(Hady Soedarwanto ST. M. Ds. Secara umum, dalam aktivitas kehidupan manusia dikenal tiga kategori cara berpikir, yaitu cara berpikir logis, beipikir intuitif, clan berpikir prosedural. Beberapa pakar metcdologi desain, seperti Osborn, Gordon, Matchett dan Broadbent beranggapan bahwa bagian yang paling penting dalam proses merancang adalah munculnya gagasan- gagasan yang sebagian besar di antaranya tidak disadari sumbernya oleh desinernya sendiri !ones, "#$#%. &ikiran intuitif berorientasi pada hal-hal yang tidak logis, antara lain perasaan, selera, emosi, insting, bahkan tahayul. 'al seperti ini dipahami sebagai kreativitas yang sifatnya irasional tidak rasional%. Sampai batas tertentu hal ini dapat dianalogikan dengan kemampuan binatang tertentu yang berdasarkan insting menciptakan sesuatu yang bagus, misalnya burung atau lebah yang menciptakan sarangnya. (alam telaah selan)utnya, cara berpikir seperti ini kemudian dipertentangkan dengan proses pemikiran sistematis, yaitu penelaahan masalah-masalah rasional sebagai dasar untuk menetapkan keputusan desain. *ara berpikir ini disebut pula sebagai berpikir logis atau rasional, karena mengacu pada data atau fakta yang rasional clan dianggap sebagai pikiran yang terarah pada suatu )awaban atau kesimpulan serta penciptaan suatu konsep. +edua unsur inilah yang kemudian membedakan dua metode berpikir yang melandasi metodologi desain, yaitu berpikir intuitif dan berpikir raslonal serta perpaduannya. *ara berpikir intuitif dan berpikir rasional ini diartikan pula sebagai reasoning dan imagining ,awson, "##-%. Berpikir prosedural merupakan proses menilai kembali keputusan yang telah ditetapkan, dan bilamana perlu mengambil keputusan baru. Mletodologi desain mengisti.ahkan tiga cara berpikir tadi sebagai Metode +otak +aca Glass Bo/es%, Metode +otak 'itam Black Bo/es%, dan Metode &engorganisasian (iri Self Organizlng System) +etiga metode ini digunakan untuk melakukan telaah teoritis dalam mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan serta gagasan-gagasan menu)u keputusan akhir suatu desain. Metode KotaK Ka!a Metodologi Desain Hady Soedarwanto., ST. M.Ds Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana 12 1 Metode kotak kaca (glass box method) adalah metode berpikir rasional yang secara obyektif dan sistematis menelaah sesuatu hal secara logis dan terbebas dari pikiran dan pertimbangan yang fidak rasional irasional%, misalnya sentimen dan selera. Metode ini selalu berusaha untuk menemukan fakta-fakta dan sebab atau alasan faktual yang melandasi ter)adinya suatu hal atau ke)adian dan kemudian berusaha menemukan alternatif solusi atas masalah-masalah yang timbul. Metode berpikir seperti ini la0im pula disebut sebagai reasoning. (alam proses perancangan, ciri utama metode kotak kaca antara lain1 Sasaran serta strategi desain telah ditetapkan secara pasti dan )elas sebelum telaah analisis% dilaksanakan. 2elaah desain dilaksanakan secara tuntas sebelum solusi atau keputusan yang diinginkan ditetapkan. Sebagian besar evaluasi bersifat deskriptif dan dapat di)elaskan secara logis. Strategi perancangan ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses analisis, biasanya dalam susunan sekuensial, walau ada kalanya dalam bentuk proses paralel, meliputi komponen atau bagian persoalan yang dapat dipilah. Metode Kota" H#tam +ebalikan dari metode kotak kaca, metode kotak hitam (black box method) adalah metode berpikir intuitif dan disebut pula sebagai imagining. *iri utama metode kotak hitam antara lain1 Sasaran desain tidak ditentukan secara pasti dan bisa berubah sesuai perkembangan pikiran desainer maupun tambahan masukan data. +eputusan desainer dikendalikan oleh masukan data terakhir tentang masalah yang dihadapi, )uga masukan dari kasus-kasus lain yang hampir sama atau setara analogi%, ditambah dengan masukan dari pengalaman diri desainer sendiri. +eputusan desainer dapat diambil lebih cepat tetapi bersifat acak random% dengan mengabaikan sementara kela0iman yang berlaku di kalangan masyarakat atau sebaliknya untuk mengakomodasi clan mengikuti kehendak masyarakat. Metodologi Desain Hady Soedarwanto., ST. M.Ds Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana 12 2 (alam benaknya desainer mencerna dan memanipulasi citra yang merepresentasikan struktur persoalan secara menyeluruh, kemudian dengan cara yang sering tidak dapat diduga mentransformasikan masalah yang rumit men)adi sederhana dan sekaligus menghasilkan keputusan akhir. (alam metodologi desain, proses seperti ini sering disebut leap of insight. 3ntuk melaksanakan pendekatan dengan metode kotak hitam, seorang desainer dituntut untuk memiliki pengalaman serta referensi yang banyak serta daya pikir yang ta)am, meliputi kecepatan berpikir,fleksibilitas berpikir dan orlsinalitas berplklr. ,angkah-langkah pemikiran desainer dalam proses eksplorasi kotak hitam antara lain berupa analogi, aplikasi, spekulasi clan intuisi. Metode Pen$or$an#sas#an D#r# Metode kotak kaca maupun metode kotak hitam sama-sama bertu)uan memperluas lingkup clan wilayah eksplorasi untuk mencapai solusi pemecahan masalah desain. +elemahan utama kedua metode ini adalah bahwa altematif keputusan yang dihasilkan biasanya masih terlalu luas untuk dieksplorasi lebih lan)ut. Salah satu cara mengatasi hal ini ditawarkan oleh Metode &engorganisasian (iri (Self-Organizing System%, antara lain meliputi proses1 Memilah-milah permasalahan men)adi bagian-bagian atau komponen-komponen yang dapat ditelaah secara logis clan analitis dengan metode kotak kaca. Berdasar komponen-komponen yang dihasilkan oleh telaah tersebut maka keputusan akhir diambil secara intuitif menggunakan metode kotak hitam. METODE PEN%AMBILAN KEP&T&SAN DAN PEN%&'IAN KONSEP DESAIN !alam proses menu)u pengambilan keputusan desain yang dilaksanakan melalui analisis sistesis dan evaluasi, terkandung tiga tahapan esensial yang perlu dilalui untuk mendapatkan hasil yang optimal. +etiga tahapan tersebut merupakan analisis pra- desain yang meliputi ahap !ivergence, ahap ransformasi dan ahap "onvergence. &roses ini dilaksanakan baik untuk mendapatkan gagasan baru maupun untuk mengu)i ataupun menilai ulang suatu keputusan desain yang telah diambil, sebelum pelaksanaannya direalisasikan. Secara sederhana masing-masing tahapan ini dapat dianalogikan sebagai berikut1 Memecah suatu persoalan men)adi bagian-bagian sub problems). Metodologi Desain Hady Soedarwanto., ST. M.Ds Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana 12 3 Bagian-bagian yang telah terurai disatukan kembali dalam suatu susunan yang baru. Mengu)i serta menemukan konsekuensi-konsekuensi apabila susunan yang baru tersebut dilaksanakan. D#(er$en!e !ivergence merupakan pola analisis yang cenderung memperluas lingkup penelaahan ke segala hal yang berkaitan dengan tu)uan desain guna mendapatkan solusi yang diinginkan, sesuai dengan makna harafiah divergence dalam bahasa lnggris yang berarti menyebar. +arakteristik utama tahap divergence antara lain1 Sasaran desain tidak ditetapkan secara pasti dan dianggap masih bersifat tentatif. Batas lingkup permasalahan )uga tidak ditetapkan secara pasti. +esimpulan evaluasi tidak segera ditetapkan sampai segala hal yang terkait relevan% dipertimbangkan. !esign brief dari sponsor atau pemberi tugas% dianggap sebagai titik awal penelaahan masalah, bila perlu bisa diubah atau direvisi sesuai perkembangan kondisi dan situasi yang dihadapi akan tetapi selalu harus dengan persetu)uan pemberi tugas%. Sasaran desainer adalah mengembangkan ketidak pastian untuk menghindari keputusan prematur dengan mengka)i ulang pemikiran sebelumnya berdasarkan se)umlah informasi baru yang dianggap relevan. Sasaran penelaahan adalah mengu)i kepekaan sponsor pemberi tugas, calon pengguna, pasar, dan pihak lain yang terkait dengan keputusan desain. &ada tahapan ini analisis dengan metode kotak hitam maupun kotak kaca digunakan secara pragmatis dan proporsional. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sasaran telaah divergence adalah merusak atau mendekonstrvksi desain brief awal, sambil berusaha mengidentifikasi lebih luas situasi yang dihadapi untuk menggugah perubahan keputusan yang berharga dan yang dapat terlaksana (feasible). Trans)ormat#on 2ahap divergence diikuti oleh tahap transformation transformasi%. Berdasarkan hasil telaah analisis divergence, tahap transformasi berusaha mengungkapkan pola-pola, kecenderungan dan arah-arah yang akan mempengaruhi keputusan desain. 'al ini Metodologi Desain Hady Soedarwanto., ST. M.Ds Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana 12 4 dihasilkan melalui analisis atau pemikiran kreatif tingkat tinggi. (alam tahapan ini masalah konseptual maupun teknis dipertimbangkan secara simultan. +arakteristik utama tahap transformasi antara lain1 Sasaran utama desain diarahkan berdasarkan telaah divergence, menghasilkan pola-pola pikir yang nantinya memungkinkan tahap berikutnya (convergence) menetapkan satu keputusan tunggal. (alam hal ini penetapan pola diartikan sebagai pemikiran tindakan% kreatif, mengubah masalah yang rumit kompleks% men)adi sederhana, menetapkan prinsip-prinsip penting yang perlu penekanan serta mengabaikan hal-hal yang tidak penting. (alam tahap ini sasaran-sasaran, design brief dan lingkup permasalahan mulai ditetapkan bilamana variabel-variabel kritis telah teridentifikasi, konstrain dipahami dan peluang-peluang dinilai untuk dimanfaatkan. Masalah diurai ke dalam sub-sub masalah dan dinilai apakah sub-sub masalah itu dapat dipecahkan secara berurutan, secara paralel atau relatif terisolasi. Syarat paling penting tahap transformation adalah kebebasan mengubah sasaran antara sub -goals% untuk menghindari terlalu banyaknya kompromi dan kecepatan meramalkan konsekuensi serta keterlaksanaan feasibility% sasaran tersebut. 4spek pribadi sangat berperan pada tahap ini terutama didasari pengalaman serta kemampuan desainer pengambil keputusan dalam memahami seluruh persoalan yang dihadapi. *on(er$en!e Secara harafiah convergence berarti memusat. &ada tahap ini sasaran desainer memil.ih hanya% satu dari banyak alternatif keputusan desain yang terungkap dan ditawarkan pada tahap divergence maupun tahap transformasi. Secara umum dapat dikatakan bahwa sasaran tahap konvergensi adalah mengurangi alternatif sehingga men)adi satu pilihan tunggal keputusan desain secepat mungkin. +eteguhan dan kekakuan sikap diperlukan untuk menetapkan satu pilihan alter-natif desain, sedangkan fleksibilitas berpikir dan keraguan harus dihindari. 'al ini didasari oleh pemahaman bahwa dalam masalah desain ini keputusan terakhir adalah keputusan optimal. 2idak pernah ada keputusan yang sempurna. 5ang ada hanya Metodologi Desain Hady Soedarwanto., ST. M.Ds Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana 12 5 keputusan yang optimal. Selalu tersisa kelemahan yang tidak dapat dihindari, yang hanya dapat diminimalkan. Tataran Pen$am+#,an Ke-utusan Desa#n +arena luasnya spektrum permasalahan dan pemikiran dalam proses perancangan maka keputusan desain dapat dikategorikan dalam empat tataran atau level, yaitu1 ". Tataran Komun#tas ("ommunity #evel). *ontoh1 &ilihan )enis pusa1 pembangkit listrik, sistem transportasi massal sebuah kota, pola permukima-penduduk kota, dan lainnya. 6. Tataran S#stem System #evel). *ontoh1 Sistem pengondisian udara dalam gedung, sistem pengelolaan sampah kota, sistem pelayanan tamu di sebuah restoran, dan lainnya. 7. Tataran Produ" ($roducts #evel). *ontoh1 8aket tenis, penyedot debu , lemari es, mobil, sepeda, dan lainnya. 9. Tataran Kom-onen ("omponents #evel). *ontoh1 8adiator, peredam ke)u-. (shock breaker), ban, baterai, engsel, dan lainnya. Sesuai lingkup permasalahannya, keputusan yang diambil pada tataran komunicas dan tataran sistem bersifat abstrak (intangible), la0imnya bentuk kebi)akar. policy% atau pilihan sistem maupun pilihan konsep yang bersifat umum. &ada tataran produk dan tataran komponen, keputusan yang diambil bersifa1 kongkret (tangible), teknis, visual, dan spesifik. METODE ANALISIS &NT&K EKSPLORASI DAN E.AL&ASI (alam proses perancangan, untuk keperluan eksplorasi gagasan maupun untuk menilai keputusan yang telah ditetapkan, digunakan beberapa metode analisis, antara lain %rainstorming, Synectics, S&O 'nalysis dan "ost-%enefit 'nalysis. Brainstorming dan synectics adalah metode yang digunakan untuk mengeksplorasi solusi keputusan desain guna men)awab masalah perancangan dengan cara menggugah, menghimpun, serta memformulasikan secara cepat gagasan-gagasan segar dari sekelompok individu terpilih dengan memanfaatkan latar belakang keahlian dan pengalaman profesional angota kelompok itu. Gagasan-gagasan diungkapkan melalui perpaduan antara pemikiran logis glass box) maupun intuitif (black box). Sedangkan S:O2 analysis dan cost-benefit analusis pada prinsipnya memilah hal positif dan negatif dari suatu hal yang dinilai serta memperbandingkannya. Metodologi Desain Hady Soedarwanto., ST. M.Ds Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana 12 6 Bra#nstorm#n$ 3ntuk melaksanakan brainstorming ditempuh langkah-langkah sebagai berikut1 ". Memilih sekelompok individu yang menguasai masalah dan dianggap mampu atau memiliki kompetensi untuk menyumbangkan gagasan tentang suatu masalah perancangan untuk men)adi anggota tim brainstorming. 6. Menetapkan aturan bahwa tidak dii0inkan untuk mengritik gagasan yang dikemukakan orang lain, dan bahwa gagasan yang ekstrem pun dapat diterima. 3. Secara kuantitas gagasan dibuat sebanyak mungkin dan kemudian seluruh anggota tim diarahkan agar berusaha menggabungkan gagasan-gagasan yang layak (feasible). 9. Seluruh gagasan yang muncul dirangkum dan diformulasikan menia--m kesimpulan tim. Metode brainstorming dapat diaplikasikan pada semua tataran perancangan tataran komunitas, sistem, produk, komponen%. !uga dapat digunakan untuk mengu)i gagasan lain yang telah ada, misalnya untuk menetapkan pertanyaan dalam sebuah kuesioner. Syne!t # !s Metode eksplorasi synectics pada prinsipnya sama dengan brainstorming, yaitu menggugah gagasan-gagasan segar dari sekelompok individu terpilih. 'al yang khusus pada synectics adalah bahwa individu anggota tim berasal dari latar belakang keahlian yang lebih luas, termasuk dari luar bidang desain antara lain bidang mana)emen, rekayasa, sosial, dan lainnya%. Selain itu synectics )uga dilaksanakan dengan tahapan ker)a yang lebih rumit dan kurun waktu yang lebib lama. &engungkapan gagasan terutama dilakukan melalui analogi dari pengalaman para anggota tim. Ana, # s# s S/OT 4nalisis S:O2 terutama dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang re-evaluasi% suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan tu)uar meminimumkan risiko yang mungkin timbul. ,angkahnya adalah dengar mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah diambil. Metodologi Desain Hady Soedarwanto., ST. M.Ds Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana 12 7 ,angkah analisis1 Mengka)i hal atau gagasan yang akan dinilai dengan cara memilah dan menginventarisasi sebanyak mungkin segi kekuatan (strengthi. kelemahan weakness%, peluang opportunity%, dan ancaman (threat). Segi kekuatan dan kelemahan merupakan kondisi internal yang dikandung oleh obyek yang dinilai, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal. 'asil ka)ian dari keempat segi ini kemudian disimpulkan, meliputi Strategi &emecahan Masalah, &erbaikan, &engembangan, clan Optimalisasi. &enyusunan kesimpulan la0im dilakukan dengan cara meramu sedapat mungkin% hal-hal yang dikandung oleh keempat faktor men)adi sesuatu yang positif, netral atau minimal dipahami. &enyusunan kesimpulan ini ditampung dalam Matriks &akal yang terdiri dari1 Strategi &; - +3 < &eluang dan +ekuatan1 Mengembangkan peluang men)adi kekuatan. Strategi &; - ,;M < &eluang clan +elemahan1 Mengembangkan peluang untuk mengatasi kelemahan. Strategi 4 - +3 < 4ncaman clan kelemahan1 Mengenali clan mengantisipasi ancaman untuk menambah kekuatan. Strategi 4 - ,;M < 4ncaman clan kelemahan1 Mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan. *ost 0 Bene)# t Ana, ys# s (alam proses perancangan sesuatu yang telah diputuskan atau akan diputuskan selalu terkandung dampak positif yang mendatangkan manfaat (benefit) maupun dampak negatif yang merupakan beban atau biaya (cost) bagi manusia serta lingkungan sekelilingnya. *ost-benefit analysis la0im dilaksanakan sebelum suatu rancangan diputuskan dengan tu)uan meminimumkan dampak negatif yang mungkin timbul dengan memilih satu di antara beberapa alternatif keputusan perancangan dengan memperbandingkan segala konsekuensi yang timbul dari setiap alternatif yang dipilih, baik yang bersifat negatif dan akan men)adi beban cost%, maupun yang besifat positif benefit%. &rinsip analisisnya hampir sama dengan S:O2 analysis. &erbedaannya, pada cost- benefit analysis, semua hal yang dinilai, baik kuantitatif maupun kualitatif, ditetapkan Metodologi Desain Hady Soedarwanto., ST. M.Ds Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana 12 8 nilainya dengan harga uang, baik yang biayanya dapat dikalkulasi dikuantifikasi% maupun yang tidak. 3ntuk hal yang tidak dapat dikalkulasi maka dilakukan estimasi perkiraan% biaya. *ontoh kasus1 &embangunan kota satelit untuk permukiman baru di wilayah pinggir kota. Benefit yang didapat, antara lain1 &ertambahan )umlah rumah tinggal bagi warga kota dapat dikalkulasi dengan men)umlah harga rumah dan pa)ak < &BB%. Mengurangi kemacetan lalu-lintas di pusat kota dengan menyebar pusat-puw kegiatan ke lingkungan permukiman tidak dapat dikuantifikasi%. &eningkatan aktivitas perekonomian dan lapangan ker)a bagi pendud.1=. sekeliling tidak dapat dikuantifikasi%. +ualitas lingkungan fisik pemukiman yang lebih sehat dan nyaman < panorama indah tidak dapat dikuantifikasi%. 'arga diri atau gengsi yang ditawarkan bila bertempat tinggal di permukiman baru tersebut tidak dapat dikuantifikasi%. *ost yang timbul antara lain1 Biaya pembebasan lahan < ganti rugi tanah dapat dikuantifikasi%. Biaya pematangan lahan dan )alan, listrik, air dapat dikuantifikasi%. Biaya pembangunan rumah tinggal dapat dikuantifikasi%. +erusakan lingkungan < daerah resapan air hu)an, konservasi flora dan satwa langka tidak dapat dikuantifikasi%. Marginalisasi pemilik lahan < penduduk asli tidak dapat dikuantifikasi%. Setelah seluruh butir kategori cost dan benefit dikuantifikasi dengan )umlah uang maka kemudian diperbandingkan untuk kemudian dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Metodologi Desain Hady Soedarwanto., ST. M.Ds Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana 12 9