D )
FORMULIR STANDAR UNTUK
PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN
No. U R A I A N
Peralatan Laboratorium (Uji penetrasi, titik lembek,
Marshal, Ekstraksi dan Core Drill)
:
:
:
:
:
J. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK
CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ....
Yang bertanda tangan dibawah ini: ........
dalam jabatan selaku ........ dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama .......... [nama bank] berkedudukan di
............ [alamat]
untuk selanjutnya disebut:
PENJAMIN
dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ........ [Pokja ULP]
Alamat : ........
selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN
sejumlah uang Rp ........
(terbilang ................)
sebagai Jaminan Penawaran dalam mengajukan penawaran untuk pelelangan
pekerjaan .......... dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : ........ [peserta pelelangan]
Alamat : ........
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan yaitu :
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau
sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak :
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Garansi Bank berlaku selama (.) hari kalender,
dan efektif mulai dari tanggal .... [diisi sesuai dengan tanggal
batas akhir pemasukan penawaran]
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan
dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya
benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual
untuk melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1831 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .....
Dikeluarkan di : ....
Pada tanggal : ....
[Bank]
Materai Rp.6000,00
....
[Nama dan Jabatan]
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ...........[bank]
K. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN
CONTOH
[Kop Penerbit Jaminan]
JAMINAN PENAWARAN
Nomor Jaminan : .... Nilai : ....
1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : .... [nama],
.... [alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN,
dan .... [nama penerbit jaminan], ....
[alamat], sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN,
bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada ....
[nama Pokja ULP], ........ [alamat]
sebagai Pelaksana Pelelangan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas
uang sejumlah Rp .... (terbilang .................)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
....... yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku apabila TERJAMIN :
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan
atau sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak :
1) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai
pemenang;
2) menandatangani Kontrak; atau
3) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi sebagai calon
pemenang;
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
4. Surat Jaminan ini berlaku selama . (..) hari kalender dan
efektif mulai tanggal [diisi sesuai dengan tanggal batas akhir
pemasukan penawaran]
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji/wanprestasi.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus
sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di
pada tanggal ...
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke ....[Penerbit Jaminan]
L. BENTUK PAKTA INTEGRITAS
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa Kemitraan/KSO]
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan :
Bertindak
untuk
dan atas nama
: PT/CV/Firma/ atau lainnya [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
dalam rangka pengadaan [isi nama paket] pada .
[isi sesuai dengan nama Pokja ULP] dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. akan melaporkan kepada APIP [isi sesuai dengan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi] dan/atau LKPP apabila
mengetahui ada indikasi KKN dalam proses pengadaan ini;
3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan
profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara
pidana.
[tempat], . [tanggal] [bulan] 20. [tahun]
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan :
Bertindak
untuk dan
atas nama
: PT/CV/Firma/ atau lainnya [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
2. Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan :
Bertindak
untuk dan
atas nama
: PT/CV/Firma/ atau lainnya [pilih yang sesuai
dan cantumkan nama]
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan [isi nama paket] pada
[isi sesuai dengan nama Pokja ULP] dengan ini menyatakan bahwa:
1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. akan melaporkan kepada APIP [isi sesuai dengan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi] dan/atau LKPP apabila
mengetahui ada indikasi KKN dalam proses pengadaan ini;
3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan
profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara
pidana.
[tempat], .. [tanggal] [bulan] 20. [tahun]
[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]
[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],
[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]
[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]
M. BENTUK FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI
FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI
UNTUK BADAN USAHA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : ..[diisi sesuai jabatan dalam akta pendirian
perusahaan dan perubahannya]
Bertindak
untuk
dan atas nama
: PT/CV/Firma/Koperasi [pilih yang sesuai dan
cantumkan nama badan usaha]
Alamat :
No. Telepon : ...............
No. Fax : ...............
E-mail : ...............
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1. saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak
berdasarkan Akte Notaris [sesuai akta
pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan secara jelas nomor dan
tanggal akta pendirian/perubahan/surat kuasa. Jika kemitraan/KSO maka
dicantumkan tambahan Surat Perjanjian Kemitraan/KSO];
2. saya bukan sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/
Institusi [bagi pegawai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi
yang sedang cuti diluar tanggungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi ditulis sebagai berikut : Saya merupakan pegawai
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang sedang cuti diluar
tanggungan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan
dengan para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam
proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak
masuk dalam Daftar Hitam;
7. data-data saya/badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
A. Data Administrasi
1. Nama (PT/CV/Firma/
atau lainnya) :
2. Status : Pusat Cabang
3. Alamat Kantor Pusat :
No. Telepon :
No. Fax :
E-mail :
4. Alamat Kantor Cabang :
No. Telepon :
No. Fax :
E-mail :
B. Ijin Usaha
1. Surat Ijin Usaha jasa Konstruksi : a. Nomor .
b. Tanggal .
2. Masa berlaku ijin usaha : ..
3. Instansi pemberi ijin usaha : ..
C. Sertifikat Badan Usaha
1. Sertifikat Badan Usaha (SBU) : a. Nomor : ..
b. Tanggal : ..
2. Masa berlaku : ..
3. Instansi pemberi ijin : ..
4. Klasifikasi : ..
5. Sub Klasifikasi : ..
D. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha
1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/ atau lainnya
a. Nomor Akta :
b.Tanggal :
c. Nama Notaris :
2. Akta Perubahan Terakhir
a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :
E. Pengelola Badan Usaha
1. Komisaris/Pengawas untuk Perseroan Terbatas (PT)
No. Nama No. KTP Jabatan dalam Badan Usaha
2. Direksi/Pengurus Badan Usaha
No. Nama No. KTP Jabatan dalam Badan Usaha
F. Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk
CV/Firma)
No. Nama No. KTP Persentase
2. Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak :
b. Bukti Laporan Pajak Tahun
terakhir : No. Tanggal .
c. Bukti Laporan Bulanan (tiga
bulan terakhir) :
Bulan :
1) PPh Pasal 21 : No. Tanggal .
2) PPh Pasal 23 : No. Tanggal .
3) PPh Pasal 25/Pasal 29 : No. Tanggal .
4) PPN : No. Tanggal .
Bulan :
1) PPh Pasal 21 : No. Tanggal .
2) PPh Pasal 23 : No. Tanggal .
3) PPh Pasal 25/Pasal 29 : No. Tanggal .
4) PPN : No. Tanggal .
Bulan :
1) PPh Pasal 21 : No. Tanggal .
2) PPh Pasal 23 : No. Tanggal .
3) PPh Pasal 25/Pasal 29 : No. Tanggal .
4) PPN : No. Tanggal .
d. Surat Keterangan Fiskal*) : No. Tanggal .
*) apabila digunakan oleh penyedia sebagai pengganti huruf bdan c
G. Data Personalia (Tenaga ahli /teknis badan usaha)
No. Nama
Tgl/bln/thn
lahir
Tingkat
Pendidikan
Jabatan
dalam
Pekerjaan
Pengalaman
Kerja
(Tahun)
Profesi/
keahlian
Tahun
Sertifi
kat/
Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
H. Data Peralatan
No.
jenis
Fasilitas/Per
alatan/Perle
ngkapan
Jumlah
Kapasitas
atau output
pada saat
ini
Merk
dan
Tipe
Tahun
Pembu
atan
Kondisi
(%)
Lokasi
Sekarang
Status Ke
Pemilikan
(milik /
sewa/lain
nya)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. Data Pengalaman Perusahaan (nilai paket tertinggi pengalaman sesuai
subbidang yang dipersyaratkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir)
No.
Nama Paket
Pekerjaan
Sub
Bidang
Pekerja
an
Lokasi
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen
Kontrak
Tanggal Selesai
Nama
Alamat
dan
Telepon
Nomor
dan
Tangga
l
Nilai
(Rp)
BA
Serah
Terima
Pertam
a(PHO)
BA
Serah
Terima
Akhir
(FHO)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
J. Data Pengalaman Perusahaan dalam 5 tahun terakhir (digunakan untuk
penilaian SKP = 1,2 N bagi paket pekerjaan Non Kecil)
No
Nama
Paket
Pekerjaan
Lokasi
Pemberi Tugas/
Pejabat Pembuat
Komitmen
Kontrak
Progres Terakhir
Nama
Alamat
dan
Telepon
Nomor
dan
Tanggal
Nilai (Rp) Kontrak
(rencana)
%
Prstasi
Kerja %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
K. Data Pekerjaan yang sedang Dilaksanakan (untuk perhitungan SKP =
KP Jumlah paket yang sedang dikerjakan)
No
Nama Paket
Pekerjaan
Lokasi
Pemberi Tugas/
Pejabat
Pembuat
Komitmen
Kontrak
Rencana
Tanggal
Kontrak
berakhir
Nama
Alamat
dan
Telepon
Nomor
dan
Tanggal
Nilai (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8
L. Modal Kerja
Surat dukungan keuangan dari Bank:
Nomor :
Tanggal :
Nama Bank :
Nilai : Rp . ( .... dalam huruf..)
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha
yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan
secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
[tempat], .. [tanggal] [bulan] 20. [tahun]
PT/ atau lainnya
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
[rekatkan meterai Rp 6.000,-
dan tanda tangan]
(nama lengkap wakil sah badan usaha)
[jabatan pada badan usaha]
M. BENTUK SURAT PERJANJIAN SEWA PERALATAN
SURAT PERJ ANJ IAN SEWA PERALATAN
Nomor :...........................
ANTARA
(nama perusahaan pemilik alat)
......................................................................................................................
..................
DAN
......................................................................................................................
..................
(nama perusahaan penyewa alat)
UNTUK
MENYEWAKAN PERALATAN PELAKSANA KONSTRUKSI
PEKERJAAN
.........................................
.........................................
..........................
(nama pekerjaan yang akan dilaksanakan)
Surat Perjanjian ini dibuat di .................................. pada hari
................................. tanggal ..................................... bulan
...................................tahun ......................................................
(tempat, tanggal, bulan dan tahun penandatanganan Surat Perjanjian)
antara