Anda di halaman 1dari 9

Modul 3

Lokasi ritel
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel (retail
marketing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses di
bandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya
menjual produk yang sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya
setting/ambience yang bagus. eberapa jenis gerai yang berbeda seperti
supermarket, !ariety storel department store, toko fashion, dapat berkumpul di
suatu area perdagangan ritelseperti mal atau pusat bisnis. "asing-masing
mendapatkan pembeli dari segmen yang sesuai incaran mereka. #al itu di
mungkinkan setelah masing-masing peritel mempelajari karakteristik mall atau
puasat perbelanjaan yang bersangkutan dari berbagai aspeknya, seperti luas dan
kepadatan $ilayah/area yang dilayaninya.erbagai faktor tersebut akan
mendatangkan informasi tentang banyaknya kunjungan masyarakat ke mal setiap
harinya dan perkiraan belanja.
%ntuk beberapa alasan, lokasi toko sering merupakan keputusan terpenting oleh
seorang retailer. Pertama, lokasi merupakan pertimbangan utama dalam pilihan
toko customer. &ebagai contoh, ketika memilih dimana anda akan mencuci mobil,
anda biasanya akan memilih lokasi yang paling dekat dari rumah atau kantor.
'edua, keputusan lokasi memiliki kepentingan strategis karena dapat digunakan
untuk mengembangkan keunggulan kompetitif yang terus menerus. (etailer dapat
merubah harga, jasa, dan bermacam-macam barang dalam $aktu yang relatif
singkat. )amun pengambilan keputusan akan lokasi lebih sulit untuk dirubah,
karena retailer harus melakukan in!estasi tambahan untuk membeli atau
mengembangkan real estate, atau membuat perjanjian jangka panjang se$a-
menye$a dengan pengembang. *idak $ajar, misalnya bagi suatu toko nasional
untuk menye$a tempat dalam + , -. tahun. 'arena itu retailer dengan lokasi yang
sangat baik memiliki keunggulan strategis yang tidak mudah ditiru kompetitor.
'eputusan lokasi telah menjadi semakin penting sekarang ini. Pertama, karena
semakin banyak retailer (khususnya jaringan toko nasional, misalnya *oys /(/ %s,
*he 0ap, dsb.) yang membuka toko di lokasi , lokasi baru, menjadikan lokasi yang
lebih baik semakin sulit untuk diperoleh. "asalah ini semakin kompleks ditambah
dengan penurunan pertumbahan populasi (di 1merika) dan penurunan
pembangunan shopping center yang baru. &ebuah retailer mungkin dapat
menemukan tempat yang cocok, namun biaya se$anya mahal, perjanjian se$a
yang rumit, dan perlengkapan dan remodeling yang mahal dapat membuat biaya
pengeluaran menjadi tinggi.
Pokok Persoalan Khusus bagi Retailer Jasa
"emiliki lokasi yang baik mungkin lebih penting lagi bagi retailer jasa daripada
retailer produk/barang. agaimanapun juga, jasa merupakan komoditas yang tidak
dapat bertahan lama. 2ika ia tidak tersedia ketika customer membutuhkannya
karena suatu lokasi yang buruk, maka tidak ada lagi kesempatan kedua.
'eunggulan kompetitif akan terus bertambah pada retailer jasa yang
mempertahankan lokasi-lokasi yang nyaman.
Pertimbangkan sebagai contohnya, mesin 1*". eberapa tahun lampau, nasabah
masih harus mengambil uang dengan seorang teller dalam jam kerja di sebuah
bank. "enariknya banyak orang yang hanya memiliki $aktu di pagi hari dimana
hampir semua bank masih tutup3 ataupun pada malam hari dan akhir pekan.
'eberadaan 1*" bukan hanya menyelesaikan masalah ini, namun juga mereka
diletakkan dengan nyaman pada lokasi-lokasi yang memudahkan nasabah.
%ntuk penyedia jasa lainnya, keberadaan lokasi 4sik mereka bahkan menjadi tidak
penting atau /maya/. 2asa seperti layanan pengiriman barang %P& atau *5'5 bahkan
datang kepada customer. (ibuan jasa lainnya menjalankan fungsi mereka di
5nternet. &ebagai contoh, orang dapat menemukan bantuan penelitian sekolah
(lexis-nexis.com/uni!erse), menganalisa penjualan mobil (kbb.com), atau memilih
tempat retail (claritas.com).
Tipe-tipe Lokasi Retail
anyak tipe lokasi tersedia bagi toko-toko retail, masing-masing dengan kelebihan
dan kekurangannya. "emilih suatu lokasi khusus melibatkan analisa untung-rugi.
1nalisa ini secara umum mempertimbangkan biaya dengan nilai dari lokasi khusus
bagi retailer. &ebagai contoh, lokasi terbaik bagi minimarket +-6le!en tidak harus
merupakan lokasi terbaik bagi toko khusus &aks 7ifth 1!e.
(etailer memiliki tiga bentuk dasar lokasi untuk dipilih8 9aerah Pusat isnis,
&hopping :enter, atau lokasi 7reestanding. "ereka juga dapat memilih kios-kios,
yang menjual tempat yang biasa ditemukan di daerah umum mall. 1khirnya retailer
dapat mengambil tempat dalam suatu pengembangan campuran. agian berikut
menjelaskan jenis , jenis lokasi dan kriteria yang ada dalam memilih suatu lokasi
khusus.
9aerah Pusat isnis merupakan daerah bisnis dalam kota. 'arena akti!itas
bisnisnya, membuat banyak orang datang ke daerah tersebut. 2uga orang harus
datang ke daerah tersebut untuk bekerja. 2uga merupakan pusat transportasi dan
ada banyak pejalan kaki. 1khirnya, daerah pusat bisnis yang paling berhasil adalah
dimana ada banyak penduduk yang tinggal di area tersebut.
)amun daerah pusat bisnis memiliki kekurangannya. "asalah keamanan, seperti
pengutil, dan masalah parkir sering menjadi kendala. *ingkat kejahatan yang tinggi,
kerusakan kota, dan tidak adanya pengendalian akan faktor cuaca dapat
mengecilkan minat pembeli. erbelanja di malam hari dan akhir pekan cenderung
lambat / sepi. 2uga tidak seperti pada shopping center yang modern, daerah pusat
bisnis juga kurang perencanaan. 9i satu blok bisa dipenuhi toko-toko butik, namun
pada blok lain dipenuhi rumah-rumah kumuh, sehingga konsumen tidak dapat
memperoleh cukup retailer yang menarik yang dapat dikunjungi.
eberapa daerah pusat bisnis juga digentri4kasi, dimana bangunan lama
dirubuhkan dan diganti dengan kantor yang baru, pengembangan perumahan, dan
retailer-retailer. 'enapa hal ini terjadi;
0entri4kasi merupakan perubahan alami dalam retail. (etailer mengikuti
customer ke daerah tinggal dan bekerja mereka.
Pengembang tidak membangun cukup mall, dan sulit menemukan lokasi
yang baik pada mall yang berhasil.
*oko , toko nasional yang berhasil seperti &tarbucks dan yang lainnya
membutuhkan lokasi tersebut untuk ekspansi mereka.
iaya yang diperlukan lebih rendah dibandingkan dengan mall.
'ota , kota memberikan insentif untuk menempatkan toko , toko tersebut
pada pusat kota/penduduk. (misalnya di 5ndonesia 8 :arrefour)
anyak kota menggunakan hiburan untuk menarik orang ke lokasi tersebut3
misalnya dengan pekan raya kerajinan dan memasak, kereta kuda, dsb.
0entri4kasi daerah pusat bisnis tidak selalu berhasil. <rang lebih suka pergi ke
shopping center yang dekat dengan rumah untuk mendapatkan barang yang sama.
&elain itu customer yang berorientasi pada nilai (back to basic) tidak tertarik untuk
ke area tersebut karena dipenuhi retailer high-end (mahal).
&isi lain retail di daerah pusat bisnis adalah peluang yang ada di bagian dalam kota,
dimana populasinya tinggi, dan $alau pendapatan mereka lebih rendah, namun
!olume penjualan lebih tinggi, sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih
besar.
<perasi yang berhasil pada bagian dalam kota, memerlukan perhatian khusus.
"anajemen perlu berkomitmen untuk melakukan inisiatif. (etailer perlu melakukan
riset marketing dan analisa real estate sebelum terjun ke pasar. "anajer terbaik
yang paling berpengalaman dan sensitif akan masalah budaya harus secara
menyeluruh terlibat dalam komunitas. Perlu disusun pencampuran untuk memenuhi
kebutuhan dari area.
Proses gentri4kasi di =main street / jalan utama> tampaknya lebih berhasil. =main
street> merupakan daerah pusat bisnis yang terletak di area perbelanjaan
tradisional di kota kecil atau pinggiran daerah bisnis. 'arakteristiknya hampir sama
dengan daerah pusat bisnis, namun tingkat biayanya lebih rendah, tidak menarik
lebih banyak orang karena lebih sedikit orang yang bekerja di daerah tersebut,
tidak memberikan banyak pilihan, dan tidak mena$arkan hiburan atau akti4tas
rekreasi lainnya.
"ain street tidak asing bagi retailer nasional, karena sering banyak customer inti
mereka berada di daerah tersebut, para $anita dan pria yang cukup berada yang
tinggal dan berbelanja di daerah tersebut.
9alam beberapa situasi, lokasi main street berjuang untuk mempertahankan
keunggulan tradisional mereka terhadap gangguan retailer besar.
&hopping :enter. 9ari tahun -?@.an hingga -?A.an, proses retail menurun pada
daerah pusat bisnis. 9an timbul kebutuhan akan toko yang dekat dengan rumah.
&hopping center yang besar menyediakan berbagai macam hal / barang yang
melampaui yang ada pada daerah pusat bisnis. "enggabungkan berbagai toko di
satu atap, menciptakan sinergi yang menarik lebih banyak customer. *idak jarang
sebuah toko meningkat penjualannya ketika ada toko pesaing masuk di shopping
center yang sama.
&ebuah shopping center merupakan kelompok retail dan perdagangan lainnya yang
direncanakan, dikembangkan, dimiliki dan dikelola sebagai satu properti tunggal.
9ua jenis bentuk utama shopping center adalah strip center dan mall. &trip center
biasanya memiliki tempat parkir di depan toko. "all lebih fokus pada para pejalan
kaki. 9imana customer parkir di luar area, dan berjalan ke toko.
&trip &hopping :enter. 1da tiga jenis bentuknya8 neighborhood center, community
center, dan po$er center. &trip center mena$arkan lokasi yang nyaman, tempat
parkir yang mudah, dan biaya se$a yang relatif murah.
)eighborhood :enter dirancang untuk menyediakan kebutuhan harian customer,
biasanya berupa supermarket, toko obat, salon, dan laundry.
:ommunity center menyediakan ruang lingkup yang lebih besar dari neighborhood
center, misalnya supermarket, toko obat super, discount department store. &ering
juga termasuk oB-price store atau category killer yang menjual produk seperti
pakaian, barang-barang rumah, mainan, sepatu, makanan he$an, barang
elektronik, dab barang olah raga.
Po$er :enter didominasi oleh discount department store, oB-price store, club
$arehouse, atau category killer. erbeda dengan dua center sebelumnya, sebuah
po$er center sering termasuk beberapa site freestanding (yang tidak
terhubungkan) dan dapat hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil khusus.
&edemikian rupa, mereka dapat disusun seperti cluster perkampungan.
&uatu po$er center merupakan lokasi alami bagi penye$a yang besar, dimana
mereka tidak ingin membayar biaya se$a yang besar dari shopping mall.
&hopping "alls memiliki beberapa keunggulan dari lokasi alternatif. Pertama, karena
berbagai jenis produk tersedia didalamnya, dan peluang untung mengkombinasikan
belanja dengan hiburan, shopping mall telah menjadi "ain &treet bagi pembelanja
saat ini. <rang-orang muda berjalan-jalan dengan teman-temannya, para $arga
yang lebih tua dengan sepatu )ikenya dapat berolahraga dengan berjalan-jalan
berkeliling mall, dan keluarga-keluarga menjadikan perjalanan ke mall sebagai
bentuk hiburan yang murah (selama mereka tidak membeli apapun). %ntuk
meningkatkan pengalaman berbelanja, banyak mall menyediakan makanan dan
hiburan.
'eunggulan kedua dari berlokasi di shopping mall adalah campuran penye$a (toko)
dapat direncanakan / diatur. Pemilik shopping mall dapat mengatur jumlah jenis
retailer sehingga customer mendapatkan pengalaman berbelanja di satu tempat
dengan berbagai kelengkapan keragaman produk. "anajer mall juga dapat
pencampuran toko, untuk produk belanja biasa dan produk khusus. 9imana
misalnya saat seseorang ke mall untuk membeli suatu produk khusus seperti
sepatu, mereka dapat tertarik juga terhadap produk lainnya.
'eunggulan ketiga adalah para penye$a tidak perlu kha$atir akan lingkungan
eksternal. "anajemen mall akan mengatur pera$atan lainnya. 2uga akan diatur
kesamaan dengan toko lainnya, seperti kesamaan jam buka/tutup, dan bahkan
kesamaan bentuk tampilan toko (kaca-display).
Calau memiliki banyak keunggulan, mall juga memiliki kekurangannya, misalnya
biaya se$a yang lebih tinggi, kadang penye$a tidak menyukai manajer mall yang
memiliki kendali atas operasional mereka. 1khirnya, persaingan di dalam shopping
center akan sangat tinggi.
(egional :enter merupakan bentuk pusat belanja yang menyediakan barang-
barang umum (kebanyakan pakaian) dan berbagai jasa tradisional.
&uperregional :enter, sama seperti regional center, namun memiliki luas yang jauh
lebih besar (bisa hingga empat kali luas regional center).
7ashion/&pecialty :enter utamanya terdiri dari toko-toko pakaian kelas atas, butik,
dan toko bingkisan untuk kalangan atas dengan kualitas dan harga yang tinggi.
iasanya tidak perlu didukung oleh toko lainnya, namun dapat ditemani dengan
tempat makanan, minuman, ataupun bioskop. 9esain 4siknya sangat spesi4k,
menekankan dekorasi yang kaya dan berkualitas tinggi.
iasanya fashion/specialty center dapat ditemukan di lokasi dengan tingkat
pendapatan yang tinggi, daerah $isata, atau daerah pusat bisnis. eberapa pusat
fashion atau produk khusus ini juga mulai mengembangkan bisnisnya dengan
masuk ke mall / shopping center tertentu.
<utlet :enter kebanyakan terdiri dari produk-produk pabrik yang menjual brand
mereka sendiri, biasanya dengan discount / potongan harga. eberapa ahli industri
juga menyebutnya sebagai !alue center atau !alue megamall. &erupa dengan
po$er center, penyusunan tampilan / lokasi bisa dalam bentuk cluster.
<utlet center terus berkembang dari bentuk tradisionalnya hingga bahkan dapat
memiliki komponen hiburan yang kuat, seperti teater 4lm dan restoran.
<utlet center diatur sedemikian rupa agar lokasinya tidak terlalu berdekatan
dengan toko sejenis di shopping mall, sehingga tidak terjadi masalah terkait
khususnya dengan harga.
"asa depan outlet center di 1merika semakin tidak pasti, setelah bertahun-tahun
terus meningkat, trend terbaru menunjukkan penurunan. 9ari -?AA hingga -??+
jumlah outlet naik tiga kali lipat dari -.A ke DE?. pada akhir -??A, hanya ada D.-.
Penyebab penurunan antara lain bangunan-bangunan yang lokasinya kurang
produktif, peningkatan kompetisi, dan tingkat kerumitan konsumen yang semakin
meningkat.
Calau ada penurunan pada outlet center di 1merika, popularitasnya meningkat di
2epang dan 6ropa. eberapa orang yakin bahkan outlet center yang buruk pun
menghasilkan uang di 6ropa. Pada beberapa tempat, harga pakaian harus
didiscount D.F dan harga pakaian kelas atas perlu discount @.F. #arga yang
murah bukan satu-satunya penggerak ekspansi outlet mall di 6ropa, faktor lainnya
adalah pengenalan (promosi) brand/merk. (eebok melakukannya, dan di 6ropa
mereka dapat menghasilkan G.F lebih banyak dari di 1merika.
*heme/7esti!al :enter memiliki ciri khas suatu kesatuan tema yang ditampilkan tiap
, tiap toko dalam desain arsitektunya, dan dalam tingkatan tertentu, melalui produk
mereka. iasanya lebih ditujukan pada turis. 9apat didukung dengan restoran dan
fasilitas hiburan lainnya. 'arena kurangnya toko tradisional dan sering dianggap
sebagai sesuatu yang bersifat trend, sering dianggap pelaku industri sebagai
sesuatu yang beresiko, dan in!estasi yang tidak stabil.
7reestanding &ite merupakan lokasi retail yang tidak terhubungkan dengan retailer
lain sering berdekatan dengan mall. (etailer dengan gudang besar dan hypermarket
seringkali menggunakan freestanding. :ategory killer seperti *oys /(/ %s juga
memanfaatkan freestanding. 'elebihannya adalah lokasi mudah dilihat, biaya se$a
yang murah, tempat parkir yang luas, tidak ada kompetisi langsung, lebih nyaman
bagi customer, lebih sedikit batasan dalam $aktu, atau lambang, atau produk, dan
mudah diperluas. 'ekurangannya yang paling serius adalah kurangnya sinergi
dengan toko lainnya. &ebuah retailer di lokasi freestanding harus merupakan tujuan
utama bagi customer, ia harus dapat mena$arkan sesuatu yang istime$a dari
produk, harga, promosi, atau jasanya.
eberapa retailer melaporkan bah$a toko dengan lokasi pada freestanding
menghasilkan lebih baik daripada toko di mall.
Peluang Lokasi Retail Lainnya
'ios merupakan lokasi alternatif di dalam mall. Pengembangan penggunaan
campuran (mixed-use) dan lokasi retail non tradisional lainnya juga dibahas pada
bagian ini.
'ios merupakan tempat penjualan yang biasa ditemukan di area mall. (elatif tidak
mahal dibanding toko biasa. <perator mall harus peka dalam pengaturan kios agar
tidak menghalangi suatu toko, tidak sesuai dengan image mall, atau mungkin
persaingan tidak sehat dengan produk sejenis.
Pengembangan "ixed-use menggabungkan berbagai penggunaan yang berbeda
dalam satu kompleks, termasuk shopping center, menara kantor, hotel, kompleks
tempat tinggal, pusat umum, dan pusat rapat. Populer bagi retailer karena
memba$a tambahan pembelanja pada toko mereka, dan mengoptimalkan funsi
tempat dengan produktif.
Lokasi )ontradisional. (etailer dan penyedia jasa juga mencari jalan untuk
mengembangkan pasar mereka. &atu area dengan banyak pejalan kaki yang makin
populer bagi retail nasional adalah airport / bandara. agaimanapun juga, apa cara
terbaik untuk menghabiskan $aktu menunggu daripada secangkir kopi &tarbucks
atau mampir di Hictoria/s &ecret; Penjualan di airport bisa tiga hingga empat kali
lipat lebih tinggi dari di mall biasa. )amun biaya se$anya minimal E.F lebih tinggi
daripada di mall. 2uga biayanya dapat lebih tinggi , jam kerja lebih panjang dan
karena lokasi biasanya lebih sulit bagi pekerja, maka harus memberikan gaji yang
lebih besar. Produk jual terbaik adalah yang berupa hadiah, kebutuhan, dan barang
yang mudah dibungkus.
Lokasi dan Strategi Retail
9epartemen &tore / Pusat Perbelanjaan biasanya berlokasi di daerah pusat bisnis
dan regional atau superregional center. Lokasi ini menarik banyak orang karena
ukurannya yang besar dan pilihan barangnya yang luas. "emiliki potensi customer
yang bekerja di daerah tersebut, lokasi juga merupakan sumber hiburan dan
rekreasi. Lokasi mall juga melindungi terhadap lingkungan cuaca, serta memberikan
rasa lingkungan yang aman.
*oko Pakaian 'husus juga berusaha mengambil lokasi di daerah pusat bisnis,
lingkungan sekitarnya, dan kebanyakan mall, termasuk pusat belanja regional dan
superregional, fashion/specialty center dan theme/festi!al center. Lokasi tersebut
populer sama seperti pada departemen store, karena menyediakan jumlah orang
yang banyak, menyediakan peluang hiburan dan rekreasi, juga menyediakan
keamanan, keseragaman dan $aktu panjanga operasional, perlindungan terhadap
cuaca, keseimbangan pencampuran penye$a (toko) yang konsisten dengan target
pasarnya. *oko pakaian khusus memiliki shopping goods , produk dimana konsumen
menghabiskan $aktu untuk membandingkan alternatif yang ada. "all dan daerah
pusat bisnis memfasilitasi perilaku belanja seperti ini dengan mengatur beberapa
toko dengan jenis barang yang sama sehingga customer dapat membandingkan
antar toko.
:ategory 'iller seperti #ome 9epot, &ports 1uthority, dan *oys /(/ %s biasanya
ditemukan di po$er center atau lokasi freestanding. 1lasannya pertama karena
mereka bersaing secara harga, lokasi tersebut berbiaya lebih murah. 'edua akses
parkir yang lebih mudah. Iang terakhir, category killer merupakan toko tujuan yang
merupakan penarik customer, sehingga tidak penting bila terletak berdampingan
dengan toko yang menjual barang sejenis.
*oko 0rosir biasanya terletak di neighborhood strip center, memiliki produk dengan
harga yang murah, dan lokasinya murah. "emiliki tempat parkir yang luas dan
mudah diakses. <rang biasanya tidak mau berjalan jauh hanya untuk berbelanja
keperluan harian. *oko grosir memiliki con!enience goods , produk dimana
konsumen tidak akan menghabiskan $aktu untuk menge!aluasinya sebelum
membeli, seperti susu dan roti. 'unci sukses lokasi adalah mudah diakses bagi
customer. )eighborhood strip center memenuhi kriteria ini.
'adang kala ada toko $holesale yang lokasinya kurang dekat dengan rumah
nasabah, namun memiliki harga yang sangat murah. 'onsumen mereka rela
mengorbankan $aktu dan kenyamanan mereka untuk mendapatkan harga yang
lebih murah tersebut. (lokasi JK freestanding)
<ptical outiLue terletak di lokasi "ain &treet, $alau bukan suatu daerah
perdagangan yang besar, atau suatu shopping center, namun sesuai untuk orang
yang bekerja dan tinggal di daerah tersebut.
(etailer di "ain &treet ini menyadari bah$a lokasi mereka kekurangan faktor
hiburan dan rekreasi yang ada pada shopping center, sehingga mereka mendukung
festi!al seni dan musik untuk memba$a orang ke daerah tersebut.
*oko ini juga menyadari masalah lain berupa perlindungan terhadap cuaca, juga
pertimbangan keamanan, namun kebanyakan toko telah tutup di malam hari.
Pengaturan toko juga tidak seimbang, toko butik ini berbagi bloknya dengan toko
baju bekas, dan sebuah tempat makan yang murah. Iang terakhir adalah masalah
tempat parkir yang kurang.
)amun secara umum, lokasi "ain &treet ini dinilai masih menarik. iaya se$a dinilai
lebih murah dibandingkan dengan shopping mall. iasanya ada cukup banyak
pejalan kaki. *idak banyak peraturan yang mengatur berbagai hal seperti pada
mall. 9an $alau ada persaingan sejenis, namun tidak terlalu hebat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
&ecara umum perusahaan dalam melaksanakan strategi lokasi mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut8
! Tenaga Ker"a
'arya$an merupakan input paling penting bagi perusahaan, sehingga tingkat
produkti!itas tenaga kerja sangat menentukan keberhasilan atau kesuksesan
perusahaan. erkaitan dengan strategi lokasi maka banyak perusahaan
mempertimbangkan factor seberapa produkti4tas tenaga kerja di beberapa
alternatif lokasi yang dipertimbangkan.
#! $iaya
iaya yang terkadung dalam lokasi ada dua macam yaitu pertama adalah biaya
nyata (tangible cost)yang dapat dihitung atau langsung dikenali secara tepat,
meliputi antara lain8 biaya pelayanan umum, tenaga kerja, bahan mentah, pajak,
penyusutan, dan biaya lainnya. &edangkan yang kedua adalah biaya tidak nyata
(intangible cost) lebih sulit ditentukan, meliputi kualitas pendidikan, sikap calon
karya$an, standar hidup dan lain-lain yang dapat mempengaruhi proses rekrutmen.
3! Sikap
&ikap dari pemerintah pusat, $ilayah maupun daerah terhadap kepemilikan s$asta,
perlindungan terhadap usaha kecil dan menengah, penetapan Mona, polusi,
stabilitas tenaga kerja dan juga pola kepemimpinan. 9an tidak kalah penting adalah
budaya masyarakat di lokasi tersebut. 2angan sampai budaya setempat menjadi
penghambat usaha ritel yang dibuat. 1tau bagaimana cara pemilik usaha menjalin
hubungan baik dengan $arga sekitar.
%! Kedekatan dengan Pasar
anyak perusahaan yang secara sengaja memilih lokasi operasionalnya
dekat dengan konsumen seperti usaha restoran, sekolah, salon, toko kelontong,
yang
menyadari bah$a kedekatan dengan pasar merupakan faktor utama
keberhasilan usaha ritel mereka.
&! Kedekatan dengan Suplier
Penempatan lokasi yang dekat dengan pemasok (suplier) disebabkan oleh8
- arang yang mudah rusak seperti sayuran, buah-buahan.
- iaya transportasi mahal
- 2umlah produk yang banyak, untuk mencegah penyimpanan butuh gudang besar.
'! Kedekatan dengan Pesaing ()lustering*
&epertinya agak mengherankan banyak usaha yang menempatkan lokasi
operasionalnya yang dekat dengan pesaing. 1kan tetapi saat ini
kecenderungannya demikian dengan istilah clustering yaitu lokasi berdekatan
para perusahaan yang saling bersaing. 1da keuntungan yang diperoleh oleh para
peritel dengan berlokasi di tempat yang sama.

Anda mungkin juga menyukai