Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KQTA BLITAR

PERATURAN DAERAH KOTA BLITAR


NOMOR 2 TAHUN 2008
TENTANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAERAH KOTA BLITAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang
Mengingat
WALIKOTA BLITAR,
a. bahwa dalam menjalankan otonomi daerah, Pemerintah Daerah
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah sesuai dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2! tentang Pembagian "rusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Pro#insi,
dan Pemerintah Daerah $abupaten % $ota&
b. bahwa adanya pembagian urusan pemeritah pusat,
pemerintahan pro#insi dan pemerintahan $ota 'litar adalah
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang bertujuan
untuk mensejahterakan masyarakat&.
(. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huru) a dan huru) b konsideran ini, maka perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang "rusan Pemerintahan
Daerah $ota 'litar &
1. "ndang*"ndang Nomor +2 Tahun +,- tentang Pembentukan
Daerah*Daerah $abupaten dalam .ingkungan Propinsi /awa
Timur 0.embaran Negara 12 Tahun +,- Nomor +,, Tambahan
.embaran Negara 12 Nomor , 3 &
2. "ndang*"ndang Nomor 8 Tahun +,!4 tentang Pokok*pokok
$epegawaian sebagaimana telah diubah dengan "ndang*
"ndang Nomor 43 Tahun +,,, 0.embaran Negara 12 Tahun
+,!4 Nomor --, Tambahan .embaran Negara 12 Tahun 34+
jo. .embaran Negara 12 Nomor 383,3&
3. "ndang*"ndang Nomor 28 Tahun +,,, tentang
Penyelenggaraan Negara yang 'ersih dan 'ebas dari $orupsi,
$olusi dan Nepotisme 0.embaran Negara 12 Tahun +,,, Nomor
!-, Tambahan .embaran Negara 12 Nomor 38-+3&
4. "ndang*undang Nomor + Tahun 24 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang*undangan 0.embaran Negara 12 Tahun
24 Nomor -3, Tambahan .embaran Negara 12 Nomor 438,3&
5. "ndang*undang Nomor 32 Tahun 24 tentang Pemerintahan
Daerah 0 .embaran Negara 12 Tahun 24 Nomor +2-
Tambahan .embaran Negara 12 Nomor 443! 3 sebagaimana
telah diubah dengan "ndang * "ndang Nomor 8 Tahun 2-
Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti "ndang *
"ndang Nomor 3 Tahun 2- Tentang Perubahan 5tas
"ndang * "ndang Nomor 32 Tahun 24 Tentang
Pemerintahan Daerah menjadi "ndang * "ndang
0
.embaran Negara 12 Tahun 2- Nomor +8, Tambahan
.embaran Negara 12 Nomor 4-48 3&
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2! tentang
Pembagian "rusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah
$abupaten % $ota 0.embaran Negara 12 Tahun 2! Nomor
82, Tambahan .embaran Negara 12 Nomor 4!3! 3&
Dengan Persetujuan 'ersama D675N P6175$2.5N
15$85T D56159 $:T5 '.2T51
D5N 75.2$:T5
'.2T51
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA BLITAR TENTANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAERAH KOTA BLITAR
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan ;
a. Daerah :tonom selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas * batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang * undangan&
2
2
b. Pemerintahan Daerah, adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh Pemerintah
Daerah dan DP1D menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas*luasnya dalam sistem dan prinsip Negara $esatuan 1epublik
2ndonesia sebagaimana dimaksud dalam "ndang*"ndang Dasar Negara 1epublik
2ndonesia Tahun +,4- &
(. Pemerintah Daerah, adalah 7alikota beserta Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah $ota 'litar&
d. Dewan Perwakilan 1akyat Daerah yang selanjutnya disebut DP1D adalah lembaga
perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah $ota
'litar&
e. 7alikota adalah 7alikota 'litar &
). Peraturan Daerah adalah Peraturan yang ditetapkan oleh 7alikota 'litar dengan
persetujuan DP1D &
g. "rusan Pemerintahan adalah )ungsi*)ungsi pemerintahan yang menjadi hak dan
kewajiban setiap tingkatan dan % atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan
mengurus )ungsi*)ungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka
melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.
h. :tonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang * undangan yang berlaku
BAB II URUSAN
PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal
7. Dalam menjalankan otonomi daerah, Pemerintah Daerah melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah&
8. Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus urusan pemerintahan berdasarkan
kriteria pembagian urusan pemerintahan yang meliputi ;
a. eksternalitas&
b. akuntabilitas&
(. e)esiensi.
3
3
033 "rusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat 0+3adalah urusan Pemerintahan Daerah selain
urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah Propinsi.
Pasal !
"rusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 terdiri atas 3 0 tiga
puluh 3 bidang urusan pemerintahan meliputi ;
9. Pendidikan.
10. $esehatan.
11. Pekerjaan "mum.
12. Perumahan.
13. Penataan 1uang.
14. Peren(anaan Pembangunan.
15. Perhubungan.
16. .ingkungan 9idup.
17. Pertanahan.
18. $ependudukan dan <atatan =ipil.
19. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan 5nak
20. $eluarga 'eren(ana dan $eluarga =ejahtera.
21. Sosial.
22. $etenagakerjaan dan $etransmigrasian.
23. $operasi dan "saha $e(il Menengah.
24. Penanaman Modal.
25. $ebudayaan dan Pariwisata.
26. $epemudaan dan :lah 1aga.
27. $esatuan 'angsa dan Politik Dalam Negeri.
28. :tonomi Daerah, Pemerintahan "mum, 5dministrasi $euangan Daerah,
Perangkat Daerah, $epegawaian, dan Persandian.
29. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
30. Statistik.
31. $earsipan.
32. Perpustakaan.
33. $omunikasi dan 2n)ormatika.
34. Pertanian dan $etahanan Pangan.
35. 6nergi dan =umber Daya Mineral.
36. Perikanan.
37. Perdagangan&
38. Perindustrian& dan
39. $ehutanan.
Pasal "
0+3 "rusan pemerintahan sebagaimana dimaksud Pasal 3 terdiri dari bidang, sub
bidang dan sub*sub bidang.
4
4
023 1in(ian bidang dan sub bidang urusan Pemerintahan di Daerah sebagaimana
tersebut dalam .ampiran Peraturan Daerah ini.
Pasal #
"rusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
Pasal $
40. "rusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal - adalah urusan pemerintahan
yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah yang berhubungan dengan
pelayanan dasar&
41. "rusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat 0+3 meliputi bidang ;
42. Pendidikan.
43. $esehatan.
44. .ingkungan 9idup.
45. Pekerjaan "mum.
46. Penataan 1uang.
47. Peren(anaan Pembangunan.
48. Perumahan.
49. $epemudaan dan :lahraga.
50. Penanaman Modal.
51. $operasi dan "saha $e(il Menengah.
52. $ependudukan dan <atatan =ipil.
53. $etenagakerjaan.
54. $etahanan Pangan.
55. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan 5nak.
56. $eluarga 'eren(ana dan $eluarga =ejahtera.
57. Perhubungan.
58. $omunikasi dan 2n)ormatika.
59. Pertanahan.
60. $esatuan 'angsa dan Politik Dalam Negeri.
61. :tonomi Daerah, Pemerintahan "mum, 5dministrasi $euangan Daerah,
Perangkat Daerah, $epegawaian, dan Persandian.
62. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
63. =osial.
64. $ebudayaan.
65. =tatistik.
66. $earsipan& dan
67. Perpustakaan.
-
-
Pasal %
68. "rusan pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal - adalah urusan
pemerintahan yang se(ara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan
daerah .
69. "rusan pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat 0+3 meliputi bidang ;
70.Perikanan.
71.Pertanian
72.6nergi dan =umber Daya Mineral.
73.Pariwisata.
74.2ndustri.
75.Perdagangan&
76.$etransmigrasian& dan
77.$ehutanan.
Pasal &
78. Penyelenggaraan urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal > ayat 0+3
berpedoman pada =tandart Pelayanan Minimal dan norma, standart, prosedur
dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah.
79. Penyelenggaraan urusan pilihan hams berpedoman pada norma, , standart
pelayanan minimal, prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Pasal '
1in(ian "rusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dijadikan
pedoman dalam ;
a. Menyusun dan menetapkan landasan hukum bagi daerah dalam
penyelenggaraan otonomi daerah&
b. Penyusunan%penyempurnaan unit organisasi yang rasional dan sesuai dengan
kebutuhan serta potensi daerah&
(. Penempatan personil sesuai dengan kompetensi dan persyaratan
administrati)nya&
d. Peren(anaan dan penetapan urusan pemerintahan yang diprioritaskan
berdasarkan kondisi dan kemampuan daerah&
e. Peren(anaan dan penyusunan alokasi biaya dalam 5P'D&
). Penilaian kinerja, pembinaan dan pengawasan serta e#aluasi pelaksanaan
otonomi daerah.
>
>
Pasal 1(
0+3 =elain urusan pemerintahan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 3,
Pemerintahan Daerah dapat melaksanakan urusan pemerintahan lain sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
023 "ntuk melaksanakan urusan pemerintahan lain sebagaimana dimaksud pada
ayat 0+3 Pemerintah Daerah setelah mendapat persetujuan DP1D mengusulkan
kepada Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri untuk mendapatkan
penetapannya
BAB III
Pen)el*laan U+,san Pe-e+.nta/an L.ntas Dae+a/
Pasal 11
80. Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah yang menimbulkan dampak bagi daerah lain
dikelola bersama.
81. Tata (ara pengelolaan bersama urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud
pada ayat 0+3, berpedoman pada peraturan perundang*undangan.
BAB I0
PEN1ELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN
Pasal 1
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah yang berdasarkan kriteria
pembagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, Daerah dapat
melimpahkan sebagian urusan pemerintahan tersebut kepada <amat dan .urah.
BAB 0
KETENTUAN LAIN 2 LAIN
Pasal 1!
0+3 5pabila dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah, terdapat tambahan urusan dari Pemerintah, maka pemberlakuannya di
daerah ditetapkan sesuai peraturan perundang * undangan yang berlaku.
!
!
8
023 5pabila dalam e#aluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah terdapat urusan pemerintahan yang tidak dan % atau belum
dapat dilaksanakan oleh Daerah, maka urusan pemerintahan itu dapat diserahkan
kepada Pemerintah, Pemerintah Pro#insi atau dikerjasamakan dengan
Pemerintah, Pemerintah Pro#insi, Pemerintah $abupaten%$ota lain, atau pihak
ketiga berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
BAB 0
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 1"
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, semua peraturan perundangan
yang mengatur penyelenggaraan urusan pemerintahan, dinyatakan masih tetap
berlaku sepanjang belum diganti dan tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.
BAB 0I
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 1#
9al * hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan 7alikota.
Pasal 1$ Peraturan
Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
5gar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam .embaran Daerah $ota 'litar.
Ditetapkan di 'litar
pada tanggal ; 23 /uni 28
WALIKOTA BLITAR,
Tt34
D5AROT SAI6UL HIDA1AT
PEN5ELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA BLITAR
NOMOR TAHUN ((&
TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
KOTA BLITAR
I4 PEN5ELASAN UMUM
'ahwa dalam "ndang * undang Nomor 32 Tahun 24 tentang Pemerintahan
Daerah, pada dasarnya meletakkan semua urusan Pemerintah pada daerah
$abupaten % $ota dan Pemerintahan Daerah menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangannya ke(uali politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan )iskal nasional dan agama. "ntuk itu
dalam rangka meningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah,
terutama dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan
masyarakat berdasarkan potensi dan keragaman daerah maka perlu pengaturan
se(ara jelas mengenai kewenangan $ota 'litar sebagai Daerah :tonom.
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal +
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal -
Pasal >
Pasal !
Pasal 8
<ukup jelas
<ukup jelas
<ukup jelas
<ukup jelas
<ukup jelas
<ukup jelas
<ukup jelas
=ebelum ditetapkan =tandart Pelayanan Minimal, norma, standart,
prosedur dan kriteria pada masing*masing bidang oleh Pemerintah,
9
9
10
penyelenggaraan urusan pemerintahan menga(u pada pengaturan
yang telah ada.
Pasal ,
huru) a <ukup jelas
huru) b <ukup jelas
huru) ( <ukup jelas
huru) d "rusan pemerintahan dipergunakan sebagai bahan penyusunan
peren(anaan pembangunan daerah untuk jangka pendek, jangka
menengah maupun jangka panjang
huru) e <ukup jelas
huru) ) <ukup jelas
Pasal + <ukup jelas
Pasal ++ <ukup jelas
Pasal +2 <ukup jelas
Pasal +3 <ukup jelas
Pasal +4 <ukup jelas
Pasal +- <ukup jelas
Pasal +> <ukup jelas

Anda mungkin juga menyukai