Anda di halaman 1dari 17

THE NATURE OF WORK

Learning objective
Mengidentifikasi prinsip-prinsip Taylorisme dan menilai
sejauh mana menentukan situasi kerja.
Menilai hubungan prinsip-prinsip manajemen ilmiah
untuk strategi produksi pada akhir abad ke- 20.
Memperkenalkan fitur utama didalam model
perusahaan yang fleksibel, menerapkan model situasi
bekerja dan memeriksa apakah fitur dari model yang
diterapkan sudah sesuai dengan apa yang perusahaan
lakukan.

LANJUTAN...
Memperkenalkan antara sejumlah bentuk dari pekerjaan
mendesain / mendesain ulang dan bagaimana masing-
masing dapat berkontribusi dalam menilai sebuah
kualitas untuk suatu pencapaian dalam komitmen.
Menentukan konsep manajemen yang berkualitas, just
in time dalam sebuah produksi dan bagaimana
seseorang dapat berkontribusi pada tujuan kualitas dan
komitmen.
Menilai dan mengimplikasikan perubahan sistem
organisasi kerja dalam hubungan karyawan

Taylorism, Scientific, Management
and Fordism
Taylor memulai proses pengukuran dan
eksperimen dengan cara mengembangkan
proses kerja yang dapat dirancang dan
terorganisir dalam memfasilitasi suatu produksi
yang bersamaan secara efisien dan
memperoleh produk yang standar
Sistem produksi Fordist telah memiliki efeknya
terhadap sifat pekerjaan dan implikasinya
terhadap sumber daya tenaga kerja.

DISADVANTAGES DARI FORDISME DAN THE
EMERGENCE OF POST- FORDISM

Beberapa kelemahan sistem Fordist
adalah cendurung mengalami sifat yang
bosan , tidak puas dengan rekan kerja dan
hasil kerja yang diperoleh.
Kelemahan lainnya muncul dari tingkat
spesialisasi dan pemisahan tugas dan
fungsi.
LANJUTAN...
Menanggapi kekurangan tersebut kelayakan
Fordisme sebagai bentuk dominan untuk
mengatur produksi dan sejumlah strategi dan
sistem pasca-Fordist yang muncul.
Dalam sistem Fordims permintaan memiliki
karakteristik tenaga kerja yang terampil
dibandingkan permintaan tenaga kerja yang
multiskilled dan fleksibel, dengan teknologi baru
dan tidak perlu pengawasan eksternal.

Flexible Specialization
Fordistm dalam tatanan dunia ekonomi
internasional, dalam perubahan pasar produk
terhadap customization dan jauh dari pangsa
pasar dalam teknologi baru
Berbeda dengan sistem Fordist paradigma
memungkinkan pengusaha untuk menghasilkan
beberapa produk efisien kecil produk yang
memungkinkan mereka untuk memenuhi
permintaan barang disesuaikan kualitas tinggi

LANJUTAN....
Sistem ini membawa keuntungan untuk tenaga
kerja dan sebagai syarat tenaga kerja harus
memiliki ketrampilan dan mampu beradaptasi
pada tenaga pasar ekternal
Kelemahan dari Fordisme tertentu adalah
terletak kepada hasil produksi yang inflexibility,
menciptakan hasil yang flexibility terhadap
produksi dan manfaat kepada karyawan serikat
kerja

FLEXIBLE FIRM
diperkenalkan oleh Atkinson (1984)
Flexible firm digunakan organisasi guna
memuaskan keingingan dari karyawan
Model ini membedakan antara pekerja inti
dan non inti
Dimensi flexibilitas yakni Membedakan
antara fungsional dan numerik
Regini Work (1995)
Diversified quality production
Flexible mass production
Flexible specialization
Neo Fordist
Traditional Firm

Search for commitment,
flexibility, and quality
Job rotation : rotasi sederhana pada karyawan dengan job yang
sama pada level kemampuannya guna menghindari kebosanan
Job enlargement : tugas dan kemampuan yang sama tapi lebih
pada pengembangan atau perluasan tugas secara horizontal.
Job enrichment : pekerjaan lebih terarah pada hirarki atau secara
vertikal yakni tanggung jawab dan kewenangan yang ditambahkan
contoh : seorang operator bagian produksi juga diberikan tanggung
jawab pada inspeksi kualitas barang, pemesanan bahan baku, dan
menjadwal waktu perawatan pada mesin.

Japanization? Quality, Involvement and
Commitment as Competitive Advantage
Sepanjang tahun 1980 dan 90-an, banyak perusahaan di
Eropa dan Amerika berusaha untuk mencapai
keberhasilan kompetitif yang dikaitkan dengan
perusahaan Jepang dan Model HRM di Jepang.
Organisasi Eropa dan Amerika tertarik untuk
memperkenalkan berbagai metode kerja baru dan filosofi
yang diasosiasikan dengan organisasi Jepang dan
kesuksesan organisasi tersebut yaitu : Quality Circles
(QC) dan kelompok pemecahan masalah lainnya; cell
atau teamworking; proses TQM; JIT dan lean production.
The Quality Circle : Problem-
solving Group
Metode ini merupakan teknik yang paling populer terkait
dengan Japanization terutama di UK dan beberapa
Negara di Eropa pada tahun 1970 dan 80-an.

QC dimaksudkan untuk berkontribusi pada proses
mengurangi cacat dan kebutuhan untuk perbaikan.
Teamworking
Terdapat banyak pendapat mengenai
definisi teamworking.
1. Mueller et al (2000)
2. Greenberg dan Baron (1996)
3. Hayes (1997)
4. Banker et al (1996)

Total Quality Management
Esensi utama dari pendekatan ini adalah pencarian
yang komprehensif dan terus menerus untuk perbaikan,
produksi barang dan jasa dengan zero defect, yang
melibatkan sebagian besar karyawan dan tahu beberapa
batas-batas dalam hal kegiatan organisasi.

Kunci dari pendekatan TQM adalah konsumen, baik itu
konsumen internal maupun eksternal.
Just-in-time
Inti dari JIT adalah meminimalkan waktu tunggu, baik
dalam tahapan produksi maupun penyediaan layanan.

Sistem harus didesain seefektif dan seefisien mungkin
dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempercepat
respon perusahaan terhadap kebutuhan atau
permintaan pasar.
Incidence and Impact of The New Approaches to
The Organization of Work : Perceptions and
Conclusions
Pro : mampu meningkatkan keikutsertaan karyawan
dalam prses pengambilan keputusan, otonomi, dan juga
peningkatan dalam control dan job satisfaction serta
mampu membantu pembentukan lingkungan kerja dan
karyawan yang berkomitmen.

Kontra : eksploitas terhadap karyawan, meningkatnya
tingkat stres, kegelisahan, dan juga insecurity yang
dirasakan oleh karyawan.

Anda mungkin juga menyukai