Anda di halaman 1dari 5

Laporan Eksperimen Pembuatan Alat

Detector Air








Oleh:
Aulia Litsa Arifiyah (M0213014)
Rica Rachmania Febriani (M0213078)
Rumaisya Hilmawati (M0213084)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
Detector Air

1. Komponen
a. Kapasitor (100F dan 0.022F) 2 buah
b. Transistor 1 buah
c. Resistor (4.7k dan 100k) @1 buah
d. IC 555 1 buah
e. Buzzer 1 buah
f. Jumper secukupnya
g. Batterai (9V) 1 buah
h. PCB 1 buah

2. Rangkaian






















3. Pembahasan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat detector air ini
diantaranya adalah PCB sebagai alas rangkaian yang difungsikan untuk
menghubungkan komponen yang dihubungkan dengen tenol dengan cara di
solder ke papan PCB. Digunakan batterai 9V sebagai sumber tegangan.
Resistor yang digunakan pada rangkaian ini adalah resistor 100k dan
4.7k. besarnya resistansi resistor ini mempengaruhi output frekuensi dari
buzzer. Semakin kecil hambatannya, semakin tinggi frekuensinya. Selain itu
digunakan kapasitor 0.022F dan 100F. Kapasitor dengan kapasitansi lebih
tinggi dihubungkan pada output IC dan juga buzzer. Sedangkan kapasitor
dengan kapasitansi 0.022F dihubungkan dengan sumber tegangan dan
buzzer. Sedangkan IC 555 memiliki fungsi tiap kaki, seperti dibawah ini:






1 Ground (0V), adalah pin input dari sumber tegangan DC paling
negative
2 Trigger, input negative dari lower komparator (komparator B) yang
menjaga osilasi tegangan terendah kapasitor pada 1/3 Vcc dan
mengatur RS flip-flop
3 Output, pin keluaran dari IC 555. Yang dihubungkan dengan kapasitor
dan buzzer
4 Reset, adalah pin yang berfungsi untuk me reset latch didalam IC yang
akan berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu
gate (gerbang) transistor bertipe PNP, jadi transistor akan aktif jika
diberi logika low. Biasanya pin ini langsung dihubungkan ke Vcc agar
tidak terjadi reset
5 Control voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan
referensi input negative (komparator A). pin ini bisa dibiarkan
tergantung (diabaikan), tetapi untuk menjamin kestabilan referensi
komparator A, biasanya dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar
10 nF ke pin ground
6 Threshold, pin ini terhubung ke input positif (komparator A) yang
akan me-reset RS flip-flop ketika tegangan pada pin ini mulai melebihi
2/3 Vcc
7 Discharge, pin ini terhubung ke open collector transistor internal (Tr)
yang emitternya terhubung ke ground. Switching transistor ini
berfungsi untuk meng-clamp node yang sesuai ke ground pada timing
tertentu
8 Vcc, pin ini untuk menerima supply DC voltage. Biasanya akan
bekerja optimal jika diberi 5V s/d 15V. Supply arusnya dapat dilihat di
datasheet, yaitu sekitar 10mA s/d 15mA. Dalam rangaian ini menerima
input DC dari batterai 9 volt, sebagai sumber teganga.


Pada rangkaian ini, IC kaki pertama dihubungkan dengan ground,
yang telah diserikan dengan kapasitor 0.022F dan dihubungkan dengan
batterai 9V dan diserikan dengan buzzer. Dan kaki kedua diserikan dengan
kaki keenam dan resistor 4.7k yang telah diparalelkan dengan resistor
100k dan disambungkan dengan kaki ketujuh. Kaki ketiga dihubungkan
dengan positif kapasitor 100F dan negative kapasitor dengan buzzer. Kaki
keempat diparalelkan dengan emitor transistor BC109C. Dan kaki kedelapan
diparalelkan dengan jumper dari kaki keempat dan disambungkan ke emitor
transistor. Dan basis yang disambungkan dengan jumper sebagai on/off.
Rangkaian ini menggunakan IC 555 sebagai osilator astable dan
didukung oleh arus emitor dari transistor BC109C tersebut. Dalam kondisi
kering, transistor tidak akan memiliki arus bias dan sepenuhnya off. Ketika
probe basah, arus kecil mengalir di antara basis dan emitor dan transistor
switch on. Sebuah arus besar mengalir dalam rangkaian kolektor,
memungkinkan IC 555 sebagai osillator sehingga buzzer bersuara.
Pada alat detector air yang telah kami buat, terdapat beberapa
kekurangan. Diantaranya adalah, buzzer yang dipakai tidak mengeluarkan
bunyi yang nyaring dikarenakan buzzer yang dipakai pada rangkaian
memiliki frekuensi yang kecil, resistor yang digunakan seharusnya
ditambahkan potensiometer agar dappat diatur besar hambatannya sehingga
berpengaruh terhadap keluarannya pada buzzer.

Rangkaian ini bekerja ketika probe mengenai air seakan akan probe
tersebut terhubung, sehingga rangkaian menjadi rangkaian tertutup dan
buzzer akan menghasilkan suara. Hal ini terjadi sehubungan dengan sifat
elektrolit air sehingga dapat menghantarkan listrik.

Anda mungkin juga menyukai