HPIK BALAI KIPM KELAS I SURABAYA I JL. RAYA IR. H. JUANDA NO. 23 SEMAMBUNG SIDOARJO TELP/FAX : 031 8688118 / 031 8688990 EMAIL : bkijuanda@yahoo.co.id Laminem, S.Pi, M.P 2 DASAR HUKUM 1. UU No. 16 TAHUN 1992 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
2. PP No. 15 tahun 2002 Tentang Karantina Ikan
3. KEPUTUSAN MENTERI/PERATURAN MENTERI
4. SPS-WTO dan KETENTUAN OIE ( Office International des Epizootis) 3 Penjelasan Dasar Hukum UU No. 16/1992 - PP No. 15 tahun 2002 T Tujuan Karantina Ikan: 1. Mencegah masuknya hama dan penyakit ikan karantina dari luar Negeri ke dalam wilayah negara Republik Indonesia 2. Mencegah tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dari suatu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia 3. Mencegah keluarnya hama dan penyakit ikan tertentu dari wilayah negara republik Indonesia
KEPMEN NO. 26 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN JENIS-JENIS HAMA DAN PENYAKIT IKAN KARANTINA, GOLONGAN, MEDIA PEMBAWA, DAN SEBARANNYA
4 Pengertian Ikan berdasar UU No. 16/1992 meliputi: a. Ikan bersirip (Pisces). b. Udang, rajungan, kepiting dan sebangsanya (Crustacea). c. Kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput dan sebangsanya (Molusca). d. Ubur-ubur dan sebangsanya (Coelenterata). e. Tripang, bulu babi dan sebangsanya (Echinodermata).
f. Kodok dan sebangsanya (Amphibia). g. Buaya, penyu, kura-kura, biawak, ular air dan sebangsanya (Reptilia). h. Paus, lumba-lumba, pesut, duyung dan sebangsanya (Mammalia). i. Rumput laut dan tumbuh-tumbuhan lain yang hidupnya di dalam air (Algae). j. Biota perairan lainnya yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut di atas, termasuk ikan yang dilindungi.
SEBARAN IKAN DAN TANAMAN HIAS AIR NAD (Marine Ornamental Fish) SUMATERA UTARA (Koi, Goldfish, Marine Ornamental Fish) SUMATERA BARAT (Koi, Sumatra, Blue gourami Marine Ornamental Fish) JAMBI (Arowana, Botia, Sumatra, Swordtail) JAWA TENGAH (Koi, Goldfish, Molly, Zebra danio, Malabar danio, Blackghost) BALI (Marine Ornamental Fish) KALIMANTAN BARAT (Arowana, Botia, Discuss) KALIMANTAN TIMUR (Marine Ornamental Fish) JAWA BARAT (Koi, GoldFish, Betta Fish, Guppy, Angelfish, Molly, Neonntetra, Zebra danio Discuss, Arowana, Threespot gourami, Marine Ornamental Fish) JAWA TIMUR (Koi, GoldFish, Blue gourami, Rasbora, Betta Fish, Guppy, Angelfish, Molly, Neonntetra, Zebra danio Discuss, Arowana, Threespot gourami, Marine Ornamental Fish) DKI JAKARTA (Koi, GoldFish, Betta Fish, Guppy, Discuss, Arowana, Threespot gourami, Marine Ornamental Fish) SULAWESI SELATAN (Celebes rain bow, Marine Ornamental Fish) NTT (Marine Ornamental Fish) SULAWESI TENGGARA (Celebes rain bow, Marine Ornamental Fish) PAPUA (Arowana Jardini, Lobster Freshwater, Marine Ornamental Fish) SULAWESI UTARA (Marine Ornamental Fish) MALUKU UTARA (Marine Ornamental Fish) MALUKU UTARA (Marine Ornamental Fish) DKI JAKARTA Tanaman hias air
JAWA BARAT Tanaman hias air JAWA TIMUR Tanaman hias air Ikan hias air laut dan air tawar Tanaman hias air SULAWESI TENGAH (Marine Ornamental Fish) Ikan: Binatang bertulang belakang yang hidup di dalam air, bernafas dengan insang, bergerak dengan sirip, berkembang biak dengan bertelur, kulitnya bersisik dan berdarah dingin (poikilothermal)
Yang dimaksud ikan (Menurut UU No. 16 Tahun 1992 & UU No. 45 tahun 2009)
Ikan adalah semua biota perairan yang sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di dalam air, dalam keadaan hidup atau mati, termasuk bagian-bagiannya SEKILAS TENTANG IKAN Ikan Air Tawar Ikan Air Laut Ikan Air Payau Jenis Ikan Menurut Habitatnya Adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0,05%. 41% dari seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar Karakteristik Ikan Air Tawar: - Secara fisiologis ikan air tawar berbeda dengan ikan laut, yaitu insang mereka mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan - Adaptasi pada bagian sisik ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan dapat menyebabkan kematian pada ikan - Ginjalnya berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air yang melewatinya * Ikan Anadromous : Salmon, Trout, Stikleback
Ikan Air Tawar Adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan, merupakan salah satu class dari vertebrata yang hidup di daerah perairan, baik air tawar, payau maupun air asin.
1. Pisces Ciri Umum : Morfologi bervariasi sekali , tetapi pola dasar tubuh terdiri dari kepala--badan --ekor Bentuk umum : bilateral simetri dan non simetri Tubuhnya bertulang keras, terbungkus oleh kulit yang bersisik Berenang dengan sirip Bernapas dengan insang Suhu tubuh bergantung pada lingkungan sekitar Kulit banyak terdapat kelejar mukosa Memiliki sepasang gonad, pembuahan terjadi diluar tubuh dll
Umumnya simetris bilateral Ada ikan tidak simetris bilateral Lanjutan... Merupakan kelompok besar dari Arthropoda yang : 1. Bernafas dengan insang 2. Tubuh terdiri dari cephal, thorax (cephalothorax) dan abdomen. 3. Memiliki antena, mandibula, maxilla 4. Bentuk tubuh simetri bilateral 5. Memiliki kerangka luar dari chitin 6. Sistem syaraf jelas, memiliki rongga tubuh yang berisi darah (haemocoel) 4. Bagian dada dan abdomen memiliki organ tambahan dengan bentuk dan fungsi yang berbeda
2. Crustacea Lobster Air Tawar Udang Vannamei Udang Galah Udang Hias Air Tawar Kepiting Bakau Rajungan Udang Windu Beberapa jenis yang Sering Dilalulintaskan Adalah golongan hewan yang bertubuh lunak tidak beruas dan tubuh dilindungi oleh satu atau lebih cangkang yang terbuat dari kapur (Kalsium karbonat) Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis BIOLOGI : Memiliki cangkang kapur (shell), simetri bilateral, tidak beruas, sebagian besar berbulu getar dengan kelenjar lendir Bagian kepala membesar (kec. Scaphopoda dan Pelecypoda) Kaki berotot sebagai alat merayap, meliang atau berenang Memiliki gigi dan saluran pencernaan lengkap Memiliki jantung dengan dua bagian, aorta dan pembuluh Respirasi dengan insang (ctenidium), paru pada rongga mantel, mantel atau oleh epidermis Ekskresi oleh ginjal (nefridia) Memiliki sistem syaraf (ganglia), bintik mata atau mata majemuk, statosista untuk keseimbangan. Kelamin terpisah atau hermaprodit (protandri) 3. Mollusca Beberapa jenis yang Sering Dilalulintaskan Kelomang Cumi-Cumi / Sotong Gurita Keong Macan Kerang-Kerangan Adalah jenis phyllum hewan yang hidup di air (sebagian besar pada habitat air laut, sedikit pada perairan tawar) yang mempunyai rongga besar (gastrovaskuler) di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti usus pada hewan-hewan tingkat tinggi. Biologi: - Tubuhnya simetri radial - Terdapat tentakel di sekitar mulut, berfungsi untuk menangkap dan memasukkan makanan ke dalam rongga tubuhnya - Tentakel mengandung racun sengat berbahaya (nematokis) - Termasuk Hewan Diploblastik (dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapisan): 1. Ektoderm di bagian luar 2. Endoderm di bagian dalam - Sebagian mempunyai dua fase bentuk tubuh dalam metagenesisnya, yaitu fase Polip dan fase Medusa
4. Coelenterata Beberapa jenis yang biasa dilalulintaskan Anemon
Jelly Fish
Merupakan hewan berkulit duri yang bergerak lamban dan hanya terdapat di laut.
Biologi: - Memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya - Bernafas menggunakan paru-paru kulit dan kaki tabung - Memiliki saluran air (sistem ambulakral), berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa - Saat larva tubuh bilateral simetri, setelah dewasa radial simetri - Memiliki kerangka dalam yang terdiri dari lempeng- lempeng kapur - Umumnya mempunyai duri-duri kecil berbentuk tumpul dan pendek - Ada sekitar 5.300 jenis di dunia 5. Echinodermata Beberapa kelompok yang Sering Dilalulintaskan Starfish
Ophiothrix sp Teripang Bulu Babi Crinoidea Merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan
Biologi : tubuh diselubungi kulit yang berlendir merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm) Jantung terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang matanya mempunyai selaput tambahan (membrana niktitans) yang sangat berfungsi waktu menyelam pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
6. Amphibia Beberapa jenis yang Sering Dilalulintaskan Katak Pohon
Katak Lembu
Pakan Arwana
Merupakan sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya
Biologi : - Mempunyai empat kaki/tungkai (hewan tetrapoda), sebagian tanpa kaki - Mayoritas bersifat Ovipar (bertelur) dan bercangkang keras - Kulit bersisik kering. - Bernafas melalui paru.
7. Reptilia Beberapa jenis yang Sering Dilalulintaskan Penyu Kura-Kura Brazil Buaya Ular Kura-Kura Adalah jenis binatang menyusui yang sebagian besar hidupnya dilakukan di air
Biologi : Mempunyai kelenjar susu, yang betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Ada yang Mempunyai rambut, tubuh endoterm atau berdarah panas. Mempunyai otak yang mengatur system peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat. Memiliki tiga tulang pendengaran dalam setiap telinga dan satu tulang dentari di setiap sisi rahang bawah. Mamalia memiliki integumen yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah hipodermis 8. Mamalia Air Beberapa jenis yang masuk kategori ini Pesut Dugong Lumba-Lumba Paus Karena karakteristiknya itu, alga pernah digolongkan sebagai tumbuhan bertalus.
Istilah ganggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrilla Adalah : Sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata 9. Algae Adalah media pembawa selain ikan yang mempunyai potensi penyebaran hama dan penyakit ikan karantina
Termasuk pengertian Benda lain diantaranya bahan patogenik, bahan biologik, makanan ikan, bahan pembuat makanan ikan, sarana pengendalian hayati , biakan organisme dan vektor. 10. Benda Lain Ruang Lingkup Pengaturan Karantina Ikan : o Persyaratan Karantina o Tindakan Karantina o Kawasan Karantina o Jenis Hama & Penyakit dan Media Pembawa o Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Tujuan Karantina Ikan (UU No. 16 tahun 1992) o Mencegah masuknya HPIK dari luar negeri ke dalam wilayah RI; o Mencegah tersebarnya HPIK dari area ke area lain di dalam wilayah RI o Mencegah keluarnya HPI tertentu dari wilayah RI apabila negara tujuan mempersyaratkan. Azaz Karantina Ikan : Kelestarian Sumber Daya Alam Hayati IKan KARANTINA IKAN
SPS (Sanitary-Phytosanitary) Agreements, under WTO Convention
OIE (Office International des Epizooties) Aquatic Animal Health Code & Standards
CITES Convention on International Trade of Endangered Species of Flora and Fauna), of UNEP (United Nation on Environmental Program)
CBD (Convention on Bio-Diversity) , incl. Invasive Alien Species (IAS)
International : Convention, Agreements, Standards, etc.
CITES (Convention on International Trade of Endangered Species of Flora & Fauna)
Berdiri 3 Maret 1975, Washington DC Secretariat : Geneva, Swiss, saat ini : 175 negara Secara Administratif di bawah ED of UNEP (United Nations of Environmental Program) Management Authority (MA) : KKP (Aquatic), Kementerian kehutanan Scientific Authority (SA) : LIPI 2-3 tahun sekali COP (Conference of Party)
KATAGORI APPENDIKS CITES 1. Appendiks I CITES : Jenis yang terancam punah. Perdagangan komersial internasional dilarang kecuali dari hasil penangkaran. Total 63 Species fauna. Contoh : Asian Arowana (Scleropagus formosus). Penyu (Hijau, Belimbing, Lekang, Sisik, Tempayan, Tuntong)
2. Appendiks II CITES : Jenis yang saat ini belum terancam punah namun perdagangannya harus dikontrol dengan kuota agar tidak terancam punah. Total 546 species fauna Contoh : kuda laut, ikan napoleon, karang hias, kima,
3. Appendiks III CITES : Jenis yang diproteksi oleh suatu negara dan yang menginginkan negara anggota lain untuk membantu melakukan proteksi. Indonesia tidak ada Species yang dimasukan
OIE (Office International des Epizooties)
OIE Listed Diseases : Fish diseases Molluscan diseases Epizootic haematopoietic necrosis Infection with Bonamia ostreae Infectious haematopoietic necrosi Infection with Bonamia exitiosa Spring viraemia of carp Infection with Marteilia refringens Viral haemorrhagic septicaemia Infection with Perkinsus marinus Infectious salmon anaemia Infection with Perkinsus olseni Epizootic ulcerative syndrome Infection with Xenohaliotis californiensis Gyrodactylosis (Gyrodactylus salaris) Infection with abalone herpes-like virus Red sea bream iridoviral disease Koi herpesvirus disease Crustacean diseases Amphibians diseases Taura syndrome Infection with Batrachochytrium dendrobatidis White spot disease Infection with ranavirus Yellowhead disease Infectious hypodermal and haematopoietic necrosis Crayfish plague (Aphanomyces astaci) Infectious myonecrosis White tail disease Pengenalan & Identifikasi Media Pembawa
Berbahaya
Dilarang, Dilindungi dan Dibatasi
Pemanfataannya patogen inang lingkungan Kontrol kualitas (QC) Antibiotik & obat-obatan Imunostimulan & vaksin Mekanisme terjadinya penyakit secara alami & strategi penanggulangannya Terjadi luka Kepadatan ikan tinggi Size bervariasi Handling & grading meningkat Parasit meningkat STRESS DISEASE Pemberiaan pakan menurun Pakan tdk efektif Mortalitas meningkat Pengangkatan mortalitas Kualitas air jelek Tanki/net kotor Pakan & feces meningkat Predasi meningkat Contoh kasus: RANTAI terjadinya penyakit INFEKSI NON INFEKSI PENYAKIT 1) BAKTERI 2) VIRUS 3) FUNGI/JAMUR 4) PARASIT 1) BERHUBUNGAN DG PAKAN 2) BERHUBUNGAN DG KUALITAS AIR 3) KELAINAN GENETIK & TUMOR Golongan HPI/HPIK yang di uji, berdasar Kepmen 26/Men/2013 1. Golongan VIRUS 2. Golongan BAKTERI 3. Golongan PARASIT 4. Golongan JAMUR
Berdasarkan surat dari Sekretaris Jenderal Komite Akreditasi Nasional (KAN ) - Nomor : 1105/3.a2/LP/04/08
1. Metoda Diagnosa OIE 2. Metoda Standar Pemeriksaan Penyakit Ikan (SNI)
ANATOMI UDANG Penyakit Vibriosis Kulit memiliki area radang spt terkelupas, hemorragi (A)
Disebabkan V. anguillarum (B)
Tumbuh baik pada media 1-2% NaCl Penyakit Streptococcosis Gejala Klinis exopthalmia, distended abdomen, hemorragi pd mata (A) Tdpt Ulser & nekrosi pd operkulum, dasar sirip & sirip ekor (B) Disebabkan oleh Lactococcus garviae (C) Koloni kecil (diameter 0,5-1 mm), kekuningan, transluscent, membulat dan slightly raised (D) 1. Cannel Catfish Virus Disease (CCVD) Penyebab: Herpesvirus Ictalurid berbentuk heksagonal berukuran 175-200 nm Inang: lele (Ictalurus sp) Penyebaran: Amerika (utara, tengah, selatan)
Gejala klinis:
Muter-muter (whirling) Kadang berkumpul di dasar
Patognomonis (khas): sebelum mati, ikan menggantung di permukaan
Perdarahan di pangkal sirip dan insang
Perut bengkak, bila dibedah: mengandung cairan kekuningan perdarahan di otot dan organ dalam
Perdarahan pada kulit, ascites & exopthalmia Necrosis pada ginjal 2. Spring Viraemia of Carp (SVC) Penyebab: Rhabdovirus carpio Famili Rhabdovirus, berukuran 60-80 nm Gejala klinis: Ikan terlihat lemah, berwarna gelap berenang tidak normal Perdarahan di mata Anus menonjol keluar Inang: Ikan mas 3. Infectious Pancreatic Necrosis (IPN) Penyebab: Birnavirus berukuran 55nm ds RNA
Ikan rentan: salmon
Penyebaran: Amerika, Eropa Asia (daerah dingin)
Gejala klinis: benih tiba-tiba mati (10-90%) warna tubuh bagian belakang gelap ascites kadang kepala membesar mata menonjol Sel keluar ke lumen usus 4. Infectious Hematopoietic Necrosis (IHN) Penyebab: Novirhapdovirus berbentuk helik ss RNA
Ikan rentan: trout dan salmon
Penyebaran: berasal dari Amerika Utara menyebar ke Eropa & Asia
Kotoran berjuntai Badan nekrobiotik di darah Gejala klinis: benih terutama masih ada yolk sack mati (90-100%) warna tubuh gelap ascites perdarahan kotoran berjuntai dari anus Necrosis akut 5. Lymphocystis Penyebab: Iridovirus ds DNA
Ikan rentan: ikan air tawar
Penyebaran: merata Kematian rendah Kerugian ekonomi karena harga jual turun Gejala klinis: Bungkul putih keabuan/kemerahan 6. Sleepy grouper disease (Iridovirus) Penyebab: Iridovirus ds DNA
Ikan rentan: ikan air laut (kerapu)
Penyebaran: Asia dan pasifik Gejala klinis: terutama menyerang ikan besar (lebih dari 50 g) ikan seprti tidur badan gelap Hati dan limpa membengkak 7. Viral Nervous Necrosis (VNN) = VER Penyebab: Nodavirus RNA icosahedral 25-30 nm
Ikan rentan: ikan laut (kerapu)
Penyebaran: Asia dan pasifik Gejala spesifik udang terinfeksi WSSV Gbr. Udang terinfeksi NHP. Hepatopancreas pucat & lambung kosong. Gbr. Udang terinfeksi WSSV. Terdapat bintik putih pada karapas Diagnosa KHV Level I: gejala Klinis Level III: PCR Lingkaran berwarna putih pada per mukaan tubuh (A) Kedua mata mengalami enopthalmos (mata mencekung) (B) Perubahan warna dan nekrosis pada filamen insang KHV Ikan sakit Ikan sehat Penyakit Viral Udang Karantina 1. Yellow head disease (YHD) (kepala kuning) 2. Monodon baculovirus (MBV) 3. Hepatopancreatic parvovirus (HPV) 4. Infectious hypodermal and hematopoeitic necrosis (IHHN) 5. Baculoviral midgut gland necrosis (BMN) 6. Lymphoidal parvo-like virus (LPV) 7. Baculovirus penaei (BP) 8. Taura syndrome (TS) 9. White spot syndrome (WSS) = Bercak putih Potensi sangat luas: 4 juta ha mangrove - 81,000 km of garis pantai 10% dikembangkan Budidaya udang di Indonesia Penurunan produksi udang: 1991 : 140,000 MT 1992 - 1999 : 100,000 MT (Thailand gp 2.500 km, produksi 200.000 ton)
Kerusakan lingkungan & serangan penyakit: perlu teknologi budidaya udang berkelanjutan, a.l. penanggulangan penyakit viral
1. Yellow head (Kepala kuning) 2. Monodon Baculovirus (MBV) Kebiruan, garis putih di abdomen 4. Infectious Hypodermal and Hematopoeitic Necrosis (IHHN) Multifocal necrosis Kuntet Rostrum bengkok kuticula abnormal Introduksi spesies asing Litopenaeus vannamei 1992, di muara sungai Taura di Ecuador diduga akibat pencemaran fungisida dari kebun pisang
Di Indonesia: Jawa Timur
Spesies rentan: P. vannamei P. stylirostris lebih tahan, P. monodon?
Umur rentan: 14-40 hari, kematian: 80-95%
Diagnosa: 1. Gejala klinis, akut: ekor merah kronis: melanisasi 2. Histologi 3. In situ hybridisasi 4. PCR
8. Taura Syndrome Gejala klinis udang sakit udang sehat Diagnosa white spot
Dokumen Serupa dengan Jenis Jenis Ikan dan HPIK 2014